Anda di halaman 1dari 3

LAPORAM PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

Laurensius Farrel/ XI MIPA 3/ 18

I. Tujuan
a. Mengetahut macam-macam golongan darah.
b. Mengetahui perbedaan masing-masing golongan darah.
c. Mengetahui manfaat penggolongan darah.

II. Dasar Teori


a. Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua mahkluk hidup yang berfungsi mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia
hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
b. Golongan darah
Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah tersebut.
c. Sistem ABO dan Sistem Rhesus
a) Sistem ABO
Penggolongan darah sistem ABO adalah sistem penggolongan darah yang dilakukan
berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) tipe A dan tipe B pada permukaan
eritrosit, serta antibodi (aglutinin) tipe alfa (anti-A) dan tipe beta (anti-B) di dalam plasma
darah.
b) Sistem Rhesus
Rhesus adalah sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya protein antigen D
di permukaan sel darah merah, nama lainnya adalah faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini
diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini, ditemukan pada tahun
1940 oleh Karl Landsteiner.

III. Alat dan bahan


1. Lancet dan pena
2. Serum anti- A
3. Serum anti- B
4. Serum ant- AB
5. Serum anti- D
6. Alcohol swab
7. Kartu golongan darah
8. Tusuk gigi
IV. Langkah kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasukkan lancet kedalam pena lancet.
3. Membersihkan tangan dengan alcohol swab.
4. Menusuk ujung jari yang sudah di bersihkan menggunakan pena lancet.
5. Meneteskan darah yang keluar di atas kolom kertas darah (tidak menempel pada kertas).
6. Meneteskan serum anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D sesuai kolom kertas darah.
7. Mengaduk darah dan serum menggunakan tusuk gigi.
8. Mengamati penggumpalan yang terjadi.
9. Mencatat hasil penggumpalan.

V. Data

VI. Analisis
Dari data diatas, dapat kita lihat bahwa :
a. Golongan darah A
Menggumpal bila ditetesi serum anti-A, dan tidak menggumpal bila ditetesi serum anti-B.
b. Golongan darah B
Menggumpal bila ditetesi serum anti-B, dan tidak menggumpal bila ditetesi serum anti-A.
c. Golongan darah AB
Menggumpal bila ditetesi serum anti-A maupun anti-B.
d. Golongan darah O
Tidak menggumpal bila ditetesi serum anti-A maupun anti-B.
e. Golongan darah rhesus (Rh) positif (+)
Menggumpal bila ditetesi serum anti-D.
f. Golongan darah rhesus (Rh) negatif (-)
Tidak menggumpal bila ditetesi serum anti-D.

Hal diatas dapat berbeda beda karena :


a. Serum anti-A dan anti-B mengandung aglutinin dan aglutinogen.
b. Serum anti-D mengandung protein antigen D.
Yang artinya :
a. Penggumpalan terjadi apabila golongan darah tersebut memiliki antigen atau aglutinogen,
namun tidak memiliki antibodi atau aglutinin terhadap antigen A atau B.
b. Jika tidak menggumpal, maka golongan darah tersebut memiliki antibodi atau aglutinin,
namun tidak memiliki antigen atau aglutinogen terhadap antigen A atau B.

VII. Kesimpulan
1. Macam-macam penggolongan darah :
a. Golongan darah A memiliki aglutinogen A, dan aglutinin B
b. Golongan darah B memiliki aglutinogen B, dan aglutinin A
c. Golongan darah AB memiliki aglutinogen A dan juga B, namun tidak memiliki aglutinin.
d. Golongan darah O tidak memiliki aglutinogen apapun, namun aglutinin A dan B.
2. Donorer dan Resipien :
a. Seseorang bergolongan darah O disebut sebagai donorer universal karena dapat
ditransfusikan ke semua golongan darah (A, B, AB, dan O). Ini dikarenakan golongan darah
O tidak memiliki aglutinogen yang membuatnya cocok untuk didonorkan ke semua golongan
darah.
b. Golongan darah AB disebut sebagai resipien universal karena dapat menerima semua
golongan darah (A, B, AB, dan O). Ini dikarenakan golongan darah AB tidak memiliki aglutinin
atau antibodi yang membuatnya cocok untuk menerima donor darah dari semua golongan
darah.
3. Manfaat penggolongan darah
a. Penggolongan darah sistem ABO berperan dalam transfusi darah (pemidahan darah dari
orang sehat ke orang sakit). Hal yang harus diperhatikan saat transfusi darah adalah jenis
aglutinogen donor dan aglutinin resipien. Aglutinin darah mempunyai kemampuan untuk
menggumpalkan eristrosit. Jadi, bila darah donor akan bercampur dengan aglutinin resipien
yang mengakibatkan darah resipien menggumpal. Darah donor yang bercampur dalam tubuh
resipien akan diaggap antigen oleh tubuh.
b. Mengidentifikasi keturunan, melalui golongan darah kita bisa mengetahui kita anak
kandung atau bukan, misalnya ayah gologan darah O ibu B, jika kita bergolongan darah A
atau AB artinya kita bukan anak kandung
c. Penggolongan rhesus juga sangat penting. Wanita rhesus negatif diusahakan tidak
menikah dengan pria rhesus positif karena beresiko keturunan keduanya terkena
eritroblastosis fetalis, sehingga janin bisa mati dalam kandungan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai