Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM PENGGOLONGAN DARAH

Hj. WAHYU RATRIYANI, SKM, MAP


Golongan  darah seseorang dengan orang lain dapat sama atau
berbeda tergantung antigen dan antibodi yang terdapat pada
darahnya. Penggolongan darah manusia yang paling umum adalah
sistem ABO. Penggolongan darah sistem ini ditemukan olek Karl
Lensteiner pada tahun 1900, karena penemuannya ini beliau
mendapat hadiah nobel pada tahun 1930.
Golongan darah yang sesuai apabila dicampur tidak akan
menggumpal. Sedangkan golongan darah yang tidak sesuai apabila
di campur akan menggumpal (aglutinasi). Oleh karena itu, seseorang
yang mengalami kecelakaan dan memerlukan transfusi darah harus
memperoleh jenis darah yang sesuai dengan darahnya. Transfusi
darah yang tidak sesuai dapat mengakibatkan penggumpalan dan
dapat membahayakan tubuh.
Terdapat tiga jenis darah dalam penggolongan sistem ABO, yaitu
golongan darah A, B, AB, dan O. Penggolongan ini ditentukan dari
antigen dan antibodi yang terdapat pada darah. Antigen dalam
golongan darah (disebut juga aglutinogen) terdapat pada eritrosit
atau sel darah merah. Sedangkan antibodi dalam golongan darah
(disebut juga aglutinin) terdapat pada plasma darah.
a. Golongan darah A memiliki antigen A pada eritrositnya dan memiliki
antibodi anti-B dalam plasmanya.
b. Gongan darah B memiliki antigen B pada eritrositnya dan memiliki
antibodi anti-A dalam plasmanya.
 Golongan darah AB memiliki antigen A dan B pada eritrositnya,
namun tidak memiliki antibodi dalam plasmanya.
 Golongan darah O tidak memiliki antigen dalam eritrositnya, namun
memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasmanya.
Penggumpalan darah yang terjadi antara darah yang berbeda jenis
terjadi karena interaksi antara antigen dan antibodi. Apabila antigen
A bertemu dengan antibodi anti-A maka akan terjadi gumpalan, dan
apabila antigen B bertemu dengan anti-B akan terjadi gumpalan juga.
Karena interaksi tersebut maka pada saat transfusi darah, perlu
diperhatikan tentang golongan darah ang sesuai. Aturan dalam
transfusi darah adalah sebagai berikut.
 Golongan darah A dapat diberikan kepada golongan A dan AB, dan
dapat menerima dari golongan A dan O.
 Golongan darah B dapat diberikan kepada golongan B dan AB, dan
dapat menerima dari golongan B dan O.
 Golongan darah AB dapat diberikan kepada golongan AB saja,
namun dapat menerima darah dari semua golongan sehingga
golongan darah ini disebut resipien (penerima) universal.
 Golongan darah O dapat diberikan pada semua golongan darah
sehingga disebut sebagai donor (pemberi) universal, namun
golongan darah O hanya bisa menerima dari golongan O saja.
Pengujian golongan darah atau tes golongan darah dapat dilakukan
dengan meneteskan antibodi pada darah yang telah diambil dari
seseorang. Antibodi yang digunakan adalah anti-A, anti-B, dan anti-
AB. Darah diteteskan pada tiga tempat terpisah dan diberi anti-A
pada satu tempat, anti-B pada tempat yang lain, dan anti-AB pada
tempat terakhir. Yang akan terjadi pada darah ketika diberi antibodi
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Golongan darah A akan menggumpal ketika ditetesi anti-A dan anti-AB,
dan tidak menggumpal dengan anti-B.
b. Golongan darah B akan menggumpal ketika ditetesi anti-B dan anti-AB,
dan tidak menggumpal dengan anti-A.
c. Golongan darah AB akan menggumpal ketika ditetesi semua antibodi
tadi, baik anti-A, anti-B, maupun anti-AB.
d. Golongan darah O tidak akan menggumpal ketika ditetesi anti-A, anti-B,
maupun anti-AB.
3. Pemeriksaan golongan darah
 Dikenal 4 golongan darah yaitu:
a). Golongan darah A
eritrosit mengandung aglutinogen A dan serum aglutinin anti B
b). Golongan darah B
eritrosit mengandung aglutinogen B dan serum aglutinin anti A
c). Golongan darah O
eritrosit tidak mengandung aglutinogen dan serum mengandung
aglutinin anti A dan anti B
d). Golongan darah AB
eritrosit mengandung aglutinogen A dan B dan serum tidak
mengandung aglutinin
 Penetapan golongan darah menentukan jenis aglutinogen yang ada
pada sel
 Cara menetapkan dengan kaca obyek
1). Taruhlah di sebelah kiri kaca obyek 1 tetes serum anti A dan
sebelah kanan 1 tetes serum anti B
2). Setetes darah diteteskan kepada serum dan dicampur dengan
ujung lidi
3). Goyangkan kaca dengan membuat gerakan elingkar
4. Perhatikan adanya aglutinasi kekebalanyang didapat, pencegahan
Interpretasi hasil:
Golongan darah O : anti A - Anti B – anti A,B –
Golongan darah A : anti A + Anti B – anti A,B +
Golongan darah B : anti A - Anti B + anti A,B +
Golongan darah AB : anti A + Anti B + anti A,B +
 Serum anti A biasanya diberi warna hijau atau biru, serum anti B
kuning
 Untuk mendapatkan subgroup A yang lemah, yang tidak bereaksi
dengan serum anti A gunakan anti A,B

Anda mungkin juga menyukai