Golongan darah adalah ilmu Percobaaan ini dilakukan di
pengklasifikasian darah dari suatu Laboratorium Pendidikan Biologi 2, kelompok berdasarkan ada atau tidak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adanya zat antigen warisan pada Universitas Pakuan. Pada Selasa tanggal permukaan membran sel darah merah. Hal 20 Desember 2016, pukul 08.00 s.d 10.00 ini disebabkan karena adanya perbedaan WIB. jenis karbohidrat dan protein pada Alat dan Bahan permukaan membran sel darah merah Alat dan bahan yang menunjang tersebut. Dua jenis penggolongan darah keberhasilan percobaan, alat yang yang paling penting adalah digunakan adalah jarum franke, tusuk gigi, penggolongan ABO dan Rhensus (faktor dan gelas objek. Sedangkan bahan yang Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal digunakan adalah kapas, alkohol 70%, satu sekitar 46 jenis antigen selain antigen set anti serum (serum A, B, AB, dan D) ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang seperti terlihat pada gambar 1. dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Jika kita kehilangan banyak darah, maka nyawa kita akan terancam, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Seringkali seseorang kekurangan darah akibat mengalami kecelakaan atau menderita suatu penyakit. Seseorang dapat meninggal apabila kehilangan 40% darahnya pada waktu yang singkat karena tubuhnya tidak dapat membuat darah lagi dengan cepat. Sebelum transfusi dilakukan perlu mencampur darah donor dengan Gambar 1. Beberapa bahan untuk darah resipien. Bila tidak terjadi aglutinasi percobaan maka dikatakan darah sesuai dan transfusi dapat dilakukan. Kesesuaian tersebut Cara Kerja tergantung dari antigen pada permukaan Percobaan ini dilakukan dengan cara eritrosit dan antiboi dalam plasmanya. menyediakan alat dan bahan yang Secara umum, golongan darah O diperlukan. Membasahi kapas dengan adalah yang paling umum dijumpai di alkohol secukupnya. Bersihkan ujung jari dunia, meskipun di beberapa negara yang akan diambil sampel darahnya seperti Swedia dan Norwegia, golongan menggunakan kapas beralkohol. darah A lebih dominan. Antigen A lebih Kemudian tusuk jari tersebut umum dijumpai dibanding antigen B. menggunakan jarum franke. Hapus tetesan Karena golongan darah AB memerlukan darah pertama menggunakan kapas keberadaan dua antigen, A dan B, beralkohol dengan bersih. Kemudian jari golongan darah ini adalah jenis yang dipijit perlahan hingga keluar darah dari paling jarang dijumpai di dunia. luka tadi. Darah yang sudah ke luar Tujuan dari percobaan ini untuk diteteskan pada gelas objek, dapat dilihat mempelajari cara-cara menentukan pada gambar 2. golongan darah A, B, O, dan Rh dan mengetahui golongan darah sistem A, B, O dan Rh seseorang. Gambar 2. Hasil golongan darah Annisa
Sedangkan pada sampel darah Yudha
Gambar 2. Darah yang belum tercampur menghasilkan golongan darah B dengan Rh anti serum (+) seperti terlihat pada gambar 3.
Teteskan serum A ke bunderan A
yang sudah ada tetesan darah, teteskan serum B ke bunderan B yang sudah ada tetesan darah, teteskan serum AB ke bunderan AB yang sudah ada tetesan darah, dan teteskan serum D kebunderan Rh yang sudah ada tetesan darahnya. Setelah itu aduk tetesan masing-masing dengan menggunakan tusuk gigi secara terpisah. Setelah diaduk biarkan beberapa Gambar 3. Hasil golongan darah Yudha saat, kemudian perhatikan perubahan apa yang terjadi pada masing-masing campuran arah dan anti serum tersebut. D. PEMBAHASAN Campuran mana yang terjadi penggumpalan dan mana yang tidak terjadi Percobaan yang kami lakukan pada penggumpalan. sampel yang dimiliki Annisa menghasilkan darah O Rh (–) dan Yudha C. HASIL menghasilkan darah B Rh (+). percobaan pertama yang dimiliki Annisa Golongan Anti A Anti Anti menghasilkan O Rh (–) karena saat ditetesi darah B AB anti A, anti B, anti AB tidak terjadi A - - penggumpalan atau (aglutinasi), dan untuk B - - menentukan rhesus saat ditetesi anti D AB tidak terjadi juga penggumpalan oleh O - - - karena itu darah yang dimiliki Annisa berhesus ( ̶ ), dan sampel yang kedua yang Percobaan yang kami lakukan dimiliki Yudha mengahasikan darah B Rh menghasilkan bahwa dari dua sampel darah (+) karena saat ditetesi anti A, tidak terjadi Annisa Febrianti dan Yudha Wastu penggumpalan akan tetapi saat di tetesi Pramuka menghasilkan golongan darah dan anti B terjadinya penggumpalan, maka rhesus berbeda. Sampel darah Annisa dari itu Yudha bergolongan darah B, dan menghasilkan golongan darah O dengan Rh menentukan rhesus saat ditetesi anti D (-) seperti terlihat pada gambar 2. terjadinya penggumpalan oleh karena itu darah yang dimiliki Yudha berhesus (+). E. JAWABAN PERTANYAAN (antibodi). Jika aglutinogen A bertemu dengan aglutinin α, maka darah akan 1. Darah bergolongan AB jika darah di mengalami aglutinasi. Begitu pula A, B, dan AB yang sudah diteteskan sebaliknya, jika aglutinogen B serum masing-masing mengalami bertemu dengan aglutinin β, maka aglutinasi. darah juga akan mengalami aglutinasi. Darah bergolongan B jika darah yang 4. Eritroblastosis fetalis adalah kelainan sudah diteteskan serum anti B darah yang berpotensi mengancam mengalami aglutinasi. nyawa janin atau bayi yang baru lahir. Darah bergolongan O jika di A, B dan Umumnya disebabkan terjadi AB tidak terjadi aglutinasi. isoimunisasi, yaitu proses Darah bergolongan A jika darah yang pembentukan antibodi terhadap sudah diteteskan serum anti A antigen individu lain yang berbeda. mengalami aglutinasi. 2. F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan
dapat di simpulkan bahwa apabila darah diteteskan serum anti A lalu mengalami aglutinasi maka darah tersebut bergolongan A. Sama halnya dengan golongan darah B, darah diteteskan serum anti B lalu mengalami aglutinasi maka darah tersebut bergolongan B. Jika Donor universal(golongan O) adalah golongan darah A, B, dan AB mengalami golongan darah yang bisa aglutinasi maka darah tersebut menggolongkan darah ke semua bergolongan darah AB. Beda halnya pada golongan darah, karena tidak memiliki golongan darah O, jika A dan B tidak aglutinogen. Sedangkan resipien mengalami aglutinasi maka darah tersebut universal(golongan AB) adalah bergolongan darah O. Sedangkan pada golongan darah yang bisa menerima rhesus, darah rhesus positif terjadi darah dari semua golongan, karena aglutinasi dan sebaliknya. tidak memiliki aglutinin. 3. Antigen adalah sebuah zat yang digunakan untuk merangsang respon G. DAFTAR PUSTAKA imun di dalam darah dan kemudian menghaasilkan antibodi di dalah Wikipedia. 2017. Golongan darah darah. Antibodi tersusun atas https://id.wikipedia.org/wiki/Golongan glikoprotein dengan struktur tertentu _darah (Diakses 4 Desember 2017) yang disekresi dari pencerap limfosit- Wikipedia. 2017. Eritroblastosis fetalis B yang sudah teraktivasi menjadi sel https://id.m.wikipedia.org/wiki/Eritrob plasma di dalam sel darah. lastosis_fetalis (Diakses 9 Desember Aglutinogen adalah protein darah yang 2017) terdapat di dalam eritrosit dan memiliki fungsi sebagai antigen di dalam darah. Aglutinin adalah protein yang terkandung di dalam plasma darah, dimana protein ini dapat menyebabkan aglutinasi. Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya. Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya