Anda di halaman 1dari 18

PERKEMBANGAN EMBRIO

Disusun untuk memenuhi tugas Embriologi dan Reproduksi Hewan


Yang dibimbing oleh ibu Dr. Rita Retnowati, M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 4

Firyal Aulia Ikbari (036116003)


Nabila Rahma (036116004)
Alfan Viqhiyawan (036116018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
Daftar Isi

Daftar Isi.................................................................................................... ii

Kata Pengantar................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1

1.3 Tujuan................................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 2

BAB III PEMBAHASAN......................................................................... 4

3.1 Perkembangan Embrio Manusia............................................................ 4

3.2 Perkembangan Embrio Aves................................................................ 8

BAB IV PENUTUP................................................................................... 14

4.1Kesimpulan........................................................................................... 14

Daftar Pustaka............................................................................................ 15

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Perkembangan Embrio”. Makalah ini dibuat sebagai

salah satu tugas dari Mata Kuliah Embriologi dan Reproduksi Hewan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya

kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Bogor, 23 Oktober 2018

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Embriologi berasal dari kata embryo dan logos. Embryo yaitu
pembentukan, pertumbuhan pada tingkat permulaan dan perkembangan
embryo. Sedangkan logos yaitu ilmu. Jadi embriologi yaitu ilmu tentang
pembentukan, pertumbuhan pada tingkat permulaan dan perkembangan
embrio. Embriologi atau ilmu embrio merupakan bidang ilmu yang
mempelajari bagaimana sel tunggal membelah dan berubah selama
perkembangan untuk membentuk organisme multiseluler.
Pada manusia, ovum atau sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma yang
disebut embrio, sampai sekitar minggu kedelapan masa kehamilan. Kemudian,
embrio itu disebut juga sebagai janin. Pembentukan embrio dimulai saat
pembuahan sel telur yang dibuahi oleh sel sperma. Pada saat sel telur dan sel
sperma bertemu, maka mereka akan membentuk zigot yang merupakan sel
diploid tunggal yang telah terbentuk dari penggunaan dua sel haploid. Setelah
pembuahan, maka zigot akan memulaii membelah dan berkembang guna
membentuk sel-sel dasar agar menjadi organisme dewasa. Pada saat
pembelahan sel dimulai, zigot akan berubah menjadi embrio. Setelah menjadi
embrio yang dewasa, daging calon bakal bayi akan mulai berubah menjadi
bentuk yang mirip dengan bentuk manusia atau yang dikenal dengan sebutan
janin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan embrio pada manusia?
2. Bagaimana perkembangan embrio pada aves (ayam)?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan embrio pada manusia.
2. Untuk mengetahui perkembangan embrio pada aves (Ayam)

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perkembangan


Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan
sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi
perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan
ovum dan sperma), dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetika
dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan
karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi,
sosial, dan moral. Perkembangan merupakan proses yang dialami oleh
individu mulai dari masa konsepsi sampai meninggal dunia yang
berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Hal ini
senada dengan pernyataan dari Abin Syamsuddin bahwa perkembangan
adalah proses yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan
(maturity) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik pada aspek fisik maupun psikis. (Witherington,
1952)

2.2 Proses Perkembangan Embrio


Periode Embrio atau organogenesis, suatu periode ketika sel-sel
berada dalam proses pembentukan organ-organ spesifik dalam tubuh
embrio. Merupakan periode dimulainya implantasi sampai saat dimulainya
pembentukan organ tubuh bagian dalam. Pada sapi berkisar hari ke 12-45
kucing 6-24, dan kuda 12-50 setelah fertilisasi. Selama periode ini
akanterbentuk lamina germinativa selaput embrionik dan organ
tubuh (Toelihere,1979).
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak
terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang dengan
tahap “zigot-blastula-gastrula” hingga terbentuk embrio. Embrio akan
berdiferensiasi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ.

2
Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi organisme. Kemudian,
organisme tumbuh dan berkembang menjadi organisme dewasa.
Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan bahwa
splanknopleura dan somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio hingga
di atas yolk. Daerah luar tubuh embrio dinamakan daerah ekstra embrio.
Mula-mula tubuh embrio tidak mempunyai batas sehingga lapisan-lapisan
ekstra embrio dan intra embrio saling berkelanjutan. Dengan terbentuknya
tubuh embrio, secara berurutan terbentuk lipatan-lipatan tubuh sehingga
tubuh embriohampir terpisah dari yolk. Adanya lipatan-lipatan tubuh,
maka batas antara daerah intra dan ekstra embrio menjadi semakin jelas.
Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang disebut dengan lipatan
kepala dan meisahkan antara bagian intra dan ekstra embrio. Lipatan
kepala membentuk sub sephal. Pada bagian lateral tubuh juga terbentuk
lipatan tubuh lateral dan memisahkan bagian ekstra dan intra embrio.
Bagian posterior mengalami pelipatan dan dikenal dengan nama lipatan
ekor membentuk kantung sub kaudal. Lipatan-lipatan tersebut embentuk
dinding saluran percernaan primitive. Bagian tengah usus tengah yang
menghadap yolk tetap terbuka dan pada daerah ini, dinding kantung yolk
berhubungan dengan dinding usus pada kantung yol. Walaupun kantung
yolk berhubungan dengan usus melalui tangkai yolk, namun makanan
tidak diambil embrio melalui tangkai yolk (Adnan, 2008).

3
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Embrio pada Manusia

Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum)


dengan sebuah sel sperma (spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan
noktah yang disebut zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan
tumbuh berkembang menjadi janin. (Pratiwi, Khadijah. 2002)

 14 Hari Pertama

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi
membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur
bergerak menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula. Sel-sel terus berkembang dan bertambah jumlahnya sehingga
membantu blastokis terpaut pada endometrium. Pembuluh darah primitif
untuk embrio mulai berkembang pada mesoderm. Blastokista mendapat
makanan dari sitoplasmanya sendiri.

4
 Hari ke 14-28

Pembuluh darah embrio berhubungan dengan pembuluh darah pada vili


korion primitif plasenta. Sirkulasi embrio/maternal telah terbentuk dan
darah dapat beredar. Kepala embrio dapat dibedakan dari badannya.
Tunas-tunas tungkai dan lengan mulai tampak. Jantung menonjol dari
tubuh dan mulai berdenyut.

 Minggu ke 8-10

Kepala fleksi ke dada dan mempunyai ukuran yang sama dengan tubuh.
Leher panjang sehingga tidak menyentuh dagu. Jari tangan dan kaki sudah
terbentuk, hidung dan telinga terbentuk. Kelopak mata terbentuk tetapi
tertutup sampai dengan minggu ke-25. Usus mengalami penonjolan
samapai ke funikulis ubilikalis karena tidak cukup ruang abdomen. Insersi
funikulis sangat rendah pada abdomen.

5
 Minggu ke 10-12

Berat janin 14 gram. Telinga terlihat jelas, sirkulasi fetal telah berfungsi,
terdapat refleks mengisap dan menelan. Traktus renalis mulai berfungsi,
kelopaka mata an genitalia eksterna terbentuk.

 Minggu ke 12-16

Berat janin 100 gram, genitalia lebih jelas terbentuk, kulit merah dan tipis
sehingga pembuluh darah terlihat. Timbunan lemak subkutan terjadi
menjelang minggu ke 16, rambut dan lanugo mulai tumbuh, tungkai lebih
panjang daripada lengan.

 Minggu ke 20-24

6
Kulit sangat berkeriput karena lemak di subkutan terlalu sedikit. Lanugo
menjadi sangat gelap dan vernix kaseosa meningkat.

 Minggu ke 24-28

Semua organ telah tumbuh dengan baik, mata terbuka, alis dan bulu mata
berkembang dengan baik. Lemak di subkutan lebih banyak sehingga
kerutan di kulit berkurang. Testis mengalami penurunan dari abdomen ke
dalam skrotum.

 Minggu ke 28-32

Lanugo mulai berkembang, tubuh mulai membulat karena ada simpanan testis,
testis telah turun.

 Minggu 32-36

7
Sebagian besar lanugo terlepas, tetapi kulit masih tertutup vernix kaseosa.
Testis pada janin laki-laki sudah terdapat di skrotum. Ovarium pada janin
perempuan masih berada di sekitar kavitas pelviks. Umbilikus terletak lebih di
pusat abdomen.

 Minggu 36-40

Penulangan (osifikasi) tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi


keadaan ini merupakan keuntungan untuk memudahkan lewatnya janin
melalui jalan lahir. Terdapat cukup jaringan lemak subkutan. Berat badan
mencapai 1kg. Gerakan pernapasan janin dapat diidentifikasi dengan USG.

2.2 Perkembangan Embrio pada Aves (Ayam)

Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kantung kuning telur,


amnion, dan alantois. Dinding kantung kuning telur dapat menghasilkan enzim
yang berfungsi mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio.
Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi sebagai pembawa
oksigen ke embrio menyerap zat asam dari embrio, mengambil sisa-sisa
pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta
membantu mencerna albumen. Pada suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal,
anak ayam akan menetas di hari ke 20. Berikut merupakan tahapan perkembangan
embrio ayam dalam telur: (Ikhwan, Ahmad , Dkk. 2013)

8
 Hari ke 1
Pada hari pertama terbentuk peta takdir, area opaka, zona pelusida.
Terdapat pula primitive streak yaitu suatu bentuk memanjang dari pusat
blastoderm yang kelak akan menjadi tulang punggung. Bentuk calon
seperti susunan balok, tergambar bentuk saluran makanan, permulaan
terbentuknya susunan saraf, mata.

 Hari ke 2

Pada hari kedua mulai terbentuk bakal jantung, hati dan pembuluh darah
mulai berkembang. Saat ini adalah saat yang kritis dari kehidupan embrio,
sebab saat itu jantung mulai berdetak. Peredaran darah dimulai, dengan
kerja sama antara kantung darah dengan kantung selaput kuning telur.

 Hari ke 3 – hari ke 4

Bentuk jantung tergambar, embrio mulai berputar, dan tampak pembuluh


darah, adanya selaput amnion, ada cairan corio alantois, umbilicalis
fungsinya menyalurkan makanan ke embrio atau memfiksir embrio.
Perkembangan embrio sudah mulai jelas. Mata tampak jelas, begitu pula

9
dengan kaki dan bakal sayap. Organ paru paru dan hati sudah terbentuk
tapi tidak terlihat dengan kasat mata.

 Hari ke 5
Hari kelima ini embrionya sudah tampak jelas. Kuncup-kuncup anggota
badan sudah mulai terbentuk, mata dan hidung. Sementara amnion dan
alantois sudah kelihatan. Embrio sudah terletak didalam amnion dan
pembuluh sudah semakin banyak dari pada hari sebelumnya.

 Hari ke 6 – 7
Pertumbuhan pada masa ini bentuk dan letak jantung sudah mulai
tergambar. Mata menonjol, embrio mulai berputar.

10
 Hari ke 8
Ada hari kedelapan, perkembangan yang terjadi yaitu bakal paruh dan
folikel bulu sudah terbentuk, dan optic fecicel telah berubah sempurna
menjadi mata.

 Hari ke 9-10
Selain itu, perut mulai menonjol karena jeroannya mulai berkembang.
Pembentukan bulu juga dimulai dan bentuk bakal paruh. Pada masa-masa
ini, embrio sudah seperti burung. Alat reproduksi, jantung, muka, hidung
dan pernafasan mulai nyata.

 Hari ke 13
Perkembangan yang telihat yaitu sayap dan kaki mulai terlihat jelas. Paruh
mulai mengeras, sisik dan kuku sudah mulai terlihat juga. Alantois
menyusut menjadi membran Chorioalantois. Tubuh pun sudah ditumbuhi
bulu. Embrio akan berputar sehingga kepalanya tepat berada di bagian
tumpulnya telur.

11
 Hari ke 14
Embrio ayam kepalanya mulai memutar ke kantung udara dan tubuhnya
pun sudah mulai ditutupi bulu. Kaki mulai terlihat,

 Hari ke 16
Pada hari keenam belas, perkembangan yang terjadi yaitu sisik, cakar, dan
paruh sudah mengeras. Bentuk kepala menuju normal dan posisi embrio
telah sejajar dengan poros memanjang bentuk telur. Kuning telur
membeku, sedangkan putih telur mengental dan tinggal sedikit. Telinga,
mata, dan ekor menuju kearah sempurna. Sistem ginjal mulai
memproduksi urates (garam dari asam urat).

 Hari ke 17-18
Pada hari ketujuh belas, permulaan internalisasi vitelin, terjadi
pengurangan cairan embrionik. Selain itu perkembangan yang terjadi

12
adalah kepala menjadi normal bentuknya demikian juga dengan mata,
ekor, sayap, dan kaki. Bulu sudah menutupi seluruh permukaan tubuh dan
paruh mengarah kekantung udara.

 Hari ke 19
Pada hari kesembilan belas, vitelus terserap semua menutup pusar
(umbilicus). Anak ayam menembus selaput kerabang telur bagian dalam
dan bernafas melalui rongga udara. Paruh ayam sudah siap untuk mematuk
selaput kerabang dalam. Pernafasan dengan paru-paru sudah mulai
berlangsung.

 Hari ke 20
Kuning telur sudah masuk sepenuhnya ke dalam tubuh embrio. Embrio
yang hampir menjadi anak ayam ini menembus selaput cairan, dan mulai
bernafas menggunakan udara di kantung udara. Saluran pernafasan mulai
berfungsi dan bekerja sempurna.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Periode Embrio/organogenesis adalah suatu periode ketika sel-sel
berada dalam proses pembentukan organ-organ spesifik dalam tubuh
embrio. Merupakan periode dimulainya implantasi sampai saat dimulainya
pembentukan organ tubuh bagian dalam. Seperti pada manusia
perkembangan embrio mulai bulan pertama sampai bulan kesembilan, dari
mulai janin berkembang menjadi bayi sempurna. Pada aves atau ayam
sendiri perkembangan embrionya mulai dari hari pertama hingga hari ke-
20 sudah menjadi bayi ayam.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Allen, K.E., Marotz, L.R., 2010. Profil Perkembangan Anak. Jakarta : PT

Indeks

Ikhwan, Ahmad , Dkk. 2013. Embriologi Medical Vateriner


http://embriologivetlaporan.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-
false-en-us-x-none.html (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2018)

Pratiwi, Khadijah. 2002. Perkembangan Manusia


http://www.academia.edu/35029152/MAKALAH_PERKEMBANGAN_
MANUSIA . (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2018)

Toelihere, M.R. 1979. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Bandung: Angkasa

Witherington. 1952.Kecakapan Belajar Siswa. Jakarta : PT. Raja Grafindo

15

Anda mungkin juga menyukai