Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang
Pada permukaan sel darah manusia memiliki antigen yang akan bereaksi
dengan antibodi/antiserum. Pada individu dengan golongan darah A sel darah
merahnya memiliki antigen A, individu dengan golongan darah B pada permukaan sel
darah merahnya memiliki antigen B, individu dengan golongan darah AB pada sel
darah merahnya memiliki antigen A dan B. Sedangkan pada individu dengan
golongan darah 0 tidak memiliki antigen A dan B pada permukaan sel darah
merahnya. Karena antigen akan bereaksi dengan antibodi, maka sel darah merah
dengan antigen A akan menggumpal apabila ditambahkan anti-A (antibodi).
Demikian juga dengan sel darah merah dengan
antigen B jika diberikan anti-B. Sehingga dapat Neneng Nur H. : B
dipahami untuk orang dengan golongan darah AB, maka
sel darah merahnya akan menggumpal jika diberikan anti-A dan anti-B. Untuk
individu dengan golongan darah O, sel darah merahnya tidak akan menggumpal jika
diberikan anti-A dan anti-B, dikarenakan permukaan sel darah merah individu ini
tidak memiliki antigen A dan B.

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui golongan darah pada manusia.

B. Metodologi Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di ruang kelas Xl MIPA 2, SMAN 1 Cikidang.

1. Ambil darah pada ujung jari dengan menggunakan jarum


2. Letakkan tetesan darah pada kit uji golongan darah
3. Teteskan antiserum pada darah sesuai arahan dari kit dan campur secara merata
4. Tunggu 3-5 menit,amati dan catat adanya penggumpalan darah
5. Tentukan golongan darah anda.

C. Hasil Praktikum

D. Pembahasan
Golongan darah merupakan sistem pengelompokan darah yang didasarkan
pada jenis antigen yang dimilikinya. Sedikitnya ada 48 jenis antigen yang menjadi
dasar dalam penggolongan darah. Tetapi yang paling umum digunakan adalah sistem
penggolongan darah ABO. Pembagian golongan darah sistem ABO didasarkan pada
adanya perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung
dalam darah (Tenriawaru, 2016: 42). Antigen – antigen golongan darah yang sangat
penting adalah antigen A, dan B. Ciri antigen itu berada pada ujung gula – gula yang
melekat langsung pada dinding sel atau melekat pada rangkaian protein yang
menonjol dari hamparan bilipid (Oktari, 2016: 50).
Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana
golongan darah A mempunyai antigen A dan anti - B, golongan darah B yaitu
golongan darah yang memiliki antigen B dan anti – A, golongan darah O golongan
darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB
golongan darah yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibodi (Oktari, 2016:
49). Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan untuk menentukan jenis golongan
darah pada manusia. Penentuan golongan darah ABO pada umumnya dengan
menggunakan metode Slide. Metode ini didasarkan pada prinsip reaksi antara
aglutinogen (antigen) pada permukaan eritrosit dengan aglutinin yang terdapat dalam
serum/plasma yang membentuk aglutinasi atau gumpalan. Metode slide merupakan
salah satu metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk pemeriksaan golongan
darah (Oktari, 2016: 50).
Dalam praktikum kali ini adalah tentang penggolongan darah pada manusia.
Dengan tujuan setelah praktikum kali ini kita dapat menjelaskan penggolongan darah
pada manusia. Dengan percobaan menggunakan darah segar manusia yang diuji
dengan serum anti A dan serum anti B anti AB dan D/rhesus.
Secara umum penggolongan darah dapat dilakukan dengan mengencerkan sel-
sel darah dengan garam tertentu, lalu satu bagian ditetesi dengan aglutinin (anti A)
dan yang lain dicampur dengan aglutinin (anti B). Setelah beberapa saat darah diamati
apakah terjadi penggumpalan pada salah satu bagiannya. Setelah itu darah probandus
termasuk kedalam golongan darah apa. Golongan darah A, jika memiliki aglutinogen
A dan terjadi penggumpalan jika ditetesi dengan serum A. B, jika memiliki
aglutinogen B dan terjadi penggumpalan jika ditetesi dengan serum B. AB, jika
memiliki aglutinogen A dan B terjadi penggumpalan jika ditetesi serum A dan B
ataupun serum B O, jika tidak memiliki aglutinogen A maupun B tidak terjadi
penggumpalan saat ditetesi serum A maupun serum B. Untuk serum D atau anti D
atau untuk memeriksa Rhesus. Rata-rata orang Indonesia atau Asia memiliki rhesus
positif. Jadi pada saat praktikum semua percobaan menunjukkan rhesus positif.
Dimana rhesus positif ditandai dengan menggumpalnya darah pada saat ditetesi anti
D/anti RH.

Tabel aglutinasi golongan darah dengan serum anti A, Anti B dan anti AB
Golongan Serum Anti A/ Serum anti B/ Serum anti AB/ Aglutinogen
Darah Aglutinin a Aglutinin b Aglutinin ab
A Menggumpal Tidak Menggumpal A
Menggumpal
B Tidak Menggumpal Menggumpal B
Menggumpal
AB Menggumpal Menggumpal Menggumpal AB
O Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
Menggumpal Menggumpal Menggumpal

E. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan hasil pembahasan maka kesimpulannya yaitu :
Induvidu yang golongan darahnya A, didalam sel darah merahnya memiliki
antigen A dan aglutinin B pada plasmanya. Individu yang bergolongan darah B. Di
dalam sel darah merahnya memiliki antigen B dan pada plasmanya mengandung
aglutinin A. Individu yang bergolongan darah AB, sel darah merahnya memiliki
antigen A dan B, tetapi dalam plasma darahnya tidak memiliki aglutinin α dan
Aglutinin β. Individu bergolongan darah O, sel darah merahnya tidak memiliki
antigen A dan B, hanya dalam plasma darahnya memiliki aglutinin α dan aglutinin β.
Rhesus positif ditandai dengan menggumpalnya darah dan rh negative tidak
menggumpal.

Anda mungkin juga menyukai