Anda di halaman 1dari 4

NAMA : CHRISMA LUMBAN TOBING

NIM : P07534021113
KELAS : 3’C
MATA KULIAH : IMMUNOHEMATOLOGI
HARI/TGL : SELASA, 19 September 2023
WAKTU : 09.40 – 11.20 Wib
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
TANDA TANGAN :

1. JELASKAN TUJUAN DARI TRANSFUSI DARAH


Jawab :
 Meningkatkan Transport Oksigen: Transfusi sel darah merah meningkatkan
kemampuan darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ini sangat
penting dalam kasus-kasus seperti kekurangan oksigen akibat penyakit atau
kehilangan darah akut.

 Penggantian Komponen Darah yang Hilang: Transfusi darah dapat


digunakan untuk menggantikan komponen darah yang hilang akibat
prosedur medis seperti dialisis atau plasmapheresis.

 Pengobatan Penyakit Hematologi: Beberapa penyakit darah seperti


leukemia atau anemia aplastik memerlukan transfusi darah sebagai bagian
dari perawatan mereka. Transfusi dapat membantu mengatasi gejala dan
komplikasi yang terkait dengan penyakit tersebut.

 Meningkatkan volume sirkulasi darah : Salah satu tujuan utama transfusi


darah adalah untuk menggantikan volume darah yang hilang akibat
kecelakaan, cedera, pembedahan, atau perdarahan berat. Ini membantu
menjaga tekanan darah dan fungsi organ vital seperti jantung dan otak.

 Pemulihan Komponen Darah: Transfusi darah juga dapat dilakukan untuk


memulihkan atau meningkatkan jumlah komponen darah tertentu, seperti
sel darah merah, plasma, atau trombosit. Contohnya, penerima dengan
anemia berat dapat menerima transfusi sel darah merah untuk
meningkatkan kadar hemoglobin mereka.
2. PENEMUAN GOLONGAN DARAH DIDASARI OLEH 2 FAKTOR, JELASKAN
Jawab : Penemuan golongan darah didasarkan pada dua faktor utama yang
berkaitan dengan antigen pada permukaan sel darah merah. Faktor-faktor ini
adalah:
 Antigen A dan Antigen B:
o Antigen A: Antigen A adalah salah satu antigen yang dapat ditemukan pada
permukaan sel darah merah manusia. Orang yang memiliki antigen A pada
sel darah merahnya dikategorikan sebagai golongan darah A.
o Antigen B: Antigen B adalah antigen lain yang bisa ditemukan pada sel
darah merah manusia. Orang yang memiliki antigen B pada sel darah
merahnya dikategorikan sebagai golongan darah B.
Kombinasi keberadaan atau ketiadaan antigen A dan B pada sel darah merah
seseorang menentukan golongan darah ABO mereka. Berikut adalah kemungkinan
kombinasi antigen A dan B:
o Golongan Darah A: Sel darah merah memiliki antigen A.
o Golongan Darah B: Sel darah merah memiliki antigen B.
o Golongan Darah AB: Sel darah merah memiliki antigen A dan B.
o Golongan Darah O: Sel darah merah tidak memiliki antigen A atau B.

 Antibodi Anti-A dan Anti-B:


Selain memiliki antigen A dan/atau B pada sel darah merah, individu juga
memiliki antibodi anti-A dan/atau anti-B dalam plasma darah mereka.
Antibodi ini bersifat alami dan muncul selama kehidupan awal seseorang
tanpa terpapar antigen yang sesuai. Jadi, individu dengan golongan darah A
memiliki antibodi anti-B, individu dengan golongan darah B memiliki
antibodi anti-A, individu dengan golongan darah AB tidak memiliki antibodi
anti-A atau anti-B, dan individu dengan golongan darah O memiliki antibodi
anti-A dan anti-B.

3. SIFAT-SIFAT ZAT ANTI DIKENAL SECARA SEROLOGI DAN KIMA, JELASKAN


MASING2 TERSEBUT
Jawab : Zat anti, yang juga dikenal sebagai antibodi, adalah molekul protein
kompleks yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap
antigen atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Zat anti memiliki berbagai sifat
yang dapat dikenali secara serologi (melalui uji laboratorium) dan kimia (melalui
karakteristik struktural dan fungsi). Berikut adalah beberapa sifat utama dari zat
anti:
 Sifat-Sifat Zat Anti Dikenal Secara Serologi:
a. Klasifikasi berdasarkan sistem ABO: Zat anti ini bersifat spesifik terhadap
antigen ABO. Misalnya, individu dengan golongan darah A akan memiliki
zat anti-B, dan sebaliknya.
b. Klasifikasi berdasarkan sistem Rh: Zat anti ini berkaitan dengan faktor Rh
(positif atau negatif) pada sel darah merah. Individu Rh positif tidak
memiliki zat anti-Rh alami, tetapi mereka dapat menghasilkannya jika
terpapar antigen Rh.
 Sifat-sifat yang Dikenali Secara Kimia:
a. Sifat protein: Zat anti ini adalah protein yang dihasilkan oleh sistem
kekebalan tubuh sebagai respons terhadap antigen darah yang asing.
b. Sifat katalis: Beberapa zat anti, seperti enzim, dapat mengkatalisis reaksi
kimia tertentu dalam darah.

4. APAKAH TUJUAN PEMERIKSAAN REAKSI SILANG (CROSSMATCHING)


Jawab : Mengetahui ada tidaknya Ab reaktif yang terdapat dalam serum
resipien/donor yang dapat menimbulkan reaksi transfusi

5. JELASKAN DENGAN INCOMPATIBLE PADA MAYOR CROSS


Jawab : Incompatible pada Mayor Cross (Major Crossmatch):
Pada tahap Mayor Crossmatch, darah penerima dicampurkan dengan darah donor
yang telah dicuci (darah yang akan diinfuskan). Ketidakcocokan pada Mayor Cross
biasanya terkait dengan golongan darah ABO dan faktor Rh. Contoh
ketidakcocokan ini adalah:

Ketidakcocokan ABO: Jika penerima memiliki golongan darah A dan menerima


darah dengan golongan B, maka akan terjadi reaksi ketidakcocokan yang dapat
menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) sel darah merah yang dapat
mengakibatkan masalah serius, seperti reaksi hemolisis.
Ketidakcocokan Rh: Jika penerima Rh negatif menerima darah Rh positif tanpa
persiapan khusus (seperti Rhogam untuk ibu hamil), maka reaksi ketidakcocokan
Rh dapat terjadi, yang juga dapat menyebabkan reaksi serius.

6. JELASKAN DENGAN INCOMPATIBLE PADA MINOR CROSS


Jawab : Incompatible pada Minor Cross (Minor Crossmatch):
Pada tahap Minor Crossmatch, serum penerima (yang mengandung zat anti)
dicampurkan dengan sel darah merah donor. Ketidakcocokan pada Minor Cross
dapat terkait dengan zat anti yang ada dalam serum penerima yang tidak cocok
dengan antigen yang ada pada sel darah merah donor.

7. JELASKAN PRINSIF MELAKUKAN CROSSMATCHING


Jawab : Prinsip pemeriksaan crossmatch metode tabung adalah sel donor dicampur
dengan serum penerima (mayor crossmatch) dan sel penerima dicampur dengan
serum donor (minor crossmatch) dalam bovine albumin 20% akan terjadi
aglutinasi atau gumpalan dan hemolisis bila golongan darah tidak cocok.

8. JELASKAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO


Jawab : Sistem golongan darah ABO adalah salah satu sistem golongan darah yang
paling dikenal dan penting dalam dunia kedokteran. Sistem ini didasarkan pada
dua jenis antigen atau zat yang ada pada permukaan sel darah merah manusia,
yaitu antigen A dan antigen B. Kombinasi keberadaan atau ketidakhadiran antigen
A dan B inilah yang menentukan golongan darah seseorang dalam sistem ABO.
Selain itu, sistem ABO juga melibatkan adanya antibodi yang bisa bereaksi dengan
antigen A atau B pada sel darah merah.
Sistem klasifikasi ABO menggolongkan darah menjadi empat jenis, yaitu A, B, AB,
dan O. Penggolongan ini didasari pada keberadaan antigen dan antibodi A dan B
dalam darah. Penggolongannya adalah sebagai berikut:
a. Golongan darah A, memiliki genotipe IAIA atau IAIO. Golongan darah ini
eritrositnya mengandung antigen A (aglutinogen A), dan plasma darahnya
mampu membentuk antibodi β (aglutinin β).
b. Golongan darah B memiliki genotipe IBIB atau IBIO. Golongan darah ini
eritrositnya mengandung antigen B (aglutinogen B), dan plasma darahnya
mengandung antibodi α (ataglutinin α)
c. Golongan darah AB memiliki genotipe IAIB. Golongan darah ini eritrositnya
mengandung antigen A dan Antigen B. Namun, golongan darah AB tidak
memiliki antibodi atau aglutinin, baik α maupun β
d. Golongan darah O memiliki genotipe IOIO. Golongan darah ini tidak
memiliki antigen baik A maupun B dalam eritrositnya. Namun, golongan
darah O plasma darahnya memiliki antibodi α dan β.

9. JIKA AYAH BERGOLONGAN DARAH AB DAN IBU BERGOLONGAN DARAH B,


MAKA KEMUNGKINAN ANAKNYA BERGOLONGAN DARAH A, B, AB

10. JIKA ANAK BERGOLONGAN DARAH O DAN IBU BERGOLONGAN DARAH A,


KEMUNGKINAN AYAHNYA BERGOLONGAN DARAH O, A

Anda mungkin juga menyukai