Anda di halaman 1dari 14

GOLONGAN

DARAH
Disusun oleh : Kelompok 3
Anggota
Kelompok : • 1. Syafa'at Nur Hadi
• 2. Natasya kaila putri
• 3. Ryan dwi a.s
• 4. Silfia wahyuningsih
1. Pengertian
Golongan darah adalah ilmu
pengklasifikasian darah dari suatu kelompok
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen
warisan pada permukaan membran sel darah
merah. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah tersebut.
• Ada Dua jenis penggolongan darah yang paling penting
adalah penggolongan ABO dan Rhesus (factor Rh).Pada
manusia golongan darah dapat dikelompokkandalam 4
golongan yaitu A.B, AB dan O. Dengandemikian lahirlah
sifat golongan darah A, B, O.golongan darah manusia
ditentukan berdasarkan jenis. antigen dan antibody yang
terkandung dalam darahnya.
2. Fisiologi golongan darah melibatkan sistem antigen
dan antibodi yang ada dalam darah manusia. Berikut ini
beberapa aspek fisiologi golongan darah yang penting:

Sistem ABO: Sistem ABO terdiri dari empat golongan darah utama:
1 A, B, AB, dan O. Ini ditentukan oleh keberadaan antigen A dan/atau
B pada permukaan sel darah merah. Seseorang dengan golongan
darah A memiliki antigen A, seseorang dengan golongan darah B
memiliki antigen B, seseorang dengan golongan darah AB memiliki
kedua antigen, dan seseorang dengan golongan darah O tidak
memiliki antigen A atau B.
2
Faktor Rh: Faktor Rh mengacu pada
keberadaan atau ketiadaan antigen Rh (D
antigen) pada permukaan sel darah merah.
Seseorang yang memiliki antigen Rh disebut
Rh positif, sementara mereka yang tidak
memiliki antigen Rh disebut Rh negatif.
3
Reaksi Imunologi: Proses fisiologis pada golongan darah
melibatkan respons imun tubuh terhadap antigen yang tidak
dikenali. Ketika darah yang tidak sesuai golongan darahnya
masuk ke dalam tubuh seseorang, antibodi yang spesifik
untuk antigen yang tidak dikenali akan diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh. Ini dapat menyebabkan reaksi imun seperti
penggumpalan darah atau hemolisis, di mana sel darah merah
hancur. Proses ini dikenal sebagai reaksi transfusi atau reaksi
transfusi darah yang tidak sesuai.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan kesesuaian golongan
darah dalam transfusi darah dan transplantasi organ untuk
Tahap 3
mencegah reaksi yang merugikan.
Untuk mencegah reaksi transfusi darah yang tidak sesuai, penting
untuk memastikan kesesuaian golongan darah antara penerima dan
donor darah sebelum transfusi. Hal yang sama berlaku untuk
transplantasi organ, di mana kesesuaian golongan darah harus
dipertimbangkan
Tahap 1 untuk menghindari penolakan organ.
4
kompatibilitas Darah: Penting untuk mempertimbangkan
kompatibilitas golongan darah saat melakukan transfusi darah.
Sebagai contoh, seseorang dengan golongan darah O dapat
menerima transfusi dari donor dengan golongan darah apa pun
(universal donor), tetapi hanya dapat mendonorkan darah kepada
orang dengan golongan darah O (penerima universal).
5 e. Genetika: Pewarisan golongan darah diatur oleh gen yang
berada pada kromosom 9. Keturunan golongan darah dapat
diprediksi menggunakan aturan pewarisan genetik seperti yang
ditemukan oleh fisikawan Austria, Karl Landsteiner.
Fisiologi golongan darah memainkan peran penting dalam
pemahaman tentang transfusi darah, respons imun, dan genetika
manusia.
3. Golongan darah normal pada manusia terdiri dari empat
golongan darah utama: A, B, AB, dan O. Setiap golongan darah ini
ditentukan oleh keberadaan atau ketiadaan antigen A dan/atau B
pada permukaan sel darah merah.
Secara umum, distribusi golongan darah di populasi tidak merata,
tetapi pada beberapa populasi, golongan darah tertentu mungkin
lebih umum daripada yang lain. Misalnya, di banyak populasi di
dunia, golongan darah O cenderung menjadi yang paling umum.
Dalam sistem ABO:

Golongan Darah A: Memiliki antigen A pada permukaan sel darah merah


dan antibodi anti-B dalam plasma.
Golongan Darah B: Memiliki antigen B pada permukaan sel darah merah
dan antibodi anti-A dalam plasma.
Golongan Darah AB: Memiliki kedua antigen A dan B pada permukaan
sel darah merah, tetapi tidak memiliki antibodi anti-A atau anti-B dalam
plasma.
Golongan Darah O: Tidak memiliki antigen A atau B pada permukaan sel
darah merah, tetapi memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma.
Selain itu, golongan darah juga dapat memiliki faktor Rh (D
antigen) yang menyebabkan mereka diklasifikasikan sebagai
Rh positif atau Rh negatif. Kombinasi golongan darah ABO
dengan faktor Rh menghasilkan golongan darah yang lebih
spesifik, seperti A+, B-, AB+, dsb.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai