Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

GOLONGAN DARAH DAN HEMOGLOBIN

Oleh kelompok 1 :

NURUL HIDAYANTI 721610721


DINIYAH NURMA.I. 721610725
SITI KAMALIYAH 721610724

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT yang telah


menganugerahkan nikmat-Nya. Shalawat dan salam tak lupa selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Golongan Darah Dan Hemoglobin” dapat kami selesaikan
dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang golongan darah dan hemoglobin yang saya sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan artikel di Internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan
tugas makalah ini. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, karena tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna.
Untuk itu kepada dosen pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan
kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. .
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Golongan darah....................................................................... 3
2.2 Pemeriksaan Golongan Darah................................................ 5
2.3 Pengertian Hemogobin........................................................... 7
2.4 Pemeriksaan Hemoglobin dengan Metode sahli..................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................. 11
3.2 Saran....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh
darah.Volume darah manusia ± 7 % dari berat badan atau ± 5 liter untuk laki-laki dan 4,5
liter untuk perempuan. Penyimpanan darah dapat dilakukan dengan memberikan natrium
nisrat ataunatrium oksalat, karena garam-garam ini menyingkirkan ion-ion kalsium dari
darah yang berperan yang berperan penting dalam proses pembekuan darah (Subowo,
1992).

Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke


seluruh tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru,
mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa sari makanan dari
seluruh jaringan tubuh kealat-alat eksresi, mengangkut hormone dari kelenjar
endokrin ke bagian tubuh tertentu,mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh
tubuh, menjaga stabilitas tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh
alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari
infeksi kuman dengan membentuk antibody (Abbas, 1997).

Golongan darah manusia terbagi menjadi 4 golongan, yaitu A, B, AB dan O. Dalam


halini di dalam eritrosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam serumnya
terkandung zat anti yang disebut sebagai antibody dan agglutinin. Golongan
darah manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda. Sistem
penggolongan darah yang umum dikenal dengan system ABO, Adapun juga system
Rhesus. Golongan darah ditentukan dari jenis zat dalam eritrosit dan aglutinin
dalam plasmadarah.

Hemoglobin (Hb) yaitu molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai
media transport karbondioksida dan jaringan tubuh ke paru-paru. kandungan zat besi yang
terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Pemeriksaan hemoglobin
dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam diagnosa suatu penyakit karena

1
hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang ada di dalam sel darah merah dengan
fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan CO2 dari jaringan ke
paru-paru. kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan kesehatan pada pasien misalnya kekurangan hemoglobin yang biasa
disebut anemia.

1.2. Rumusan Masalah


1. Jelaskan mengenai Golongan Darah?
2. Bagaimana cara pemeriksaan Golongan Darah?
3. Jelaskan mengenai Hemoglobin?
4. Bagaimana cara pemeriksaan Hemoglobin dengan metode sahli?

1.3. Tujuan Masalah


1. Mengetahui tentang Golongan Darah.
2. Mengetahui cara pemeriksaan Golongan Darah.
3. Menjelaskan tentang Hemoglobin.
4. Menjelaskan cara pemeriksaan Hemoglobin dengan metode sahli.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Golongan Darah

A. Pengertian Golongan Darah

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

 Gol. darah O-negatif dapat menerima golongan darah A


terdapatantigen A padamembran selnya => antibodi antigen B di
serumdarahnya. Sehingga, gol.darah A-negatif dapat menerima golongan
darah A-negatif atau O-negatif.
 Golongan darah B terdapat antigen B pada permukaan sel darah merahnya =>
antibodiantigen A di serum darahnya. Sehingga,gol.darah B-negatif
hanya dapat menerima golongan darah B-negatif atau O-negatif.
 Golongan darah AB memiliki eritrosit antigen A dan B serta tidak
menghasilkanantibodi antigen A maupun B. Sehingga, gol darah AB-positif
dapat menerima darah.
 Gol. darah ABO apapun disebut resipien universal. Namun,gol.darah AB-positif
tidakdapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif golongan darah
O memilikisel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap
antigen A dan B.Sehingga,golongan darah O-negatif dapat mendonorkan
darahnya dengan golongandarah ABO apapun dan disebut donor
universaldarah dari sesama O-negatif.
 Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai
di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia,
golongan darah A lebihdominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding
antigen B. Karena golongan darahAB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan
B, golongan darah ini adalah jenis yangpaling jarang dijumpai di dunia.

3
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam
bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara
penggolongan darah ABO. Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di
dunia tergantung populasi atauras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi
golongan darah terhadap populasi yangberbeda-beda.

B. Jenis Golongan Darah


1. Sistem ABO
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4
golongandarah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan
darah beberapateman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan
mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dua
macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan
darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan
golongan darah O). Golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:

Golongan Sel Darah Merah Plasma


A Antigen A Antibodi A
B Antigen B Antibodi B
AB Antigen A&B Tidak ada antibodi
O Tidak ada antigen Antibodi Anti A&
Anti B

Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen, golongan darah dikelompokan


menjadi :
 Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan
aglutinin-B dalam plasma darah.
 Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan
aglutinin-A dalam plasma darah.
 Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung glutinogen-A dan B, dan
plasma darah tidak memiliki aglutinin.

4
 Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan B,
dan plasma darah memiliki aglutinin-A dan B.
2. Sistem Rhesus
Rh atau Rhesus (juga biasa disebut Rhesus Faktor) pertama sekali ditemukan pada
tahun 1940 oleh Landsteiner dan Weiner. Dinamakan rhesus karena dalam riset
digunakan darah kerarhesus (Macaca mulatta), salah satu spesies kera yang
paling banyak dijumpai di India dan Cina.
Pada sistem ABO, yang menentukan golongan darah adalah antigen A dan B,
sedangkan pada Rh faktor, golongan darah ditentukan adalah antigen Rh (dikenal
juga sebagai antigen D). Jika hasil tes darah di laboratorium seseorang
dinyatakan tidak memiliki antigen Rh,maka ia memiliki darah dengan Rh negatif
(Rh-), sebaliknya bila ditemukan antigen Rh pada pemeriksaan, maka ia memiliki
darah dengan Rh positif (Rh+).

2.2. Pemeriksaan Golongan Darah

Alat dan bahan :

1. Kertas golongan darah


2. Lanset
3. Kapas
4. Pulpen
5. Pipet
6. Alkohol 70%
7. Serum anti A, serum anti B serum anti C dan serum anti D
8. Darah kapiler atau perifer.

5
Cara kerja :

1) Persiapkan alat dan bahan yang digunakan.


2) Bersihkan jari orang yang akan dicek golongan darahnya dengan menggunakan
kapas yang telah diberi alkohol secukupnya.
3) Tusuk Lancet ke jari yang telah dibersihkan menggunakan alkohol tersebut Lalu
ketika darah sudah keluar teteskan kertas golongan darah yang tersedia.
4) Berikan serum anti A ke lingkaran A serum anti B ke lingkaran B serum anti AB ke
lingkaran AB dan serum anti D ke lingkaran Rh.
5) Aduk masing-masing darah yang telah diberi serum dengan menggunakan ujung
lanset.
6) Putar kertas golongan darah agar terlihat apakah terjadi penggumpalan atau tidak
7) Tentukan golongan darahnya dengan ketentuan :
 Jika darah di lingkaran A dan AB menggumpal sedangkan B dan Rh terjadi
aglutinasi maka golongan darahnya A.
 Jika darah di lingkaran A dan B menggumpal sedangkan AB dan Rh-nya
terjadi aglutinasi maka golongan darahnya B.

6
 Jika yang terjadi penggumpalan hanya pada darah di lingkaran A dan darah
di lingkaran B, AB dan Rh mengalami aglutinasi maka golongan darahnya
AB.
 Jika semua darahnya menggumpal atau tidak terjadi aglutinasi maka
golongan darahnya O.
 Untuk menentukan rhesusnya jika darah di lingkaran R hanya mengalami
aglutinasi maka rhesusnya + positif sedangkan jika mengalami
penggumpalan maka rhesusnya negati

2.3. Hemoglobin

A. Pengertian Hemoglobin (Hb)


Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi, memiliki afinitas (daya gabung)
terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah
merah titik dengan melalui fungsi ini maka oksigen di bawah dari paru-paru ke jaringan-
jaringan (Evalya, 2009). Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel
darah merah. hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat
digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.
Hemoglobin adalah kompleks protein pigmen yang mengandung zat besi. kompleks
tersebut berwarna merah dan terdapat di dalam eritrosit. sebuah molekul hemoglobin
memiliki empat gugus heme yang mengandung besi fero dan empat pantai globin
(Brooker,2001). Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan
conjugated protein. sebagai intinya Fe dan dengan rangka protoperphyrin dan globin
(tetraphirin) menyebabkan warna darah merah karena Fe ini.
Eritrosit Hb berikatan dengan karbondioksida menjadi karboxy hemoglobin dan
warnanya merah tua titik darah arteri mengandung oksigen dan darah vena mengandung
karbondioksida (Depkes RI dalam Widayanti, 2008). menurut William, hemoglobin
adalah suatu molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari 4 sub unit. setiap sub unit
mengandung satu bagian heme yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida, heme adalah
suatu derivat profirin yang mengandung besi. polipeptida itu secara kolektif disebut
sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin (Shinta,2005).

7
B. Kadar Hemoglobin (Hb)
Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah
(Costill, 1998). jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap
100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut "100 persen" (Evelyn,2009). batas normal
nilai hemoglobin untuk seorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi di
antara setiap suku bangsa. namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin
normal berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO dalam Arisman, 2002).
Kriteria persangkaan Anemia bila batas kadar Hb (WHO dalam arisma,2002), dibawah :
 Pria dewasa 13g%
 Wanita tdk hamil 12g%
 Wanita hamil 11g%
 Anak 6bln-6 thn 11g%
 Anak 6 thn-14 thn 12g%

C. Struktur hemoglobin (Hb)


Pada pusat molekul terdiri dari cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang
menahan satu atom besi, atau besi ini merupakan situs atau lokal ikatan oksigen. power
shirin yang mengandung besi disebut heme. namun hemoglobin merupakan gabungan
dari heme dan globin, globin sebagai istilah generik untuk protein globular. ada beberapa
protein mengandung heme dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dengan banyak
dipelajari titik pada manusia dewasa hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 submit
protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit Alfa dan Beta yang terikat secara
non kovalen. sub unitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. tiap sub
unit memiliki berat molekul kurang lebih 16.000 dalton berat molekul total tetramernya
menjadi 64.000 dalton. tiap sub unit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara
keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas 4 molekul oksigen (Wikipedia, 2007).
D. Guna Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan
tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk
dikeluarkan dari tubuh titik mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen menerima,
menyimpan, dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot. sebanyak kurang lebih 80% zat

8
besi tubuh berada di dalam hemoglobin (Sunita, 2001). menurut Depkes RI adapun guna
hemoglobin antara lain:
1) Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-jaringan
tubuh.
2) Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan
tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
3) Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme
ke paru-paru untuk dibuang untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan
darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin.
penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan darah yang disebut
anemia (Widayanti, 2008).

2.4. Pemeriksaan Hemoglobin dengan Metode sahli

Alat dan bahan :

 HCL 0,1 N
 Aquabidest
 Kertas saring/tissue/kassa kering
 Kapas alkohol
 Lancet
 Pipet hemoglobin
 Alat sahli (Hb Sahli set)
 Pipet pastur
 Pengaduk
 Bengkok

9
Prosedur kerja :

1) Masukkan HCL 0,1 N ke dalam tabung skala sampai batas angka 2.


2) Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan kapas alkohol,
kemudian tusuk dengan lancet atau alat lain.
3) Isap darah dengan pipet hemoglobi sampai melewati batas, bersihkan ujung pipet,
kemudian teteskan darah sampai ke tanda batas dengan cara menggeserkan ujung
pipet ke kertas saring/kertas.
4) Memasukkan pipet yang berisi darah ke dalam tabung hemoglobin, sampai ujung
pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tiup pelan-pelan. usahakan agar tidak
timbul gelembung udara titik bila sisa darah yang menempel pada dinding pipet
dengan cara menghisap HCl dan meniupnya lagi sebanyak 3-4 kali.
5) Aduk dengan batang pengaduk kaca, campur sampai rata
6) Masukkan ke dalam alat pembanding. Encerkan dengan aquades tetes demi tetes
sampai warna larutan (setelah diaduk sampai homogen) sama dengan warna gelas
dari alat pembanding. Bila sudah sama, baca kadar hemoglobin pada skala tabung.
 Normal apabila kadar Hb >11g %
 Anemia ringan apabila kadar Hb <11g %
 Anemia sedang apabila kadar Hb 7g% - 10g%
 Anemia berat apabila kadar Hb 7g%

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan
Rhesus(faktor Rh). Pada sistem ABO, yang menentukan golongan darah adalah antigen A
dan B, sedangkan pada Rh faktor golongan darah ditentukan adalah antigen Rh (dikenal
juga sebagai antigen D). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46j enis antigen
selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.

Hemoglobin adalah metal protein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel
darah merah mamalia dan hewan lainnya. molekul hemoglobin terdiri dari globin,
apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. menurut
Depkes RI adapun guna hemoglobin antara lain: Mengatur pertukaran oksigen dengan
karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh, Membawa karbondioksida dari jaringan-
jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk dibuang untuk mengetahui
apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar
hemoglobin. penurunan kadar hemoglobin dari Norman berarti kekurangan darah yang
disebut anemia.

3.2. Saran

Dari kesimpulan diatas, yang dapat kita jadikan saran untuk pertimbangan kedepanyan
yaitu sebagai seorang bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal. tuntunan
seorang bidan sangatlah berat dan beresiko tinggi, begitu juga dalam menerapkan
pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan hemoglobin dengan metode. maka dari itu
seorang bidan sebagai tenaga medis wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah
ditentukan berdasarkan pengetahuan praktik klinik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto,


Jakarta.Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.
http://beruangmadusya.blogspot.com/2010/03/pemeriksaan-diagnostik.html
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/konsep-dasar-asuhan-keperawatan-pada.html
JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru
Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
https://www.scribd.com/document/368819916/312306946-Makalah-Pemeriksaan-Hb-
Sahli-docx
https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-hemoglobin-dan-kadar-normalnya-dalam-
tubuh

12

Anda mungkin juga menyukai