Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TRANSFUSI DARAH

SISTEM GOLONGAN DARAH ABO


Dosen pembimbing : Renowati, M.Biomed

Oleh :
KELOMPOK 4
ANNISA AZKA NABILAH (1913353008)
HERU MUZAKKIR (1913353018)
NUR AFNI (1913353031)
SEPHIA MAGRIANI (1913353042)
WINDA ERMALA SARI (1913353052)
ZELIN PUTRI AGUSTIN (1913353054)

PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


UNIVERSITAS UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TA. 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan Makalah Sistem golongan darah ABO. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Transfusi Darah Program Studi Teknologi
Laboratorium Medik.
Makalah ini disusun berdasarkan Kurikulum dan Capaian Pembelajaran Lulusan
yang telah ditetapkan dengan harapan dapat membimbing mahasiswa dan memberi bekal
dalam kegiatan perkuliahan imunoserologi, sehingga pemahaman keilmuannya menjadi
lebih baik.
Uraian dalam makalah ini hanya singkat tetapi untuk mendalami lebih lanjut dapat
dilakukan dengan cara diskusi dipandu oleh dosen dan membaca literatur terkait.
Dengan tersusunnya makalah ini, Kami berharap semoga makalah ini dapat
digunakan untuk membantu dan bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca yang
menggunakannya.

Padang , 03 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………….… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ............................................................................................. 1
1.2 RumusanMasalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II : KAJIAN TEORI
2.1 Golongan Darah .......................................................................................... 2
2.2 Golongan Darah Sistem ABO .................................................................... 2
2.3 Golongan Darah Rhesus ............................................................................. 4
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 6
3.2 Saran .......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari
bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan
tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui
darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen
sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan
oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi
dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung
menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan
menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke
jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh
saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui
saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke
jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah pada manusia diklasifikasikan menurut golongannya. Sistem
penggolongan darah yang sering dikenal adalah sistem ABO dan sistem Rhesus. Pada
makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang kedua sistem penggolongan darah
tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana sistem golongan darah ABO pada manusia?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mempelajari sistem golongan darah ABO pada manusia

1
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 GOLONGAN DARAH


Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel
darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan
darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di
dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh,
hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

2.2 GOLONGAN DARAH SISTEM ABO


Ada banyak golongan darah, tetapi yang terkenal di bidang medis adalah
golongan darah ABO dan Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan oleh Dr.
Karl Landsteiner, seorang dokter dari Austria, pada tahun 1900. Semula Landsteiner
menemukan golongan darah A, B, dan C. Golongan C ini kemudian dinamakan
golongan O.(Darmawati, 2019)
Pada tahun 1902 kolega Landsteiner, yaitu Alfred Decastello dan Adriano
Sturli menemukan golongan ke empat yaitu golongan AB.
Dasar penggolongan darah ABO diikenal 2 macam antigen yaitu α dan β,
sedangkan zat antinya dibedakan sebagai anti A dan anti B.
1. Prinsip Dasar Penggolongan Darah
a. Faktor yang menentukan golongan darah manusia berupa antigen yang
terdapat pada permukaan luar sel darah merah (eritrosit) disebut Aglutinogen.
Aglutinogen berarti antigen yang digumpalkan.
b. Zat anti terhadap antigen tersebut disebut zat anti atau antibodi yang bila
bereaksi akan menghancurkan antigen yang bersangkutan
disebut Aglutinin dalam plasma, suatu antibodi alamiah yang secara otomatis
terdapat pada tubuh manusia. Aglutinin adalah jenis antibodi yang
menggumpalkan.
2. Golongan darah manusia ditentukan bedasarkan jenis antigen dan antibody yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :
a. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A di permukaan membrane selnya dan menghasilkan antibody terhadap
antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah
A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-
negatif atau O-negatif.
b. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan Sel
darah merahnya dan menghasilkan antibody terhadap antigen A dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya

2
dapat menerima darah dari orang dengan golongan darh B-negatif atau O-
negatif.
c. Individu dengan golongan darah Ab memiliki sel darh merah dengan antigen
A dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien
universal. Namun, orang dengan golongan darah Ab-positf tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama Ab-positif.
d. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibody terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang
dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun,
orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darh dari
sesama O-negatif.

Menurut sistem ABO darah manusia terbagi atas 4 golongan, yaitu:


Golongan aglutinogen (antigen) aglutinin (antibodi) pada
pada eritrosit plasma darah
A A b
B B a
AB A dan B -
O - a dan b

Pemahaman mengenai aglutinogen dan aglutinin inilah yang mendasari teknik


transfusi darah. Dalam transfusi darah, orang yang memberikan darah disebut donor,
sedangkan yang menerima disebut resipien. Transfusi (pindahtuang darah) ini harus
memperhatikan masalah aglutinin-aglutinogen, sebab jika terjadi inkompatibilitas
(ketakcocokan) golongan darah, maka akan menyebabkan terjadinya aglutinasi
(penggumpalan) darah, dan bisa menyebabkan kematian sang resipien.

3
Secara umum dalam proses transfusi darah prinsip ini yang dipegang:
- Jika aglutinin a bertemu dengan aglutinogen A, atau aglutinin b bertemu
dengan aglutinogen B akan menyebabkan aglutinasi (penggumpalan)
- Cara yang mudah untuk memahami transfusi darah begini: untuk donor
perhatikan aglutinogennya, sedangkan untuk resipien perhatikan aglutininnya.
Misalnya begini:
Saya bergolongan darah A, ingin mendonorkan darah saya kepada Luna Maya yang
bergolongan darah B. Ingat, saya adalah donor, dan Luna Maya adalah resipien.
Golongan darah saya A berarti memiliki aglutinogen A (lihat tabel). Sedangan
golongan darah Luna B berarti memiliki aglutinin a. Jika aglutinin a bertemu dengan
aglutinogen A maka akan terjadi aglutinasi. Itu sebabnya saya yang bergolongan
darah A tidak bisa memberikan darah saya kepada Luna Maya yang bergolongan
darah B.
Nah, dari dasar itulah muncul istilah donor universal dan resipien universal. Donor
universal (golongan O) adalah golongan darah yang bisa mendonorkan darahnya ke
semua golongan darah, karena tidak memiliki aglutinogen. Sedangkan resipien
universal (golongan AB) adalah golongan darah yang bisa menerima darah dari
semua golongan, karena tidak memiliki aglutinin. Jadi O bisa menjadi donor ke semua
golongan, dan AB bisa menjadi resipien dari semua golongan.
Namun di dunia medis hal tersebut tidak diperbolehkan terutama jika dilakukan
transfusi dalam jumlah besar.

2.3 GOLONGAN DARAH RHESUS


Selama ini kita lebih sering mengenal sistem golongan darah A B
O. Namun belakangan ini mulai banyak dikenal satu jenis golongan darah lagi,
yaitu golongan darah rhesus. Golongan darah ini berbeda dengan A B O, karena
hanya memiliki dua jenis, yaitu Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-).
Tidak jauh dari sistem A B O, golongan darah Rhesus ini juga
menggolongkan darah seseorang berdasarkan adanya antigen tertentu dalam
darah. Antigen yang digunakan untuk menggolongkan darah berdasarkan Rhesus
disebut sebagai antigen D. Sederhananya, jika seseorang memiliki antigen D
dalam darahnya, ia termasuk Rh+. Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki
antigen D, ia termasuk Rh-.

4
Meski penggolongannya lebih sederhana, ternyata Rhesus tidak
bisa begitu saja diabaikan lho. Orang dengan Rh- tidak bisa menerima donor dari
Rh+. Hal ini disebabkan karena darah Rh- cenderung akan membuat antibodi
terhadap antigen D, sehingga akan menolak adanya antigen D di dalam darahnya.
Sehingga orang dengan Rh- harus menerima darah dari orang Rh- juga.
Sayangnya, jumlah orang dengan Rh- di dunia ini sangat sedikit, sehingga
pasokan darahnya pun terbatas.(Situmorang et al., 2020)
Selain itu, golongan darah Rhesus ini juga wajib diperhatikan bagi
ibu hamil. Seorang ibu dengan Rh- jika mengandung anak dengan Rh+,
kemungkinan darah sang ibu akan membentuk antibodi pula. Antibodi ini dapat
masuk ke dalam plasenta janin. Hal ini bisa menyebabkan bayi dalam kandungan
mengalami anemia, kulit kekuning-kuningan, atau bahkan keguguran dalam
kandungan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Darah merupakan suatu komponen penting dalam tubuh makhluk
hidup, termasuk manusia. Darah bertugas mengangkut hasil metabolisme tubuh
dan mengedarkannya ke seluruh bagian tubuh. Darah manusia dibagi menjadi
beberapa golongan. Sistem golongan darah yang sering kita jumpai adalah
sistem ABO. Pada sistem ABO darah dibahi menjadi 4 golongan, yaitu
golongan darah A, B, O, dan AB. Selain itu juga dikenal sistem golongan darah
Rhesus. Pada sistem golongan rhesus darah dibagi menjadi dua golongan, yaitu
Rhesus positif dan Rhesus Negatif.

3.2 SARAN
Hendaknya kita mempelajari dan memahami sistem golongan darah
pada manusia. Karena sistem golongan darah ini sangat penting untuk kita saat
melakukan transfusi darah. Selain itu, golongan darah Rhesus juga penting
untuk ibu hamil, karena jika orang menikah dengan golongan darah rhesus
negatif maka kemungkinan anaknya akan meningal.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Darmawati, S. (2019). Penentuan Golongan Darah Sistem Abo Dengan Serum Dan
Reagen Anti-Sera Metode Slide. Gaster, 17(1), 77.
https://doi.org/10.30787/gaster.v17i1.330
2. Situmorang, P. R., Sihotang, W. Y., & Novitarum, L. (2020). Identifikasi Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Kelayakan Donor Darah di STIKes Santa Elisabeth
Medan Tahun 2019. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 7(2), 122.
https://doi.org/10.32807/jambs.v7i2.195

Anda mungkin juga menyukai