Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SISTEM DARAH ABO

DISUSUN OLEH

Nama:

Kelas:

SMA NEGERI 2 BURU

TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Sistem Penggolongan Darah pada Manusia”. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan nabi agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari zamam yang gelap gulita ke zaman yang terang benderang, yakni agama Islam.

Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Sekolah. Selain itu melalui
penyusunan Makalah ini diharapkan semua pihak dapat lebih memahami tentang Sistem
Penggolongan Darah pada Manusia. Dalam kesempatan kali ini tak lupa penyusun ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa pihak atas bantuannya demi
terselesainya Makalah ini.

Dalam penyusunan Makalah ini penyusun menyadari masih adanya banyak kesalahan
dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.

Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Namlea, 17 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Lembar Sampul .................................................................................................... 1


Kata Pengantar .................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Golongan Darah .................................. ..................................................... 5
B. Golongan Darah Sistem ABO................................................................... 5
C. Golongan Darah Sistem Rhesus................................................................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 7
B. Saran ...................................................................................................... 7
Daftar Pustaka .................................................................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata
hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai
merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk
heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam
pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-
paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen
melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah
membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh
kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan
vena cava inferior.
Darah pada manusia diklasifikasikan menurut golongannya. Sistem penggolongan
darah yang sering dikenal adalah sistem ABO dan sistem Rhesus. Pada makalah ini akan
dibahas lebih lanjut tentang kedua sistem penggolongan darah tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan golongan darah ?
2. Bagaimanakah golongan darah sistem ABO ?
3. Bagaimanakah golongan darah sistem Rhesus ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mempelajarai golongan darah.
2. Mempelajari golongan darah sistem ABO
3. Mempelajari golongan darah sistem Rhesus
BAB II
PEMBAHASAN

A. GOLONGAN DARAH
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis
antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari
golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang
berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

B. GOLONGAN DARAH SISTEM ABO


Ada banyak golongan darah, tetapi yang terkenal di bidang medis adalah golongan
darah ABO dan Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner,
seorang dokter dari Austria, pada tahun 1900. Semula Landsteiner menemukan golongan
darah A, B, dan C. Golongan C ini kemudian dinamakan golongan O.
Pada tahun 1902 kolega Landsteiner, yaitu Alfred Decastello dan Adriano Sturli
menemukan golongan ke empat yaitu golongan AB.
Dasar penggolongan darah ABO adalah adanya aglutinogen (antigen) pada eritrosit,
dan adanya aglutinin (antibodi) di dalam plasma darah. Aglutinogen berarti antigen yang
digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah jenis antibodi yang menggumpalkan.

Menurut sistem ABO darah manusia terbagi atas 4 golongan, yaitu:

Golongan aglutinogen (antigen) aglutinin (antibodi)


pada eritrosit pada plasma darah
A A b
B B a
AB A dan B -
O - a dan b
Pemahaman mengenai aglutinogen dan aglutinin inilah yang mendasari teknik transfusi darah.
Dalam transfusi darah, orang yang memberikan darah disebut donor, sedangkan yang
menerima disebut resipien. Transfusi (pindahtuang darah) ini harus memperhatikan masalah
aglutinin-aglutinogen, sebab jika terjadi inkompatibilitas (ketakcocokan) golongan darah,
maka akan menyebabkan terjadinya aglutinasi (penggumpalan) darah, dan bisa menyebabkan
kematian sang resipien.
Secara umum dalam proses transfusi darah prinsip ini yang dipegang:
- Jika aglutinin a bertemu dengan aglutinogen A, atau aglutinin b bertemu dengan
aglutinogen B akan menyebabkan aglutinasi (penggumpalan)
- Cara yang mudah untuk memahami transfusi darah begini: untuk donor perhatikan
aglutinogennya, sedangkan untuk resipien perhatikan aglutininnya.
Misalnya begini:
Saya bergolongan darah A, ingin mendonorkan darah saya kepada Luna Maya yang
bergolongan darah B. Ingat, saya adalah donor, dan Luna Maya adalah resipien. Golongan
darah saya A berarti memiliki aglutinogen A (lihat tabel). Sedangan golongan darah Luna B
berarti memiliki aglutinin a. Jika aglutinin a bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi
aglutinasi. Itu sebabnya saya yang bergolongan darah A tidak bisa memberikan darah saya
kepada Luna Maya yang bergolongan darah B.
Nah, dari dasar itulah muncul istilah donor universal dan resipien universal. Donor
universal (golongan O) adalah golongan darah yang bisa mendonorkan darahnya ke semua
golongan darah, karena tidak memiliki aglutinogen. Sedangkan resipien universal (golongan
AB) adalah golongan darah yang bisa menerima darah dari semua golongan, karena tidak
memiliki aglutinin. Jadi O bisa menjadi donor ke semua golongan, dan AB bisa menjadi
resipien dari semua golongan.
Namun di dunia medis hal tersebut tidak diperbolehkan terutama jika dilakukan transfusi
dalam jumlah besar.

C. GOLONGAN DARAH RHESUS


Selama ini kita lebih sering mengenal sistem golongan darah A B O. Namun
belakangan ini mulai banyak dikenal satu jenis golongan darah lagi, yaitu golongan darah
rhesus. Golongan darah ini berbeda dengan A B O, karena hanya memiliki dua jenis, yaitu
Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-). Hmm, lalu apa bedanya golongan darah
rhesus ini? Bagaimanakah penggolongannya?
Tidak jauh dari sistem A B O, golongan darah Rhesus ini juga menggolongkan darah
seseorang berdasarkan adanya antigen tertentu dalam darah. Antigen yang digunakan untuk
menggolongkan darah berdasarkan Rhesus disebut sebagai antigen D. Sederhananya, jika
seseorang memiliki antigen D dalam darahnya, ia termasuk Rh+. Sebaliknya, jika seseorang
tidak memiliki antigen D, ia termasuk Rh-.
Meski penggolongannya lebih sederhana, ternyata Rhesus tidak bisa begitu saja
diabaikan lho. Orang dengan Rh- tidak bisa menerima donor dari Rh+. Hal ini disebabkan
karena darah Rh- cenderung akan membuat antibodi terhadap antigen D, sehingga akan
menolak adanya antigen D di dalam darahnya. Sehingga orang dengan Rh- harus menerima
darah dari orang Rh- juga. Sayangnya, jumlah orang dengan Rh- di dunia ini sangat sedikit,
sehingga pasokan darahnya pun terbatas.
Selain itu, golongan darah Rhesus ini juga wajib diperhatikan bagi ibu hamil. Seorang
ibu dengan Rh- jika mengandung anak dengan Rh+, kemungkinan darah sang ibu akan
membentuk antibodi pula. Antibodi ini dapat masuk ke dalam plasenta janin. Hal ini bisa
menyebabkan bayi dalam kandungan mengalami anemia, kulit kekuning-kuningan, atau
bahkan keguguran dalam kandungan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Darah merupakan suatu komponen penting dalam tubuh makhluk hidup, termasuk
manusia. Darah bertugas mengangkut hasil metabolisme tubuh dan mengedarkannya ke
seluruh bagian tubuh. Darah manusia dibagi menjadi beberapa golongan. Sistem
golongan darah yang sering kita jumpai adalah sistem ABO. Pada sistem ABO darah
dibahi menjadi 4 golongan, yaitu golongan darah A, B, O, dan AB. Selain itu juga dikenal
sistem golongan darah Rhesus. Pada sistem golongan rhesus darah dibagi menjadi dua
golongan, yaitu Rhesus positif dan Rhesus Negatif.

B. SARAN
Hendaknya kita mempelajari dan memahami sistem golongan darah pada manusia.
Karena sistem golongan darah ini sangat penting untuk kita saat melakukan transfusi
darah. Selain itu, golongan darah Rhesus juga penting untuk ibu hamil, karena jika orang
menikah dengan golongan darah rhesus negatif maka kemungkinan anaknya akan
meningal.
DAFTAR PUSTAKA

http://sains.me/1277/berkenalan-dengan-sistem-golongan-darah-rhesus.html/

http://id.wikipedia.org/wiki/Darah

http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah

Anda mungkin juga menyukai