Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF


BATANG
( Penyebab Infeksi Saluran Pencernaan,
Urogenital Enterobacter sp)

Di susun oleh :
Novita Damayanti
411117109

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN (D-3) STIKES


JENDRAL ACHMAD
YANI CIMAHI
2019
A. Hari dan Tanggal praktikum : Selasa – Kamis, 26 – 28 Maret 2019
B. Tujuan :
Melakukan isolasi dan identifikasi Enterobacter sp bakteri pada sampel
feses
C. Prinsip :
Dengan melihat gambaran mikroskop, isolasi primer pada media, melihat
penampakan koloni pada medium dan melakukan tes-tes biokimiawi
D. Dasar Teori :
Enterobacter termasuk dalam family Enterobactericeae yang
merupakan kelompok gram negative berbentuk batang yang habitat
umunya adalah di usus manusia dan hewan. Enterobacter satu family
dengan E.coli, Klebsiella, Salmonella, Shigella, Proteus, dan sebagainya.
Pada keadaan tertentu jika terjadi perubahan pada inang atau bila
kesempatan memasuki tubuh yang lain, banayak diantara bakteri ini yang
mampu menimbulkan penyakit ( ANONIM,2013 ).
Enterobacter merupakan genus umum Gram – Negatif , anaerob
fakultatif , berbentuk batang ,-tidak membentuk spora bakteri dari
keluarga Enterobacteriaceae . Beberapa strain bakteri ini patogen dan
menyebabkan infeksi oportunistik di immunocompromised biasanya
dirawat di rumah sakit) host dan pada mereka yang berada pada ventilsi
mekanik . Kemih dan saluran pernapasan adalah situs yang paling umum
dari infeksi . Enterobacter adalah anggota dari coliform kelompok
bakteri. Itu bukan milik coliform fecal (atau coliform tahan panas)
kelompok bakteri, seperti halnya Escherichia coli , karena tidak mampu
tumbuh pada 44,5 ° C dengan adanya garam empedu. Dua spesies dari
genus klinis penting ini adalah E. aerogenes dan E. cloacae.(
ANONIM,2013 ).
Enterobacter merupakan flora normal pada sistem pencernaan
manusia dan hewan. Bakteri ini tidak akan menimbulkan penyakit jika
tidak bergabung dengan jenis bakteri lain. Ini disebabkan bakteri
Enterobacter bukan penyebab tunggal munculnya suatu penyakit. (
ANONIM,2014).
Klasifikasi Enterobacter :
Kingdom : Bakteri
Divisi : Proteobacteria
Clas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobactericea
Genus : Enterobacter
Spesies : Aerogenes Enterobacter, E. amnigenus, E. asburiae, E.
cancerogenus, E. cloacae, E. cowanii, E. Dissolvens.
Enterobacter sp, terutama Enterobacter sakazakii, Enterobacter
cloacae dan Enterobacter aerogenes adalah bakteri patogen karena
dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi seperti bacterimia, infeksi
saluran pernapasan ringan, infeksi kulit, infeksi saluran kencing,
endocarditis, infeksi bagian dalam perut, septic arthritis, osteomyelitis dan
infeksi pada mata. (Farmer, et al., 2009).
Secara umum, Enterobactericeae tumbuh pada medium pepton
atau ekstrak daging tanpa penambahan natrium klorida atau suplemen
lain dan juga pada agar MacConcey. E. coli dan sebagian besar bakteri
enterik lainnya membentuk koloni yang sirkular, konveks, dan halus
dengan tepi yang datar. Koloni Enterobacteriaceae sama dengan koloni
tersebut tetapi lebih mukoid. Koloni Klebsiella besar akan terlihat sangat
mukoid dan cenderung bersatu pada inkubasi lama.Salmonella dan
Shigella akan membentuk koloni yang menyerupai E. coli tetapi tidak
memfermentasikan laktosa. Beberapa strain E. coli menyebabkan
hemolisis pada darah (Ganiswarna, 2013).
Feses merupakan salah satu media sumber penyebaran bakteri
intestinal yang dapat menyebabkan penyakit. Enterobacter sp tumbuh
dan berkembang pada saluran intestinal mamalia dan dapat keluar
bersama-sama dengan bakteri lain melalui feses dan menyebar melalui
vehikel lainnya. (Arif Mansyur. 2010).
E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan pada praktikum

No Alat Spesifikasi Jumlah

1. Tabung reaksi Kecil dan Besar 9 buah

2. Rak tabung 1 cm, 12 tabung 1 buah

3. Bunsen Vol 200 ml 1 buah

4. Tabung Durham Kecil 1 buah

5. Mikroskop Fase kontras 1 buah

6. Objek glass 25,4 x 76,2 1 buah

7. Autoclav Portable 26,4 L 1 buah

8. Inkubator Mikrobiologi memert 1 buah

9. Cawan petri 15 cm 2 buah

10. Ose bulat dan tusuk Kawat NiCr 1 buah

Tabel 2. Bahan yang digunakan pada Praktikum

No Nama bahan Spesifikasi

1. Sampel urine -

2. Alkohol 70 % -

3. Mac conkey -

4. Deret uji gula gula -

Glukosa 1%

Lakosa 1%

Sukrosa 1%
Manitol 1%

5. SIM -

6. TSIA -

7. Urease -

8. Simon citrat -

9. MR -

10. VP -

11. KOH 40% -

12. Alfa naftol -

13. Kovaks -

F. Prosedur Kerja
Hari pertama :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Panaskan ose di atas api bunsen kemudian biarkan sampai dingin
c. Ambil sample urine menggunakan ose bulat kemudian tanam pada
media dengan streak isolasi, lakukan secara aseptis
d. Bungkus cawan petri menggunakan kertas, lalu inkubasi selama 24
jam pada suhu 370C.

Hari kedua

a. Amati hasil penanaman pada media, kemudian lakukan pewarnaan


Gram.
b. Panaskan ose di atas api bunsen kemudian biarkan sampai dingin
c. Siapkan objek glass kemudian teteskan NaCl secukupnya
d. Ambil koloni yang tumbuh pada media, cari koloni yang terpisah
menggunakan ose kemudian simpan diatas objek glass lalu
homogenkan
e. Tunggu sampai kering kemudian fiksasi
f. Sediaan yang telah difiksasi ditetesi dengan kristal violet selama 1
menit
g. Dicuci dengan air kran selama 1 menit
h. Teteskan lugol selama 1 menit, lalu cuci dengan air kran
i. Ditetesi alkohol 96% selama 20-30 detik, lalu cuci dengan air kran
j. Setelah itu teteskan safranin selama 30 detik, kemudian cuci dengan
air kran biarkan sampai kering
k. Amati di bawah mikroskop perbesaran lensa objektif 100x
menggunakan minyak imersi.
l. Setelah itu lakukan uji bikomia pada media cair laktosa,sukrosa,
glukosa,manitol,MR dan VP dengan cara mengambil koloni pada
media dengan ose tusuk kemudian masukkan ke dalam media
tersebut dan homogenkan.
m. Lalu inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C.
n. Lakukan uji biokimia pada media yang padat yaitu TSIA, SIM, SC
dengan cara mengambil koloni yang terpisah pada media kemudian
tanam pada media tersebut dengan cara ditusukan menggunakan
ose tusuk.
o. Lalu Inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C.

Hari ketiga

a. Amati hasil uji biokimia pada media padat dan cair yang telah
dilakukan di hari sebelumnya
b. Untuk media MR sebelum diamati tambahkan reagen methyl red
sebanyak 3-5 tetes kemudian amati perubahan pada media tersebut
c. Lalu untuk media VP tambahkan reagen Alfa naftol 5% dan KOH 40
% sebanyak 3-5 tetes.
d. Sedangkan untuk media SIM tambahkan reagen kovaks sebanyak 2-
5 tetes kemudian amati terjadinya perubahan pada media tersebut.

G. Hasil Pengamatan
Hari pertama
Dilakukan penanaman bakteri dari sampel rektal swab ke media MAC
Conkey
Hari kedua

No Hasil Identifikasi
1. Bentuk : bulat
Ukuran : 2-3 mm
Warna : ungu
Elevasi : cembung
Pinggiran : rata
Ciri khas : memfermentasikan
laktosa
2. Bentuk : Basil
Susunan : Monobasil
Sifat : Gram Negatif
Tersangka : Enterocbactericeae

Hari ketiga
Hasil Uji Biokimia :

No Media Hasil

1.

(+) Fermenter, ada gas


Adanya perubahan warna dari
ungu menjadi kuning

Glukosa

2.
(+) Fermenter, ada gas
Adanya perubahan warna dari
ungu menjadi kuning

Laktosa

3.

(+) Fermenter, ada gas


Adanya perubahan warna dari
ungu menjadi kuning

Sukrosa

4.

(+) Fermenter, ada gas


Adanya perubahan warna dari
ungu menjadi kuning

Manitol

5.

Fermenter
(Glukosa,Sukrosa,Laktosa,Manit
ol) A/A (+) ada gas

TSIA

6.
( + ) Hijau > Biru

Simon citrat

7.

( + ) Kuning > Pink

Urease
8.

Sulfur ( - )
Indol ( - )
Motility ( - )

SIM
9.

( + ) adanya cincin kecoklatan

VP

10.
( - ) terjadi perubahan warna
menjadi cincin orange

MR

DERAJAT KEMIRIPAN

Klebsiella pneumoniae

Uji Biokimia Hasil


Glukosa (+) fermenter, ungu menjadi
kuning,ada gas

Laktosa (+) fermenter, ungu menjadi


kuning,ada gas

Sukrosa (+) fermenter, ungu menjadi


kuning,ada gas

Manitol (+) fermenter, ungu menjadi


kuning,ada gas

MR (-) terdapat cincin berwarna


orange

VP (+) terdapat cincin berwarna


coklat

Urease (+) terjadi perubahan warna dari


kuning menjadi pink

TSIA (+) fermenter terhadap gula


gula, asam/asam, terdapat gas

SIM Sulfur (negatif ),indo ( negatif ),


motiliti ( negatif )

SC (-) terjadi perubahan warna dari


hijau ke biru
Uji Biokimia Hasil

Glukosa (+) fermenter, ungu menjadi


kuning,ada gas

Laktosa (+) fermenter, ungu menjadi


kuning,ada gas

Sukrosa (+) fermenter, ungu menjadi


kuning,ada gas

Manitol (+) fermenter, ungu menjadi


kuning,ada gas

MR (-) terdapat cincin berwarna


orange
VP (+) terdapat cincin berwarna
coklat

Urease (-) tidaak terjadi perubahan


warna

TSIA (+) fermenter terhadap gula


gula, asam/asam, terdapat gas

SIM Sulfur (negatif ),indol ( negatif ),


motiliti ( positif )

SC (+) terjadi perubahan warna dari


hijau ke biru
DERAJAT KEMIRIPAN
Enterobacter sp

H. Pembahasan

Dilakukan penanaman bakteri dari sampel feses pada media MAC


Conkey dengan menggunakan streak plate lalu di inkubasi 37 °C selama
24 jam.
Pada hari kedua dilakukan pengamatan pada media yang telah
ditanami bakteri yaitu Mac Conkey dan hasilnya koloni bebetntuk
bulat,convex,basah, dan sangat lengket pada saat akan di ambil
menggunakan ose.Setelah di lakukan pengamatan di lanjut dengan
pewarnaan Gram. Pada pewarnaan Gram hasil bakteri tersebut
berbentuk batang, susunan mono basil, Gram negatif. Di lanjut dengan
penanaman bakteri pada media uji biokimia.
Pada hari ketiga dilakukan pengamatan pada uji biokimia yang
telah di tanam pada hari kedua. Uji biokimia pada media gula gula bakteri
Enterobacter sp dapat memfermentasikan semua karbohidrat di tandai
dengan adanya perubahan warna dari ungu menjadi kuning dan
menghasilkan gas. Pada media TSIA hasilsanya asam/asam,ada gas dan
H2S negatif. Pada media simon citrat hasilnya negatif dikarenakan pada
saat penanaman bakteri ose kemunkinan terlalu panas sehingga hasil
yang seharusnya positif menjadi negatif. Pada media urease juga terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi pink menandakan bahwa bakteri
tersebut mempunyai enzim urease untuk menghidrolisasi urea menjadi
amoniak.
Uji biokimia pada media VP hasilnya positif ditandai dengan
terjadinya perubahan warna dan adanya cincin berwarna ungu kecoklatan
dan pada media MR dan SIM hasilnya sama sama negatif karena bakteri
tersebut tidak menghasilkan metilenglikol dan metil etil karbinol pada
media MR sedangkan pada media SIM bakteri tersebut tidak
menghasilkan sulfur, tidak mempunyai enzim triftofanase dan tidak
bergerak ( motilyti negatif ).
Dengan ini di dapat derajat persamaan :
8
𝑥 100% = 80 %
10
Dari derajat presentase lebih mengarah kepada bakteri Klebsiella
pneumoniae dikarenakan pada bakteri Klebsiella pneumoniae urease
positif dan pada Enterobacter sp hasil ureasenya negatif dan pada hasil
hasil praktikum hasil ureasenya positif. Karena bakteri Klebsiella
pneumoniae lebih mendominasi dan dapat menganggu pertumbuhan
bakteri Enterobacter sp pada media MAC Conkey.

I. Kesimpulan

Dari hasil praktikum Isolasi dan Identifikasi Bakteri Gram negatif Batang
dari sampel Feses didapatkan derajat kemiripan 80 % mengarah kepada
bakteri Klebsiella pneumoniae diperkuat dengan hasil urease yang positif.

J. Daftar Pustaka

Entjang Indan, dr. 2001. “Mikrobiologi & Parasitologi”, Citra Aditya


Bakti : Bandung
Jawetz E., J. L. Melnick, E. A. Adelberg, G. F. Brooks, J. S. Butel, L. N.
Ornston. 1995
Brooks GF, Butel JS, Omston LN Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit
Buku Kedokteran EGC:Jakarta.
https://www.academia.edu/32665440/Enterobacter_aerogenes_pada_urin
e_mid_stream.docx
K. Lampiran

SEBELUM DI TANAM SESUDAH DI TANAM

Mac conkey

Glukosa

Laktosa

Sukrosa
Manitol

TSIA

SC

Urease
SIM

VP

MR

Anda mungkin juga menyukai