Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF


BATANG
Klebsiella.pneumoniae

Di susun oleh :
Angraina Aprilia Syafei
411117124

PRODI ANALIS KESEHATAN (D-3) STIKES JENDERAL


ACHMAD YANI CIMAHI
2019
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF
BATANG
Klebsiella.pneumoniae

A. Hari dan tanggal praktikum : selasa-kamis, 19-21 maret 2019


B. Tujuan praktikum :
1. untuk mengisolasi dan identifikasi bakteri Klebsiella pneumoniae
pada sampel feses dengan menggunakan medium selektif dan deret
uji biokimia.
2. mengetahui hasil uji biokimia untuk bakteri klebsiella pneumoniae
C. Dasar teori
Bakteri ini berasal dari family Enterobacteriaceae. Klebsiella
pertama kali diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang
bernama Edwin Klebs(1834-1913). Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri
iniantara lain adalah bronkopneumoniae dan pneumonia. Hampir semua
pneumonia disebabkan oleh bakteri ini. Klebsiella pneumonia terdapat
dalam saluran nafas dan feses sekitar 5 % orang normal dan dapat
menyebabkan pneumonia bacterial (Patrick, 2009, Elmer, 2011). Bakteri
Klebsiella merupakan bakteri gram (-) , berbentuk batang pendek, memiliki
ukuran 0,5-1,5 x 1,2µ. Bakteri ini memiliki kapsul, tetapi tidak membentuk
spora. Klebsiella tidak mampu bergerak karena tidak memiliki flagel tetapi
mampu memfermentasikan karbohidrat membentuk asam dan gas.
Spesies klebsiella menunjukan pertumbuhan mucoid, kapsul polisakarida
yang besar dan tidak motil. Mereka biasanya memberikan hasil tes yang
positif untuk lisin dekarboksilase dan sitrat. Klebsiella memberikan reaksi
Voges-Proskauer yang positif Sifat Biakan atau Kultur dari Klebsiella
spesies tersebut pada media Mac Conkey koloni menjadi pink dan
berlendir. Kemudian pada media padat tumbuh koloni mucoid (24 jam).
Mudah dibiakan di media sederhana (bouillon agar) dengan koloni putih
keabuan. Klebsiella pneumoniae hidup secara saprofit dalam sistem
pernafasan dan tinja manusia normal sebesar 5% dengan 1% dapat
menyebabkan radang paru-paru. Berdasarkan kebutuhannya akan
oksigen, klebsiella.sp merupakan bakteri fakultatif anaerob
Klasifikasi Klebsiella.sp secara ilmiah :
 Kingdom : Bacteria
 Phylum : Proteobacteria
 Class : Gamma proteobacteria
 Order : Enterobacteriales
 Family : Enterobacteriaceae
 Genus : Klebsiella
 Spesies :
a) Klebsiella pneumonia
b) Klebsiella oxytoca
c) Klebsiella ozaena
d) Klebsiella rhinoscleromatis
Klebsiella memiliki struktur antigen. Anggota dari genus klebsiella
biasanya mengungkapkan 2 jenis antigen pada permukaan sel mereka,
yaitu :
 Antigen O merupakan bagian terluar dinding sel lipopolisakarida dan terdiri
dari unit berulang polisakarida. Antigen O tahan terhadap alkohol, panas,
Dan biasanya di deteksi dengan cara aglutinasi bakteri. Antibodi terhadap
O adalah IgM.
 Antigen K merupakan bagian terluar dari antigen O pada beberapa bakteri,
tetapi tidak pada enterobecteriaceae.beberapa antigen K adalah protein
dan yang lainnya adalah protein.

Penyakit yang di timbulkan oleh bakteri klebsiella adalah


pneumonia. Klebsiella pneumonia menyebabkan pneumonia bacterial.
Bakteri ini dapat menyebabkan konsolidasi luas di sertai nekrosis
hemoragik pada paru-paru. Klebsiella kadang-kadang menyebabkan
infeksi saluran kemih dan bakterimia dengan lesi pada pasien yang lemah.
Klebsiella juga merupakan suatu opportunistik patogen untuk pasien
dengan penyakit paru-paru kronis dan rhinoscleroma. Feses adalah
sumber yang signifikan dalam hal infeksi terhadap pasien, yang
selanjutnya di ikuti oleh berhubungan dengan alat-alat yang sudah
terkontaminasi oleh bakteri (sarathabu, 2012).
Pneumoniae dapat terjadi akibat menghirup bakteri yang ada di
udara. Selain itu dapat juga di sebarkan melalui darah yang berasal dari
tempat lain misalnya luka, dan perpindahan langsung bakteri dari infeksi di
dekat paru-paru. Jika melalui saluran nafas, bibit penyakit yang masuk
akan di lawan oleh berbagai macam sistem pertahanan yang di miliki oleh
tubuh kita. Yang di maksud dengan sistem petahanan tubuh, misalnya
struktur kulit, proses batuk, hingga sel-sel pembunuh yang berada dalam
darah maupun cairan limfe kita(sistem antibodi)(jawetz, 2010)
Gejala-gejala yang biasanya timbul dari penderita pneumonia
antara lain batuk berdahak di mana dahaknya seperti lendir berwarna hijau
atau seperti nanah, nyeri dada, mengigil, demam, mudah lelah, sesak
nafas, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mual, muntah, tidaak enak
badan, kekakuan sendi, kekakuan otot, kulit lembab, batuk darah, nyeri
perut, dab pernafasan yang cepat. Untuk mendiagnosa diadakan berbagai
macam pemeriksaan antara lain dengan menggunakan stetoskop,rontgen
dada, pembiakan dahak dan perhitungan gas darah arteri.
Untuk pengobatan dapat digunakan senyawa yang memiliki cincin
β laktam. Ada artikel yang menyebutkan bahwa kombinasi antara ampisilin
dan kloraramfenikol dapat menghambat pertumbuhan Klebsiella ini. Akan
tetapi klebsiella juga suka resisten terhadap beberapa antibiotik, sehingga
sampai sekarang para peneliti masih mengadakan eksperimen untuk
mencari obat yang ampuh untuk jenis bakteri ini.(peterson, 2009)
Pneumoniae dapat di sebabkan oleh kolonisasi bakteri yang
melekat pada nasofaring, baik mikroorganisme normal yang sebaiknya ada
maupun mikroorganisme yang normalnya tidak ada. 17 kolonisasi bakteri
di tubuh manusia memiliki makna seseorang memiliki konsentrasi
mikroorganisme cukup tinggi pada suatu tempat, namun mikroorganisme
tersebut tidak menimbulkan gejala dan tanda. Kolonisasi bakteri patogen
terpirator terkadang kurang ditemui tanda klinis namun akan mulai
manimbulkan masalah apabila menjadi sumber penularan dan
penyebaran bagi orang lain. Salah satu bakteri patogen respiratori yang
berkolonisasi di nasofaring adalah klebsiella.sp
D. Prinsip Kerja
Melakukan identifikasi berdasarkan penanaman pada media MC (Mac
conkey) dan di lakukan rangkaian uji biokimia (Glukosa, Laktosa, Sukrosa,
Manitol, MR, VP, SIM, TSIA, S
C, dan Urease)
E. Alat dan Bahan
Alat yang di gunakan untuk praktikum yaitu :
Table 1. alat yang digunakan pada pada saat praktikum
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Cawan petri Ø15cm 1 Buah
2. Objek glass 25,4 x 76,2 3 Buah
3. Ose tusuk Kawat NiCr 1 Buah
4. Ose bulat Kawat NiCr 1 Buah
5. Lampu spirtus Volume 200 ml 1 Buah
6. Rak tabung reaksi Ø1cm, 12 Lubang 1 Buah
7. Inkubator Mikrobiologi 1 Buah
8. Autoclave Portable 1 Buah
9. Tabung durham Kecil 4 Buah
10. Tabung reaksi Kecil Dan Besar 10 Buah

Bahan yang di gunakan untuk praktikum yaitu :


Table 2. Bahan yang di gunakan pada saat praktikum
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Suspensi feses - -
2. Gula-gula :
a. Glukosa 1% 1 Buah
b. Manitol 1% 1 Buah
c. Sukrosa 1% 1 Buah
d. Laktosa 1% 1 Buah
3. MR-VP - -
4. SIM - -
5. TSIA - -
6. Urease - -
7. Simon citrat - -
8. KOH dan Alfa naftol - -
9. Methyl red - -
10. Mac Conkey - -
11. NaCl - -
12. Tinta cina - -
13. Kovaks - -
14. Safranin - -

F. Prosedur/Cara Kerja
1. Hari Pertama
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Panaskan ose di atas api bunsen kemudian biarkan sampai dingin
c. Ambil sampel yang ada di sektal swab kemudian tanam pada media
dengan streak isolasi, lakukan secara aseptis
d. Bungkus Cawan petri menggunakan kertas alumminium voil, lalu
inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C
2. Hari Kedua
Amati hasil penanaman pada media, kemudian lakukan pewarnaan
Gram dan pewarnaan Burri-Gint
I. Pewarnaan Burri-gint (kapsul)
a. Panaskan ose di atas api bunsen kemudian biarkan sampai
dingin
b. Siapkan dua objek glass kemudian satu objek glass di
teteskan NaCl secukupnya
c. Ambil koloni yang terpisah menggunakan ose kemudian
simpan diatas objek glass yang sudah di tetesi NaCl lalu
teteskan tinta cina kemudian homogenkan,
lalu menggunakan objek glass yang bersih di buat sediaan
apus, harus ada bagian yang tipis pada sediaan apus.
d. Tunggu sampai kering kemudia fiksasi
e. Sediaan yang sudah difiksasi tambahkan safranin tunggu
selama 1,5 menit
f. Di cuci dengan air mengalir secara perlaha
g. Tunggun sampai kering
h. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lwnsa
objektif 100x menggunakan minyak imersi
II. Pewarnaan Gram
a. Panaskan ose di atas api bunsen kemudian biarkan sampai
dingin
b. Siapkan objek glass kemudian teteskan NaCl secukupnya
c. Ambil koloni yang tumbuh pada media,cari koloni yang
terpisah menggunakan ose kemudian simpan diatas objek
glass lalu homogenkan
d. Tunggu sampai kering kemudian fiksasi
e. Sediaan yang telah difiksasi di tetesi dengan kristal
violet,tunggu selama 1 menit
f. Di cuci dengan air mengalir
g. Teteskan lugol selama 1 menit, lalu cuci dengan air mengalir
h. Di tetesi alkohol 96% selama 20-30 detik, lalu cuci dengan
air mengalir,biarkan sampai kering
i. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lensa objektif
100x menggunakan minyak imersi
III. Uji Biokimia
a. Lakukan uji biokimia pada media cair, diantaranya media
gula-gula (Laktosa, Sukrosa, Glukosa, Manitol),MR-VP
b. Ambil koloni yang terpisan lalu menggunakan ose tusuk
masukkan ke dalam media tersebut lalu homogenkan
c. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C
d. Lakukan uji biokimia pada media padat, di antaranya TSIA,
Sim, SC(simon citrat) dan Urease
e. Dengan menggunakan ose tusuk, tanam media dengan
cara di buat goresan kemudian di tusukkan
G. Hasil pengamatan
1. Hari pertama
Melakukan penanaman pada media Mac Conkey, kemudian
inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C
2. Hari kedua
Pengamatan pada koloni dari media Mac Conkey, di dapatkan
karakteristik koloni sebagai berikut :
No. Karakteristik Koloni Hasil
1. Bentuk Bulat
2. Ukuran 1-3 mm
3. Elevasi Cembung
4. Pinggiran Rata
5. Permukaan Basah
6. Ciri Khas Mukoid
7. Warna Pink pucat

Hasil pewarnaan kapsul (burri-gint)

Bentuk : Batang (basil)

Susunan : Monobasil

Sifat : Gram negatif (-)

Tersangka : Klebsiella.sp

Hasil pewarnaan Gram


Bentuk : Batang (basil)

Susunan : Monobasil

Sifat : Gram negatif (-)

Tersangka : Klebsiella.sp
3. Hari ketiga

No. Media Hasil pengamatan

1. Media glukosa Fermenter glukosa,gas(+), ungu-kuning


2. Media laktosa Fermenter laktosa, gas(+), ungu-kuning
3. Media sukrosa Fermenter sukrosa,gas(+), ungu-kuning
4. Media manitol Fermenter manitol, gas(+), ungu-kuning
5. TSIA Asam/asam(kuning-kuning), gas (+), non
motil, sulfur (-)
6. Urease Positif (+), kuning-pink
7. Simon Citrat (SC) Positif (+), hijau-biru
8. MR Negatif, berwarna orange
9. VP Positif, berwarna ungu kecoklatan
10 SIM Sulfur (-), indol (-), Motility (-)

Dibandingkan dengan Uji Kemiripan :


1. Glukosa (+) Fermenter,Ada Gas, Berubah dari
Ungu-Kuning
2. Laktosa (+) Fermenter,Ada Gas, Berubah dari
Ungu-kuning
3. Sukrosa (+) Fermenter,Ada Gas, Berubah dari
Ungu-kuning
4. Manitol (+) Fermenter,Ada Gas, Berubah dari
Ungu-kuning
5. TSIA (+)Fermenter, ada gas, Kuning
6. Urease (+) Positif, Dari Kuning menjadi Pink
7. Simon Citrat (+) Positif, Dari Hijau menjadi Biru
8. MR (-) Negatif, berwarna orange
9. VP (+) Positif, berwarna kecoklatan
10 SIM Sulfur (-), Indol (-), Motility (-)
H. Pembahasan
Dari hasil praktikum didapatkan hasil isolasi pada media selektif
Mac Conkey agar koloni berbentuk bulat dengan ukuran 1 – 3 mm,
berwarna putih kecokelatan, elevasi cembung, pinggiran rata dan ciri khas
koloni sangat basah(mucoid). Pada media padat K. pneumoniae dapat
tumbuh menjadi koloni mucoid (24 jam), putih keabuan dan permukaannya
mengkilat
Pada Uji biokimia di antaranya media uji gula-gula di dapatkan hasil
pada Glukosa positif (+) dengan di tandai ada nya perubahan warna dari
ungu-kuning dan terdapat gas pada tabung durham yang artinya Glukosa
dapat memfermentasi Glukosa, Lalu pada uji Laktosa di dapatkan hasil
positif (+) dengan di tandain dengan perubahan warna dari ungu-kuning
dan gas (+) yang artinya laktosa dapat memfermentasi Laktosa, kemudian
pada uji manitol di dapatkan hasil positif (+) dengan di tandain dengan
perubahan warna dari ungu-kuning dan gas (+) yang artinya manitol dapat
memfermentasi manitol
Pada uji TSIA merupakan media yang dapat mengidentifikasi
bakteri sesuai dengan karakter spesifik yang di tunjukan oleh bakteri.
Media TSIA mengandung 0,1%, glukosa, 1% laktosa, ferosulfat (untuk
mendeteksi produksi H2S),ekstrak jaringan(substrat pertumbuhan protein)
dan indikator pH(fenol merah), zat tersebut di masukkan ke dalam tabung
reaksi sehingga menghasilkan agar miring dengan dengan bagian pangkal
yang dalam dan di inokulasi dengan menusukkan pertumbuhan bakteri
kedalam bagian pangkal, jika fermentasi glukosa bagian miring dan
pangkal akan berubah warna kuning akibat sejumlah asam yang di
hasilkan. Apabila produk fermentasi kemudian di oksidasi menjadi CO2
dan H2O dan di lepaskan dari agar miring serta dekarbosilasi oksidatif
protein masih berlanjut dengan pembentukan amino, bagian miring
berubah menjadi alkalin(merah), reaksi oleh klebsiella pneumoniae pada
TSIA yaitu asam/asam, berwarna kuning pada bagian pangkal dan miring
dapat terdeteksi gas dan tidak di hasilkan H2S (Brooks et al, 2008;lehman,
2013)
Pada uji MR di gunakan untuk mendeteksi produk asam selama
proses fermentasi glukosa. Pembentukan asam pada fermentasi glukosa
memberikan warna merah dengan indikator warna merah, reaksi yang di
hasilkan oleh klebsiella pneumoniae pada uji MR yaitu negatif (-) tidak
terdapat cincin berwarna merah tetapi terdapat cincin berwarna orange.
Pada uji VP merupakan uji untuk menentukan organisme yang
memproduksi dan mengelola asam dan fermentasi glukosa, memperlihat
kan kemampuan sistem buffer dan menentukan bakteri yang menghasilkan
produk netral (asetil metal karbinol atau aseton) dari hasil fermentasi
glukosa.reaksi yang dihasilkan oleh klebsiella pneumoniae pada uji VP
yaitu positif(+) terdapat cincin berwarna ungu kecoklatan (hart, 1997)
Pada uji sitrat di gunakan untuk melihat kemampuan mikroorganism
e menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya, Enzim sitrat yang
dihasilkan bakteri memecah sitrat yang berasal dari natrium sitrat dalam
media menjadi piruvat yang selanjutnya akan di reduksi pada proses
fermentasi. Uji sitrat menggunakan indikator bromthymol blue. Hasil positif
ditunjukan pada perubahan warna media dari hijau menjadi biru yang di
sebabkan oleh peningkatan pH medium di atas 7,6 karena adanya
ammonia yang dihasilkan yang berasal dari monoammonium phosphate
yang terdapat pada medium. Reaksi yang dihasilkan oleh klebsiella
pneumoniae pada uji Simon Citrat yaitu adanya perubahan warna dari hijau
menjadi biru (elmer, 2009)
Pada uji urease menunjukan bakteri menghasilkan enzim urease,
beberapa mikroorganisme mampu menghasilkan enzim urease yang
menguraikan mikro molekul urea menjadi karbon dioksida dan ammonia,
pada bakteri klebsiella pneumoniae mendapatkan nilai mendapatkan hasil
positif(+) yaitu adanya perubahan warna dari kuning menjadi pink. (Mac
faddin,2010)
Pada media SIM hasil menunjukkan sulfur negatif, indol negatif dan
motilitas juga negatif. Prinsip dari tes indol adalah menentukkan
kemampuan organisme untuk menghasilkan indol dari triptofan (Karsinah
dkk., 2010).Triptofan akan diubah oleh enzim tryptophanase menjadi indol,
asam piruvat dan ammonia. Hasil positif ditandai dengan adanya cincin
merah setelah media ditetesi reagen kovaks (Herawati dkk., 2012).
I. Kesimpulan
pada sampel rektal swab di dapatkan hasil dari uji kemiripan

10
x100% = 100% mengarah pada bakteri klebsiella pneumoniae
100

J. Daftar pustaka
Brook GF, butel JS, Morse SA.2008, jawetz, melnick dan adelberg
mikrobiologi kedokteran Buku 1. Selemba Medika:jakarta.
Jawetz E,J.L melnick,E.A Adelberg,G.F.brooks,J.S.Butel, L.N ornston
1995
Karsinah,Lucky HM,suharto,mardiastuti HW.1994.mikrobiologi
kedokteran. Binarupa aksara: jakarta.
Dzen SM.1994,dasar dasar mikrobiologi . Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya:Malang
K. Lampiran
Sebelum Penanaman

(Gula – gula) (MR dan VP)

(SIM) (TSIA,Urease & SC)

( Media Mac Conkey)


Setelah Penanaman

(Koloni pada media MC) (pewarnaan Gram)

(pewarnaan kapsul) (Gula-Gula)

(MR (Methil Red)) (VP (voges proskauer)


(Simon Sitrat(SC)) (TSIA)

(SIM(sulfur indol motolity) (Urease)

Anda mungkin juga menyukai