FLAME PHOTOMETER
LABORATORIUM KIMIA ANALIS 2
TUJUAN PRAKTIKUM :
• Sebuah fotometer nyala adalah alat yang digunakan dalam analisis kimia anorganik untuk
menentukan konsentrasi ion logam tertentu, di antaranya natrium, kalium, lithium, dan
kalsium
• Fotometri nyala adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada pengukuran besaran
emisi sinar monokromatis spesifik pada panjang gelombang tertentu yang di pancarkan
oleh suatu logam alkali atau alkali tanah pada saat berpijar dalam keadaan nyala dimana
besaran ini merupakan fungsi dari konsentrasi dari komponen logam tersebut.
• Fotometri nyala : sebagian besar unsur akan tereksitasi • Pancaran warna sinar yang berbeda atau warna yang
dalam suatu nyala pada suhu tertentu serta memancarkan khas oleh tiap unsur disebabkan oleh energi kalor dari suatu
emisi radiasi untuk panjang gelombang tertentu. nyala elektron di kulit paling luar dari unsur tersebut saat
tereksitasi dari tingkat dasar ke tingkat yang lebih tinggi.
• Eksitasi terjadi bila elektron dari atom netral keluar dari
orbitalnya ke orbital yang lebih tinggi. • Pada waktu elektron tereksitasi kembali ke tingkat dasar,
akan diemisikan foton.
• Saat eksitasi atom, ion molekul akan kembali ke orbital
• Tingkat energi eksitasi tersebut adalah khas atau spesifik
semula dan akan memancarkan cahaya pada panjang
untuk suatu unsur logam tertentu, maka sinar yang
gelombang tertentu.
dipancarkan oleh suatu atom unsur logam tersebut adalah
• Prinsip dari fotometri nyala ini adalah pancaran cahaya khas pula.
elektron yang tereksitasi yang kemudian kembali • Dasar ini digunakan untuk analisa kualitatif unsur-unsur
kekeadaan dasar. logam secara reaksi nyala.
Misalkan : saat dibakar dengan nyala api maka : Prinsip kerja filter fotometer nyala adalah eksitasi atom.
• logam natrium menghasilkan pijaran warna kuning, • Setiap atom memiliki konfigurasi elektron yang berbeda,
• Energi yang dibutuhkan setiap atom untuk tereksitasi juga berbeda.
• kalium memancarkan warna ungu.
• Besarnya energi yang diserap oleh atom kemudian dibebaskan
• litium memancarkan sinar merah. kembali dalam bentuk pancaran (emisi), inilah yang disebut
Perbedaan warna nyala api menjadi identifikasi unsur alkali dengan prinsip kerja dari alat ini.
• Semua atom dapat menyerap energi (kalor), namun kalor ini
tersebut.
disesuaikan dengan tingkat energi eksitasi agar tidak terjadi
Besaran intensitas sinar pancaran ~ dengan tingkat ionisasi.
kandungan unsur dalam larutan, sehingga metoda flame • Contoh : atom Na menyerap energi dari nyala sebesar 2,2 elektron
fotometer digunakan untuk tujuan kuantitatif dengan volt. Energi ini sesuai dengan energi eksitasi atom Na. Atom yang
mengukur intensitasnya secara relatif. lain tidak akan bisa menyerap energi yang sama dengan atom Na
• Untuk contoh air laut yang homogen, kadar logam alkali dapat dilakukan langsung tanpa pemisahan terlebih dahulu.
• Bila kadar logam tersebut terlalu rendah, maka analisa dapat dilakukan dengan pemekatan terlebih dahulu.
• Pemekatan ini dapat dilakukan dengan cara, yaitu penguapan, distilasi, ekstraksi, dsb.
• Untuk air yang tidak homogen, harus didestruksi terlebih dahulu dengan asam kuat, misalnya asam nitrat dan asam
sulfat.
• Untuk contoh padat, harus didestruksi dengan destruksi basah dengan menggunakan asam nitrat, asam sulfat, dan
asam perklorat.
• Sedangkan destruksi kering dengan cara pengabuan kemudian dilarutkan dalam air atau asam-asam kuat (encer)
yang cocok.
• Analisa logam alkali dan alkali tanah dengan menggunakan filter fotometri nyala dapat dilakukan dengan cepat dan
praktis karena mampu mendeteksi kadar yang rendah (ppb) dan analisis pendahuluannya tidak rumit.
DATA UNTUK LAPORAN :
2 Aquadest 0% 2 Mizone 45
3 Air Kelapa 23
CONTOH PERHITUNGAN
• •
1. Pembuatan larutan standar 2. Pembuatan larutan standar
100 ppm K dari larutan 1000 ppm K
10 ppm K dari larutan 100 ppm K
• M1 .V1 = M2 . V2
• M1 .V1 = M2 . V2
• (100 g/mL).(100 mL) = (1000 g/mL). V2
• (10 g/mL).(100 mL) = (100 g/mL). V2
• V2 = 10 mL
• V2 = 10 mL
CONTOH PERHITUNGAN DATA ANALISIS :
Pocari sweat = 31 %
100 % ~ 10 ppm
Maka 31 % = 0,31 X 10 ppm
= 3,1 ppm
Hal yang juga untuk Mozone dan Air
kelapa
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN