Anda di halaman 1dari 14

FOTOMETER NYALA

FLAME PHOTOMETER
LABORATORIUM KIMIA ANALIS 2
TUJUAN PRAKTIKUM :

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :


• 1. Menggunakan alat spektrofotometer nyala
• 2. Menganalisis sampel yang diperkirakan mengandung unsur Kalium (K) secara
spektrofotometer nyala.
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :

Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan :


• Alat Fotometer Nyala untuk unsur K • Larutan standar K
• Tabung LPG
• Sampel yang mengandung K ( Pocari
• Gelas Kimia 100 Ml
sweat, Mizone dan Air kelapa)
• Gelas Kimia 250 mL
• Aquadest 
• Labu Takar 100 mL
• Pipet Volum 1 mL dan 5 mL
• Botol semprot
DASAR TEORI :

• Sebuah fotometer nyala adalah alat yang digunakan dalam analisis kimia anorganik untuk
menentukan konsentrasi ion logam tertentu, di antaranya natrium, kalium, lithium, dan
kalsium
• Fotometri nyala adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada  pengukuran besaran
emisi sinar monokromatis spesifik pada panjang gelombang tertentu yang di pancarkan
oleh suatu logam alkali atau alkali tanah pada saat berpijar dalam keadaan nyala dimana
besaran ini merupakan fungsi dari konsentrasi dari komponen logam tersebut.
• Fotometri nyala : sebagian besar unsur akan tereksitasi • Pancaran warna sinar yang berbeda atau warna yang
dalam suatu nyala pada suhu tertentu serta memancarkan khas oleh tiap unsur disebabkan oleh energi kalor dari suatu
emisi radiasi untuk panjang gelombang tertentu. nyala elektron di kulit paling luar dari unsur tersebut saat
tereksitasi dari tingkat dasar ke tingkat yang lebih tinggi.
• Eksitasi terjadi bila elektron dari atom netral keluar dari
orbitalnya ke orbital yang lebih tinggi. • Pada waktu elektron tereksitasi kembali ke tingkat dasar,
akan diemisikan foton.
• Saat eksitasi atom, ion molekul akan kembali ke orbital
• Tingkat energi eksitasi tersebut adalah khas atau spesifik
semula dan akan memancarkan cahaya pada panjang
untuk suatu unsur logam tertentu, maka sinar yang
gelombang tertentu.
dipancarkan oleh suatu atom unsur logam tersebut adalah
• Prinsip dari fotometri nyala ini adalah pancaran cahaya khas pula.
elektron yang tereksitasi yang kemudian kembali • Dasar ini digunakan untuk analisa kualitatif unsur-unsur
kekeadaan dasar. logam secara reaksi nyala. 
Misalkan : saat dibakar dengan nyala api maka : Prinsip kerja filter fotometer nyala adalah eksitasi atom.
• logam natrium menghasilkan pijaran warna kuning, • Setiap atom memiliki konfigurasi elektron yang berbeda,
• Energi yang dibutuhkan setiap atom untuk tereksitasi juga berbeda.
• kalium memancarkan warna ungu.
• Besarnya energi yang diserap oleh atom kemudian dibebaskan
• litium memancarkan sinar merah. kembali dalam bentuk pancaran (emisi), inilah yang disebut
Perbedaan warna nyala api menjadi identifikasi unsur alkali dengan prinsip kerja dari alat ini.
• Semua atom dapat menyerap energi (kalor), namun kalor ini
tersebut.
disesuaikan dengan tingkat energi eksitasi agar tidak terjadi
Besaran intensitas sinar pancaran ~ dengan tingkat ionisasi.
kandungan unsur dalam larutan, sehingga metoda flame • Contoh : atom Na menyerap energi dari nyala sebesar 2,2 elektron
fotometer digunakan untuk tujuan kuantitatif dengan volt. Energi ini sesuai dengan energi eksitasi atom Na. Atom yang
mengukur intensitasnya secara relatif. lain tidak akan bisa menyerap energi yang sama dengan atom Na

Metoda ini menggunakan foto sel sebagai detektornya dan


pada kondisi yang sama digunakan gas propana atau elpiji
sebagai pembakarnya untuk membebaskan air sehingga yang
tersisa hanyalah kandungan logam
Klasifikasi Flame fotometer yaitu : Beberapa masalah yang ditemui dalam analisa kuantitatif secara flame
fotometri :
1. Filter flame fotometer
hanya terbatas untuk analisa unsur a.   Radiasi dari unsur
Na,K dan Li
• Jika terdapat garis spektrum yang berdekatan dengan garis spektrum
2. Spektro flame fotometer logam yang ditentukan sehingga memungkinkan terjadinya interferensi.
untuk analisa unsur Ca, Mg, Sr, Ba
b.   Penambahan kation
•• Dalam
  nyala tinggi, beberapa atom logam mungkin
Perbedaan alat ini terletak pada pengatur terionisasi,misalnya :
Panjang gelombang(wavelength selector)
                          Na Na + e
Filter flame fotometer menggunakan filter
• Ion tersebut mempunyai spektrum emisi tersendiri dengan frekuensi-
sebagai pengatur Panjang gelombang
frekuensi yang berbeda dari atomnya sehingga akan mengurangi tenaga
Spektro flame fotometer menggunakan radiasi dari emisi atomnya.
monokromator sebagai pengatur panjang
gelombang c.  Interferensi anion
BAGIAN DARI FOTOMETER NYALA :

Atomizer  Optical Lens


Udara pada tekanan tertentu (atm), masuk ke dalam pembungkan cuvet Lensa pancaran yang bersifat polikromatik akan difokuskan oleh lensa
oleh pipa kecil. Hisapan oleh udara menyebabkan larutan contoh terhisap ke melaluisuatu celah (diafragma).
dalamruangan pengabut dalam bentuk kabut-kabut yang halus Filter 
Mixing Chamber  Filter akan meneruskan cahaya sinar pancaran dengan panjang
 Kabut yang berasal dari atomizer masuk ke dalam ruangan pencampur gelombangyang khas dan berintensitas tinggi dari unsur yang dianalisis
alat pembakar, disini akan bertemu dengan gas pembakar yang masuk dan akanmenyerap sinar-sinar lain yang berasal dari nyala.
dengantekanan tertentu  Photo Tube 
 Flame Intensitas sinar pancaran tersebut oleh photo tube diubah menjadi arus
 Campuran udara dengan gas pembakar menghasilkan nyala dan ke listrik yang besarnya berbanding lurus dengan intensitas sinar pancaran
dalamnyala ini pula kabut halus dari larutan contoh menguap. Kalor tersebut.
nyalamenyebabkan larutan contoh menguap, sehingga contoh berubah Amplifier 
menjadi butir-butir halus padat (garam). Molekul-molekul garam ini (uap) Arus listrik yang berasal dari photo tube, oleh amplifier akan diperkuat
selanjutnyaakan terdisosiasi menjadi atom-atom netral. Atom-atom netral ini danditeruskan ke recorder. 
akanmenyerap energi kalor dari nyala sehingga tereksitasi dan kemudian Recorder 
memancarkan sinar pancaran yang terdiri dari berbagai panjang gelombang Output dari amplifier dicatat oleh recorder yang skalanya terkalibrasi
 Reflektor  oleh suatu intensitas.
Sinar pancaran yang keluar dari nyala akan dipantulkan kembali ke nyala.
APLIKASI DALAM OCEANOLOGI

• Untuk contoh air laut yang homogen, kadar logam alkali dapat dilakukan langsung tanpa pemisahan terlebih dahulu.
• Bila kadar logam tersebut terlalu rendah, maka analisa dapat dilakukan dengan pemekatan terlebih dahulu.
• Pemekatan ini dapat dilakukan dengan cara, yaitu penguapan, distilasi, ekstraksi, dsb.
• Untuk air yang tidak homogen, harus didestruksi terlebih dahulu dengan asam kuat, misalnya asam nitrat dan asam
sulfat.
• Untuk contoh padat, harus didestruksi dengan destruksi basah dengan menggunakan asam nitrat, asam sulfat, dan
asam perklorat.
• Sedangkan destruksi kering dengan cara pengabuan kemudian dilarutkan dalam air atau asam-asam kuat (encer)
yang cocok.
• Analisa logam alkali dan alkali tanah dengan menggunakan filter fotometri nyala dapat dilakukan dengan cepat dan
praktis karena mampu mendeteksi kadar yang rendah (ppb) dan analisis pendahuluannya tidak rumit.
DATA UNTUK LAPORAN :

No Sampel Pembacaan sampel (%) Konsentrasi sampel


(ppm)
No Sampel Pembacaan Standar
1 Pocari Sweat 31

1 Larutan kalium standar 10 ppm 100 %

2 Aquadest 0% 2 Mizone 45

3 Air Kelapa 23
CONTOH PERHITUNGAN

•   •  
1.   Pembuatan larutan standar 2.  Pembuatan larutan standar
100 ppm K dari larutan 1000 ppm K
10 ppm K dari larutan 100 ppm K
•                     M1 .V1 = M2 . V2
•                    M1 .V1 = M2 . V2
• (100 g/mL).(100 mL) = (1000 g/mL). V2
•  (10 g/mL).(100 mL) = (100 g/mL). V2
•                           V2  = 10 mL
•                           V2  = 10 mL
CONTOH PERHITUNGAN DATA ANALISIS :

Pocari sweat = 31 %
100 % ~ 10 ppm
Maka 31 % = 0,31 X 10 ppm
= 3,1 ppm
Hal yang juga untuk Mozone dan Air
kelapa
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pembahasan : • Kesimpulan harus lebih singkat dari


• Lihat di botol kemasan Pocari sweat dan pembahasan.
Mizone, berapa nilai K pada botol, bandingkan
• Kesimpulan berhubungan dengan tujuan
dengan hasil pengukuran.
praktikum.
• Cari di literatur nilai kandungan K pada air
kelapa
• Bahasa kegunaan unsur K pada metabolism
tubuh manusia
• Analisis perbedaan hasil yang terjadi.
BAGAIMANA MEMBUAT LAPORAN ?
LAPORAN HARUS TERDIRI :

1. Judul Praktikum • Data ( ditabelkan)

2. Tujuan Praktikum • Perhitungan

3. Teori (tambahkan dari yang tersedia) • Data Hasil perhitungan

4. Alat dan Bahan • Analisis data / Pembahasan

5. Prosedur kerja (dalam kalimat pasif, • Kesimpulan


atau telah dilakukan)

• Jangan lupa NAMA, NIM dan KELAS

Anda mungkin juga menyukai