Anda di halaman 1dari 3

Perlawanan Rakyat Maluku

            Perlawanan Rakyat Maluku mengusir bangsa Belanda karena adanya praktik
monopoli dan sistem pelayaran Hongi yang membuat rakyat sengsara. Belanda melaksanakan
sistem penyerahan wajib sebagian hasil bumi terutama rempah- rempah kepada
VOC.Kompeni juga melangsungkan sistem pelayaran Hongi (hongitochten). Dengan cara itu,
para birokrat Kompeni dapat menginspeksi satu per satu pulau-pulau di Maluku yang
bertujuan menjaga keberlangsungan monopoli rempah-rempah. Kompeni juga punya hak
ekstirpasi, yaitu hak memusnahkan pohon pala dan cengkeh jika harganya turun.

Perlawanan Rakyat Maluku

           Perlawanan rakyat Maluku muncul pada tahun 1635 di bawah pimpinan Kakiali,
Kapitan Hitu. Saat Kakiali tewas terbunuh, perjuangannya dilanjutkan Kapitan Tulukabessy.
Perlawanan ini baru dapat dipadamkan pada tahun 1646. Sampai akhir abad ke-18 tak
terdengar lagi perlawanan pada VOC.

Baru kemudian muncul nama Sultan Jamaluddin, dan Sultan Nuku dari Tidore. Namun VOC
dengan cepat bisa memadamkan perlawanan itu. Lalu pada 1817 muncul tokoh dari di Pulau
Saparua bernama Pattimura. Dalam aksi Pattimura itu, Benteng Duurstede berhasil
dihancurkan oleh rakyat Maluku. Bahkan, Residen Belanda Van den Bergh terbunuh dalam
peristiwa tersebut.
          Tak sampai di situ, Belanda terus membawa pasukan dari Ambon hingga Jawa demi
mengalahkan rakyat Maluku. Peristiwa ini menjalar ke kota lainnya di Maluku, seperti
Ambon, Seram, dan pulau lainnya agar rakyat Maluku mundur.

          Rakyat Maluku pun mundur karena kekurangan pasokan makanan. Demi
menyelamatkan rakyat dari kelaparan, Thomas Mattulessia atau Patimurra menyerahkan diri
dan dihukum mati.

Tokoh Perlawanan Rakyat

          Ada dua tokoh yang terlibat dalam perlawanan tersebut, yakni Patimurra sebagai
pemimpin perlawanan pertama dan pejuang perempuan Khristina Martha Tiahahu.

Khristina Martha Tiahahu diketahui menggantikan kepemimpinan Pattimura yang


menyerahkan diri demi rakyat. Sayang, perjuangannya harus berhenti ketika ia dibawa ke
pengasingan di Jawa dan meninggal dunia.

          Kolonial pun semakin menerapkan kebijakan yang berat terhadap rakyat Maluku,
terutama rakyat Saparua setelah perlawanan rakyat Maluku. Monopoli rempah-rempah
kembali diberlakukan.
TUGAS

BAHASA INDONESIA

TEKS SEJARAH

DISUSUN OLEH

NAMA : WINDIARTY CH LEWENUSSA

KELAS : XII IPA 4 (B)

SMA NEGERI 1 BURU

Anda mungkin juga menyukai