Disusun oleh :
Muhammad Norsalim
0063610008
0074095756
Guru Pengampu :
MAN 4 BANJAR
MARTAPURA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah Perang Saparua ”
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
pelajaran sejarah indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daya tarik Kepulauan Maluku seolah tidak akan habisnya, Tercatat ada
empat bangsa Eropa yang secara gamblang berlomba menarik hati rakyat
Maluku, yakni Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris. Semuanya datang
dalam waktu yang cukup berdekatan. Setiap kali satu kekuatan runtuh, kekuatan
lain dengan sigap mengambil alih. Kepulauan Maluku ini tidak pernah sepi dari
para pencari kekuasaan.2
Pada abad 17-18 Belanda dan Inggris kerap melakukan konflik untuk
merebutkan tanah Kepulauan Maluku, Sampai pada akhirnya mereka
melakukan sebuah perjanjian tahun 1816, Traktat London, menyelesaikan
konflik Inggris-Belanda di Maluku untuk selama-lamanya, dan pada akhirnya
kekuasaan penuh atas daerah Kepulauan Maluku berada di tangan Belanda.
1
Kelaspintar.id. Cari Tahu Lebih Jauh Tentang Perang Saparua. 19 Agustus 2021.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/cari-tahu-lebih-jauh-tentang-perang-saparua-13025/ (diakses
tanggal 15 Oktober 2022)
2
Muhammad Fazil Pamungkas. Ketika Bangsa Eropa Memperebutkan Maluku, 2 Desember 2019,
https://historia.id/kuno/articles/ketika-bangsa-eropa-memperebutkan-maluku-P1RlK (diakses tanggal 10
Oktober 2022)
masyarakat dengan segala kebijakannya yang lebih banyak merugikan pihak
pribumi.
Latar belakang mulanya timbul perang ini , didasarkan pada dua sebab
utama diantaranya adalah :
3
Kumparan.com. Sedikit Mengenai Perang Saparua. 20 Januari 2017. https://m.kumparan.com/potongan-
nostalgia/perang-saparua-sebuah-perlawanan-berakar-dari-ideologi-religius/3 (diakses tanggal 13 Oktober
2022)
4
Memperoleh.com. Terangkan hal yang mengawali terjadinya perlawanan rakyat Maluku. 16 Juli 2022.
https://memperoleh.com/terangkan-hal-yang-mengawali-terjadinya-perlawanan-rakyat-maluku (diakses
tanggal 13 oktober 2022)
B. Rumusan Penulisan
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
5
Prosiding Seminar Nasional Sejarah 2017 Vol. 1 no. 1 - hal. 6-19 Tahun 2017. hlm 7
B. Awal Mula Penguasaan Belanda di bumi Maluku
Akibat dari pihak Belanda yang tidak memberikan tanggapan atas aksi
protes yang dilayangkan oleh masyarakat pribumi Maluku, juga mereka tetap
saja bertindak kejam dan sewenang wenang. Akhirnya Rakyat maluku
melakukan musyawarah dan konsolidasi kekuatan yang mana pertemuan
tersebut diadakan di Pulau Haruku, pulau yang dihuni umat Islam. Selanjutnya
pada tanggal 14 Mei 1817, mereka kembali mengadakan pertemuan di Pulau
Saparua (pulau yang dihuni umat Kristiani) atau lebih tepatnya di Hutan Kayu
Putih. Dalam pertemuan itu dapat disimpulkan bahwa rakyat Maluku tidak ingin
menderita. Maka dari itu mereka perlu melawan untuk menentang para Belanda.
Pada forum pertemuan tersebut Thomas Matulessi atau yang kemudian dikenal
sebagai Pattimura dipercaya sebagai kapten besar yang memimpin perjuangan.
Penunjukan tersebut dikarenakan Pattimura pernah bekerja didinas angkatan
perang Inggris. Dari pengalamanya tersebut, harapannya bisa membebaskan
rakyat Maluku dari kekejaman para Belanda.
7
Kelaspintar.id. Cari Tahu Lebih Jauh Tentang Perang Saparua. 19 Agustus 2021.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/cari-tahu-lebih-jauh-tentang-perang-saparua-13025/ (diakses
tanggal 15 Oktober 2022
Setelah dilantik sebagai kapten, Pattimura memilih beberapa orang
pembantunya yang juga berjiwa ksatria, yaitu Anthoni Rhebok, Philips
Latimahina, Lucas Selano, Arong Lisapafy, Melchior Kesaulya dan Sarassa
Sanaki, Martha Christina Tiahahu, dan Paulus Tiahahu. Pattimura bersama
Philips Latumahina dan Lucas Selano melakukan penyerbuan ke benteng
Duurstede.
Dibulan yang sama yaitu pada tanggal 20 Mei 1817 diadakan rapat
raksasa di Haria untuk mengadakan pernyataan kebulatan tekad melanjutkan
perjuangan melawan Belanda. Peringatan kebulatan tekad ini dikenal dengan
nama Proklamasi Portho Haria yang berisi 14 pasal pernyataan dan
ditandatangani oleh 21 Raja Patih dari pulau Saparua dan Nusalaut. Proklamasi
ini membangkitkan semangat juang yang mendorong tumbuhnya front-front
pertempuran di berbagai tempat bahkan sampai ke Maluku Utara.
8
Mulyatsyah. Perjuangan Pattimura dan Rakyat Maluku Mengusir Penjajah. 10 Agustus 2021.
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/perjuangan-pattimura-dan-rakyat-maluku-mengusir-penjajah/ (diakses
tanggal 15 Oktober 2022)
E. Akhir Dari Perang Saparua
9
Tiyas Septiana. Inilah sejarah perlawanan Pattimura dan rakyat Maluku terhadap penjajahan Belanda. 11
Agustus 2021. https://caritahu.kontan.co.id/news/inilah-sejarah-perlawanan-pattimura-dan-rakyat-maluku-
terhadap-penjajahan-belanda?page=2 (diakses tanggal 16 Oktober 2022)
F. Dampak Dari Perang Saparua
A. Kesimpulan
B. Saran
Prosiding Seminar Nasional Sejarah, 2017 Vol. 1 no. 1 - hal. 6-19. hlm 7
Salhuteru, Marlyn, 2007. "Peninggalan Kolonial Di Kampung Makian". Jurnal Arkeologi
Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Vol, 3 No, 5. Maluku: Balai Arkeologi Maluku
Septiana. Tiyas, 2021, “Inilah sejarah perlawanan Pattimura dan rakyat Maluku terhadap
penjajahan Belanda”, https://caritahu.kontan.co.id/news/inilah-sejarah-perlawanan-
pattimura-dan-rakyat-maluku-terhadap-penjajahan-belanda?page=2, (diakses pada tanggal
16 Oktober 2022)