LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat di
dalam sistem peredaran darah tertutup dan sangat penting untuk kelangsungan
hidup manusia. Darah berfungsi memasukkan oksigen dan bahan makanan
keseluruh tubuh serta mengambil karbon dioksida dan metabolik dari jaringan.
Mengetahui golongan darah seseorang sangat penting di ketahui untuk
kepentingan medis yaitu salah satunya untuk transfusi (Oktari, A, dkk. 2018).
Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana
golongan darah A mempunyai antigen A dan anti - B, golongan darah B yaitu
golongan darah yang memiliki antigen B dan anti –A, golongan darah O
golongan darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan
golongan darah AB golongan darah yang memiliki antigen tetapi tidak
memiliki antibodi (Oktari, A, dkk. 2018).
Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan untuk menentukan jenis
golongan darah pada manusia. Penentuan golongan darah ABO pada umumnya
dengan menggunakan metode Slide. Metode ini didasarkan pada prinsip reaksi
antara aglutinogen (antigen) pada permukaan eritrosit dengan aglutinin yang
terdapat dalam serum/plasma yang membentuk aglutinasi atau gumpalan.
Metode slide merupakan salah satu metode yang sederhana, cepat dan mudah
untuk pemeriksaan golongan darah (Oktari, A, dkk. 2018).
Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen
dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, yaitu golongan darah A
memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan eritrositnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya, golongan
darah B memiliki antigen B di permukaan eritrositnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya, golongan darah AB
memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B di permukaan eritrositnya
serta tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A dan antigen B di serum
darahnya, sedangkan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B dalam serum darahnya.
(Nadia et al, 2019).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yaitu bagaimana cara
melakukan pemeriksaan golongan darah menggunakan metode slide dan
metode mikroplate ?
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pemeriksaan
golongan darah metode slide dan mikroplate.
D. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan golongan darah metode
slide dan metode mikroplate.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Darah
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pemeriksaan
golongan darah metode slide dan metode mikroplate. Golongan darah
merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Didunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen
ABO dan Rh. Sistem ABO yang ditemukan oleh Karl Landsteiner
merupakan sistem yang paling penting dalam bank darah dan ilmu
kedokteran transfusi, antigen-antigen utamanya disebut A dan B, antibodi
utamanya adalah anti-A dan anti-B. Gen-gen yang menentukan ada
tidaknya aktivitas A atau B terletak di kromosom 9. Penetapan golongan
darah menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam sel dan menentukan
aglutinin yang ada dalam serum (Subroto, 2017).
Pada tahun 1900, seorang dokter kelahiran Wina (Austria) bernama
Karl Landsteiner membedakan darah manusia menjadi 4 golongan, yaitu
golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB dan golongan
darah O. Penggolongan darah ini dikenal dengan sistem penggolongan
darah ABO, pembagian golongan darah ini berdasarkan perbedaan
aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) pada membran permukaan
sel darah merah (Syamsuri, 2017).
Sel darah merah memiliki salah satu dari antigen A, B , AB atau
tidak sama sekali pada permukaan sel tersebut. Golongan A memiliki
antigen A, golongan B memiliki antigen B, golongan AB memiliki antigen
A dan B, sementara golongan O tidak mengandung antigen. Antigen
tersebut mampu memproduksi antibodi. Individu yang memiliki golongan
darah AB merupakan resipien universal (dapat menerima semua jenis
darah) karena tidak memiliki antibodi, seseorang yang bergolongan darah
O merupakan donor universal (dapat menerima semua jenis darah) (Kee,
2017).
Reagen antisera merupakan reagen yang digunakan untuk
pemeriksaan golongan darah ABO. Diperoleh dari biakan supernatan
secara in vitro yang berasal dari hibridisasi immunoglobulin sel tikus dan
hasil pemeriksaannya akan terbentuk aglutinasi (Tulip, 2018).
Sistem Rhesus ( Rh ) merupakan golongan darah yang mempunyai
makna klinis terpenting selain sistem ABO. Tidak seperti halnya anti-A
dan anti-B yang selalu ada pada orang normal, anti-Rhesus tidak terdapat
dalam darah seseorang tanpa rangsangan imunisasi. Antigen utama dalam
sistem Rh adalah antigen D, yang mampu merangsang pembentukan
antibodi bila eritrosit dengan antigen itu dimasukkan dalam sirkulasi
seorang yang tidak mempunyai antigen Rh. Tidak ada golongan darah lain
yang mempunyai potensi merangsang pembentukan antibodi melebihi
potensi yang dimiliki oleh golongan Rhesus ( Widmann, 2016).
Anti-D merupakan antibodi imun tipe Imunoglobulin G (IgG)
dengan berat molekul 160.000, daya endap 7 detik, bersifat termostabil
dan selain dalam serum juga dapat ditemukan dalam cairan tubuh,
misalnya air ketuban, air susu, dan air liur. Antibodi IgG dapat melewati
plasenta dan masuk kedalam sirkulasi janin, sehingga janin dapat
mengalami hemolisis. Penyakit hemolisis pada bayi baru lahir adalah
anemia hemolitik akut yang diakibatkan oleh alloimun antibodi (anti-D
atau inkomplit IgG antibodi golongan darah ABO) yang merupakan salah
satu komplikasi kehamilan. Antibodi maternal isoimun bersifat spesifik
terhadap eritrosit janin, dan timbul sebagai reaksi terhadap antigen eritrosit
janin. Penyebab hemolisis tersering pada neonatus adalah aliran
transplasenta, yaitu antibodi ibu yang merusak eritrosit janin (Kiswari,
2018).
Pada pemeriksaan golongan darah sistem ABO dengan metode
slide didapati golongan darah O+ dan pada metode mikroplate didapati
golongan darah B+.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, J.B., 2018. Hematologi: Kurikulum Inti., Jakarta: EGC
Criswell, D.,2017. ABO Blood and Human Origin.
Edi Subroto, D. 2017. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.
Ellyani, S., 2017. Immunohematology dan Sistim Golongan Darah. Jakarta:
Depkes RI.
Engel, James et al. (2016). Consumer Behavior. Mason: Permissions Department,
Thomson Business and Economics.
Ganong, W. F. 2017. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20 ed.). Jakarta: EGC
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah:
Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2016.
Isnaeni, W. (2016). Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.
Kee, J.L., 2017. Laboratory and Diagnostic Tests with Nursing Implication
Kiswari Rukman. (2018) Hematologi & Transfusi.Jakarta : Erlangga.
Maharani, E. A. & Noviar, G., 2018. Imunohematologi dan Bank Darah. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Mulyantari, N. K. & Yasa, I. W. P. S., 2017. Laboratorium Pratransfusi Up Date.
Denpasar: Udayana University Press.
Nadia, B. & Handayani, D. & Rismiati, R., 2019. Hidup Sehat Berdasarkan
Golongan Darah. Jakarta: Dukom Publisher.
Oktari, A, dkk. 2018. JURNAL TEKNOLOGI LABORATORIUM. Pemeriksaan
Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum
Golongan Darah A, B, O. Vol 5. No 2. Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
Bandung.
Sadikin, M., 2016, Biokimia Darah, hal: 53, Widya Medika, Jakarta
Syamsuri, 2017. IPA Biologi. Jakarta: PT Elangga.
Tulip, M., 2018. Perbedaan Serum dan Plasma
Widmann, Frances K. 2016. Tinjauan klinis atas hasil pemeriksaan laboratorium.
Ed. 9. Penerjemah: Siti Boedina Kresno; Ganda Soebrata, J. Latu. Jakarta :
EGC.