A. Tujuan Pembelajaran:
1. Mendeskripsikan cara melakukan uji golongan darah sistem A, B, O
2. Menjelaskan kesesuaian golongan darah pada proses transfusi
B. Petunjuk Belajar:
1. Download Lembar Kerja pada website.
2. Siapkan Aplikasi mobileV-lab berjudul “Uji Golongan Darah”
3. Baca dan pahami materi Uji Golongan Darah dengan mempelajari Dasar Teori
Pada LKP atau Materi Golongan Darah pada Aplikasi.
4. Cermati tujuan pembelajaran yang harus dicapai
5. Ikuti langkah-langkah kerja di bawah untuk melakukan percobaan Uji Golongan Darah
C. Dasar Teori:
1. Darah
Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat pada makhluk hidup (kecuali
tumbuhan). Pada manusia lebih dari 80% dari berat badannya merupakan darah
dan sekitar 90% dari darah adalah berupa cairan (plasma). Darah berfungsi sebagai
a. mengangkut dan mengedarkan zat-zat kimia seperti hormon, sari-sari makanan,
oksigen, CO2 dan zat buangan hasil metabolisme tubuh .
Bila dipisahkan maka dapat diamati bahwa darah tersusun atas dua komponen,
yaitu komponen cair (plasma darah) dan komponen padat ( eritrosit, leukosit, dan
trombosit). Berikut komponen darah.
1. Plasma Darah
Plasma darah memiliki warna jernih kekuningan. Plasma darah sebagian besar
terdiri atas 92% air, 0,9% mineral (NaCl, fosfor, magnesium, besi) 0,1% bahan
organik (seperti glukosa, lemak, enzim, dan antigen). Pada protein plasma darah
juga terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang juga larut
dalam plasma darah, antara lain sari makanan, mineal, hormon, antibodi, dan zat
sisa.
Sel-sel Darah
Ada tiga macam sel darah manusia, yaitu sel darah merah (eritrosit), Sel darah
Putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit).
Sel Darah Merah (eritrosit), ciri-ciri selnya berbentuk bulat pipih, tidak
berinti, dan cekung di bagian tengah (bikonkaf). Setiap 1 mm3 darah
mengandung kurang lebih 5 juta sel darah merah. Sel darah ini
berwarna merah karena mengandung hemoglobin (Hb), yaitu protein
Sel Darah Putih (leukosit) ciri-ciri sel berbentuk tidak tetap (amuboid)
dan memiliki inti. Setiap 1 mm3 darah mengandung sekitar 8.000 sel
darah putih. Leukosit bergerak aktif, bisa menembus dinding pembuluh
darah (diapedesis). Fungsi utama dari sel darah putih adalah sebagai
pertahanan tubuh melawan kuman/bibit penyakit yang masuk ke dalam
tubuh dengan cara memakannya (fagosit) atau membentuk antibodi.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan darah, diantaranya
adalah sistem penggolongan ABO, sistem rhesus (Rh) dan sistem MN. Penggolongan darah
sistem ABO ditemukan oleh DR. Karl Landsteiner seorang ahli hematologi. Penggolongan
darah sistem ABO berdasarkan ada dan tidaknya aglutinogen dan aglutinin.
Aglutinogen disebut juga antigen adalah suatu protein yang terdapat di dalam
membran eritrosit. Aglutinin adalah antibodi yang merupakan zat penolak yang terdapat
di dalam plasma darah. Aglutinin ini disebut juga antiserum atau zat anti.
Menurut sistem ABO golongan darah manusia dibedakan menjadi 4 yaitu golongan A,
B, AB dan O (nol). Darah golongan A memiliki aglutinogen A dan aglutinin B (β). Darah
golongan B memiliki aglutinogen B dan aglutinin A (). Darah golongan AB memiliki
aglutinogen A dan aglutinogen B, tetapi tidak memiliki aglutinin . Darah golongan O tidak
memiliki aglutinogen A maupun B, tetapi memiliki aglutinin A dan aglutinin B (β).
Perhatikan tabel di bawah ini :
A A
B B
AB A dan B -
O - dan
3. Transfusi Darah
Mengetahui golongan darah sangat penting, karena kita akan tahu apa golongan darah
kita, sehingga bila suatu saat kita membutuhkan darah, golongan darah ini berperan dalam
proses transfusi. Transfusi adalah pemindahan darah dari seorang pemberi (pendonor) ke
seorang penerima (resipien).
Antara pendonor dan resipien golongan darahnya harus sama. Karena bila darah
pendonor dan resipien tidak sama maka tubuh resipien akan menolak sehingga bisa terjadi
aglutinasi atau penggumpalan karena darah pendonor ini akan dianggap sebagai benda asing
oleh tubuh sehingga tubuh membentuk zat penolak atau antibodi. Akibatnya bisa
menyebabkan kematian.
Golongan darah A memiliki aglutinogen A dan aglutinin B (β), sehingga golongan
darah A hanya bisa menerima darah dari golongan yang sama yaitu A dan bisa mendonorkan
darahnya ke golongan A dan AB. Golongan darah B memiliki aglutinogen B dan aglutinin A (),
sehingga golongan darah B hanya bisa menerima darah dari golongan yang sama yaitu B
dan bisa mendonorkan darahnya ke golongan B dan AB. Golongan darah AB memiliki
aglutinogen A dan aglutinogenB, tetapi tidak mempunyai aglutinin, sehingga golongan darah
AB bisa menerima darah dari semua golongan yaitu A, B dan AB tetapi tidak bisa mendonorkan
darahnya ke golongan yang lain. Maka, golongan darah AB disebut resipien universal.
Golongan darah O tidak memiliki aglutinogen A maupun B (nol), tetapi memiliki aglutinin A ()
dan aglutinin B (β), sehingga golongan darah O hanya bisa menerima darah dari golongan
yang sama yaitu O saja, tetapi bisa mendonorkan darahnya ke golongan A, B dan AB. Maka
golongan darah O disebut donor universal.
A A O O B B
AB AB
Selamat Bereksperimen!
E. Penilaian:
Pada percobaan 1 Uji Golongan Darah dilakukan 4 eksperimen dengan skor masing-masing 10
sehingga total skor 40. Pada percobaan 2 Kesesuaian Golongan Darah pada Transfusi
dilakukan 3 kegiatan, kegiatan 1 jumlah skor 9, kegiatan 2 jumlah skor 16, kegiatan 3 jumlah
skor 5. sehingga total skor 30. Jadi jumlah skor percobaan 1 dan 2 adalah 70 dan penilaiannya
dihitung dengan pedoman sebagai berikut :
F. Tindak Lanjut:
Jika Nilai > 80 → “Selamat! Anda mencapai Tuntas Belajar Uji Golongan Darah”