Anda di halaman 1dari 20

MATERI PEMBELAJARAN

SISTEM PEREDARAN DARAH


Jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah
disebut dengan Darah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada
banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak
mengandung karbondioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah
di ambil dengan cara bernapas dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa
pembakaran / metabolisme di dalam tubuh.

A. FUNGSI DARAH
Fungsi darah secara umum yaitu :
1. Mengedarkan zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut
sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
2. Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit dengan membentuk
antibodi, yang bertugas adalah leukosit.
3. Jika terjadi gangguan/luka pada sistem peredaran darah berperan penting
adalah trombosit dalam proses pembekuan darah.
4. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, berkisar 37oC,
walaupun suhu lingkungan meningkat atau menurun. Hal ini
dimungkinkan karena penyebaran energi panas secara merata dilakukan
oleh darah. Peristiwa menggigil pada saat kedinginan, dan berkeringat
pada saat kepanasan merupakan mekanisme untuk menjaga kestabilan
suhu tubuh.
5. Mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindarkan kerusakan
jaringan-jaringan tertentu.
6. Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis.
7. Mengedarkan air ke seluruh tubuh.
B. KOMPONEN DARAH
Darah kita terdapat di dalam pembuluh darah. Dalam kondisi normal
volume darah setiap orang ± 8% dari berat badannya. Pada orang dewasa
yang beratnya ± 65 kg, volume darahnya lebih kurang ± 5 liter.
Darah kita yang diedarkan tersusun dari beberapa komponen, yaitu :
1. 55% merupakan bagian yang cair yakni plasma darah. Plasma darah atau
cairan darah terdiri atas :
a. Zat Pelarut : ± 90% air.
b. Zat terlarut :
- ± 8% protein yang terdiri dari albumin, globulin dan protrombin.
- ± 0,9% garam-garam mineral yang terdiri dari Natrium klorida (NaCl),
natrium bikarbonat, garam kalium, fosfor, magnesium dan besi.
- ± 0,1% berupa zat-zat sisa metabolisme, misalnya urea, asam urat,
kreatinin, bilirubin, dan CO2.
- ± Hormon dan enzim
2. 45% bagian yang padat atau butiran darah/ Sel Darah. Butiran darah
terdiri atas 3 macam sel darah, yaitu :
a. Sel darah merah atau eritrosit
b. Sel darah putih atau leukosit
c. Sel pembeku darah atau trombosit.

C. Macam- Macam Sel Darah


1. Sel Darah Merah
Bentuk sel darah merah (eritrosit) pipih, cekung dibagian tengah
(bikonkav), tidak berinti. Butiran darah merah mengandung hemoglobin
(Hb), yaitu suatu protein (globin) yang berkombinasi dengan senyawa
hemin yang mengandung besi. Fungsi utama hemoglobin ialah
mengangkut oksigen (O2) dari paru-paru ke seluruh tubuh. Sel darah
merah dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih. Pada manusia, terdapat
sekitar ± 3 triliun eritrosit dalam peredaran darah. Dalam setiap mm3
darah pria dewasa terdapat ± 5,4 juta eritrosit dan pada wanita terdapat ±
4,8 juta eritrosit. Usia eritrosit 120 hari. Eritrosit yang telah rusak akan
diuraikan di hati, limpa, dan sumsum tulang belakang oleh makrofag.

Gambar 1. SeL Darah Merah

2. Sel Darah Putih


Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, bersifat bening,
mempunyai inti sel bulat ataupun cekung, bentuknya tidak tetap, geraknya
seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler, sel leukosit
mengandung butiran- butiran (granula). Fungsi utama sel darah putih
adalah memakan kuman penyakit sehingga disebut fagosit. Ukuran
leukosit lebih besar dari sel merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Secara
normal, jumlah leukosit per mm3 darah ± 5000- 10.000. Berdasarkan
butiran (granula) yang terdapat pada selnya, sel darah putih dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Granulosit. Sel darah putih yang bergranula (memiliki sitoplasma
berbutir-butir spesifik dan inti besar). Granulosit dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu Netrofil, Eosinofil dan Basofil
b. Agranulosit. Sel darah putih yang sitoplasmanya tidak memiliki
granula. Sel darah yang tidak bergranula ini dibedakan menjadi dua,
yaitu limfosit dan monosit
Gambar 2. Macam-macam SeL Darah putih

3. Keping-keping Darah atau Trombosit


Trombosit bentuknya tidak teratur, tidak berinti, dan berukuran
kecil, Dalam tiap satu mm3 darah terdapat ± 250.000 keping darah.
Trombosit mempunyai sifat mudah pecah jika tersentuh oleh benda yang
permukaannya kasar. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah,
sehingga disebut sel darah pembeku. Trombosit dibentuk dalam sumsum
tulang dari megakariosit. Megakoriosit merupakan trombosit yang sangat
besar dalam sumsum tulang. Trombosit berbentuk seperti tunas pada
permukaan megakariosit, kemudian melepaskan diri untuk masuk ke
dalam darah.
D. Mekanisme penutupan luka
Ketika terjadi luka tubuh akan mengeluarkan darah, sebuah enzime
yang disebut tromboplastin yang dihasilkan sel-sel jaringan yang terluka
bereaksi dengan kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi kimia,
jalinan benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang
kemudian mengeras. Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, dan mengalami
penandukan sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng ini, atau
lapisan pelindung, sel-sel baru sedang dibentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah
selesai diperbaharui, keropeng tersebut akan mengelupas dan jatuh.
E. Prinsip penggolongan darah

1. Sistem ABO
Pada darah manusia terdapat dua faktor yang menentukan dalam
golongan darah, yaitu aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen (zat anti)
merupakan antigen yang terdapat di sel darah merah dan bersifat genetis.
Umumnya dikenal tiga jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan B,
aglutinogen M dan N, dan faktor rhesus (Rh). Berdasarkankeberadaan
aglutinogen, penggolongan darah manusia dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan
darah sistem Rh. Aglutinin merupakan protein plasma yang berfungsi sebagai
antibodi. Pada sisitem ABO, aglutinin terdiri atas dua macam, yaitu aglutinin
α dan aglutinin β.
Pada tahun 1900 dan 1901 Karl Landsteiner
merumuskanpengolongan darah ABO berdasarkan keberadaan aglutinogen
dan aglutinin pada darah, yaitu :
a. Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin
β
b. Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin
α
c. Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan B, serta dalam serum atau plasmanya tidak
mengandung aglutinin
d. Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak mengandung
aglutinogen, sedangkan dalam serum atau plasmanya mengandung
aglutinin α dan aglutinin β

2. Sistem MN
Pada tahun 1927, Karl Landsteiner dan P. Levine menemukan
antigen baru yang disebut dengan aglutinogen M dan aglutinogen N.
Berdasarkan kedua jenis aglutinogen tersebut, menghasilkan tiga macam
golongan darah, yaitu, M, N, dan MN. Berbeda dengan golongan darah
sistem ABO, pada golongan darah sistem MN, serum atau plasma darah
orang tersebut tidak mengandung zat anti- M (aglutini M) dan zat anti N.
Karena tidak mempunyai aglutinin tersebut, golongan darah sistem MN
tidak penting untuk keperluan transfusi darah akibat tidak adanya bahaya
terjadinya penggumpalan darah.

3. Sistem Rh
Golongan darah Rh, singkatan dari kata rhesus (sejenis kera di
India), yaitu Macaca rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan A.S.
Wiener tahun 1940. golongan darah ini dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu :
a. Kelompok orang dengan Rh- positif (disingkat Rh+), merupakan orang
yang didalam eritrositnya memiliki aglutinogen Rh
b. Kelompok orang dengan Rh- negatif (disingkat Rh-), merupakan orang
yang di dalam eritrositnya tidak mengandung aglutinogen Rh
Seperti halnya golongan darah ABO, golongan darah Rh
mempunyai art penting dalam klinik. Pada golongan darah sistem Rh,
dalam plasma atau serum seseorang, biasanya tidaka terdapat agglutinin
(anti Rh), tetapi oran dapat dipacu unutk membentuk agluitnin Rh, karena
sebagai berikut :
a. Transfusi darah
Apabila seorang bergolongan darah Rh-), menerima darah dari orang
yang memiliki Rh+ maka plasma dan serum darah orang tersebut
distimulus sehingga mambentuk anti Rh
b. Melalui perkawinan
Apabila seorang perempuan bergolongan darah Rh- menikah dengan
orang yang bergolongan darah Rh+ dan mempunyai anak bergolongan
darah Rh+ maka pada saat proses melahirkan, aglutinogen pada
eritrosit anak sebagian dapat mengalir ke tubuh ibunya melalui
plasenta. Dalam kasus ini, darah ibu tersebut dipacu untuk membentuk
anti Rh

F. Organ- Organ yang Terlibat dalam Peredaran Darah


Organ peredaran darah pada manusia terdiri atas darah (telah dibahas
di awal), jantung (sebagai alat pemompa darah) dan pembuluh darah (saluran
untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh).
1. Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada agak ke sebelah kiri. Ukuran
jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung manusia berongga dan
terbagi menjadi 4 ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan
bilik kiri.
Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat
mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempis serambi dan
bilik terjadi secara bergantian. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan
yang dapat dirasakan pada pembuluhan nadi dibeberapa tempat.

Gambar 2 : Bagian- bagian jantung manusia


2. Pembuluh Darah
Darah kita berada di dalam pembuluh darah. Berdasarkan fungsinya,
pembuluh darah dibedakan atas pembuluh nadi atau arteri dan pembuluh
balik atau vena. Penghubung antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler.
Jantung memiliki pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung.
Pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung adalah :
1. vena cava, yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh, vena cava
bermuara pada serambi kanan.
2. arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke
paru-paru, darahnya banyak mengadung karbon dioksida.
3. vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke
serambi kiri, darahnya banyak mengandung oksigen.
4. aorta, yang mengalirkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
5. arteri koroner, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju ke jantung.

Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu pembuluh nadi atau arteri,
pembuluh nadi atau vena dan pembuluh kapiler

Perbedaan Pembuluh Vena dan Arteri


No Faktor pembeda Arteri Vena
1 Dinding pembuluh Kuat dan elastis Tipis dan tidak
(tebal) elastis
2 Letak Tersembunyi dari Dekat permukaan
permukaan tubuh
tubuh
3 Jika terluka Memancar menembus
4 Katup Didekat jantung Sepanjang
pembuluhnya
5 Darah di dalamnya Kaya O2, kecuali Kaya CO2, kecuali
arteri vena
pulmonalis pulmonalis
6 Fungsi Membawa darah Membawa darah
keluar jantung kembali ke
jantung

Gambar 3 : Pembuluh darah

Beda Peredaran Darah Balik dan Nadi


Peredaran Darah Balik Peredaran Darah Nadi
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah Semua pembuluh nadi mengalirkan
balik bermuara menjadi satu darah yang kaya oksigen, kecuali
pembuluh darah balik yang besar, arteria pulmonalis. arteria
yang disebut vena cava. Pembuluh pulmonalis adalah pembuluh nadi
darah ini masuk ke jantung melalui yang keluar dari bilik kanan
serambi kanan. Setelah terjadi menuju ke paru-paru. pembuluh
pertukaran gas di paru-paru, darah nadi ini bercabang dua menjadi
mengalir ke jantung lagi melalui pembuluh nadi paru-paru kiri dan
vena paru-paru. Pembuluh vena ini pembuluh nadi paru-paru kanan.
membawa darah yang kaya oksigen pembuluh nadi ini membawa darah
(O2). Jadi, darah dalam semua yang kaya co2. karbon dioksida
pembuluh vena mengandung dilepaskan oleh darah di paru-
karbon dioksida kecuali vena paru , sedangkan oksigen ditangkap
pulmonalis. oleh Hb. darah yang kaya oksigen
dialirkan oleh vena paru-paru (vena
pulmonalis) menuju jantung melaui
serambi kiri

Gambar 4 : Peredaran darah pada manusia


Peredaran Darah Pendek dan Panjang
1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung
menuju ke paru-paru, kemudian kembali ke jantung. Skema peredaran
darah kecil :
Jantung Paru-Paru Jantung
(bilik kanan) (serambi kanan)
2. Peredaran Darah Besar
Peredaran Darah Besar ialah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke
seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Skema
peredaran darah besar :
Jantung Tubuh Jantung
(bilik kiri) (serambi kanan)
Gambar 5 : Sistem peredaran darah panjang dan peredaran darah pendek

G. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN

Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu melakukan tranportasi


materi di dalam tubuhnya. Ada dua macam sistem transportasi dalam tubuh
hewan yaitu sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening.
Sistem peredaran darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah, yaitu
jantung dan pembuluh darah. Sedangkan sistem peredaran getah bening
terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan simpul limfa.
Berdasarkan pembuluh darahnya, peredaran darah hewan dibedakan
menjadi perdaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Peredaran
darah terbuka adalah peredaran darah yang hanya memiliki pembuluh darah
nadi atau arteri, dan tidak memiliki pembuluh darah balik (vena). Peredara
darah tertutup adalah peredaran darah yang memilki arteri dan vena, sehingga
perputaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung
selalu berada di dalam pembuluh darah.

Sistem Peredaran Darah Avertebrata


Sistem perdaran darah hewan avertebrata lebih sederhana bila
dibandingkan dengan sistem peredara darah hewan vertebrata.
1. Sistem peredaran darah hewan bersel satu
Hewan bersel satu atau protozoa tidak mempunyai alat peredaran
darah khusus karena tubuhnya hanya tersusun satu sel. Seluruh aktifitas
hidupnya dilaksanakan oleh sel itu sendiri termasuk proses peredaran
darahnya. Hewan bersel satu menyerap oksigen dan air melalui permukaan
tubuhnya. Zat itu masuk ke dalam plasma sel selanjutnya zat-zat tersebut
beredar dalam sitoplasma melalui proses difusi. Zat-zat sisa yang dihasilkan
diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan. Jadi membran
sel berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.
2. Sistem peredaran darah Porifera
Porifera memiliki sel-sel amuboid yang berfungsi mengedarkan
makanan. Makanan yang ditangkap oleh sl-sel corong diberikan ke sel-sel
amuboid kemudian sel-sel ini berjalan ke sel-sel lain untuk memngedarkan
makanannya. Makanan pada porifera diperoleh melalui aliran air yang
melintasi ostia atau pori dan keluar melalui oskulum.
3. Sistem peredaran darah Coelenterata
Pada coelenterata misalnya hydra, makanan yang langsung masuk ke
ususnya langsung diserap oleh sl-sel endoderm pnyusun dinding usus.
Selanjutnya sel-sel endoderm memberikan makanan secara difusi dan
osmosis. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui mulutnya.
4. Sistem peredaran darah Planaria
Pada planaria makanan masuk ke usus selanjutnya usus bercabang-
cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan. Usus tersebut disebut
gastrovasculer yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan
mengedarkannya sampai ke seluruh tubuh.
5. Sistem peredaran darah Cacing Tanah
Cacing tanah mmiliki isstem organ tubuh lengkap termasuk sistem
transpotasinya. Alat transpor cacing tanah terdiri atas :
a. Pembuluh darah
Pembuluh darah punggung (dorsal)
Pembuluh darah perut (ventral)
b. Pembuluh kapiler yang mnghubungkan pembuluh pungggung
danpmbuluh perut.
c. Lengkung aorta sebagai jantung
Cacing tanah menyerap oksigen melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Oksigen tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah kapiler. Selanjutnya
oksigen akan diangkut melalui pembuluh darah punggung. Ke dalam
pembuluh punggung juga masuk pembuluh darah dari usus yang kaya zat
makanan. Selanjutnya dari pembuluh punggung ke lengkung aorta. Lengkung
aorta berdenyut berfungsi sebagai jantung. Dari lengkung aorta darah mengalir
ke tubuh bagian depan dan belakang melalui pembuluh perut. Dari pembuluh
perut darah melalui kapiler kemudian masuk ke pembuluh punggung.
Selanjutnya darah kembali ke lengkung aorta. Begitu seterusnya.

Gambar 6 : Stuktur tubuh cacing tanah yang memperlihatkan pembuluh darahnya


6. Sistem peredaran darah Serangga
Contoh pada belalang. Pada sestem peredaran darah belalang terdiri
atas pembuluh beruas-ruas yang menyerupai gelembung-gelembung yang
memenjang di daerah punggung, di atas saluran pencernaan. Bagian belakang
pembuluh tersebut, ujungnya tertutup. Sedangkan bagian paling depan
ujungnya terbuka. Pmbuluh ini berfungsi sebagai jantung karenanya disbut
sebagai jantung pembuluh. Pada saat jantung pmbuluh ini berdenyut darah
kluar dari jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta. Darah kluar dari
pembuluh darah kemudian masuk ke homosoel. Homosoel adalah rongga-
rongga tubuh. Peredaran darah yang tidak melalui pembuluh darah disebut
peredaran darah terbuka.

Sistem peredaran darah pada vertebrata


1. Sistem peredaran darah pada ikan
sistem peredaran darah pada ikan termasuk pada peredaran darah
tertutup dan tunggal. Jantung ikan mempunyai dua ruangan yakni, satu
serambi dan satu bilik yang dipisahkan olh katup yang berfungsi mengalirkan
darahsatu arah dari serambi ke bilik.
Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengandung CO 2, dari
jaringan mengalir ke sinus venusus. Sinus venusus adalah struktur berupa
rongga penghubung pada pangkal serambi dan masuk ke serambi.Dari
serambi drah masuk ke bilik, kemudian masuk ke konus arteriosus.
Kemudian, darah masuk ke gas CO 2 dengan O2. Darah dari insang lalu masuk
ke seluruh tubuh untuk mengedarkan O2 dan sari makanan. Dari tubuh, darah
kembali ke jantung melalui vena cava dan sinus venosus. Jadi peredaran
darah ikan merupakan peredaran darah tunggal karena dalam satu kali
peredarannya, darah mengalami melalui jantung satu kali.

2. Sistem peredaran darah pada katak


Sistem peredaran darah katak termasuk sistem peredaran darah
tertutup dan ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri dan
kanan serta satu bilik. Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil
CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus dan kemudian masuk ke serambi
kanan. Dari serambi kanan, darah mengalir ke bilik, kemudian darah dipompa
ke luar melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya darah mengalir melalui:
arteri pulmonalis → paru-paru (di paru-paru terjadi pertukaran CO 2
dan O2) → vena pulmonalis → serambi kiri. Lintasan peredaran darah
disebut peredaran darah kecil. Kemudian, darah masuk ke bilik dan mengalir
melalui bilik → konus arteriosus → aorta ventralis → seluruh tubuh.
Dengan demikian, peredaran darah katak merupakan peredaran darah
ganda, yaitu pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian ke
jantung lagi, dan kedua darah dari tubuh menuju dan diedarkan ke seluruh
tubuh lagi.

3. Sistem peredaran darah pada Reptil


Contohnya pada buaya, jantungnya terdiri 4 ruang yaitu serambi kiri
dan kanan serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan kanan juga
antara bilik kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat (septum). Darah dari seluruh
tubuh yang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus
venosus (pangkal serambi) dan kemudian masuk ke bilik kanan. Ada dua
lintasan aliran darah dari bilik kanan, yaitu:
 Bilik kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis →
serambi kiri
 Bilik kanan → aorta kiri → bergabung dengan aorta kanan.
Antara aorta kiri dengan aorta kanan saling berhubungan melalui
lubang yang disebut foramen panizzae. Fungsi foramen tersebut adalah untuk
mnyeimbangkan tekanan darah dalam jantung pada saat hwan tersebut
myelam dalam air.

4. Sistem peredaran darah pada Burung


Jantung burung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik.
Sistem peredaran darahnya adalah ganda dan tertutup. Sistem peredaran darah
ganda artinya dalam satu kali beredar darah melalui jantung 2 kail. Sistem
peredara darah tertutup artinya peredaran darahnya selalu di dalam pembuluh
darah.
Darah yang kaya oksigen dipompa dari bilik kiri menuju seluruh
tubuh melalui aorta. Di sel- sel tubuh oksigen dibebaskan, namun
karbondioksida diikat. Darah yang menjadi miskin oksigen namun kaya
karbondioksida ini mengalir melalui vena menuju serambi kanan dan masuk
bilik kanan. Peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh lalu kembali ke
jantung ini disebut peredaran darah besar.
Dari bilik kanan, darah miskin O2, namun kaya CO2 dipompa agar
mengalir ke paru-paru. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan O2 diikat. Darah dari
paru-paru yang telah kaya O2 masuk ke jantung lagi melalui serambi kiri.
Dari serambi kiri darah masuk ke bilik kiri. Peredaran darah dari jantung
menuju paru-paru kembali ke jantung disebut peredaran darah kecil.
Jenis-jenis Gangguan, Penyakit Dan Kelainan Pada Sistim Peredaran Darah

A. Gangguan pada sistim peredaran darah


Ganguan adalah keadaan yang terjadi hanya sementara

a. Luka
Keterangan proses pembekuan darah:

2. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut


keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan
kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan
zat (enzim) yang disebut trombokinase.
1. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan
mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin.
Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca2+) di dalam plasma
darah.
2. Protrombin adalah senyawa

Protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini
merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati.
Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
3. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi
benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin
menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir
keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah.

B. Penyakit pada sistim peredaran darah


a. Anemia merupakan kondisi kekurangan jumlah sel darah merah atau
hemoglobin
b. Polisitemia di tandai dgn meningkatnya eritrosit melebihi normal,sehingga
darah menjadi kental.menaikan viskonsitas, dan menurunkan kecepatan
aliran darah
c. Leukimia (kanker darah) terjadi karena sel darah putih aktif
membelah,sehingga produksi leokosit terlalu banyak dan kemudian
menahan sel darah merah.
d. Hipertensi terjadi jika sistol darah lebih tinggi dari 120 mmHg dan tekanan
diastolnya lebih tinggi dari 80 mmHg. Pada hipertensi otot jantung bekerja
lebih keras yg akhir nya membesar khususnya bilik kiri dan dapat
mengakibatkan gagal jantung,pendarahan otak (stroke),pecahnya
pembuluh kapiler jantung dan pecah nya pembuluh darah retina
e. Hipotensi terjadi jika sistol darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan
diastol kurang dari 80 mmHg. Penderita hipotensi dapat mengalami
pingsan
f. Atherosklerosis merupakan penimbunan lemak pada arteri sedangkan
arteriosklerosis adalah penimbunan zat kapur/kalsium di dinding arteri
g. Penyaki kaki gajah (elephantiasi) Penyakit kaki gajah disebabkan karena
larva cacing filaria. Larva cacing filaria ini masuk ke dalam darah melalui
gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini kemudian terbawa dalam peredaran
darah. Di dalam pembuluh getah bening (limfa) larva akan menetas
menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut akan menyumbat saluran limfa dan
menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari
saluran inilah yang akan mengisi jaringan dibagian kaki sehingga kaki
menjadi bengkak.
h. Varises Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami pelebaran
pada pembuluh balik (vena), kebanyakan terdapat pada bagian kaki atau
betis. penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering
dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri
dan sering pula dialami wanita yang sedang hamil.
i. Wasir (hemoroid ) Tanda-tanda penyakit ini, yaitu adanya pelebaran
pembuluh balik (vena) yang terdapat di bagian dubur. Faktor pencetus
biasanya karena aktivitas mengejan.
j. Sklerosis Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh
nadi. Pengerasan ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun
kapur.
k. Miokarditis Penyakit ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung.
l. Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk (arteri
koronari) pada jantung. Melalui nadi tajuk tersebut, jantung mendapat
makan dan oksigen. Nadi tajuk berukuran kecil sehingga bila tersumbat,
denyut jantung dapat terganggu atau terhenti. Penderita yang terkena
koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada (jantung). Koronariasis
disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri
koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di
dalam dinding arteri.
m. Eritroblastosis fetalis ( penyakit kuning) Penyebab penyakit ini adalah
rusaknya sel darah merah bayi oleh aglutinin ibunya. Salah satunya. Dan
orang dewasa juga

C. Kelainan pada sistim peredaran darah


a. Hemophilia merupakan kelainan yang menyebabkan darah sukar
membeku bila terjadi luka. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan
(genetik). Kelainan tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita
harus menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus.
b. Talasemia Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Talasemia
sering terdapat pada bayi dan anak-anak. Pada penderita talasemia, daya
ikat sel darah merahnya terhadap oksigen rendah karena kegagalan
pembentukan hemoglobin. Penderita talasemia berat membutuhkan
transfusi darah setiap bulan.

Cara-cara Pencegahan Gangguan, Penyakit, dan Kelainan pada Sistim

Peredaran Darah Manusia

Setelah Anda mengetahui tentang beberapa gangguan yang terjadi pada

alat peredaran darah, maka Anda harus berusaha mengantisipasi agar tidak

mengalami gangguan-gangguan seperti itu. Beberapa tindakan yang dapat kita

lakukan untuk mencegah gangguan itu adalah sebagai berikut.

1. Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus

mengalir. Jika terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera

diberikan penambahan darah melalui transfusi darah.


2. Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa

melancarkan peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah beberapa

penyakit, seperti varises, hipotensi, dan hipertensi.

3. Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan,sayur-

sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit buang

air besar merupakan salah satu faktor pencetus wasir.

4. Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat menyebabkan

tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh vena,

sehingga mengakibatkan wasir.

5. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah penyakit

jantung koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan batin dan

stres, karena ini akan memicu serangan jantung.

6. Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya

dengan beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan

ajaran agama dengan baik serta terbiasa berpola pikir positif.

Terapkan slogan berikut dalam gaya hidup Anda

“Kesehatan jantung merupakan jantung kehidupan dan mencintai

hidup berarti memelihara kesehatan jantung”.

Daftar Pustaka

Saktiyono. 2008. Seribu pena Biologi untuk SMA/MA kelas XI Hal 47-49.
Penerbit: Erlangga.
Aryulina, Diah. 2007. Biologi 2 untuk SMA/MA kelas XI Hal 119-124. Penerbit:
Esis Erlangga
Campbel, Neil A. 2010. Biologi edisi kedelapan Hal 69-71. Penerbit: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai