A. FUNGSI DARAH
Fungsi darah secara umum yaitu :
1. Mengedarkan zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut
sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
2. Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit dengan membentuk
antibodi, yang bertugas adalah leukosit.
3. Jika terjadi gangguan/luka pada sistem peredaran darah berperan penting
adalah trombosit dalam proses pembekuan darah.
4. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, berkisar 37oC,
walaupun suhu lingkungan meningkat atau menurun. Hal ini
dimungkinkan karena penyebaran energi panas secara merata dilakukan
oleh darah. Peristiwa menggigil pada saat kedinginan, dan berkeringat
pada saat kepanasan merupakan mekanisme untuk menjaga kestabilan
suhu tubuh.
5. Mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindarkan kerusakan
jaringan-jaringan tertentu.
6. Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis.
7. Mengedarkan air ke seluruh tubuh.
B. KOMPONEN DARAH
Darah kita terdapat di dalam pembuluh darah. Dalam kondisi normal
volume darah setiap orang ± 8% dari berat badannya. Pada orang dewasa
yang beratnya ± 65 kg, volume darahnya lebih kurang ± 5 liter.
Darah kita yang diedarkan tersusun dari beberapa komponen, yaitu :
1. 55% merupakan bagian yang cair yakni plasma darah. Plasma darah atau
cairan darah terdiri atas :
a. Zat Pelarut : ± 90% air.
b. Zat terlarut :
- ± 8% protein yang terdiri dari albumin, globulin dan protrombin.
- ± 0,9% garam-garam mineral yang terdiri dari Natrium klorida (NaCl),
natrium bikarbonat, garam kalium, fosfor, magnesium dan besi.
- ± 0,1% berupa zat-zat sisa metabolisme, misalnya urea, asam urat,
kreatinin, bilirubin, dan CO2.
- ± Hormon dan enzim
2. 45% bagian yang padat atau butiran darah/ Sel Darah. Butiran darah
terdiri atas 3 macam sel darah, yaitu :
a. Sel darah merah atau eritrosit
b. Sel darah putih atau leukosit
c. Sel pembeku darah atau trombosit.
1. Sistem ABO
Pada darah manusia terdapat dua faktor yang menentukan dalam
golongan darah, yaitu aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen (zat anti)
merupakan antigen yang terdapat di sel darah merah dan bersifat genetis.
Umumnya dikenal tiga jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan B,
aglutinogen M dan N, dan faktor rhesus (Rh). Berdasarkankeberadaan
aglutinogen, penggolongan darah manusia dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan
darah sistem Rh. Aglutinin merupakan protein plasma yang berfungsi sebagai
antibodi. Pada sisitem ABO, aglutinin terdiri atas dua macam, yaitu aglutinin
α dan aglutinin β.
Pada tahun 1900 dan 1901 Karl Landsteiner
merumuskanpengolongan darah ABO berdasarkan keberadaan aglutinogen
dan aglutinin pada darah, yaitu :
a. Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin
β
b. Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin
α
c. Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan B, serta dalam serum atau plasmanya tidak
mengandung aglutinin
d. Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak mengandung
aglutinogen, sedangkan dalam serum atau plasmanya mengandung
aglutinin α dan aglutinin β
2. Sistem MN
Pada tahun 1927, Karl Landsteiner dan P. Levine menemukan
antigen baru yang disebut dengan aglutinogen M dan aglutinogen N.
Berdasarkan kedua jenis aglutinogen tersebut, menghasilkan tiga macam
golongan darah, yaitu, M, N, dan MN. Berbeda dengan golongan darah
sistem ABO, pada golongan darah sistem MN, serum atau plasma darah
orang tersebut tidak mengandung zat anti- M (aglutini M) dan zat anti N.
Karena tidak mempunyai aglutinin tersebut, golongan darah sistem MN
tidak penting untuk keperluan transfusi darah akibat tidak adanya bahaya
terjadinya penggumpalan darah.
3. Sistem Rh
Golongan darah Rh, singkatan dari kata rhesus (sejenis kera di
India), yaitu Macaca rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan A.S.
Wiener tahun 1940. golongan darah ini dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu :
a. Kelompok orang dengan Rh- positif (disingkat Rh+), merupakan orang
yang didalam eritrositnya memiliki aglutinogen Rh
b. Kelompok orang dengan Rh- negatif (disingkat Rh-), merupakan orang
yang di dalam eritrositnya tidak mengandung aglutinogen Rh
Seperti halnya golongan darah ABO, golongan darah Rh
mempunyai art penting dalam klinik. Pada golongan darah sistem Rh,
dalam plasma atau serum seseorang, biasanya tidaka terdapat agglutinin
(anti Rh), tetapi oran dapat dipacu unutk membentuk agluitnin Rh, karena
sebagai berikut :
a. Transfusi darah
Apabila seorang bergolongan darah Rh-), menerima darah dari orang
yang memiliki Rh+ maka plasma dan serum darah orang tersebut
distimulus sehingga mambentuk anti Rh
b. Melalui perkawinan
Apabila seorang perempuan bergolongan darah Rh- menikah dengan
orang yang bergolongan darah Rh+ dan mempunyai anak bergolongan
darah Rh+ maka pada saat proses melahirkan, aglutinogen pada
eritrosit anak sebagian dapat mengalir ke tubuh ibunya melalui
plasenta. Dalam kasus ini, darah ibu tersebut dipacu untuk membentuk
anti Rh
Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu pembuluh nadi atau arteri,
pembuluh nadi atau vena dan pembuluh kapiler
a. Luka
Keterangan proses pembekuan darah:
Protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini
merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati.
Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
3. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi
benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin
menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir
keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah.
alat peredaran darah, maka Anda harus berusaha mengantisipasi agar tidak
1. Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus
sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit buang
tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh vena,
Daftar Pustaka
Saktiyono. 2008. Seribu pena Biologi untuk SMA/MA kelas XI Hal 47-49.
Penerbit: Erlangga.
Aryulina, Diah. 2007. Biologi 2 untuk SMA/MA kelas XI Hal 119-124. Penerbit:
Esis Erlangga
Campbel, Neil A. 2010. Biologi edisi kedelapan Hal 69-71. Penerbit: Erlangga.