Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TENTANG ANATOMI FISIOLOGI HEMATOLOGI


PADA MANUSIA

DISUSUN OLEH :
IKA JUNIARTI
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Darah adalah suatu suspense partikel dalam suatu larutan kolid cair yang
mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel lingkungan luar .
Darah membentuk sekitar 80% dari berat tubuh total dan memiliki volume rata rata
5 liter. Darah terdiri dari 3 jenis unsur sel khusus, eritrosit, leukosit, dan trombosit yang
terendam dalam cairan kompeks plasma. Pergerakan konstan darah sewaktu mengalir
melalui pembuluh darah menyebabkan unsure unsure sel terbesar relative merata di dalam
plasma. Hematokrit pada wanita rata rata adalah 42% dan untuk pria sedikit lebih tinggi
yaitu 48%.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatasa dalah : bagaimanakah
komponen komponen darah secara normal yang di butuhkan oleh tubuh.

3. Tujuan
a) Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah agar kelompok dapat
memahami tentang kebutuhan darah dalam tubuh secara teoritis
b) Tujuan Khusus
 Mahasiswa dapat memahami pengertian dari darah
 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi darah
 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komponen komponen darah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Hematologis


Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang darah dan
aspeknya pada keadaan sehat atau sakit, dalam keadaan normal volume darah manusia 7-
8% dari berat badan. Asal katanya dari bahasa yunani Haima artinya darah.
Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi missal jarak jauh berbagai bahan
antara sel-sel itu sendiri.
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang
mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel yang terfikasi
dalam tubuh dan lingkungan luar.
Plasma adalah suatu cairan kompleks yang berfungsi sebagai medium transportasi
untuk zat –zat yang diangkut dalam darah.
Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat
unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira
merupakan 1/12 berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalh cairan,
sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai
hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Pada
keadaan sehat volume darah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan
osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan Susunan darah. Serum darah atau
plasma terdiri atas:

Air 91,0 persen


Protein 8,0 persen Albumin, globulin,
protrombin, dan fibrinogen
Mineral 0,9 persen Natrium klorida,
natrium bikarbonat,garam
kalsium, fosfor, magnesium,
besi
Tabel 1 Serum darah atau Plasma
Sisanya diisi sejumlah bahan organik, yaitu: glukosa, lemak, urea, asam urat,
kreatinin, kolesterol, dan asam amino. Plasma juga berisi: Gas oksigen dan karbon dioksida,
hormon-hormon, enzim, dan Antigen.

2.2 Fungsi Darah


1. Sebagi alat pengangkut yaitu:
 Mengambil O₂ di paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
 Mengangkut CO₂ dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
 Mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan keseluruh jaringan atau
alat tubuh
 Mengangkut dan mengeluarkan zat zat yang tidak berguna bagi tubuh melalui
kulit dan ginjal
2. Sebagai pertahanan tubuh
3. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke organ lainnya
4. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh
5. Mengatur suhu tubuh
6. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik
7. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh
8. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh

2.3 Sel Darah


Sel darah terdiri atas 3 jenis, yaitu:
a. Eritrosit (sel darah merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada
kedua sisimya, sehingga dilihat dari samping tampak seperti dua buah bulan sabit yang
saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah.
Kalau dilihat satu persatu warnanya kuning tua pecat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan
merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau
stroma, berisi massa hemoglobin.
Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam
amino. Sel darah merah juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk
penggantinya diperlukan diet seimbang yang berisi zat besi. Wanita memerlukan lebih
banyak zat besi karena beberapa diantaranya dibuang sewaktu menstruasi. Sewaktu hamil
diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk perkembangan janin dan
pembuatan susu.
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih,
dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, dari sumsum dalam
batang iga-iga, dan dari sternum.
Bila terjadi perdarahan, sel merah denganhemoglobinnyasebagai pembawa oksigen hilang.
Pada perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya.
Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai 40% atau di bawah nya, di perlukaan transfusi
darah.
Hemoglobin adalah protein yang kaaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki
afinitas (daya gabung) terhadap oksigen; dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di
dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen di bawa paru-paru ke
jaringan-jaringan.
Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan
jumlah ini biasa nya di sebut “100 persen”
Golongan Darah. Kalau darah dari golongan yang bertentangan di tranfusi kan akan
mengakibat kan bahan dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan juga terjadi
hemolisis (memecahnya) sel darah merah.
Penentuan golongan darah dan tes tentang kecocokan nya di lakukan sebelum
pemberian tranfussi untuk meyakini keamanan nya. Sistem ABO menurut Landstainer di
dasar kan atas adanya aglutinin dalam darah. Empat golongan utama yang di temukan
menurut penyelidikan pada rakyat Inggris adalah :
Golongan AB 3,0%
Golongan A 42,0%
Golongan B 8,5%
Golongan O 46,5%
Tabel 2 Penentuan golongan darah

b. Leukosit (sel darah putih)


Rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada sel darah
merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000
sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Granulosit atau sel polimorfonuklear
merupakan hampir 75 persen dari seluruh jumlah sel darah putih. Granulosit terbentuk
dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak dan
protoplasmanya berbulir, sehingga disebut granulosit.
Kekurangan granulosit disebut granulositopenia.
Tidak adanya ganulosit disebut agranulositosis, yang dapat timbul setelah makan
obat tertentu, termasuk juga beberapa antibiotika. Oleh karena itu, apabila maakan obat-
obat tersebut, pemeriksaan darah sebaiknya sering dilakukan untuk mengetahui keadaan ini
seawal mungkin.
Pewarnaan. Bila setetes darah diletakkan diatas kaca objek dan ditambahkan dua
macam pewarna untuk menghitung jenis sel-sel darah, sel darah putih ini dikenal menurut
sifatnya dalam pewarnaan.
Sel netrofil paling banyak dijumpa. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarna
netral, atau campuran pewarna asam dan basa, dan tampak bewarna ungu.
Sel eosinofil. Sel golongan ini hanya sedikit dijumpai. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat
asam (eosin) dan kelihatan merah. Sel basofil menyerap pewarna basa dan menjadi biru.
Limfosit membentuk 25 persen dari seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini terbentuk
didalam kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak memiliki
kemampuan bergerak seperti amuba.
Fungsi sel darah putih
● Fungsi defensip yaitu fungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap benda-benda asing
termasuk microorganisme penyebab infeksi.
● Fungsi reperatif yaitu fungsi yang memperbaiki / mencegah terjadinya kerusakan terutama
kerusakan vaskuler / pembuluh darah.
Leukositosis ialah istilah untuk menunjukkan penambahan jumlah keseluruhan sel putih
dalam darah, yaitu kalau penambahan melampaui 10.000 butir per milimeter kubik.
Leukopenia berarti berkurangnya jumlah sel darah putih sampai 5.000 atau kurang.
Limfositosis−pertambahan jumlah limfosit.

c. Trombosit (keping darah/sel darah pembeku)


Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah. Terdapat 300.000
trombosit dalam setiap milimeter kubik darah. Peranannya penting dalam penggumpalan
darah.
Ringkasan Jumlah Sel Darah dalam Setiap Milimeter Kubik Darah
Jumlah Normal Darah atau jumlah sel setiap milimeter kubik darah adalah kira-kira:
Sel Darah Merah 4.500.000 sampai 5.500.000 rata-rata 5.000.000
Sel Darah Putih 6.000 sampai 10.000 rata-rata 8.000
Dengan susunan berikut:
Granulosit : rata-rata
Persen persen
Sel netrofil 60 sampai 70 66
Sel eosinofil 1 sampai 4 3
Sel basofil ½ sampai 2 1
Limfosit (besar dan kecil) 20 sampai 30 25
Monosi 4 sampai 8 5

Jumlah 100
Trombosit 250.000 sampai 500.000 Rata-rata 350.000
Tabel 3 Granulosit rata rata

Mekanisme Pembekuan Darah


Trombosit merupakan kepingan darah di dalam sel darah yang sangat berperan dalam
proses koagulasi atau pembekuan darah ini. Dalam tubuh kita ini setidaknya ada 200 hingga
300 ribu keeping trombosit di setiap CC darah. Trombosit secara otomatis akan
mengeluarkan trombokinase atau juga disebut tromboplastin pada saat ada jaringan tubuh
yang terluka. Trombokinase ini nantinya akan berpengaruh dalam proses pembekuan darah.
Proses Pembekuan Darah

Di dalam darah juga ada plasma darah yang menghasilkan protein darah yaitu
protombin dan fibrinogen selain juga plasma tersebut menghasilkan vitamn K dan ion
calsium. Protrombin ini merupakan senyawa globulin yang, dengan bantuan vitamin K serta
ion kalsium, akan secara otomatis diproduksi oleh hati.
Protein protrombin akan bereaksi kimia dengan enzim trombokinase dan vitamin K
serta calcium dan menghasilkan enzim untuk pembekuan darah yang bernama thrombin.
Jumlah thrombin harus seimbang, tidak boleh berlebihan apalagi kurang, sehingga thrombin
hanya dibentuk oleh tubuh saat benar – benar dibutuhkan, yaitu saat adanya jaringan tubh
yang terluka.

Kemudian, protein – protein yang bernama fibrinogen dalam plasma darah akan
membentuk jarring fibrin ketika thrombin yang terbentuk telah memadai. Jaring fibrin ini
mirip serat yang berkumpul di tempat keluarnya darah sehingga darah tidak akan terus
menerus mengalir. Jaringan fibrin terbentuk dan membeku melalui dua lintasan yakni,
lintasan intrinsik dan ekstrinsik.

PROSES HEMOSTATIS – PROSES PEMBEKUAN DARAH

Skema Pembekuan darah

Proses berhentinya aliran darah yang diakibatkan oleh pembuluh darah yang robek
ini disebut juga proses hemostasis. Sedangkan, proses rusaknya atau hilangnya endothelium
yang melapisi darah dinamakan thrombosis.
Adapun proses koagulasi atau proses pembekuan darah yang melibatkan proses
hemostasis dan thrombosis ini akan melewati tiga tahap. Pertama, agregat trombosit akan
membeku sementara dimana jaringan tubuh terluka. Kolagen yang terdapat di jaringan yang
terluka akan diikat oleh trombosit, dan kemudian thrombin akan mengaktifkan trombosit ini
sehingga trombosit berubah bentuk menjadi sumbat hemostatik ataupun trombos.
Perubahan bentuk ini juga dibantu oleh munculnya fibrinogen. Pada tahap yang kedua,
jaringan fibrin akan terikat oleh agregat trombosit yang akhirnya membentuk sumbat
hemostatik yang lebih stabil. Kemudian pada tahap terakhir, total agregat hemostatik atau
trombos ini akan dilarutkan oleh plasmin.
Trombos atau sumbat hemostatik yang terbentuk bisa bermacam – macam. Ada
trombos putih yang disusun oleh trombosit dan fibrin. Trombos ini, apalagi yang berada di
daerah aliran darah yang cepat, umumnya tidak mengandung eritrosit. dan relative kurang
mengandung eritrosit. Tipe trombos yang kedua adalah trombos merah. Trombos ini terdiri
dari erotrosit dan fibrin. Trombos ini umumnya dibentuk di daerah dengan aliran darah yang
cukup lamban. Tipe trombos yang terakhir merupakan hasil fibrin yang mengendap yang
terrsebar dalam kapiler darah yang sangat kecil sekali.

2.4 Komponen Darah


Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit
alkali. Sebagai medium untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glikosa, dan asam
amino. Menyerap dan mendistribusikan banyak panas yang dihasilkan oleh metabolisme di
dalam jaringan. Tempat larutnya sejumlah besar zat organik dan anorganik.

Protein Plasma
Protein plasma atau albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 g dalam
setiap 100 ml darah.
Fungsi protein plasma :
 Menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler kedalam cairan intertisium
dan dengan demikian membantu mempertahankan volume plasma.
 Menyangga perubahan PH darah.
 Menentukan viskositas darah
 Menghasilkan energy bagi sel

Globulin
Dalam keadaan normal ada 2 sampai 3g globulin dalam setiap 100 ml darah. Globulin
memeiliki jauh lebih banyak macam susunan daripada albumin dan sesungguhnya
membentuk jumlah besar protein yang berbeda-beda. Dibandingkan dengan albumin,
penyediaan tekanan osmotik oleh globulin kurang penting, tetapi dibidang lain lebih
penting: misalnya semua antibodi(zat penolak) yang melindungi tubuh adalah globulin.
Fibrinogen penting untuk koagulas i(penggumpalan) darah.
Reaksi plasma darah. Darah selalu bersifat alkalik: kadar alkalinya tergantung dari
konsentrasi ion-hidrogen dan ini dinyatakan pH darah.
pH sebesar 7 berarti — larutan netral
pH dari 7 sampai 1 — larutan asam
pH dari 7 sampai 14 — larutan alkali
Darah selalu mengandung sedikit alkali-pH darah adalah 7,35-7,45. Angka ini tetap
dipertahankan. Sedikit saja berubah, baik ke arah asam atau ke arah basa, dapat
mempengaruhi kehidupan.

2.5 Kelainan pada Darah


a. Anemia
Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang dikatakan
menderita anemia bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria atau 7 mmol/liter pada
wanita.
Ada tiga jenis anemia, yaitu:
● Anemia ferriprive
Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah normal
(hypochrom). Anemia ini sering disebut anemia hypochrom, anemia mycrocyter atau
anemia sekunder.
● Anemia megaloblaster
Disebabkan oleh kekurangan B12 atau asam folat, dengan tanda-tanda sel darah merah
membesar (macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi (hyperchrom), disebut
juga anemia primer. Dalam keadaan yang lebih berat disebut anemia pernisiosa.
● Anemia perniciosa
Anemia yang disebabkan kerusakan asam lambung sehingga tidak terbentuk faktor intrinsik
yaitu faktor yang diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 (= ikatan glukoprotein dari lambung
dan vitamin B12).
Ciri-ciri Anemia
Seseorang yang terkena anemia mudah mengalami penurunan kondisi secara fisik seperti:
● Lelah
● Kurang bergairah
● Konsentrasi menjadi lemah
● Menurunnya selera makan
● Sering mengalami pusing dikepala
● Sesak nafas
● Mudah kesemutan, dan
● Detak jantung yang berdebar-debar
b. Leukemia

Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali. Leukemia terjadi jika proses
pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan
perubahan ke arah keganasan. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
kemoterapi, kemoterapi berguna untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Selain
kemoterapi, penderita leukimia bisa juga melakukan transplantasi sumsum tulang, namun
transplantasi sumsum tulang adalah proses yang cukup rumit karena memerlukan pendonor
sumsum tulang dengan tingkat kecocokan yang cukup tinggi.

c. Hemofilia

Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik), maksudnya dapat


diturunkan pada keturunannya. Penderita penyakit ini tidak dapat menghentikan
pendarahan akibat luka karena darahnya sukar membeku. Untuk pengobatan penderita
hemofilia sepertinya agak sulit dilakukan, karena penyakit ini adalah penyakit keturunan.
Pada pendarahan yang cukup serius, misalnya saja mengalami kecelakaan, maka penderita
hemofilia bisa saja mengalami kematian karena darahnya sukar membeku. Sebaiknya para
penderita hemofilia berhati-hati dengan benda-benda tajam ataupun sesuatu yang bisa
menyebabkan mereka mengeluarkan darah. Hemofilia hanya diderita oleh kaum laki-laki,
tetapi gen ini dibawa oleh perempuan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang darah dan
aspeknya pada keadaan sehat atau sakit, dalam keadaan normal volume darah manusia 7-
8% dari berat badan. Asal katanya dari bahasa yunani Haima artinya darah. Darah adalah
kendaraan atau medium untuk transportasi massal jarak jauh berbagai bahan antara sel-sel
itu sendiri.
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang
mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel yang terfikasi
dalam tubuh dan lingkungan luar.
Sel darah terdiri dari 3 jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit.
Fungsi darah yaitu :
 Sebagai alat pengangkut
 Sebagai pertahanan tubuh
 Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke oragan lain.
 Mengatur keseimbangan air dalam tubuh
 Mengatur suhu tubuh
 Mengatur keseimbangan tekanan osmotik
 Mengatur keseimbangan asam basa tubuh
 Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh.
Darah terbentuk dari beberapa komponen. Terdiri dari plasma darah, protein
plasma, dan globulin. Kelainan pada darah ada 3 yaitu anemia, leukimia, hemofilia.

DAFTAR PUSTAKA
1. http:// gurungeblog.com/2008/11/24/ringkasan-hematologi
2. http:// trisumasaga.wordpress.com/2013/01/31/penyembuhan-alami-pada-manusia-
ketika-terluka-pembekuan-darah/#
3. http:// hmkuliah.wordpress.com/2013/01/25/system-hematologi
4. http:// materihematologi.blogspot.com/2009/06/pengertian-hematologi-ilmu-yang.html?
m=1
5. http:// www.pendidikanbekam.com/2012/10/komponen/komponen-darah-dan-
fungsinya.html?1
6. Pearce, Evelyn C, 2013, Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis, Jakarta, Gramedia

Anda mungkin juga menyukai