Anda di halaman 1dari 13

KOMPONEN DARAH DAN

FUNGSINYA
Kelompok 8 :
Camelia Dyah Wuladari
Linda Rojab
Riskhi Putra Pamungkas
Rizka Safitri
Pengertian Darah

Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah
dan penyakitnya.
Darah Haima Yunani

 Darah
adalah cairan yang terkandung dalam komponen makhluk hidup yang memiliki ciri khas
warna merah dan putih.
 Pembagian besar komponen darah
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
2. Plasma Darah adalah cairan darah
Fungsi Umum darah
Fungsi Umum Darah:

1. Transportasi
Terdiri atas transportasi sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air
2. Termoregulasi
Sebagai pengatur suhu tubuh
3. Imunologi
mengandung antibodi tubuh
4. Homeostasis
mengatur keseimbangan zat
Bagian-Bagian Sel Darah dan
Fungsinya 
Plasma Darah
 Plasma darah
 Merupakan cairan yang berwama kuning jernih. Plasma darah mengandung 90% air dan larutan
bermacam-macam zat sejumlah 7—10%. Zat-zat yang terkandung di dalam plasma darah, antara
lain sari makanan, hormon, enzim, mineral, antibodi, dan zat-zat sisa (misalnya CO2 dan sisa
pembongkaran protein). Sisa-sisa makanan tersebut diseráp dan usus halus. Mineral-mineral di
dalam plasma darah terdapat dalam bentuk garam mineral. Fungsi garam-garam mineral ialah
untuk mengatur tekanan osmotik dan pH darah. Protein yang terdapat dalam darah (protein
darah) terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen. 
 Albumin berperan dalam pengaturan tekanan darah. Globulin biasanya dikenal sebagai
immunoglobulin untuk melawan bibit penyakit. Fibrinogen adalah protein darah yang berfungsi
membentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin berperan penting dalam proses
pembekuan darah saat tubuh terluka. Apabila larutan protein di dalam plasma darah
diendapkan dengan sentrifuge (alat pemutar), akan tertinggal cairan berwarna kuning jernih
yang disebut serum.  Serum mengandung antibodi yang dapat melawan zat/benda asing atau
kuman yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh disebut
antigen. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen disebut presipitin; yang dapat
menguraikan antigen disebut lisin; dan yang dapat menawarkan racun disebutan titoksin.
 Kesimpulan : Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan ke seluruh sel-sel
tubuh dan mengangkut zat-zat sisa metabolisme ke alat pengeluaran
Erytrosit ( Sel Darah Merah )
Sel darah merah (eritrosit) berbentuk bulat pipih, bagian tengahnya cekung (bikonkaf),
dan tidak berinti. Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin
adalah senyawa protein yang mengandung zat besi. Sel darah merah dibentuk di dalam
sumsum merah tulang pipih. Selanjutnya, darah béredar ke seluruh bagian tubuh melalui
pembuluh darah. Umur sel darah merah lebih kurang 120 hari. Sel darah merah yang telah
tua akan dibongkar oleh hati dan limpa.  Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat
wama empedu (bilirubin) yang kemudian ditampung dalam kantong empedu. Bilirubin ini
berfungsi memberi wama pada feses. Zat besi yang terdapat pada hemoglobin kemudian
dilepas dan digunakan untuk membentuk sel darah merah baru. Fungsi utama dari sel
darah merah adalah mengikat oksigen dan karbon dioksida. Bagian sel darah merah yang
sangat berperan dalam mengikat oksigen adalah hemoglobin
 Karbon dioksida lebih mudah larut dalam air daripada oksigen. Karbon dioksida mudah berikatan
dengan air dalam plasma darah membentuk asam karbonat. Asam karbonat kemudian
membebaskan ion hidrogen yang menyebabkan pH darah akan turun (asam). Apabila karbon
dioksida hanya diangkut dengan cara ini, metabolisme tubuh akan terganggu. Agar tidak
membahayakan, tidak lebih
 dari 5-10% karbon dioksida yang dihasilkan jaringan mengalami pengangkutan dengan cara ini.
Selebihnya, pengangkutan karbon dioksida dilakukan oleh sel darah merah. Sekitar 25% karbon
dioksida berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah membentuk karbminohemoglobin.
 Karbon dioksida tidak bergabung dengan hemoglobin di tempat yang sama pada oksigen. Sel darah
merah dan jantung yang sampai ke sel-sel tubuh akan membebaskan oksigen dan meningkatkan
pengangkutan karbon dioksida dari sisa-sisa oksidasi sel. Sel darah merah dari sel-sel tubuh yang
sampai ke paru-paru akan mengikat oksigen. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin ini akan
menaikkan pembebasan karbon dioksida. Dengan adanya dua mekanisme penting tersebut,
pengangkutan karbon dioksida dapat berlangsung dengan aman dan cepat.
 Pada kondisi yang normal, jumlah sel darah merah daläm tubuh manusia lebih kurang lima juta
tiap milimeter kubik (mm3) darah. Lingkungan juga memengaruhi jumlah sel darah merah dalam
tubuh seseorang. Makin tinggi suatu tempat, kadar oksigen di atmosfer makin berkurang. Orang
yang hidup di dataran tinggi mengadakan adaptasi dengan cara memperbanyak jumlah sel darah
merah agar kebutuhan oksigen tubuh tetap tercukupi.
Leukosit ( Sel Darah putih )
 Sel darah putih disebut juga leukosit. Sel ini memiliki inti, tetapi tidak memiliki bentuk sel yang
tetap dan tidak berwarna. Sel darah putih dalam setiap milimeter kubik darah lebih kurang
berjumlah 8.000. Tempat pembentukan sel darah putih adalah pada sumsum merah tulang
pipih, limpa, dan kelenjar getah bening. Semua sel darah putih memiliki masa hidup antara enam
hingga delapan hari.

Sel darah putih dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :


 Limfosit, bertugas membentuk antibodi, yaitu sejenis protein yang berfungsi memerangi kuman
penyakit. Jumlah monosit di dalam darah putih sekitar 5 -10%. Seperti halnya neutrofil,
 Monosit, berfungsi menyerang dan mematikan bakteri
 Neutrofil, berfungsi menyerang dan mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk ke dalam
tubuh, dengan cara menyelubunginya dan melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri. Jumlah
limfosit didalam sel darah putih sekitar 20-30%.
 Eosinofil, berfungsi menyerang bakteri, membuang sisa sel yang rusak, dan mengatur pelepasan
zat kimia pada saat menyerang bakteri. Basofil di dalam darah putih berjumlah sekitar 1% 
 Basofil, berfungsi mencegah penggumpalan di dalam pembuluh darah.
Sel darah putih memiliki sifat fagosit, yaitu dapat mematikan kuman penyakit
dengan cara “memakan” kuman tersebut. Untuk menghancurkan kuman penyakit,
sel darah putih dapat menembus dinding pembuluh darah. Kemampuan itu disebut
diapedesis.  Peningkatan jumlah sel darah putih yang tidak terkendali dapat
mengakibatkan sel-sel darah putih memakan sel darah merah atau bersifat
abnormal. Hal ini terjadi pada penderita kanker darah (leukemia).
Keping-Keping Darah

Keping-keping darah atau trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur


seperti pecahan keramik, tak. berwama, dan tidak berinti. Pada kondisi
normal jumlah keping darah dalam tubuh kita lebih kurang 250.000 tiap
milimeter kubik darah. Keping-keping darah ini berfungsi dalam proses
pembekuan darah.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai