Anda di halaman 1dari 86

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 1

2
CONTENTS
SAJIAN UTAMA

TREN KASUS
COVID-19
DARI SUDUT PANDANG

12
PELAYANAN KEFARMA-
SIAN

21
KILAS
IAI Merintis
Kerja Sama dengan
TNI AD

6
INOVASI
12
SAJIAN UTAMA
16
OPINI
21 6
8 62
KILAS
24 INOVASI PROGRAM ORGANISASI
PRAKTIK PROFESI Viral Transport Medium (VTM) TRAINING OF TRAINERS
Pengembangan dan Hilirisasi Inovasi “Majelis Sidang Etik dan Disiplin
28 Produk untuk Pengendalian Apoteker” bagi Medai Daerah
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
COVID-19 se-Indonesia
43
PROGRAM ORGANISASI Praktik Profesi
70 Peran Penting
ETIKOLEGAL
Apoteker
72
BISNIS FARMASI dalam Aktivitas

24
Farmakovigilans
88
di Pelayanan Kefarmasian
DARI PEMBACA

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 3


DARI REDAKSI

T
anpa terasa tujuh bulan sudah pandemi ini belum juga kelihatan berlalu,
bahkan mencapai puncak kurva saja juga belum apalagi mengharap kur-
va landai. Sepertinya masih harus menunggu beberapa saat lagi untuk
dapat dikatakan kondisi ini relatif aman atau menang melawan pandemi.
Di tengah kondisi yang seperti ini, insya Allah Medisina edisi 36 ini segera ter-
bit dan hadir di tengah tengah sejawat semua. MEDISINA
Media Informasi Farmasi Indonesia
New Normal merupakan sajian utama yang kami pilih, pandemi covid-19 yang IKATAN APOTEKER INDONESIA
secara tidak langsung memaksa kita semua untuk berperilaku memenuhi nilai
Media komunikasi yang diterbitkan oleh
kenormalan baru agar virus tidak kasat mata yang pintar, mudah beradaptasi Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
dan brutal ini bisa kita hadang penyebarannya. Walaupun tingkat fatalitasnya melalui PT. ISFI Penerbitan
yang relatif rendah, namun penyebarannya yang sangat cepat melaui droplet/
tetesan air penderita ini mampu melumpuhkan segi kehidupan sosial dan Pelindung
ekonomi kita semua. Terus tetap menjaga jarak, memakai masker, mencuci ta- Drs. apt. Nurul Falah E. Pariang
ngan, hindari kerumunan, jangan keluar jika tidak perlu, serta tingkatkan imun,
Pemimpin Usaha
menjadi jargon-jargon kenormalan baru yang terus didengungkan untuk ke- Dra. apt. Ellen Wijaya, M.S., MM
berhasilan menghentikan pandemi ini. Yang tidak kalah penting adalah jangan
sampai kita lengah, menjaga perilaku kenormalan baru tersebut, harus terus Redaksi Kehormatan
konsisten karena melenceng sedikit saja bisa berakibat sangat fatal bagi kita Dr. apt. Prih Sarnianto, MSc.
semua. Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M. Si.
Dra. apt. Tresnawati
Kondisi pandemi ini juga membawa hikmah tersendiri memunculkan perilaku
Editorial
kenormalan baru yang justru tingkat efektifitasnya menjadi luar biasa. Webi- Drs. apt. Fauzi Kasim
nar misalnya sudah menjadi perilaku baru bagaimana Continuing Professional Dra. apt. Sus Maryati, MM
Development, untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan menjadi sa- apt. Desti Wibowo, S.Farm
ngat efektif untuk ukuran biaya, menjangkau seluruh wilayah sehingga mem- apt. Lusy Noviani, S.Si, MM
berikan kesetaraan akses yang sama. apt. Prof. Dr. Zullies Ikawati
apt. Yudi Afrianto, S. Farm
Harapan yang terus kita jaga semoga saja pengembangan vaksin untuk me-
Desain & Tim Kreatif
ngatasi pandemi ini segera berhasil. Empat rencana pengembangan vaksin dari Guguh Sujatmiko, S.T., M.Ds
Sinovac-Biofarma, Sinochem-Kimia Farma, Genexine-Kalbe Farma dan vaksin apt. Deazty Caprina Minjarani, S.Farm.
merah putih yang dikembangkan lembaga Eijkman, segera menunjukkan hasil. Ramli Badrudin
Rencana vaksinasi massal/nasional yang pasti juga akan melibatkan peran ser-
ta IAI sebagai asosiasi profesi apoteker melalui peran pada Cold Chain, harus Publikasi
kita kawal dengan baik, agar keberhasilan program benar-benar kita capai. apt. Catleya Febrinella, S.Si., MM
Cauzsa Citra Pratama, S.Kom
Sejawat apoteker yang kami cintai, ditengah kondisi pandemi ini, terdengar Marketing
berita yang membahagiakan kita semua bahwa telah dikukuhkannya Spesialis Drs. apt. Iswanto, MM
Farmasi Nuklir, program spesialis yang kita tunggu bersama, karena memang
salah satu ukuran profesionalisme suatu profesi secara spesifik adalah dengan Distribusi & Sirkulasi
munculnya keahlian pelayanan profesi dalam bentuk spesialis. Dengan adanya Indrawan Sitompul, Amd
program Spesialis Farmasi Nuklir (SpFN) ini semoga mampu mendorong pro-
Penerbit
gram spesialis lainnya atau dalam bentuk Practice Advance, yang akan terus PT. ISFI Penerbitan
meningkatkan citra apoteker sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan.
No. Rekening
Medisina sebagai media untuk Continuing Professional Development (CPD) a/n. PT. ISFI Penerbitan
semakin terasa dengan hadirnya 4 (empat) program CPD dengan tema yang BCA KC. Tomang : 3103009860
beragam pada edisi ini. Sesuai dengan perkembangan teknologi. Pada edisi ini Jl. Wijaya Kusuma No.17 Tomang, Jakarta Barat
akan lebih banyak kita sebarkan dalam format e-magazine, agar semakin mu- 021-56943842
pharmaq@iai.id
dah dinikmati oleh sejawat di seluruh wilayah Indonesia. Selamat menikmati isfi_penerbitan_2020
sajian kami dan salam Apoteker Indonesia. (IS) Isfi.penerbitan.5

4
| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 5
INOVASI

Pengembangan dan Hilirisasi Inovasi


Produk untuk Pengendalian COVID-19

Viral Transport Medium


(VTM)
Dr. apt. Ika Puspitasari, S.Si., M.Si.;
Dr. apt. Riris Istighfari Jenie, S.Farm., M.Si.;
Dr. rer. nat. apt. Endang Lukitaningsih, S.Si., M.Si.

LATAR BELAKANG

Pada akhir Maret 2020, kami bertemu dengan sekretaris Dinas


Kesehatan Propinsi DIY Ibu Dra.apt. Siti Badriyah, di kantor Beliau. Tak
sengaja Beliau menyampaikan ada kekurangan VTM untuk spesimen
swab di DIY, sehingga saat itu saya sempat menelponkan Fakultas
Kedokteran Hewan, Lembaga Eijkman dan BBVet Wates. Lembaga
Eijkman dan BBVet Wates ada tetapi jumlahnya juga terbatas karena
dibagi dengan rumah sakit-rumah sakit lain yang memerlukan. Saat itu
kami belum terpikir untuk membuat VTM. Dalam benak saya, pastilah
keadaan tersebut tidak akan berlangsung lama, akan segera ada VTM
beserta Dacron swab dari pemerintah pusat.

A
wal April sekitar tanggal 9 April sampaikan, saya akan koordinasikan
2020, secara tak sengaja saya hal ini kepada Pak Dekan (Prof. Dr. apt.
bertemu teman sejawat dr. Riat Agung Endro Nugroho, MSi) dan Bu
El Khair, SpPK (K) di instalasi Wakil Dekan Penelitian Pengabdian
laboratorium klinik (ILK) RSUP.dr. Masyarakat dan Kerjasama (Bu Dr.rer.
Sardjito. Perbincangan mengarah kepada nat.apt. Endang Lukitaningsih, MSi).
langkanya VTM di DIY. Saya sempat Kebetulan sejak COVID-19 diumumkan
bilang jika ada formula VTM yang baku, resmi terjadi di Yogyakarta, saya dan Bu
saya siap untuk meracik. Sambutan Endang beberapa kali ikut rapat di BPBD
dr. Riat ternyata antusias sekali. Saya DIY serta rapat online dengan teman-

6
teman Forum Penanggulangan
Risiko Bencana (FPRB DIY) sehingga
membuat forum kajian COVID-19
Education dengan teman-teman
dosen di Fakultas Farmasi, sesekali
ngobrol online dengan WebEx
membuat kajian dan rekomendasi
dalam penanganan COVID-19 yang
bisa dilakukan oleh Fakultas Farmasi
UGM.

Untuk mengawali, saya membuat wa


grup kecil terdiri dari saya, Bu Riris
dan Bu Endang. Saya lakukan googling
dan mendapat setidaknya 2 formula
pembuatan VTM yaitu dari World
Health Organization (WHO) dan
dari Centers for Disease Control and
Prevention (CDC). Dengan mereview
formula WHO vs CDC akhirnya kami
putuskan menggunakan formula
CDC karena bahan-bahan yang SpAn (K) yang kebetulan adalah seseorang menjadi Pasien Dalam
dibutuhkan khususnya antibiotic ketua Ikatan Dokter Indonesia Pengawasan (PD) skrining pertama
gentamisin dan antijamur amfoterisin (IDI) DIY yang menerima curhatan kali adalah dilakukannya Rapid
B, bisa diperoleh. Formula WHO teman-teman dokter di wilayah Diagnostic Test (RDT) baik berbasis
membutuhkan beberapa antibiotic selain DIY yang mengalami kesulitan antigen ataupun antibody. Apabila
yang sulit diperoleh bahkan oleh mendapatkan VTM. Minggu malam seseorang dinyatakan positif dari
rumah sakit di Indonesia sekali pun, saya ditelpon dr. Joko Murdiyanto hasil RDT maka dilanjutkan dengan
karena tidak ada dalam Formularium dan diminta membantu teman-teman swab nasofaring dan orofaring.
Nasional (Fornas) (WHO, 2006; sejawat di wilayah lain membuat Spesimen dari swab naso/orofaring
CDC, 2020). VTM. Barulah saya tersadar jika ditempatkan di dalam VTM untuk
kebutuhan VTM cukup vital setelah dapat dilakukan pemeriksaan PCR.
Pada satu kesempatan di awal April, beberapa ketua IDI dan ketua Balai Setidaknya untuk memastikan
saya bawa issue terkait kelangkaan Kesehatan Lingkungan serta direktur seseorang benar positif COVID-19,
VTM ini dalam forum kajian rumah sakit dari Jawa Tengah, diperlukan 2 kali swab, sehingga
COVID-19 Education, sekaligus Gorontalo, Kalimantan Selatan serta minimal untuk memastikan penderita
saya tawarkan siapa saja dosen Jawa Barat meminta dibuatkan positif COVID-19 dibutuhkan 2
yang berminat untuk bergabung VTM. Maka dimulailah pembuatan VTM. Seiring dengan pasien dirawat
dalam Tim VTM Fakultas Farmasi. VTM di laboratorium Applied sebagai PDP, untuk menentukan
Akhirnya terdapat beberapa dosen Pharmaceutical Sciences (APS) pada bahwa pasien sudah sembuh juga
yang menyatakan ingin bergabung. Senin 13 April 2020. Setiap hari kami diperlukan pengambilan swab
Sebenarnya kami masih belum tim VTM (dosen dan laboran) bekerja naso/orofaring minimal juga 2 kali,
terlalu memikirkan bahwa VTM yang di lab APS secara bergantian. Semua dan membutuhkan VTM untuk
diproduksi akan sebanyak sekarang anggota tim adalah orang-orang dapat spesimen tersebut diperiksa
ini karena bayangan kami toh kami yang memiliki komitmen tinggi, PCR di laboratorium rujukan
hanya menunggu jika teman-teman bekerja sukarela demi percepatan COVID-19. Minimal untuk seorang
sejawat di rumah sakit membutuhkan penanganan COVID-19. pasien, VTM dibutuhkan 4 tabung.
maka akan kami buatkan. Secara Sering kali selama dirawat, untuk
tidak sengaja pula saya ceritakan VTM MENGAPA PENTING? observasi outcome terapi pasien
hal ini kepada teman seperjuangan juga dibutuhkan pemeriksaan swab
di wa grup Sambatan Jogja (Sonjo) Dalam penegakan diagnosis sehingga butuh VTM lebih dari 4
Pak Dr. Rimawan Pradiptyo. Tak COVID-19, sesuai buku Pedoman untuk tiap pasien.
disangka ternya dalam wa grup Sonjo Pencegahan dan Pengendalian VTM merupakan cairan yang
ini terdapat dr. Joko Murdiyanto COVID-19 edisi 4, untuk menentukan dirancang untuk menjaga agar

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 7


INOVASI

kadaluwarsanya 1 tahun walaupun


dibutuhkan kondisi transportasi/
distribusi serta penyimpanan pada
suhu 2-8°C. Dengan pertimbangan
di semua rumah sakit dan puskesmas
di Indonesia, pasti memiliki kulkas
sebagai syarat penyimpanan vaksin,
maka penyimpanan VTM berbasis
HBSS tidak akan menemui kendala.
Proses distribusi VTM menggunakan
ice gel yang mampu menjaga suhu
2-8°C selama lebih dari 24 jam. Selain
itu bahan-bahan untuk membuat
HBSS merupakan bahan kimia yang
sudah dimiliki oleh Fakultas Farmasi,
sudah merupakan bahan-bahan yang
biasa digunakan dalam praktikum
mahasiswa (walaupun juga bahan
impor tetapi ketersediaannya selalu
ada). Adanya Fetal Bovine Serum
(FBS) walaupun juga bahan yang
diimpor, tetapi relatif mudah didapat.
Gambar 1. Alur pemeriksaan rapid tes (P2P, 2020).
PROSES PEMBUATAN

spesimen stabil, syaratnya dibuat antara lain Hanks Balanced Dalam proses pembuatan VTM, hal
mengandung bahan-bahan yang Salt Solution (HBSS) media, Stuart yang harus dipertimbangkan selain
dibutuhkan untuk virus yaitu media, serta Leibovitz-Emory media. ketersediaan bahan juga alat-alat
protein, buffer untuk menjaga pH Ketiga macam media dicoba untuk yang dibutuhkan. Persyaratan utama
serta antibiotik dan anti jamur menampung spesimen dari beberapa adalah Laminair Air Flow cabinet
untuk menghindari kontaminasi virus yaitu parainfluenza, enterovirus, (LAF) atau Biosafety cabinet (BSC)
bakteri maupun jamur. Tidak ada adenovirus, dan herpes simplex dan level 2. Fakultas Farmasi memiliki
syarat isotonisitas dalam VTM, dihitung berapa persen recovery dari baik LAF maupun BSC 2. Alat-
malahan sebagian besar VTM bersifat isolate virus-virus tersebut (Huntoon alat lainnya sudah standar bagi
hipertonis dengan adanya sukrosa et al, 1981). Fakultas Farmasi yaitu alat-alat
(Johnston, 1990). Beberapa VTM gelas yang tahan sterilisasi panas
dengan merek paten sudah pernah Dengan mereview segala tinggi, autoclave, oven, waterbath,
kemungkinan, maka dipilihlah VTM pipet dan pro pipet, filter steril
berbasis HBSS dengan harapan masa serta tabung steril bebas RNAase
dapat didapatkan dari distributor di
Tabel 1. Komposisi beberapa media transport untuk virus dan bakteri Jakarta.
(Huntoon et al, 1981).
Alat:
Nama media Komposisi Recovery Stabilitas
(%)
1. LAF atau BSC 2
HBSS Hanks BSS, 1% BSA, natri- 90 1 tahun pada 2. Termometer
um bikarbonat, phenol red, suhu kamar
antibiotik 2-8°C*
3. Waterbath, diatur pada suhu
56.0°C (+/- 1.0°C) untuk heat
Stuart Agar, asam tioglikolat, natrium 80 21 hari pada suhu
inactivation FBS
gliserofosfat, kalsium klorida, kamar 4°C
methylene blue 4. Pipet steril 10 dan 25 mL
5. Pro pipet
Leibovitz-Emory Phosphate-buffered saline 79 30 hari pada suhu
(PBS), kalium klorida, karbon kamar 25°C 6. Screw cap tube 15 mL untuk
aktif, ion agar meng-aliquot VTM
*CDC, 2020.
7. Filter steril ukuran 0.20 to 0.45
micron

8
8. Botol steril 1 Liter 5. Simpan di suhu 2-8°C (kulkas). balik botol perlahan-lahan
9. Label (marker spidol) maupun 6. Catat dalam log book. 7. Ambil 1 mL VTM untuk sampel
kertas label control kualitas sterilitas.
C. Pembuatan HBSS (AAT 8. Label botol dengan label baru
Bahan: Bioquest) bertuliskan:
1. FBS 1 L VTM (dalam HBSS) dengan:
2. HBSS 1X dengan ion kalsium dan 1. Siapkan sejumlah 800 mL air • 2% FBS
magnesium, tanpa phenol red distilasi dalam beker glass 1 Liter • 100μg /mL gentamisin
3. Heat-inactivated fetal bovine 2. Masukkan semua bahan • 0,5 μg /mL amfoterisin B
serum (FBS), steril 3. Aduk dengan magnetic stirrer • Tanggal pembuatan:
4. Gentamisin sulfat (50mg/mL) 4. Tambahkan air distilasi hingga • Tanggal expired: 1 th setelah
5. Amfoterisin B (250ug/mL) volume 1 Liter tgl pembuatan
6. Sheep blood agar plate or 5. Aduk kembali hingga semua
equivalent quality control plate bahan larut sempurna Simpan sediaan VTM tsb di suhu
7. Disinfektan 70% etanol 2-8°C .
D. Pembuatan Viral Transport
Prosedur: Medium Pendistribusian/ Aliquot:
A. Inaktivasi FBS/ Penyiapan
heat inactivated FBS 1. Semprot permukaan BSC dengan 1. Aliquot 3 mL VTM ke dalam
etanol 70%. single screw-capped tubes.
1. Cairkan FBS dengan didiamkan 2. Masukkan reagen dan semprot 2. Tutup rapat botol sediaan VTM
di suhu kamar atau direndam di botol reagen dengan etanol 70%. maupun tube
dalam air pada suhu kamar. 3. Longgarkan tutup botol HBSS 1 L 3. Simpan sisa VTM yang belum
2. Siapkan waterbath dengan menset- 4. Siapkan pipet steril dan tambah- dialiquot di suhu 2-8 °C.
ting waterbath pada suhu 56°C. kan 20 mL heat inactivated 4. Label tube sbb
3. Masukkan FBS (jangan dibuka FBS (yang telah disiapkan pada
segelnya, jika sudah dibuka maka step A) ke dalam botol HBSS PROSES HILIRISASI
ditutup rapat dan dibungkus menggunakan pipet steril tsb.
para film dulu tutup dan leher 5. Siapkan pipet steril dan Sejak dibuat pada tanggal 13 April
botolnya) ke dalam waterbath tambahkan 4 mL campuran 2020, laboratorium APS Farmasi
(yang sudah disiapkan pada step antibiotik gentamisin/amfoteri-
2) selama 30 menit. sin B (yang telah disiapkan pada Viral transport medium (VTM)
4. Angkat FBS dari dalam step B) ke dalam botol HBSS Simpan di suhu 2-8°C.
waterbath dan keringkan botol menggunakan pipet steril tsb. Jangan dibekukan, jangan disimpan
FBS dengan tissue, semprot botol Jadi, konsentrasi final antibiotik di freezer.
FBS dengan etanol 70% dan lap di dalam 1 L VTM adalah: 100 Komposisi: Hanks balanced salt solution
dengan tissue, masukkan ke μg/mL gentamisin dan 0,5 μg/ (HBSS), fetal bovine serum (FBS) 2%,
dalam bench/BSC mL amfoterisin B. gentamisin 100ug/mL , amfoterisin B
5. Label botol FBS tsb dengan 6. Tutup rapat botol kemudian 0,5 ug/mL
ditulisi sebagai heat-inactivated homogenkan dengan membolak Tgl ED: (1 tahun setelah tanggal
FBS dan tanggal dilakukannya pembuatan)
heat inaktivasi.
6. Catat dalam log book. Bahan Jumlah (mg) Molar (M)
NaCl (mw: 58.4 g/mol) 8000 0.14
B. Penyiapan antibiotik KCl (mw: 74.551 g/mol) 400 0.005
CaCl2 (mw: 110.98 g/mol) 140 0.001
1. Cairkan 50 mL amfoterisin B.
MgSO4-7H2O (mw: 246.475 g/mol) 100 0.0004
2. Tambahkan 50mL gentamisin ke
dalam amfoterisin B. MgCl2-6H2O (mw: 203.303 g/mol) 100 0.0005
3. Sterilisasi campuran antibiotik Na2HPO4-2H2O (mw: 177.99 g/mol) 60 0.0003
tsb dengan filter ukuran 0.20 - KH2PO4 (mw: 136.086 g/mol) 60 0.0004
0.45μm/150mL filter unit. D-Glucose (mw: 180.156 g/mol) 1000 0.006
4. Label campuran antibiotik NaHCO3 (mw: 84.007 g/mol) 350 0.004
sebagai campuran antibiotik
gentamisin dan amfoterisin B. Tabel 2. Komponen dalam HBSS (untuk 1 Liter)

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 9


UGM sudah mendistribusikan lebih biaya penggantian bahan dan tabung, coronavirus/2019-ncov/downloads/
dari 15.000 VTM yang diambil atau tidak ada biaya tenaga kerja (dosen Viral-Transport-Medium.pdf
dikirim ke rumah sakit di Jawa dan laboran). Kami dosen dan laboran
Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa bekerja memang didasari oleh niat Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Timur, Tangerang Sealtan, dan tulus untuk membantu percepatan Pengendalian Penyakit Kementrian
Jayapura. Mengingat makin banyak penanganan COVID-19 ini dengan Kesehatan RI (P2P), Pedoman
rumah sakit yang membutuhkan sukarela. Sejak awal pembuatan, Pencegahan dan Pengendalian
dan kita tidak tahu hingga kapan sudah ada beberapa distributor COVID-19 edisi 4, Maret 2020.
COVID-19 akan berlangsung, maka Farmasi dan alat kesehatan yang
untuk memenuhi aspek legalitas ingin menjadi agen distributor VTM Johnson, F.B. 1990. Transport of Viral
VTM sebagai alat kesehatan yang tersebut, namun karena kami tidak Specimens. Clinical Microbiology
mendukung percepatan penanganan ingin VTM ini menjadi produk ‘aji Reviews 3(2):120-131
COVID-19, sedang dilakukan proses mumpung cari uang’ maka dengan AAT Bioquest, https://www.aatbio.
pendaftaran nomor ijin edar (NIE) alat baik-baik kami tolak kerjasama dari com/resources/buffer-preparations-
kesehatan ke Kementrian Kesehatan beberapa calon distributor tersebut. and-recipes/hbss-hanks-balanced-
RI yang difasilitasi oleh LPPM UGM salt-solution
bekerjasama dengan PT. Swayasa PUSTAKA
UGM. Surat ijin produksi sudah Huntoon, C. J., R. F. House, and T. F.
diperoleh dengan Nomor Ijin Berusaha World Health Organization (WHO), Smith. 1981. Recovery of viruses from
no 8120115070283, Jenis Alkes yang Annex 8. Viral Transport Media, three transport media incorporated
diizinkan diproduksi: PERALATAN Collecting, preserving and shipping into culturettes. Arch. Pathol. Lab.
IMUNOLOGI DAN MIKROBIOLOGI specimens for the diagnosis of avian Med. 105:436-437.
(Transport Culture Medium). influenza A(H5N1) virus infection
Guide for field operations, October
Dalam rangka COVID-19 ini harga 2006 https://www.who.int/ihr/
VTM yang diganti oleh rumah sakit publications/Annex8.pdf?ua=1
adalah biaya bahan Rp 13.000 dan
biaya tabung steril Rp 7.000 (harga Centers for Disease Control and
VTM Rp 20.000/tabung). Fakultas Prevention (CDC), SOP#: DSR-052-02
Farmasi merasa perlu membuat pakta Preparation of Viral Transport Medium,
integritas bahwa harga VTM adalah 15 April 2020 https://www.cdc.gov/

10
| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 11
SAJIAN UTAMA

TREN KASUS COVID-19


DARI SUDUT PANDANG
PELAYANAN KEFARMASIAN
apt. Lusy Noviani, S.Si, MM

Tren penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia masih terus


meningkat hingga kini. Berdasarkan data John Hopkins University
& Medicine, Sabtu (19/9/2020), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia
terus merangkak naik sejak dilaporkan pertama kali pada 2 Maret
2020. Total kasus Corona di Indonesia tembus di angka 236.519 kasus
per Jumat 18 September 2020. Kasus total terkonfirmasi Corona yang
dilaporkan di Indonesia seperti tampak pada gambar 1 di bawah yang
dilansir dari laman bnpb-covid19.hub.arcgis.com, jam akses 18.30
Sabtu (19/9/2020).

T
ingginya kasus Covid-19 Bagaimana peran apoteker dalam
tentunya berdampak ter- menjalankan kedua fungsi di atas
hadap banyak aspek, salah untuk berperan aktif menghadapi
satunya terhadap pelayanan Covid-19?
kefarmasian yang meliputi pelayanan
terhadap logistik farmasi serta Berikut ulasan singkat peran apoteker
pelayanan informasi dan edukasi dalam pengelolaan perbekalan
kepada masyarakat. Selaku bagian farmasi dan pelayanan langsung
dari tenaga kesehatan, apoteker kepada pasien.
perlu memahami hal-hal terkait
praktek profesionalnya sebagai 1. Peran apoteker dalam
upaya kesiapsiagaan menghadapi pengelolaan logistik farmasi
dan mengatasi Covid-19. (pharmaceutical supply)

12
yang mudah. Oleh karenanya, perlu
strategi agar apoteker dapat membuat
perencanaan dengan jitu. Strategi
tersebut dapat ditempuh dengan
berbagai cara antara lain dengan
melakukan rekapitulasi histori
pemakaian, menetapkan buffer
stock dan lead time (waktu yang
dibutuhkan untuk proses pengadaan
Gambar 1. Situasi Covid-19 di Indonesia per 19 September 2020 sampai barang datang), menghitung
estimasi peningkatan kebutuhan dan
menyesuaikannya dengan anggaran
harus disediakan. Kondisi pemakaian yang tersedia.
Peningkatan kasus Covid-19 di
perbekalan farmasi di lapangan
Indonesia mengakibatkan kebutuhan
yang fluktuatif ditambah lagi dengan Dalam perencanaan perbekalan
obat dan alkes meningkat tajam
ketidakpastian ketersediaan barang farmasi, tidak hanya jumlah yang
tidak hanya untuk tindakan kuratif
di pemasok membuat apoteker menjadi perhatian, namun juga jenis
pada pasien Covid-19, namun
harus semakin lihai dalam membuat perbekalan yang harus disiapkan.
juga untuk tindakan preventif
perhitungan kebutuhan. Perencanaan Apoteker harus memiliki kemampuan
mencegah terjadinya penularan bagi
yang dibuat tidak hanya dapat mengidentifikasi perbekalan farmasi
tenaga kesehatan dan masyarakat.
memenuhi kebutuhan saja namun yang memenuhi standar dan
Peningkatan yang signifikan ini
juga harus menyesuaikan dengan keamanan. Saat ini, banyak sekali
membutuhkan kemampuan apoteker
anggaran yang tersedia. Membuat pemasok dadakan yang mengambil
dalam membuat perencanaan jenis
perencanaan tepat waktu, tepat kesempatan dalam kesempitan
dan jumlah perbekalan farmasi yang
jumlah, dan tepat jenis bukanlah hal serta sulitnya mendapatkan Alat

Patient
and
community

Pengumpulan dan Analisa data: Perhitungan Penyesuaian jumlah


pengolahan data buffer stok, waktu perkiraan kebutuhan obat
pemakaian, dan kekosongan obat/ kebutuhan obat/ dengan anggaran
lead time proses alkes, estimasi alkes
peningkatan

Gambar 2. Diagram Cakupan Pelayanan Gambar 3. Diagram perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi
Kefarmasian

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 13


14
1.Masker bedah -> loose-fitting & mampu
memblokir percikan dan tetesan
partikel besar
2.Masker N95 -> harus di segel ketat di
sekitar hidung dan mulut
3.Pelindung wajah (face shield) -> bahan:
plastik jernih transparan
4.Pelindung mata (googles) -> harus
menutupi erat area sekitar mata
5.Apron -> bahan plastik sekali pakai atau
bahan plastik berkualitas tinggi yang
dapat digunakan kembali (reuseable)
6.Jubah/gown -> Persyaratan: mampu
mencegah penetrasi cairan, nyaman,
tidak mudah robek, pas di badan,
tidak mudah terbakar, tidak bau, dan
berkualitas.

Gambar 4. Jenis APD dan rekomendasinya Gambar 5. Pelayanan pemberian obat kepada pasien

Pelindung Diri (APD) seharusnya panduan yang dikeluarkan oleh (SPO) yang harus dimiliki dalam
tidak membuat apoteker bertindak Kemenkes dan organisasi profesi pelayanan kefarmasian selama masa
gegabah. Legalitas pemasok dan izin seperti Ikatan Apoteker Indonesia pandemi antara lain SPO sanitasi
edar menjadi prioritas yang tidak dan Ikatan Dokter Indonesia. ruangan, SPO penggunaan APD,
kalah penting untuk diperhatikan Banyaknya informasi yang beredar SPO mencuci tangan, SPO pelayanan
agar dapat menghindari kejadian kepada masyarakat terkait dengan informasi obat via online, dan SPO
yang tidak diharapkan. Selain pengobatan herbal dan pengobatan penghantaran obat.
pemilihan jenis APD, apoteker alternatif untuk mengobati dan
juga harus memiliki kemampuan mencegah Covid-19 harus disikapi
untuk memberikan rekomendasi dengan professional dan bijak oleh Demikianlah sebagian peranan yang
penggunaan APD berdasarkan tingkat apoteker. Pemilihan obat didasarkan dapat dilakukan oleh apoteker selama
perlindungan. Melihat tugas dan pada evidence base yang jelas dan uji masa pandemi Covid-19. Apoteker
tanggung jawab yang ada, apoteker klinis yang telah dilakukan. Berbagai melakukan dan menjalankan peranan
memilki tanggung jawab besar dan jenis obat yang diberikan untuk mulai dari hal yang kecil, mulai dari
memegang peranan penting dalam tindakan kuratif maupun preventif diri sendiri, dan mulai dari sekarang.
menghadapi dan memutus mata harus diberikan oleh apoteker Tidak ada yang tidak mungkin untuk
rantai penyebaran Covid-19. Untuk dengan didahului dengan melakukan dilakukan, termasuk memastikan
itu, sudah selayaknya peranan pengkajian riwayat penyakit pasien, peran aktif apoteker dalam upaya
penting ini menjadi pemicu kita untuk riwayat pengobatan, ketepatan dosis, bersama dengan masyarakat dan
meningkatkan kompetensi dengan obat dan cara penggunaan, serta tenaga kesehatan lainnya untuk
terus memperbarui pengetahuan pemantauan efek terapi dan efek mengatasi dan memutus mata rantai
dan mengimplementasikannya saat samping yang terjadi sesuai dengan Covid-19. “When life changes to
praktik. prinsip dasar Patient Centered Care be harder, change yourself to be
(PCC) yaitu Collect, Assess, Plan, stronger. You may never know what
2. Pharmaceutical Care Implement, and Monitoring. results come, but if you do nothing,
there will be no results.” Ganbatte
Dalam memberikan pelayanan Dalam memberikan pelayanan kudasai! Salam apoteker!
kepada pasien, apoteker harus kepada pasien dan masyarakat,
memiliki kemampuan dasar terkait apoteker harus menerapkan prosedur
Covid-19 dan pengobatannya. Hingga kewaspadaan standar menghindari
saat ini WHO belum mengeluarkan kontak langsung dengan sekret,
standar terapi yang dapat dijadikan termasuk sekret pernapasan
acuan untuk pengobatan pasien dan cairan tubuh lainnya untuk
dengan Covid-19. Pengobatan yang mengurangi risiko penularan. Selain
ada mengacu kepada referensi dan itu, Standar Prosedur Operasional

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 15


Akibat sebuah kelalaian kecil, tak
disengaja, keselamatan satu keluarga
yang sebetulnya sangat paham bahaya
Covid-19 jadi terancam. Ambillah
pelajaran, hikmah, dari kisah nyata ini.

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un…


Telah meninggal dunia, ayahanda kami…

16
Patuh B
egitulah kalimat awal isi pesan
yang masuk ke WhatsApp saya,
malam itu, 20 September 2020.
Hari sudah gelap, jam 20.29.
Kuliah daring baru saja saya selesaikan,

Protokol
pengganti jadwal mengajar pagi yang tak
dapat saya berikan karena banyaknya
Zoom meeting yang tidak dapat disambi.

“Ya, Allah, Tommy…,” begitu pikir saya

Pangkal
sambil mengirim pesan bela sungkawa.1

Pesan WA yang tidak terlalu singkat


itu memang dari dr. Pratama, teman
seangkatan di FKM UI. Dia kedua termuda di

Selamat
antara kami, sehingga kami memanggilnya
dengan nama singkatnya: Tommy.
Sejak April lalu, Tommy ditugaskan di
Wisma Atlet. Sebagai anggota garda
terdepan dalam upaya menanggulangi
pandemi Covid-19, tentunya. Dia dokter
spesialis paru, bukan atlet.

Dr. apt. Prih Sarnianto, M.Sc. Selama ini, Tommy itulah yang saya
jadikan tempat bertanya dalam menyiasati
serangan tak kasat mata SARS-CoV-2,
virus penyebab penyakit paru yang dapat
melumpuhkan seluruh organ vital itu. Ya,
corona virus yang satu itu memang aneh.
Licik dan sangat brutal, tepatnya.

Berukuran kecil, bahkan untuk ukuran


virus, SARS-CoV-2 menumpang
percikan ludah untuk masuk ke saluran
pernapasan. Di situ, terjebak dalam lendir
yang melindungi permukaan bagian
dalam rongga hidung dan kerongkongan,
virus yang henya memiliki struktur RNA
itu mencari bagian dari sel membran

1. “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un… Semoga


ayahanda tercinta husnul khatimah. Aamiiin…”
Itulah pesan yang saya kirim waktu itu. Dalam
kesempatan ini, saya mohon maaf karena
belum dapat melakukan takziah [sampai
tulisan ini selesai.

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 17


OPINI

yang biasa menjadi tempat tambatan karenanya, lengkap. Sebaliknya, Tommy hubungi saya…”
sebuah enzim, angiotensin-converting hampir selalu menjawab pertanyaan
enzyme 2 (ACE2). dengan rentetan pertanyaan. Itu komunikasi saya dengan Tommy
pada minggu terakhir Agustus lalu.
Begitu menemukan reseptor ACE2, “Waktu ngobrol itu, deket-deket nggak? Pada awal September, saya kirim kabar
coronavirus tersebut menempelkan Pakai masker nggak?” bahwa saya sehat wal afiat, hasil uji usap
tonjolan protein yang membuat mereka negatif. Lalu, pada 20 September itu,
sekilas mirip mahkota. Lalu, abrakadabra, “Setidaknya 1,5 meter, dan masker tiba-tiba masuk pesan ke WA Group FKM
mereka masuk ke dalam sel, membajaknya selalu on, kalau ngobrol dengan siapa UI 2010. Apakah Tommy, dr. Pratama
jadi mesin buat berkembangbiak. Setelah pun... Bagian luar masker selalu saya yang spesialis paru lulusan FKUI itu, lupa
berhasil membentuk pasukan yang tetesi minyak kayuputih, setidaknya agar pesannya sendiri?
melebihi critical mass, inang yang terinfeksi wangi dan napas lebih lega, sehingga
akan menderita sakit. betah pakainya, nggak sering dicopot…” Boleh jadi, pada suatu hari, sepulang
tugas dari wisma yang disulap jadi rumah
Pada Sebagian besar penderita, 90 “Siip. Masker memang harus selalu sakit darurat khusus pasien Covid-19
persen lebih, Covid-19 menimbulkan dipakai, terutama di tempat tertutup. itu, Tommy tanpa sengaja langsung
gejala yang ringan saja—bahkan banyak Setiap dua jam usahakan keluar dari bercengkerama dengan keluarga
yang nir-gejala, yang kita sebut sebagai ruangan, cari udara segar barang 5 sampai besarnya. Itulah mengapa ayahnya,
OTG, orang tanpa gejala. Di sinilah 10 menit…,” jawabnya. “Ketemuannya yang telah berusia 80 tahun, kemudian
kelicikan SARS-CoV-2 itu. Sebab, walau waktu itu kapan, sudah berapa hari, harus dimakamkan dengan protokol
orang yang terinfeksi merasa baik- sekarang apa yang dirasakan?” Covid-19—hanya dapat disaksikan dari
baik saja, mereka dapat menyebarkan kejauhan oleh keluarga.
coronavirus tersebut melalui percikan Langsung saja saya agak lega—dan
ludah ketika bersin atau sekadar ngobrol. bersyukur. Sebelum pandemi, saya sering “… Mohon doa, ya, ibu dan dua kakak
ngomel karena, setiap di ruangan dengan saya masih di rumah sakit, kepokanan
Melalui pesan pribadi di WA, Tommy udara yang diguyur AC, saya harus bolak- harus isolasi mandiri…,” begitu akhir
selalu mewanti-wanti agar saya ekstra balik ke rest room. Dan, kebutuhn buang pesan yang menyesakkan napas itu.
hati-hati. Karena tuntutan pekerjaan air kecil itu sering karena, di udara yang Mimpi buruk semakin jadi kenyataan.
yang sering mengharuskan bertemu tidak memungkinkan berkeringat, saya
banyak orang, bahkan ikut lokakarya yang mencoba disiplin banyak minum Tanda-tanda mimpi buruk bakal
yang kadang beberapa hari di hotel, air putih itu harus menguras kandung jadi realita itu sebetulnya sudah
dua kali saya berinteraksi dekat dengan kemih, setidaknya setiap dua jam… menampakkan diri pada 7 September
orang yang kemudian terkonfirmasi 2020, ketika Malaysia mengumumkan
positif Covid-19. Salah satunya, seorang Jadi, dulu saya sering mengutuk menutup pintu bagi penduduk Indonesia.
profesor, bahkan meninggal dunia prostat yang seenaknya ambil inisiatif
setelah ventilator tak dapat membantu membengkakkan diri. Sekarang? Memang, kita bukan satu-satunya
parunya menangkap cukup oksigen. Alhamdulillah, saya jadi seperti yang masuk daftar cekal. Pemerintah
diingatkan untuk ambil udara segar, Kualalumpur juga menolak warga Filipina,
Setiap menghadapi kemungkinan semenarik apa pun diskusi dalam India, Amerika Serikat (AS), United
terpapar seperti itu, saya selalu bertanya seminar atau lokakarya yang saya ikuti. Kingdom (UK), Brasil, Rusia, Spanyol,
kepada Tommy dan dr. Kamto, teman Bangladesh, Prancis, Arab Saudi, Italia—
seangkatan lainnya di Program S3 “Lokakarya di Ritz-Carlton Kuningan itu yang, seperti kita, termasuk jajaran
FKM UI. Jawaban keduanya biasanya sudah seminggu lalu,” jawab saya, dan negara Top 25 menurut kasus Covid-19
membuat saya tidak lagi perlu khawatir. sampai saat ini saya tidak merasakan yang terkonfirmasi. Tetapi, kenyataan
Atau, kalau masih juga khawatir, dengan gejala apa pun…” bahwa yang menolak Indonesia mencapai
kepala yang lebih dingin saya, sebagai 59 negara, tentu memerlukan introspeksi:
farmasis, dapat mencari penangkalnya “Tidak demam, sakit tenggorokan, Sebegitu burukkah kita menangani
karena telah paham [penyakit] apa batuk, pegal-linu, diare, penciuman pandemi?
yang saya hadapi (…oh, antivirus anu, berkurang?” potongnya.
yang biasa digunakan buat menangkal Keesokan harinya, 21 September, hal
virus yang menginfeksi saluran napas, “Nope…” yang pertama saya lakukan adalah
yang punya sifat imunostimulan juga... berselancar ke Wordometer, situs
hmmm, zinc itu kofaktor umum enzim “Insya Allah, nggak kena Covid… yang menampilkan data beragam
yang terlibat dalam produksi antibodi…). Tenangkan aja pikiran, istirahat cukup, topik, termasuk statistik Covid-19. Di
makan makanan bergizi yang cukup juga, situs yang merupakan bagian dari Real
Jawaban Mas Kamto, dokter spesialis kalau perlu minum vitamin C… Untuk Time Statistics Project itu, Indonesia
penyakit dalam yang sangat santun sementara, sampai genap 14 hari, jangan menduduki peringkat 23, dengan 244.676
itu, hampir selalu panjang lebar dan, ke mana-mana dulu… Kalau ada apa-apa kasus terkonfirmasi dan 9.553 kematian

18
(per 20 September 2020).2 Dibanding menyerang kelompok tertentu yang sebenarnya. Musababnya, tingkat
populasi yang mencapai 274.163.764, dikutuk Yang Mahakuasa. Sebaliknya, pengujian Covid-19 di Indonesia cuma
kasus terkonfirmasi maupun kematian sebagian masyarakat yang terpapar 10.660 orang per sejuta penduduk (per
tersebut masing-masing “hanya” 892 hoax lain, jadi paranoid, pencuriga berat, 20 September 2020), hanya lebih tinggi
dan 35 per sejuta penduduk—jauh lebih karena kekhawatiran yang berlebihan. dari negara-negara miskin Afrika. Jika
rendah dibanding Kanada yang mencatat Respon yang berkebalikan itu, keduanya, uji diagnostik dilakukan lebih luas, kasus
3.799 kasus terkonfirmasi dan 244 dapat membawa akibat buruk bagi kita terkonfirmasi diyakini akan meroket.3
kematian per sejuta penduduk. semua…
Argumentasi ini sulit dibantah. Kalau
Artinya, kalau ditelaah secara Swedia diyakini aman karena sejauh ini kita tidak menyaksikan banyak tetangga
proporsional, dari segi prevalensi maupun telah bebas dari kasus infeksi maupun yang bergelimpangan, hal itu karena
tingkat kematian akibat-Covid-19, kematian baru. Negeri asal IKEA itu sebagian besar orang yang terpapar
Indonesia lebih baik ketimbang Kanada telah berhasil membuat SARS-CoV-2 SARS-CoV-2 menjadi OTG, lalu sembuh
yang jumlah kasus terkonfirmasinya yang ditakuti tak mampu lagi menyebar dengan sendirinya tanpa sadar telah
lebih rendah, 143.651 orang (peringkat teror di sana. Untuk Kanada, negeri terjangkit Covid-19. Mereka, yang OTG
28). Bahkan, prevalensi maupun tingkat yang berbatasan dengan negara dengan itu, kebanyakan adalah kawula muda
kematian akibat-Covid-19 kita juga lebih jumlah kasus terkonfirmasi terbanyak di yang secara fisik memang cukup kuat.
baik dibanding Swedia yang jumlah kasus dunia itu, kasus baru masih cukup tinggi Ketika 1.262 anggota TNI peserta Secapa
terkonfirmasinya hanya 88.237 (peringkat dan kematian baru akibat-Covid-19 juga di Bandung terpapar SARS-CoV-2, awal
40). Karena populasinya kecil, tingkat masih ada. Namun demikian, mereka Juli lalu, sebagian besar, 1.245 kasus,
tingkat kasus terkonfirmasi dan kematian telah melewati masa terburuknya, adalah OTG. Hanya 17 anggota TNI AD
akibat-Covid-19 di negeri Skandinavia semua indikator epidemi penyakit infeksi itu, sekitar 1,3%, yang diisolasi di rumah
yang satu itu masing-masing terbilang tersebut telah mengalami perbaikan sakit. Sebelumnya, dari 1.550 calon
tinggi, mencapai 8.725 dan 580 per sejuta berarti. perwira Polisi yang menjalani pendidikan
penduduk. di Sukabumi, 300 terkonfirmasi positif
Di sisi lain, kasus maupun kematian baru setelah terpapar virus dari 7 siswa
Tetapi, mengapa penduduk kedua akibat-Covid-19 di Indonesia masih terus Setukpa yang pada awal April itu, segera
negara itu justru tidak masuk daftar meningkat—kurva peningkatan keduanya dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.
cekal Malaysia? Kalau betul prevalensi belum kunjung melandai. Case-fatality rate Pada kasus kontak-dekat Setukpa
dan tingkat kematian akibat-Covid-19 (CFR) Indonesia menyentuh 3,9%, jauh Sukabumi, positivity rate Covid-19
Indonesia tak kelewat tinggi, mengapa lebih tinggi dibanding CFR dunia yang tak tercatat 19,3 persen. Positivity rate ini tak
Malaysia demikian khawatir bahwa kita, sampai 3,1%. Setiap 44 hari, jumlah kasus jauh beda dari kasus Diamond Princess,
tetangga terdekatnya, berpotensi jadi terkonfirmasi di Indonesia meningkat jadi yaitu 18,9 persen, ketika 700 dari 3.711
sumber penularan? dua kali lipat, jauh lebih cepat dibanding penumpang dan awak kapal pesiar
doubling time dunia yang 59 hari.
Tentu ada alasannya. Data statistik
hanyalah satu dari sekian data untuk Sialnya, rapor yang tidak kelewat
pengambilan keputusan. Informasi membanggakan itu agaknya tak 3 Global comparison: Where are confirmed
cases increasing most rapidly? Diakses pada
di balik data yang obyektif itu tak dipercaya pula, dinilai belum 20 September 2020 dari https://ourworld-
kalah penting, bahkan sering lebih mencerminkan kegawatan yang indata.org/covid-cases#global-compari-
penting buat menginterpretasikannya. son-where-are-confirmed-cases-increas-
ing-most-rapidly?country=~IDN
Interpretasi inilah yang membawa bias
yang, kalau disengaja untuk menggiring
opini, berpotensi melahirkan hoax. Agar tak gampang menyesal:
Pada low-trust society, bahaya hoax • Hindari keluar rumah, kecuali ada keperluan penting
dapat berlipat. Terkait Covid-19, banjir • Gunakan masker yang memenuhi syarat setiap di luar rumah—bahkan di
hoax membuat sebagian masyarakat dalam rumah, setiap kali ada orang yang datang dari luar rumah.
yakin bahwa pandemi ini hanya • Batasi berada di ruang tertutup, termasuk di dalam kendaraan umum, bersama
pembohongan atau, ketika di luar orang lain
Wuhan baru mewabah di Italia dan • Hindari kerumunan, walau di ruang terbuka
• Hindari menyentuh benda asing [yang mungkin terkontaminasi] dan wajah
beberapa negara Eropa Barat, cuma
[yang berpotensi memaparkan kontaminasi ke saluran pernapasan, mulut,
atau mata
• Segera mandi bersih dan ganti pakaian dengan yang bersih, setiap kali pulang
2 Reported Cases and Deaths by Country,
dari bepergian
Territory, or Conveyance. Diakses pada • Rajin mencuci tangan dengan sabun atau, jika tak tersedia, menggunakan
20 September 2020 dari https://www. hand sanitizer
worldometers.info/coronavirus/

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 19


OPINI

tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.4 belum tersentuh kejadian luar biasa, saya itu hanya menjawab singkat, “[dari]
Namun demikian, tingkat terkonfirmasi KLB, apalagi pandemi), dapat dipastikan [ke]ponakan saya, yang sempat jalan-
positif tersebut tidak mencerminkan populasi orang yang memiliki imunitas jalan ke Bogor…”
positivity rate pada populasi umum yang terhadap SARS-CoV-2 sangat rendah.6
kontaknya dapat dipastikan sebagian Sang keponakan itu, menurut Tommy,
besar tidak kelewat dekat dan tak terlalu Herd immunity baru dapat diharapkan mendapat tugas dari kampusnya
intens. terbentuk setelah vaksin digunakan membuat karya video. Untuk itu, dia
secara massal. Sebelum itu, protokol melakukan shooting di Bogor. Dan
Data memang menunjukkan bahwa kesehatan harus ditegakkan dengan kegiatan seperti itu mestinya tidak
positivity rate Indonesia lebih rendah benar. Gunakan masker yang sesuai, melibatkan kontak-dekat dengan
dari angka di atas, tetapi masih sangat dengan cara yang benar, setiap harus kerumunan. Community transmission
tinggi: 14,2 persen (per 20 September menggunakan masker. Pelindung telah mulai marak? Mungkin saja.
2020)—jauh di atas batas aman positivity saluran napas itu bukan [hanya] untuk
rate yang, menurut WHO, 5 persen.5 melindungi orang lain, melainkan “Anything that can go wrong will go
Negara atau kawasan dengan positivity melindungi diri sendiri—jadi, lindungi wrong,” begitu kata Murphy’s Law,
rate lebih dari 5 persen tidak dianjurkan diri Anda dengan menggunakan masker, adagium yang konon dikutip dari
melonggarkan lockdown. Silakan cari jangan mengharapkan perlindungan Augustus De Morgan, matematikawan
informasi sendiri, berapa positivity rate orang lain. Inggris kelahiran Madurai, India, 27
kita ketika Pembatasan Sosial Skala Besar Protokol kesehatan harus diberlakukan Juni 1806 yang, pada 23 Juni 1866,
jilid I dulu dilonggar-kan. Hal ini penting, di mana pun, termasuk di tempat ibadah, merumuskan teorinya: “Apa yang dapat
setidaknya bagi Anda yang di Jakarta dan bagi siapa pun, termasuk para terjadi bakal terjadi.”
Raya, agar PSBB jilid II tidak diaborsi kawula muda. Laiknya virus, SARS-CoV-2
sebelum pandemi betul-betul terkendali. tidak pilih-pilih inang sebagai korbannya. Belakangan, pada 1952, ketika teori itu
Kalau positivity rate 5 persen tercapai, Siapa pun yang terpapar [karena disertakan dalam kumpulan kutipan,
kita bisa mengatakan selamat tinggal mengabaikan physical distancing]— John Sack sang Penulis Buku mengubah
pada Covid-19, karena herd immunity dan tidak menggunakan pelindung diri redaksinya dan, karena salah ingat,
telah terbentuk? terhadap kontak fisik dengan virus— menyebut De Morgan sebagai Murphy,
pasti akan terinfeksi. nama Inggris yang agaknya lebih lazim.
Masalahnya tidak sesederhana itu. Hal ini saja telah membuktikan bahwa
Positivity rate yang rendah hanya Para kawula muda umumnya hanya kalau sesuatu bisa salah, memang bakal
menunjukkan bahwa penyebaran lebih mungkin untuk survive, tidak jadi salah…
SARS-CoV-2 rendah, relatif terhadap mati, dibanding para lansia. Tapi, hal
jumlah penduduk yang diuji, pada titik itu hanya kalau mereka tidak memiliki Agar potensi kesalahan dapat ditekan
uji tersebut. Pemilihan orang yang diuji komorbiditas semacam diabetes, sampai seminimal mungkin?
sangat berpengaruh tingkat terkonfirmasi hipertensi, atau penyakit paru kronis.
positif akan lebih tinggi jika pemilihannya Dengan prevalensi merokok yang tinggi, Sekali lagi, patuhi protokol kesehatan. Anda
purposif, diutamakan pada kelompok dan di perparah oleh prevalensi status bukan makhluk istimewa, hanya manusia
masyarakat yang diketahui pernah gizi suboptimal yang juga tinggi, fatality biasa yang tunduk pada hukum alam,
berhubungan dengan mereka yang telah rate penderita Covid-19 usia muda di sunnatullah. Patuhi protokol kesehatan
terkonfirmasi positif (tracking and tracing) Indonesia diperkirakan cukup tinggi. agar Anda dan keluarga selamat.
ketimbang secara acak. Angka positivity
rate juga lebih tepercaya kalau jumlah Kekerabatan yang erat, termasuk
penduduk yang diuji cukup banyak. kebiasaan tinggal berdekatan dengan
keluarga besar, membuat para kawula
Untuk herd immunity, tak ada hubungan muda yang terpapar, terutama mereka
langsung dengan positivity rate. Bahkan, yang belum merasakan atau tanpa
di negara dengan positive rate sangat gejala, menjadi penyebar SARS-CoV-2
rendah, seperti Selandia Baru (yang yang efektif. Dan itulah yang terjadi pada
keluarga dr. Pratama. Ketika ditanya dari
mana riwayat kontak keluarga, teman
4 COVID-19 pandemic on Diamond Princess.
Diakses pada 22 September 2020 dari
https://en.wikipedia.org/wiki/COVID-19_
pandemic_on_Diamond_Princess 6 COVID-19 Testing: Understanding the
“Percent Positive”. Diakses pada 22 Sep-
5 Positivity Rate COVID-19 Indonesia 14,2 tember 2020 dari https://www.jhsph.edu/
Persen, Nyaris 3x Lipat Standar WHO. Diakses covid-19/articles/covid-19-testing-under-
pada 22 September 2020 dari https://kabar24. standing-the-percent-positive.html#:~:tex-
bisnis.com/read/20200920/15/1294121/ t=The%20higher%20the%20percent%20pos-
positivity-rate-covid-19-indonesia-142-persen- itive,weeks%20before%20governments%20
nyaris-3x-lipat-standar-who consider%20reopening.

20
KILAS

IAI Merintis
Kerja Sama
dengan TNI AD
untuk Mendukung Pemerintah dalam
Penanganan Covid-19

Beberapa pertemuan sudah dijalani oleh kedua


belah pihak untuk merintis kerja sama pelbagai
bidang terutama kesehatan dalam mendukung upaya
Pemerintah menangani pandemi Covid-19.

P
engurus Pusat Ikatan (Wakil Sekjend PP IAI), Brigjen
Apoteker Indonesia (PP IAI) TNI dr. Agung H. Hermawanto
mengadakan pertemuan (Wakil Kepala PUSKESAD), Kolonel
dengan TNI AD untuk merintis Ckm Drs. apt. Budiman Gunawan,
kerja sama di bidang pendidikan, M.A.R.S (Dirbinmatkes PUSKESAD),
riset, pengabdian masyarakat dan bersama seluruh jajaran PUSKESAD.
pelayanan kesehatan. Pertemuan
ini digelar selama tiga hari pada 8, Sebelumnya, PP IAI juga telah
11 & 12 Agustus 2020, yang dihadiri melakukan audiensi ke TNI AD yang
oleh Ketua Umum IAI, Drs. apt. diterima langsung oleh Kepala Staf
Nurul Falah Eddy Pariang, Prof. Dr. Angkatan Darat (KSAD), Jenderal
apt. Keri Lestari, M.Si. (Wakil Ketua TNI Andika Perkasa di Mabes TNI
PP IAI / Ketua Satgas Covid-19 AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat
IAI), Dra. apt. Sus Maryati, MM. pada Rabu (5/8/2020). Audiensi

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 21


KILAS

ini dalam rangka penjajakan nota itu dari segi obat-obatan ataupun
kesepahaman (MoU) antara IAI vaksin, sehingga kami ada beberapa
dengan TNI AD, yang salah satu riset yang dilakukan untuk uji klinis
bentuk kerjasamanya ialah untuk karena itu memang kompetensi yang
melakukan uji klinis obat tradisional kami miliki dan obat- obatan yang akan
dalam rangka mendukung program diriset semua berasal dari Indonesia.
pemerintah menangani Covid-19. Kalau menggunakan obat-obat dalam
Negeri maka pengendalian pandemi
Dalam audiensi tersebut yang ini akan paralel dengan aktivasi
dihadiri oleh Ketua Umum PP IAI, ekonomi,” ujar Prof. Keri Lestari.⁣⁣⁣⁣
apt. Noffendri Roestam, S.Si.(Sekjen ⁣⁣⁣⁣
PP IAI), Prof. Dr. apt. Keri Lestari, Selain itu untuk perizinan uji klinis akan dikerjasamakan bersama kedua
M.Si., dan Prof. Dr. apt. Afifah B. dari Badan POM untuk kina sudah orprof.
Sutjiatmo,M.Si. (Dekan Fakultas hampir selesai, sehingga jika kerja
Farmasi Universitas Jenderal sama ini diterima oleh TNI AD Prof. apt. Keri Lestari yang juga
Achmad Yani, Bandung). maka riset uji klinis pada kina untuk sebagai Wakil Ketua Bidang Apoteker
⁣⁣⁣⁣ menjadi obat Covid-19 dapat segera Advance dan Apoteker Spesialis,
Riset uji klinis obat Covid-19 berjalan. IAI juga akan melibatkan memaparkan tentang rencana
menjadi pembahasan utama dalam Fakultas Farmasi Universitas kerjasama pendidikan, riset uji klinis
pertemuan tersebut, dimana IAI akan Jenderal Achmad Yani dalam riset ini.⁣⁣⁣⁣ herbal immunomodulator dan kina
melaksanakan riset terhadap obat yang ⁣⁣⁣⁣ hingga pengembangan mobilize
bahan bakunya asli dari Indonesia Dalam pertemuan tersebut, KSAD Covid-19 dengan konsep trace, test
diantaranya kina dan jejamuan. ⁣⁣⁣⁣ Jenderal TNI Andika Perkasa dan treatment untuk anggota TNI-AD.
⁣⁣⁣⁣ menerima pemaparan dari Ikatan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa
“Kami dari apoteker Indonesia Dokter Indonesia (IDI) dan IAI menyambut baik rencana kerja sama
sekarang ini menyikapi situasi secara bergantian, terkait upaya tersebut dan memerintahkan agar
Covid-19 yang luar biasa baik. (Sikap) penanganan pandemi Covid-19 yang segera dilaksanakan dalam waktu

22
dekat. “Saya akan dukung untuk riset
ini, segera lakukan pertemuan untuk
paparan lebih jelas lalu lanjutkan
dengan MoU dan langsung jalankan.
Kita harus cepat karena ini ada solusi
untuk seluruh pihak tanpa terkecuali,”
tutur Jenderal TNI Andika Perkasa.⁣⁣⁣⁣

Penyerahan Uji Klinis


Dalam rangkaian acara yang sama,
namun berbeda waktu pada Sabtu
(15/8/2020) Ketua Umum PP IAI,
Drs. apt. Nurul Falah Eddy Pariang,
Sekjen, apt. Noffendri Roestam, S.Si
bersama segenap jajaran pengurus
harian yakni Prof. Dr. apt. Keri Lestari,
M.Si, Dra. apt. Sus Maryati, MM, dan
Drs. apt. Sri Wahyono hadir dalam
acara penyerahan hasil uji klinis
fase 3 yang membandingkan efikasi
dan keamanan kombinasi obat baru
dengan obat standar untuk pasien
Covid-19 yang dirawat di rumah
sakit tanpa menggunakan ventilator.
Hasil pengujian tersebut diserahkan
oleh Universitas Airlangga (UNAIR)
kepada TNI AD dan BIN di Gedung
Mabes AD, Jakarta Pusat.

Acara ini dihadiri pula oleh segenap


jajaran TNI AD yang dipimpin
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa
bersama seluruh tamu undangan
yang terdiri dari Ketua Komisi 1 & 3
DPR RI, Rektor UNAIR Surabaya,
Sestama BIN, Dirut PT Kimia Farma,
Dirjen P2P Kemenkes RI, Kepala
Balai PPSDMK Kemenkes RI, Ketua
Ikatan Dokter Indonesia, dan Dr. dr.
Purwati, Sp.PD.K-PTI., FINASIM
sebagai Kapuslitbang Stem Cell
UNAIR. (Humas PP IAI)

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 23


PRAKTIK PROFESI

Peran Penting
Apoteker
dalam Aktivitas Farmakovigilans
di Pelayanan Kefarmasian
Dra. apt. Tri Asti Isnariani, M.Pharm.

Pengawasan keamanan obat melalui pelaporan efek samping


obat sangat membutuhkan peran Apoteker, profesional
kesehatan yang paling memahami obat, komoditi yang selain
memiliki manfaat tapi juga mempunyai risiko efek samping.

T
ragedi Thalidomide yang dan aktifitas deteksi, kajian, dalam penggunaan obat secara luas
memilukan pada era pencegahan, pemahaman terkait efek (perbedaan genotype, phenotype,
1960-an membuat dunia samping obat, dan permasalahan perbedaan sosial ekonomi). Masalah
tercengang dan menjadi lain dalam penggunaan suatu obat. terkait keamanan yang mungkin
pelajaran berharga bagi isu keamanan Pada prinsipnya, tidak ada satupun muncul setelah obat digunakan
dan regulasi obat. Untuk mencegah obat di dunia ini yang benar- secara luas dan jangka panjang oleh
tragedi tersebut terulang kembali, benar aman, karena keterbatasan masyarakat di seluruh penjuru dunia,
berbagai aktivitas pengawasan post informasi keamanan obat yang tentu saja dapat mempengaruhi profil
market dilakukan oleh regulator, diperoleh selama fase uji klinik manfaat risiko obat tersebut.
termasuk Badan POM, untuk tidak cukup menggambarkan profil
menilai keamanan obat beredar di keamanannya. Penggunaan populasi Berdasarkan regulasi yang
masyarakat, salah satunya dengan yang homogen, sample size yang kecil berlaku di Indonesia, penerapan
melakukan aktivitas farmakovigilans. serta periode yang singkat dalam uji farmakovigilans merupakan
Menurut WHO, farmakovigilans klinik tidak dapat diekstrapolasikan kewajiban (mandatory) yang harus
didefinisikan sebagai suatu keilmuan dilakukan oleh industri farmasi,

24
dimana implementasinya mengacu Untuk mewujudkan sistem tangan, dalam praktiknya aktivitas
pada Peraturan Kepala Badan POM farmakovigilans yang kuat, perlu farmakovigilans terus mendapatkan
Nomor HK.03.1.23.12.11.10690 komitmen, dukungan dan kesadaran tantangan berat, baik dari internal
tentang Penerapan Farmakovigilans penuh dari seluruh key player maupun eksternal, terlebih dengan
bagi Industri Farmasi yang sesuai dengan tugas dan fungsinya pesatnya kemajuan teknologi
diterbitkan pada tahun 2011. Selain masing-masing, yaitu tenaga informasi saat ini. Isu keamanan
itu, peran dan tanggung jawab kesehatan sebagai garda terdepan obat yang dinamis harus dapat
tenaga kesehatan untuk menerapkan dalam monitoring efek samping direspon dengan baik dan cepat.
aktivitas farmakovigilans dapat obat, pelaku usaha sebagai pemilik Tingkat kesadaran dan pemahaman
merujuk kepada beberapa peraturan, nomor izin produk, pemerintah stakeholder terkait farmakovigilans
diantaranya Permenkes No 72, 73 sebagai pengawas dan masyarakat menjadi hal yang sangat penting,
dan 74 tahun 2016 tentang Standar sebagai konsumen obat. Sinergisme terutama pengetahuan tenaga
Pelayanan Kefarmasian di Rumah seluruh stakeholder dalam kesehatan yang menjadi ujung
Sakit, Apotek dan Puskesmas. penerapan aktivitas farmakovigilans tombak dalam mengawal keamanan
Dalam peraturan tersebut telah berkontribusi besar dalam deteksi obat baik di fasilitas kesehatan
terdapat klausul yang menyatakan dini masalah keamanan obat, deteksi dan pelayanan kefarmasian. Di
bahwa monitoring efek samping frekuensi kejadian efek samping sisi lain, minimnya pemahaman
obat (MESO) merupakan bagian obat, identifikasi faktor risiko serta dan kesadaran masyarakat
dari pelayanan farmasi klinik dan komunikasi dan pencegahan risiko tentang informasi obat yang aman
hasil monitoring efek samping obat keamanan obat. serta berita media sosial yang
disampaikan ke Badan POM. Klausul menyesatkan terkait penggunaan
tersebut menegaskan bahwa peran Dalam perjalanannya, untuk obat merupakan tantangan baru
tenaga kesehatan sangat penting dan mewujudkan sistem farmakovigilans yang tidak dapat dipandang sebelah
krusial dalam mengawal keamanan yang kuat dan berjalan dengan baik mata. Beberapa faktor tersebut
obat beredar. tidaklah semudah membalikkan sangat berpengaruh signifikan

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 25


PRAKTIK PROFESI

dalam tabulasi data pelaporan efek memahami dan menerapkan aktivitas monitoring obat.
samping obat (ESO) nasional. farmakovigilans sesuai dengan peran
dan fungsinya masing-masing. Pelaporan efek samping obat dapat
Badan POM sebagai pusat dilakukan oleh seluruh tenaga
farmakovigilans/MESO nasional Inovasi lain yang sedang dijajaki kesehatan melalui 2 (dua) cara yaitu
terus melakukan terobosan untuk oleh Badan POM adalah melakukan secara manual menggunakan form
mengatasi berbagai kendala yang Kolaborasi Enam Pihak dalam kuning (yellow form) dan pelaporan
dihadapi. Untuk meningkatkan pengawasan keamanan obat untuk secara elektronik melalui subsite
kompetensi stakeholder yang perlindungan masyarakat yang https://e-meso.pom.go.id. Tenaga
unggul dan mumpuni di bidang dikenal dengan istilah KOEAT kesehatan dan industri farmasi
farmakovigilans, Badan POM juga SERENTAK. Kolaborasi tersebut dapat melakukan pelaporan secara
bekerja sama dengan berbagai pihak, melibatkan Badan POM-Kemkes- daring setelah mendaftarkan diri dan
diantaranya Japan International Fasilitas Kesehatan/Tenaga memiliki akun e-meso. Sementara
Cooperation Agency (JICA) yang kesehatan-Akademisi-Asosiasi itu, pasien dapat melaporkan efek
tergabung dalam proyek Ensuring Profesi-BPJS baik di level pusat samping obat ke industri farmasi
Drug and Food Safety. Aktivitas dan daerah. Dalam acara National dan tenaga kesehatan, yang nantinya
kerja sama ini menghasilkan Dialouge Uniting Multisectoral akan diteruskan ke Badan POM.
beberapa modul farmakovigilans Efforts in Pharmacovigilans to Setiap laporan efek samping obat
yang disosialisasikan kepada seluruh Improve Public Health Protection, yang diterima akan dievaluasi,
stakeholder dalam rangkaian Badan POM mengajak seluruh pihak mencakup penilaian kelengkapan
workshop farmakovigilans. Modul- untuk aktif terlibat dalam aktivitas laporan, manifestasi efek samping
modul tersebut dapat digunakan farmakovigilans. Tujuan dari obat dan causality assesment.
untuk meningkatkan pengetahuan, kolaborasi ini adalah terbentuknya Laporan efek samping obat yang
pemahaman dan juga kompetensi program nasional farmakovigilans/ sudah dievaluasi disampaikan ke
farmakovigilans, tidak hanya pemantauan efek samping obat yang UMC-WHO, sehingga data Indonesia
bagi industri farmasi dan tenaga ditunjukkan dengan peningkatan juga akan memberikan kontribusi
kesehatan, namun juga untuk jumlah pelaporan efek samping obat bagi keamanan penggunaan obat di
Badan POM termasuk Balai Besar/ yang signifikan sehingga Indonesia dunia. Secara ringkas pelaporan efek
Balai/Loka POM yang tersebar menjadi negara yang diperhitungkan samping obat dapat dilihat melalui
di seluruh Indonesia. Modul dalam berkontribusi memberikan alur dibawah ini:
farmakovigilans dapat dijadikan pelaporan efek samping obat di Sebagai tindak lanjut terbentuknya
sebagai panduan dan gambaran bagi Uppsala Monitoring Centre (UMC- Kolaborasi Enam Pihak dalam
seluruh stakeholder terkait dalam WHO), sebuah database global untuk pengawasan keamanan obat untuk

26
2. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 72 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 73 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek
4. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 74 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
5. Peraturan Kepala Badan POM
No HK.03.1.23.12.11.10690
Tahun 2011 tentang Penerapan
Farmakovigilans bagi Industri
Farmasi
6. BPOM-JICA, 2020, Modul
Farmakovigilan suntuk Tenaga
Profesional Kesehatan proyek
Ensuring Drug and Food Safety,
Jakarta
7. Direktorat KMEIONPPZA,
2020. “National Dialouge
Uniting Multisectoral Efforts in
Pharmacovigilans to Improve
Gambar Alur Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
Public Health Protection”,
http://www.kmei-bpom.com/
perlindungan masyarakat, kita seperti pemberian Satuan Kredit national-dialouge-uniting-
berharap terbentuk kesepakatan Partisipasi (SKP) bagi Apoteker multisectoral-efforts-in-
dari semua pihak sebagai bentuk yang telah berkomitmen tinggi pharmacovigilans-to-improve-
komitmen dan dukungan penuh dalam menyampaikan pelaporan ESO public-health-protection/,
perkuatan sistem farmakovigilans di dan melakukan KIE terkait diakses 23 September 2020.
Indonesia. Salah satunya perjanjian farmakovigilans. Reward ini 8. Fintel Bara, dlk, 2009, The
kerjasama (PKS) antara Badan diharapkan menjadi pemantik Thalidomide: Lessons for Drug
POM-Ikatan Apoteker Indonesia semangat bagi Apoteker untuk Safety and Regulation, https://
(IAI). Beberapa poin penting yang lebih aktif lagi dalam melakukan helix.northwestern.edu/article/
perlu ditekankan dalam kesepakatan pemantauan efek samping obat. thalidomide-tragedy-lessons-
tersebut adalah dukungan IAI dalam drug-safety-and-regulation,
pengawasan keamanan obat beredar, Laporkan segera setiap kejadian diakses 21 September 2020
peningkatan kompetensi SDM, yang dicurigai sebagai efek 9. WHO, 2006, “The Safety
penerapan komunikasi informasi dan samping obat, karena lima menit of Medicines in Public
edukasi (KIE) obat, serta pertukaran waktu yang Anda luangkan untuk Health Programmes:
data dan informasi terkait keamanan melakukan pelaporan efek samping Pharmacovigilance an
obat beredar. Dengan adanya PKS, obat dapat mencegah hal tersebut essential tool”, https://www.
diharapkan IAI dapat mendorong terjadi kepada orang lain dan who.int/medicines/areas/
anggotanya sebagai garda terdepan menyelamatkan ribuan nyawa. quality_safety/safety_efficacy/
untuk berkontribusi nyata dalam Pharmacovigilance_B.pdf?ua=1,
melakukan monitoring efek Referensi: diakses 23 September 2020
samping obat di sarana pelayanan 1. Peraturan Menteri Kesehatan
kefarmasian. Selain itu, sebagai Republik Indonesia No 1799/
bentuk penghargaan bagi anggotanya, MENKES/PER/XII/2010
IAI memberikan apresiasi khusus tentang Industri Farmasi

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 27


PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Asma pada Anak dan


Terapi Nebulisasi
Kortikosteroid
dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K)

A
sma merupakan penyakit saluran respiratori
dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajat bervariasi1. Tiga gejala utama pada
asma adalah batuk, mengi (wheezing) dan sesak
nafas. Asma menjadi penyakit yang dapat mengganggu aktivitas
anak sehari-hari. Tercatat sebanyak 66% pasien asma anak
menderita serangan asma dalam 1 tahun dan 27% diantaranya
harus masuk ke UGD dan 17% diantaranya harus dirawat di
Rumah Sakit2. Tujuan tatalaksana asma jangka panjang adalah
untuk mencapai tingkat control gejala dan mempertahankan
aktivitas secara normal, menurunkan risiko eksaserbasi dan
limitasi jalan nafas serta risiko efek samping 3.

Asma kronis pada anak diklasifikasikan menjadi 4 jenjang, yaitu


intermiten, persisten ringan, persisten sedang dan persisten
berat, berdasarkan kekerapan timbulnya gejala1.

28
Kortikosteroid inhalasi merupakan menurunkan risiko eksaserbasi kortikosteroid inhalasi merupakan
terapi pilihan utama yang diberikan hingga 45%8. Review sistematis terapi utama yang diberikan sebagai
sebagai terapi pengontrol pada yang dilakukan oleh Murphy dkk terapi asma jangka Panjang yang
anak mulai dari Jenjang 2 atau tahun 2020 yang menganalisis peran berfungsi untuk mengintrol asma
persisten ringan. Kortikosteroid kortikosteroid pada pasien anak dan menurunkan risiko eksaserbai.
inhalasi sebagai terapi pengontrol kurang dari 5 tahun menunjukkan Nebulisasi budesonide merupakan
direkomendasikan untuk diberikan bahwa nebulisasi kortikosteroid salah satu inhalasi kortikosteroid
selama 6-8 minggu1.

Terapi inhalasi merupakan metode


penghantaran obat yang banyak
dipilih pada penanganan pasien
asma karena memberikan efektivitas
yang cepat, langsung ke target organ,
diperlukan dosis yang lebih kecil dan
efek samping yang lebih minimal4.
Saat ini terdapat tiga system utama
pada terapi inhalasi, yaitu nebulizer,
metered dose inhaler (MDI) dan
dry powder inhalers (DPI)4. Terapi efektif untuk terapi akut dan terapi yang diberikan menggunakan
nebulisasi telah banyak dipakai jangka panjang, juga menunjukkan nebulizer yang terbukti efektif dan
pada penanganan asma anak. terapi nebulisasi budesonide lebih menurunkan risiko eksaserbasi pada
Hal ini karena terapi nebulisasi superior dibandingkan terapi asma anak serta memiliki profil
keamanan yang baik.
Jenjang asma Uraian kekerapan episode gejala asma
Referensi:
1. IDAI. Pedoman Nasional Asma
Intermiten <6x/tahun atau jarak antar gejala >6 minggu
Anak 2016.
2. Zhao J, National Parents of
Persisten ringan >1x/ bulan, <1x/ minggu Asthmatic Children KAP Project
Team. Asthma control status in
children and related factors in 29
Persisten sedang >1x/ minggu, namun tidak setiap hari cities of China. Zhonghua Er Ke Za
Zhi. 2013;51(2):90-5.
Persisten berat terjadi hampir setiap hari 3. Global Initiative for Asthma
(GINA). Global Strategy for Asthma
Management and Prevention. 2020.
memiliki banyak keuntungan, yaitu lainnya termasuk pemberian ICS 4. Reiser J and Warner J.O. Archieves
memerlukan kooperasi yang minimal, melalui pMDI + Spacer9. Keamanan of Disease in Childhood. Inhalation
dapat dicampur dengan berbagai obat pemberian terapi budesonide treatment for asthma. 1986. 61. 88 –
asma, dapat membantu merehidrasi nebulisasi jangka panjang juga telah 94
jalan nafas, dan memiliki tingkat eror dibuktikan oleh Agertoft dkk tahun 5. Welch MJ, Clin Pediatr (Phila).
yang lebih kecil dibandingkan pMDI 2000 yang membuktikan bahwa 2008;47(8):744-56
dengan atau tanpa spacer5,6. pemberian nebulisasi budesonide 6. Welch MJ et al., Ped Allergy
pada pasien anak selama 9.2 tahun Immun Pulmo. 2010;23(2):113-20
Salah satu contoh kortikosteroid tidak mempengaruhi pertumbuhan 7. Produk informasi Pulmicort nop
inhalasi yang diberikan dengan dan tinggi badan anak10. 2017
nebulizer adalah budesonide 8. Camargo CA Jr, et al. Am J Health-
respules. Budesonide respules Dosis nebulisasi budesonide sebagai Syst Pharm. 2007;64:1054-1061
merupakan sediaan suspense inhalasi terapi jangka panjang pada anak usia 9. Murphy K.R. et al. J Allergy Clin
kortikosteroid yang diindikasikan 3 bulan sampai 12 tahun adalah 0.5 Immunol Pract. 2020. 1-11
untuk pasien asma mulai dari usia – 1 mg dua kali sehari. Sedangkan 10. Agertoft, et al. Effect Of Long-term
3 bulan7. Penelitian yang dilakukan untuk anak diatas 12 tahun adalah Treatment With Inhaled Budesonide
oleh Camargo dkk tahun 2007 0.5-1 mg dua kali sehari7. On Adult Height In Children With
menunjukkan penggunaan terapi Asthma. 2000. N Engl J Med; vol
nebulisasi budesonide terbukti efektif Sebagai kesimpulan bahwa 343: 1064-9.

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 29


PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

PERAN APOTEKER
DALAM PENATALAKSANAAN
PASIEN ASMA
“Fokus diskusi pada pemberian
budesonide dengan inhalasi”

apt. Lusy Noviani, S.Si., M.M.

Global Initiative for Asthma (GINA) mendefinisikan asma sebagai


penyakit yang heterogen yang ditandai dengan inflamasi kronis pada
saluran napas.1 Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan
sebagai penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada
pasien asma. Pada beberapa pasien yang peka terhadap inflamasi,
menyebabkan kambuhnya episode wheezing (mengi), breathlessness
(sesak napas), chest tightness (dada terasa sesak), dan coughing
(batuk). Asma merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi
dapat dikontrol sehingga perjalanan penyakit asma tidak progresif.
Peningkatan prevalensi morbiditas dan mortalitas asma menunjukkan
bahwa pengelolaan asma belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Untuk mengurangi prevalensi penyakit asma, maka diperlukan
penanganan asma dengan tepat. Prinsip penatalaksanaan asma dapat
dilakukan dengan penggunaan obat (terapi farmakologi) dan tanpa
penggunaan obat (non farmakologi).

30
Gambar 1. Penatalaksanaan Asma
Gambar 2. Rute Pemberian Oral vs Inhalasi. 2

PENATALAKSANAAN ASMA inhaler (MDI) dapat digunakan dengan spacer atau tanpa
spacer. Dry-powder inhaler (DPI) seperti turbuhaler,
Saat serangan asma terjadi, saluran napas akan diskus, twisthaler, dll. Sedangkan nebulizer terdiri dari
membengkak, menyempit, dan menghasilkan banyak ultrasonic nebulizer dan jet nebulizer.3 Pada pasien asma
lendir. Kondisi ini yang menyebabkan penderita mengalami yang mengalami eksaserbasi, sebelum diputuskan untuk
sesak napas dan batuk. Tujuan penatalaksanaan asma mengganti terapi atau meningkatkan terapi, maka perlu
adalah untuk menghilangkan dan mengendalikan gejala dicek terlebih dahulu antara lain kepatuhan pasien dan
asma, mencegah eksaserbasi akut, dan meningkatkan juga teknik penggunaan inhaler. Penelitian menunjukkan
serta mempertahankan faal paru seoptimal mungkin. bahwa kegagalan pengobatan dikarenakan informasi dan
Pemberian pengobatan juga bertujuan agar pasien dapat edukasi yang memadai terkait teknik penggunaan inhaler
beraktivitas dengan normal dan mencegah memburuknya sehingga menimbulkan penggunaan yang tidak tepat.5
kondisi yang berpotensi pada peningkatan rawat inap
serta kematian. Pada prinsipnya, pengobatan asma Contoh kasus pada pasien anak (8 tahun) yang menggunakan
dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu pemberian obat budesonide 0,5 mg/mL (Pulmicort® Respules). Pada
pelega (reliever) dan pengontrol (controller). Reliever kasus ini timbul pertanyaan: alat nebulizer apa yang tepat
sering disebut obat serangan, digunakan untuk meredakan untuk inhalasi Pulmicort? Bagaimana cara penggunaan
serangan atau gejala asma saat terjadi serangan. Controller Pulmicort dengan alat tersebut? Seperti kita ketahui
digunakan untuk pencegahan serangan asma dan nebulizer dapat mengubah obat berbentuk larutan menjadi
diberikan dalam jangka panjang dan terus menerus sebagai
antiinflamasi. Pilihan obat untuk pelega atau pengontrol
dapat diberikan secara oral maupun secara inhalasi. Ada
beberapa pertimbangan terkait pemilihan bentuk terapi
secara sistemik (oral) ataupun inhalasi seperti umur
pasien, dosis yang digunakan, kondisi pasien, harga, dan
sebagainya. Namun hampir sebagian besar pengobatan
pasien asma diberikan secara inhalasi. Rute inhalasi bila
dibandingkan dengan oral memiliki keuntungan antara
lain: memberikan efek secara langsung ke target organ
di paru, dan menyebabkan efek samping yang cenderung
lebih kecil dibandingkan rute sistemik. 2

Terapi inhalasi yaitu terapi yang diberikan dengan cara


mengirimkan obat langsung menuju paru-paru. Pemberian
obat dengan rute inhalasi perlu memperhatikan factor-
faktor yang mempengaruhi efektivitas obat inhalasi,
antara lain: desain inhaler dan kemampuan pasien Gambar 3. Jenis Inhaler 4

menggunakan perangkat yang benar. Inhaler secara umum


terdiri dari 3 jenis yaitu metered-dose inhaler (MDI),
dry-powder inhaler (DPI), dan nebulizer. Metered-dose

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 31


aerosol secara terus menerus sehingga dapat dihirup. Setelah dipilih alat jet nebulizer, maka proses inhalasi
Ada 2 jenis alat nebulizer yang tersedia di pasaran, yaitu dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melepaskan respul
ultrasonic nebulizer dan jet nebulizer. Untuk budesonide pulmic, kemudian dikocok, dan kemudian membuka respul
0,5 mg/mL (Pulmicort® Respules), maka alat inhalasi yang dengan cara memutar bagian atas. Cairan respul siap
dipilih adalah jet nebulizer, karena penggunaan nebulizer digunakan dengan memasukkannya ke dalam reservoir.
ultrasonic menimbulkan sinyal frekuensi tinggi untuk
menghasilkan getaran sehingga mengurangi efektifitas dari
Pulmicort Respule yang diberikan.

Gambar 5. Cara Penggunaan Pulmicort Respul

Gambar 4. Jenis Nebulizer 6

32
Peran Apoteker pengobatan serta pemberian informasi dan edukasi kepada
pasien asma. Untuk meningkatkan peranan tersebut,
Pengobatan asma merupakan pengobatan jangka panjang sudah selayaknya apoteker meningkatkan kompetensinya
oleh karena itu kepatuhan pasien dan kemampuan dengan terus mengikuti update terbaru dari tata laksana
pasien merawat dirinya sangat diharapkan. Berdasarkan penyakit asma, dan yang terpenting adalah melaksanakan
tinjauan sistematik dari 21 studi penelitian pada pasien dan mempraktekkan pengetahuan yang didapat dalam
asma, menunjukkan bahwa intervensi apoteker dalam praktik sehari-hari sehingga dapat menjalankan profesinya
memberikan edukasi meningkatkan kepatuhan dan secara profesional dan mampu berkolaborasi dengan
pengetahuan pasien tentang asma dan dapat mengurangi tenaga kesehatan lain dalam asuhan terintegrasi pasien
jumlah rawat inap terkait asma, kunjungan ke gawat asma.
darurat, hari-hari yang terlewat di sekolah dan tempat
kerja, dan kematian. Referensi:

Apoteker memiliki peranan strategis dalam melakukan 1. Global Initiative for Asthma. 2019. Global Strategy for
assessment pasien meliputi riwayat penyakit dan Asthma Management and Prevention
2. Odili VU, Okoribe CO. 2010. Assesment of
Pharmacists’Knowledge on correct inhaler technique.
Research Journal of Pharmaceutical, Biological and
Chemical Sciences
3. National Astma Council Australia (NACA). 2016.
Inhaler Technique in Adult with Asth or COPD;
https://www.nationalasthma.org.au.
4. Lorensia A., Rivan V.S. 2018. Panduan Lengkap
Penggunaan macam Macam Alat Inhaler Pada
Tinjauan sistematik dari 21
studi menilai pengaruh dari
Gangguan Pernafasan
intervensi Apoteker komunitas 5. Lee SM, Chang YS, Kim CW, et al. 2011. Skills in
pada kontrol asma
Handling Turbuhaler, Diskus and Pressurized Metered
Dose Inhaler in Korean Asthmatic Patients.
6. IDAI. 2015. Rekomendasi Terapi Inhalasi Pada Anak

Gambar 6. Pengaruh Intervensi Apoteker


Terhadap Pasien Asma

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 33


PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Peran OMAI dalam


Upaya Meringankan
Gejala Awal Covid-19
Dr. Raymond R. Tjandrawinata, MS,
MBA, FRSC.

Pada 23 April 2020, PT Dexa Medica bekerja


sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia
menyelenggarakan webinar 6 Covid-19 dengan
topik Peran OMAI dalam Upaya Meringankan
Gejala Awal Covid-19 yang dibawakan oleh Dr.
Raymond R. Tjandrawinata, seorang molecular
pharmacologist. Pencegahan dan pengobatan dini
Covid -19 sangat diminati saat ini. Seperti kita
ketahui, kasus pandemik Covid-19 masih terus
bertambah setiap harinya di dunia. Di Indonesia
sendiri pandemik Covid-19 sudah mencapai lebih
dari 200 ribu kasus di bulan September 2020.

34
Salah satu pilihan pengobatan gejala-gejala awal
dari penyakit Covid-19 ini adalah dengan alternative
medicine yang selain mengobati juga dapat menjadi
pilihan sebagai pencegahan dari infeksi virus SARS-
COV-2. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan
mempunyai suatu pedoman tata cara menggunakan
bahan alam dalam pencegahan Covid-19 dengan
menyarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
melalui konsumsi beberapa herbal seperti pegagan,
bawang putih, temulawak, meniran, kunyit dan temu
manga. Salah satu bahan herbal yang akan dibahas
dalam artikel ini adalah Meniran (Phyllanthus Niruri).

Berdasarkan Permenkes No. 6 tahun 2016 mengenai


Formularium Obat Herbal Asli Indonesia, obat herbal di
Indonesia terdiri dari 3 klasifikasi yaitu Jamu, Obat Herbal
Terstandar, dan Fitofarmaka. Perbedaan dari ketiga
kategori tersebut terlihat dari standarisasi bahan baku
dan hasil uji khasitnya. Jamu adalah bahan herbal yang
khasiatnya berdasarkan empiris, dan bahan alamnya tidak
harus distandarisasikan terhadap suatu senyawa tertentu.
Tingkatan kedua adalah Obat Herbal Terstandar (OHT)
yang bahan bakunya harus memiliki uji pra-klinis kepada
hewan coba untuk khasiat farmakologis dan uji toksisitas.
Tingkatan paling tinggi adalah fitofarmaka yang mana
harus melalui uji klinis pada manusia yaitu dilakukan pada
pasien-pasien tertentu dengan penyakit sesuai dengan
yang diujikan. Berbeda dengan jamu dan OHT, fitofarmaka
sudah memiliki standarisasi bukan hanya di bahan baku
tetapi juga produk jadinya.

Belakangan ini, pemerintah Indonesia sudah men-


canangkan dibuatnya OMAI (Obat Modern Asli Indonesia)
yang bertujuan untuk mengurangi importasi bahan
baku kimiawi oleh berbagai perusahaan farmasi. OMAI
adalah obat yang berbasis uji klinis di Indonesia oleh
dokter Indonesia, pada pasien Indonesia, bahan baku
dari Indonesia, dan obat berkualitas GMP. OMAI dapat
dipatenkan dan berpeluang mendapatkan lisensi ke

M
luar negeri. Untuk mendukung program pemerintah
engulas kembali tentang penyakit Covid-19
ini, PT Dexa Medica melalui DLBS (Dexa Laboratories
yang disebabkan oleh virus SARS-COV-2, ada
of Biomolecular Sciences) sudah mengembangkan dan
3 macam strains virus SARS-COV-2, yaitu tipe
memproduksi berbagai macam OMAI dengan teknologi
A, tipe B, dan Tipe C. Tipe A merupakan strains
Bioactive fraction untuk menghasilkan kemandirian bahan
pertama yang ditemukan di Wuhan yang berasal dari
baku obat asli Indonesia. Salah satu yang dikembangkan
hewan kelelawar kemudian virus menyebar ke Amerika dan
dan diproduksi adalah OMAI yang bersifat sebagai
Australia karena beberapa orang dari Wuhan melakukan
imunomodulator.
perjalanan ke negara tersebut. Kemudian di China tipe
A bermutasi menjadi tipe B dan bermutasi lagi ke tipe C
Imunomodulator adalah zat atau obat yang dapat
yang banyak menyebar di negara Asia Tenggara termasuk
mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun
Indonesia. Kebanyakan orang Eropa mendapat tipe C dari
yang terganggu. Imunomodulator terdiri dari 2 jenis,
perjalanan ke Asia. Strains yang banyak ditemukan di
yaitu imunostimulator dan imunosupresor. Untuk
Indonesia adalah tipe C. Dikarenakan virus SARS-COV-2
menghasilkan sistem imun dan daya tahan tubuh yang
cepat sekali bermutasi, hal inilah yang menyebabkan virus
kuat maka digunakan imustimulator. Ada berbagai
ini tidak mudah ditangani.
macam imunostimulator di Indonesia seperti pegagan,
daun sambiloto, dan meniran. Imunosupresi sendiri

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 35


PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

berperan menekan respon imun, yang digunakan untuk Berikut adalah mekanisme kerja BAF PN berdasarkan
pengecahan transplantasi organ atau pengobatan dari penyebab infeksi dan komponen sistem imun:
beberapa penyakit autoimun seperti lupus, scoliosis, Telah dilakukan berbagai uji klinis untuk berbagai kasus
dll. Untuk pengobatan Covid-19 yang digunakan adalah dengan menggunakan BAF PN. Uji klinis dilakukan pada
imunostimulator. kasus TB paru, ISPA, Influenza-Like-Illness, Hepatitis B,
Herpes Zoster, kandidiasis vagina, dan infeksi varicella.
Mengapa imunostimulator? Karena apabila seseorang Salah satu hasil uji klinis di kasus TB paru dengan
terinfeksi virus SARS-COV-2, saat virus masuk melalui penambahan BAF PN pada terapi OAT dapat meningkatkan
mucosa dan masuk ke dalam tenggorokan, virus ini akan konversi sputum dan perbaikan radiologik yang baik sekali
bermuara di paru-paru. Saat virus masuk ke paru-paru, dibandingkan dengan pasien yang hanya menggunakan
maka tubuh akan merespon virus SARS-COV-2 ini sebagai OAT.
benda asing sehingga sistem pertahanan tubuh akan
mengeluarkan antibodi untuk melawan virus tersebut. Dari uji klinis jangka panjang pada pasien TBC selama 6
Penggunaan imunomodulator dapat diberikan pada bulan dan tidak ditemukannya efek samping pada pasien
pasien suspek, OTG, dan gejala ringan sesuai dengan yang menunjukkan bahwa STIMUNO memiliki profil keamanan
tercantum dalam Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 2 yang baik dan dapat digunakan jangka panjang. Dosis dari
Agustus 2020. STIMUNO yang dianjurkan adalah 3x1 kapsul STIMUNO
FORTE per hari atau 3 x 1 sdt STIMUNO SIRUP per hari.
Bioactive Fraction Phyllanthus Niruri (BAF PN)
merupakan salah satu OMAI yang memiliki khasiat sebagai Selain imunomodulator BAF PN (Phyllanthus Niruri), PT
imunostimulan. BAF PN atau dikenal dengan nama dagang Dexa Medica juga memiliki OMAI yang dapat membantu
STIMUNO merupakan satu-satunya imunomodulator yang meringankan gejala awal COVID-19 yaitu Reconyl sebagai
bersertifikat fitofarmaka dari BPOM dan sudah teruji klinis antitusif dan bronkodilator. Reconyl adalah bioactive
pada pasien Indonesia, di rumah sakit Indonesia, baik fraction dari 4 bahan yaitu Phaleria Macrocarpa,Abrus
untuk pencegahan hingga terapi penggobatan. Mekanisme Precatorius, Zingiber Officinale, dan Vitex Trifolia.
kerja BAF PN dengan mengaktivasi sistem imun spesifik Mekanisme kerja dari Reconyl sendiri adalah aktivitas
dan sistem imun non-spesifik telah dibuktikan secara klinis. 5HT3 antagonis yang berperan sebagai antitusif dan

Tabel Mekanisme Aksi STIMUNO FORTE pada Beberapa Komponen Sistem Imun

36
menurunkan TNFα, IL-1 dan IL-8 sehingga terjadi
bronkodilatasi.

Beberapa studi klinis yang sudah dilakukan pada BAF


Reconyl. Salah satu studi dilakukan dengan membandingkan
aktivitas antitusif BAF Reconyl dibandingkan dengan
kodein fosfat. Hasil penelitian menemukan BAF Reconyl
menunjukkan aktivitas antitusif seperti kodein.

Sedangkan untuk aktivitas bronkodilator, dilakukan uji


klinis pada pasien asma dibandingkan dengan salbutamol.
Pada studi ini terlihat bahwa pemberian oral Reconyl
menunjukkan efek bronkodilator seperti yang ditunjukkan
oleh salbutamol.

Berdasarkan hasil uji klinis tersebut maka OMAI Reconyl


dapat diberikan kepada pasien Covid-19 untuk meringakan
gejala batuk yang merupakan gejala awal terinfeksi virus.
Dosis terapi Reconyl adalah dewasa 3 x 225 mg per hari
dalam bentuk tablet, atau 3 x 75 mg per hari untuk anak-
anak usia 6-12 tahun.

Dari pemaparan Dr. Raymond R. Tjandrawinata tersebut


maka dapat dipelajari bahwa Indonesia memiliki OMAI
yang dapat menjadi pilihan untuk pengobatan Covid-19.
Penggunaan imunomodulator dapat digunakan sebagai
tindakan pengobatan infeksi virus. Imunomodulator yang
tepat digunakan adalah BAF PN (Phyllanthus Niruri)
karena merupakan satu-satunya OMAI imunomodulator
yang bersertifikat fitofarmaka yang merangsang tubuh
memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan
sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh bekerja
optimal. Selain itu OMAI juga dapat membantu meredakan
gejala awal saat terifenksi virus seperti batuk dengan BAF
Reconyl yang bersifat antitusif dan bronkodilator.

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 37


38
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Role of Pharmacist in
Improving Treatment
Adherence of Thyroid
Disorders
apt. Lisa Aditama, M.Farm-Klin.

Peran apoteker dalam penat- kesehatan yang berpotensi sangat bu- yang beredar di dalam darah yang
alaksanaan terapi obat untuk ruk dan mempengaruhi semua popu- menghambat kerja hipofisis an-
gangguan tiroid: lasi di seluruh dunia1. Di Indonesia, terior dan hipotalamus. Melalui
1. Melakukan asesmen terhadap pa- prevalensi hipertiroid berdasarkan jalan ini, perubahan lingkungan
sien dengan gangguan tiroid diagnosis dokter sebesar 0,4% dan dalam dan lingkungan luar tubuh
2. Mampu memberikan rencana pe- cenderung meningkat seiring ber- akan menyebabkan penyesuaian
layanan kefarmasian untuk men- tambahnya usia serta menetap mulai pada sekresi hormon tiroksin yang
goptimalkan hasil terapi obat usia ≥ 45 tahun dengan kejadian di berupa T4 (tetraiodotironin) dan
3. Mampu melakukan monitoring perkotaan lebih tinggi. Prevalensi hi- T3 (triiodotironin). Dalam peman-
dan evaluasi terapi obat untuk potiroid di Indonesia belum diketa- tauan terapi obat untuk gangguan
memastikan efektivitas, keaman- hui secara pasti, namun gangguan hi- tiroid, parameter TSH, T3 dan T4
an dan kepatuhan pasien dengan potiroid telah menimbulkan masalah digunakan sebagai penilaian target
gangguan tiroid kesehatan dan membutuhkan penge- terapi secara berkelanjutan3.
lolaan terapi obat jangka panjang2.
Peran dan Fungsi Hormon Kepatuhan Sebagai Kunci Ket-
Tiroid ercapaian Target Terapi
Fungsi kelenjar tiroid dikontrol oleh
Hormon tiroid sangat penting un- Penatalaksanaan terapi untuk pa-
hormon tropik TSH (thyroid stim-
tuk pertumbuhan, perkembangan sien dengan hipertiroidisme atau
ulating hormone atau thyrotropin)
saraf, reproduksi dan pengaturan hipotiroidisme melibatkan pengo-
yang disekresi oleh kelenjar hipofi-
metabolisme energi. Gangguan tiroid batan oral dengan terus-menerus
sis anterior. Sebaliknya hormon
berkembang sebagai masalah kese- memonitor gejala dan goal thera-
tropik ini sekresinya juga dikontrol
hatan global yang secara substansial py-nya yaitu tercapainya kontrol
sebagian oleh TRH (thyrotropin re-
dapat berdampak pada kesejahter- tiroid yang adekuat serta mem-
leasing hormon) yang disekresi oleh
aan, terutama pada kehamilan dan perlambat atau menghentikan
hipotalamus. Sebagian juga dikon-
anak-anak. Hipotiroidisme dan hip- perkembangan penyakitnya. Agar
trol melalui mekanisme umpan balik
ertiroidisme adalah kondisi umum pengobatan berhasil, sangat pent-
negatif oleh hormon tiroksin bebas
gangguan tiroid dengan konsekuensi ing untuk mengikuti rencana yang

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 39


PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

obat berpusat pada pasien un-


tuk mencapai tujuan kesehatan
tertentu.
b. Rencana pelayanan terkait obat
ini dapat diusulkan oleh apote-
ker berdasarkan kesepahaman
kolaborasi yang telah disepaka-
ti bersama dengan tim tenaga
kesehatan.
c. Pasien dapat menggunakan
daftar tindakan terkait pengo-
batan sebagai panduan seder-
hana untuk memantau perkem-
bangan kesehatanny

2. Aktivitas
a. Konseling
Untuk pasien baru, Indian
telah dibuat dokter, dan apoteker efektif6. Kepatuhan didefinisikan Health Service (IHS) di USA
turut berperan dalam mengoptimal- sebagai kemampuan dan kemauan telah mengembangkan suatu
kan hasil terapi melalui penggunaan pasien untuk menggunakan rejimen metode dalam konseling farmasi
obat yang rasional dan meningkat- terapi yang secara klinis telah dinilai yang menyarankan penggunaan
kan kepatuhan pasien4. oleh apoteker bahwa obat telah diin- ruang konseling khusus, dan
dikasikan dengan tepat, bukti efek- teknik konseling, yang disebut7 :
Kepatuhan penggunaan obat telah tifitas sudah diakui, dan dapat mem-
terbukti meningkatkan ketercapaian berikan hasil yang diinginkan tanpa 1) Three Prime Questions
target dan menurunkan biaya me- menimbulkan efek tidak dikehenda- Tiga pertanyaan utama ini
dis secara keseluruhan. Pada pasien ki4. sekarang banyak digunakan
yang tidak patuh, akan menimbulkan pada teknik konseling obat
biaya medis total yang lebih tinggi, Kepatuhan pada dasarnya adalah untuk memastikan seberapa
dan menimbulkan kondisi penyakit masalah perilaku yang intinya ter- jauh pasien memahami men-
komorbid yang lebih dibandingkan letak pada komunikasi. Sebagian be- genai penyakit dan obatnya.
dengan pasien yang patuh, serta di- sar penyedia layanan kesehatan akan Tiga pertanyaan utama itu
laporkan adanya peningkatan yang setuju bahwa intervensi terapeutik adalah:
secara substansial lebih besar, ham- yang efektif, aman, bergantung pada a. Apa yang Dokter sampaikan
pir eksponensial, dalam biaya per- komunikasi yang jelas, akurat, den- pada Anda mengenai nama
awatan kesehatan dan pemanfaatan gan persetujuan pasien. Obat memi- obat dan kegunaannya?
sumber daya ketika terdapat tamba- liki manfaat dan risiko, serta harus (What did your doctor tell
han komorbid kronis5. dikonsumsi dalam dosis tertentu, you about this medication?)
pada waktu yang berbeda-beda dan b. Bagaimana yang Dokter
Perilaku ketidakpatuhan penyakit untuk jangka waktu yang ditentu- sampaikan kepada Anda
kronis disebabkan karena pasien ti- kan dengan jelas. Hal ini dapat san- mengenai cara penggunaan
dak paham instruksi penggunaan gat mengganggu, mengecilkan hati, obatnya? (How did your
obatnya, tidak mampu mengakses membuat frustrasi, membingungkan, doctor tell you to take the
obat karena mahal, memilih tidak melelahkan, dan sering kali meng- medication?) Terkait dosis,
minum obat, lupa menggunakan arah pada pengambilan keputusan frekuensi, durasi, penyim-
obat, produk obat yang diresepkan yang salah oleh pasien yaitu dengan panan dan teknik khusus
tidak tersedia untuk pasien, dan ti- tidak menggunakan obatnya. jika ada.
dak tepat cara penggunaan obatnya. c. Apa yang Dokter sampaikan
Tingginya masalah ketidakpatuhan Rencana Pelayanan Terkait kepada Anda mengenai hal-
mendorong apoteker untuk berperan Obat4 hal yang mungkin terjadi
aktif dalam proses pelayanan kefar- setelah menggunakan obat
1. Prinsip
masian. Pemahaman pasien tentang ini? (What did your doctor
a. Rencana pelayanan terkait obat
indikasi dan rejimen terapi obat san- tell you to expect?) Terkait
berprinsip kolaboratif dalam
gat penting untuk memenuhi hara- efek positif yang akan dira-
menyelesaikan masalah terkait
pan tercapainya pengobatan yang sakan dan efek yang tidak

40
diinginkan yang mungkin gan informasi maupun problem Approach to Medication Manage-
terjadi dan apa yang harus yang dialami pasien terkait den- ment Services, 3rd edition. 2012.
dilakukan. gan penggunaan obatnya, seh- Mc.Graw Hill
ingga dapat dicapai hasil pengo- 5. Zsolt Hepp, Maureen J. Lage, Ra-
2) Final Verification batan yang optimal. mon Espaillat & Ved V. Gossain
Jika pasien belum mendapat- (2018) The association between
kan informasi dari Dokter ter- b. Edukasi sesuai kebutuhan pa- adherence to levothyroxine and
kait dari pertanyaan di atas, sien untuk meningkatkan pe- economic and clinical outcomes
maka Apoteker dapat men- mahaman penggunaan obat in patients with hypothyroidism
gambil peran/ kesempatan yang mengoptimalkan pen- in the US, Journal of Medical
untuk menjelaskan. Namun galaman terkait obat, memba- Economics, 21:9, 912-919, DOI:1
tentunya perlu melakukan ngun sikap positif, mendorong 0.1080/13696998.2018.1484749
asesmen terlebih dahulu sep- partisipasi aktif dan tercapain- . link to this article: https://doi.
erti yang dijelaskan di atas, ya kemampuan pasien dalam org/10.1080/13696998.2018.148
agar informasi yang akan kita melakukan pengobatan secara 4749
sampaikan sesuai dengan ke- mandiri. 6. Aditama et.al., Adherence be-
butuhan dan kondisi pasien. Pemantauan Terapi Obat Pa- havior assessment of oral anti-
Jangan lupa lakukan “final sien dengan Gangguan Tiroid diabetic medication use: a study
verification” untuk memasti- Apoteker sedang melakukan skrining of patient decisions in long-term
kan bahwa pasien memahami resep seorang perempuan berusia 58 disease management in primary
semua yang kita informasikan tahun. Dokter meresepkan PTU 100 health care centers in Suraba-
dan tidak ada yang terlewat. mg (3 dd 1) dan suplemen hepato- ya. Journal of Basic and Clinical
protektor (1 dd 1). Hasil pemeriksaan Physiology and Pharmacology.
3) Show and Tell 2020; 20190257
TSH terakhir 0,020 (nilai rujukan
Untuk pasien yang akan me- 7. Stefanelli. Ambulatory Care with
0,27-4,2) µIU/mL. Dari rekam pen-
nebus resep ulangan, maka Indian Health Service. Pharmacy
gobatan pasien bulan lalu, aturan
metodenya adalah “Show and Times. 2006
dosis PTU adalah 2 dd 1, diketahui
Tell”. Dengan metode ini,
bahwa pasien sering lupa minum
karena pasien sudah pernah
obatnya, terutama pada malam hari
menggunakan obat itu sebel-
dikarenakan ketiduran.
umnya, maka Apoteker perlu
1. Apakah permasalahan terapi obat
memastikan bahwa pasien
yang dialami pasien tersebut dari
menggunakan obatnya den-
aspek indikasi, efektivitas, kea-
gan benar.
manan dan kepatuhan?
2. Apakah rencana pelayanan ke-
4) “Open Ended Questions”
farmasian yang akan direkomen-
Adapun yang perlu ditanya-
dasikan oleh apoteker?
kan kepada pasien dalam
3. Apakah pemantauan yang perlu
teknik ini adalah :
dilakukan atas rekomendasi yang
a. Menurut yang Anda keta-
diberikan?
hui, untuk apa tujuan/ke-
gunaan obat ini? (What are Referensi
you using this medication 1. Taylor et al. 2018. Global epide-
to treat?) miology of hyperthyroidism and
b. Bagaimana Anda meng- hypothyroidism. Nature Reviews
gunakan obat selama ini? Endocrinology. Macmillan Pub-
(How do you take this med- lishers Limited, part of Springer
ication?) Natur. DOI: 10.1038
c. Apakah ada masalah se- 2. Riskesdas 2013
lama Anda menggunakan 3. Awad G. 2018. Thyroid Function
obat ini? (What problems in Health & Psychiatric Disorders.
are you experiencing with Thyroid Foundation of Canada.
this medication?) Citation https://thyroid.ca/re-
source-material/articles/e-10-g/
Dari jawaban pasien maka Apo- 4. Cipolle et.al. Pharmaceutical Care
teker dapat menggali kekuran- Practice: The Patient-Centered

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 41


The first step to being happy
is to have "clean hands"

42
PROGRAM ORGANISASI

Penyusunan Standar
Kompetensi Apoteker
Indonesia
Drs. apt. Totok Sudjianto, M. Kes.

Pengertian Standar Kompetensi Profesi


Pengertian standar kompetensi profesi adalah suatu yang bernilai tetap dan baku
yang digunakan untuk mengukur kinerja profesional dalam bidang pekerjaan keahlian
tertentu apakah mampu, berpengetahuan cukup, terampil dan memiliki sikap yang
memungkinkan untuk melaksanakan keahliannya dengan efektif. Sedangkan menurut
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 yang dimaksud dengan Standar Profesi adalah
batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu untuk dapat melakukan
kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi
profesi bidang kesehatan.

Seorang profesional yang telah menguasai kompetensi sesuai dengan standar yang
ditetapkan, maka orang tersebut akan mampu untuk : mengerjakan suatu tugas/
pekerjaan (task skill), mengelola agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan (task
management skill), menyelesaikan masalah yang ada dan apa yang harus dilakukan,
bilamana terjadi sesuatu keadaan yang berbeda dengan rencana semula (contingency
management skill), menghadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja
termasuk bekerjasama dengan orang lain (job environment skill) dan menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas
dengan kondisi yang berbeda (transfer skill /adaption skill).

Standar Kompetensi Apoteker Indonesia 2016


Standar Kompetensi Apoteker Indonesia yang saat ini berlaku adalah edisi 2016
yang terdiri dari 10 (sepuluh) area kompetensi yang yaitu :
01. Praktik kefarmasian secara profesional dan etik
02. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 43


PROGRAM ORGANISASI

03. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan Contoh Tabel Kemampuan, Tingkat Kemampuan dan Pokok Bahasan
04. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
Kemampuan yang diharapkan Tingkat Kemampuan Pokok Bahasan
05. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
saat lulus K S A
06. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
● Peran &
07. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan 2.1.1 Memberikan pertimbangan 5 3 3
tanggung jawab
pemilihan/penggunaan obat.
08. Komunikasi efektif apoteker dalam
09. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal 2.1.2 Memberikan pertimbangan 5 3 3 meningkatkan
keamanan,
regimentasi.
10. Landasan ilmiah dan peningkatan kompetensi diri efektifitas dan
2.1.3 Menerapkan patient care 4 3 3 dampak ekonomi
process dalam menyelesaikan penggunaan obat
Masing-masing area kompetensi terdiri dari beberapa unit masalah terkait penggunaan secara individual
kompetensi disertai deskripsi ringkas kemampuan praktik yang obat pasien.
● Pharmaceutical
diharapkan. Setiap unit kompetensi dilengkapi dengan elemen 2.1.4 Memanfaatkan mnemonics, 3 3 3 care process:
kompetensi yaitu kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh klasifikasi DTPs dan parameter Dan seterusnya
apoteker pada saat lulus dan masuk ke tempat praktik/kerja. monitoring sesuai kondisi dan
kebutuhan pasien
Dalam Standar Kompetensi Apoteker Indonesia 2016 dilengkapi
dengan lampiran berupa : 2.1.5 Melakukan asesmen pasien, 4 3 3

• Daftar Masalah (Masalah penggunaan obat yang dihadapi



riwayat penyakit, dan riwayat
pengobatan pasien dengan
pasien/masyarakat dan masalah profesi apoteker dalam menunjukkan empati .
praktik kefarmasian). Dan seterusnya
• Daftar Keterampilan Contoh Tabel Kemampuan, Tingkat Kemampuan dan Pokok Bahasan
• Daftar Pokok Bahasan
Sebagai Contoh :
Area Kompetensi 2 Optimalisasi Penggunaan Sediaan Famasi Penyusunan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
Unit Kompetensi 2.1. Upaya Penggunaan Obat Rasional
Kompetensi Inti: Mampu melakukan upaya penggunaan obat Penyusunan standar kompetensi profesi dilakukan dengan
yang rasional dengan didasari pertimbangan ilmiah, pedoman, menggunakan metode pendekatan Competency-based
dan berbasis bukti. approach yaitu suatu pendekatan yang dibuat dengan
mengidentifikasi profil keahlian yang ideal dengan memper-
Lulusan pendidikan apoteker mampu: timbangkan keadaan lingkungan strategis, baik internal maupun
2.1.1 Memberikan pertimbangan pemilihan /penggunaan obat. eksternal, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung.
2.1.2 Memberikan pertimbangan regimentasi.
2.1.3 Menerapkan patient care process dalam menyelesaikan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia pertama kali
masalah terkait penggunaan obat pasien. disusun pada tahun 2004 dimana pada standar ini dilakukan
2.1.4 Memanfaatkan mnemonics, klasifikasi DTPs dan pengelompokan kompetensi apoteker berdasar tempat
parameter monotoring sesuai kondisi dan kebutuhan praktiknya. Dengan demikian ada kelompok kompetensi
pasien. apoteker di industri, ada kelompok kompetensi apoteker di
2.1.5 Melakukan asesmen pasien, riwayat penyakit, dan distribusi dan ada kelompok kompetensi apoteker di pelayanan.
riwayat pengobatan pasien dengan menunjukkan empati.
Dan seterusnya Standar Kompetensi Apoteker Indonesia telah direvisi 2 (dua)
kali yaitu pada tahun 2011 yang memuat tentang kompetensi
Contoh penentuan kemampuan dikaitkan dengan tujuan untuk apoteker yang sudah melakukan praktik dan tahun 2016
pembelajaran yang memuat kompetensi untuk apoteker entry level. Dengan
dikeluarkannya Standar Kompetensi tahun 2016, ada beberapa
Tujuan pembelajaran berupa : apoteker yang sudah melakukan praktik dibidangnya merasakan
1. Mampu menetapkan drug related problem dikaitkan kompetensi yang seharusnya menjadi dasar dan acuan untuk
dengan SKAI 2016 masuk ke 2.1.4 praktiknya tidak tercantum lagi pada Standar Kompetensi ini.
2. Mampu melakukan konseling pada pasien dikaitkan dengan
SKAI 2016 masuk ke 2.2.4. Terkait dengan hal tersebut di atas dan ditambah dengan
3. Mampu memberikan pilihan obat yang tepat sesuai perkembangan paradigma praktik yang semakin memerlukan
kebutuhan pasien dikaitkan dengan SKAI 2016 masuk ke peran apoteker dengan kompetensi yang semakin meningkat
2.3.2 serta adanya tuntutan masyarakat dan tenaga Kesehatan lain
terhadap kompetensi apoteker, maka Pengurus Pusat Ikatan
Penetapan tujuan pembelajaran ini diperlukan saat apoteker Apoteker Indonesia memutuskan untuk menyusun Standar
menyusun loog book pembelajaran sebagai pendukung yang Kompetensi Apoteker Indonesia revisi yang ketiga.
dibutuhkan untuk resertifikasi. Dalam melakukan pengembangan standar kompetensi revisi
ini, dilakukan pendekatan berupa benchmark, adopt dan adapt
yang berarti dilakukan pengembangan dengan mempelajari dan

44
membandingkan standar-standar kompetensi yang telah ada Bab II Sistematika
di berbagai negara, dimana standar yang dibutuhkan diadopsi Bab III Standar Kompetensi
dan disesuaikan dengan kebutuhan dan melakukan peninjauan A. Area Kompetensi
terhadap Standar Kompetensi Apoteker edisi sebelumnya. B. Kompetensi
Setelah melalui pembahasan dan workshop maka standar C. Penjabaran Kompetensi
tersebut akan ditetapkan sebagai standar kompetensi yang baru. Bab IV Penutup
Lampiran terdiri dari :
Tim penyusun standar kompetensi yang dibentuk oleh Pengurus A. Daftar Masalah
Pusat terdiri dari 2 (dua) Tim yaitu Tim Kecil dengan anggota B. Daftar Obat
berjumlah 11 orang yang terdiri dari unsur praktisi, organisasi C. Daftar Keterampilan
profesi, beberapa pakar dibidangnya dan beberapa orang
pendidik dari beberapa Perguruan Tinggi Farmasi dan Tim Sebagai catatan naskah Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
Lengkap yang terdiri dari semua anggota Tim Kecil ditambah tidak memuat Daftar Pokok Bahasan sebagaimana sebelumnya
dengan wakil Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia, wakil tertera pada Standar Kompetensi Apoteker Indonesia 2016.
Himpunan Seminat dan wakil Konsil Farmasi. Untuk hal ini sepenuhnya diserahkan kepada Asosiasi Perguruan
Tinggi Farmasi Indonesia untuk menyusun dan menetapkan
Kegiatan awal Tim adalah melakukan workshop dengan Daftar Pokok Bahasan.
narasumber yang berasal dari 2 (dua) organisasi profesi yaitu
Akuntan dan Pengacara serta 2 (dua) ahli dibidang penyusunan Secara ringkas muatan dari konsep awal Standar Kompetensi
Standar Kompetensi. Luaran workshop yang diharapkan adalah Apoteker Indonesia dapat disampaikan sebagai berikut :
tersusunnya kerangka konsep Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Focus Group Pada bab Pendahuluan disampaikan tentang latar belakang
Discussion (FGD) dengan Himpunan Seminat guna Pemetaan yang mendasari dan sebagai justifikasi disusunnya Standar
Kebutuhan Revisi Standar Kompetensi Apoteker Indonesia. Kompetensi Apoteker Indonesia yang meliputi peran utama profesi
apoteker dalam pelayanan kesehatan adalah mendukung serta
Berdasar hasil workshop dan FGD, Tim Kecil mulai melakukan memberdayakan individu dan masyarakat dalam pengambilan
kegiatannya dengan mengumpulkan referensi yang dibutuhkan. keputusan tentang obat dan pengobatan sebagai upaya
Referensi yang dikumpulkan berupa Royal Pharmaceutical kesehatan, keamanan dan kesejahteraannya, selanjutnya pasien
Society Advance Pharmacy Framework, Royal Pharmaceutical dan masyarakat memiliki hak untuk memperoleh pelayanan
Society Foundation Pharmacy Framework, New Zealand kefarmasian yang profesional, aman dan efektif sebagai bagian
Competence Standards For The Pharmacy Profession, National dari pelayanan kesehatan. Terkait dengan tersebut tentunya apa
Competency Standards Framework for Pharmacists in Australia, yang menjadi tanggungjawab seorang apoteker tidak mungkin
Professional Competencies for Canadian Pharmacists at Entry dapat terlaksana dengan baik apabila kompetensi yang dimiliki
to Practice, The Pharmaceutical Society of Ireland : Core oleh apoteker tidak dapat mengikuti perubahan lingkungan yang
Competency Framework for Pharmacists, Ministry of Health dinamis. Sehingga dengan pertimbangan ini perlu disusun Revisi
Singapore : Competency Standards for Pharmacist in Advance Standar Kompetensi Apoteker Indonesia.
Practice, FIP Education Initiatives Pharmacy Education Taskforce
: A Global Competency Framework, Standar Kompetensi Pada sub bab Dasar Hukum disampaikan peraturan perundangan
Apoteker Indonesia 2011 dan Standar Kompetensi Apoteker yang terkait dengan profesi apoteker yang dilanjutkan dengan
Indonesia 2016. Selain itu dikumpulkan juga peraturan sub bab maksud dan tujuan serta manfaat dari Revisi Standar
perundang-undangan meliputi Undang-Undang dan Peraturan Kompetensi Apoteker Indonesia dan ketentuan umum yang ada
Pemerintah terkait, Peraturan dan Surat Keputusan Menteri pada standar ini.
Kesehatan serta pedoman yang terkait praktik kefarmasian.
Bab II Sistematika menguraikan tentang Standar Kompetensi
Dengan melakukan perbandingan antara Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI) yang terdiri atas 6 (enam) area
dari berbagai negara maka didapatkan Kerangka Konsep Standar kompetensi, dimana setiap area kompetensi ditetapkan
Kompetensi Apoteker Indonesia. definisinya, yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa
kompetensi. Kompetensi yang ada selanjutnya dijabarkan
Konsep Standar Kompetensi Apoteker Indonesia menjadi beberapa unjuk kerja
Melalui beberapa kali pembahasan, telah dapat dihasilkan
konsep Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dengan
rancangan daftar isi sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan AREA KOM
PETENSI
KOMPE BEHA
LAMPIRAN
TENSI VIOURS
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum/Landasan Hukum
C. Maksud/Tujuan
D. Manfaat
E. Ketentuan Umum Gambar 1 Gambar
Sistematika SKAI
1 Sistematika SKAI

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 45


Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dilengkapi dengan daftar masalah yang terdiri dari
masalah obat pasien dan masyarakat serta masalah praktik profesi, daftar obat dan daftar
keterampilan apoteker. Daftar masalah dapat digunakan untuk melatih dan membiasakan calon
apoteker mengenali masalah yang akan dihadapi pada praktik dengan memanfaatkan daftar
PROGRAM ORGANISASI

Secara skematis sistematika SKAI digambarkan melalui gambar Objective Structured Clinical Examination (OSCE), Objective
sistematika di halaman sebelumnya. Structured Assesment of Technical Skill) atau metoda penilaian
observasional dalam bentuk simulasi lainnya.
Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dilengkapi dengan
daftar masalah yang terdiri dari masalah obat pasien dan Tingkat Kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara
masyarakat serta masalah praktik profesi, daftar obat dan daftar mandiri
keterampilan apoteker. Daftar masalah dapat digunakan untuk Apoteker mampu bertindak secara mandiri dan konsisten dalam
melatih dan membiasakan calon apoteker mengenali masalah situasi yang dihadapi sehari-hari, kompleks namun didefinisikan
yang akan dihadapi pada praktik dengan memanfaatkan daftar dengan jelas. Penilaian dapat menggunakan penilaian
tersebut sebagai pemicu diskusi. observasional atau portofolio.
Daftar Keterampilan Apoteker berisikan keterampilan yang Mengingat ilmu dan teknologi terus berkembang secara
harus dimiliki oleh Apoteker untuk dapat melakukan praktik dinamis dan tuntutan mutu layanan juga terus meningkat,
dengan baik dan benar. maka apoteker harus memiliki karakter pembelajar sepanjang
Kemampuan apoteker dalam Standar Kompetensi Apoteker hayat (life-long learner). Kemampuan yang dimiliki oleh
Indonesia dinyatakan dalam 4 (empat) tingkat kemampuan apoteker harus terus dikembangkan melalui pendidikan dan/
yaitu: atau pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian dan
keterampilannya dalam melaksanakan praktik kefarmasian.
● Tingkat Kemampuan 1 (knows),
● Tingkat Kemampuan 2 (knows how), Pada bab III tentang Standar Kompetensi kita dapat melihat 3
● Tingkat Kemampuan 3 (shows how), dan (tiga) hal yaitu area kompetensi. Kompetensi dan Unjuk kerja.
● Tingkat Kemampuan 4 (does) Perumusan dan penyusunan sejumlah area kompetensi, unit-
unit kompetensi dan unjuk kerja yang dibutuhkan dalam
Jabaran masing-masing tingkat kemampuan mengacu pada berbagai bidang pekerjaan merupakan tahap yang paling kritis
Piramida Miller. dan menentukan dalam pengembangan Standar Kompetensi
Apoteker.

Sebagaimana telah disampaikan di depan, peran utama profesi


apoteker dalam pelayanan kesehatan adalah mendukung serta
memberdayakan individu dan masyarakat dalam pengambilan
keputusan tentang obat dan pengobatan sebagai upaya
untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan keamanan dan
kesejahteraannya. Setiap individu maupun masyarakat luas
memiliki hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
profesional, aman dan efektif. Kompetensi apoteker merupakan
landasan bagi keberhasilan pelayanan kefarmasian sebagai
bagian dari upaya kesehatan.

Standar Kompetensi Apoteker Indonesia terdiri dari 6 (enam)


Gambar 2. Level Kompetensi area kompetensi dengan susunan sebagai berikut:
1. Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan Riset
2. Ketrampilan Personal
Tingkat Kemampuan 1 (Knows): 3. Ketrampilan Profesional
Apoteker memiliki pengetahuan yang dapat diterapkan untuk 4. Ketrampilan Organisasi dan Manajemen
menunjukkan/ mendemonstrasikan kemampuan untuk 5. Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi
melakukan praktik profesi. Penilaian dapat menggunakan ujian 6. Pelayanan Kefarmasian
tulis/esai, ujian lisan, atau MCQs.
Masing-masing area kompetensi terdiri dari beberapa unit
Tingkat Kemampuan 2 (Knows How): kompetensi. Setiap unit kompetensi selanjutnya dijabarkan
Apoteker memahami bagaimana menggunakan pengetahuan dalam beberapa pernyataan perilaku/unjuk kerja yang
dan ketrampilan untuk memberikan landasan ilmiah (reasoning menggambarkan kemampuan minimal apoteker pada saat
ability) dan menyelesaikan masalah (problem solving) praktik praktik profesi.
profesi. Penilaian dapat menggunakan ujian tulis/esai, ujian
lisan, MCQs, atau dokumentasi laboratorium/logbook. Area Kompetensi 1 Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan Riset
dijabarkan dalam 2 (dua) unit kompetensi yaitu Landasan Ilmiah
Tingkat Kemampuan 3 (Shows How): dan Keterampilan Riset
Apoteker dapat mendemonstrasikan kemampuan untuk
melakukan praktik profesi dalam lingkungan simulasi maupun Area Kompetensi 2 Ketrampilan Personal dijabarkan dalam 4
dalam praktik senyatanya. Penilaian dapat berupa studi kasus, (empat) unit kompetensi yaitu Keterampilan Kepemimpinan.

46
Keterampilan Pengambilan Keputusan, Keterampilan Komunikasi Tabel 1. Area dan Unit Kompetensi
dan Keterampilan Pengelolaan Diri.
No Area Kompetensi Unit Kompetensi Unjuk kerja
Area Kompetensi 3 Ketrampilan Profesional dijabarkan
1. Penguasaan ilmu Landasan Ilmiah Memahami dan menerap-
dalam 9 (sembilan) unit kompetensi yaitu keterampilan dan keterampilan kan ilmu dan teknologi
riset
komunikasi efektif, praktik professional, praktik sesuai regulasi,
farmasi: ilmu-ilmu dasar,
ilmu biomedis termasuk
praktik sesuai etik profesi, keterampilan bekerja dalam tim, patofisiologi, farmakologi
perhitungan kefarmasian, penilaian professional, pengembangan dan farmakoterapi, kimia
medisinal, teknologi far-
profesionalitas berkelanjutan dan pendidikan dan pelatihan. masi dan analisis farma-
setik, regulasi farmasi,
farmasi klinis, farmasi
Area Kompetensi 4 Ketrampilan Organisasi dan Manajemen sosial dan
farmasi
administrasi

dijabarkan dalam 4 (empat) unit kompetensi yaitu keterampilan


pengelolaan tempat kerja, keterampilan pengelolaan sumber Mendemonstrasikan ba-
gaimana ilmu kefarma-
daya manusia, keterampilan pengelolaan keuangan dan sian diterapkan pada pen-
carian, perancangan dan
penjaminan mutu. pengembangan sediaan
farmasi yang aman,
efektif, dan memenuhi
Area Kompetensi 5 Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi standar mutu yang di-
dijabarkan dalam 7 (tujuh) unit kompetensi yaitu perancangan tetapkan

sediaan farmasi, produksi (manufkturing) sediaan farmasi, Memahami prinsip-prinsip
farmasetik dan mende-
pencampuran (compounding) sediaan farmasi, penyiapan bahan, monstrasikan penerapan-
produk, peralatan dan perlengkapan steril, penjaminan mutu nya pada studi praformu-
lasi dan formulasi sedia-
sediaan farmasi, pengadaan sediaan farmasi dan alat Kesehatan an farmasi yang aman,
dan penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan. efektif, dan memenuhi
standar mutu yang di-
tetapkan.

Area Kompetensi 6 Pelayanan Kefarmasian dijabarkan dalam Dan seterusnya
6 (enam) unit kompetensi yaitu pelayanan obat berpusat pada Mengidentifikasi sumber
Keterampilan Riset
individu, promosi kesehatan, informasi sediaan farmasi, dispensing informasi, menggunakan
berbagai teknik penel-
(pelayanan) sediaan farmasi, pelayanan sediaan farmasi untuk usuran informasi untuk
gangguan ringan dan monitoring penggunaan obat mengakses informasi yang
relevan dari sumber yang
terpercaya, termasuk in-
Berdasar unit kompetensi yang ada, selanjutnya dijabarkan formasi yang berbasis data
bila memungkinkan
menjadi unjuk kerja untuk masing-masing kompetensi. Sebagai
Menunjukkan kemampuan
contoh dapat kita lihat pada tabel di samping kanan. untuk menganalisa, meng-
evaluasi, menginterpre-
tasi, mengorganisasikan
Dari tabel tersebut kita dapat melihat bahwa dari 1 (satu) unit dan mendiseminasikan in-
kompetensi dapat dijabarkan menjadi unjuk kerja yang jumlahnya formasi sesuai kebu-tuhan

cukup banyak. Cara penulisan pada unjuk kerja berbeda dibandingkan Menunjukkan kemampu-
an untuk menginisiasi
dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia sebelumnya, karena riset dan pengembangan
dengan cara penulisan yang dilakukan saat ini diharapkan dapat lebih aktivitas praktik

mudah dipahami dan dapat meningkatkan besarnya cakupan. Dan seterusnya

Penutup
Penyusunan Revisi Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
hampir sampai pada tahap finalisasi konsep. Diharapkan dalam
waktu yang tidak lama lagi dapat disampaikan dan dibahas pada
forum yang lebih luas dan dapat segera disepakati untuk dapat
menjadi Standar Kompetensi Apoteker Indonesia yang baru.

Referensi

1. Pengurus Pusat IAI, (2016). Standar Kompetensi Apoteker


Indonesia. Jakarta : Ikatan Apoteker Indonesia.
2. Badan Nasional Sertifikasi Profesi, (2005). Pedoman
Penyusunan Standar kompetensi Kerja.
3. Estermetalia, (2011). Penyusunan Pengembangan
Standar kompetensi Profesi. http://sayaester.wordpress.
com/2011/10/27

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 47


CERITA DI BALIK
WEBINAR IAI
Edukasi, Kompetensi dan Ekualitas
Drs. apt. Iswanto, M.M.

B
erawal dari keinginan untuk memberikan bekal pan- Antusiasme peserta webinar yang begitu besar yang tercermin
duan kepada para apoteker, di tengah kondisi pandem- dari cepatnya absorbsi kapasitas yang tersedia dalam hitungan
ic pada saat itu, maka terpikirlah untuk menyelengga- jam, menunjukan webinar ini begitu di miinati, untuk itu we-
rakan webinar sebagai acuan bagi apoteker khususnya binar ini harus terus berlangsung menjadi media edukasi dan
yang bekerja di pelayanan. 6 april 2020, merupakan peningkatan kompetensi para apoteker. Tahap pertama yang
hari yang bersejarah bagi penyelenggaraan webinar IAI, itulah kita pikirkan adalah mencari mitra strategis (Industri farmasi,
webinar pertama yang kita selenggarakan dan tema awal mer- Perguruan Tinggi, Regular dll), untuk menjadikan webinar ini
upakan permasalahan yang terkait dengan Covid-19, kebijakan semakin menarik dan beragam, karena target kita webinar ini
regulator, manajemen pengelolaan obat di tengah pandemi, pan- free bagi Apoteker. Tentunya bukan persoalan yang mudah un-
duan bagi apoteker menghadapi covid dan sebagainya. tuk meyakinkan para mitra strategis ini mau berkontribusi dalam
penyelenggaraan webinar ini.

48
Membangun kualitas produk
Kesadaran kita untuk menjaga kualitas produk webinar ini di
dorong oleh keinginan untuk mencari kepercayaan mitra strat-
egis sekaligus menarik para peserta webinar untuk terus mengi-
kuti agenda kita. Langkah awal yang di ambil adalah dengan me-
nerapkan Term of Reference (TOR) seperti kualifikasi pemateri/
nara sumber, konten materi, cara penulisan dsb. Dengan me-
nerapkan TOR secara konsisten webinar menjadi menarik karena
diisi oleh para pemateri yang kompeten di bidangnya baik yang
berlatar belakang dari akademisi maupun praktisi, materi jadi
terstandardisasi serta mudah dipahami. Tidak hanya cukup sep-
erti itu, pada setiap webinar, selalu kita lakukan peoses review
atas materi webinar tersebut oleh pihak ketiga yang Independen
sehingga kualitas ilmiah materi, serta learning objective nya ter-
us terjaga dengan baik.

Peningkatan kualitas juga kita lakukan melalui atribut lain di da-


lam webinar, dengan menambahkan musik saat opening,Voice
Over (VO), serta memasukan materi iklan secara baik untuk uai, Tehnical Meeting, produksi opening dan iklan sampai tahap
mengisi jeda waktu antar sesi. Webinar ini tidak hanya sekedar evaluasi paska webinar. Tahapan tersebut secara konsisten kita
seminar ilmiah belaka, tetapi menjadi seperti entertainment ikuti dan terjadilah proses Continous Improvement yang luar bi-
yang menarik. Dari sisi model penyampaian kita kemas dalam asa. Dibutuhkan endurance, kreatifitas, kerja keras dan team work
berbagai bentuk seperti seminar, diskusi panel, bahkan webinar untuk bisa mencapai selama 6 bulan terselenggara 60 webinar.
spiritual, seperti layaknya pengajian ramadhan.
Edukasi, Kompetensi dan Ekualitas.
Dari evaluasi yang dilakukan serta monitoring dari berbagai me- Tujuan awal di selenggarakan webinar ini adalah untuk membe-
dia sosial, webinar ini semakin menarik dan diminati, namun rikan edukasi kepada anggota. Di tengah pandemi yang sangat
kapasitasnya sangat terbatas. Tahap awal yang dilakukan untuk membatasi ruang gerak kita, melalui pemanfaatan teknologi
mengatasi persoalan kapasitas dengan terus memperbesar kap- informasi, kita dapat menyelenggarakan webinar untuk mem-
asitas platform dari 500, menjadi 1000 dan akhirnya menjadi perkaya ilmu dan pengetahuan anggota. Praktek pelayanan
3000 peserta. Konsekwensinya tentu saja membengkaknya bi- kefarmasian terkini dan terbaik yang pernah di jalankan oleh
aya sewa platform. Oleh karena itu harus di pikirkan agar fre- praktisi berpengalaman ataupun pengetahuan terbaru dari para
kwensi penyelenggaraan kita tingkatkan untuk meminimalkan akademisi, dapat bagikan untuk menambah pengetahuan mau-
beban sewa tiap penyelenggaraan webinar. pun peningkatan kompetensi. Oleh karena itu kami sadar kerag-
aman tema akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para peser-
Tetap membludaknya peserta webinar yang tidak tertampung ta. Walaupun pada tahap awal tema webinar ini masih seputar
pada akhirnya, harus kita kembangkan fasilitas sistim informa- masalah Covid-19, karena kondisi yang sangat mendesak saat
si apoteker (SIAp) untuk menambah fitur baru sehingga bisa itu, khususnya untuk apoteker yang berada di pelayanan garda
menampilkan Video On Demand (VOD). Dengan adanya Video terdepan penanganan covid-19. Secara bertahap pilihan tema
On Demand yang saat itu di pajang 1-3 bulan ini, persoalan kap- dari webinar IAI ini terus mengalami perubahan dengan san-
asitas dapat teratasi. Peserta sekarang punya 2(dua) alternatif gat beragam, guna meningkatkan kompetensi anggota. Pilihan
pilihan ikut Webinar Life Streaming atau jika waktunya kurang tema ini memang lebih banyak untuk konsumsi para apoteker
sesuai bisa melalui VOD dengan sama sama mendapatkan 2 SKP yang berada di pelayanan seperti Apotek, klinik, puskesmas dan
secara gratis. Walaupun lagi2 terjadi pembengkakan biaya yang rumah sakit, dimana populasi apoteker pelayanan menempati
sangat besar karena proses pembuatan dan editing VOD me- porsi 70% dari keseluruhan anggota. Keragaman tema ni akan
merlukan tambahan biaya yang relatif signifikan. Tahapan beri- terus di kembangkan juga bagi apoteker yang praktik di sarana
kutnya kami ingin mengukur tingkat kepuasan dan kemanfaatan distribusi dan industri (Obat, Obat tradisonal, Makanan dan Alat
webinar bagi peserta, melalui pooling yang hasilnya dapat di kesehatan). (tabel 2 ; Tema webinar)
lihat di dalam tabel berikut (Tabel 1)
1. Mengenal Covid 19
Apakah proses membangun kualitas dan kepercayaan tersebut 2. Tata Laksana Terapi Covid 19
berlangsung mudah ? tentu saja tidak. Pada tahap awal kami ha- 3. Jenis dan Fungsi APD
rus jatuh bangun untuk sehari zoom meeting 5-6 kali, dari mem- 4. Pengendalian Infeksi dan Pencegahan Covid 19
persiapkan proposal, presentasi proposal ke mitra (sponsorship), 5. Perencanaan Perbekalan Farmasi untuk Covid-19
menyiapkan tema, mencari pembicara dan moderator yang ses- 6. Strategi Melawan Virus Corona

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 49


PROGRAM ORGANISASI

7. Rational Use of Antiseptics during Corona Virus 55. Informasi terkini nyeri kronis dan akut
8. IAI Waspada Covid 19 56. Komunikasi apoteker kepada pasien terkini obat yang dir-
9. Swamedikasi Batuk Pilek pada Covid 19 esepkan dokter untuk nyeri akut
10. Peran OMAI dalam upaya meringankan Gejala Awal COVID 19 57. Virus corona
11. Informatorium Obat Covid 19 58. Patofisiologi covid dan obat herbal
12. Medikamentosa Obat Covid 19 dengan Emphasis pada Hi- 59. Obat untuk covid 19
droksiklorokuin 60. Herd Immunity, vaksin dan terapi berbasis imun
13. SOP Layanan Pelanggan Selama Masa KLB Covid 19 61. Tampil sehat dan cantic dan sehat dengan stem cell
14. KIE dan Swamedikasi untuk Pendampingan Isolasi Mandiri 62. Role of Subtingual Administrasion for Anxiety and Panic
15. Penggunaan NSAID pada Covid 19 Disorder
16. Herbal dan Suplemen Imunodulator Sebagai Upaya Alterna- 63. Psychotropics Reporting for Pharmacy
tif Pencegahan Covid 64. Nutrisi Optimal Tumbuh Sehat
17. Interpretasi Data Laboratorium Pasien Covid 65. Manfaat dan Mekanisme Aksi Curcuma
18. GSK Standpoint in Facing Covid 19 66. Kupas Tuntas Berbagai Curcuma untuk Kesehatan
19. GSK Standpoint in Facing Covid 19 67. Informasi Penatalaksanaan Terkini Dermatitis Atopik
20. Konsep New Normal Semangat untuk Indonesia Maju 68. Peranan Kortikosteroid Topikal dalam Terapi Dermatitis
21. Konsep New Normal Tinjauan sosiologi dan ekonomi 69. Peranan Apoteker dalam Manajemen Asma
22. Peran Produk Alkes dalam Negeri 70. Perbandingan Biaya Pengobatan Obat Pengontrol Asma di
23. Peranan Apoteker dalam New Normal Sektor JKN
24. New Normal Menunggu Vaksin Covid 71. Penyakit Hemoroid dan Tatalaksananya
25. Peran BPOM dalam jaminan mutu dan keamanan vaksin 72. Farmakologi MPFF sebagai Pengobatan Hemoroid
sampai ke masyarakat 73. Komunikasi, Informasi dan Edukasi untuk Pasien dengan
26. Vaksinasi benteng ketahanan menghadapi pandemi Hemoroid
27. Penatalaksanaan obat Disfungsi Ereksi 74. Management of Acute Coronary Syndrome: Focused on
28. Obat Palsu Fondaparinux
29. Defisiensi zat besi bagi siklus kehidupan 75. The Right Drug Choice for Patient Safety
30. Manajemen Defisiensi zat besi 76. Deteksi Potensi Kanker dengan Pemeriksaan DNA
31. Manajemen terapi Rhinitis/ Rhinosinuitis 77. Deteksi dan Penanganan Terkini Kanker Payudara
32. The role of the Pharmacist During Physical Distancing Peri- 78. A to Z Penanganan Kanker Kolorektal
ode 79. Terapi T Cell dan NK Cell sebagai Pendukung Terapi Kanker
33. Penatalaksanaan Hipertensi dan Komunikasi terapi Terstandar
34. Manajemen Obat Emergency 80. Situasi dan Kondisi Tuberkolosis di Indonesia dan Keterli-
35. Penatalaksanaan Terapi Asma batan Apoteker
36. Perlindungan Hukum Praktik Kefarmasian 81. Peran Apoteker dalam Pemantauan Pengobatan Pasien dan
37. Update Regulasi BPJS Rujukan Kasus Terduga TBC
38. Clarifying Signoficant Issues In Thyroid Disorder 82. Kontribusi USAID TBPS bersama Apoteker untuk Eliminasi
39. Role of Pharmacist In Improving Treatment Adherence of TBC
Thyroid Disoder 83. Aspek Hukum di Sarana Pelayanan Kefarmasian
40. Prosedur Kredensialing dan Penetapan Kewenangan Klinis 84. Pengawasan Obat di Sarana Pelayanan Kefarmasian
41. Kenali gejala klinis dan manfaat vitamin neurotropik 85. Implemtasi SIAp
42. Peranan vitamin neurotropik pada sistem saraf 86. Personal dan Respiratory Hygiene untuk Cegah dan Putus
43. Tetap sehat dan bahagia selama social & Physical distencing Rantai Infeksi Covid-19
44. Health care cosmetic selama pandemic covid 19 87. Isu & Klarifikasi Obat Tradisional untuk Terapi Covid-19
45. Distruption covid 19, upgrade transformasi digital, pe- 88. Strategi Digital Marketing pada Era Pandemi Covid-19 yang
layanan publik & pengawasan di bidang obat sesuai dengan PKBPOM No. 8 Thn 2020
46. Pengelolaan distribusi farmasi di covid 19
47. Nyeri campuran (mixed pain) Edukasi ini terus kita jaga dengan menyelenggarakan post test
48. Manfaat kombinasi analgetik dan vit B6 Neurotropik pada dengan standar kelulusan yang relative tinggi di akhir webinar
kasus nyeri campuran untuk mengukur daya serap materi oleh peserta. Setiap webi-
49. Pharmaceutical care pada pasien geriatri nar mendapatkan 2-3 SKP sehingga dengan terselenggaranya
50. Penatalaksanaan Dislipidemia dari perspektif cardiologis 60 webinar, apoteker sudah dapat mencapai 120 SKP hanya da-
51. Peran statin dalam dislipidemia lam kurun waktu 6 bulan. Jika setiap Webinar kita asumsikan
52. Kesiapan penyediaan obat saat covid 19 rata-rata dihadiri oleh 1.500 peserta, dan Video On Demand di
53. Penatalaksanaan covid pada hipertensi kunjungi oleh 6.000 peserta, maka secara keseluruhan selama
54. Penatalaksanaan covid pada gangguan ginjal dan hepar 6 bulan ini telah diberikan secara gratis sejumlah 900.000 SKP

50
yang tersebar relatif merata di seluruh wilayah Indonesia. Se- 9.6 Penyelesaian Masalah
buah kontribusi yang sangat luar biasa yang kemanfaatannya 9.7 Pengelolaan Konflik
sangat dirasakan oleh anggota. 9.8 Peningkatan Layanan
9.9 Pengelolaan Tempat Kerja
Materi edukasi yang kita tuangkan dalam webinar telah mem- 9.3 Optimalisasi Kontribusi Diri Terhadap Pekerjaan
pertimbangkan dan mengacu pada Standar Kompetensi Apo-
teker Indonesia (SKAI) Dengan mengacu pada SKAI tersebut, Mengembangkan edukasi melalui webinar ini dengan memasu-
setidaknya edukasi tersebut memberikan kontribusi yg beragam kan beberapa variasi elemen elemen kompetensi secara langsung
sesuai tuntutan organisasi. Berdasarkan Standart Kompetensi akan meningkatkan kompetensi para peserta webinar. Peningka-
Apoteker Indonesia (SKAI) ada 10 elemen kompetensi yang ha- tan kompetensi ini pasti juga akan mendorong praktek pelayanan
rus di kuasai oleh apoteker. Dalam penyelenggaraan webinar ini profesi yang mandiri, berkualitas dan bertanggung jawab.
elemen kompetensi kita nyatakan dalam E Sertifikat dari setiap Di samping upaya untuk melakukan edukasi dan peningkatan
webinar yang di ikuti Dengan cara ini para peserta dapat melihat kompetensi, webinar ini harus dapat terdistribusi secara merata
elemen kompetensi seperti apa yang telah mereka capai, dan ke seluruh wilayah Indonesia. Sifat nya yang online, harus dapat
elemen mana yang perlu terus di kuasahi melalui aktifitas lainn- memberikan ekualitas yang sama bagi apoteker dimana saja di
ya untuk melengkapi 10 elemen yang di perdyaratkan.( Tabel 3: seluruh wilayah Indonesia.Sejawat yang berada di wilayah Perifer
SKAI 2016). yang biasanya sulit mendapatkan akses pengetahuan , menjadi
mempunyai kesempatan yang setara dengan sejawat mereka
1.1 Menguasai Kode Etik Yang Berlaku Dalam Praktik Profesi di perkotaan. Ekualitas ini bahkan mungkin sesuatu yang tidak
1.2 Praktik Legal Sesuai Ketentuan Regulasi pernah kita pikirkan saat situasi sebelum pandemic. Dari hasil
1.3 Praktik Profesional dan Etik analisa yang kita lakukan terhadap peserta yang telah memiliki
2.1 Upaya Penggunaan Obat Rasional akun SIAp dan telah mengikuti webinar, asal peserta dapat dilihat
2.2 Konsultasi dan Konseling Sediaan Farmasi dalam gambar berikut.
2.3 Pelayanan Swamedikasi
2.4 Farmakovigilans
2.5 Evaluasi Penggunaan Obat
2.6 Pelayanan Farmasi Klinis Berbasis Biofarmasi-Farmakokinetik
3.1 Penyiapan Sediaan Farmasi
3.2 Penyerahan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan
4.1 Pencarian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan
4.2 Pemberian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan
5.1 Prinsip dan Prosedur Pembuatan Sediaan Farmasi
5.2 Formulasi Sediaan Farmasi
5.3 Pembuatan Sediaan Farmasi Sumber : Sistem Informasi Apoteker
5.4 Penjaminan Mutu Sediaan Farmasi
6.1 Penyediaan Informasi Obat dan Pelayanan Kesehatan Dari gambar tersebut dapat terlihat distribusi asal peserta yang
6.2 Upaya Promosi Penggunaan Sediaan Farmasi Yang Baik & sangat merata mewakili seluruh wilayah propinsi Indonesia. Data
Benar dalam gambar tersebut hanya kita ambil dari peserta Webinar
6.3 Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat Life Streaming (WLS) yang kesempatannya sangat terbatas kare-
7.1 Seleksi Bahan Baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan na persoalan kapasitas meeting. Kalo kita lihat data di Video On
7.2 Pengadaan Bahan baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Demand (VOD) yang tidak ada pembatas waktu dan kapasitas,
7.3 Penyimpanan Dan Pendistribusian Bahan Baku, Sediaan Far- kami yakin distribusi nya akan semakin tersebar lebih baik.
masi, Alat Kesehatan Webinar IAI ini seperti layaknya Blessing in Disquise dimana di
7.4 PemusnahanBahanBaku, SediaanFarmasi,AlatKesehatan tengah pandemic yang membatasi ruang gerak kita, justru disana
7.4 Pemusnahan Bahan Baku, Sediaan Farmasi,Alat Kesehatan bisa kita temukan sebuah media yang sangat efektif untuk bisa
7.5 Penarikan Bahan Baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan memberikan Edukasi, peningkatan kompetensi dan kesetarasn
7.6 Pengelolaan Infrastruktur akses (ekualitas) bagi seluruh apoteker Indonesia. Melalui pe-
8.1 Ketrampilan Komunikasi manfaatkan tehnologi informasi dengan platform SIAp yang su-
8.2 Ketrampilan Komunikasi Dengan Pasien dah dimiliki oleh PP IAI kita akan dapat terus meningkatkan pe-
8.3 Ketrampilan Komunikasi Dengan Tenaga Kesehatan layanan anggota, transparansi, edukasi, peningkatan kompetensi
8.4 Ketrampilan non verbal bahkan ekualitas yang sama bagi apoteker Indonesia. Sepertinya
9.1 Penjaminan Mutu dan Penelitian di Tempat Kerja itu salah satu cara berorganisasi yang elegan, terus bergerak da-
9.2 Perencanaan dan Pengelolaan Waktu Kerja lam sunyi memanfaatkan aplikasi SIAp untuk kemaslahatan ang-
9.4 Bekerja Dalam Tim gota organisasi, bukan membangun narasi dengan asumsi asum-
9.5 Membangun Kepercayaan Diri si sesat yang hanya memuaskan ego pribadi. ( IS, CF).

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 51


PROGRAM ORGANISASI

Kisah Relawan
Apoteker di RSPI
Sulianto Saroso
Dunia seketika dikejutkan dengan pandemi
virus SARS CoV2 generasi baru, yang muncul di
penghujung tahun 2019. Indonesia juga menjadi
salah satu Negara yang terdampak pandemi
COVID-19. Penyebarannya menjadi sangat cepat
di awal Maret 2020.

P
andemi ini mengundang ba-nyak simpati untuk membantu korban yang
terinfeksi virus dan orang-orang terdampak. Terutama saat diberitakan
bahwa banyak tenaga kesehtan yang ikut menjadi korban sehingga stabilitas
Sumber Daya Manusia di rumah sakit (RS) menjadi berkurang. Beberapa rumah
sakit bahkan sampai membuka lowongan untuk tenaga kesehatan yang ingin turut
membantu per-cepatan penanganan COVID-19 sebagai Relawan, terutama RS yang
menjadi rujukan utama COVID-19.

52
Ikatan Apoteker Indonesia turut perihatin Apoteker yang direkrut oleh PP IAI ruangan langsung untuk bertemu dengan
dengan pandemi yang menimpa Negeri atas permohonan Rumah Sakit melalui pasien. Namun, sudah menjadi kewajiban
ini. Bekerjasama dengan berbagai pihak PPSDM dan dinyatakan telah memenuhi para relawan apoteker mendatangi ruang
seperti BNPB, PPSDM, ATB, dan seluruh persyaratan tertentu. Masa penugasan ners station untuk melakukan rekonsiliasi
Pengurus Dearah (PD) serta Pengurus kami berlangsung satu periode yaitu 30 melalui catatan dokter dan perawat.
Cabang (PC) seluruh Indonesia, Pengurus hari kerja ditambah 14 hari karantina dan
Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) sesuai aturan bisa ditugaskan kembali Tak terasa hampir enam bulan menjadi
membuka link Rekrutmen Relawan untuk jika dibutuhkan kembali. Penugasan relawan, tentu banyak suka dan duka.
seluruh Apoteker yang ingin membantu terhitung sejak Surat Perintah Sangat banyak suka yang dirasakan.
dalam percepatan penanganan Melaksanakan Tugas (SPMT) diterbitkan Terutama saat tenaga kesehatan lain
COVID-19. oleh Pejabat yang Berwenang, dalam hal merasakan kehadiran seorang apoteker.
ini oleh Direktur Rumah Sakit. Apoteker memastikan kebutuhan dan
Akhir Maret 2020, Saya yang biasa mengelola APD yang digunakan oleh
dipanggil apoteker Sana melihat Padahal, awal mulanya saya sempat tenaga medis, yang per harinya bisa
postingan di media sosial Instagram berpikir mengenai situasi di RS akan mencapai sekitar 600 set APD dan
PP IAI yang mencantumkan persya- sangat mencekam selama bertugas. Apoteker selama 24 jam memastikan
ratan dan link untuk mendaftar sebagai Ditambah kekhawatiran menjadi ketersediaan obat untuk pasien yang
Relawan Apoteker. Akhirnya saya seorang relawan yang akan ikut terisolasi terinfeksi.
mencoba mendaftarkan diri melalu juga di rumah sakit.
link tersebut. Tanpa mengetahui akan Hal di atas merupakan dua kunci dalam
mendapatkan penempatan dimana ketika Namun, kekhawatiran tersebut sirna menangani COVID-19 yaitu APD dan
saya mendaftar. Meski tipis harapan setelah disana kami diberikan fasilitas regimen obat COVID-19 yang cukup sulit
saya karena domisili yang berada di luar penginapan dan akomodasi yang didapat pada saat ini. Dikarenakan setiap
Jabodetabek. memadai. Area kerja RS saya masih fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai
tergolong cukup aman atau zona kebutuhan yang sama. Selain itu apoteker
Beberapa hari menunggu, akhirnya kuning, sehingga para relawan cukup juga wajib memastikan mutu dari obat
saya mendapatkan email balasan untuk memakai APD level 1 dan senantiasa dan kualitas dari APD yang digunakan,
menghubungi Mbak Naya sebagai mentaati protokol kesehatan untuk ditambah tentunya apoteker pula-lah
narahubung di Sekretariat PP IAI. meminimalkan risiko penularan yang selektif untuk memilah distributor
Langsung saya menghubungi narahubung COVID-19. yang legal dan menjual produk dengan
dan dikabarkan untuk berangkat esok harga yang wajar.
harinya juga jam 9 pagi ke RSPI Prof. Meskipun tergolong zona kuning,
Dr. Sulianti Saroso di bilangan Jakarta tapi bukan berati Standar Pelayanan Selain fokus untuk penyembuhan pasien
Utara. Informasi tersebut membuat saya Kefarmasian di Rumah Sakit kami juga memastikan kebutuhan daya
bersemangat karena selain belum terikat diabaikan. Kami tetap melakukan tahan tubuh utuk seluruh SDM di Rumah
praktik di manapun, tujuan utama yang pelayanan farmasi klinis dan penge- Sakit dengan cara membagikan paket
ingin saya berikan sebagai relawan ialah lolaan persediaan farmasi terutama multivitamin.
menyedekahkan ilmu, waktu, dan tenaga dalam pemunuhan kebutuhan APD dan
walupun sedikit. standar regimen terapi COVID-19 yang Tidak sedikit korban dari COVID-19
telah ditetapkan pemerintah. begitupun sejawat kami yang gugur
Satu bulan sudah saya menjalankan karena terdampak COVID-19. Harapan
tugas di RSPI Sulianti Saroso, hingga Banyak hal baru yang saya pelajari selama saya di masa akhir penugasan, semoga
saya bersama relawan apoteker lainnya menjadi relawan di RSPI Sulianti Saroso pandemi ini segera berakhir. Sehingga kita
mendapatkan SK Pertama penugasan terutama cara berkoordinasi antara bisa sama-sama menjalankan new normal
kami dari Pusat Pengembangan Sumber perawat di ruangan dan dokter. Karena dengan tetap menjaga higine. Bahagia
Daya Manusia (PPSDM) bagian Konsil sistem pemberian obat kepada pasien rasanya jika bisa menghirup kembali
Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) disini adalah Unit Dose Dispensing (UDD) udara segar yang mungkin sempat disia-
dengan nomor sekian tentang Penu- sehingga cukup sulit untuk tim farmasi siakan. Saling menjaga diri untuk saat ini
gasan Relawan Tenaga Kesehatan dalam memastikan apakan pasien benar-benar dengan membiasakan diri dengan 3M
Mendukung Penanggulangan Wabah menerima obat tepat waktu. (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Menjaga Jarak). Apoteker berdiri dengan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2020 Untuk itu, kunci dari mencegah medication teguh bersama Tenaga Kesehatan lain
Gelombang I (Satu). error adalah koordinasi. Meski dalam dan Masyarakat untuk memulihkan
pelaksanaannya apoteker agak dibatasi kembali situasi agar Indonesia tetap sehat
Saya bertugas bersama tiga sejawat ruang geraknya, karena tidak ada visite ke dan tangguh. (Humas PP IAI)

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 53


Pengembangan
P
engembangan profesi apoteker menjadi apoteker
spesialis & advanced practice melingkupi semua
peminatan profesi apoteker di Indonesia. Proses
Profesi Apoteker pengembangan profesi Apoteker ini dilaksanakan
oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

menjadi Apoteker (PP IAI), Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia (KIFI) serta
perguruan tinggi, dengan mengacu pada pengembangan
Advanced Practice yang dilakukan oleh FIP yang diadopsi
Spesialis dan dengan berbagai penyesuaian kewenangan apoteker dan
regulasi di Indonesia. Proses adopt and adapt (adopsi dan

Advanced Practice
adaptasi) dilakukan untuk dapat menyesuaikan dengan
praktik kefarmasian di Indonesia. Kepentingan pengem-
bangan ini mengadopsi sistem yang dikembangkan FIP
(International Pharmaceutical Federation) agar keti-
Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si ka pengembangan ini diadaptasikan ke Indonesia, maka
pengembangan profesi ini bisa diakui secara global.

Dalam proses pengembangannya, diawali dengan peny-


usunan Framework Apoteker Advanced Practice Indo-
nesia. Proses ini melibatkan seluruh apoteker Indonesia
yang berpartisipasi dalam survey ALF (advanced level
framework). Tujuan survei ini adalah untuk mengeksplor-
asi karakteristik praktik k di Indonesia dengan mengadop-

54
si ALF yang yang telah digunakan FIP secara global. ALF promosikan budaya belajar di dalam instansi/
menjadi pedoman pengembangan profesi apoteker yang perusahaan tempat apoteker bekerja.
memajukan praktik kefarmasian dalam sistem pelayanan 6. Penelitian dan evaluasi : Menggunakan hasil pe-
kesehatan di suatu negara. nelitian untuk melakukan praktik yang efektif
berdasarkan bukti (evidence based). Mengiden-
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengemban- tifikasi dan menggunakan penelitian untuk men-
gan spesialis yaitu naskah akademik dan standar kompe- jelaskan praktik.
tensi. Ada 6 standar kompetensi yang harus bisa dipenuhi,
antara lain: Secara khusus dalam pengembangan apoteker spesialis,
1. Pakar dalam praktik profesi : Peningkatan stan- perlu diperhatikan akseptabilitas dan dukungan dari se-
dar praktik kefarmasian jawat dokter spesialis yang akan menjadi mitra dalam pe-
2. Kemampuan bekerjasama : Mampu berkomu- layanan kesehatan secara inter professional collaboration
nikasi, membangun dan memelihara hubungan (IPC) Hal ini untuk menjamin para apoteker spesialis akan
kerja secara profesional dan menjalin kerjasama mendapatkan priviledging yang memadai setelah mampu
dengan orang lain meningkatkan credentialing dan kompetensi yang sesuai
3. Kepemimpinan : Mampu menginsipirasi individu dengan harapan user atau sejawat tenaga medis dan tenaga
dan tim untuk mencapai standar yang tinggi da- kesehatan yang akan bekerja bersama dalam tim kesehatan
lam kinerja dan pengembangan diri. untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik
4. Manajemen : Mengatur dan memberikan pe- bagi masyarakat. Tentu saja setelah dukungan didapatkan
layanan secara efisien. dari sejawat tim tenaga kesehatan maka akan sangat mu-
5. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan : dah mendapatkan dukungan serupa dari piha manajemen
Mendukung pendidikan, pelatihan & pengem- dan pihak regulator dalam implementasinya.
bangan untuk diri sendiri dan orang lain. Mem-

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 55


PROGRAM ORGANISASI

Praktik Advance:
Apoteker Menjawab
Tantangan Pelayanan
Kesehatan
apt. Roy Himawan, S. Farm., M.K.M.

Latar Belakang Perlunya Praktek Advance sangat berat. Perkembangan-perkembangan tersebut


dapat dilihat misalnya pada pelayanan kefarmasian di
Pada artikel sebelumnya, penulis telah menyampaikan rumah sakit. Terapi Covid-19 yang masih mencari golden
mengenai program transformasi apoteker (PTA), yang standard, mendorong semua tenaga kesehatan untuk
diinisiasi oleh PP-IAI bekerja sama dengan International mencermati dan mengevaluasi intervensi farmasetika yang
Pharmaceutical Federation (FIP). Program ini bertujuan paling efektif untuk mengatasi penyakit yang disebabkan
untuk menyusun rancangan praktek keprofesian yang oleh virus SARS-Cov2.
dapat menjawab dinamika pelayanan kesehatan yang
semakin berkembang. Bagi apoteker farmasi klinik, tentunya hal ini menjadi
tantangan baru untuk memastikan obat yang diberikan
Pelayanan kesehatan nasional berkembang seiring memenuhi unsur-unsur rasionalitas penggunaan obat.
dinamika lingkungan strategis yang ada di sekitarnya. Dan Perkembangan yang tidak kalah pesat juga terjadi pada
perkembangan ini menjadi semakin cepat dengan adanya bidang penelitian dan pengembangan obat dan vaksin
musibah pandemi Covid-19 seperti saat sekarang, dimana yang ditujukan untuk penyakit Covid-19. Berbagai
sistem kesehatan nasional sedang mengalami beban yang pendekatan telah dikembangkan untuk menghasilkan

56
molekul obat maupun vaksin dengan berbagai platform- seharusnya dilakukan melalui sistem karier, penggajian,
nya, yang tentunya sangat terkait dengan pengetahuan dan dan insentif untuk hidup layak sesuai dengan tata nilai di
kompetensi apoteker di bidang pengembangan obat dan masyarakat dan beban tugas SDM Kesehatan agar dapat
vaksin. bekerja secara profesional. Pemerintah, pemerintah daerah,
dan swasta mengupayakan penyelenggaraan pendidikan
Di sisi lain, perkembangan pelayanan kesehatan telah berkelanjutan dalam rangka peningkatan karier dan
mendorong semakin tingginya harapan masyarakat akan profesionalisme tenaga kesehatan, mengembangkan dan
sebuah pelayanan yang efektif, berkualitas tinggi, mudah, menerapkan pola karier tenaga kesehatan yang dilakukan
dan terjangkau. Kemajuan dunia digital membawa banyak secara transparan, terbuka, dan lintas institusi. Perlu
perubahan dalam pelayanan kesehatan, termasuk pada diperhatikan bahwa pengembangan karier tenaga kesehatan
pola masyarakat mencari pelayanan kesehatan. Saat ini, merupakan bagian dari penjaminan mutu tenaga kesehatan,
masyarakat sangat memanfaatkan kecanggihan dunia yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan mutu
digital, sehingga platform-platform digital kesehatan marak tenaga kesehatan agar dapat menyediakan pelayanan
bertumbuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. kesehatan yang berkualitas dengan tetap mengutamakan
Pelayanan kesehatan juga semakin memanfaatkan asas keselamatan pasien (patient safety).
kecanggihan dunia digital, sehingga meningkatkan Pemilihan karier dan meningkatkannya secara bertahap
efektivitas, efisiensi, dan kenyamanan terapi bagi pasien. akan menjamin individu dalam mempraktikkan bidang
Pelayanan telemedicine, teleconsultation, bahkan layanan profesinya, karena karier merupakan investasi jangka
antar obat secara daring, menjadi fenomena yang harus panjang yang menghasilkan pengakuan dan penghargaan
diakomodir dengan baik oleh apoteker. baik materi maupun non materi sesuai level karier tenaga
kesehatan yang disandangnya. Komitmen terhadap karier,
Kompleksitas perkembangan pelayanan kesehatan dapat dilihat dari sikap dan perilaku individu terhadap
diatas menjadi latar belakang perlunya mengembangkan profesinya serta motivasi untuk bekerja sesuai dengan
praktek advance. Implementasi praktek advance dapat karier yang telah dipilihnya. Dalam sistem pengembangan
mendorong apoteker menjadi tenaga kesehatan yang karier profesional terdapat beberapa aspek yang saling
mampu beradaptasi terhadap perubahan, fleksibel, berhubungan yaitu kinerja, orientasi profesional dan
dan mampu menunjukkan kompetensi mereka untuk kepribadian tenaga kesehatan, serta kompetensi yang
memberikan pelayanan kefarmasian yang lebih baik dalam menghasilkan kinerja profesional.
meningkatkan kesehatan masyarakat
Pada konsep praktek advance, jenjang karir apoteker
Praktek Advance sebagai Pola Karier Apoteker dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat pemenuhan
kompetensi pada kerangka lanjutan pengembangan praktek
Undang- Undang Dasar 1945 (UUD 1945) mengamanatkan profesi apoteker (KLP3A). Kerangka ini dikembangkan
Kesehatan sebagai salah satu dari hak asasi manusia, menggunakan pendekatan adaptasi dan adopsi dari FIP
dimana dalam pasal 28 H dinyatakan bahwa “setiap Global Advanced Development Framework (GADF),
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat berdasarkan proses penelitian2 . Untuk dapat menerapkan
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan praktek advance, seorang apoteker dituntut untuk
sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan“. memenuhi standar tertentu dari enam kelompok berikut:
Komponen penting dari fasilitas pelayanan kesehatan
adalah tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang 1. Kepakaran dalam praktik profesi (bagaimana keahlian
kompeten, khususnya tenaga kesehatan. pekerjaan atau ruang lingkup apoteker saat ini)
2. Hubungan kerja kolaboratif (bagaimana apoteker
Salah satu masalah strategis sumber daya manusia bekerja dengan orang lain)
kesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di masa depan 3. Kepemimpinan (bagaimana apoteker menginspirasi
adalah dalam pendayagunaan sumber daya manusia orang lain dalam mencapai standar yang tinggi dalam
kesehatan, termasuk pengembangan karier yang belum performa dan pengembangan diri)
berjalan sebagaimana mestinya1. Pengembangan karier

2. Duggan, C. 2013. RPS Faculty: development opportunities


1. Perpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, and evidence of progression. London: The Pharmaceutical
Lampiran, Bab II, no. 32d Journal.

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 57


PROGRAM ORGANISASI

4. Manajemen (bagaimana apoteker mengatur dan Implementasi praktek advance memberikan berbagai
melakukan praktik kefarmasian secara efisien) kelebihan bagi praktek apoteker. Apoteker yang terekognisi
5. Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan baik untuk melaksanakan praktek pada tingkat advance tertentu, akan
apoteker lain atau profesi lainnya melakukan prakteknya dengan kompetensi yang lebih tinggi,
6. Penelitian dan evaluasi (semua jenis evaluasi, inovasi, sehingga meningkatkan kualitas impact (mis. keamanan
atau pengembangan yang apoteker lakukan). pasien) dan lebih efektif dalam menangani kompleksitas
di banyak aspek pada area prakteknya. Rekognisi praktek
Pemenuhan pada batas tertentu dari enam kelompok advance juga meningkatkan keberterimaan pada profesi
tersebut, akan menunjukkan tingkat advancement dari kesehatan lain, tidak hanya di tim klinisi, tetapi juga di area
praktek seorang apoteker. Implementasi pemenuhan praktek penelitian, pendidikan, dan manajemen. Apoteker
enam kelompok tersebut akan menuntun apoteker untuk advance juga menjadi role model dan preseptor yang baik
mengetahui kebutuhan dirinya terhadap pengembangan bagi apoteker-apoteker junior, termasuk bagi mahasiswa
diri yang lebih spesifik, misal. pengembangan keilmuan/ farmasi maupun mahasiswa profesi. Di sisi lain, rekognisi
kepakaran, pengembangan kapasitas kepemimpinan, praktek advance memberikan kemudahan bagi pemberi
atau pengembangan kemampuan mentorship. Dengan kerja mengenali tingkat kapabilitas apoteker yang bekerja
memenuhi kebutuhan tersebut, akan membantu seorang di institusinya.
apoteker dapat menapaki tingkat advancement yang
lebih tinggi, dan tahap karier selanjutnya. Bahkan bila Sejatinya, praktek advance tidak hanya dapat diterapkan
seorang apoteker sudah memiliki kompetensi tertentu pada farmasi klinik dan farmasi komunitas. Bidang praktek
pada kelompok yang bersifat general, maka bila berpindah kefarmasian yang lain juga dapat menerapkan praktek
sektor pekerjaan, dapat menempati tingkat advancement advance, misalnya pada bidang industri, distribusi, obat
yang tidak jauh berbeda bila kompetensi kepakaran tradisional, dan lain-lain.
praktek juga terpenuhi.
Melalui praktek advance, IAI mengembangkan visi
Berdasarkan uraian di atas, konsep praktek advance nasional bagi apoteker di Indonesia, yaitu mampu
menjadi pendekatan yang dapat dipilih untuk memajukan praktik kefarmasian, sistem pendidikan, dan
menggambarkan pola karier apoteker. Pada berbagai pelatihan transformatif untuk pelayanan kesehatan yang
bidang praktek kefarmasian, konsep praktek advance lebih baik. Apoteker harus dapat beradaptasi, fleksibel,
dapat memberikan peta pengembangan karier bagi dan mampu menunjukkan kompetensi mereka untuk
setiap apoteker secara berjenjang, sesuai dengan tingkat memberikan pelayanan kefarmasian yang lebih baik dan
pemenuhan kompetensi pada 6 kelompok KLP3A. meningkatkan kesehatan masyarakat. Melalui visi ini, IAI
Oleh karenanya, PP-IAI sedang berkolaborasi bersama mendukung pengembangan apoteker menjadi tenaga kerja
Kementerian Kesehatan, agar pola karier apoteker dapat profesional, memiliki standar pendidikan dan pelatihan
tergambarkan dalam grand design pengembangan karier yang tinggi, mempromosikan dan melindungi kesehatan
tenaga kesehatan 2019-2024. Dengan diadopsinya konsep masyarakat, melalui kepemimpinan dan pengembangan
praktek advance dalam dokumen tersebut, diharapkan profesionalitas, serta memastikan kontribusi apoteker
pola karier apoteker akan semakin jelas, dan mendorong untuk layanan kesehatan yang lebih baik.
kualitas praktek keprofesian untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia.

Melangkah Maju bersama Praktek Advance

PP-IAI sedang merumuskan metode terbaik untuk


mendorong implementasi praktek advance di Indonesia.
Metode tersebut mencakup instrumen rekognisi praktek,
organisasi pengelola rekognisi praktek, dan metode online
penyampaian portofolio praktek. Saat ini, PP-IAI sudah
memiliki SIAP (Sistem Informasi Apoteker), yang akan
menjadi basis data praktek advance. Sehingga, apoteker
yang berminat terhadap pelaksanaan praktek advance
hendaknya sudah memiliki akun di SIAP tersebut.

58
"
Our human compassion
binds us the one to the
other. Not in pity or
patronizingly, but as
human beings who have
learnt how to turn our
common suffering into
hope for the future
- Nelson Mandela

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 59


PROGRAM ORGANISASI

Gebyar Peringatan
Hari Apoteker Se-Dunia
tahun 2020 di Indonesia
apt. Erie Gusnellyanti, S.Si, MKM

Sejak dicanangkan tahun 2009 oleh International Pharmaceutical


Federation (FIP), World Pharmacist Day (WPD) atau Hari Apoteker
Se-Dunia telah diperingati di seluruh dunia setiap tanggal
25 September. Kegiatan WPD merupakan momentum untuk
menunjukkan kontribusi apoteker agar pasien dan masyarakat
mendapatkan manfaat terbesar ketika mengakses obat maupun
teknologi kesehatan. Peringatan WPD mengambil tema yang
berbeda setiap tahunnya. Tahun ini, FIP menetapkan tema
Tranforming Global Health yang merujuk pada transformasi
pelayanan, karya maupun pengabdian apoteker dalam
menterjemahkan praktek kefarmasian.

H
ari Apoteker Sedunia ini merupakan kesempatan untuk World Pharmacist Day tahun ini dengan mengambil sub tema
mengkomunikasikan bagaimana apoteker bersama- “Cermat Menyikapi Informasi dan Peredaran obat Online”.
sama mentransformasi kesehatan melalui berbagai Tema ini diambil mengingat kondisi saat ini dimana teknologi
layanan kesehatan di komunitasnya, termasuk informasi sangat berkembang, dan di lain pihak pandemi
memberikan nasihat tentang hidup sehat, vaksinasi untuk Covid-19 menyebabkan masyarakat memiliki keterbatasan
mencegah penyakit, dan memastikan bahwa obat dikonsumsi dalam menjangkau fasilitas kesehatan maupun aktivitas normal.
dengan benar. Ini juga merupakan kesempatan untuk memberi Hal ini menyebabkan semakin maraknya informasi yang beredar
tahu masyarakat bagaimana ilmuwan farmasi mengubah dan melalui online dan media sosial termasuk peredaran obat dan
memperpanjang hidup manusia dengan mengembangkan alat kesehatan. Dalam kondisi demikian, masyarakat sangat
obat dan vaksin yang aman dan efektif, dan pendidik farmasi mudah dipengaruhi. Sehingga PP IAI menganggap momentum
mengubah hasil dengan memastikan bahwa ada apoteker dan WPD tahun ini merupakan kesempatan bagi apoteker di seluruh
ilmuwan yang berkualifikasi dan kompeten untuk memenuhi Indonesia untuk membantu dan melindungi masyarakat
kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. dengan mendapatkan informasi yang benar tentang obat dari
sumber yang tepat. Sebab bisa jadi masyarakat sesungguhnya
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) memperingati tidak menyadari dampak dan bahayanya mengakses obat, alat

60
Selain pemasangan twibbon, PP IAI juga mengadakan Kompetisi
Video Edukasi Masyarakat antar PC IAI dan Himpunan Seminat
se-Indonesia. Video tersebut diunggah ke kanal Youtube
masing-masing serentak pada 24 September, dan dipublikasikan
oleh seluruh anggota pada tanggal 25 September. Ratusan video
yang telah diunggah diharapkan dapat memberikan informasi
dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah dampak buruk
dari kesalahan penggunaan obat yang didapatkan secara online.
Selanjutnya video tersebut akan dinilai di tingkat Pengurus
Daerah terlebih dulu, kemudian pemenangnya akan dinilai oleh
Tim Juri Nasional yang diketuai oleh Ifa Isfansyah, sutradara
peraih Piala Citra tahun 2011 untuk film Sang Penari.

Kegiatan berikutnya untuk sasaran Women, berupa webinar


Apoteker Berbagi Ilmu pada Masyarakat untuk kader PKK se-
Indonesia dan masayarakat lainnya pada Rabu, 30 September
2020. Webinar yang akan diselenggarakan melalui platform
Zoom dan Youtube ini akan menghadirkan sebagai Ketua
Umum PP IAI, Drs. apt, Nurul Falah Eddy Pariang sebagai
pembicara utama, beserta apt. Erie Gusnellyanti, S.Si, MKM
dan apt. Yulianto, S.Farm, MPH sebagai pembicara lainnya,
kesehatan dan informasi secara online.Dalam peringatan WPD dan dimoderasi oleh Dra. apt. Tresnawati dari Bidang Humas,
2020, PP IAI mengajak semua pengurus dan anggotanya untuk Pengabdian Masyarakat & Tanggap Bencana dan JKN PP IAI.
terlibat memberikan edukasi dan informasi agar masyarakat Dalam webinar ini, Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, ibu Tri Tito
dapat terhindar dari dampak yang tidak diinginkan, saat Karnavian berkenan memberikan sambutan.
mengakses obat, alkes dan informasi melalui online. Oleh
karena itu diadakan serangkaian kegiatan untuk memeriahkan Rangkaian kegiatan terakhir adalah apoteker Guru Tamu
peringatan WPD. Konsep kegiatan WPD yang dikoordinir yang akan serentak dilaksanakan pada 8 Oktober secara
oleh Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Humas, Pengabdian virtual. Edukasi bertema ‘Kehati-hatian Menyikapi Informasi
Masyarakat dan Tanggap Bencana, dan Jaminan Kesehatan dan Peredaran Obat Secara Online’ ini diselenggarakan oleh
Nasional, apt Lilik Yusuf Indrajaya, SSi, SE, MM ini melibatkan 3 Pengurus Daerah (PD) dan Pengurus Cabang (PC) IAI bersama
elemen penting di tengah masyarakat yaitu Youth, Netizen dan anggotanya kepada siswa-siswi SMA/SMK/sederajat di seluruh
Women sebagai sasaran utama. Indonesia. Pada acara ini, para apoteker akan memberikan
presentasi secara online dalam kegiatan belajar rutin yang
Kegiatan sudah mulai dilaksanakan sejak awal September diadakan oleh sekolah. Melalui kegiatan dengan sasaran Youth
dengan pemasangan twibbon yang berisikan pesan sesuai tema ini, diharapkan para siswa/i dapat menjadi penerus informasi
di media sosial oleh seluruh apoteker di seluruh Indonesia. Saat bagi anggota keluarga lainnya maupun bagi dirinya sendiri.
ini sudah ribuan apoteker yang mengikuti kegiatan ini. Sasaran
utama dari kegiatan ini adalah netizen (pengguna media sosial).

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 61


PROGRAM ORGANISASI

Laporan:
TRAINING OF TRAINERS
“MAJELIS SIDANG ETIK DAN DISIPLIN APOTEKER”
BAGI MEDAI DAERAH SE-INDONESIA

Drs. apt. Risa Kota Putra, M.Si.


MEDAI Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

G
eliat Pengurus Apoteker sebagai bentuk kesiapsediaan organisasi URGENSI TOT
Indonesia sejak kepemim- IAI, maka selama dua hari di Hotel Dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
pinan Nurul Falah E. Pariang, Millenium pada tanggal 31 Agustus dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) hasil
Ketua Umum PP IAI sudah 01 September 2019 diselenggarakanlah kongres 2018, pada pasal 53 ayat (3)
menunjukan hasil dengan berdenyutnya Training of Trainners (TOT) bagi Calon huruf c, d, dan e, disebutkan bahwa
hampir seluruh lini profesi kefarmasian Anggota Majelis Sidang Etik dan Disiplin MEDAI Daerah mempunyai tugas dan
dari tingkat pusat hingga ke kabupaten/ Apoteker (MSED). fungsi, sbb:
kota baik atas kinerja IAI itu sendiri b. Membina, mengawasi, dan menilai
sebagai satu-satu OP Apoteker di Beberapa waktu lalu di tahun 2019 ada pelaksanaan kode etik dan didiplin
Indonesia, maupun bersama pemerintah kasus PCC di Propinsi Nusa Tenggara apoteker Indonesia oleh anggota
(Kmenkes RI dan Badan POM). Seiring Barat, tidak lama berselang mencuat c. Membuat putusan terkait masalah
dengan hal itu “peta posisi” Apoteker pula kasus kosmetika racikan di sebuah etik dan disiplin apoteker dikalangan
pun mulai beranjak dari dapur yang apotek di Bengkulu. Kedua kasus ini anggota untuk ditindaklanjuti oleh
tertutup pandang ke “ruang tengah” menyebabkan apoteker berurusan ketua ikatan sesuai ketentuan AD
bahkan sudah ada yang di “ruang tamu” dengan penegak hukum, hingga dan ART.
dari fasilitas pelayanan kesehatan, berlanjut ke ruang pengadilan. Ini adalah d. Menegakkan Kode Etik dan Disiplin
sehingga wajah asli Apoteker itu mulai kasus yang terbuka di media sosial, Apoteker Indonesia.
terlihat oleh pasien dan masyarakat. Ini sedangkan yang hanya jadi perbincangan
adalah efek baik yang wajib disyukuri, diantara instansi/organisasi kefarmasian Berdasarkan ketentuan ART IAI
namun ibarat dua sisi mata uang maka jauh lebih banyak lagi kejadiannya. tersebut, maka MEDAI Daerah adalah
efek sampingnya pun tak bisa dielakkan, Kejadian-kejadian itu menimbulkan satu-satunya lembaga yang berwenang
yang mana akhir-akhir ini cela kinerja bisik-bisik di internal apoteker, tentang di level daerah untuk membuat putusan,
Apoteker ketika melaksanakan praktik cara bagaimana hal itu harus disikapi dan salah atau tidak atas praktik kefarmasian
kefarmasian pun mulai secara terbuka kepada siapa dimintakan nasehatnya yang telah dilakukan oleh seseorang
disuarakan oleh berbagai pihak lewat (advokasi). apoteker di Indonesia. Sementara itu
media social. Lalu terkait dengan hal ini,

62
dalam Anggaran Dasar (AD) IAI pada Pembukaan TOT dihadiri oleh Ketua Farmasi ITB.
pasal 26 ayat (2) disebutkan bahwa: MEDAI Pusat, Prof. apt. Elfi Sahlan Ben, Materi: Pengetahuan Etik dan Disiplin
“Anggota MEDAI adalah anggota dan Ketua Umum PP IAI Drs. apt. Nurul Apoteker Indonesia
ikatan yang mampu untuk melakukan Falah E. Pariang. Drs. apt. Nurul Falah Hal-hal penting yang dipesankan
fungsi-fungsi pembinaan, pengawasan, E. Pariang yang sekaligus membuka kepada peserta bahwa etik itu adalah
dan penilaian Kode Etik dan Disiplin dan memberi kata sambutan, beliau kumpulan azas atau nilai yang berkenaan
Apoteker sebagaimana mestinya”. memberi arahan bahwa perlunya dengan akhlak. Kaitan dengan praktik
pengaturan dan sinergitas kinerja antar apoteker beliau menguraikan bahwa
Maka untuk maksud tersebutlah lembaga di lingkaran IAI dalam rangka praktik itu cerminan akhlak/budi yang
dilangsungkannya penyeleggaraan akselarasi perwujudan “Praktik Apoteker disuguhkan oleh apoteker kepada
TOT yang diikuti perwakilan MEDAI Bertanggungjawab”. pasien yang dilayaninya. Sementara
Daerah dan PD IAI se-Indonesia dengan itu disiplin apoteker adalah ketaatan
suguhan materi kode etik, disiplin, Sementara Prof Elfi berpesan kepada atau kepatuhan seorang apoteker
tata cara bersidang dan pedoman para peserta agar bersungguh-sungguh terhadap nilai-nilai yang ia percayai
penilaian pelanggaran yang dilakukan berlatih, sehingga nantinya para peserta serta menjadi tanggungjawabnya
oleh apoteker ketika melakukan praktik memiliki bekal dan mampu menjadi ketika pemberi layanan kefarmasian
kefarmasian bagi pasien/konsumen. hakim (majelis) etik dan disiplin atas kepada pasien. Simpulan paparan
aduan pelanggaran yang dilakukan oleh materi ini adalah memberi jalan kepada
SUASANA PEMBUKAAN apoteker ketika melayani masyarakat. peserta bagaimana dengan mudah
Persiapan penyelenggaran TOT bisa memahami etik dan disiplin apoteker
dikatakan mendadak, akibatnya personil Seusai acara pembukaan, agenda TOT ketika berpraktik, dibanding jika harus
MEDAI Pusat yang tebatas dan domisili berlanjut selama dua hari, pada hari menghapal pasal demi pasal dalam Buku
tersebar di beberapa propinsi Sumatera pertama diisi dengan materi paparan Saku Kode Etik dan Pedoman Disiplin
dan Jawa harus bekerja kilat namun narasumber yang mencakup 6 (enam) Apoteker Indonesia.
tetap terkoordinatif ketika penyiapan modul dan dihari kedua diisi dengan
materi pelatihan meski hanya lewat kegiatan berlatih menyelenggarakan Prof. apt. Marchaban H., DESS.,
media telpon dan WA. Untungnya staf sidang etik dan disiplin secara paralel anggota MEDAI Pusat, purnabhkati Guru
sekretariat PP IAI tidak kalah sigap dan pada 3 (tiga) ruang sidang yang terpisah. Besar Fakultas Farmasi Universitas Gajah
tanggap terhadap kebutuhan pelatihan Mada.
yang diminta oleh MEDAI Pusat, yang PAPARAN MATERI TOT Materi: Prosedur Beracara pada Sidang
dikoordinasikan oleh Wakil Ketua MEDAI Setiap materi TOT disampaikan oleh MEDAI Daerah
Pusat sejawat Apoteker Djoharsah MX, narasumber dari pengurus MEDAI Pusat Prof. Marchaban menekankan bahwa
apoteker senior yang dengan setia Periode 2018-2022, yaitu: prosedur beracara ini adalah hal yang
mengayomi personil muda disela-sela Prof. Dr. apt. Tutus Gusdinar, anggota telah disepakati oleh OP IAI (dalam
kesibukan dimasa purnabaktinya. MEDAI Pusat, Guru Besar Sekolah bentuk PO) bahwa seorang praktisi

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 63


PROGRAM ORGANISASI

Apoteker itu hanya bisa dikatakan masing oleh Drs. apt. Umar Mansyur, M. terlihat gemetaran dan grogi, sebaliknya
telah salah dalam melakukan praktik Sc., Drs. apt. Wahyudi UH., M. Sc., dan anggoa majelis ada yang menunjukan
bilamana sudah ada ketetapan dari Dr. apt. Sugiyartono, MS. karakter galak layak di sidang
Majelis Sidang Etika dan Disiplin (MSED) sungguhan. Poin utama yang diperoleh
apoteker, setelah dilangsungkan sidang Drs. apt. Nurul Falah E. Pariang, pada TOT, utamanya di sesi simulasi ini
yang dimaksud menurut tata cara Ketua Umum PP IAI adalah dialaminya suasana kebatinan
ini. Keputusan salah atau tidak salah, Materi: Pengenalan Organisasi dan penyelenggaraan sebuah sidang etik dan
tidaklah diputuskan oleh MEDAI Daerah Keanggotaan disiplin, sehingga diharapkan ini menjadi
sebagai sebuah lembaga, akan tetapi Ketua Umum memaparkan kepada bekal awal untuk membangkitkan
oleh Majelis yang sifatnya independen peserta terkait kebijakan program POPCA motivasi serta keberanian setiap MEDAI
yang dibentuk berdasarkan ketetapan bagi setiap penerimaan anggota baru Daerah untuk menyelenggarakan sidang
MEDAI Daerah dalam sebuah rapat Apoteker, setelah diserah terimakan etik dan disiplin melalui pembetukan
pleno. kepada PD IAI oleh Perguruan Tinggi Majelis Sidang Etik dan Displin (MSED).
asalnya.
Drs. apt. Risa Kota Putra, M. Si., DINAMIKA DAERAH PASKA TOT
anggota MEDAI Pusat, Dosen Farmasi Prof. apt. Elfi Sahlan Ben, Paska penyelenggaraan TOT, di beberapa
STIKes Holistik Purwakarta Ketua MEDAI Pusat, purnabhakti Guru PD IAI melalui pesan Chat di WA dan
Materi: Pedoman Penilaian Pelanggaran Besar Fakultas Farmasi Universitas instagram terlihat postingan sebagai
Etik dan Disiplin Apoteker Andalas bentuk tindak lanjut kegiatan di propinsi
Ada tiga hal pokok yang disampaikan oleh Materi: Internaliasi Etik dan Disiplin masing-masing. Dalam minggu pertama
pemateri Ap. Risa Kota, pertama bahwa Apoteker dan kedua sudah muncul postingan
setiap anggota majelis (hakim MEDAI) sosialisasi atau latihan bersidang di
harus mampu sementara menanggalkan Materi ini hampir sama sehingga Sumatera Utara, Bengkulu, dari Pulau
paradigma “hukum” ketika menjadi terkesan pengulangan dari materi Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah,
hakim MEDAI, dan mengganti dengan Prof. Tutus, hanya lebih ringan dan Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara
paradigma “sanksi etik”, meskipun yang praktis. Materi ini diperkenalkan oleh Barat. Dari semangat yang tumbuh
dilanggar oleh Apoteker adalah ketentuan Ketua MEDAI Pusat kepada perwakilan ketika TOT di Jakarta ternyata mampu
peraturan perundangan. Hal kedua, yaitu MEDAI Daerah sebagai Bahan standar membangkitkan gairah sosialisasi etik
kualifikasi berat-ringannya sanksi etik untuk paparan etik dan disiplin pada dan disiplin apoteker di beberapa
ditentukan oleh ada-tidaknya kerugian pelaksanaan Penge-nalan Organisasi dan daerah, meskipun terlihat masih sangat
(potensi) yang terhubung langsung Penerimaan Calon Anggota (POPCA) bagi sederhana, namun demikian ini adalah
dengan pelanggaran yang dilakukan. Dan apoteker muda yang baru lulus sebagai masukan bagi MEDAI Pusat untuk
ketiga, kuantifikasi sanksi ditentukan oleh apoteker. menyusun tahapan lanjutannya bagi
4 (empat) nilai yakni: kerugian terhadap penyempurnaan penyelenggaraan
martabat/kehormatan organisasi, SIMULASI SIDANG ETIK DAN DISIPLIN pelatihan etik dan disiplin ke depan.
keselamatan pasien, kepentingan umum, Kelas simulasi dilaksanakan pada hari
dan niat baik pengadu. kedua dari penyelenggaraan TOT pada Catatan pinggir yang perlu jadi bahan
ruangan terpisah yang dilakukan secara dimasa depan adalah Majelis Etik dan
Drs. apt. Martin Sehendri, M. Farm., parallel, yang setiap ruang dipandu Disiplin (MEDAI) adalah pengadil jika hal
anggota MEDAI Pusat, Kepala Balai Besar oleh 2 (dua) orang tutor. Pada setiap itu dirujuk ke lembaga pemerintahan,
POM Padang kelompok sidang dilakukan pembagian sebab itu dimasa depan kiranya perlulah
Materi: Tutor Pengisi Form-Form Sidang peran yakni ada yang berperan sebagai disyaratkan adanya kriteria tertentu
MEDAI Daerah Ketua majelis, Anggota majelis, Panitera, bagi pengurus MEDAI. Paling tidak
Pemateri memandu peserta berlatih Penyelidik, Teradu, Pengadu, Saksi MEDAI Daerah apalagi MEDAI Pusat
memahami dan mengisi fomulir-formulir Teradu, dan Saksi Ahli. adalah mereka yang memiliki bekal
sejak aduan diterima hingga penetapan pengalaman, kearifan dan memahami
sanksi. Materi persidangan adalah materi yang hukum serta akan lebih baik lagi jika
sudah dilatihkan pada hari pertama dan sudah memiliki pengalaman sebagai
KELOMPOK TUTOR sudah termuat dalam beberapa Form bagian dari pengurus IAI.
Latihan mengisikan contoh kasus bagi MEDAI 01, 02, 03, dan 04. Pada saat Semoga
semua peran dalam rangkaian sidang simulasi sidang berlangsung terlihat
etik dan disiplin yang meliputi peran adanya semangat dan kesungguhan Jakarta, 29 Desember 2019.
Sekretaris MEDAI (panitera), investigator dalam melatih diri layaknya melakukan
(penyelidik), anggota majelis, dan ketua sidang sungguhan di ruangan
majelis. Tiap kelompok dipandu masing- pengadilan. Pelakon teradu ada yang

64
PROGRAM ORGANISASI

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 65


ETIKO LEGAL

APA YANG HARUS


DIKETAHUI APOTEKER
MENGHADAPI PERMASALAHAN
HUKUM DALAM PRAKTIK
KEFARMASIAN

Brigjen Pol. Drs. apt. Mufti Djusnir, M.Si.


( Ketua Badan Advokasi dan Pembelaan Anggota PP IAI)

66
PENGANTAR tidak memenuhi standar dan/atau ketentuan tersebut sehingga melak-
persyaratan keamanan, khasiat atau anakan kewajiban, kemudian dapat
Praktik kefarmasian semakin kemanfaatan, dan mutu dipidana menuntut haknya. Kewajiban utama
berkembang sejak diterapkannya dengan pidana penjara paling lama adalah memelihara kompetensi dan
Undang-Undang No 36 Tahun 10 (sepuluh) tahun dan denda mengikuti perkembangan ilmu penge-
2009 tentang Kesehatan, yang paling banyak Rp1.000.000.000,00 tahuan dan teknologi kefarmasian
mengamanatkan praktik kefarmasian (satu miliar rupiah). Pidana ini dan kesehatan dan peraturan
yang meliputi pembuatan termasuk akan meningkat menjadi 15 tahun perundang-undangan yang berlaku.
pengendalian mutu sediaan dan denda Rp. 1.500.000.000,- Pendalaman wajib dilakukan
farmasi, pengamanan, pengadaan, jika sediaan farmasi dan/atau alkes Apeteker terkait berbagai pengertian
penyimpanan dan pendistribusian tersebut tidak memiliki izin edar. dan implementasi terkait hukum
obat, pelayanan obat atas resep seperti hukum pidana, hokum perdata,
dokter, pelayanan informasi obat Bagaimana sebaiknya Apoteker meng- hukum dagang, tindak pidana,
serta pengembangan obat, bahan antisipasi atau menghadapi hal ini ? tindak perdata, sanksi pidana, sanksi
obat dan obat tradisional harus perdata, penyidik dan penyidikan,
dilakukan oleh tenaga kesehatan UPAYA ATAU KIAT YANG penyelidik dan penyelidikan, laporan
yang mempunyai keahlian dan DAPAT DILAKUKAN polisi, berita acara pemeriksaan,
kewenangan sesuai dengan ketentuan penuntutan, penahanan, pengadilan
peraturan perundang-undangan. Apoteker dapat mengantisipasi dan dan penyitaan.
atau menghadapi hal diatas melalui
Konsekuensi dari ketentuan ini, upaya pre-emtif, preventif dan kuratif. Upaya preventif yang diperlukan
sebagai tenaga kesehatan yang diberi Upaya pre-emtif adalah upaya awal adalah kewajiban Apoteker untuk
wewenang, Apoteker memiliki yang dapat dilakukan oleh Apoteker menghindari terjadinya kemung-
peluang sekaligus tantangan untuk mencegah terjadinya tindak kinan pelanggaran dengan cara
untuk dapat melaksanakan pidana terkait praktik kefarmasian memastikan bahwa Apoteker
praktik kefarmasian secara melalui penanamkan nilai-nilai/ memiliki kewenangan untuk melak-
bertanggungjawab secara optimal dan norma-norma yang baik dan sanakan praktik kefarmasian dengan
seimbang antara hak dan kewajiban penguasaan imu pengetahaun dan memiliki STR dan SIP yang berlaku.
sebagai pemberi jasa pelayanan teknologi kefarmasian sehingga tidak
kefarmasian. Dengan demikian ada niat meskipun ada kesempatan Dimanapun berpraktik, pelaksanaan
Apoteker harus menjalankan praktik melakukan pelanggaran. praktik kefarmasian di semua fasilitas
sesuai dengan kewenangan yang praktik kefarmasian baik di industri,
didasarakan atas kompetensi yang Upaya preventif merupakan tindak distributor, rumah sakit, apotek, dan
dimiliki. lanjut dari upaya pre-emtif yang klinik, Apoteker harus menyediakan
Namun dalam keadaan tertentu, masih dalam tataran pencegahan obat, obat tradisional, kosmetika dan
dalam pelaksanaan praktik kefarma- sebelum terjadinya tindak pidana alat kesehatan yang aman, bermutu,
sian, Apoteker dapat menghadapi dengan cara menghilangkan kesem- bermanfaaat/ berkhasiat dan memi-
permasalahan yang menyebabkan patan untuk melakukan kejahatan. liki izin edar yang masih berlaku.
adanya kemungkinan atau diduga, Sedangkan upaya kuratif adalah
disangka dan dituntut oleh konsumen tindakan yang ahrus dilakukan kalau Setiap proses produksi, distribusi
atau klien, atau menghadapi oknum sudah ada dugaan atau enar terjadi dan pelayanan hendaklah memiliki
aparat hukum yang melakukan pelangagran pidana. standar operasional prosedur dan
pemeriksaan, penyelidikan atau penyi- dilakukan dengan cara produksi,
dikan, dan bahkan dikriminalisasi Upaya pre-emtif dimulai dari diri distribusi dan pelayanan yang baik
atau diancam pidana. Jika terbukti Apoteker sendiri melalui peningkatan sesuai dengan ketentuan, membuat
bersalah, Apoteker akan menghadapi dan pembaharuan nilai nilai dan dan menyimpan catatan dan/atau
tuntutan berupa pidana denda dan/ norma yan baik dalam melaksanakan dokumen tentang pemeriksaan,
atau penjara sesuai dengan peraturan praktik secara bertanggung jawab asuhan, dan tindakan yang dilakukan
yang berlaku. menggunakan ilmu pengetahuan dalam praktik kefarmasian dan
tentang peraturan perundang- diikuti dengan menjaga rahasia yang
Misalnya, jika Apoteker dengan undangan, pedoman disiplin dan dibebankan kepada Apoeker dalam
sengaja memproduksi atau etika profesi yang ada. praktik kefarmasian.
mengedarkan sediaan farmasi ( Jika terjadi kemungkinan atau
bahan obat, obat, obat tradsional) Oleh sebab itu setiap Apoteker adanya dugaan pelanggaran, maka
dan/atau alat kesehatan yang harus mempelajari dan mendalami Apoteker harus menyiapkan diri

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 67


ETIKO LEGAL

melakukan upaya kuratif berupa Industri, Izin Operasional dan dilakukan penyidikan oleh penyidik.
tindakan untuk menghadapi kejadian Sertifikat Produksi / Distribusi atau Untuk itu, Apotoker mempersiapkan
pro justisia, yaitu tindakan yang SIA. Jika terjadi pemeriksaan dan / semua dokumen yang membuktikan
diambil oleh aparat penegak hukum atau penyitaan barang bukti, maka bahwa Apoteker sudah melaskanakan
yang sah dan memiliki kekuatan diperlukan berita acara yang lengkap, praktik dengan benar seperti berbagai
hukum yang mengikat untuk jelas dan sah. Apoteker berhak tidak surat izin, bukti keabsahan transaksi,
kepentingan penegakan hukum dan menandatangani berita acara jika standar oeprasional prosedur, dan
keadilan, atau menghadapi oknum isinya tidak sesuai dengan kenyataan catatan praktik kefarmasian seperti
aparat yang berindak seolah olah yang ada. surat pessanan, kartu stok, catatan
seperti pro justisia. pengobatan pasien (PMR), resep,
Pada saat sudah terjadi proses laporan pemakaian / penjualan obat,
Tentunya akan sangat baik, jika “pro justisia”, misalnya sudah kosmetikad an obat tradisional,
Apoteker sendiri mampu dan sanggup ada pemberitahuan adanya kasus dll. Bila perlu menuliskan secara
menghadapinya. Apoteker berhak atau adanya surat pemanggilan lengkap dan rinci kronologis praktik
mendapat perlindungan hukum dari dan/atau surat pemberitahuan kefarmasian yang dilakukan dan
tindakan pihak yang beritikad tidak dimulainya penyidikan (SPDP) terkait dengan dugaan pelanggaran
baik, melakukan pembelaan diri yang menunjukkan sudah adanya yang ada.
sepatutnya di dalam penyelesaian kemungkinan menjadi tersangka
hukum, hak untuk rehabilitasi nama dari pihak yang berwenang, Apoteker Dokumen dan bukti yang ada
baik apabila dugaan yang disangkakan dapat menghubungi Pengurus Ikatan tersebut sebagai bukti dan sekaligus
tidak terbukti secara hukum. Apoteker Indonesia. bahan yang dapat disampaikan
jika dilakukan penyelidikan untuk
Namun jika tidak, maka diperlukan IAI berkewajiban melindungi, dan mencari dan menemukan suatu
tindakan advokasi dan perlindungan membela Apoteker anggotanya sesuai peristiwa yang diduga sebagai tindak
dari organisasi profesi atau penasehat dengan anggaran dasar dan anggaran pidana guna menentukan dapat
hukum /pengacara, yang akan rumah tangga serta peraturan atau tidaknya dilakukan penyidikan
melakukan pembelaan hukum organisasi melalui pemberian menurut cara yang diatur dalam
bagi tersangka dan memperileh perlindungan dan advokasi kepada undang-undang, atau pada langkah
kepastian hukum atas praktik yang anggota dalam dalam kaitannya lebih lanjut berupa penyidikan untuk
dilaksanakan. Bila perlu dicari orang dengan mamsalah hukum dengan mencari serta mengumpulkan bukti
yang profesional, serta mempunyai membentuk tim advokasi secara yang dengan bukti itu membuat
pemahaman yang baik terhadap berjenjang mulai dari pengurus terang tentang tindak pidana yang
praktik kefarmasian. cabang, pengurus daerah dan terjadi dan guna menemukan
Pada saat awal kejadian adanya pengurus pusat. Tentunya IAI akan tersangkanya.
dugaan pelanggaran, baik berdasar- menerima permintaan pembelaan
kan pengaduan atau pemeriksaan atau pengaduan, memeriksa, dan Pada saat penyidikan penyidik akan
oleh aparat hukum, maka Apoteker memutuskan apakah memang ada mencatat dan membuat berita
hendaknya menghadapi dengan dugaan kasus pelanggaran hukum. acara pemeriksaan (BAP) setelah
tenang dan teliti. Setiap aparat Terlebih dahulu akan dipelajari, mengajukan pertanyaan terhadap
hukum harus dilengkapi dan apakah kasus ini menyangkut dugaan tersangka. Pada saat ini Apoteker
dipastikan memiliki surat tugas yang pelanggaran Pedoman Disiplin berhak menolak proses penyidikan
jelas, sah dan lengkap, termasuk Apoteker Indoensia atau Kode jika dalam keadaan sakit, meminta
dasar pemberian tugas berupa bentuk Etik Apoteker Indonesia. Jika ada didampingi penasihat hukum,
dugaan dan dasar hukum yang kemungkinan pelanggaran disiplin meminta kejelasan atas pertanyaan
dipakai. Bila perlu dapat dikonfirmasi dan etik, maka akan diupayakan yang tidak jelas, tidak lengkap atau
ke Instansi tempat petugas bekerja untuk membahasnya dilingkungah tidak sesuai, meminta kesempatan
dan instansi terkait lainnya seperti Majels Disiplin dan Etik Apoteker untuk membaca kembali berita acara
dinas kesehatan atau balai pengawas Indonesia terlebih dahulu. Namun yang ditulis atau mendengarkan
obat dan makanan. jika diduga ada pelanggaran hukum, rekaman, dan menolak jika tidak
maka IAI akan menugaskan Tim sesuai dengan keterangan / fakta
Pada saat terjadi pemeriksaan, Avokasi untuk melaksanakan tugas yang diberikan, tidak menanda
Apoteker harus menyediakan advokasi dan perlindungan anggota tangani berita acara yang tidak sesuai.
dokumen Srtifikat Kompetensi, Dalam hal Apoteker sudah mem-
STRA, SIP, Nomer Izin berusaha, peroleh SPDP dan diduga keras Perkara yang sampai ke pengadilan,
Surat Izin Sarana berupa Izin Usaha menjadi tersangka maka akan memerlukan proses sidang penga-

68
dilan. Untuk itu Apoteker hendaknya yang ada atau ada ketidakpuasan, dapat menghindari atau mengurangi
menyiapkan diri dengan memastikan maka dapat mengajukan banding hukuman yang akan dikenakan
bawha sudah memiliki pembela, secara lisan atau tertulis pada saat terhadap Apoteker. Ikatan Apoteker
termasuk Tim Advokasi dari IAI vonis dijatuhkan atau selambat indoneisa pada tingkat cabang,
dan menghadirkan saksi ahli yang lambatnya 14 hari setelah putusan daerah dan pusat siap melindungi dan
meringankan.. Selain itu Apoteker diterima melalui pengadilan negeri menyediakan tenaga dan ahli untuk
harus meyakinkan diri dan majelis tempat putusan tersebut dijatuhkan. upaya advokasi bagi anggotanya.
hakim melalui jawaban atas Banding dapat diminta untuk
pertanyaan, penuntut umum dan melakukan pemeriksaan terhadap DAFTAR PUSTAKA
HAKIM yang sedang mengumpulkan saksi atau ahli baru atau yang pernah
pengakuan / bukti-bukti persidangan diajukan, maupun peemeriksaan 1. Undang-Undang 36 Tahun 2009
dengan tenang dan sesuai fakta dan ulang terhadap bukti ang ada. tentang Kesehatan
kronologis yang sudah disiapkan Tentunya perlu persiapan oeh 2. Undang-Undang 36 Tahun 2014
sebagai bahan pembelaan. Apoteker Apoteker dan pembela atau tim tentang Kesehatan
berhak manyangkal pertanyaan yang advokasi, baik secara prosedural / 3. Undang-Undang No 8 Tahun
tidak sesuai dengan keadaan pada formil ataupun materil terkait saksi 1981 tentang Hukum Acara
saat praktik yang dilakukan, karena /saksi ahli atau bukti yang bisa Pidana.
selama ini sudah melaksanakan menguatkan alasan banding. Hal ini 4. Peraturan Pemerintah No
praktik kefarmasian dengan dapat dikonsultasikan kepada para 72/1998 tentang Pengamanan
kewenangan melalui STR dan pembela. Sediaan Farmasi dan Alat
SIP sesuai dengan peraturan Kesehatan
perundangan yang berlaku, sesuai PENUTUP 5. Peraturan Pemerintah No
standar profesi, standar praktik / 51/2009 tentang Pekerjaan
pelayanan, pedoman disiplin dan Semoga tidak ada Apoteker yang Kefarmasian
kode etik profesi serta kaidah ilmu akan mengalami proses diatas, 6. Peraturan Organisasi IAI No 09
dan teknologikefarmasian yang selagi Apotekr melaksanaan praktik Tahun 2017 Tentang Penanganan
berlaku. secara professional, berdisiplin dan Dugaan Pelanggaran Disiplin
etis dan bertanggung jawab. Kalau dan Etik
Pada akhir dari persidangan, jika toh dalam keadan tidak diinginkan
keputusan majelis hakim tidak sesuai atau terpaksa, maka diperlukan
dengan apa yang ada dan tidak sesuai upaya persiapan berupa pre emtif,
menurut peraturan perundangan preventif dan kuratif sehingga

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 69


Beretika di Media Sosial:

Salah Kaprah
Kebebasan
Berkomunikasi
di Abad
Teknologi
Dr. Muhamad Sulhan

etika tidak datang dari ruang hampa,


melainkan melalui evolusi masyarakat bersangkutan
dalam mengembangkan realitas sosialnya
(Wenburg & Wilmot, 1973

H
ampir beratus tahun yang kotak yang bernama televisi itu muncul lanjur menjadikan televisi sebagai teman
lalu, pada saat radio pertama gambar yang bisa bergerak? Untuk ber- bergaul hari-hari. Tiada hari tanpa televi-
kali ditemukan, banyak orang puluh tahun lamanya publik terhipnotis si. Lalu tibalah masa internet.
bingung kenapa alat itu bisa dengan televisi. Menjadikan seluruh cer-
mengeluarkan suara padahal ita dan informasi di televisi sebagai pan- Meskipun pada awal kemunculannya in-
tak ada orang di dalamnya (ingat bentuk duan perilaku dan kebenaran. Pada saat ternet hanya digunakan sebagai fasilitas
radio hampir sama dengan lemari pa- itulah muncul banyak studi tentang efek dalam memberi komando dan informasi
kaian saat itu, besar sekali). Banyak kemu- dan pengaruh televisi atas pengetahuan, di ranah militer, namun hari ini internet
dian yang beranggapan bahwa itu sejenis sikap, dan perilaku masyarakat. Hampir telah merambah hampir ke seluruh di-
pekerjaan tukang sihir. Publik heboh rata-rata penelitian menunjukan bahwa mensi kehidupan manusia. Tidak ada
dengan teknologi komunikasi itu. Banyak televisi adalah biang kerok degradasi aktivitas manusia yang tidak terfasilita-
pihak menuduh bahwa yang menggu- moral, kejahatan serius, penyimpangan si oleh internet. Jika radio, dan televisi
nakan radio adalah mereka yang telah seksual, dan dakwaan negatif lainnya. membutuhkan waktu yang cukup lama
dipengaruhi oleh kekuatan sihir. Dari ke- Semakin kuat upaya pemerintah dan untuk berinovasi, internet hadir dengan
hebohan pasca penemuan teknologi su- masyarakat menjadikan televisi sebagai kecepatan tinggi untuk mengimprovisasi
ara terkirim itu, butuh waktu cukup lama medium pembawa kebaikan, semakin diri. Problem sentral dari internet adalah
baru kemudian televisi ditemukan. Efekn- pula cerita-cerita tentang efek negatif dia memasuki ruang-ruang pribadi pada
ya jauh lebih heboh. Banyak pihak mem- dan destruktif televisi terungkap kepada saat bermetamorfosis menjadi media
pertanyakan dan heran kenapa dalam masyarakat. Faktanya masyarakat ter- sosial (yang diakses dan dipergunakan

70
sepenuhnya secara personal). Ini artin- moralitas dalam berelasi dengan manu- alah yang coba untuk ditelisik itu seperti
ya, kuasa penggunaan bentuk-bentuk sia lain. Inilah yang membuat kajian ten- penggunaan tenaga nuklir, pencemaran
konkret media internet seperti berbagai tang etika menjadi semakin penting dari lingkungan hidup, diskriminasi dalam
platform bernama whatsApps, facebook, hari ke hari. beragam bentuk (ras, agama, gender,
instagram, murni menjadi ranah kuasa dan sebagainya), dan etika kebebasan
pribadi masing-masing orang. Yang ja- Berbagai profesi yang dalam pekerjaan- berbicara. Yang terakhir merupakan
rang dipahami oleh banyak orang adalah ya terkena dimensi moral, seperti dokter dimensi etika terapan yang memantik
meskipun porsi penggunaan platform (pasien bisa sembuh atau tidak), peng- perdebatan banyak pihak hingga saat
tadi berada dalam kuasa pribadi, namun acara (klien bisa menang atau kalah), ped- ini. Daya pantik yang luar biasa atas ma-
akses penggunaannya meliputi ban- agang (konsumen bisa untung atau rugi), salah ini adalah perkembangan luar bia-
yak orang dengan dimensi sosial yang memiliki cara pandang unik terhadap sa dimensi teknologi dan komunikasi. Di
beraneka ragam. Pada titik bolak-balik dimensi moral dalam pekerjaan mereka. satu sisi teknologi komunikasi menjamin
dimensi inilah kemudian media sosial Selalu ada upaya untuk secara etis memi- demokratisasi (kebebasan berbicara dan
memiliki problem etika yang cukup se- liki tanggung jawab membuat semua pi- berpendapat) sementara di sisi lain ada
rius. Sebelum lebih jauh membicarakan hak senang, bahagia, dan mendapatkan kerugian dan problem tanggung jawab
tentang benturan etika dan problemati- manfaat maksimal dari hasil relasi sosial. yang tidak boleh dilepaskan pada saat
kanya di sana, mari kita telusuri definisi, Inilah yang membuat etika menjadi se- seseorang mengagung-agungkan kebe-
bentuk, dan kompleksitas etika sebagai buah ilmu yang memberi bantuan beru- basan berpendapat yang terfasilitasi oleh
sebuah kata berikut penerapannya. pa rujukan tentang bagaimana standar ruang teknologi tersebut. Inilah tantan-
bersikap dan berbuat untuk membuat gan serius yang harus diselesaikan. Untuk
Etika: Antara Harapan dan Kenyataan- relasi sosial menjadi harmonis. Pada titik menjawabnya, kita harus mengetahui
Membicarakan etika berarti membicara- inilah muncul yang disebut dengan etika asal-usul hubungan antara media dan
kan tentang moral. Secara etimologi ber- sebagai ilmu. Fokus peranannya adalah masyarakat secara sosial, lalu bagaimana
asal dari kata Yunani kuno : Ethos. Dalam menjadi semacam rujukan sikap dan hubungan itu menghasilkan ketidaksada-
makna tunggal memiliki arti tempat ting- perilaku bagaimana seharusnya morali- ran atas praktek bahasa dan kompleksi-
gal yang biasa; padang rumput, kandang, tas ditegakkan dan diberlakukan dalam tas teknologi media komunikasi.
kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, semua dimensi kehidupan sosial manu-
sikap, cara berpikir. Jadi etika pada intin- sia. Dalam konteks ini, etika sama sekali Problem Sermonik: Masalah Bahasa ,
ya adalah segala sesuatu yang stabil dan tidak berhubungan dengan sebuah hasil Kompleksitas Media dan Dimensi Sosial
relatif tetap konsisten. Jika diterjemahkan perbuatan manusia. Sama seperti bah- Proses berkomunikasi hari ini mendapat-
dalam bentuk jamak maka dia bisa berar- wa etika tidak bisa memberikan garansi kan sebuah tantangan dan peluang baru.
ti adat kebiasaan. Ada dimensi budaya tentang level kepuasan seorang pasien, Perkembangan teknologi komunikasi dan
yang kental dalam istilah etika tersebut. kesenangan klien, atau kegembiraan seo- informasi yang melaju pesat sepanjang
Secara umum hingga hari ini etika bisa rang konsumen. Etika pada tataran ini abad 21 telah menghasilkan problem
dimaknai sebagai ilmu tentang apa yang disebut dengan etika normatif. Sebagai serius di sektor etika berkomunikasi. Sei-
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat sebuah kajian keilmuan, etika member- ring dengan kemunculan media sosial
kebiasaan. Seperti sama-sama kita keta- ikan landasan tentang bagaimana seha- yang terfasilitasi oleh teknologi komuni-
hui, problem sentral kehidupan manusia rusnya penegakan praktik moral bisa ber- kasi, muncul eforia atas kebebasan bicara
dalam berinteraksi dengan manusia lain jalan semaksimal mungkin. apa saja. Setiap orang merasa bebas un-
adalah dimensi moralitasnya. Kehidupan tuk ‘mengoceh’ di twitter, fesbuk, dan in-
binatang tidak memiliki dimensi moral Yang paling menarik pada abad ini ada- stagram. Semua menyuarakan hasrat dan
sama-sekali. Bebas lepas begitu saja. Ke- lah bentuk dan praktek etika terapan. keinginannya. Selain tentu saja keinginan
hidupan manusia sebaliknya. Manusia Ini adalah dimensi lain dari etika. Jika untuk eksis. Ironisnya problem etika di
memiliki insting mendasar untuk terus selama ini etika hanya berkutat dengan media ini sangat terkait erat dengan si-
terhubung dengan manusia lain. Makh- masalah apa yang seharusnya dilakukan fat dan bentuk dari perangkat teknologi
luk sosial. Dalam konteks berhubungan dan tidak dilakukan, maka tantangan yang dipilih. Keasyikan orang bermain
dengan orang lain inilah kewajiban-ke- terbesar etika hari ini berkaitan dengan dengan perangkat teknologi, dan peng-
wajiban moral manusia menjadi peman- kompleksitas profesional yang melekat hargaan tertinggi mereka atas teknologi
tik berbagai masalah. Entah itu terkait pada diri seseorang. Inilah yang disebut membuat esensi etika menjadi terlupa-
dengan pekerjaan, profesi, ekonomi, tata dengan etika terapan. Sebuah cabang kan dalam setiap praktek dan pembaha-
politik, bahkan pada tata cara berkomu- etika yang secara khusus menyoroti san. Kita mungkin tidak boleh lupa, bah-
nikasi. Begitu proses interaksi antar ma- seuatu profesi atau suatu masalah. Se- wa di tengah kita terlalu asyik dengan diri
nusia dipantik dan dimulai, maka dimensi bagai contoh tentang etika terapan yang kita dan gadget kita sendiri, ada dimensi
moral atas hak dan kewajiban langsung membahas profesi kedokteran (etika sosial yang melibatkan orang lain.
melekat dalam interaksi tersebut. Tidak kedokteran), etika politik, etika bisnis,
dan sebagainya. Diantara masalah-mas- Masyarakat abad modern hari ini adalah
ada manusia yang terbebas dari dimensi

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 71


ETIKO LEGAL

masyarakat yang tidak bisa lagi terpisah Contoh sederhana adalah jika kebiasaan Kompleksitas bahasa dan teknologi media
dengan teknologi komunikasi dan infor- bergunjing kita di pos kamling di sebuah yang digunakan berimplikasi pada akibat
masi. Efek negatif yang dimunculkan oleh kampung implikasinya mungkin saja ha- komunikasi yang muncul pada berbagai
media di satu sisi terus mendapatkan nya didengar dan mempengaruhi satu level baik individu, kelompok, dan mas-
banyak uji coba dan penelitian dalam di- kelompok pertemanan, maka jika kita yarakat.
mensi ilmu sosial. Di sisi lain bahasan eti- bergunjing di sebuah grup WhatApps
ka menjadi fenomena menarik. Apabila di (WA Group) maka implikasinya korban
sisi yang pertama pembicaran lebih ben- dan pelakunya bisa lebih dari ratusan
yak berada pada aspek deskripsi kondisi orang, tergantung dari jumlah anggota
secara jujur dan apa adanya, maka di- WA grup kita. Berbeda media yang kita
mensi etika berbicara pada sisi normatif gunakan maka akan berbeda pula im-
dan harapan bagaimana seharusnya me- plikasi dan daya magnitude pesannya.
dia berperan dan bisa digunakan untuk Kebebasan berbicara menjadi masalah
membuat umat manusia lebih baik. pada saat dia berpindah ke media sosial
karena sifat komunikasi yang bergeser
Aspek sosial praktek bermedia diteliti dan tanpa disadari sosok yang telah berko-
diamati oleh ahli-ahli sosiologi komuni- munikasi. Inilah yang disebut dengan di-
kasi (SK). Perkembangan kajian sosiologi mensi sermonik dari bahasa. Jika memperhatikan gambar di atas, tam-
komunikasi betul-betul berbeda dalam pak bahwa aspek ketidakpekaan bahasa
satu dekade terakhir. Pada abad sebel- Dimensi sermonik menegaskan bah- dan ketidaksadaran media adalah dua
umnya, SK lebih banyak melihat efek me- wa dalam berkomunikasi, bahasa tidak aspek utama kenapa terjadi masalah eti-
dia massa sebagai faktor utama untuk mungkin digunakan dalam cara yang ka dalam berbicara dan berpendapat di
mempengaruhi dinamika masyarakat. sepenuhnya netral dan objektif. Artinya media sosial. Jika setiap orang menyadari
Namun, hari ini media massa hanya men- tafsir setiap orang pada saat berkomu- bahwa pada saat tertentu dia tengah ber-
jadi bagian dari upaya untuk melihat efek nikasi tidak akan pernah sama satu sama bicara dengan banyak orang (yang justru
media secara keseluruhan. Seluruh sendi lain. Lain pihak di depan kita, lain pula tidak semuanya dia kenal) maka dia akan
kehidupan kita telah sedemikian tergan- cara kita berkomunikasi dengan mere- cenderung lebih hati-hati untuk menge-
tung dengan media komunikasi. Melalui ka. Jadi bisa dibayangkan andaikata kita tikkan jarinya di gadget masing-masing.
jasa gadget, dan perangkat komunikasi sama sekali tidak mengenal lawan bicara Inilah hal penting untuk disadari, meng-
mutakhir, masyarakat secara pasti me- kita (saat mengirim pesan ke WA Grup ingat media sosial yang menjadi platform
negaskan tata aturan dan norma baru yang tidak semua anggotanya kita kenal utama memiliki begitu banyak kelemahan
dalam kehidupan mereka. Pemahaman dengan baik!) lalu kita membicarakan se- dan kerugian jika menggunakannya tidak
atas konsep-konsep globalisasi, konver- buah isu yang sensitif sesuai prasangka disertai dengan nilai bijak dan kesadaran
gensi, koneksi, dan jaringan telah men- kita? penuh. Seperti yang akan saya tuliskan
jadi keniscayaan. Dalam konsep-konsep dibagian selanjutnya.
utama itulah kemudian seorang sarjana Selain itu dimensi sermonik juga meng- Hati-hati dengan Jarimu!: Pesan Moral
komunikasi memainkan peran mereka. garisbawahi penggunaan kata-kata yang Buat Pengguna Media Sosial
Mempelajari aspek media, bentuk komu- kita pilih (ikon yang ditampilkan) yang Seorang pemerhati media sosial dari
nikasi, sifat komunikasi, bidang komuni- dengan sendirinya mengekspresikan pili- Amerika, Jaron Lanier dalam bukunya
kasi, selalu saja kembali pada bagaima- han, sikap, kecenderungan, disposisi, dan berjudul ‘Ten Arguments for Deleting Your
na merefleksikan dan memprediksikan evaluasi sang komunikator, dengan de- Social Media Right Now’ (2019), meyak-
semua itu bagi kehidupan masyarakat. mikian itu berarti menyalurkan persepsi ini adanya kekuatan BUMMER (pengua-
Masyarakat hari ini sangat terkait dengan dan evaluasi sang komunikator. Jadi itu sa sistem kendali). BUMMER ini adalah
komunikasi. murni subjektivitas sosok yang berbicara. kekuatan algoritma dan bantuan artificial
intelligence (AI) yang telah menciptakan
Bagaimana sebuah kebebasan berbic- Jadi sebenarnya kebebasan berbicara tatanan perilaku kolektif seluruh netizen
ara dan berpendapat tiba-tiba menja- yang dilakukan di media sosial sudah se- di seluruh dunia. Dari sanalah sebenarn-
di masalah dalam praktek kehidupan harusnya didukung oleh kesadaran peng- ya penggunaan media sosial kita menjadi
sosial? Jawaban atas masalah ini tidak gunaan media yang kompleks yang ten- terlalu berbahaya sehingga memancing
melekat pada esensi berbicara itu sendi- tu saja menghasilkan efek dan implikasi kita dengan insting kebebasan yang sebe-
ri. Jawabannya melekat pada kesadaran yang kompleks pula karena berbeda ben- narnya berujung kehancuran. BUMMER
tentang media yang kita gunakan untuk tuk komunikasinya. Seperti digambarkan sendiri adalah akronim dari “behaviours
berbicara itu tadi. Jika media yang kita di bawah ini: of Users Modified and Made into an Em-
gunakan berbeda, maka konsekuensi dan pire for Rent” (Modifikasi perilaku user
implikasinya juga akan berbeda-beda. Gambar 1:
demi membangun emperium untuk

72
diperdagangkan). Inilah jantung dunia kita berinteraksi bagai kawanan srigala. dorong tribalisme (mentalitas mengung-
digital. Inilah yang membuat kebebasan Menjadi takdir sebuah kawanan, selalu gulkan suku atau kelompok sendiri) dan
berkomunikasi manusia didorong pada saja ada relasi vertikal (atas bawah) yang menghancurkan masyarakat. Bukan saja
titik kebebasan yang sebenarnya sangat muncul. Secara psikologis logika vertikal pandangan anda terhadap dunia men-
berbahaya bagi manusia secara keseluru- ini terhubung dengan rasa senang untuk jadi terdistorsi, sejajar dengan itu Anda
han. Berikut ada tiga bahaya kebebasan di-follow, dan bukan mem-follow. Nyaris memiliki kesadaran sangat sedikit atas
di media sosial dari sepuluh poin penting seperti majikan dan buruh, superstar pandangan orang lain terhadap dunia.
bahaya media sosial menurut Lanier. dan penggemar. Jika suatu saat insting
majikan atau superstar itu terhantam, Penutup: Ruang Bebas Anda adalah Ru-
Pertama, media sosial adalah pusat maka secara otomatis kepribadian kita ang Kuasa Moral Anda
segala kegilaan zaman ini. Mekanisme akan membalas dengan hantaman yang Seperti yang dikatakan Wenburg & Wil-
kerja internet adalah sistem komputer sama. Di sinilah sosok kita yang tadin- mot pada petikan pertama tulisan ini,
awan raksasa (the giant cloud comput- ya baik, mempesona, tiba-tiba bisa be- etika tidaklah datang dari ruang ham-
ers) yang memberikan insentif gratis rubah menjadi jahat dan bajingan tak pa. Dia berasal dari perenungan atas
kepada setiap penggunanya. Prinsip ini terkira. Tanpa kita sadari identitas dan apa yang menjadi realitas masyarakat
menciptakan ikatan keterlibatan yang kepribadian kita telah dibentuk melalui di mana problem etika itu muncul. Jika
membuat setiap orang tidak pernah bisa mekanisme stimulus respon algoritma. problem etika yang muncul terkait den-
lepas darinya. Dari sinilah segala umpan Mesin cloud computers telah mengges- gan kebebasan berbicara, maka fakta
(stimulan) diberikan. Umpan yang diop- er saklar kepribadian personal individual dan alasan munculnya ketidaksadaran
timasi frekuensi dan masifitasnya dilem- menjadi kepribadian komunal kawanan. menggunakan kebebasan berbicara itu-
parkan untuk memikat setiap pengguna Entah bagaimana saklar mesin algorit- lah yang menjadi problem utama. Jadi
dengan menggunakan insting isyarat ma membuat kita merasa bebas untuk bukan perkara etikanya. Khusus dalam
emosional yang kuat untuk menambah mengumpat, mencemooh, dan mem- konteks etika berpendapat dan berbic-
adiksi.. Inilah episode mesin manipulasi permalukan orang lain demi satu rasa: ara di media sosial, maka pemahaman
emosi dan perilaku sistemik yang bekerja kepuasan. Saat itulah karakter kepribadi- atas aspek sermonik, dan kompleksitas
24 jam tanpa henti. Platform dan aplika- an kita sudah tidak berada dalam kendali teknologi media komunikasi menjadi
si telah berhasil memantik permainan kita sendiri. hal utama. Jika dua hal itu tidak segera
emosi yang (biasanya) berujung pada disadari, dan kita tetap saja menggu-
pembelian dan langganan produk dan Terakhir, media sosial menghancurkan nakan media sosial tanpa kontrol maka
jasa penanda kapitalisme tanpa henti kapasitas empati. Manusia adalah makh- hanya ada dua jalan yang akan terjadi,
(survailance capitalism). Mesin canggih luk sosial. Segala perilaku dan tindakan yakni seiring dengan pengalaman, maka
dalam sebuah sistem kendali telah mem- kita berdasar pada sistem pemahaman sensitifitas atas empati dan hati nurani
berikan stimulan dalam jutaan eksperi- atas apa perilaku dan tindakan orang lain. perlahan akan mendewasakan kita. Na-
men yang memantik orang-orang merasa Inilah dasar persepsi dan empati. Dalam mun itu butuh waktu panjang dan pros-
sedih, mengubah kehadiran dan keikut- kehidupan nyata persepsi sosial telah es yang tidak ringan. Jika jalan itu tidak
sertaan untuk memilih, juga untuk mem- terbukti menyelamatkan kita. Saat ber- kunjung terwujud, maka ada cara yang
perkuat loyalitas merek. Hal itu begitu interaksi secara langsung dengan orang lebih cepat. Cara itu adalah tindakan
gampang dilakukan oleh sang BUMMER. lain, kita mudah untuk mengonfirmasi hukum dan perlakuan etiket berupa hu-
Pada dasarnya, apa yang ditangkap oleh motif, alasan, dan konteks perilaku yang kum legal formal. Ini berarti bisa jadi kita
manusia dalam satuan makna psikologis muncul dari dirinya. Semua itu hilang akan menghuni penjara, dan berinterak-
seperti sedih, gembira, marah, dan se- saat interaksi termediasi oleh mesin al- si sehari-hari dengan jeruji besi. Semua
bagainya dimata satuan algoritma hany- goritma bernama internet. Sistem cloud adalah pilihan. Silakan tentukan nasib
alah satu potongan sinyal-sinyal berujud computers melayani kita secara personal. kita semua.
angka yang memiliki pola tertentu, dina- Seolah-olah sistem koneksi kita berje-
mis, dan selalu siap untuk dioptimasi. jaring, namun secara psikologis kita ter- Jogjakarta, tepi kali, 082020
hubung hanya dengan mesin pusat data.
Kedua, media sosial membuat Anda Dia melayani kita sepenuhnya. Relasi kita
kehilangan kepribadian baik Anda; Me- dengan orang lain di internet difasilitasi
dia sosial menciptakan kecanduan. Ter- oleh mesin, terlepas kita suka atau tidak
masuk kecanduan untuk sangat senang suka. Mesinlah yang menentukan berapa
melihat orang lain dipermalukan. Inilah waktu dan bentuk respon kita terhadap
insting kegelapan manusia. Dalam diri status dan perkataan orang lain. Tak ada
manusia terdapat troll (sosok jahil) yang ruang untuk empati secara hakiki. Dalam
menjadi katup insting hasil olahan otak skala yang lebih luas, Lanier mengatakan
kanan. Internet dengan kemampuan bahwa BUMMER secara alami men-
integrasi seluruh manusia membuat

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 73


BISNIS FARMASI

MENEROPONG PERAN FARMASIS


PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Drs. apt. Tonny Sumarsono, M.M.
Staf Pengajar FKK Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

P
erkembangan teknologi Pernahkah kita membayangkan daya pemrosesan komputer atau
informasi yang semakin pesat lima atau sepuluh tahun ke depan, perangkat lain sesuai dengan
pada saat ini, telah mendorong keseharian kita akan terbiasa dengan permintaan.
inovasi di berbagai dimensi robot, pemakaian kecerdasan buatan
kehidupan dan peradaban umat (artificial intelligence), kendaraan Dengan teknologi ini akan memberi
manusia, yang dapat menciptakan tanpa awak, energy storage dan layanan bagi perusahaan untuk
berbagai inovasi model bisnis baru. sebagainya ? Itulah perwujudan dari menyimpan dan mengolah data
Peradaban manusia saat ini telah revolusi industri 4.0 di masa depan. yang tidak terbatas. Ketiga, teknologi
masuk dalam suatu fase yang dikenal augmented reality, adalah teknologi
dengan revolusi industri ke empat Presiden Joko Widodo pada bulan yang menggabungkan citra bentukan
atau revolusi industri 4.0. April 2018 pernah meluncurkan komputer dengan dunia nyata
Making Indonesia 4.0, yang merupa- disekitarnya. Mekanisme gerak
Konsekuensi dari perkembangan kan peta jalan dan strategi Indonesia kinematika dalam permesinan bisa
tersebut, maka setiap insan yang punya dalam menerapkan revolusi industri dilihat mekanisme kerjanya. Keempat,
aktivitas,apapun jenis aktivitasnya jilid ke- empat ini. Jika kita runut teknologi big data, adalah teknologi
terutama mereka yang bergelut sedikit ke belakang, sejarah revolusi yang berkaitan dengan proses
dengan proses industri, harus mampu industri ini dimulai dengan  revolusi analisis terhadap sejumlah data yang
beradaptasi dengan perubahan tersebut industri 1.0, yang dimulai pada jumlahnya sangat besar bahkan
dengan mengembangkan berbagai pertengahan abad ke 18, ketika sampai tidak terbatas. Kemampuan
program inovatif. penggunaan teknologi uap dimulai dalam mengolah big data ini  akan
untuk mekanisasi produksi. mengoptimalkan proses produksi
Dalam proses revolusi industri 4.0 dan meningkatkan layanan peralatan
ini, proses bisnis dan teknologi Seterusnya revolusi industri 2.0 dan material serta dalam mengambil
bergerak sangat dinamis, sehingga dimulai pada akhir abad ke 19, yang keputusan secara real time.
memungkinkan terjadinya perubahan ditandai dengan begitu masifnya
proses, bahkan hingga saat akhir produk manufaktur yang dalam proses Kelima, teknologi autonomous robots,
sebuah proses produksi. produksinya menggunakan listrik dan dimana teknologi robotika akan
bensin. Selanjutnya revolusi industry semakin otonom, fleksibel dan mampu
Lantas bagaimanakah sejarahnya 3.0, dimulai pada beberapa dekade bekerjasama. Ke enam, teknologi
istilah 4.0 ini tiba-tiba muncul akhir abad ke 20, ditandai dengan simulation. Dalam teknik produksi
dan gaungnya begitu membahana maraknya penggunaan teknologi dan dimaksudkan untuk menirukan
merasuki setiap sendi kehidupan informasi berbasis komputer. berbagai macam sifat dan parameter
aktivitas manusia? Istilah industri 4.0, sebuah produk atau proses, ke dalam
muncul untuk pertamakalinya pada Pada dasarnya revolusi industri 4.0, layar komputer untuk mengevaluasi
tahun 2011 di Jerman. Penggunaan merupakan integrasi dari beberapa kinerja serta keunggulannya.
teknologi internet, informatika teknologi yang tengah berkembang
serta otomatisasi proses produksi saat ini. Pertama teknologi internet Lalu bagaimanakah dengan peran
secara terintegrasi telah membentuk of things ( IoT ), dimana dengan farmasis/ apoteker Indonesia dalam
sebuah sistem yang dinamakan teknologi ini semakin banyak sensor menghadapi era revolusi industri 4.0
Cyber Physical System (CPS).  CPS dan mesin yang mampu terkoneksi yang kini sudah berjalan ?
ini, hakikatnya adalah era revolusi dengan jaringan internet. Kedua,
industri ke- empat yang ditandai teknologi cloud computing yang Bagi para farmasis / apoteker yang
dengan fenomena digitalisasi total merupakan teknologi IT berbasis kebetulan termasuk ke dalam
sektor manufaktur. internet yang menyediakan sumber generasi Y yang lahir antara tahun

74
1980-1995 dan generasi Z yang lahir Eceran Tertinggi) kepada masyarakat industri 4.0 akan  mampu melakukan
antara tahun 1996-2010 akan relatif untuk menjamin keterjangkauan otomatisasi monitoring dan kontrol
lebih adaptip terhadap perubahan harga obat. proses produksi, sehingga tidak
ini. Namun demikian untuk para memerlukan banyak orang lagi.
farmasis / apoteker yang tergolong  Pada era digital seperti sekarang
lebih senior yang relatif kurang ini, seyogyanya apoteker juga Dengan mesin-mesin yang lebih
mengikuti perkembangan tehnologi mengembangkan berbagai inovasi, canggih, maka kemungkinan
informasi, harus terus meningkatkan misalnya membuat aplikasi untuk terjadinya pengurangan karyawan
pengetahuan dan kompetensinya pelayananan yang lebih cepat, untuk staf pelaksana produksi bisa
agar tetap memiliki daya saing dalam informasi obat yang akurat dan saja terjadi. Seorang apoteker yang
menjalankan praktik kefarmasian penggunaan obat yang rasional, biasanya menjadi komandan dalam
yang lebih beradaptasi pada seperti yang sudah dilakukan oleh setiap sektor produksi, tentunya akan
perkembangan tehnologi dokter melalui aplikasi Halodoc, dihadapkan pada masalah yang pelik
ataupun para guru dengan dengan khususnya jika harus ikut memangkas
Untuk para apoteker yang kebetulan aplikasinya RuangGuru. para anak buahnya.
bekerja di sektor pelayanan publik
seperti rumah sakit dan apotek sebagai Meskipun Indonesia merupakan Jika ini terjadi, maka hendaknya
garda terdepan dalam hal pelayanan negara terbesar dan tertinggi dalam apoteker harus bijak dalam mengambil
kesehatan khususnya obat-obatan , hal pengeluaran dana untuk  bidang keputusan manajemen, karena akan
maka praktik kefarmasian ini juga kesehatan ini atau THE (Total Health menimbulkan gejolak yang tidak
harus adaptif dengan perubahan. Expenditure)  di Asia Tenggara, kecil. Tidak dapat dipungkiri, dengan
namun ternyata besarnya pengeluaran revolusi industri 4.0 ini, ancaman
Pelayanan di era revolusi industry itu tidak seimbang dengan status pengangguran sudah di depan mata.
4.0 ini adalah gabungan ilmu kesehatannya.  Data dari World Oleh karena itu para pimpinan
teknis kefarmasian, kemampuan Bank menunjukkan dengan level perusahaan ( dalam hal ini tentunya
manajerial, pemanfaatan teknologi pengeluaran biaya kesehatan yang pabrikan farmasi), jangan terlalu
serta entrepreneurship. Keterlibatan sama, ternyata angka usia harapan latah mengikuti tren dunia, tanpa
seorang apoteker, jelas sangat hidup sebagai salah satu indikator mengetahui dan mendalami kondisi
dibutuhkan dalam hal peningkatan kesehatan Indonesia “ hanya “ 69 yang sebenarnya.
pemahaman masyarakat luas tahun , dimana angka ini lebih rendah
terhadap pemilihan dan penggunaan dibandingkan dengan Sri Lanka yang World Economic Forum
obat secara tepat dan rasional. mencapai 75 tahun dan Vietnam memperkirakan sedikitnya 35%
yang mencapai 79 tahun.Data ini keahlian yang dianggap penting saat
Gema Cermat atau Gerakan mengartikan, kesehatan masyarakat ini, kelak akan berubah total. Setiap
Masyarakat Cerdas Menggunakan Indonesia tidak lebih baik meskipun tahun angkatan kerja di Indonesia
Obat, harus terus digelorakan, dalam biaya yang dikeluarkan untuk bertambah sekitar 2,9 juta orang
rangka memberikan informasi pengobatannya tergolong tinggi. dengan tingkat pendidikan umumnya
dan edukasi  yang memadai untuk SD dan SMP. Sementara itu lulusan
masyarakat yang rata-rata awam Lantas bagaimanakah dengan para perguruan tinggi sebagian besar
terhadap obat. Pengetahuan apoteker yang berkiprah di dunia mengalami mismatch dan juga kurang
dan edukasi ini terutama untuk industri ? Industri farmasi, adalah berkualitas.
penggunaan obat-obatan bebas, agar jenis industri yang sangat kompleks
masyarakat tidak menggunakan obat yang dalam pengoperasiannya Dengan revolusi industri 4.0 ini
secara serampangan dalam proses memerlukan banyak tenaga terampil pula, beberapa tahun ke depan
swamedikasi. Disamping itu, seorang dalam bidangnya masing-masing. kawasan industri atau pabrik tempat
apoteker juga harus menyampaikan Tentu saja dengan revolusi industri buruh bekerja untuk menyambung
informasi yang jelas tentang obat 4.0 ini, sudah banyak pabrikan yang hidupnya, sebagian besar akan
generik yang memiliki komponen aktif punya grand design, terutama dalam bertransformasi menjadi pabrik
dengan kekuatan yang sama. Selain upaya mengefisienkan biaya, sehingga cerdas dan efeknya sudah pasti akan
itu, masyarakat juga berhak untuk produk yang dihasilkannya kompetitif menyebabkan guncangan masalah
memilih obat yang dikehendakinya, dan memiliki daya saing di pasar ketenagakerjaan, yang pada akhirnya
sesuai dengan prinsip-prinsip akan menimbulkan ketimpangan
farmakoekonomi. Selain itu, para Kemajuan teknologi farmasi dalam ekonomi yang kian menganga.**
apoteker juga jangan melulu hal ini mesin-mesin produksi terus
berprinsip profit oriented, tapi harus berkembang dan nampaknya jauh lebih
menyampaikan pula HET ( Harga efisien dalam hal pengoperasiannya,

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 75


APOTEKER DALAM
LINGKARAN BISNIS
(Suatu kritik terhadap adanya peran swasta dalam regulasi)

Drs. apt. Iskani

76
“apotek darurat” atau apotek yg dipimpin
seorang asisten apoteker. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun
1965 tentang Apotek, maka berakhir
pula izin-izin apotek dokter dan apotek
darurat.

Dari kedua regulasi yang ada


memperlihatkan bahwa apotek telah
menjadi lahan bisnis sehingga terjadi
ketidak tertiban dalam pendirian apotek
dan pemerintah mengambil inisiatif
agar penataan apotek lebih tertib
maka pemerintah bertindak sebagai
regulator serta menempatkan apoteker
pada peran yang sebenarnya sebagai
penaggung jawab di apotek.(Wikipedia)
Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor
25 tahun 1980 tentang Perubahan
atas PP 26 tahun 1965 tentang apotek
yang memberikan ketegasan bahwa
pengelolaan apotek menjadi tanggung
jawab apoteker dan suatu harapan baru.
Perlu menjadi catatan pada PP 25 tahun
1980 ini tidak terlihat satu pasal yang
menyebutkan keberadaan pihak swasta
ikut terlibat dalam pendirian apotek
dimana sebelumnya pada PP 26 tahun
1965 peran swasta dalam pendirian
apotek telah dihapuskan

Apa yang melatar belakangi peran


pengusaha yang dikenal sebagai pemilik

M
sarana apotek (psa) diikut sertakan
elihat sejarah apotek di tahun 1953 tentang apotek darurat, yang
dalam regulasi walaupun pada PP 26
Indonesia sebelum tahun membenarkan seorang asisten apoteker
tahun 1965 telah dihapus. Peran swasta
1953 dimana apotek dapat untuk memimpin sebuah apotek. UU
kembali masuk dalam regulasi dimulai
didirikan dimana saja, siapa Apotek Darurat ini sebenarnya harus
dari permenkes 922/1993 Ps 6 (1) Untuk
saja tidak perlu mendapat izin dari berakhir pada tahun 1958 karena ada
mendapatkan izin Apotik, Apoteker atau
pemerintah sehingga apotek dapat klausul yang termaktub dalam UU
Apoteker yang bekerjasama dengan
terpusat disatu daerah saja sedang tersebut yang menyebutkan bahwa
pemilik sarana yang telah memenuhi
didaerah lain tidak ada apotek. Melihat UU tersebut tidak berlaku lagi 5 tahun
persyaratan harus siap dengan tempat,
kondisi ini pemerintah menerbitkan setelah apoteker pertama dihasilkan
perlengkapan termasuk sediaan
Undang-undang Nomor 3 tahun 1953 oleh Perguruan Tinggi Farmasi di
farmasi dan perbekalan lainnya yang
tentang pembukaan apotek yang pada Indonesia. Tetapi karena lulusan
merupakan milik sendiri atau milik pihak
perinsipnya berisi pemerintah dapat apoteker ternyata sangat sedikit, UU
lain. Kemudian peran pengusaha tetap
tidak memberikan izin pendirian apotek Apotek Darurat tersebut diperpanjang
tercantum pada permenkes perubahan
disuatu kota yang telah dianggap cukup sampai tahun 1963 dan perpanjangan
yaitu permenkes 1332 tahun 2003 ps
jumlahnya. Keadaan ini menggambarkan tersebut berdasarkan surat keputusan
1 huruf c Surat Izin Apotik atau SIA
bahwa peran pengusaha/swasta telah Menteri Kesehatan tanggal 29 Oktober
adalah Surat izin yang diberikan oleh
ada diawal sejarah perapotekan di 1963 nomor 770/Ph/63/b.
Menteri kepada Apoteker atau Apoteker
Indonesia mungkin karena ada nilai
bekerjasama dengan pemilik sarana
bisnisnya. Sampai tahun 1963, apotek-apotek
untuk menyelenggarakan Apotik di suatu
di Indonesia masih ada yg bercampur
tempat tertentu. Menurut penulis peran
Pada tahun yang sama pemerintah dengan praktik dokter, atau disebut
pengusaha dalam regulasi ini adalah
menerbitkan Undang-undang Nomor 4 “apotek-dokter”, selain ada yg namanya

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 77


OPINI

salah satunya penyebab apoteker tidak tangan surat pesanan kemudian pulang segini ya..oke… kalau tidak kami (pihak
berkembang menjadi suatu profesi swasta) cari apoteker lain”, sungguh
sebenarnya/professional. Apalagi tingkat Kalau melihat profesi apoteker menyedihkan.
kesejahteraan sebenarnya kita bingung, katanya
apoteker adalah suatu profesi atau BUKA TUTUP APOTEK
Mari kita melihat Permenkes No. 9 dalam kata kerennya disebut seorang
tahun 2017 tentang apotek pasal 3 ayat profesional, tetapi benarkah profesional. Pernah heboh dengan gagasan buka
(1) Apoteker dapat mendirikan Apotek Kita tidak berbicara tentang komponen tutup apotek yang lebih dikenal
dengan modal sendiri dan/atau modal trilogi profesional yang menjelaskan dengan No pharmacist No Service atau
dari pemilik modal baik perorangan tentang pengetahuan, ketrampilan dan TATAP yang menguap sejalan dengan
maupun perusahaan. (2) Dalam hal perilaku tetapi mari kita lihat perilaku perjalanan waktu, gagasan ini baik
Apoteker yang mendirikan Apotek pasar sebagai tolok ukur terhadap karena memperlihatkan bahwa apoteker
bekerjasama dengan pemilik modal sebutan profesional apoteker. Seberapa itu sebenarnya melaksanakan praktik,
maka pekerjaan kefarmasian harus tetap besar nilai tawar jasa apoteker dalam hal inilah gambaran profesional apoteker.
dilakukan sepenuhnya oleh Apoteker kerjasama dengan pengusaha/Pemilik Gagasan ini adalah keinginan sebenarnya
yang bersangkutan. Disini terlihat Sarana Apotek untuk mendirikan apotek, dari setiap insan apoteker. Tetapi apakah
peran PSA semakin jelas yaitu pemberi sangat rendah, apakah ini yang disebut gagasan ini mudah dilaksanakan maka
modal. Banyak apoteker bergembira seorang profesional. jawabannya, sangat sulit atau kalau
dengan terbitnya regulasi ini dengan Jadi ringkasnya dimasukkannya jawaban pesimisnya, tidak mungkin.
komentar, sekarang apoteker telah pengusaha/PSA dalam regulasi adalah Mengapa demikian karena ada pihak lain
menjadi pemegang kunci bila ada PSA mengembalikan peran swasta dalam selain apoteker yang lebih menentukan
yang ingin mendirikan apotek, apoteker bisnis perapotekan. Apakah dengan dalam pengambil keputusan tentang
dapat menentukan. Diatas kertas hadirnya swasta dengan modalnya operasional apotek. Gagasan “No
memang terlihat menang tetapi apakah mengangkat peran apoteker untuk Pharmacist No Service” atau “TATAP”
demikian yang terjadi di lapangan. mencapai tujuan pengaturan apotek dapat terwujud bila apoteker merupakan
Pada pasal 2 disebutkan “pekerjaan yang dicantumkan dalam regulasi pengambil keputusan tunggal terhadap
kefarmasian tetap dilakukan sepenuhnya menjadi lebih baik, rasanya belum pendirian atau operasional apotek. Ini
oleh apoteker” terlihat kalimat ini ada yang berubah, stagnan, malah adalah gambaran kewenangan apoteker
memberikan harapan bahwa apoteker sebaliknya. Penulis termasuk seorang yang bekerjasama dengan PSA.
akan memiliki kewenangan penuh di apoteker yang bila ada pertanyaan
apotek tetapi kenyataan nya apoteker apakah PSA atau Investor atau Pemodal BAGAIMANA REGULASI PROFESI LAIN
tetap kalah, tidak memiliki kewenangan perlu dicantumkan dalam regulasi,
penuh terutama dalam hal debet kredit jawabannya tidak perlu Sebagai pembanding mari kita melihat
keuangan dan hal lain berkaitan dengan regulasi atau Undang-undang Nomor
keuangan karena perbedaan orientasi BAGAIMANA PROFESIONAL 29/2004 tentang kedokteran, pada
yaitu PSA memiliki orientasi bisnis. SEBENARNYA? bagian kedua, pelaksanaan praktik, sejak
Demikian juga berkaitan dengan gaji dari pasal 39-43 tidak ada disebutkan
atau honor tetap tidak lebih baik, apakah Dari pertanyaan diatas sebenarnya tempat praktik dapat didirikan dengan
ada kenaikan gaji atau honor bila omzet jawabannya sederhana, ajukan saja modal pemilik lain demikian juga dengan
atau lama kerja, juga tidak. pertanyaan kepada pihak pengusaha yang UU Nomor 4/2019 tentang kebidanan,
mengajak kerjasama, berapa jasa yang pada BAB VI praktik kebidanan, sejak
Nilai sosial dalam pelayanan menurun, sanggup anda (pengusaha) bayar atau dari pasal 41-59 tidak ada pasal yang
oriantasi penjualan menjual obat apa insentif yang akan anda(pengusaha) menyebutkan tentang modal pihak lain.
dengan harga mahal agar omzet berikan untuk saya(apoteker) atau apa Hal yang sama ada pada UU Nomor
lebih besar. Dengan gambaran ini fasilitas yang dapat anda siapkan untuk 30/2004 tentang Jabatan notaris, tidak
peran apoteker bergantung kepada saya(apoteker). Jawaban ini kelihatan sebutan Modal pihak lain. Jadi mungkin
komitmen apotekernya, kalau masih secara implisit “sombong” tetapi regulasi terhadap apoteker adalah satu-
merasa bertanggung jawab maka tugas begitulah nilai seorang professional satunya regulasi yang memasukkan
pekerjaan kefarmasian hanya meliputi dibanding dengan kondisi saat ini dalam secara eksplisit peran pengusaha.
tugas pengawas agar tidak terjadi negosiasi apoteker (apoteker pada posisi Walaupun ketiga profesi ini berbeda
penyimpangan dalam pengadaan dan mengharap) dan pengusaha ”kami hanya namun kemandirian, kewibawaan
distribusi obat yang dapat menimbulkan sanggup menggaji segini…kalau lebih dan profesionalitas terlihat jelas,
masalah . Ada apoteker karena banyak besar kami tidak sanggup kemudian ini merupakan satu hal yang belum
tugas telah dikerjakan oleh PSA maka disertai dengan berbagai alasan pada dimiliki oleh profesi apoteker. Dari sisi
apoteker hanya datang untuk tanda prinsipnya kalau anda (apoteker) mau kemandirian sangat jelas terlihat dengan

78
wujud menamakan tempat praktiknya kontek regulasi namun perlu menjadi dan kursi. Setelah semua pesiapan
dengan nama pelakunya sendiri, praktik catatan dengan format berbeda, sekali selesai pengusaha mempersilahkan
“dokter pulan”, praktik “Bidan Pulan” lagi diulang, formatnya sudah berbeda, untuk memulai praktik. Apa orientasi
dan Kantor “Notaris Pulan” mungkinkah apoteker yang lebih menentukan bukan pihak pengusaha, adalah resiprokal
apoteker menamakan tempat praktiknya pemilik modal. imbal balik, lebih kepada bisnis. Penulis
seperti ketiga profesi ini mungkin suatu merasa iri mengapa profesi apoteker
saat nanti. Dengan demikian nilai tawar dalam tidak diperlakukan demikian padahal
bernegosiasi apoteker lebih tinggi pengusaha yang mengajak, Bagaimana
BAGAIMANA REGULASI UNTUK dapat menentukan sampai ke hal teknis persiapan pengusaha dalam bekerjasama
APOTEKER dalam pengelolaan apotek bahkan dengan apoteker, jangankan tempat
menempatkan orang yang dipilih yang khusus dipersiapkan, kadang-
Melihat ketiga profesi diatas tadi, baik apoteker dalam bidang keuangan dan kadang kursi untuk apotekerpun tidak
dari sisi jumlah mereka jelas lebih bidang lain. Mengapa formatnya dapat dipersiapkan. Apa yang dapat kita petik
banyak jumlah dibanding dengan berbeda atau format sudah berbeda, dari gambaran ini, bahwa nilai penting
jumlah apoteker tetapi apakah karena tidak ada satu pasalpun dalam profesi itu ditentukan oleh salah satunya
mereka mengeluh tidak berpraktik, regulasi yang menyebutkan pemilik bagaimana regulasi memposisikan dan
tidak, mereka tetap eksis berpraktik. modal, pengusaha, pemilik sarana memurnikan profesi itu sendiri.
Walaupun regulasi dari masing-masing apotek, investor atau apapun orang
profesi tidak memasukkan unsur swasta yang berorientasi bisnis dbidang HARAPAN
dalam regulasi mereka, apakah mereka apotek, dengan demikian regulasi telah
sengsara karena tidak praktik jelas tidak menampilkan sosok apoteker dengan Agar dalam Rancangan Undang
bahkan penghasilan mereka dari praktik peran yang lebih dominan Undang Kefarmasian tidak ada lagi kata
lebih baik dibanding apoteker. “bekerjasama dengan pihak pemilik
Kalau kita memperhatikan regulasi SEBAGAI ANALOG CONTOH KERJASAMA modal” atau “modal dari pemilik modal”
apoteker yang mencantumkan atau “kata lain yang berbeda tetapi
peran swasta dalam mendirikan Dalam suatu kerjasama apotek/ memberi makna sama agar peran swasta
apotek menurut penulis, merupakan pengusaha dan satu profesi (dalam hal tetap ada daam regulasi”
pengaturan “setengah hati” sementara ini tidak perlu disebutkan profesinya)
apoteker apakah sadar atau belum sadar penulis melihat pengusaha yang Banda Aceh, 22 Agustus 2020
menjadi objek dari pemain swasta dalam mengajak (kata mengajak memang
bisnis kefarmasian. Timbul pertanyaan, pengusaha yang berkeinginan)
mengapa regulasi tidak berpihak kerjasama, sibuk dalam mempersiapkan
memberikan kewenangan penuh 100% tempat praktik mulai dari penyiapan
kepada apoteker untuk menggunakan ruang praktik, pengecetan, pemasangan
kewenangan dan keahlian profesi sesuai AC, tempat tidur, lampu, tirai, meja
undang-undang, tidak ditentukan pihak
lain.

Jadi bagaimana maunya, menurut


penulis pada permenkes nomor
9/2017 tentang apotek, pasal 3
ayat (1) dan (2) dihapus dan diganti
dengan pasal 3 ayat (1) “apoteker
mendirikan apotek sebagai tempat
melaksanakan pekerjaan kefarmasian
untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. (2) Dalam melaksanakan
pekerjaan kefarmasian apoteker
memberikan pelayanan langsung kepada
masyarakat”. Ada pertanyaan lagi,
apakah tanpa menyebutkan “modal
pihak lain” peran swasta tidak dapat
dilibatkan, jawabannya peran swasta
tetap dapat dilibatkan seperti biasa
dengan perjanjian akte notaris diluar

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 79


DARI REDAKSI

lain yang dalam keseharian praktinya menggunakan Buku ISO


sebagai panduan informasi obat. Survei tersebut dilakukan
dengan menggunakan platform google form yang mulai dibuka
tanggal 2 Juni 2020, aktif selama 2 pekan, sampai tanggal 16
Juni 2020.

Sejumlah 308 responden berpartisipasi dalam survei daring ini.


Jumlah tersebut merupakan angka yang fantastis mengingat
inklusivitas dan batasan waktu survei. Oleh karena itu, sebagai
bagian dari apresiasi program ini, PT ISFI Penerbitan memberikan
gift kepada 30 responden pertama dalam bentuk e-book majalah
Medisina edisi ke #35. Selamat kepada partisipan penerima gift
dan PT ISFI Penerbitan ucapkan terima kasih sebesar besarnya
atas partisipasi dalam survei tersebut.

Demografi Responden

Overview hasil survei pada bagian demografi partisipan


menunjukkan beberapa hal penting bahwa:

1. Sebanyak 91% dari total responden (308 responden),


berprofesi sebagai Apoteker. Hal ini tidak memungkiri bahwa
secara umum pelanggan utama buku ISO adalah sejawat
Survei Pelanggan Buku Apoteker. Sedangkan selebihnya berprofesi sebagai dokter,
perawat, bidan dan kalangan praktisi kesehatan lainnya.
Informasi Spesialite Obat 2. Dalam berpraktik, sebanyak 43% dari responden survei ini
(ISO) bekerja di apotek, 18% bekerja di rumah sakit, dan selebihnya
berpraktik di area klinik, agen dan distribusi farmasi, puskesmas,
industri, institusi pendidikan dan lain lain.
apt. Yudi Afrianto, S.Farm
3. Domisili dari responden didominasi oleh area Jawa Barat

Setiap institusi/portofolio bisnis dalam operasionalnya pasti


mengharapkan kesuksesan, sehingga hal yang paling utama
adalah membuat pelanggan senang dan terpuaskan dengan
layanan dan jasa yang diberikan. Demikian juga halnya dengan
PT ISFI Penerbitan, yang salah satu portofolio produknya adalah
buku Informasi Spesialite Obat (ISO), pelanggan adalah hal
yang utama dalam hal ini adalah sejawat Apoteker dan profesi
kesehatan lainnya.
Gambar 1. Demografi pekerjaan responden Survei Pelanggan ISO 2020
Mengetahui aspirasi dari pelanggan adalah cara yang paling
jitu dalam menggapai kesuksesan, hal ini yang sangat disadari
betul oleh PT ISFI Penerbitan dalam pengembangan bisnisnya
agar senantiasa dapat memberikan layanan yang semakin
prima dan luas terutama kepada sejawat Apoteker dan profesi
kesehatan lain. Di ujung rantai layanan, selain pelanggan dari
kalangan profesional, PT ISFI Penerbitan pada dasarnya juga
turut mendukung layanan kesehatan kepada masyarakat yang
mana ini merupakan pilar penting dalam aspek kehidupan
rakyat Indonesia.

Sejurus dengan hal tersebut, PT ISFI Penerbitan pada awal Gambar 2. Demografi instansi tempat praktik responden Survei
Juni 2020 lalu menggulirkan program Survei Pelanggan Buku Pelanggan ISO 2020
ISO yang menarget sejawat Apoteker dan profesi kesehatan

80
Gambar 3. Demografi sebaran wilayah tempat praktik responden Gambar 4. Komitmen Penggunaan Buku ISO dari
Survei Pelanggan ISO 2020 Responden Survei Pelanggan ISO 2020

(52%), DKI Jakarta (7%) dan Jawa Timur (9%). Selebihnya


tersebar baik di dalam Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.

Pola Penggunaan Buku ISO

Profil penggunaan buku ISO oleh sejawat Apoteker dan profesi


kesehatan lainnya juga menjadi sasaran dari survei pelanggan
ini. Profil penggunaan menentukan sampai level mana PT ISFI
Penerbitan selaku pengembangan bisnis yang bisa memanjakan
pengguna buku ISO dalam berpraktik, termasuk di dalamnya Gambar 5. Pola Frekuensi Penggunaan dari Responden
aksesibilitas dari buku ISO terhadap pelanggan. Highlights Survei Pelanggan ISO 2020
survei bagian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebanyak 82% dari total responden mengatakan bahwa


masih berlangganan dan aktif menggunakan buku ISO dalam
praktik kesehariannya.

2. Dari poin survei nomor 1 di atas, sebanyak 43% mengatakan


bahwa sangat sering dan sering sekali menggunakan buku ISO
dalam praktik keseharian. Walaupun tidak dapat dipungikiri
bahwa sebanyak 47% mengatakan jarang menggunakan. Ini
adalah poin penting yang dapat menjadi dasar perbaikan
berkelanjutan dari buku ISO. Menyisakan 1 hal untuk perbaikan Gambar 6. Pola Durasi Penggunaan Buku ISO dari Responden
berkelanjutan memberikan pertanda bahwa bisnis berkembang Survei Pelanggan ISO 2020
dan merupakan sebuah keniscayaan.

3. Dari responden yang menjawab, sebanyak 48% telah


menggunakan buku ISO lebih dari 5 tahun, 20% lebih dari 3
tahun, dan 18% lebih dari 2 tahun. Hal ini pertanda baik, bahwa
buku ISO secara terus menerus menemani sejawat Apoteker
dan profesi kesehatan lainnya dalam berpraktik.

4. Dari responden survei, sebanyak 51% mendapatkan buku


ISO dengan cara membeli langsung di toko buku, sedangkan
sebanyak 17% mendapatkan dari bundling keanggotaan
Gambar 7. Metode Mendapatkan Buku ISO dari Responden
Survei Pelanggan ISO 2020

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 81


DARI REDAKSI

organisasi profesi (IAI), dan 23% mengakui bahwa buku ISO 6. Jaminan kesahihan informasi,
telah ada di tempat praktik. 7. Pelayanan keluhan pelanggan,
8. Kedalaman pembahasan topik,
Studi Komparasi 9. Paparan ahli dalam artikel,

Di dalam survei ini, PT ISFI Penerbitan juga memasukkan Data studi komparasi ini kemudian diolah dengan
studi komparasi antara buku ISO dan buku informasi obat menggunakan indikator persepsi yang sederhana dalam
sejenis sebagai kompetitor. Studi komparasi ini ditujukan bentuk respon positif dan negative atas aspek tertentu. Untuk
untuk melihat dan membandingkan persepsi responden atas mempermudah fokus pada dua hal yang jelas, yakni umpan
beberapa aspek yang menjadi hal penting dalam memberikan balik positif dan negatif, maka respon netral tidak dihitung.
penilaian atas kualitas sebuah buku informasi obat. Dalam hal Kesimpulan dari perbandingan persepsi diwujudkan dalam
ini, sejalan dengan semangat transparansi dan kode etik, maka bentuk penanda poka-yoke dalam warna merah, kuning/
pembuat survei tidak membatasi definisi kompetitor dan tidak amber dan hijau. Berikut adalah kesimpulan dari studi
menggiring responden untuk fanatik hanya memikirkan 1 merek tersebut:
saja, melainkan bebas sesuai dengan kebiasaan dari responden.
1. Dari aspek jenis dan kualitas kertas, desain dan
Aspek kualitas produk yang diperbandingkan dalam studi ini tampilan, serta kedalaman pembahasan topik, buku ISO
adalah mencakup hal – hal berikut ini: mendapatkan umpan balik negatif yang lebih banyak
1. Jenis dan kualitas kertas, dibanding dengan kompetitor. Dalam hal ini, aspek
2. Jenis dan ukuran tulisan, tersebut merupakan fokus utama yang harus dijadikan
3. Desain dan tampilan, bahan perbaikan dari buku ISO untuk edisi ke depannya.
4. Ukuran dan berat buku, 2. Dari aspek jenis dan ukuran tulisan, ketepatan waktu
5. Ketepatan kaktu terbit, terbit, jaminan kesahihan informasi, dan pelayanan

Gambar 8. Studi Komparasi Persepsi Responden Terhadap Buku ISO dan Kompetitor (disimpulkan dengan symbol
poka yoke warna merah, hijau dan amber/ kuning).

82
keluhan pelanggan, buku ISO mendapatkan umpan balik sebanyak 98% dari responden menyambut baik sekali apabila
dengan level yang sama dengan kompetitor. terdapat versi elektronik dari buku ISO, sejalan dengan
3. Buku ISO unggul pada aspek ukuran dan berat buku digitalisasi yang juga merambah di dunia percetakan.
dibanding dengan kompetitor.
Survei merupakan satu sisi dari sebuah pengembangan
bisnis dan akan memberikan warna dari operasional PT ISFI
Aspirasi Pelanggan Penerbitan. Namun, yang lebih penting dari ini adalah bahwa PT
ISFI Penerbitan, dengan melakukan survei dan mengidentifikasi
Hal terakhir namun penting, adalah menyerap aspirasi dari pengembangan konten dan layanan, mempunyai komitmen
pelanggan mengenai apa yang seyogyanya ada di dalam buku untuk terus berubah dan berkembang demi mendukung layanan
ISO terutama untuk edisi mendatang, yang bisa meningkatkan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat Indonesia.
nilai buku ISO di mata pelanggan. Dari aspirasi yang didapatkan
menggunakan survei ini dikelompokkan 3 besar aspek yang
diharapkan ada di dalam buku ISO yakni:
1. Konten informasi lebih baik (54%)
2. Kemudahan dalam membaca informasi (17%)
3. Material buku ISO (15%)
Di samping itu, sebanyak 94% dari responden menginginkan
terdapat rubrik khusus yang mengupas topik tertentu. Lalu,

Gambar 9. Aspirasi Responden Survei Pelanggan ISO 2020.

Gambar 10. Aspirasi Responden Survei Pelanggan ISO 2020 terkait dengan pembahasan topik
tertentu dan versi elektronik dari buku ISO.

| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 83


DARI PEMBACA

Webinar & Sertifikat sampai tampilan sertifikat tampil personal kepada pasien terebut, untuk
1. Assalamu’alaikum, Medisina. Salam sempurna, e-sertifikat telah ber- melakukan edukasi mengenai pengo-
Apoteker! Kalau ingin mengikuti hasil di klaim dan periksa pada batan yang diterima pasien, termasuk
webinar yang diselenggarakan PP IAI, akun SIAP di menu logbook SKP perihal efek samping allopurinol 300
apakah bisa tanpa menggunakan Kartu pembelajaran. mg, yang diduga dialami oleh pasien.
TTS Anggota (KTA)? Dikarenakan saat Semoga menjawab pertanyaan TS. Jika ada data atau informasi ilmiah
ini KTA saya masih dalam proses pem- yang dapat mendukung jawaban TS
buatan. Mohon bantuannya. Terima Advokasi Anggota sebaiknya diberikan kepada pasien
kasih. 3. Halo saya Dina, Apoteker sebuah tersebut, sebagai bagian dari proses
apt. Vitra Istifadah apotek yang bekerja sama dengan KIE.
seorang dokter yang memiliki klinik Semoga berhasil!
Jawab: di daerah Tangerang. Pada suatu saat
Wa’alaikumsalam Wr. Wb. Salam Apo- TTK tidak masuk, saya juga tidak 4. Saya Apoteker yang akan memper-
teker.Sebelumnya, terima kasih atas berada di apotek, ada pasien yang panjang SIP, kemudian melaporkan ke
antusiasme Sejawat untuk mengikuti datang ke apotek dan medapatkan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu
webinar PP IAI. Perlu diketahui untuk obat melaui resep allopurinol 100 mg. di daerah saya. Setelah mendapatkan
melakukan pendaftaran webinar pada Pada saat itu dilayani oleh paramedis. penjelasan, harus mengurus mulai
aplikasi SIAP diperlukan nomor KTA/ Karena stok allopurinol 100 mg tidak dari rekomendasi dari PC IAI setem-
nomor anggota yang diterbitkan oleh ada, maka diserahkan allopurinol 300 pat. Saya meminta rekomendasi ke PC
PP IAI melalui pengajuan yang dilaku- mg dengan merek dagang tertentu, IAI setempat. Ketua PC IAI kemudian
kan daerah. Silahkan berkomunikasi karena itu yang ada di apotek Tiga menanyakan kesiapan dan kehadiran
dengan Pengurus Daerah setempat hari kemudian pasien datang kembali saya di apotek. Saya memang datang
untuk mendapatkan Nomor Anggota. dengan keluhan mual dan muntah. Ka- hanya satu kali seminggu tiap Sabtu,
Namun, IAI memberikan solusi bagi tanya pasien sudah konsultasi dengan kadang kadang sampai 8 jam. Ketua
Sejawat yang ingin bergabung pada dokter lain dan itu disebabkan oleh PC IAI menyarankan saya mencari
webinar, yang bisa disaksikan pada karena dosisnya terlalu tinggi. Pasien Apoteker Pengganti, karena katan-
channel YouTube, contohnya pada menuntut apotek dan saya diminta ya ada ketentuan harus ada Tatap
penyelenggaraan webinar ke-23. Link mempertanggungjawabkannya. Apa (Tiada Apoteker Tiada Pelayanan).
webinar akan diberikan pada postin- yang sebaiknya dilakukan, mohon Bagaimana harusnya saya bersikap
gan di akun media sosial PP IAI. Jadi, bantuannya? dan bertindak?
pastikan Sejawat untuk terus meman- apt. Dina Fitrianingrum apt. Bagus Cahyadi Pangestu
tau media sosial PP IAI.
Jawab: Jawab:
2. Saya ingin bertanya mengenai cara Terima kasih atas pertanyaan yang TS TS memag dituntut untuk melakukan
mengklaim SKP setelah mengikuti sampaikan. Pelayanan terhadap resep praktik yang bertanggung jawab, yaitu
webinar PP IAI? di Apotek harus dilakukan oleh perso- melaksanakan praktik kefarmasian
apt. Taufiqur Rahman nel yang berwenang dalam hal ini ada- dengan benar. Dengan memenuhi
lah Apoteker itu sendiri, dan itu yang ketentuan perarturan perundang-un-
Jawab: lebih dekat dengan pelayanan Farmasi dangan, melaksanakan praktik dengan
1. Silakan memerhatikan alur Klaim yang bertanggung jawab dan profe- benar, membuat dan menjalankan
SKP Webinar di bawah ini: sional. Untuk ke depannya, TS harus standar prosedur operasional dan
Masuk ke menu Home -> Event memastikan pelayanan kefarmasian di mendokumentasikannya. Jangan lupa
yang diikuti -> Pilih kegiatan Apotek tempat TS berpraktik, dilaku- seharusnya apotek tidak boleh me-
yang dimaksud -> klik tombol kan oleh personel yang berwenang layani resep jika tidak ada Apotekern-
ikuti test untuk webinar tersebut sebagaimana diamanatkan dalam ya. Oleh sebab itu, pilihan yang paling
kemudian ikuti test/kuisnya peraturan yang berlaku. tepat untuk TS adalah meningkatkan
2. Apabila nilainya sudah me- Demikian juga dengan penggantian kehadiran TS lebih sering dan lama di
menuhi perolehan nilai mini- obat generik menjadi obat nama apotek. Atau aternatifnya bisa dengan
mum, maka selanjutnya sertifikat dagang/ paten, seyogyanya dilakukan merekrut Apoteker praktik yang lain
sedang dalam proses penyaluran setelah mendapatkan persetujuan untuk menggantikan TS pada saat ti-
dan verifikasi dari dokter dan/ atau pasien, dan hal dak bisa datang ke sarana kefarmasian
3. Apabila durasi dan nilai sudah ini adalah hal kedua yang harus TS TS berada sehingga praktik kefarma-
memenuhi minimalnya, maka pastikan dilakukan di tempat praktik. sian bisa dilaksanakan dengan baik
tombol klaim sertifikat akan Saran kami TS perlu melakukan oleh Apoteker.
muncul. Tunggu beberapa saat komunikasi secara langsung dan

84
| EDISI XXXVI | Juli 2020 - September 2020 | 85
86

Anda mungkin juga menyukai