KELOMPOK 2 :
Aas Atikah
Ade Ferrianto
Gebi Pridasari
Pinky Sucianingsih
Tri Puspitasari
Definisi
Menstruasi merupakan perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita
yang dipengaruhi oleh horman FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.
Ditandai dengan keluarnya darah pada endometrium yang keluar secara
rutin setiap bulan. Menstruasi terjadi pada usia remaja berkisar usia 10-16
tahun , dipengaruhi oleh kesehatan , nutrisi dan berat badan juga tinggi
badan. Menstruasi akan berhenti pada usia 40-50 tahun atau monopause.
Pada umumnya, menstruasi berlangsung 3-7 hari.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Haid
1. Faktor hormone
Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu:
a. FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh Hipofise
b. Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
c. LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise
d. Progesteron dihasilkan oleh ovarium
2. Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan
dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan
regresi endometrium dan perdarahan.
Lanjutan..
3. Faktor Vascular
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan
fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria-
arteria, vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan regresi endometrium timbul statis
dalm vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan
akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari
arteri maupun dari vena.
4. Faktor Prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi
endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi myometrium sebagai
suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi yaitu daur menstruasi yang dialami wanita dalam usia
produktif. Pada saat menstruasi terjadi peluruhan dinding rahim. Peluruhan
tersebut akan berlangsung tiap bulanya, sehingga terjadinya proses pembersihan
rahim karena adanya pembuluh darah ,kelenjar dan sel yang tidak dibuahi. Bagi
wanita tidak asing lagi dengan menstruasi yang terjadi setiap bulan kecuali jika
adanya pembuahan (kehamilan).
FASE dalam SIKLUS MENSTRUASI
Siklus ovarium terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Fase Folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan
terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada
saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase
folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan
sekitar 3 – 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi
hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus,
sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar
hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan.
Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan
dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali
membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi
berlangsung selama 3 – 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang
sebanyak 28 -283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali
jika perdarahannya sangat hebat.
Lanjutan..
2. Fase Ovulasi
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel
telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar
LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah
dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri
tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang
berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3. Fase Lutuel
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah
melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus
luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase lutuel
dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa
digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus
luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi
pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG
(hormone chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum
yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkan hormonnya
sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
Siklus endometrium terbagi menjadi 4 fase:
Hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih
lama dari normal (lebih dari 8 hari). Jadwal siklus tetap,tetapi kelainan terletak
pada jumlah perdarahan lebih banyak dan dapat disertai gumpalan darah.
Penyebab:
1) Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea, menoragia.
2) Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi: uterotonika, roborantia.
3) Myoma uteri, disebabkan oleh: kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri
luas, bendungan pembuluh darah balik.
4) Hipertensi
LANJUTAN..
B) Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih
kurang dari biasa. Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
Penyebab:
Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang
akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.
2). Kelainan Siklus
a . Polimenorea
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari).
Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal yang
terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.
Penyebab:
Gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek sehingga siklus
menstruasi juga lebih pendek
b. Oligomenorea
Di sini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya siklus
lebih dari 3 bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea. Perdarahan pada
oligomenorea biasanya berkurang.
LANJUTAN..
c Amenorea
Klasifikasi
1) Amenorea Primer,
apabila belum pernah datang haid sampai umur 18 tahun. Amenorea primer
umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk
diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan kelainan-kelainan genetic.
2) Amenorea Sekunder,
apabila berhenti haid setelah menarche atau pernah mengalami haid tetapi
berhenti berturut-turut selama 3 bulan. Adanya amenorea sekunder lebih
menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan
wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit
infeksi, dalam kehamilan, dalam masa laktasi maupun dalam masa menopause
3.Perdarahan di Luar Haid
a Metroragia
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.
Klasifikasi
1) Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.
2) Metroragia diluar kehamilan.
Penyebab:
1)Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;
carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis
(seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia)
4. Gangguan Lain yang Ada Hubungan dengan Haid
1) Dismenorea Primer
adalah nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat
kandungan.
Penyebab:
Psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC)
endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid seks, kadar vasopresin tinggi).
Gejala:
Nyeri haid dari bagian perut menjalar ke daerah pinggang dan paha, terkadang disertai
dengan mual dan muntah, diare, sakit kepala dan emosi labil.
2) Dismenorea Sekunder
terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada
kasus infeksi, mioma submucosa, polip corpus uteri, endometriosis, retroflexio uteri fixata,
gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium.
Terimakasih