Anda di halaman 1dari 23

Handout DARAH

LP 1: Handout Darah

Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi, serta implikasinya pada
salingtemas.
Kompetensi Dasar :
3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/
penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah
Indikator :
1. Menyebutkan definisi darah
2. Menjelaskan fungsi darah secara umum
3. Menjelaskan komponen darah
4. Menjelaskan mekanisme penutupan luka
5. Menjelaskan prinsip penggolongan darah
6. Menjelaskan organ- organ yang terlibat dalam peredaran darah
7. Menyebutkan perbedaan pembuluh vena dengan pembuluh arteri
8. Menjelaskan proses peredaran darah pendek dan peredaran darah panjang
9. Menyebutkan lintasan sistem peredaran darah pendek
10. Menyebutkan lintasan sistem peredaran darah panjang
11. Menyebutkan perbedaan peredaran darah pendek dan peredaran darah
panjang
12. Menjelaskan secara singkat sistem peredaran darah pada beberapa hewan
avertebrata, vertebrata, Ikan, amphibi, reptil, dan aves.
13. Menjelaskan jenis-jenis gangguan, penyakit, dan kelainan pada sistem
peredaran darah manusia
14. Menjelaskan cara-cara pencegahan gangguan, penyakit, dan kelainan pada
sistim peredaran darah manusia

Uraian Materi :
SISTEM PEREDARAN DARAH
Handout DARAH

Jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah
disebut dengan Darah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada
banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak
mengandung karbondioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah
di ambil dengan cara bernapas dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa
pembakaran / metabolisme di dalam tubuh.

A. FUNGSI DARAH
Fungsi darah secara umum yaitu :
1. Mengedarkan zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut
sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
2. Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit dengan membentuk
antibodi, yang bertugas adalah leukosit.
3. Jika terjadi gangguan/luka pada sistem peredaran darah berperan penting
adalah trombosit dalam proses pembekuan darah.
4. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, berkisar 37oC,
walaupun suhu lingkungan meningkat atau menurun. Hal ini
dimungkinkan karena penyebaran energi panas secara merata dilakukan
oleh darah. Peristiwa menggigil pada saat kedinginan, dan berkeringat
pada saat kepanasan merupakan mekanisme untuk menjaga kestabilan
suhu tubuh.
5. Mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindarkan kerusakan
jaringan-jaringan tertentu.
6. Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis.
7. Mengedarkan air ke seluruh tubuh.

B. KOMPONEN DARAH
Darah kita terdapat di dalam pembuluh darah. Dalam kondisi normal
volume darah setiap orang ± 8% dari berat badannya. Pada orang dewasa
yang beratnya ± 65 kg, volume darahnya lebih kurang ± 5 liter.
Darah kita yang diedarkan tersusun dari beberapa komponen, yaitu :
Handout DARAH

1. 55% merupakan bagian yang cair yakni plasma darah. Plasma darah atau
cairan darah terdiri atas :
a. Zat Pelarut : ± 90% air.
b. Zat terlarut :
- ± 8% protein yang terdiri dari albumin, globulin dan protrombin.
- ± 0,9% garam-garam mineral yang terdiri dari Natrium klorida (NaCl),
natrium bikarbonat, garam kalium, fosfor, magnesium dan besi.
- ± 0,1% berupa zat-zat sisa metabolisme, misalnya urea, asam urat,
kreatinin, bilirubin, dan CO2.
- ± Hormon dan enzim
2. 45% bagian yang padat atau butiran darah/ Sel Darah. Butiran darah
terdiri atas 3 macam sel darah, yaitu :
a. Sel darah merah atau eritrosit
b. Sel darah putih atau leukosit
c. Sel pembeku darah atau trombosit.

C. Macam- Macam Sel Darah


1. Sel Darah Merah
Bentuk sel darah merah (eritrosit) pipih, cekung dibagian tengah
(bikonkav), tidak berinti. Butiran darah merah mengandung hemoglobin (Hb),
yaitu suatu protein (globin) yang berkombinasi dengan senyawa hemin yang
mengandung besi. Fungsi utama hemoglobin ialah mengangkut oksigen (O2) dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Sel darah merah dibentuk oleh sumsum merah tulang
pipih. Pada manusia, terdapat sekitar ± 3 triliun eritrosit dalam peredaran darah.
Dalam setiap mm3 darah pria dewasa terdapat ± 5,4 juta eritrosit dan pada wanita
terdapat ± 4,8 juta eritrosit. Usia eritrosit 120 hari. Eritrosit yang telah rusak akan
diuraikan di hati, limpa, dan sumsum tulang belakang oleh makrofag.
Handout DARAH

Gambar 1. SeL Darah Merah

2. Sel Darah Putih


Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, bersifat bening, mempunyai inti
sel bulat ataupun cekung, bentuknya tidak tetap, geraknya seperti Amoeba dan
dapat menembus dinding kapiler, sel leukosit mengandung butiran- butiran
(granula). Fungsi utama sel darah putih adalah memakan kuman penyakit
sehingga disebut fagosit. Ukuran leukosit lebih besar dari sel merah, tetapi
jumlahnya lebih kecil. Secara normal, jumlah leukosit per mm3 darah ± 5000-
10.000. Berdasarkan butiran (granula) yang terdapat pada selnya, sel darah putih
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Granulosit. Sel darah putih yang bergranula (memiliki sitoplasma
berbutir-butir spesifik dan inti besar). Granulosit dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu Netrofil, Eosinofil dan Basofil
b. Agranulosit. Sel darah putih yang sitoplasmanya tidak memiliki
granula. Sel darah yang tidak bergranula ini dibedakan menjadi dua,
yaitu limfosit dan monosit

Gambar 2. Macam-macam SeL Darah putih

3. Keping-keping Darah atau Trombosit


Handout DARAH

Trombosit bentuknya tidak teratur, tidak berinti, dan berukuran kecil,


Dalam tiap satu mm3 darah terdapat ± 250.000 keping darah. Trombosit
mempunyai sifat mudah pecah jika tersentuh oleh benda yang permukaannya
kasar. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah, sehingga disebut
sel darah pembeku. Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dari
megakariosit. Megakoriosit merupakan trombosit yang sangat besar dalam
sumsum tulang. Trombosit berbentuk seperti tunas pada permukaan
megakariosit, kemudian melepaskan diri untuk masuk ke dalam darah.
D. Mekanisme penutupan luka
Ketika terjadi luka tubuh akan mengeluarkan darah, sebuah enzime yang disebut
tromboplastin yang dihasilkan sel-sel jaringan yang terluka bereaksi dengan
kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi kimia, jalinan benang-
benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang kemudian mengeras.
Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, dan mengalami penandukan sehingga
membentuk keropeng. Di bawah keropeng ini, atau lapisan pelindung, sel-sel baru
sedang dibentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbaharui, keropeng
tersebut akan mengelupas dan jatuh.
Handout DARAH

E. Prinsip penggolongan darah

1. Sistem ABO
Pada darah manusia terdapat dua faktor yang menentukan dalam
golongan darah, yaitu aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen (zat anti)
merupakan antigen yang terdapat di sel darah merah dan bersifat genetis.
Umumnya dikenal tiga jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan B,
aglutinogen M dan N, dan faktor rhesus (Rh). Berdasarkankeberadaan
aglutinogen, penggolongan darah manusia dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan
darah sistem Rh. Aglutinin merupakan protein plasma yang berfungsi sebagai
antibodi. Pada sisitem ABO, aglutinin terdiri atas dua macam, yaitu aglutinin
α dan aglutinin β.
Pada tahun 1900 dan 1901 Karl Landsteiner
merumuskanpengolongan darah ABO berdasarkan keberadaan aglutinogen
dan aglutinin pada darah, yaitu :
a. Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin
β
b. Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin
α
c. Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan B, serta dalam serum atau plasmanya tidak
mengandung aglutinin
Handout DARAH

d. Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak mengandung


aglutinogen, sedangkan dalam serum atau plasmanya mengandung
aglutinin α dan aglutinin β

2. Sistem MN
Pada tahun 1927, Karl Landsteiner dan P. Levine menemukan
antigen baru yang disebut dengan aglutinogen M dan aglutinogen N.
Berdasarkan kedua jenis aglutinogen tersebut, menghasilkan tiga macam
golongan darah, yaitu, M, N, dan MN. Berbeda dengan golongan darah
sistem ABO, pada golongan darah sistem MN, serum atau plasma darah
orang tersebut tidak mengandung zat anti- M (aglutini M) dan zat anti N.
Karena tidak mempunyai aglutinin tersebut, golongan darah sistem MN tidak
penting untuk keperluan transfusi darah akibat tidak adanya bahaya terjadinya
penggumpalan darah.

3. Sistem Rh
Golongan darah Rh, singkatan dari kata rhesus (sejenis kera di India),
yaitu Macaca rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan A.S. Wiener
tahun 1940. golongan darah ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Kelompok orang dengan Rh- positif (disingkat Rh+), merupakan orang
yang didalam eritrositnya memiliki aglutinogen Rh
b. Kelompok orang dengan Rh- negatif (disingkat Rh-), merupakan orang
yang di dalam eritrositnya tidak mengandung aglutinogen Rh
Seperti halnya golongan darah ABO, golongan darah Rh mempunyai
art penting dalam klinik. Pada golongan darah sistem Rh, dalam plasma atau
serum seseorang, biasanya tidaka terdapat agglutinin (anti Rh), tetapi oran
dapat dipacu unutk membentuk agluitnin Rh, karena sebagai berikut :
a. Transfusi darah
Apabila seorang bergolongan darah Rh-), menerima darah dari orang
yang memiliki Rh+ maka plasma dan serum darah orang tersebut
distimulus sehingga mambentuk anti Rh
b. Melalui perkawinan
Handout DARAH

Apabila seorang perempuan bergolongan darah Rh- menikah dengan


orang yang bergolongan darah Rh+ dan mempunyai anak bergolongan
darah Rh+ maka pada saat proses melahirkan, aglutinogen pada
eritrosit anak sebagian dapat mengalir ke tubuh ibunya melalui
plasenta. Dalam kasus ini, darah ibu tersebut dipacu untuk membentuk
anti Rh

F. Organ- Organ yang Terlibat dalam Peredaran Darah


Organ peredaran darah pada manusia terdiri atas darah (telah dibahas
di awal), jantung (sebagai alat pemompa darah) dan pembuluh darah (saluran
untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh).
1. Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada agak ke sebelah kiri. Ukuran
jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung manusia berongga dan
terbagi menjadi 4 ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan
bilik kiri.
Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat
mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempis serambi dan
bilik terjadi secara bergantian. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan
yang dapat dirasakan pada pembuluhan nadi dibeberapa tempat.

Gambar 2 : Bagian- bagian jantung manusia


Handout DARAH

2. Pembuluh Darah
Darah kita berada di dalam pembuluh darah. Berdasarkan fungsinya,
pembuluh darah dibedakan atas pembuluh nadi atau arteri dan pembuluh
balik atau vena. Penghubung antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler.
Jantung memiliki pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung.
Pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung adalah :
1. vena cava, yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh, vena cava
bermuara pada serambi kanan.
2. arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke
paru-paru, darahnya banyak mengadung karbon dioksida.
3. vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke
serambi kiri, darahnya banyak mengandung oksigen.
4. aorta, yang mengalirkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
5. arteri koroner, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju ke jantung.

Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu pembuluh nadi atau arteri,
pembuluh nadi atau vena dan pembuluh kapiler

Perbedaan Pembuluh Vena dan Arteri


No Faktor pembeda Arteri Vena
1 Dinding pembuluh Kuat dan elastis Tipis dan tidak
(tebal) elastis
2 Letak Tersembunyi dari Dekat permukaan
permukaan tubuh
tubuh
3 Jika terluka Memancar menembus
4 Katup Didekat jantung Sepanjang
pembuluhnya
5 Darah di dalamnya Kaya O2, kecuali Kaya CO2, kecuali
arteri vena
Handout DARAH

pulmonalis pulmonalis
6 Fungsi Membawa darah Membawa darah
keluar jantung kembali ke
jantung

Gambar 3 : Pembuluh darah

Beda Peredaran Darah Balik dan Nadi


Peredaran Darah Balik Peredaran Darah Nadi
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah Semua pembuluh nadi mengalirkan
balik bermuara menjadi satu darah yang kaya oksigen, kecuali
pembuluh darah balik yang besar, arteria pulmonalis. arteria
yang disebut vena cava. Pembuluh pulmonalis adalah pembuluh nadi
darah ini masuk ke jantung melalui yang keluar dari bilik kanan
serambi kanan. Setelah terjadi menuju ke paru-paru. pembuluh
pertukaran gas di paru-paru, darah nadi ini bercabang dua menjadi
mengalir ke jantung lagi melalui pembuluh nadi paru-paru kiri dan
vena paru-paru. Pembuluh vena ini pembuluh nadi paru-paru kanan.
membawa darah yang kaya oksigen pembuluh nadi ini membawa darah
(O2). Jadi, darah dalam semua yang kaya co2. karbon dioksida
pembuluh vena mengandung dilepaskan oleh darah di paru-
Handout DARAH

karbon dioksida kecuali vena paru , sedangkan oksigen ditangkap


pulmonalis. oleh Hb. darah yang kaya oksigen
dialirkan oleh vena paru-paru (vena
pulmonalis) menuju jantung melaui
serambi kiri

Gambar 4 : Peredaran darah pada manusia


Peredaran Darah Pendek dan Panjang
1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung
menuju ke paru-paru, kemudian kembali ke jantung. Skema peredaran
darah kecil :
Jantung Paru-Paru Jantung
(bilik kanan) (serambi kanan)
2. Peredaran Darah Besar
Peredaran Darah Besar ialah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke
seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Skema
peredaran darah besar :
Handout DARAH

Jantung Tubuh Jantung


(bilik kiri) (serambi kanan)

Gambar 5 : Sistem peredaran darah panjang dan peredaran darah pendek

G. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN

Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu melakukan tranportasi


materi di dalam tubuhnya. Ada dua macam sistem transportasi dalam tubuh
hewan yaitu sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening.
Sistem peredaran darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah, yaitu
jantung dan pembuluh darah. Sedangkan sistem peredaran getah bening
terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan simpul limfa.
Handout DARAH

Berdasarkan pembuluh darahnya, peredaran darah hewan dibedakan


menjadi perdaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Peredaran
darah terbuka adalah peredaran darah yang hanya memiliki pembuluh darah
nadi atau arteri, dan tidak memiliki pembuluh darah balik (vena). Peredara
darah tertutup adalah peredaran darah yang memilki arteri dan vena, sehingga
perputaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung
selalu berada di dalam pembuluh darah.

Sistem Peredaran Darah Avertebrata


Sistem perdaran darah hewan avertebrata lebih sederhana bila
dibandingkan dengan sistem peredara darah hewan vertebrata.
1. Sistem peredaran darah hewan bersel satu
Hewan bersel satu atau protozoa tidak mempunyai alat peredaran
darah khusus karena tubuhnya hanya tersusun satu sel. Seluruh aktifitas
hidupnya dilaksanakan oleh sel itu sendiri termasuk proses peredaran
darahnya. Hewan bersel satu menyerap oksigen dan air melalui permukaan
tubuhnya. Zat itu masuk ke dalam plasma sel selanjutnya zat-zat tersebut
beredar dalam sitoplasma melalui proses difusi. Zat-zat sisa yang dihasilkan
diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan. Jadi membran
sel berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.
2. Sistem peredaran darah Porifera
Porifera memiliki sel-sel amuboid yang berfungsi mengedarkan
makanan. Makanan yang ditangkap oleh sl-sel corong diberikan ke sel-sel
amuboid kemudian sel-sel ini berjalan ke sel-sel lain untuk memngedarkan
makanannya. Makanan pada porifera diperoleh melalui aliran air yang
melintasi ostia atau pori dan keluar melalui oskulum.
3. Sistem peredaran darah Coelenterata
Pada coelenterata misalnya hydra, makanan yang langsung masuk ke
ususnya langsung diserap oleh sl-sel endoderm pnyusun dinding usus.
Selanjutnya sel-sel endoderm memberikan makanan secara difusi dan
osmosis. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui mulutnya.
4. Sistem peredaran darah Planaria
Handout DARAH

Pada planaria makanan masuk ke usus selanjutnya usus bercabang-


cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan. Usus tersebut disebut
gastrovasculer yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan
mengedarkannya sampai ke seluruh tubuh.
5. Sistem peredaran darah Cacing Tanah
Cacing tanah mmiliki isstem organ tubuh lengkap termasuk sistem
transpotasinya. Alat transpor cacing tanah terdiri atas :
a. Pembuluh darah
Pembuluh darah punggung (dorsal)
Pembuluh darah perut (ventral)
b. Pembuluh kapiler yang mnghubungkan pembuluh pungggung
danpmbuluh perut.
c. Lengkung aorta sebagai jantung
Cacing tanah menyerap oksigen melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Oksigen tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah kapiler. Selanjutnya
oksigen akan diangkut melalui pembuluh darah punggung. Ke dalam
pembuluh punggung juga masuk pembuluh darah dari usus yang kaya zat
makanan. Selanjutnya dari pembuluh punggung ke lengkung aorta. Lengkung
aorta berdenyut berfungsi sebagai jantung. Dari lengkung aorta darah mengalir
ke tubuh bagian depan dan belakang melalui pembuluh perut. Dari pembuluh
perut darah melalui kapiler kemudian masuk ke pembuluh punggung.
Selanjutnya darah kembali ke lengkung aorta. Begitu seterusnya.
Handout DARAH

Gambar 6 : Stuktur tubuh cacing tanah yang memperlihatkan pembuluh darahnya

6. Sistem peredaran darah Serangga


Contoh pada belalang. Pada sestem peredaran darah belalang terdiri
atas pembuluh beruas-ruas yang menyerupai gelembung-gelembung yang
memenjang di daerah punggung, di atas saluran pencernaan. Bagian belakang
pembuluh tersebut, ujungnya tertutup. Sedangkan bagian paling depan
ujungnya terbuka. Pmbuluh ini berfungsi sebagai jantung karenanya disbut
sebagai jantung pembuluh. Pada saat jantung pmbuluh ini berdenyut darah
kluar dari jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta. Darah kluar dari
pembuluh darah kemudian masuk ke homosoel. Homosoel adalah rongga-
rongga tubuh. Peredaran darah yang tidak melalui pembuluh darah disebut
peredaran darah terbuka.

Sistem peredaran darah pada vertebrata


1. Sistem peredaran darah pada ikan
sistem peredaran darah pada ikan termasuk pada peredaran darah
tertutup dan tunggal. Jantung ikan mempunyai dua ruangan yakni, satu
serambi dan satu bilik yang dipisahkan olh katup yang berfungsi mengalirkan
darahsatu arah dari serambi ke bilik.
Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengandung CO 2, dari jaringan
mengalir ke sinus venusus. Sinus venusus adalah struktur berupa rongga
penghubung pada pangkal serambi dan masuk ke serambi.Dari serambi drah
masuk ke bilik, kemudian masuk ke konus arteriosus. Kemudian, darah
masuk ke gas CO2 dengan O2. Darah dari insang lalu masuk ke seluruh tubuh
untuk mengedarkan O2 dan sari makanan. Dari tubuh, darah kembali ke
jantung melalui vena cava dan sinus venosus. Jadi peredaran darah ikan
merupakan peredaran darah tunggal karena dalam satu kali peredarannya,
darah mengalami melalui jantung satu kali.

2. Sistem peredaran darah pada katak


Handout DARAH

Sistem peredaran darah katak termasuk sistem peredaran darah


tertutup dan ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri dan
kanan serta satu bilik. Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil
CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus dan kemudian masuk ke serambi
kanan. Dari serambi kanan, darah mengalir ke bilik, kemudian darah dipompa
ke luar melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya darah mengalir melalui:
arteri pulmonalis → paru-paru (di paru-paru terjadi pertukaran CO 2
dan O2) → vena pulmonalis → serambi kiri. Lintasan peredaran darah
disebut peredaran darah kecil. Kemudian, darah masuk ke bilik dan mengalir
melalui bilik → konus arteriosus → aorta ventralis → seluruh tubuh.
Dengan demikian, peredaran darah katak merupakan peredaran darah
ganda, yaitu pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian ke
jantung lagi, dan kedua darah dari tubuh menuju dan diedarkan ke seluruh
tubuh lagi.

3. Sistem peredaran darah pada Reptil


Contohnya pada buaya, jantungnya terdiri 4 ruang yaitu serambi kiri
dan kanan serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan kanan juga
antara bilik kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat (septum). Darah dari seluruh
tubuh yang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus
venosus (pangkal serambi) dan kemudian masuk ke bilik kanan. Ada dua
lintasan aliran darah dari bilik kanan, yaitu:
 Bilik kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis →
serambi kiri
 Bilik kanan → aorta kiri → bergabung dengan aorta kanan.
Antara aorta kiri dengan aorta kanan saling berhubungan melalui
lubang yang disebut foramen panizzae. Fungsi foramen tersebut adalah untuk
mnyeimbangkan tekanan darah dalam jantung pada saat hwan tersebut
myelam dalam air.

4. Sistem peredaran darah pada Burung


Handout DARAH

Jantung burung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik.


Sistem peredaran darahnya adalah ganda dan tertutup. Sistem peredaran darah
ganda artinya dalam satu kali beredar darah melalui jantung 2 kail. Sistem
peredara darah tertutup artinya peredaran darahnya selalu di dalam pembuluh
darah.
Darah yang kaya oksigen dipompa dari bilik kiri menuju seluruh
tubuh melalui aorta. Di sel- sel tubuh oksigen dibebaskan, namun
karbondioksida diikat. Darah yang menjadi miskin oksigen namun kaya
karbondioksida ini mengalir melalui vena menuju serambi kanan dan masuk
bilik kanan. Peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh lalu kembali ke
jantung ini disebut peredaran darah besar.
Dari bilik kanan, darah miskin O2, namun kaya CO2 dipompa agar
mengalir ke paru-paru. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan O2 diikat. Darah dari
paru-paru yang telah kaya O2 masuk ke jantung lagi melalui serambi kiri.
Dari serambi kiri darah masuk ke bilik kiri. Peredaran darah dari jantung
menuju paru-paru kembali ke jantung disebut peredaran darah kecil.
Handout DARAH

Jenis-jenis Gangguan, Penyakit Dan Kelainan Pada Sistim Peredaran Darah

A. Gangguan pada sistim peredaran darah


Ganguan adalah keadaan yang terjadi hanya sementara

a. Luka
Keterangan proses pembekuan darah:

1. Kulit terluka menyebabkan darah


keluar dari pembuluh. Trombosit

ikut keluar juga bersama darah

kemudian menyentuh

permukaan-permukaan kasar

dan menyebabkan trombosit

pecah. Trombosit akan

mengeluarkan zat (enzim)

yang disebut trombokinase.

2. Trombokinase akan masuk ke


dalam plasma darah dan akan

mengubah protrombin menjadi

enzim aktif yang disebut

trombin. Perubahan tersebut

dipengaruhi ion kalsium (Ca2+)


Handout DARAH

di dalam plasma darah.

Protrombin adalah senyawa

Protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini

merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati.

Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.

3. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benang-


benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka
akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen
adalah sejenis protein yang larut dalam darah.

B. Penyakit pada sistim peredaran darah


a. Anemia
merupakan kondisi kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin

b. Polisitemia
di tandai dgn meningkatnya eritrosit melebihi normal,sehingga darah menjadi

kental.menaikan viskonsitas, dan menurunkan kecepatan aliran darah

c. Leukimia (kanker darah)


terjadi karena sel darah putih aktif membelah,sehingga produksi leokosit

terlalu banyak dan kemudian menahan sel darah merah.

d. Hipertensi
terjadi jika sistol darah lebih tinggi dari 120 mmHg dan tekanan diastolnya

lebih tinggi dari 80 mmHg. Pada hipertensi otot jantung bekerja lebih

keras yg akhir nya membesar khususnya bilik kiri dan dapat

mengakibatkan gagal jantung,pendarahan otak (stroke),pecahnya

pembuluh kapiler jantung dan pecah nya pembuluh darah retina

e. Hipotensi
terjadi jika sistol darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastol kurang dari

80 mmHg. Penderita hipotensi dapat mengalami pingsan

f. Atherosklerosis
Handout DARAH

merupakan penimbunan lemak pada arteri sedangkan arteriosklerosis adalah

penimbunan zat kapur/kalsium di dinding arteri

g. Penyaki kaki gajah (elephantiasi)


Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing filaria

ini masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini

kemudian terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah

bening (limfa) larva akan menetas menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut

akan menyumbat saluran limfa dan menyebabkan pecahnya saluran limfa.

Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah yang akan mengisi jaringan

dibagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak.

h. Varises
Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami pelebaran pada

pembuluh balik (vena), kebanyakan terdapat pada bagian kaki atau betis.

penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh

seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula

dialami wanita yang sedang hamil.

i. Wasir (hemoroid )
Tanda-tanda penyakit ini, yaitu adanya pelebaran pembuluh balik (vena) yang
terdapat di bagian dubur. Faktor pencetus biasanya karena aktivitas
mengejan.
j. Sklerosis
Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi. Pengerasan
ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.
k. Miokarditis
Penyakit ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung.
l. Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk (arteri
koronari) pada jantung. Melalui nadi tajuk tersebut, jantung mendapat
makan dan oksigen. Nadi tajuk berukuran kecil sehingga bila tersumbat,
denyut jantung dapat terganggu atau terhenti. Penderita yang terkena
koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada (jantung). Koronariasis
disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri
Handout DARAH

koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di


dalam dinding arteri.
m. Eritroblastosis fetalis ( penyakit kuning)
Penyebab penyakit ini adalah rusaknya sel darah merah bayi oleh aglutinin
ibunya. Salah satunya. Dan orang dewasa juga

C. Kelainan pada sistim peredaran darah


a. Hemophilia
merupakan kelainan yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi

luka. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan ( genetik).

Kelainan tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita harus

menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus.

b. Golongan darah
Darah dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan tipe antigen yang

terdapat di dalam sel. Karl Landsteiner (1868–1943)

mengelompokkan golongan darah manusia berdasarkan ada tidaknya

aglutinogen, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.

1. Golongan darah A, jika eritrosit mengandung aglutinogen A dan


aglutinin E dalam plasma darah.
2. Golongan darah B, jika eritrosit mengandung aglutinogen B dan
aglutinin D dalam plasma darah.
3. Golongan darah AB, jika eritrosit mengandung aglutinogen A dan
B, dan dalam plasma darah tidak mengandung aglutinin.
4. Golongan darah O, jika eritrosit tidak mengandung aglutinogen A
dan B,

c. Talasemia
Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Talasemia sering terdapat

pada bayi dan anak-anak. Pada penderita talasemia, daya ikat sel darah

merahnya terhadap oksigen rendah karena kegagalan pembentukan


Handout DARAH

hemoglobin. Penderita talasemia berat membutuhkan transfusi darah

setiap bulan.

Cara-cara Pencegahan Gangguan, Penyakit, dan Kelainan pada Sistim

Peredaran Darah Manusia

Setelah Anda mengetahui tentang beberapa gangguan yang terjadi pada

alat peredaran darah, maka Anda harus berusaha mengantisipasi agar tidak

mengalami gangguan-gangguan seperti itu. Beberapa tindakan yang dapat kita

lakukan untuk mencegah gangguan itu adalah sebagai berikut.

1. Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus

mengalir. Jika terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera

diberikan penambahan darah melalui transfusi darah.

2. Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa

melancarkan peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah beberapa

penyakit, seperti varises, hipotensi, dan hipertensi.

3. Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan,sayur-

sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit buang

air besar merupakan salah satu faktor pencetus wasir.

4. Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat menyebabkan

tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh vena,

sehingga mengakibatkan wasir.


Handout DARAH

5. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah penyakit

jantung koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan batin dan

stres, karena ini akan memicu serangan jantung.

6. Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya

dengan beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan

ajaran agama dengan baik serta terbiasa berpola pikir positif.

Terapkan slogan berikut dalam gaya hidup Anda

“Kesehatan jantung merupakan jantung kehidupan dan mencintai

hidup berarti memelihara kesehatan jantung”.

Daftar Pustaka

Saktiyono. 2008. Seribu pena Biologi untuk SMA/MA kelas XI Hal 47-49.
Penerbit: Erlangga.
Aryulina, Diah. 2007. Biologi 2 untuk SMA/MA kelas XI Hal 119-124. Penerbit:
Esis Erlangga
Campbel, Neil A. 2010. Biologi edisi kedelapan Hal 69-71. Penerbit: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai