PADA MANUSIA
DIDUDUN OLEN :
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Sistem Peredaran Darah Pada Manusia ” ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian Darah......................................................................................................
B. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia...................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah memang bukan sembarang cairan biasa. Cairan yang identik dengan warna
merah ini mempunyai peranan yang luar biasa bagi tubuh. Beredarnya darah dalam
tubuh tidak dapat terlepas dari alat-alat sirkulasi. Anemia merupakan salah satu jenis
penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat. Orang awam lebih mengenal anemia
dengan penyakit kurang darah. Anemia ditandai dengan badan lesu, mata berkunang-
kunang, dan kepala pusing sehingga menyebabkan aktivitas menurun. Jika gejala
seperti ini Anda alami, segera periksakan ke dokter. Anemia atau kurang darah jangan
Anda sepelekan, karena darah merupakan komponen penting dalam tubuh Anda.
Itulah salah satu jenis penyakit yang dapat terjadi pada system peredaran darah. Pada
Makalah ini, kita akan mempelajari tentang sistem peredarah darah manusia dan
hewan. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan struktur,
fungsi, dan proses yang terjadi pada sistem peredaran darah. Selain itu, Anda juga
diharapkan dapat menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian darah ?
2. Bagaimana Sistem Peredaran Darah Pada Manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Darah
Darah adalah cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah. Darah terdiri atas
cairan atau plasma ± 55% dan sel-sel darah ± 45%. Umumnya volume darah manusia
lebih kurang 8% dari berat badannya. Para orang dewasa yang beratnya 65kg, volume
darahnya lebih kurang 5 liter.
B. Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sistem peredaran darah adalah suatu system organ yang berfungsi memindahkan zat dari
satu sel ke sel yang lain. Sistem peredaran darah pada manusia juga disebut Sistem
peredaran darah rangkap. Artinya, darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu
kali edar yaitu saat darah beredar menuju ke paru-paru dan saat darah beredar menuju ke
seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1 Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah.
2 Mengangkut zat makanan dan zat sisa hasil metabolism.
3 Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah.
4 Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk dinetralkan.
5 Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju ginjal untuk dikeluarkan
dari tubuh.
6 Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan antibodi dan sel
darah putih.
7 Mendistribusikan hormone dan kelenjar dan organ yang memproduksinya ke sel-sel
tubuh yang membutuhkan.
Sistem Peredaran Darah memiliki tiga komponen utama sebagai berikut :
1 Darah, berfungsi sebagai medium pengangkut zat makanan, udara, dan zat buangan.
2 Jantung, berfungsi memompa darah sehingga darah beredar ke seluruh tubuh.
3 Pembuluh darah, sebagai saluran tempat darah berdar ke seluruh tubuh.
Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Warna
merah ini dapat berubah-ubah, kadang-kadang berwarna merah tua dan kadang-kadang
berwarna merah muda. Hal ini tergantung pada kadar oksigen dan karbon dioksida yang
terkandung di dalamnya. Dalam tubuh manusia mengalir sekitar 6 liter darah. Darah
manusia terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah atau cairan
darah
a. Sel-Sel Darah
Lapisan atas berupa cairan darah atau plasma darah. Lapisan bawah merupakan sel-sel
darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah putih),
trombosit (keping-keping darah atau sel pembeku darah).
1) Eritrosit (Sel Darah Merah)
a) Eritrosit merupakan komponen utama sel darah yaitu sekitas 99%.
b) Setiap mm3 darah pada seorang laki-laki mengandung ±5 juta sel darah
merah pada seorang perempuan ±4 juta sel darah merah.
c) Berbentuk bikonkaf sehingga memiliki permukaan yang lebar.
d) tidak berinti sehingga tidak dapat hidup lama.
e) Berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin yaitu
molekul kompleks dari protein dan molekul besi hemin. Hemoglobin
berperan mengikat oksigen dan karbon dioksida.
f) Saat dalam rahim ibu, eritrosit dibentuk dalam hati dan limfa. Setelah
dilahirkan, eritrosit dibentuk di sumsum tulang, missal di tulang dada, tulang
lengan atas, tulang kaki atas, dan tulang pinggul.
g) Umur eritrosit sekitar 120 hari. Setelah mati akan dirombak di hati menjadi
bilirubin dan biliverdin(zat warna empedu). Zan besi hasil perombakan
tersebut kemudian dikirim ke hati dan limfa untuk digunakan membentuk
eritrosit baru.
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Karakteristik sel darah putih sebagai berikut :
a) Leokosit memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup berbulan- bulan.
b) Tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah.
c) Ukurannya lebih besar daripada eritrosit.
d) Leukosit dibentuk di dalam sumsum merah, limfa, dan kelenjar getah bening.
Sel darah putih berdasarkan karakteristik sitoplasmanya dapat dibagi menjadi dua
yaitu granulosit dan agranulosit.
1 Granulosit merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya bergranula.
Granulosit terdiri atas neotrofil, eosinofil, dan basofil.
2 Agranulosit merupakan kelompok sel darah putih yang sitoplasmanya tidak
bergranula. Kelompok sel ii meliputi limfosit dan monosit.
f. Pembuluh Darah
Selain alat pemompa, darah juga memerlukan pembuluh untuk dapat beredar ke
seluruh tubuh. Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan ukuran berbeda-beda, dan
berdiameter antara 0,01 mm hingga 10 mm. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu
arteri, vena, dan kapiler. Ketiga pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu
dengan lainnya dan membentuk suatu sistem.
1. Arteri (Pembuluh Nadi)
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri
yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara
itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri
pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis
mengandung darah kaya karbon dioksida. Arteri bercabang-cabang membentuk
cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang
lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh.
Cabangcabang ini disebut kapiler.
2. Vena (Pembuluh Balik)
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang
membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut
kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal
dengan vena kava. Vena mengandung banyak darah kaya karbon dioksida, kecuali
vena pulmonalis mengandung banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding
lebih tipis, kurang elastis, dan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri.
3. Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan
vena. Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat
terlarut dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Selain itu, juga terjadi pertukaran
oksigen, karbon dioksida, zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan
yang ada di sekeliling kapiler. Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang
berukuran sempit sehingga sel darah merah dapat rusak jika melewatinya. Diameter
pembuluh ini dapat berubahubah. Kapiler dapat menyempit karena pengaruh
temperatur lingkungan yang rendah dan membesar bila ada pengaruh temperatur
lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin. Meskipun ukuran arteriole
dan kapiler lebih kecil dibandingkan dengan arteri dan vena, tetapi jumlah volume
darah secara keseluruhan lebih besar di arteriole dan kapiler. Volume darah di dalam
kapiler 800 kali
volume darah di dalam arteri dan vena.
Jadi, antara arteri, vena, dan kapiler bekerja sama mengedarkan darah. Berdasarkan
peredarannya, system sirkulasi darah manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sirkulasi darah kecil dan sirkulasi darah besar.
Gangguan pada Sistem Sirkulasi Darah
Uraian berikut ini akan menjelaskan mengenai beberapa gangguan yang sering
mempengaruhi sistem sirkulasi darah.
1) Anemia dikenal sebagai penyakit kurang darah. Namun sebenarnya anemia
merupakan penyakit yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah hemoglobin dalam
eritrosit. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah mengikat
oksigen berkurang. Anemia ada yang bersifat genetis dan dapat menyebabkan
kematian, di antaranya adalah anemia sickle cell dan talasemia. Anemia sickle
cell ditandai dengan bentuk eritrosit seperti bulan sabit. Talasemia merupakan
anemia yang disebabkan gagalnya pembentukan hemoglobin akibat rusaknya gen
globin. Namun, umumnya anemia disebabkan kekurangan ion besi atau vitamin
B12 yang dapat membantu pematangan sel eritrosit.
2) Blue baby, merupakan penyakit bayi saat lahir yaitu seluruh tubuhnya berwarna
biru. Penyakit ini disebabkan foramen ovale tidak tertutup.
3) Hemofilia, darah penderita sukar membeku. Apabila penderita mengalami luka,
darah akan mengucur terus. Keadaan ini dapat menyebabkan kekurangan darah
dan mengakibatkan kematian. Penyakit ini bersifat genetis dan berpeluang besar
diturunkan bagi anak laki-laki. Hal ini karena gen pembawa hemofilia terkait
pada kromosom X, sehingga wanita hemofilia tidak pernah dijumpai karena
bersifat letal.
4) Leukemia dikenal sebagai kanker darah, yaitu pertumbuhan leukosit yang
melebihi jumlah normal sehingga leukosit ini membinasakan sel darah merah
dengan cara memakannya.
5) Sklerosis, yaitu penyakit yang dikarenakan oleh pengerasan pembuluh darah. Jika
pengerasan ini disebabkan oleh kolesterol, dinamakan aterosklerosis dan jika
disebabkan oleh endapan kapur dinamakan arteriosklerosis. Sklerosis ini dapat
mempersempit pembuluh sehingga dapat menaikkan tekanan darah. Pengerasan
pembuluh ini dapat terjadi di bagian otak dan dapat mengakibatkan stroke.
6) Koronaria trombosis, yaitu terbentuknya gumpalan darah dalam arteri koronaria
sehingga aliran darah terganggu dan berkurang. Akibatnya, otot jantung
kekurangan O2 serta kontraksinya menjadi lemah sehingga dapat mengakibatkan
serangan jantung. Keadaan ini kalau tidak segera ditolong, dapat mengakibatkan
kematian.
7) Varises adalah pelebaran vena, umumnya terjadi di daerah betis. Kalau terjadi di
sekitar anus disebut hemoroid atau ambeien.
8) Embolus adalah jenis penyakit jantung akibat tersumbatnya arteri menuju otak
oleh trombus. Trombus merupakan darah yang membeku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan
darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah
eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah, ( trombosit).
Di dalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida,
yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit (Netrofil, eosinofil,
basofil)dan leukosit agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit berfungsi membekukan
darah. Didalam serum terdapat antibody (kekebalan). Pembuluh darah meliputi
pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah manusia tergolong peredaran
tertutup dan gandah.
Lambung merupakan saluran pencernaan yang membesar, tersusun atas otot. Letaknya di
rongga perut sebalah atas, tepat dibawah diafragma. Ketika lambung kosong, ukurannya
hanya sebesar sosis berukuran besar. Lambung terbagi menjadi 4 bagian, yaitu kardia
(terletak didekat otot spingter), fundus (bagian yang membulat terletak di atas sebelah
kiri), badan (bagian terbesar lambung, terletak di bawah fundus), dan pilorus (bagian
bawah yang menyempit, berbatasan dengan usus halus oleh otot spingter pilorus).
\
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=makalah+tentang+sistem+peredaran+darah+pada+