Anda di halaman 1dari 12

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
A.PENGERTIAN SISTEM PEREDARAN DARAH........................................................................1
B.KOMPONEN DARAH....................................................................................................................1
C.GOLONGAN DARAH....................................................................................................................3
D.ORGAN PEREDARAN DARAH...................................................................................................4
E.MEKANISME PEREDARAN DARAH.........................................................................................6
F.KELAINAN PEREDARAN DARAH.............................................................................................7

i
A.PENGERTIAN SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat
dari sel ke sel. Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu sistem pemindahan nutrisi
dan zat-zat tertentu melalui sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh sel-sel organ
dalam tubuh dan begitu pula sebaliknya.

B.KOMPONEN DARAH

1) Plasma darah
Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh
darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma
darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran
dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh
terhadap penyakit atau zat antibodi.
Plasma darah terdiri atas air dan protein darah (4% albumin, 2,7% globulin, dan 0,3%
ſ brinogen). Cairan yang tidak mengandung unsur ſ brinogen disebut serum darah. Protein
dalam serum inilah yang bertindak sebagai antibodi terhadap adanya benda asing ( antigen).
Zat antibodi adalah senyawa gama globulin yang terdapat dalam plasma darah dan berfungsi
dalam system kekebalan tubuh. Pengetahuan tentang sistem kekebalan tubuh akan kalian
pelajari nanti.
2) Sel darah merah ( eritrosit)
Sel darah merah merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa
sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Jumlah eritrosit
bervariasi tergantung pada jenis kelamin dan usia. Eritrosit berbentuk cakram bikonkaf,

1
berdiameter kira-kira 8 zm, dan tidak mempunyai nukleus. Warna merah disebabkan oleh
hemoglobin (Hb) yang berwarna merah tua. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen.
Setiap hemoglobin terdiri atas protein yang disebut globin dan pigmen non protein yang
disebut heme. Setiap heme berikatan dengan rantai polipeptida yang mengandung besi
(Fe2+). Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit anemia.
Fungsi utama hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari paru-paru membentuk
oksihemoglobin yang beredar ke seluruh jaringan-jaringan tubuh. Jika kadar oksigen dalam
jaringan tubuh lebih rendah daripada dalam paru-paru maka oksihemoglobin dibebaskan dan
oksigen digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga penting dalam
pengangkutan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru. Selain itu, hemoglobin berperan
dalammenjaga keseimbangan asam basa (penyangga asam basa).Pembentukan eritrosit
disebut juga eritropoeisis yang terjadi di sumsum tulang dan diatur oleh hormon glikoprotein
yang disebut eritropoietin. Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di
limpa atau hati, dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati
dihancurkan di dalam hati. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen bilirubin
( pigmen empedu) yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu diekskresikan oleh hati ke
dalam empedu. Zat besi dari hemoglobin tidak diekskresikan tetapi digunakan kembali untuk
membuat eritrosit baru.
3)Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih adalah sel lain yang terdapat dalam darah. Fungsi umum
sel darah putih ini ini sangat berbeda dengan SDM. Sel darah putihatau leukosit (Leukocyte)
ini umumnya berperan dalam mempertahankantubuh terhadap penyusupan benda asing
yang selalu dipandang mempunyai kemungkinan untuk mendatangkan bahaya bagi
kelangsungan hidup individu. Jumlah leukosit di dalam darah dapat berkurang atau
bertambah. Berkurangnya jumlah leukosit sampai di bawah 6.000 sel/cc darah disebut
leukopeni. Sedangkan bertambahnya jumlah leukosit melebihi normal di atas 9.000 sel/cc
darah disebut leukositosis. Leukosit dibagi menjadi:

2
4)Keping Darah (Trombosit)
Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi pada
sumsum merah, serta berperan penting pada proses pembekuan darah. Trombosit disebut juga
sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000-500.000 sel/cc. Di dalam
trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (hemostasis) antaralain adalah Faktor VIII
(Anti Haemophilic Factor). Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung
faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemoſ li.
5) Proses pembekuan darah
Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan
pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin). Enzim ini akan mengubah
protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin
merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah dapat pecah
menjadi senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah trombin. Selanjutnya,
thrombin mengubah ſ brinogen (larut dalam plasma darah) menjadi ſ brin (tidak larut dalam
plasma darah) yang berbentuk benang-benang halus. Benang-benang halus ini menjerat sel-
sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga darah membeku. Jika luka seseorang
hanya di permukan otot, biasanya darah cepat membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam,
diperlukan waktu yang lebih lama agar darah membeku.

C.GOLONGAN DARAH
Sistem golongan darah ABO ini ditemukan oleh Karl Landsteiner. Pada sistem ABO,
golongan darahnya ditentukan oleh aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen adalah jenis
protein yang dapat menggumpal (aglutinasi) dan terdapat pada eritrosit, sedangkan aglutinin
adalah jenis serum antibodi yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin terdapat pada
plasma darah. Baik Aglutinogen maupun aglutinin terbagi menjadi 2 jenis. Aglutinogen
terbagi menjadi aglutinogen A dan aglutinogen B, sedangkan aglutinin terbagi menjadi α dan
β. Aglutinin α menggumpalkan aglutinogen A dan aglutinin β menggumpalkan B.

No. Golongan Darah Aglutinin Aglutinogen


1 A β A

3
2 B α B
3 AB - A dan B
4 O α dan β -

D.ORGAN PEREDARAN DARAH


1. Jantung

Jantung ialah organ dalam tubuh manusia yang berdenyut untuk mengalirkan darah
keseluruh bagian tubuh. Jantung berasal dari kata cardia yang berarti jantung atau heart dalam
bahasa inggris. Posisi jantung terletak tepat di tengah bagian rongga dada. Posisi jantung
yang berada diantara dua struktur tulang, tulang dada dan tulang belakang, memungkinkan
untuk secara manual darah bergerak keluar dari jantung ketika jantung tidak memompa
secara efektif.

Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung utama, yakni : otot atrium, otot ventrikel ,
serta serat otot eksitatorik dan penghantar khusus. Jantung terbagi menjadi bagian kanan dan
kiri, dan memiliki 4 ruang (2dibagian atas, 2 dibagian bawah). Kedua bagian ini,kanan dan
kiri, berdenyut secara terpisah. Meskipun terpisah, kedua sisi jantung mempompa darah
dalam jumlah yang sama. Sisi kiri bekerja lebih keras karena memompa darah dengan
volume yang sama pada tekanan yang lebih tinggi ke sistem yang lebih tahan lama. Ini pula
yang menyebabkan otot jantung di sisi kiri lebih tebal dari sisi kanan, membuat pompa sisi
kiri lebih kuat. Katup yang ada pada jantung, berfungsi untuk memastikan bahwa darah
mengalir ke arah yang benar.

2. Pembuluh darah

4
Pembuluh darah ialah saluran yang mengalirkan dan mendistribusikan darah dari
jantung keseluruh bagian tubuh. Didalam pembuluh darah, tepatnya di kapiler darah, terjadi
pertukaran gas dsb. Pembuluh darah mengangkut dan mendistribusikan darah yang dipompa
oleh jantung, untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan O2 dan juga menghantarkan nutrien,
pembuangan limbah, dan pensinyalan hormonal.

1) Arteri
Arteri yang sangat elastis mengangkut darah dari jantung ke organ-organ dan
berfungsi sebagai reservoir tekanan untuk terus mendorong darah melaju saat jantung
dalam keadaan rileks dan terisi. Jumlah darah yang mengalir tergantung pada
diameter internal dari otot arteri yang memasok organ tersebut.
Arteri berfungsi sebagai jalur transit cepat ke organ, dan sebagai reservoir
tekanan untuk memberikan kekuatan pendorong bagi darah saat jantung dalam
keadaan rileks. Saat jantung rileks dan terisi, tidak ada darah yang terpompa keluar.
Namun, aliran kapiler terus menerus mensuplai darah ke organ. Kekuatan pendorong
yang berkelanjutan ke organ selama relaksasi jantung disebabkan oleh sifat elastis
dari dinding arteri. Jumlah arteri ribuan, tebal namun elastis.

2) Arteriola
Ateriola adalah pembuluh resistensi utama pada pohon vaskular karena
radiusnya cukup kecil untuk memberikan resistensi yang cukup besar untuk mengalir.
Arteriola memiliki lapisan otot polos yang tebal. Jumlahnya kurang lebih setengah
juta. Arteriola menentuk pendistribusian darah keluaran jantung.
3) Kapiler
Kapiler merupakan tempat pertukaran bahan antara darah dan sel jaringan
melalui difusi, seperti contoh pertukaran gas CO2 dan O2. Kapiler bercabang secara
luas untuk membawa darah ke setiap bagian sel. Kapiler sangat cocok untuk
meningkatkan terjadinya diffusi. Karena kapiler meminimalkan jarak difusi sementara
memaksimalkan area permukaan difusi dan waktu yang tersedia untuk pertukaran.
Kapiler sangat berdinding tipis (1 μm) dan jumlahnya sekitar 10 milyar.

5
4) Vena
Vena adalah lorong dengan radius besar dan resistensi rendah dimana darah
kembali dari organ ke jantung. Vena berdinding tipis dan sangat distensible, dapat
meregang secara pasif untuk menyimpan volume darah yang lebih besar, karenanya
bertindak juga sebagai resevoir darah. Katup vena bersifat satu arah, bahwa darah
dialirkan ke jantung dan katup menjaga agar darah tidak kembali ke jaringan.

E.MEKANISME PEREDARAN DARAH


Sistem peredaran darah pada manusia dibagi menjadi 2 yatu sistem peredaran darah
besar dan sistem peredaran darah kecil.

1) Sistem peredaran darah besar (sistemik)


Sirkulasi sistemik dimulai dari jantung dan mendistribusikan ke berbagai
bagian tubuh. Dalam sirkulasi sistemik, arteri mengumpulkan darah yang kaya
oksigen dari jantung dan diangkut ke jaringan tubuh. Dari atrium kiri darah (kaya

6
oksigen) mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis. Kontraksi ventrikel
menyebabkan katup aorta membuka. Pada aorta terdapat arteri-arteri yang keluar
langsung ke permukaan jantung dan ke seluruh tubuh. Arteri ini menuju ke arteriol-
arteriol, yang selajutnya membawa darah yang kaya akan oksigen ke kapiler seluruh
tubuh, pada pembuluh kapiler ini terjadi pertukaran, yaitu oksigen dari darah akan
berdifusi masuk ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan akan berdifusi masuk ke
dalam darah, selanjutnya darah akan menuju ke venula dan akhirnya menuju ke vena
cava. Darah dari organ tubuh yang berada di bawah jantung akan menuju ke vena
cava inferior, sedangkan darah dari organ yang berada diatas jantung akan mengalir
menuju vena cava superior, kedua vena besar tersebut akan bermuara di atrium kanan
dengan membawa darah yang kaya akan karbondioksida. Selain itu pada aorta
terdapat arteri yang keluar langsung ke permukaan jantung. Arteri ini menuju ke
arteriol-arteriol, yang selanjutnya memberikan darah ke kapiler menuju ke seluruh
bagian jantung. Kapiler-kapiler inidisaring oleh venula yang menuju ke vena koroner
(vena dari jantung dan ke jantung) yang bermuara ke atrium kanan.

2) Sistem peredaran darah kecil (paru-paru)


Sistem peredaran darah kecil dapat dijelaskan sebagai berikut. Darah dari
seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida masuk ke atrium kanan melalui
pembuluh vena. Dari atrium kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan melalui
katup trikuspidalis. Kemudian ventrikel berkontraksi sehingga katup trikuspidalis
terutup, tetapi memaksa katup pulmonalis yang terletak pada lubang arteri pulmonalis
terbuka. Darah masuk ke arteri pulmonalis yang bercabang ke kiri dan ke kanan yang
masing-masing menuju paru-paru kiri dan kanan. Arteri pulmonalis ini bercabang
menjadi arteriol. Arteriol mengalirkan darah menuju kapiler di paru-paru. Di kapiler
paru-paru inilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen.
Kemudian darah masuk ke venula, kemudian ke vena pulmonalis yang membawa
darah yang kaya akan oksigen menuju ke atrium kiri.

F.KELAINAN PEREDARAN DARAH


1. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi akibat arterioskleorsis. Hipertensi
terjadi ketika pembuluh darah tubuh lebih kecil menyempit . Hal itu menyebabkan

7
darah memberikan tekanan berlebihan pada dinding pembuluh darah dan memaksa
jantung bekerja lebih keras untuk mempertahankan tekanan. Meski jantung dan
pembuluh darah dapat mentolerir peningkatan tekanan darah selama berbulan-bulan
atau bertahun-tahun, tapi jantung tetap dapat membesar. Bahkan bisa sampai melemah
pada titik kegagalan. Cedera pembuluh darah di ginjal, otak, dan mata juga dapat
terjadi.
Tekanan darah sebenarnya adalah ukuran dari dua tekanan, yaitu: Tekanan
sistolik adalah kekuatan yang diberikan darah pada dinding arteri ketika jantung
berkontraksi untuk memompa darah ke organ dan jaringan perifer. Tekanan distolik
adalah tekanan residu yang diberikan pada arteri saat jantung relaks di antara detak
jantung. Diagnosa hipertensi dibuat ketika tekanan darah mencapai atau melebihi
140/90 milimeter merkuri.

2. Anemia
Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya
jumlah eritrosit dalam darah. Gejala anemia yang paling nyata adalah pucatnya kulit,
selaput lendir, dan lapisan kuku. Gejala kekurangan oksigen jaringan meliputi suara-
suara yang berdenyut di telinga, pusing, pingsan dan sesak napas. Anemia terjadi
ketika penghancuran sel darah merah melebihi produksi, produksi darah merah
berkurang, atau kehilangan darah akut. Peningkatan kerusakan sel darah merah dapat
disebabkan oleh defek sel herediter.

3. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis. Varises terjadi disejumlah
daerah, seperti kaki, kerongkongan. Varises di kaki sejauh ini merupakan lokasi yang
paling umum, itu hasil dari kerusakan katup di vena. Katup-katup itu biasanya
mencegah darah dari membalikan alirannya setelah pergerakan otot-otot kaki telah
memaksa darah naik dan dari vena superfisialis ke vena dalam. Katup vena yang
berfungsi mengangkut darah ke jantung tidak menutup dengan benar. Gejala berat
biasanya otot-otot kaki kram saat berdiri. Kaki akan membengkak pada akhirnya,
kulit meradang dan lembab. Bahkan bisul dapat muncul di sekitar pergelangan kaki
dan gumpalan dapat berkembang di pembuluh darah yang sakit.

4. Penyakit jantung

8
Panyakit jantung adalah istilah yang mencakup setiap gangguan pada jantung
yang meliputi aritmia, arteri koroner. Contohnya termasuk penyakit jantung koroner,
penyakit jantung bawaan, dan penyakit jantung paru, serta penyakit jantung rematik,
hipertensi , radang otot jantung (miokarditis) atau membran dalam atau luarnya
(endokarditis, perikarditis), dan penyakit katup jantung. Kelainan alat pacu jantung
alami, jantung atau saraf yang melakukan impuls menyebabkan aritmia. Beberapa
penyakit jaringan ikat (terutama lupus erythematosus sistemik, rheumatoid arthritis,
dan scleroderma) dapat memengaruhi jantung. Gagal jantung dapat terjadi akibat
banyak gangguan tersebut.

5. Leukemia
Laukemia atau kanker darah adalah peningkatan jumlah eritrosit secara tidak
terkendali. Leukemia didefinasikan sebagai akut atau kronis dan sebagai mielogen
(dari sumsum tulang) atau limfositik. Leukemia berkembang dengan cepat. Gejalanya
bisa dengan anemia, demam, perdarahan, dan pembengkan kelenjar getah bening. Sel-
sel leukemia terus membelah dalam sumsum tulangyang mengarah pada kematian
cepat jika tidak di obati. Untuk mengatasi penyakit tersebut, selain pemberian obat-
obatan, pasien diberi transfusi darah atau dilakukan transplantasi sumsum tulang
belakang. Ambeien (hemeroid)

6. Ambeien
Merupakan pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur. Ambeien dibentuk
oleh distensi jaringan vena di bawah selaput lendir yang melapisi saluran di bawah
kulit yang melapisi bagian luar anus. Suatu bentuk vareses, wasir dapat berkembang
dari infeksi dubur atau dari peningkatan tekanan intra abdominal, seperti terjadi
selama kehamilan, saat mengangkat benda berat.

7. Hemofilia
Merupakan adalah gangguan pembekuan darah akibat kekurangan faktor VII
dan IX. Saat mengalami hemofilia, perdarahan akan berlangsung lebih lama. Kondisi
ini merupakan penyakit keturunan yang lebih sering terjadi pada pria. Hemofilia
disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi genetik yang terjadi pada hemofilia
menyebabkan darah kekurangan protein pembentuk faktor pembekuan. Kekurangan
faktor pembekuan ini akan menyebabkan darah sukar membeku.

9
10

Anda mungkin juga menyukai