A. DARAH
Darah merupakan salah satu komponen sistem sirkulasi (peredaran darah) yang sangat
penting. Darah dan sistem peredaran darah memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Mengedarkan sari makanan (nutrisi) dari sistem pencernaa makanan ke seluruh sel-sel
tubuh
2. Transportasi oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh, dan transportasi karbon
dioksida dari sel-sel seluruh tubuh ke paru-paru
3. Pengangkutan sisa metabolisme dari sel-sel tubuh ke organ ekskresi (pengeluaran)
4. Pengangkutan hormon dari kelenjar endokrin ke sel-sel atau jaringan target
5. Membantu keseimbangan cairan tubuh
6. Membantu dalam mengatur suhu tubuh
1. Komposisi Darah
Dari hasil sentrifugasi, darah akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu bagian bawah yang
padat dan bagian atas berupa cairan.
Cairan pada bagian atas adalah plasma darah (55%), sedangkan bagian bawah terdapat sel-sel
darah (45%).
Serum darah:
Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari:
a. Aglutinin Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen)
b. Presipitin Berfungsi untuk mengendapkan antigen
c. Antitoksi Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen
d. Opsonin Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit
b. Sel-Sel Darah.
Sel-sel darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keping darah (trombosit). Untuk lebih memahami komposisi selsel darah dalam tubuh
manusia.perhatikan tebel berikut ini :
Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada sitoplasmanya.
Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit.
a. Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki satu inti sel.
Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran antara 814m
b. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu m. Monosit memiliki inti
berbentuk menyerupai ginjal.
Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada sitoplasmanya.
Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu
neutrofil, basofil, eosinofil
Di dalam plasma darah terdapat trombosit yang akan pecah apabila menyentuh
permukaan yang kasar.
Jika trombosit pecah, enzim tromboplastin yang dikandungnya akan keluar bercampur
dengan plasma darah.
Selain trombosit, di plasma darah terdapat protombin. Protombin akan diubah menjadi
trombin oleh enzim tromboplastin. Perubahan protombin menjadi trombin dipicu oleh ion
kalsium (Ca2+). Protombin adalah suatu protein plasma yang pembentukannya
memerlukan vitamin K.
Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin.
Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma. Adapun fibrin adalah
protein berupa benang-benang yang tidak larut dalam plasma. Benang-benang fibrin yang
terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta plasma akan
terjaring dan membentuk gumpalan. Jaringan baru akan terbentuk menggantikan
gumpalan tersebut dan luka akan menutup
3. Penggolongan Darah
1. Sistem ABO
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO)
berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1. Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
4. Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b
2. Sistem Rhesus
Terdapat dua jenis rhesus yaitu rhesus positif dan rhesus negative.
1. Gol darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada plasmanya tidak
dibentukantibodi terhadap antigen Rhesus.
2. Gol darah Rh-, dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada plasmanya dapat
dibentuk antibodi terhadap antigen rhesus
Sebagian besar ras kulit hitam dan sawo matang memiliki darah dengan rhesus +, sedangkan
sebagian besar ras kulit putih ber rhesus -..
TRANSFUSI DARAH
Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah
sebagai berikut:
1. Transfusi = proses pindah tuang darah
2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan
3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain
4. Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain.
Golongan darah yang dimaksud adalah O
5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan
darah lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB
6. Serum = plasma tanpa fibrinogen
7. antigen = aglutinogen merupakan protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi /
aglutinin
8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / aglutinin
9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor
dengan aglutinin resipien
berdasarkan bagan tersebut jelas terlihat bahwa golongan darah O bersifat sebagai donor
universal dan golongan darah AB bersifat sebagai resipien universal.
Pada pelaksanaan transfusi darah yang penting diperhatikan adalah pada donor, harus
diperhatikan jenis aglutinogennya, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutininnya.
B) JANTUNG
1) Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu:
Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung
Miokardium, Merupakan otot jantung
Endokardium, merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung
2) Ruangan jantung:
Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu :
a. 2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan
b. 2 bilik (ventrikel) yaitu vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan
Dinding bilik (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi
(atrium).
Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kanan
3) Klep jantung
Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantung seperti:
a. valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan
ventrikel kanan
b. Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri
Jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep)
jantung mendapat makanan dan O2 dari nadi tajuk (arteri coronaria) penyakit jantung
koroner disebabkan tersumbatnyanya arteri koronaria. Otot jantung termasuk otot
involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi.
3. Syaraf jantung
Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje sinus arterio) disebut juga nodus keith -
flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat
muaravena cava superior dan vena cava inferior.
Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf
vagus (saraf ke- 10)
Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan
antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel)
Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut
purkinje
5. Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah
yaitu:
a. Sistole
Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang
normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg
b. Diastole
Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi),
pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer
.
Ventrikel kanan jantung > Arteri pulmonalis > paru-paru > vena
pulmonalis > atrium kiri jantung
Ventrikel kiri > aorta > arteri superior dan inferior > sel / jaringan tubuh >
vena cava inferior dan superior > atrium kanan jantung
.
E.KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Anemia adalah penyakit kekurangan darah. Hal ini disebabkan karena kekurangan zat
hemoglobin dan zat besi
2. Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
3. Hemoroid (ambeien). adalah pelebaran pembuluh darah di anus
4. Arteriosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan
kapur.
5. Atherosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
6. Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
7. Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah
8. Penyakit jantung koroner (PJK)
9. Talasemia.
10. Leukimia (Kanker Darah) merupakan kelainan sistem peredaran darah yang
disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih atau leukosit yang tidak terkendali.
Sehingga, sel darah putih berlebih dan memakan sel darah merah.
11. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, yang disebabkan karena penyempitan pembuluh
darah. Tekanan sistolnya sekitar 140 200 mmHg dan tekanan diastolnya sekitar 90-110
mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah
atau tersumbatnya arteri di otak. Hal ini dapat mengakibatkan penderita meninggal dunia
karena stroke.
12. Hipotensi adalah tekanan darah rendah, tekanan sistolnya di bawah 100 mmHg.
Penderita hipotensi biasanya mengalami pusing-pusing dan jantung berdetak lebih cepat.
13. Hemofili adalah penyakit keturunan berupa darah sukar membeku jika terjadi luka.
Darah akan terus mengalir lewat luka sekecil apapun sehingga penderita meninggal
karena kehabisan darah.
14. Penyakit Kuning pada Bayi (Eritroblastosis Fetalis)
Penyakit eritroblastosis fetalis disebabkan karena aglutinin atau anti rh darah ibu masuk
ke dalam darah anaknya yang memiliki rh+. Hal ini menyebabkan sel-sel darah anak
rusak atau menggumpal.
15. Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena). Umumnya terjadi pada wanita hamil,
orang yang terlalu lama berdiri atau jongkok.
16. Trombus (embolus) adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di dalam
nadi tajuk. Gumpalan ini menyebabkan penyumbatan di dalam nadi sehingga otot jantung
kekurangan makanan dan oksigen. Hal ini, menyebabkan sebagian otot jantung mati
sehingga terjadi serangan jantung.
17. Miokarditis adalah kelainan pada otot jantung karena radang. Peradangan ini
menyebabkan kerja otot jantung terganggu.
18. Sklerosis adalah kelainan pembuluh nadi yang mengeras. Hal ini menyebabkan
elastisitas pembuluh darah menurun sehingga tekanan darah meningkat. Jika sklerosis
terjadi pada arteriol di otak, maka akan menyebabkan stroke.
1. Fungsi Makanan
a. Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
b. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
c. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
d. Pengaturan metabolisme tubuh.
e. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
f. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
g. Penghasil energi.
2. Zat Makanan
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O
dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n.
Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi
aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat
berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida
atau keton.
Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
1) Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa
dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
2) Oligosakarida
Menghasilkan 2 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting
dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika
dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula
susu), dan maltosa (gula gandum).
Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
3) Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati,
glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian
(singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.
Fungsi Karbohidrat:
1) Sebagai sumber energi utama.
2) Berperan penting dalam metabolisme.
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya
selulosa.
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
7) Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan
RNA.
b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut lemak, tersusun atas unsur C,
H, dan O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform,
dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari
trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak).
2) Lemak campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.
Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk
mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.
Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat,
berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat
dalam kuning telur, otak, dan urat saraf.
Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk
mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel
atau jaringan tubuh yang membutuhkan.
3) Lemak asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut
vitamin D.
Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
a. Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa.
Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak
zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-
kacangan.
Fungsi Lemak
1) Sumber energi.
2) Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
3) Sumber asam lemak esensial.
4) Pelindung organ tubuh.
5) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih
lama.
c. Protein
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H,
O, N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S.
Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam amino.
Jenis asam amino amat banyak, namun secara sederhana dapat dibedakan menjadi
asam amino esensial dan asam amino non esensial
Asam amino esensial dan non esensial
Esensial untuk Esensial hanya
Orang dewasa untuk bayi Non Esensial
Alanin
Asparagin
Asam aspartat
Sistein
Isoleusin Sistin
Leusin Asam glutamat
Lisin Glutamin
Metionin Glisin
Fenilalanin Prolin
Treonin Arginin Serin
Valin Histidin Tiroksin
Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1) Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.
Fungsi Protein
1) Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pelaksanaan metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
5) Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
6) Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
7) Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
d. Fungsi Air
1) Pelarut senyawa-senyawa lainnya.
2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3) Menjaga stabilitas suhu tubuh.
Pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti
hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat.
e. Mineral
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan
mikroelemen.
Makroelemen
Unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut Makroelemen
Unsur Fungsi Banyak terdapat pada
Pembekuan darah, pembentukan Susu, sayur-mayur,
tulang dan gigi, penerimaan dan udang, kuning telur,
transmisi rangsang, kontraksi dan mentega, kacang, dan
Kalsium (Ca) relaksasi otot. keju.
Pembentukan tulang dan gigi,
mengatur keseimbangan asam dan
basa darah, membantu kontraksi
otot, unsur utama sel tubuh
pengatur aktivitas hormonal, dan Susu, daging, ikan,
membantu absorbsi serta kacang, padi, telur, serta
Fosfor (P) transportasi zat-zat makanan. sayuran hijau.
Memelihara keseimbangan asam
basa, mengatur tekanan osmotik
tubuh, permeabilitas sel, dan Garam dapur (NaCl),
Natrium (Na) transmisi impuls saraf. ikan, dan makanan laut.
Menjaga tekanan osmotik, asam
basa, kadar air dalam tubuh,
membantu HCl pada lambung,
dan memelihara keseimbangan Garam dapur, ikan, dan
Klorin (Cl) cairan elektrolit. makanan laut.
Pertumbuhan, mengatur tekanan
osmotik dan kenetralan cairan
tubuh, kontraksi otot, transmisi
impuls saraf, katalisator reaksi
kimia, mengatur pelepasan Hampir semua makanan,
insulin, dan memelihara denyut khususnya yang
Kalium (K) jantung. mengandung protein.
Aktivator pembentukan eritrosit
dan tulang, sintesis protein,
respirasi sel, katalisator reaksi
yang melibatkan ATP dan ADP
Magnesium serta memelihara kesehatan otot Sayuran hijau, hati, dan
(Mg) dan saraf. telur.
Membentuk protein dan keratin,
penyimpangan dan pembebasan
energi, peningkatan kerja
beberapa enzim, pemeliharaan
otot dan saraf, penetralan racun,
dan sebagai komponen asam
Belerang (S) nukleat, asam lemak dan protein. Makanan berprotein.
Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit
namun berperan vital bagi proses metabolisme
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan
kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan
kesatuan system pencernaan. System pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan
menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperi
berikut :
1) Proses mekanis,
yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung.
2) Proses kimiawi,
yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul
Makanan mengalami proses pencernaan diawali sejak masuknya makanan di dalam mulut
hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan
makanan meliputi hal-hal berikut.
1) Ingesti: pemasukan makanan dalam tubuh
2) Mastikasi: proses mengunyah makanan
3) Deglutisi: proses menelan makanan
4) Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim.
5) Absorpsi : Proses penyerapan
6) Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh
B. Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai
dari
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.
1. Rongga Mulut
Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara seperti itu disebut
ingesti. Mulut dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar saliva (air
liur).
a. Lidah
Lidah berfungsi untuk :
Membantu membolak-balikkan makanan
Membantu mendorong makanan saat ditelan
Sebagai alat pengecap atau perasa
Merupakan alat indera yang sensitif terhadap suhu dingin / panas dan tekanan
b. Gigi
Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah
20, sbb.:
1) 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan
2) 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan
3) 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan
Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap yang
berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham
depan (premolar), dan 12 gigi geraham belakang (molar).
c. Kelenjar Saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan
secara kimiawi karena mengandung enzim amilase (ptialin) dan lipase, serta melindungi
selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan kondisi asam dan basa.
Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar saliva yaitu:
Glandula Parotis = menghasilkan saliva atau ludah
Glandula Sublingualis = menghasilkan air dan lendir
Glandula Submandibularis = menghasilkan air dan lendir
b. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal.
Bolus akan melalui kerongkongan menuju lambung yang disebabkan oleh gerak
peristaltik dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang
ditimbulkan oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara berurutan.
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut.
Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
a. Menyimpan makanan
b. Mengaduk makanan
Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah
lambung, dan hormon gastrin.
1) Lendir Lambung
Dihasilkan oleh sel penghasil lendir
2) Getah Lambung
Di dalamnya terdapat bahan-bahan, sbb.:
Asam Klorida (HCl), merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal.
Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman, membuat lingkungan lambung
menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin.
Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton
Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein).
Renin biasanya dimiliki oleh mamalia berusia muda.
Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang
terakumulasi di dalam lambung.
3) Hormon Gastrin
Merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan
makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1) Merangsang keluamya sekretin
2) Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3) Desinfektan
4) Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu
mengeluarkan getahnya.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8
meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum ( 25 cm), jejunum ( 2,5 m),
serta ileum ( 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan
bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar
pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
1) Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
2) Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
3) Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
dihasilkan ke usus halus
4) Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke
dalam usus halus.
5) Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
6) Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
7) Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
8) Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
9) Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
10) Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
11) Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
12) Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
13) Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
14) Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5
meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :
Kolon asenden,
Kolon Transversum,
Kolon desenden.
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah,
infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare,
sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
1. Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering
dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab
diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai
dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam
mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
2. Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu
banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan
karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak
mengkonsumsi daging.
3. Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika
pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari
lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung.
Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh
di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis
tertentu.
1. Hewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang bisa memakan dua kali sehingga
kelompok hewan tersebut dikenal juga sebagai hewan memamah / mengunyah makanannya
sebanyak dua fase.
2. Organ pencernaan pada hewan ruminansia yaitu :
1. Rongga Mulut ( cavum oris )
2. Kerongkongan (esophagus)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus Halus ( intestinum)
5. Usus besar (colon)
6. Rectum dan Anus
Gigi pada hewan ruminansia yaitu :
0. Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa
tetumbuhan seperti rumput.
1. Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
2. Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut
dengan bantuan lidah secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut,
kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.
Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini
tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih
mampu membesar(berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi,
diperkirakan sekitar 5 cm.
Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan yaitu:
0. Rumen (perut besar/perut urat daging),
1. Retikulum (perut jala),
2. Omasum (perut buku),
3. Abomasum (perut kelenjar/perut masam).
Rumen (perut besar) berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan.
Retikulum (perut jala) berfungsi sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi
rumen.
Omasum (perut buku) berfungsi sebagai grinder, fermentasi, filtering, absorpsi.
Obamasum berfungsi untuk mencegah digesta yang ada di obomasum kembali ke
omasum.