Anda di halaman 1dari 21

Sistem Peredaran Darah

A. DARAH
Darah merupakan salah satu komponen sistem sirkulasi (peredaran darah) yang sangat
penting. Darah dan sistem peredaran darah memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Mengedarkan sari makanan (nutrisi) dari sistem pencernaa makanan ke seluruh sel-sel
tubuh
2. Transportasi oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh, dan transportasi karbon
dioksida dari sel-sel seluruh tubuh ke paru-paru
3. Pengangkutan sisa metabolisme dari sel-sel tubuh ke organ ekskresi (pengeluaran)
4. Pengangkutan hormon dari kelenjar endokrin ke sel-sel atau jaringan target
5. Membantu keseimbangan cairan tubuh
6. Membantu dalam mengatur suhu tubuh

1. Komposisi Darah
Dari hasil sentrifugasi, darah akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu bagian bawah yang
padat dan bagian atas berupa cairan.
Cairan pada bagian atas adalah plasma darah (55%), sedangkan bagian bawah terdapat sel-sel
darah (45%).

a. Cairan Darah (Plasma Darah)


Terdiri dari:
air (90 - 92) % , zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa,
protein plasma, serum plasma)
Protein plasma terdiri dari :
a. Albumin Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah
b. Globulin Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah)
c. Fibrinogen Berfungsi untuk membekukan darah

Serum darah:
Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari:
a. Aglutinin Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen)
b. Presipitin Berfungsi untuk mengendapkan antigen
c. Antitoksi Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen
d. Opsonin Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit

b. Sel-Sel Darah.
Sel-sel darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keping darah (trombosit). Untuk lebih memahami komposisi selsel darah dalam tubuh
manusia.perhatikan tebel berikut ini :

1) Sel darah merah


Sel darah merah (eritrosit) berfungsi mengangkut atau mengedarkan oksigen dan karbon
dioksida. Kemampuan mengikat oksigen dan karbondioksida oleh sel darah merah adalah
karena adanya hemoglobin.
Hemoglobin adalah suatu protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap
O2 dan CO2.

2) Sel darah putih


Sel darah putih (leukosit) berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan tubuh. Leukosit
akan mempertahankan tubuh dari serangan penyakit.
Fungsi tersebut didukung oleh kemampuan leukosit untuk bergerak amoeboid (seperti
Amoeba) dan sifat fagositosis (memangsa atau memakan).
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya, leukosit dibagi menjadi
leukosit tidak bergranula (agranulosit) dan leukosit bergranula (granulosit).

Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada sitoplasmanya.
Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit.
a. Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki satu inti sel.
Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran antara 814m
b. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu m. Monosit memiliki inti
berbentuk menyerupai ginjal.

Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada sitoplasmanya.
Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu
neutrofil, basofil, eosinofil

3). Keping darah


Keping darah disebut juga dengan trombosit. Trombosit berbentuk bulat, lonjong, bahkan
berbentuk tidak beraturan.
Trombosit tidak memiliki inti dan berukuran lebih kecil dibandingkan eritrosit.
Jumlah trombosit sekitar 250.000400.000 dalam setiap milimeter
kubik darah. Trombosit dapat hidup selama delapan hari. Trombosit
berfungsi dalam proses penggumpalan darah

2. Mekanisme Penggumpalan Darah


Pernahkan Anda terjatuh dari sepeda dan lutut Anda terluka? Luka tersebut akan
mengeluarkan darah. Akan tetapi, apa yang terjadi pada luka tersebut setelah beberapa
hari? Luka tersebut akan menutup dan kering.
Apabila pembuluh darah rusak atau terpotong karena luka, darah akan mengalir keluar
dari pembuluh darah. Akan tetapi, darah tersebut akan berhenti mengalir keluar karena
terjadi proses penggumpalan darah. Bagaimanakah mekanisme penggumpalan darah
tersebut?

Di dalam plasma darah terdapat trombosit yang akan pecah apabila menyentuh
permukaan yang kasar.
Jika trombosit pecah, enzim tromboplastin yang dikandungnya akan keluar bercampur
dengan plasma darah.
Selain trombosit, di plasma darah terdapat protombin. Protombin akan diubah menjadi
trombin oleh enzim tromboplastin. Perubahan protombin menjadi trombin dipicu oleh ion
kalsium (Ca2+). Protombin adalah suatu protein plasma yang pembentukannya
memerlukan vitamin K.
Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin.
Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma. Adapun fibrin adalah
protein berupa benang-benang yang tidak larut dalam plasma. Benang-benang fibrin yang
terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta plasma akan
terjaring dan membentuk gumpalan. Jaringan baru akan terbentuk menggantikan
gumpalan tersebut dan luka akan menutup
3. Penggolongan Darah

1. Sistem ABO
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO)
berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:

1. Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
4. Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b

2. Sistem Rhesus
Terdapat dua jenis rhesus yaitu rhesus positif dan rhesus negative.
1. Gol darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada plasmanya tidak
dibentukantibodi terhadap antigen Rhesus.
2. Gol darah Rh-, dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada plasmanya dapat
dibentuk antibodi terhadap antigen rhesus

Sebagian besar ras kulit hitam dan sawo matang memiliki darah dengan rhesus +, sedangkan
sebagian besar ras kulit putih ber rhesus -..

Fungsi penggolongan darah :


1. Penting untuk proses transfusi darah
2. Penting untuk penyelidikan golongan darah

TRANSFUSI DARAH
Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah
sebagai berikut:
1. Transfusi = proses pindah tuang darah
2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan
3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain
4. Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain.
Golongan darah yang dimaksud adalah O
5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan
darah lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB
6. Serum = plasma tanpa fibrinogen
7. antigen = aglutinogen merupakan protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi /
aglutinin
8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / aglutinin
9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor
dengan aglutinin resipien
berdasarkan bagan tersebut jelas terlihat bahwa golongan darah O bersifat sebagai donor
universal dan golongan darah AB bersifat sebagai resipien universal.
Pada pelaksanaan transfusi darah yang penting diperhatikan adalah pada donor, harus
diperhatikan jenis aglutinogennya, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutininnya.

B) JANTUNG
1) Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu:
Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung
Miokardium, Merupakan otot jantung
Endokardium, merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung

2) Ruangan jantung:
Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu :
a. 2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan
b. 2 bilik (ventrikel) yaitu vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan
Dinding bilik (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi
(atrium).
Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kanan

3) Klep jantung
Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantung seperti:
a. valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan
ventrikel kanan

b. Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri

c. Valvula Semilunaris = klep jantung yang terdapat pada pangkal aorta

Jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep)
jantung mendapat makanan dan O2 dari nadi tajuk (arteri coronaria) penyakit jantung
koroner disebabkan tersumbatnyanya arteri koronaria. Otot jantung termasuk otot
involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi.

3. Syaraf jantung
Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje sinus arterio) disebut juga nodus keith -
flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat
muaravena cava superior dan vena cava inferior.
Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf
vagus (saraf ke- 10)
Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan
antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel)
Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut
purkinje

mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :


stimulus > Nodus S. A > Berkas His > Serabut purkinje > Kontraksi bilik
(ventrikel)

5. Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah
yaitu:
a. Sistole
Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang
normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg

b. Diastole
Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi),
pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer
.

C). PEMBULUH DARAH


Macam-macam pembuluh darah:
a. Arteri (pembuluh darah nadi),
yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
Terdiri dari:
1) Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
2) Aorta
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris)
yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah

b. Vena (pembuluh darah balik),


yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.
1) Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
2) Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
3) Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke
jantung

b. Pembuluh darah kapiler


Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada
pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh
darah vena.

D) SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:


1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali
lagi ke jantung.
Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak
mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kanan jantung > Arteri pulmonalis > paru-paru > vena
pulmonalis > atrium kiri jantung

2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)


merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari
jantung ke seluruh tubuh kembali lagi ke jantung..
Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen. mekanisme aliran darah
sebagai berikut:

Ventrikel kiri > aorta > arteri superior dan inferior > sel / jaringan tubuh >
vena cava inferior dan superior > atrium kanan jantung

3. Sistem peredaran portae


Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan, sebelum kembali ke
jantung singgah ke hati. Pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak
mengandung nutrien

.
E.KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Anemia adalah penyakit kekurangan darah. Hal ini disebabkan karena kekurangan zat
hemoglobin dan zat besi
2. Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
3. Hemoroid (ambeien). adalah pelebaran pembuluh darah di anus
4. Arteriosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan
kapur.
5. Atherosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
6. Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
7. Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah
8. Penyakit jantung koroner (PJK)
9. Talasemia.
10. Leukimia (Kanker Darah) merupakan kelainan sistem peredaran darah yang
disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih atau leukosit yang tidak terkendali.
Sehingga, sel darah putih berlebih dan memakan sel darah merah.

11. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, yang disebabkan karena penyempitan pembuluh
darah. Tekanan sistolnya sekitar 140 200 mmHg dan tekanan diastolnya sekitar 90-110
mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah
atau tersumbatnya arteri di otak. Hal ini dapat mengakibatkan penderita meninggal dunia
karena stroke.
12. Hipotensi adalah tekanan darah rendah, tekanan sistolnya di bawah 100 mmHg.
Penderita hipotensi biasanya mengalami pusing-pusing dan jantung berdetak lebih cepat.
13. Hemofili adalah penyakit keturunan berupa darah sukar membeku jika terjadi luka.
Darah akan terus mengalir lewat luka sekecil apapun sehingga penderita meninggal
karena kehabisan darah.
14. Penyakit Kuning pada Bayi (Eritroblastosis Fetalis)
Penyakit eritroblastosis fetalis disebabkan karena aglutinin atau anti rh darah ibu masuk
ke dalam darah anaknya yang memiliki rh+. Hal ini menyebabkan sel-sel darah anak
rusak atau menggumpal.
15. Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena). Umumnya terjadi pada wanita hamil,
orang yang terlalu lama berdiri atau jongkok.
16. Trombus (embolus) adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di dalam
nadi tajuk. Gumpalan ini menyebabkan penyumbatan di dalam nadi sehingga otot jantung
kekurangan makanan dan oksigen. Hal ini, menyebabkan sebagian otot jantung mati
sehingga terjadi serangan jantung.
17. Miokarditis adalah kelainan pada otot jantung karena radang. Peradangan ini
menyebabkan kerja otot jantung terganggu.
18. Sklerosis adalah kelainan pembuluh nadi yang mengeras. Hal ini menyebabkan
elastisitas pembuluh darah menurun sehingga tekanan darah meningkat. Jika sklerosis
terjadi pada arteriol di otak, maka akan menyebabkan stroke.

Peredaran Getah Bening (Limfa)


Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena adanya
kandungan lemak dari usus. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada
limfa hanya terdapat satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari
sel darah putih. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena
dapat menghasilkan antibodi.
Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma darah, namun pada
limfa ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan
oleh usus.
Perbedaan lain juga terlihat pada pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh darah,
pembuluh limfa ini memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur seperti vena kecil
dan bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka. Dari bagian yang terbuka
inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh limfa.

Fungsi Peredaran Getah Bening (Limfa) Pada Manusia


Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.
1. Mengangkut cairan dan protein dari jaringan tubuh ke dalam darah.
2. Menghancurkan kuman penyakit.
3. Menghasilkan zat antibodi.
4. Mengangkut emulsi lemak dari usus ke dalam darah.

Pembuluh limfa utama dalam tubuh terdiri atas bagian-bagian berikut.

1. Duktus Limfatikus Dekster (Pembuluh Limfa Kanan)


Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan.
Pembuluh limfe kanan merupakan tempat muara dari semua cairan limfe yang berasal
dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan.

2. Duktus Toraksikus (Pembuluh Limfa Dada)


Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri. Pembuluh
ini merupakan tempat muara pembuluh lemak dari usus. Pembuluh limfe ini juga
mengumpulkan cairan limfe yang berasal dari bagian lain selain yang disebutkan di
atas.
Peredaran limfe dimulai dari seluruh tubuh dan berakhir di pembuluh balik. Pada
tempat-tempat pertemuan pembuluh limfe terdapat kelenjar limfa. Kelenjar ini
menghasilkan zat antibodi yang disebut limfosit, berfungsi untuk membasmi bibit
penyakit. Kelenjar limfa yang terdapat dalam tubuh manusia, antara lain terdapat pada
ketiak, leher, paha, lipatan siku, tonsil, amandel, adenoid.
Penting untuk diketahui untuk menjaga kesehatan limfa, karena apabila peredaran
getah bening (Limfa) dalam tubuh manusia terganggu maka sistem imunitas manusia
juga akan terganggu.
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

A. ZAT MAKANAN DAN FUNGSINYA


Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap
hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu
zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air)
zat makanan mikro (vitamin, mineral).

1. Fungsi Makanan
a. Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
b. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
c. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
d. Pengaturan metabolisme tubuh.
e. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
f. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
g. Penghasil energi.

Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang
membahayakan tubuh.
b. Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang
mengandung 10 asam amino esensial.
c. Mudah dicerna.
d. Bervitamin dan bermineral.
e. Cukup mengandung air.

2. Zat Makanan
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O
dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n.
Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi
aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat
berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida
atau keton.
Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
1) Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa
dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.

2) Oligosakarida
Menghasilkan 2 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting
dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika
dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula
susu), dan maltosa (gula gandum).
Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.

3) Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati,
glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.

Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian
(singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.

Fungsi Karbohidrat:
1) Sebagai sumber energi utama.
2) Berperan penting dalam metabolisme.
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya
selulosa.
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
7) Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan
RNA.
b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut lemak, tersusun atas unsur C,
H, dan O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform,
dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari
trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak).
2) Lemak campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.
Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk
mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.
Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat,
berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat
dalam kuning telur, otak, dan urat saraf.
Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk
mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel
atau jaringan tubuh yang membutuhkan.
3) Lemak asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut
vitamin D.

Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
a. Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa.
Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak
zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-
kacangan.

b. Lemak hewani (asam lemak jenuh)


mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.
Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan
kuning telur.

Fungsi Lemak
1) Sumber energi.
2) Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
3) Sumber asam lemak esensial.
4) Pelindung organ tubuh.
5) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih
lama.

c. Protein
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H,
O, N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S.
Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam amino.
Jenis asam amino amat banyak, namun secara sederhana dapat dibedakan menjadi
asam amino esensial dan asam amino non esensial
Asam amino esensial dan non esensial
Esensial untuk Esensial hanya
Orang dewasa untuk bayi Non Esensial
Alanin
Asparagin
Asam aspartat
Sistein
Isoleusin Sistin
Leusin Asam glutamat
Lisin Glutamin
Metionin Glisin
Fenilalanin Prolin
Treonin Arginin Serin
Valin Histidin Tiroksin

Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1) Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.

Fungsi Protein
1) Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pelaksanaan metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
5) Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
6) Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
7) Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.

d. Fungsi Air
1) Pelarut senyawa-senyawa lainnya.
2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3) Menjaga stabilitas suhu tubuh.

Pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti
hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat.

e. Mineral
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan
mikroelemen.

Makroelemen
Unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut Makroelemen
Unsur Fungsi Banyak terdapat pada
Pembekuan darah, pembentukan Susu, sayur-mayur,
tulang dan gigi, penerimaan dan udang, kuning telur,
transmisi rangsang, kontraksi dan mentega, kacang, dan
Kalsium (Ca) relaksasi otot. keju.
Pembentukan tulang dan gigi,
mengatur keseimbangan asam dan
basa darah, membantu kontraksi
otot, unsur utama sel tubuh
pengatur aktivitas hormonal, dan Susu, daging, ikan,
membantu absorbsi serta kacang, padi, telur, serta
Fosfor (P) transportasi zat-zat makanan. sayuran hijau.
Memelihara keseimbangan asam
basa, mengatur tekanan osmotik
tubuh, permeabilitas sel, dan Garam dapur (NaCl),
Natrium (Na) transmisi impuls saraf. ikan, dan makanan laut.
Menjaga tekanan osmotik, asam
basa, kadar air dalam tubuh,
membantu HCl pada lambung,
dan memelihara keseimbangan Garam dapur, ikan, dan
Klorin (Cl) cairan elektrolit. makanan laut.
Pertumbuhan, mengatur tekanan
osmotik dan kenetralan cairan
tubuh, kontraksi otot, transmisi
impuls saraf, katalisator reaksi
kimia, mengatur pelepasan Hampir semua makanan,
insulin, dan memelihara denyut khususnya yang
Kalium (K) jantung. mengandung protein.
Aktivator pembentukan eritrosit
dan tulang, sintesis protein,
respirasi sel, katalisator reaksi
yang melibatkan ATP dan ADP
Magnesium serta memelihara kesehatan otot Sayuran hijau, hati, dan
(Mg) dan saraf. telur.
Membentuk protein dan keratin,
penyimpangan dan pembebasan
energi, peningkatan kerja
beberapa enzim, pemeliharaan
otot dan saraf, penetralan racun,
dan sebagai komponen asam
Belerang (S) nukleat, asam lemak dan protein. Makanan berprotein.

Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit
namun berperan vital bagi proses metabolisme

Unsur Fungsi Banyak terdapat pada


Pembentukan hemoglobin dan
mioglobin, respirasi sel, reaksi
biokimia tubuh, konstituen Daging, telur, hati, keju,
Zat Besi (Fe) enzim seluler. dan sayuran hijau.
Menguatkan gigi dan tulang
serta mencegah penyakit Kuning telur, susu dan
Florin (F) periodental dan osteoporosis. otak.
Bahan laut, tumbuhan
Pembentukan hormone tiroksin yang hidup dekat pantai
Iodium (I) oleh kelenjar tiroid. dan garam.
Pembentukan enzim yang
berperan dalam metabolisme
dan pembuatan hemoglobin,
pada ibu menyusui membantu
pembentukan ASI, membantu
dalam mengabsorbsi zat besi,
sintesis hormon, dan Hati, daging, ginjal,
memelihara sistem saraf dan kerang, kacang, sayur,
Tembaga (Cu) kimia darah. dan padi.
Unsur-unsur Mangan (Mn), Kromium
perunut Mempertahankan metabolisme (Cr), Kobalt (Co), dan
(trace-element) tubuh berjalan dengan lancar. Selenium (Se)
f. Vitamin
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang
normal dinamakan vitamin.
Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) . Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C.
2) . Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K

A.Macam-macam proses Pencernaan makanan

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan
kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan
kesatuan system pencernaan. System pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan
menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperi
berikut :
1) Proses mekanis,
yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung.
2) Proses kimiawi,
yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul

Makanan mengalami proses pencernaan diawali sejak masuknya makanan di dalam mulut
hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan
makanan meliputi hal-hal berikut.
1) Ingesti: pemasukan makanan dalam tubuh
2) Mastikasi: proses mengunyah makanan
3) Deglutisi: proses menelan makanan
4) Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim.
5) Absorpsi : Proses penyerapan
6) Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh

B. Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai
dari
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.

1. Rongga Mulut
Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara seperti itu disebut
ingesti. Mulut dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar saliva (air
liur).
a. Lidah
Lidah berfungsi untuk :
Membantu membolak-balikkan makanan
Membantu mendorong makanan saat ditelan
Sebagai alat pengecap atau perasa
Merupakan alat indera yang sensitif terhadap suhu dingin / panas dan tekanan

b. Gigi
Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah
20, sbb.:
1) 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan
2) 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan
3) 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan
Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap yang
berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham
depan (premolar), dan 12 gigi geraham belakang (molar).

c. Kelenjar Saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan
secara kimiawi karena mengandung enzim amilase (ptialin) dan lipase, serta melindungi
selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan kondisi asam dan basa.
Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar saliva yaitu:
Glandula Parotis = menghasilkan saliva atau ludah
Glandula Sublingualis = menghasilkan air dan lendir
Glandula Submandibularis = menghasilkan air dan lendir

2. Faring dan Esofagus ( Kerongkongan)


Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan
lambung.
a. Faring
Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara.
Pada saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk
mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung.
Pernapasan akan berhenti sementara. Laring naik dan epiglotis tertutup untuk
mencegah makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke
dalam mulut.
Kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam
kerongkongan.

b. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal.
Bolus akan melalui kerongkongan menuju lambung yang disebabkan oleh gerak
peristaltik dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang
ditimbulkan oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara berurutan.

3. Lambung
Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut.
Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
a. Menyimpan makanan
b. Mengaduk makanan

Lambung terdiri atas 3 bagian.


a. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui kardiak.
b. Kemudian makanan menuju fundus lalu.
c. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran
makanan ke usus.

Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah
lambung, dan hormon gastrin.
1) Lendir Lambung
Dihasilkan oleh sel penghasil lendir
2) Getah Lambung
Di dalamnya terdapat bahan-bahan, sbb.:
Asam Klorida (HCl), merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal.
Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman, membuat lingkungan lambung
menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin.
Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton
Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein).
Renin biasanya dimiliki oleh mamalia berusia muda.
Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang
terakumulasi di dalam lambung.
3) Hormon Gastrin
Merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan
makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1) Merangsang keluamya sekretin
2) Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3) Desinfektan
4) Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu
mengeluarkan getahnya.

4. Usus Halus

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8
meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum ( 25 cm), jejunum ( 2,5 m),
serta ileum ( 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan
bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar
pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
1) Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
2) Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
3) Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
dihasilkan ke usus halus
4) Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke
dalam usus halus.
5) Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
6) Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
7) Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
8) Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
9) Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
10) Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
11) Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
12) Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
13) Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
14) Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

PROSES PENCERNAAN MAKANAN


Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya
sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh
bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya.
Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi
disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida,
yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton
akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam
amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh
cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak).
Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh
pembuluh limfe.

5. Usus Besar (Kolon)

Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5
meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :
Kolon asenden,
Kolon Transversum,
Kolon desenden.

Fungsi kolon adalah :


1. Menyerap air selama proses pencernaan.
2. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E.coli.
3. Membentuk massa feses
4. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses
dari tubuh ddefekasi.

6. Rektum dan Anus


Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

Gangguan Sistem Pencernaan


1. Apendikitis Radang usus buntu.
2. Diare Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
3. Kontipasi Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
4. Maldigesti Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung
5. Parotitis Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
6. Tukak Lambung/Maag-Radang pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi
Helicobacter pylori
7. Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit

Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah,
infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare,
sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
1. Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering
dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab
diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai
dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam
mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
2. Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu
banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan
karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak
mengkonsumsi daging.
3. Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika
pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari
lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung.
Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh
di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis
tertentu.

4. Peritonitis merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).


5. Kolik salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol
dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri
6. Gastritis atau peradangan pada lambung.

3. Hati dan Pankreas


Hati dan pankreas merupakan hasil pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar.
Hati merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg.
fungsinya adalah, sbb.:
Mengasilkan empedu (bilus)
Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen
Menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak
Tempat penyimpanan darah
Tempat pembentukan fibrinogen dan heparin
Mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D (ergosterol)
Detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alkohol
Tempat penghancuran sel darah merah
Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus. Empedu bersifat basa
sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung serta membuat pH
yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu juga mengandung garam empedu
yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.
Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim.
Peran pankreas sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung
berbagai zat, yaitu sbb.:
a. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8.
b. Amilase pankreas (disakarase)
Yaitu enzim yang berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa.
Beberapa jenis amilase pankreas antara lain:
1.) Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa.
2.) Sukrase, berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
3.) Laktase, berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
c. Lipase pankreas (steapsin)
Yaitu enzim yang menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida.
d. Protease (peptidase)
Yaitu enzim pemecah protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen,
kimotripsinogen, dan karboksipeptidase.
e. Nuklease
Yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN) menjadi komponen nukleotida.
4. Usus (Intestinum) dan Anus
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi
dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri.
Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium tenue) dan usus besar
(insentium crassum).
a. Usus Halus
Usus halus mempunyai panjang 8,5 m. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar yang
menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.
Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu:
Duodenum (usus 12 jari)
Bagian depan usus halus dengan panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan menjadi muara
saluran empedu serta pankreas.
Jejenum (usus kosong)
Bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m.
Ileum (usus penyerapan)
Bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m.
b. Usus Besar (Kolon) dan Anus
Kolon manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang
(trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum.
Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum terdapat
otot yang berfungsi untuk menahan turunnya feses ke anus, disebut katup Houston.
Antara usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna
untuk mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat
apendiks (umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari
zat-zat buangan dari usus halus.
Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam organik, gas metan, dan
hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus.
C. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA RUMINANSIA

1. Hewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang bisa memakan dua kali sehingga
kelompok hewan tersebut dikenal juga sebagai hewan memamah / mengunyah makanannya
sebanyak dua fase.
2. Organ pencernaan pada hewan ruminansia yaitu :
1. Rongga Mulut ( cavum oris )
2. Kerongkongan (esophagus)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus Halus ( intestinum)
5. Usus besar (colon)
6. Rectum dan Anus
Gigi pada hewan ruminansia yaitu :
0. Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa
tetumbuhan seperti rumput.
1. Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
2. Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut
dengan bantuan lidah secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut,
kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.
Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini
tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih
mampu membesar(berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi,
diperkirakan sekitar 5 cm.
Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan yaitu:
0. Rumen (perut besar/perut urat daging),
1. Retikulum (perut jala),
2. Omasum (perut buku),
3. Abomasum (perut kelenjar/perut masam).

Rumen (perut besar) berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan.
Retikulum (perut jala) berfungsi sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi
rumen.
Omasum (perut buku) berfungsi sebagai grinder, fermentasi, filtering, absorpsi.
Obamasum berfungsi untuk mencegah digesta yang ada di obomasum kembali ke
omasum.

Obamasum terdiri dari 3 bagian yaitu :


1. Kardia : sekresi mucus
2. Fundika : pepsinogen, renin, HCl, mucus
3. Pilorika : sekresi mukus

Usus halus (intestinum) berfungsi pencernaan enzimatis dan absorpsi


Kedalam usus halus masuk 4 sekresi yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan
pancreas dan cairan usus
Usus besar (colon) berbentuk tabung berstruktur sederhana
Fungsi usus besar yaitu fermentasi oleh mikroba
Proses pencernaan pada hewan ruminansia Makanan masuk ke rumen dan mengalami
pembusukan oleh mikrorganisme.Makanan akan didorong ke retikulum, kemudian diaduk-aduk
hingga dihasilkangumpalan-gumpalan ksasar(bolus). Bolus akan didorong kembali ke mulut
untuk dikunyah lagi. Bolus yang sudah dikunyah kemudian masuk ke dalam omasum dimana
makanan lebih dihaluskan lagi. Makanan kemudian masuk ke abomasum dan dicerna secara
kimiawi.

D. KELAINAN ATAU PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN


1. Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai gigi berlubang. Lubang terbentuk karena lapisan email
gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-
sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna
sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email
gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh
darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah
makan.
2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl)
yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu,
penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang
teratur dapat mencegah terjadinya mag.
3. Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri
tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut
mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.
4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru
terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi
penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap
sehingga
5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya
penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-
bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.

Anda mungkin juga menyukai