Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS MATERI STRUKTUR EKSTRA SEL dan DINDING SEL

(untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Biologi sel)

Dosen :

Prof. Dr. H. Toto Sutarto G U.M.Pd.

Cita Tresnawati, S.Pd.,M.Pd.

Dibuat Oleh :

Ryani Siti Anjani Sukarna

185040008

Biologi A

Pendidikan Biologi

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN


A. Matriks Ekstra sel (MES)

Matriks ekstraseluler (MES) adalah komponen-komponen yang terletak di luar sel,


merupakan jejaring kompleks yang bertanggung jawab untuk membentuk ,memelihara
struktur jaringan dan dapat memengaruhi bentuk sel, kelangsungan hidup sel,
perkembangbiakan sel, polaritas dan kelakuan sel. Sebagian besar sel perlu melekat ke
matriks ekstraseluler untuk tumbuh dan berkembangbiak.MES banyak terdapat dibagian kulit
dermis.Komponen penyusun matriks ekstra sel terbagi menjadi serabut (protein struktural),
substansi dasar dan protein khusus sebagai berikut :

1.Serabut Matriks Ekstrasel

Serabut terbanyak yang berada di MES adalah kolagen. Selain kolagen terdapat pula
serabut elastin dan retikulin ketiga unsur tersebut disebut juga protein struktural. Kolagen
merupakan serabut semi kristal yang mengikat sel-sel pada tempatnya, memberi daya tahan,
dan kekenyalan MES. Selain itu juga, berpengaruh pada kelincahan sel.

Kolagen terdiri atas tropokolagen. Setiap tropokolagen terdiri atas tiga rantai polipeptida
yang disebut rantai a. Masing-masing rantai mengulir kekiri, namun ketiganya mengitari
sumbu pusat dalam uliran kekanan. Struktur molekul tropokolagen ditentukan oleh komposisi
asam amino terutama glycine, proline, dan hydroxyproline, yang membantu memantapkan
rangkaian tiga ulir dengan jalan menggunakan ikatan hidrogen sebagai ikatan antar rantai.

Sampai saat ini diketahui bahwa terdapat empat jenis kolagen. Komponen penyusun
keempat jenis kolagen ini tidak banyak berbeda. Perbedaan terletak pada kandungan glycine
dan asam-asam aminonya.
Sebagian besar kolagen disintesis oleh sel-sel turunan mesenkim. Seperti halnya protein
yang akan disekresikan, kolagen disintesis pada polisom yang terkait pada retikulum
endoplasma (RE)dengan polipeptida awal menembus membran RE. Hydroxypoline dan
hydroxylisine ditambahkan kerantai prokolagen dengan bantuan enzim hydroxyprolyl dan
hydroxylisyl hidroxykilase. Kedua enzim tersebut dijumpai didalam sisterna RE.

Setelah berada diruang antarsel, prokolagen segera dirakit menjadi serabut kolagen dengan
bantuan enzim prokolagen peptidase. Enzim-enzim ini memotong bagian peptida yang tidak
mengulir dari prokolagen-prokolagen. Tiga buah prokolagen dirakit menjadi sebuah
tropokolagen. Segera tropokolagen-tropokolagen terakit, mereka saling berikatan membentuk
serabut kolagen.

2. Substansi Dasar Matriks Ekstrasel

Substansi dasar yang mengelilingi kolagen terdiri atas proteoglikan (pengisi ruang).
Senyawa ini berbeda dari glikoprotein karena kandungan karbohidrat molekul-molekul
kelompok tinggi. Proteoglikan merupakan salah satu substansi dasar jaringan ikat.

Proteoglikan terdiri atas rantai polipeptida sebagai sumbu, padanya terkait molekul-
molekul karbohidrat. Molekul tersebut terikat dengan ikatan kovalen pada sumbu. Tipe
karbohidrat primer yang terikat pada proteoglikan adalah glikosaminoglikan (GAG) yang
terdiri atas rantai tidak bercabang dan tersusun dari untaian sepasang monosakarida.
Glikosaminoglikan berasal dari glukosamin atau galaktosamin yang merupakan
monosakarida dengan gugus amin dan glikan yang berarti polisakarida. Banyak gula beramin
pada GAG yang membentuk proteoglikan, gula beramin diubah dengan penambahan gugus
sulfat. Sejumlah kecil kelompok karbohidrat yang mirip glikoprotein dapat pula terikata pada
sumbu polipeptida.

Gabungan asam hialuronat-proteoglikan dan proteoglikan berikatan langsung dengan


kolagen membentuk MES. Perbandingan antara substansi dasar dengan serabut kombinasi
khusus antara molekul kolagen dan proteoglikan menentukan kekuatan MES. Gabungan dan
perbandingan antara kolagen, proteoglikan, dan mineral menghasilkan suatu struktur yang
memiliki kepadatan dan kekerasan istimewa maupun kekenyalan dan daya tahan tinggi
terhadap tekanan.

Selain sebagai substansi dasar yang mengelilingi kolagen, proteoglikan juga merupakan
tempat melekatnya sel-sel jaringan ikat. Kolagen dan proteoglikan membentuk anyamanan
kuat dari banyak serabut yang berhubungan dan berikatan dengan reseptor permukaan sel,
langsung atau perantaraan fibrinektin, laminin dan protein penghunbung lainnya.

3.Protein Khusus

Fibronektin adalah glikoprotein utama matriks ekstrasel yang juga ditemukan dalam
bentuk larut dalam plasma. Merupakan dimer yang berbentuk benang, terdiri atas rantai-
rantai peptide yang serupa dan saling dihubungkan satu sama lain dengan jembatan disulfide.
Protein tersebut dibagi dalambeberapa domain, fungsi domain-domain ini antaralain adalah
mengikat heparin, fibrin, kolagen, DNAdan permukaan sel. Melalui domain-domain
ini,fibronektin dapat berikatan pada reseptor permukaansel, pada kolagen, pada fibrin, dan
pada berbagai macam proteoglikan. Dengan demikian fibronektin memiliki sifat sebagai
perekat molekuler.Fibronektin terbagi menjadi 3 yaitu:
 Fibronektin plasma yang terdapat didalam darah dan cairan tubuh
 Fibronektin permukaan sel
 Fibronektin matrik

Laminin merupakan suatu glikoprotein komponen utama dari lamina basal. Lamina
basal adalah bagian khusus matriks esktraselular yang mengelilingi sel epiteldan beberapa sel
lain. Laminin terdiri atas tiga rantai polipeptida memanjang dan memiliki beberapa varian
genetic. Molekul ini memiliki tempat-tempat pengikatan potensial untuk kolagen tipe IV,
heparin dan integrin dipermukaan sel. Lamina basalis adalah bagian khusus matriks ekstrasel
yang mengelilingi sel epitel dan beberapa sel lain seperti pada glomerulus ginjal. Komponen
utama lamina basalis adalah tiga protein, yakni; laminin, entaktin dan kolagen tipe IV.
Entaktin dikenal sebagai glikoprotein yang mengandung sekuens RGD, entaktin ini berikatan
dengan laminin dan merupakan suatu factor perekat sel yang utama.

Maka bahan penyusun utama MES adalah glikoprotein yang disekresikan oleh sel.
Glikopotein merupakan protein yang berikatan secara kovalen dengan karbohidrat, biasanya
berupa rantai pendek gula. Beberapa sel dilekatkan ke MES oleh glikoprotein MES yang lain
lagi, misalnya fibrinektin (fibronectin). Fibronektin dan protein-protein MES lain berikkatan
dengan protein reseptor permukaan sel yang disebut integrin yang tertanam dalam membran
plasma. Intergrin berada sepanjang membran, dan sisinya yang menghadap sitoplasma
berikatan dengan protein-protein terkait integrin berfungsi untuk meneruskan sinyal antara
MES dan sitoskeleton, sehingga akan mengintegrasikan perubahan-perubahan yang akan
terjadi di luar dan di dalam sel. Sehingga, MES berfungsi sebagai penyangga, peekat,
pergerakan dan pengaturan.

B. Dinding Sel

Dinding sel tumbuhan merupakan matrik ekstra sel yang rumit yang mengelilingi
setiap sel tumbuhan, dinding sel lebih kaku dan tebal dari MES. Komposisi kimiawi
dinding sel yang bervariasi antara spesies yang satu dengan spesies yang lain, dan bahkan
antara tipe sel yang satu dengan tipe sel yang lain pada tumbuhan yang sama, namun
rancangan dasar dinding sel konsisten. Mikrofibil yang terbuat dari polisakarida selulosa
disintesis oleh enzim yang disebut selulosa syntase dan disekresikan ke dalam ruang
ekstraseluler. Disitu, mikrofibil tertanam dalam matriks yang terdiri dari polisakarida lain
dan protein. Kombinasi materi-materi ini, serat-serat kuat dalam zat dasar (matriks),
merupakan rancangan arsitektural dasar yang sama dengan ditemukan dalam beton
bertulang baja dan fiberglass. Dinding sel memiliki plasmodesmata(celah) sebagai
penghubung antar sel.
Sel tumbuhan muda pertama-tama menyekresikan dinding yang relatif tipis dan
fleksibel, disebut dinding sel primer ( primary cell wall ). Pada sel-sel yang aktif tumbuh,
fibril selulosa terorientasi tegak lurus terhadap ekspansi sel, mungkin mempengaruhi pola
pertumbuhan. David Erdhant dan koleganya menyelidiki peran mikrotubulus dalam
mengorientasikan fibril-fibril ini. Hasil pengamatan mereka sangat mendukung gagasan
bahwa mikrotubulus dalam korteks sel memandu selulosa syntase ketika enzim tersebut
menyintesis dan mendeposit fibril dengan mengorientasikan penempatan deposit selulosa,
mikrotubulus pun mempengaruhi pola pertumbuhan sel.
Diantara dinding primer sel-sel yang bersebalahan, terdapat lamela tengah ( middle
lamella ),lapisan yang pertama kali terbentuk pada saat pembelahan sel. Lapisan sel tipis
yang kaya akan polisakarida lengket yang disebut pektin, lamela tengah melekatkan sel-sel
yang bersebelahan (pektin digunakan sebagai agen pengental dalam selai dan jelly ).
Ketika sel menjadi dewasa dan berhenti bertumbuh pektin akan memperkuat sel. Beberapa
sel tumbuhanyang terdiri dari kerangka kaku mikrofibril selulosa yang tertanam dalam
matriks seperti gel terdiri dari senyawa pektin, hemiselulosa dan glikoprotein dan zat
lainya menyekresikan zat-zat pengeras dalam dinding primer. Sel-sel lain menambahkan
dinding sel sekunder ( secondary cell wall ) diantara membran plasma dan dinding primer.
Dinding sekunder, sering keli dideposit dalam beberapa lembar lapisan, memiliki
matriks kuat dan tahan lama yang memberikan perlindungan dan sokongan pada sel.
Dinding sel tumbuhan umumnya berlubang-lubang akibat saluran diantara sel-sel yang
bersebelahan, yang disebut plasmodesma.

KOMPONEN PENYUSUN SENYAWA DINDING SEL

Dinding sel tumbuhan terutama terdiri dari komponen karbohidrat, seperti pektin,
selulosa dan hemiselulosa. Ini juga memiliki protein struktural dalam jumlah yang lebih
kecil dan beberapa mineral seperti silikon. Semua komponen ini adalah bagian vital dari
dinding sel.

1. Selulosa
Selulosa adalah karbohidrat kompleks dan terdiri dari ribuan monomer glukosa yang
membentuk rantai panjang. Rantai ini bersatu dan membentuk mikrofibril selulosa, yang
berdiameter beberapa nanometer. Mikrofibril fungsinya membantu mengendalikan
pertumbuhan sel dengan membatasi atau membiarkan ekspansi.Selulosa adalah polisakarida
molekul organik dengan rumus molekul (C6H10O5)n.

2. Pektin
Senyawa polisakarida kompleks yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam
galakturonat, yang terdapat dalam dinding sel tumbuhan dan dapat di temukan dalam
berbagai jenis tanaman pangan.
3. Lignin
Lignin adalah komponen penyusun utama dari dinding sel tumbuhan dan beberapa
algae. Lignin juga masih berikatan erat dengan selulosa dan hemiselulosa. Struktur dari
lignin adalah kompleks, akibat dari kekompleksan inilah lignin merupakan komponen
linoselulosa yang sulit untuk dipecah. Hal ini dikarenakan struktur kristal pada lignin lebih
tinggi daripada selulosa dan hemiselulosa.Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang
dewasa dan berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan.
4. Kitin
Kitin merupakan suatu selubung atau lapisan pada permukaan atas daun atau batang
dan berfungsi untuk mencegah dehidrasi akibat penguapan dan melindungi kerusakan sel
akibat patogen dari luar.
5. Protein dan Lemak
Di dalam dinding sel ditemukan dalam jumlah yang sedikit.

Daftar Pustaka

Campbell,Neil A, dkk.2010.Biologi Edisi Kedelapan.Jakarta:Erlanga

Issoeganti,R,Dkk.2011.Biologi Sel. Jakarta : Universitas Terbuka

Tjitrosomo,H. Titi soetarmi, Dkk. 1983.Biologi Edisi Kelima jlid I. Jakarta : Erlanga Makasar

Yunita,oake.2016. Biologi Sel Pendekatan Aplikatif untuk Profesi Kesehatan.Jakarta:Erlanga

Adnan.2011.Biologi sel struktur dan fungsi sel.FMIPA Universitas Negeri

Anda mungkin juga menyukai