PENDAHULUAN
1
1.2.2. Apa Pengertian dari sitoskeleton?
1.2.3. Apa Fungsi dari sitoskeleton?
1.2.4. Bagaimana struktur sitoskeleton?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mampu mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan. Jaringan
ini terdiri atas tiga tipe dasar yaitu mikrofilamen (filamen aktin), mikrotubulus
(jamak dari mikrotubuli) serta intermediet filamen. Filamen-filamen ini terhubung
antara satu sama lain dan saling bekerjasama (koordinasi).
Dengan adanya tiga tipe filamen tersebut, struktur sel bisa bervariasi antara
satu sel dengan beberapa sel yang lainnya. Dalam efektivitas kerjanya, ketiga
filamen protein tersebut tergantung dari pada jumlah protein asesori yang telah
menghubungkan filamen ke komponen sel lain.
Protein asesori sangat penting untuk mengontrol perakitan filamen
sitoskeleton dalam posisi tertentu, termasuk didalamnya protein motorik yang
berfungsi untuk menggerakkan organel dalam filamen atau filamen itu sendiri.
Susunan struktur dari filamen sendiri sangat mirip dengan barisan semut. Tersusun
sangat rapi dan jika ada yang meninggalkan rombongan, maka barisan tersebut dapat
kembali tersusun dalam kecepatan tinggi.
a) Mikrotubula
4
Mikrotubula di dalam sel
5
lingkaran.
b) Mikrofilamen.
c) Filamen Intermediet
6
Filamen keratin sel karsinoma
Filamen intermediet merupakan protein serat yang kuat dan
tahan lama yang dapat ditemukan di dalam sitoplasma sebagian besar
hewan. Filamen tersebut disebut dengan “intermediet” karena
kenampakan mereka di bawah mikroskop electron adalah di antara
filamen aktin yang tipis dan filamen myosin yang tebal. Pada sel-sel
otot dimana mereka juga untuk pertama kali dideskripsikan (filamen
intermediet juga intermediet dalam hal diameter diantara filamen aktin
dan mikrotubulus).
8
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis,
terdiri dari protein yang disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter antara 5-6 nm.
Karena kecilnya sehingga pengamatannya harus menggunakan mikroskop
elektron.
Mikrofilamen seperti mikrotubulus (pengertian mikrotubulus dibawah),
tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan
miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel k. dan
peroksisom (Badan Mikro). Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel
lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan
dalam sel-sel hati).
3. filamen intermediet.
BAB III
9
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Salah satu
organel yang dimiliki oleh sel tumbuhan adalah sitoskeleton atau kerangka
sel yaitu jaring berkas- berkas protein yang menyusun sitoplasma dalam sel.
Dan terbagi atas tiga macam jenis serabutnya, yaitu mikrofilamen,
mikrotubul, dan filamen intermediet. Sitoskeleton berperan utama dalam
memelihara dan memperkokoh bentuk sel serta pergerakan organel dan
komponen yang terdapat di dalam sel. Dengan demikian, peran sitoskeleton
sangat penting bagi sel. Tanpa adanya sitoskeleton, variasi bentuk sel dan
proses pergerakan komponen-komponen dalam sel tidak dapat berlangsung
dengan baik.
3.2 Saran
Mahasiswa diharapkan untuk menggali pengetahuan tentang sitoskeleton
dengan lebih baik lagi, agar bisa memahami struktur sitoskeleton secara
detail. Sehingga dapat membantu proses pembelajaran kuliah khususnya
yang berhubungan dengan organel tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
11