Oleh :
2019
MATERI
1. SITOSKELETON
Sitoskeleton merupakan jaringan serat dan juga kerangka sel dan kemudian
mengorganisasikan struktur dan juga aktivitas didalam sel. Dimana jejaring yang
berbekas protein yang kemudian menyusun sitoplasma didalam sel. Di masa awal
mikroskopi elektron, dimana ahli biologi menduga bahwa organel-organel sel eukariot
yang mengembang bebas didalam sitosol.
Fungsi Sitoskeleton :
Dapat memberikan kekuatan mekanik pada sel.
Berfungsi sebagai kerangka sel.
Dapat membantu didalam gerakan substansi dari satu bagian sel kebagian sel yang
lain.
A. Mikrotubulus
1. Pengertian Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah rantai protein yang berbentuk spiral, spiral ini
membentuk tabung berlubang. Mikrotubulus tersusun atas bola-bola molekul
yang disebut tubulin. Mirotubulus merupakan serabut penyusun situskeleton
terbesar. Mikrotubulus terdapat banyak sepanjang sel saraf. Mikrotubulus ini
misalnya ditemukan pada silia dan flagela.
Mikrotubulus berbentuk lurus, batangnya berongga, diameter 25 mm dan
panjangnya mulai dari 2000 mm sampai 25mm . Dinding dari tube berongga di
bangun dari protein-protein globular yang disebut tubulin . Mikrotubulus
ditemukan dalam sitoplasma pada semua tipe sel eukariotik. Pada beberapa sel,
radiate (pancaran serabut halus) mereka muncul dari suatu sentrom (disebut
Microtubule Organizing Center) merupakan suatu massa (kumpulan) yang
berlokasi di dekat nukleus.
2. Struktur Mikrotubulus
Sentrosom berisi sentriol di dalam sel. Juga dikenal sebagai pusat pengatur
mikrotubulus, sentrosom adalah organel. Ia memiliki sepasang sentriol. Sentriol
biasanya memiliki sembilan bundel mikrotubulus, yang merupakan tabung berongga
yang membentuk organel, tersusun dalam sebuah cincin. Namun, beberapa spesies
memiliki kurang dari sembilan bundel. Mikrotubulus berjalan paralel satu sama lain.
Satu bundel memiliki satu set tiga mikrotubulus, yang terbuat dari protein yang
disebut tubulin.
Terletak di dekat pusat sel atau nukleus, kedua sentriol biasanya bersebelahan.
Namun, mereka cenderung berorientasi pada sudut yang tepat satu sama lain.
Terkadang Anda mungkin melihat mereka dilabeli sebagai sentriol ibu dan anak.
Secara umum, sentriol terlihat seperti silinder kecil berongga. Sayangnya, Anda tidak
dapat melihatnya sampai sel siap untuk memulai pembelahan.
Selain sentriol, sentromer mengandung bahan pericentriolar (PCM). Ini adalah massa
protein, yang mengelilingi dua sentriol. Para peneliti percaya bahwa sentriol mampu
mengatur protein.
c. Fungsi Sentriol
Fungsi utama sentriol adalah membantu kromosom bergerak di dalam sel. Lokasi
sentriol tergantung pada apakah sel mengalami pembelahan atau tidak. Anda dapat
menemukan sentriol aktif selama mitosis dan meiosis. Mitosis adalah pembelahan sel
yang mengarah ke dua sel anak dengan jumlah kromosom yang sama dengan sel
induk aslinya. Di sisi lain, meiosis adalah pembelahan sel yang mengarah ke sel anak
dengan setengah jumlah kromosom sebagai sel induk asli.
Ketika sel siap untuk membelah, sentriol bergerak ke ujung yang berlawanan.
Selama pembelahan sel, sentriol dapat mengontrol pembentukan serat gelendong. Ini
terjadi ketika spindel mitosis atau aparatus spindel terbentuk. Sepertinya sekelompok
benang keluar dari sentriol. Spindle mampu memisahkan kromosom dan
memisahkannya.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, organela yang tidak memiliki membran
yaitu sentriol dan sitoskeleton. Sentriol berfungsi dalam membantu kromosom bergerak di dalam
sel. Sitoskeleton dapat dibagi menjadi 3 yaitu, mikrotubulus, filament intermediat dan
mikrofilamen. Mikrotubulus berfungsi untuk memindahkan vesikel, granula, dan organel seperti
mitokondria, dan kromosom melalui protein perlekatan khusus. Filament intermediate berfungsi
untuk mempertahankan bentuk dari sel atau unsur penahan-tegangan. Mikrofilamen berfungsi
dalam perubahan bentuk dari sel dan kontraksi pada otot.