Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khaliq Alamsya

Nim : 2022015

Jawaban Tugas Biologi Sel

1.Mikrotubulus

Semua sel eukariot memiliki mikrotubulus (microtubule).Batang-batang berongga dengan memiliki


diameter sekitar 25 mm dan panjang antara 200 mm hingga 25 nm.Dinding tabung berongga tersebut
tersusun dari protein globular yang disebut tubulin.Setiap protein tubulin merupakan diner molekul yang
tersusun atas dua subunit.Suatu dimer tubulin terdiri dari dua polipeptida yang agak berbeda, tubulin a
dan tubulin b. mikrotubulus bertambah panjang melalui penambahan dimer tubulin, mikrotubulus juga
diuraikan dan tubulinnya pun digunakan untuk membangun mikrotubulus di tempat lain dalam sel

Mikrotubulus Sebagai Penentu Arah Gerak Sel 10

Salah satu gerakan yang dilakukan oleh sel adalah crawling movement. Crawling movement dari sel
mamalia seperti fibroblast pada jaringan ikat, tergantung pada kemampuannya untuk memanjangkan
dirinya. Hasil dari proses pemanjangan tersebut membentuk lamellipodia. Ujung dari tonjolan
lamellipodia akan menempel pada permukaan subrstrat sel karena focal adhesion di bawahnya. Setelah
itu, bagian sel yang lainnya akan berkontraksi ke depan akibat interaksi dariactin dan myosin. Proses
tersebut terjadi berulang-ulang sehingga sel secara perlahan akan bergerak ke depan. Peran dari
mikrotubulus terhadap pergerakan ini adalah dalam menentukan polarisasi sel. Mikrotubulus sangat
dinamis dan mampu beralih secara acak antara fase memanjang dan memendek (polimerisasi dan
depolimerisasi). Perilaku ketidakseimbangan ini dikenal dengan ketidakstabilan dinamis. Struktur
polarisasi dari mikrotubulus ada dua, yaitu “plus end” dan “minus end”. Mikrotubulus mempunyai pusat
pengorganisir (MTOC) yang berperan dalam menentukan arah dari perpindahan sel. Pusat pengorganisir
tersebut adalah sentrosom, yang berbentuk bulat dengan dua sentriol di dalamnya. Di permukaan
sentrosom terdapat nucleating site (ɣ-tubulin), yaitu tempat awal tumbuhnya (polimerisasi) mikrotubulus.
Pada saat polimerisasi, dimer α-tubulin dan β-tubulin akan menempel pada ɣ-tubulin. Penempelan yang
berulang-ulang akan membentuk hollow tube yang merupakan hasil dari polimerisasi. Polimerisasi
mikrotubulus secara langsung memicu terbentuknya tonjolan lamellipodia, sehingga pergerakan sel
menjadi terarah. Depolimerisasi mikrotubulus berhubungan dengan aktivasi Rho yang memicu kontraksi
acytomisin dan gaya tarikan. Depolimerisasi dari mikrotubulus akan menekan tonjolan lamellipodia,
sehingga bagian-bagian sel terdistribusi ke tonjolan tersebut diikuti oleh reorganisasi bentuk sel agar
kembali simetris.

2.Mikrofilamen

Mikrofilamen (Microfilament) adalah batang padat yang diameter sekitar 7 mm. mikrofilamen disebut
juga filament aktin karena tersusun atas molekul-molekul aktin (actin) sejenis protein globular, suatu
mikrofilamen merupakan seutas rantai ganda subunit-subunit aktin yang memuntir. Selain terdapat
sebagai filament lurus, mikrofilamen dapat membentuk jejaring struktural berkat keberadaan protein-
protein yang berikatan di sepnajng sisi filament aktin dan memungkinkan filament baru membentang
sebagai cabang. Mikrofilamen tampaknya ditemukan pada semua sel eukariot.
Mikrofilamen perannya dalam pergerakan sel khususnya sebagai bagian alat kontraksi sel otot.Ribuan
filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di sepanjang sel otot yang diselingi dengan filamen yang
lebih tebal yang terbentuk dari protein yang disebut miosin. Kontraksi otot terjadi akibat mikrofilamen
dan miosin yang saling melncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya.
Aktivitas mikrofilamen menyebabkan pergerakan seperti aliran sitoplasma dan gerak ameboid (gerak sel
tunggal protista, cendawan, dan hewan yang menggunakan protoplasmanya yang mengalir keluar dari sel
unuk membentuk semacam kaki semu atau pseudopod, kemudian bagian sel yang tertinggal maju ke arah
pseudopod hingga menghasilkan gerak sel di suatu permukaan). Mikrofilamen terlihat melalui mikroskop
fluoresensi dengan bantuan antibodi antiaktin (diperoleh dari lawan aktin pada hewan) atau dengan
analog fluoresen falotoksin (berasal dari cendawan Amanita phalloides), yang secara khas berikatan
dengan molekul aktin (atau lir-aktin)).

Peran Struktuar mikrofilamen dalam sitoskleton

Peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah untuk menahan tegangan (gaya tarik). Dengan
bergabung dengan protein lain, mikrofilamen sering membentuk jalinan tiga dimensi persis di dalam
membran plasma, yang membantu mendukung bentuk sel. Jalinan ini membentuk korteks (lapisan
sitoplasma luar) sel tersebut mempunyai kekentalan semipadat seperti gel, yang berlawanan dengan
keadaan sitoplasma dalamnya yang lebih cair (sol). Dalam sel hewan yang terspesialisasi untuk
mengangkut materi melintasi membran plasma, berkas mikrofilamen membentuk inti mikrovili,
penonjolan halus yang meningkatkan luas permukaan sel. Mikrofilamen dikenal baik karena perannya
dalam pergerakan sel khususnya sebagai bagian alat kontraksi sel otot. Ribuan filamen aktin disusun
sejajar satu sama lain di sepanjang sel otot yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang terbentuk
dari protein yang disebut miosin. Kontraksi otot terjadi akibat mikrofilamen dan miosin yang saling
melncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya.

3.Filamen Intermediat

Filament Intermediat (Intermediate filament) dinamia karena berdiameter 8-12 nm lebih besar
dibandingkan dengan diameter mikrofilamen namun lebih kecil mikrotubulus. Filament intermediat
terspesialisasi untuk menahan tegangan (seperti mikrofilamen) dan terdiri dari berbagai kelas unsur
sitoskeleton.Setiap tipe tersusun dari subunit molekular berbeda yang tergolong ke dalam suatu family
protein yang antara lain beranggotakan keraton. Sebaliknya mikrotubulus dan mikrofilamen memiliki
diameter dan komsisi yang tetap ada sama sel eukariot.Filament intermeiat merupakan pengukuh sel yang
lebih permanen dari pada mikrofilamen dan mikrotubulus yang diuraikan dan dirakit kembali di berbagai
bagian sel. Bahkan jika sel mati, jejaring filament intermediate seringkali tetap bertahan misalnya lapisan
terluar kulit kita terdiri atas sel-sel kulit mati yang penuh protein keratin.

Proses Filamen intermediet yaitu termasuk dalam peralatan sel yang lebih permanen. Perlakuan kimiawi
yang memindahkan mikrofilamen dan mikrotubula dari sitoplasma meninggalkan jalinan filamen
intermediet yang mempertahankan bentuk aslinya. dan Berbagai jenis filamen intermediet kemungkinan
berfungsi sebagai kerangka keseluruhan sitoskeleton.

Aktivitas Filamen Intermediat yaitu memberi kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap
tekanan dan peregangan yang terjadi pada dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding
sel.

Anda mungkin juga menyukai