Mikrotubulus
Mikrotubul Sitoplasmik
1.Mempertahankan Akson Mikrotubul Aksonemal
2.Membentuk Orientasi Selulosa mikrofibril
1.Berhubungan dengan pergerakan sel
3.Membentuk benang spindel pada terutama pada silia dan flagella.
pembelahan mitosis dan meiosis
4.Pergerakan vesikel dan organel
Struktur Mikrotubulus
Struktur Protofilamen pada
Mikrotubul
Struktur tubulin
Pembentukan Mikrotubulus
Mikrotubulus umumnya berasal dari struktur di dalam sel yang disebut sebagai pusat
pengatur mikrotubulus atau Microtubule- Organizing Center (MTOC). MTOC berperan
sebagai tempat awal mula pembentukan mikrotubulus dan menjadi tempat melekatnya satu
ujung mikrotubulus.
Langkah perakitan mikrotubulus dari dimer
hingga membentuk sebuah protofilamen
Mikrofilament Aktin
Mikrofilament berdiameter sekitar 7 nm dan merupakan bagian
terkecil dari filament sitoskeleton. Mikrofilament paling dikenal
untuk perannya dalam kontraktil fibril dari otot sel, dimana
mikrofilament berinteraksi dengan filament tebal (myosin) yang
menyebabkan kontraksi pada otot.
Aktin
Aktin adalah protein intraseluler yang sangat
mendominasi dalam sel eukariotik. Pada sel otot
konsentrasi aktin sebesar 10 % dari total protein
dalam sel. Sedangkan dalam sel non otot,
konsentrasi aktin berkisar 1-5 % dari total protein
seluler. Sedangkan konsentrasi aktin di dalam sitosol
dalam sel non otot adalah sebesar 0,1-0,5 mM.
sedangkan pada struktur mikrovili konsentrasi aktin
mampu mencapai 5mM.
Struktur Filamen Aktin
Struktur Filamen Aktin
Pembentukan Filamen Aktin
Polimerisasi G-aktin menjadi F-
aktin
Mekanisme penambahan G-aktin pada ujung Filamen
aktin menurut Critical concentration (Cc)
Filament Intermedia
Filamen Intermedia adalah tipe struktur molekular sitoskeleton
yang berbentuk seperti serat mirip tali berdiameter 10 nm.
Fungsi dari filamen intermedia ini cenderung bukan untuk
transportasi atau pergerakan molekul di dalam sel tetapi
sebagai struktur penguat sel.
Filament Intermedia Pada Sel
Epitel
Pembentukan Filament Intermedia
Pergerakan Sel
Pergerakan pada sel disebabkan karena
adanya pergerakan sitoskeleton.
Sitoskeleton dapat melakukan suatu
gerakan dengan bantuan motor penggerak.
Terdapat 3 macam motor penggerak, yaitu:
1. Kinesin
2. Dinein
3. Myosin
Kinesin
Tahap metafase ini diawali dengan pengaturan letak dan arah kromosom
oleh mikrotubul kinetokor, sehingga setiap kromosom dapat menghadap
kutub masing-masing. Mikrotubul kinetokor selanjutnya menggerakkan
kromosom ke bidang ekuator
Anafase