Disusun Oleh :
Kelompok 3
Aida Fithriyatur Rohmah 170341864562
Usratussyarifah 170341864522
Iin Murtini 170341864
Mushoffa 170341864
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi sel khamir pada makanan fermentasi
2. Mahasiswa mampu menentukan struktur dari sel khamir makanan fermentasi
3. Mahasiwa memahami proses fermentasi pada tape singkong dan ketan
5.2 Bahan
1. Tape singkong dan tape
2. Methylen blue
3. Tisue
Menyiapkan Alat dan bahan praktikum Meletakkan tape singkong dan ketan
mikrobiologi ke beker gelas ukuran kecil
Perbesaran 40x10
klamidospora
pseudohifa
2. Hansenulla sp.
Perbesaran 40x10
pseudohifa klamidospora
3. Saccharomyces sp.
Tape Ketan
1. Candida sp.
2. Saccharomyces sp.
tunas
Perbesaran 10x10
VIII. ANALISIS DATA
Pada praktikum ini mengidentifikasi jenis khamir yang ditemukan pada
pengamatan tape singkong dan tape ketan hitam menggunakan foto hasil pengamatan
terdahulu serta buku dasar-dasar mikrobiologi. Hasil identifikasi ditemukan 3 khamir
dari kedua sampel tape, yaitu Hansenula sp, Saccharomyces cerevisiae, Candida sp.
Data pengamatan pada Tape Singkong ditemukan 3 jenis khamir. Kha mir yang
pertama yaitu Saccharomyces cerevisie dengan perbesaran 400 (10 x 40). Selain itu,
yang kedua adalah Hansenula sp dengan perbesaran 1000 (100 x 10), dan yang
terakhir adalah Candida sp dengan perbesaran 400 ( 40 x 10).
Pada pengamatan tape ketan hitam hanya didapatkan 2 jenis khamir yaitu
Saccharomyces cerevisiae dengan perbesaran 400 (10 x 40), dan Candida sp dengan
perbesaran 400 (40 x 10).
IX. PEMBAHASAN
Tape ketan atau tape singkong merupakan makanan fementasi yang sudah tidak
asing lagi. Untuk membuat tape dibutuhkan ragi tape yang berfungsi sebagai substrat
atau sumber nutrisi bagi pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme pada proses
fermentasi. Mikroorganisme yang ada dalam ragi dapat mengubah karbohidrat (pati)
menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alcohol.
Mikroorganisme yang terkandung pada ragi umumnya merupakan kultur campuran
yang terdiri dari bakteri, kapang, dan khamir. Pembuatan makanan dengan cara
fermentasi di Indonesia pada umumnya tidak menggunakan kultur murni sebagai
contoh misalnya ragi pasar mengandung beberapa ragi diantaranya Saccharomyces
cereviseae yang dicampur dengan tepung beras yang berfungsi sebagai pati yang
bertujuan untuk menyediakan nutrien dan media untuk pertumbuhan mikroba
(Prihatiningsih, 2000).
Organisme jamur yang digunakan adalah khamir yang dibentuk seperti adonan
yang disebut dengan ragi. Menurut Dwidjoseputro (1988) ragi terdiri dari berbagai
macam jenis jamur, seperti Aspergillus sp, Saccharomyces sp, candida sp,
hansenulla sp dan bakteri Acextobacter sp. Semua jenis ini hidup bersama-sama
dalam ragi tersebut dengan bersinergi satu dengan lain.
Hasil pengamatan jamur pada tape singkong dan ketan yang telah dilakukan
telah mendapatkan 3 jenis khamir pada tape singkong dan 2 jenis khamir di tape
ketan hitam. Jenis khamir berdasarkan pengamatan pada tape singkong ialah
Saccharomyces sp dengan struktur bentuk luar bulat dengan bagian lonjong
berukuran kecil menempel serta berpisah antara satu sel lainnya (tidak berkoloni).
Struktur tersebut merupakan bagian tunas vegetatif (Dwidjoseputro 1988). Penemuan
ini sejalan dengan pernyataan yang diungkakan oleh Gembong (2008) bahwa jenis
Saccharomyces sp merupakan sel tunggal. Selain itu, jenis khamir yang lain adalah
Candida sp, dan Hansenula sp. Jamur dari genus Candida sp, dan Hansenula miliki
ciri khas bercabang dengan bentuk bulatan pada ujung dan tengah cabang.
Persamaan Hansenula sp dan Candida sp memiliki tipe klamidospora sebagai alat
reproduksi aseksual.
Berdasarkan hasil pengamatan, genus Candida dan Hansenula tampak memiliki
tipe spora aseksual klamidospora dengan ciri memiliki bagian berbentuk bulat pada
bagian ujung pseudohifa. Akan tetapi, struktur klamidospora antara keduanya
berbeda satu dengan yang lain. Klamidospora Candida sp memiliki dua tipe yaitu
interkalar dengan yang terletak di tengah dan terminal di bagian ujung pseudohifa.
Pada tape ketan hanya ditemukan 2 jenis khamir yaitu Saccharomyces sp dan
Candida sp. Pada tape ketan hitam tidak ditemukan anggota dari marga Hansenula
sp. Hal ini bukan berarti marga tersebut tidak terdapat pada tape ketan, melainkan
hanya pada pengamatan saja tidak ditemukan. Penyebabnya berupa kelalian pratikan
dan waktu yang terbatas pada saat pengamatan.
Jenis khamir yang ditemukan pada tape singkong dan ketan selaras dengan
keterangan Prof. Dr. D. Dwidjoseputro dalam bukunya Dasar-dasar Mikrobiologi
(1984) bahwa pada ragi hidup berbagai macam genus kapang. Jenis tersebut telah
ditemukan pada pengamatan tape singkong dan ketan.
Keberadaan ketiga jenis khamir ini merupakan penyebab terjadinya fermentasi
pati pada singkong dan ketan. Menurut Drs. Janeng Tarigan dalam bukunya
Pengantar Mikrobiologi (1988) menjelaskan bahwa jenis Aspergillus sp memiliki
fungsi menguraikan amilum yang terdapat pada ketan dan singkong. Sedangkan,
Hansenula sp, Saccharomyces cerevisiae, Candida sp mampu menguraikan gula
menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lainnya.
Proses perombakan pati dilakukan lebih dari 2 jenis jamur dan dibantu oleh
bakteri. Pati yang terdapat di dalam vakoula singkong dan ketan dirombak oleh
kapang (Aspergillus sp) menjadi gula. Selanjutnya, gula akan dirombak oleh
sekelompok khamir (Hansenula sp, Saccharomyces cerevisiae, Candida sp) dan
menghasilkan alkohol. Hingga tahapan ini, semua proses terjadi dalam keadaan
sedikit oksigen. Alkohol hasil fermentasi oleh khamir akan dimanfaat oleh bakteri
(Acetobacter) untuk media hidup dan hasil sampinganya adalah asam. Semakin
banyak oksigen masuk ke dalam proses fermentasi maka perombakan alkohol
menjadi asam akan semakin cepat. Hal ini akhirnya mengurangi kualitas dari tape
singkong dan ketan hitam.
X. KESIMPULAN
1. Mikroorganisme yang terdapat dalam tape ketan adalah Saccharomyces
cerevisiae dan Candida sp. sedangkan pada tape singkong adalah Hansenula
sp, Saccharomyces cerevisiae, Candida sp.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, genus Candida dan Hansenula tampak
memiliki tipe spora aseksual klamidospora dengan ciri memiliki bagian
berbentuk bulat pada bagian ujung pseudohifa. Akan tetapi, struktur
klamidospora antara keduanya berbeda satu dengan yang lain. Klamidospora
Candida sp memiliki dua tipe yaitu interkalar dengan yang terletak di tengah
dan terminal di bagian ujung pseudohifa. Sedangkan pada Saccharomyces
cerevisiae
3. Mikroorganisme berperan penting dalam proses pembuatan makanan
fermentasi.
XI. DISKUSI
Jawaban:
1. Mikroorganisme yang terdapat dalam tape ketan dan singkong adalah
Hansenula sp, Saccharomyces cerevisiae, Candida sp
2. Tape dibuat dari ubi kayu ataupun beras ketan dan merupakan makanan
yang populer di Indonesia. Dalam pembuatan tape setidaknya terlibat tiga
kelompok mikroorganisme yaitu mikrobia perombak pati menjadi gula yang
menjadikan tape pada awal fermentasi berasa manis. Mikrobia yang banyak
dianggap penting dalam proses ini adalah Aspergillus sp sertaeberapa jamur
dalam jumlah kecil. Adanya gula menyebabkan mikrobia yang mengunakan
sumber karbon gula mampu tumbuh dan menghasilkan alkohol. Yang
masuk dalam kelompok ini adalah Saccharomyces dan Candida yang
menybabkan tape berubah menjadi alkoholik. Adanya alkohol juga memacu
tumbuhnya bakteri pengoksidasi alkohol yaitu Acetobacter aceti yang
mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebakan rasa masam pada
tape yang dihasilkan.
Prihatiningsih. (2000). Perbedaan Alkohol Pada Tape Ketan Hitam Yang Dibuat
Secara Aseptik Dan Tradisional. (Skripsi). Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Jurusan Biologi. Unversitas Malang