BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisme atau makhluk hidup memiliki ukuran yang berbeda-beda. Semakin besar
ukuran organisme itu, maka sel penyusunnya semakin banyak. Tubuh kita tersusun atas
bermilyar-milyar sel. Sel didefinisikan sebagai unit struktural dan fungsional terkecil yang
menyusun makhluk hidup. Dalam menjalankan fungsinya, sel dilengkapi dengan bagianbagian sel yang disebut dengan organel. Salah satu organel yang penting dalam sel adalah
mitokondria.
Mitokondria adalah organel yang berperan sebagai pabrik energi yang menghasilkan
energi bagi sel dalam bentuk ATP. Mitokondria memiliki struktur yang kecil, dan tersusun atas
empat bagian. Komposisi utama dari mitokondria sendiri adalah protein. Di dalam
mitokondria, untuk membentuk energi, terjadi proses yang disebut respirasi seluler.
Page
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Mitokondria
Page
2
tempat-tempat
di
dalam
sel
yang
membutuhkan energi dalam jumlah yang besar, misalnya pada otot lurik dan flagel
sperma. Jumlah mitokondria per sel sangat bervariasi diantara berbagai tipe sel, mulai
dari nol sampai ratusan ribu.
Struktur morfologi mitokondria yang paling bervariasi adalah krista. Dalam satu
tipe sel, mereka pada umumnya uniform dan khas pada sel. Akan tetapi, susunan dari
bentuk-bentuk yang berbeda terdapat dalam tipe-tipe sel yang berbeda. Umumnya
mitokondria memiliki krista yang berbentuk lamella atau tubuler.
Pada bentuk lamella, krista relatif sejajar dan teratur, sedang pada krista yang
berbentuk tubular memperlihatkan tubulus-tubulus yang terorientasi pada matriks.
Page
3
Page
4
Page
5
B. Membran dalam
Gambar
: Membran Dalam
Membran dalam dan
matriks4 mitokondria
terkait erat dengan aktivitas utama
mitokondria yaitu terlihat dalam siklus asam trikarboksilat, oksidasi lemak dan
pembentukan energi. Rantai respirasi terdapat dalam membran dalam ini.
Membran dalam dari selimut mitokondria sangat berbelit-belit meruak ke bagian
dalam matriks dengan pola seperti tabung atau dengan polar lir lembaran di
berbagai tempat, yang disebut krista.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri
dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama
pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan
banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista. Stuktur krista
ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan
kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein
yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi
membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur
keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.
Membran dalam tidak berhubungan dengan membran luar. Membran dalam
membagi organel menjadi dua bagian yaitu matriks dan ruang antar membran.
Page
6
Page
8
Page
9
reaksi yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan untuk tubuh.
Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen. Reaksi glikolisis terjadi di
sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum memasuki siklus krebs adalah
asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini menjadi dua yaitu glikolisis dan
dekarbosilasi oksidatif. Glikolisis mengubah senyawa 6C menjadi senyawa 2C pada
hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud dekarbosilasi oksidatif adalah reaksi asam
piruvat diubah menjadi asetil KoA (syamsuri, 1980)
B. Dekarboksilasi Oksidatif
Setelah memasuki mitokondria, asam piruvat mula-mula diubah menjadi suatu
senyawa yang disebut asetilCoA. Dekarboksilasi Oksidatif ini merupakan
persambungan antara glikolisis dan siklus krebs, yang diselesaikan oleh kompleks
multi enzim yang mengkatalis 3 reaksi:
Page
11
dan FAD, untuk dibawa ke sistem transport elektron. Dalam tahap ini dilepaskan
energi, dan hidrogen direasikan dengan oksigen membentuk air. Seluruh reaksi
siklus krebs berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas (aerob). Siklus krebs
berlangsung didalam mitokondria (Syamsuri, 1980).
D. Sistem Transpor Elektron di Mitokondria
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebs ada dua
macam. Pertama dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP
(Guanin Tripospat). Energi ini merupakan energi siap pakai yang langsung dapat
digunakan. Kedua dalam bentuk transport elektron, yaitu NADH (Nikotin Adenin
Dinokleutida) dan FAD (Flafin adenine dinukleotida) dalam bentuk FADH 2. Kedua
macam sumber elektron ini dibawa kesistem transfer elektron. Proses transfer
elektron ini sangat komplek, pada dasarnya, elektron dan H+ dan NADH dan
FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak yang lain secara berantai. Setiap kali
dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk mengikatkan fosfat anorganik
(P) ke molekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen
Page
13
yang masuk ke sel akan berkurang sehingga mengganggu proses oxidative phosphorylation.
Saat itulah produksi ATP akan menurun. Perubahan itu akan memacu proses glikolisis, namun
ATP yang dihasilkan tidak akan mencukupi kebutuhan sel miosit untuk mempertahankan
fungsi jantung. Dalam jangka waktu pendek dan apabila homeostasis sel masih dapat
dipertahankan,
sel
otot
jantung
pun
masih
akan
survive
meskipun
fungsinya
terganggu. Hal itu acap disebut dalam keadaan stunning. Bila keadaan tersebut berlangsung
lama, akan terjadi timbunan laktat di dalam sel, yang akan mengakibatkan proses glikolisis
menjadi terhambat. ketika seseorang kena serangan jantung, itu bias dikarenakan kelainan
fungsi pada mitokondria.
B.
lalu, yakni sejak diketahui kerusakan hati akibat alkohol. Dengan berkembangnya imunologi,
diketahui bahwa kerusakan hati pada primary biliary cirrhosis (PBC) terjadi karena kerusakan
mitokondria akibat antibodi terhadap protein mitokondria. Selanjutnya terungkap bahwa
penyakit hati yang disebabkan oleh penimbunan lemak, terjadi melalui kerusakan mitokondria
sel hati
C.
Page
15
Mitokondria juga diketahui berperan pada masalah penuaan. Reaksi kimia yang
berlangsung pada daur krebs dan rantai transpor elektron kadang melepas elektron yang
nyasar keluar dari mitokondria dan masuk ke dalam lingkungan sel. Elektron tersebut akan
berikatan dengan oksigen dan membentuk radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau
kelompok atom yang mengandung elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas sangat
cepat bereaksi dengan molekul lain, misalnya ADN dan protein, yang berakibat terganggunya
aktivitas sel. Para ahli memperkirakan bahwa penuaan pada manusia, mulai masalah keriput
hingga penurunan mental bisa jadi disebabkan karena radikal bebas tersebut.
Hasil riset terkini juga menunjukkan bahwa mitokondria berkorelasi dengan apoptosis,
yaitu suatu program kematian sel. Mitokondria diketahui melepaskan sinyal yang memicu
proses kematian sel. Pada kasus stroke dan penyakit Alzheimer misalnya, mitokondria
menyebabkan terlalu banyak kematian sel yang akhirnya memicu penurunan mental dan
gejala yang lain. Pada kasus kanker, mitokondria diduga melakukan kekeliruan dalam
memicu proses apoptosis. Kekeliruan ini mengakibatkan tumbuhnya tumor yang menginvasi
jaringan yang sehat.
BAB 3
Gambar 13 :
Sel darah putih yang mengalami apoptosis (kanan) sangat berbeda
bentuk dengan sel darah putih yang normal (kiri).
PENUTUP
Page
16
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa mitokondria merupakan salah satu organel sel, yang secara
umum memiliki diameter 0,5 m dan panjang 0,5 1,0 m. Mitokondria terdiri dari empat
bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang
terletak di bagian dalam membrane. Fungsi utama dari mitokondria adalah sebagai tempat
respirasi sel untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Dalam mitokondria, terjadi proses
yang disebut respirasi seluler yang terdiri atas glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs
dan sistem transport electron.
3.2 Saran
Sebagai manusia biasa yang tidak sempurna, tentulah isi dari makalah saya pun banyak
terdapat kekurangan, untuk itu disarankan kepada pembaca yang ingin lebih menggali ilmu
tentang Biologi Sel khususnya Struktur dan Fungsi Mitokondria untuk tidak menjadikan
makalah ini sebagai satu-satunya rujukan, tetapi sebaiknya juga mencari jurnal dan bukubuku maupun media lainnya sebagai referensi.
DAFTAR PUSTAKA
Page
17
Wikipedia. Mitokondria.2015.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria
Diakses pada tanggal 9 Mei 2015
Page
18