Sitoskeleton
Pendahuluan
Jaringan protein berbentuk filamen, bersifat dinamik, dapat
berubah dan menyesuaikan diri selama perkembangan sel
Sebagai “tulang” dan “otot” sel
Terdapat di dalam sel prokariot dan eukariot
Fungsi
Penguat/penyokong sel
Pemberi bentuk sel
Pengatur dan menimbulkan gerakan sel
Alat untuk gerakan intraseluler (mis transport organel, vesikel )
Pemisahan kromosom saat mitosis dan meiosis
Membantu pengaturan reaksi enzimatik
Tipe Sitoskeleton
Molekul
aktin
Satu putaran = 37 nm
Penghambatan
polimerisasi
mikrotubulus
oleh kolkisin
(merah)
Filamen Intermediet
Struktur filamen intermediet
Benang berongga tersusun oleh protofilamen membentuk
lingkaran, diameter 8 - 10 nm subunit protein fibrosa
Lokasi : sel yang mendapat tekanan mekanis (misalnya pada
sel epitelium (kulit), akson sel saraf, sel otot)
Membentuk jaringan di sekitar nukleus dan ke perifer
Terikat dgn membran plasma pada cell-cell junctions, bagian
permukaan luar membran berhubungan dengan sel lain
Kuat, stabil, tahan dari kerusakan, punya daya rentang tinggi
Fungsi : memberi kekuatan mekanik sel
Polimerisasi Filamen Intermediet
Kelompok protein filamen intermediet
• Tipe 1, 2 : Keratin ada > 20 jenis protein keratin
• Bersifat asam (tipe 1) dan bersifat basa (tipe 2)
• Misalnya : Sel epitelium rambut, kuku, kulit, bladder (kandung kemih)
• Pada epidermis : membentuk junctions sel ke sel ikatan desmosom
menempelkan sel dengan matriks ekstraseluler atau membran basalis
ikatan hemidesmosom
• Pada sel otot : yang membentuk desmosom adalah desmins
Koneksi desmosom
Foto kulit
Kelompok protein filamen intermediet lanjutan
• Tipe 3 : Vimentin
• Misalnya pada sel fibroblas, endotelium, sel darah putih
• Pada sel otot disebut desmins menghubungkan zona Z dan
berhubungan dengan pusat unit kontraktil ; pada desmosom sel otot
jantung
• Protein fibrilar pada sistem saraf pusat
• Tipe 4 : Neurofilamen
• Terdiri dari neurofilamen dengan berat molekul L (low), M (medium) dan
H (high)
• Pada sel-sel neuron / saraf
• Neurofilamen dihubungkan oleh plektin antara neurofilamen / ke
microtubulus menambah kekuatan
• Neurofilamen pada akson menambah diameter akson konduksi
akson menjadi lebih cepat
Kelompok protein filamen intermediet
lanjutan