Anda di halaman 1dari 102

SITOPLASMA DAN

SITOSKLETON
SITOSOL

 Sitosol merupakan bagian sitoplasma berupa cairan terdapat


disela-sela organel.
 50% volume sel terdiri dari sitosol, dalam sitosol terdapat
ratusan enzim yang terlibat dalam metabolisme sel.
 Dalam sitosol juga terdapat ribosom yang aktif mensintesis
protein. 50% protein yang disintesis tetap berada dalam
sitosol.
 Sebagian protein ini membentuk benang-benang halus yang
disebut filamen.
 Filamen-filamen ini terayam membentuk jala atau kerangka
yang disebut sitoskeleton atau kerangka sel.
GAMBAR STRUKTUR SITOSKELETON
PENGERTIAN SITOSKELETON
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang
menyusun sitoplasma eukariota. Sitoskeleton tersusun atas 3 jenis serabut
yang berbeda yaitu mikrofilamen, mikrotubul, dan filamen antara.
Fungsi sitoskeleton

 Menentukan bentuk dari suatu sel


 Menentukan letak dan mentransfortasikan
organel-organel sel
 Mentransfortasikan material-material yang
dihasilkan oleh organel sel
 Melakukan pergerakan sel pada organisme
single sel
 Tempat mesenger RNA melakukan translasi
polipeptida
 Pemisahan kromoson selama mitosis dan
miosis
Berdasarkan struktur dan garis tengahnya
filamen dikelompokkan menjadi 3 kelompok
yaitu :

 Mikrotubula
 Mikrofilamen (Actin filament)
 Filamen intermedia
Jenis-jenis sitoskeleton
1.Mikrotubula
 Mikrotubula dibentuk dari molekul-molekul tubulin.
 Setiap molekul terdiri dari dua sub unit globular yaitu
tubulin  dan tubulin .
 Diameter mikrotubula 24 nanometer dengan tebal dinding
5 nanometer.
 Mempunyai dua kutub yaitu :
 Kutub + mempunyai pertumbuhan yang cepat
 Kutub – mempunyai pertumbuhan yang lambat
 Terdapat dua kelompok mikrotubula :
 Mikrotubula stabil : dapat diawetkan dalam berbagai macam
larutan fiksatif.
 Miktotubula labil : hanya dapat diawetkan dalam larutan
fiksatif aldehid
FUNGSI MIKROTUBUL

 Mengarahkangerakan komponen-
komponen sel.
 Mempertahankan bentuk sel.
 Membantu pembelahan sel secara
mitosis.
MIKROTUBUL

Mikrotubul adalah rantai protein


yang berbentuk spiral dan spiral
ini membentuk tabung
berlubang. Mikrotubul tersusun
atas bola-bola molekul yang
disebut tubulin. Diameter
mikrotubul ± 25 nanometer.
Mikrotubul merupakan serabut
penyusun sitoskeleton terbesar.
Selain itu, mikrotubul dapat
membentuk organel sitoplasma
berupa sentriol, silia, dan flagella.
 Mirotubula dapat memberikan polaritas
kepada sel, membantu mengatur bentuk sel,
pergerakan sel dan menentukan bidang
pembelahan sel serta berperan dalam
pembelahan sel.
 Mikrtubula gelendong mitosis sangat labil
cepat terurai dan cepat terakit. Hal ini
menyebabkan sel sangat peka terhadap obat-
obatan. Senyawa yang memiliki kemampuan
menghambat proses mitosis disebut senyawa
antimitotik dan sering digunakan untuk terapi
kanker
Beberapa senyawa antimitotik

 Colchicine, colcemid, nocadazole :


menghambat penambahan molekul
tubulin ke mikrotubula.
 Vinblastine, vincristine : memacu
pembentukan parakristalin dari tubulin.
 Taxol : memacu perakitan mikrotubula.
2. Mikrofilamen (actin filamen)

 Memiliki diameter 60 angstrom, terdiri dari


molekul protein aktin, miosin dan
tropomiosin yang banyak dijumpai di sel
otot.
 Aktin juga mudah terurai menjadi
manomer-manomer dan kembali terakit
kembali menjadi mikrofilamen.
 Fungsi mikrofilamen antara lain :
sitokinesis, aliran plasma, gerakan sel,
gerakan mikrovilli intestinal.
MIKROFILAMEN ATAU FILAMEN AKTIN

Mikrofilamen adalah rantai


ganda protein yang saling
bertaut dan tipis, terdiri dari
protein yang disebut aktin.
Mikrofilamen berdiameter 5-6
nanometer (nm).
 Mikrovili adalah tonjolan-tonjolan
berbentuk jari yang terdapat di
permukaan sel, terutama sel hewan.
 Tonjolan ini banyak dijumpai pada sel
epitel yang berfungsi sebagai penyerapan
ex : sel epitel usus.
 Dalam mikrovili terdapat mikrofilamen
3.Filamen intermedia

 Filamen intermedia merupakan filamen yang


liat dan tahan yang terdapat didalam sel
eukariot.
 Terdiri dari molekul-molekul protein fibrosa.
 Berukuranh lebih kecil dari mikrotubula dan
lebih besar dari mikrofilamen. Diameter
berkisar 8 – 10 nanometer.
 Terdapat di seluruh sitoplasma dengan pusat
disekeliling nukleus. Dari sini menjulur
kesegala arah menuju daerah perifer
FILAMEN ANTARA (SERABUT ANTARA)

Filamen antara adalah rantai molekul


protein yang berbentuk untaian yang
saling melilit. Filamen ini berdiameter
8-10 nm. Disebut serabut antara
karena berukuran di antara ukuran
mikrotubul dan mikrofilamen.
Serabut ini tersusun atas protein yang
disebut fimetin. Akan tetapi, tidak
semua sel tersusun atas fimetin,
contohnya sel kulit tersusun oleh
protein keratin.
Filamen intermedia
Perbandingan sifat sitoskelet

Sifat / tanda Mikrotubula Filamen Mikrofilamen


intermedia
Struktur Berongga, dinding tdr Berongga, Mamfat (padat),
13 protofilamen Dinding tdr 4 – tdr polimer aktin
5 protofilamen (aktin F)
Garis tengah 24 10 7
(Nanometer)
monomer Tubulin  dan  5 jenis protein Aktin G
Fungsi -Pergerakan eukariot Mengabungkan -Kontraksi otot
-Pergerakan kromoso kesatuan - Aliran
-Tranfor material
kontraktil protoplasma
dalam sel otot - Sitokinesis
-Memelihara btk sel
Kontinuitas kehidupan
Didasarkan atas reproduksi sel atau pembelahan sel

Figure 12.1
◼ Organisme multiseluler tergantung pada
pembelahan sel untuk:

◼ Perkembangan (dari sel yang terfertilisasi)


◼ Pertumbuhan
◼ Repair
200 µm 20 µm

(b) Growth and development. (c) Tissue renewal. These dividing


This micrograph shows a bone marrow cells (arrow) will
sand dollar embryo shortly give rise to new blood cells (LM).
after the fertilized egg divided,
Figure 12.2 B, C forming two cells (LM).
Semua organisme kompleks
berasal dari a single fertilized
egg.
Melalui pembelahan sel,
jumlah sel meningkat
Sel kemudian terspesialisasi
dan berubah menjadi
fungsinya masing2
Tipe pembelahan sel
◼ Mitosis:
◼ Growth, development & repair

◼ Asexual reproduction (yields identical cells)

◼ Occurs in somatic (body) cells

◼ Meiosis:
◼ Sexual reproduction (yields different cells)

◼ Occurs in specific reproductive cells


Phases of Mitosis

1. Prophase
2. Prometaphase
3. Metaphase
4. Anaphase
5. Telophase

• Pembelahan sel menghasilkan sel anak yang


secara genetik identik
• Sel harus menduplikasikan material genetiknya
– Before they divide, ensuring that each daughter cell
receives an exact copy of the genetic material, DNA
Distribution Chromosomes selama
pembelahan sel
◼ Pada persiapan cell division, DNA bereplikasi
dan kromosom memadat
◼ Tiap chromosome yang terduplikasi memiliki
dua sister chromatids, yang berpisah
selama cell division
◼ Sentromer merupakan daerah ceking dari
chromosome yang terduplikasi, dimana dua
chromatids terikat dengan dekat
metahase
Anaphase

prophase

Telophase

Cytokinesis

1X

Figure 12.1
mitotic mitotic
cell cell
division division
(a) (b)

(c)
◼ Pada organisme uniseluler terdapat suatu kecendrungan
bahwa setiap sel akan tumbuh dan membelah secepat
mungkin.
◼ Kecepatan tumbuh dan membelah hanya bergantung
kepada keberadaan bahan makanan yang dimanfaatkan
oleh sel bersangkutan.
◼ Pada organisme multiseluler, kecepatan pertumbuhan dan
pembelahan tergantung pada faktor-faktor lain.
◼ Proses pertumbuhan dan pembelahan bertujuan untuk
kehidupan organisme, bukan untuk kepentingan sel
sebagai individu
◼ Sekitar 10 13 sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia
akan membelah dalam kecepatan yang berbeda.
◼ Beberapa sel seperti sel syaraf, sel otot tidak akan
membelah lagi setelah mencapai dewasa, sebaliknya
sel-sel epitel seperti pada permukaan saluran
pencernaan, saluran pernafasan dan kulit akan
membelah secara terus menerus sepanjang umur
organisme bersangkuan.
◼ Sel-sel dari kelompok ini menempuh siklus
pertumbuhan dan pembelahannya selama kira-kira 8
jam.
◼ Kurun waktu untuk sebuah siklus dinamakan sebagai
“waktu generasi”, berkisar antara 8 jam sampai 100
hari untuk berbagai sel yang ada dalam tubuh.
◼ Perbedaan waktu generasi terletak pada perbedaan
waktu untuk fase G1 dan awal fase S (sintesis).
A layer of dead
cells forms on the
surface of the skin.

Cells move up.

Mitotic cell
division
occurs here.

(d)
Siklus sel mencakup dua fase
◼ Interfase
◼ Fase G1

◼ Fase S

◼ Fase G2

◼ Pembelahan sel
◼ Mitosis

◼ Profase

◼ Prometafase

◼ Metafase

◼ Anafase

◼ Telofase

◼ sitokinesis
Interfase
◼ Pada fase G1, sel anakan tumbuh menjadi dewasa.
◼ Pada fase S, terjadi replikasi dan transkripsi DNA.
◼ Pada fase G2, sel mempersiapkan diri untuk membelah.
◼ Lama Interfase tergantung pada tipe dan kondisi sel, bisa
beberapa jam, hari, minggu atau lebih lama. Sedangkan
fase Pembelahan sel (fase M) hanya berlansung selama
30 sampai 60 menit.
◼ Sebagian besar komponen-komponen sel
dibuat secara terus menerus pada periode ini
◼ Kegiatan sel sangat berkaitan sekali dengan
penampilan inti sebagai satu integritas.
◼ Fase G1; Terjadi kegiatan biosintesis yang
sangat meningkat
◼ Fase S; dimulai apabila telah diawali sintesis
DNA dan berakhir apabila jumlah DNA dalam
inti telah meningkat dua kali semula
MITOSIS
◼ PROFASE
◼ METAFASE
◼ ANAFASE
◼ TELOFASE
Profase

◼ Berlangsung selama 2 ½ jam, merupakan waktu


yang terpanjang
◼ Selubung inti akan terpecah-pecah dan lenyap
apabila profase sedang berlangsung. Dengan
hilangnya selubung inti, maka bahan-bahan
kromosom tidak dipisahkan lagi dengan sitoplasma
◼ Bersamaan dengan hilangnya anak inti, muncullah
bangunan seperti benang sebagai awal tampaknya
kromosom karena makin padatnya gulungan
kromatin
◼ Akhir profase, kromosom makin nyata dan makin
tebal, serta sentriol telah sampai pada masing-
masing kutub.
Metafase

◼ Sentromer dari tiap


kromosom tersusun pada
bidang equator, sedang
lengan-lengan kromosom
menunjuk ke arah kutub-
kutub sel,
◼ Jelas dibedakan dua
macam serabut, yaitu
serabut kromosom dan
serabut berlanjut.
Anafase

◼ Ditandai dengan adanya


dua peristwa, yaitu ;
◼ Sentromer membelah
sehingga kromatid dari
kromosom
bersangkutan benar-
benar berpisah
◼ Setelah pemisahan
kromatid, masing-
masing kromatid akan
bergerak menuju
kutub-kutub sel
Telofase

◼ Setiap kromosom sudah mulai


teruai gulungannya sehingga
gambarannya nampak semakin
menipis.
◼ Berakhir dengan mulai
tampaknya selubung inti dan
hilangnya kromosom yang
disusul munculnya butir-butir
kromatin dan tampaknya anak
inti.
◼ Bersamaan dengan terurainya
gulungan krmosom, mulailah
proses sitokinesis. Dimulai
dengan pengecilan sitoplasma di
daerah equator sehingga sel
akan terbelah menjadi dua anak
sel
metahase
Anaphase

prophase

Telophase

Cytokinesis

1X

Figure 12.1
Sitokinesis
Sitokinesis
◼ Sitokinesis pada umumnya mulai terjadi disaat anafase
dan berlanjut selama telofase serta berakhir pada
interfase berikutnya.
◼ Pada sel hewan, tanda pertama yg terlihat adalah
melekuknya selaput sel selama anafase, pelekukan
terjadi didaerah sekat metafase atau bidang equatorial,
tegak lurus sumbu gelendong mitosis.
◼ Pembelahan sitoplasma disempurnakan oleh
kontraksisuatu cincin yang terdiri dari filamen-filamen
aktin.
◼ Berkas filamen aktin disebut cincin kontraktil terikat
pada permukaan sel.
◼ Berbeda dengan sel hewan, sitokinesis pada sel
tumbuhan berlansung dengan cara yang berbeda.
◼ Pada sel tumbuhan sitoplasma dibagi dua oleh
pembentukan dinding sel baru didalam sel induk.
◼ Dinding lintang baru atau sekat ini mulai terbentuk
dibidang antara dua nukleus (inti) anakan.
◼ Sekat sel berhubungan dengan mikrotubul sisa
gelendong mitosis.
◼ Sekat ini terus berkembang kearah dinding sel
sampai akhirnya bertemu dengan dinding sel induk.
◼ Akibatnya terbentuklah dua anakan.
Beda pembelahan sel tumbuhan dan hewan

Cleavage furrow 100 µm


Vesicles Wall of 1 µm
forming patent cell Cell plate
New cell wall
cell plate

Contractile ring of
Daughter cells
microfilaments

Daughter cells (a) Cleavage of an animal cell (SEM)


Cell plate formation in a plant cell (SEM)
Miosis
◼ Pembelahan sel secara miosis terjadi pada sel gamet
(sel kelamin)
◼ Jumlah kromosom yang dihasilkan dari miosis
setengah dari sel induk (haploid).
◼ Pada mitosis dihasilkan dua sel anak yang identik
dengan sel induk, sedangkan pada miosis dihasilkan 4
sel anak, setiap sel punya setengah jumlah kromosom
sel induk.
◼ Kromosom akan digandakan selama interfase
◼ Pembelahan miosis terjadi pada pembentukan sperma,
sel telur, pembentukan spora, ovari.
mitotic cell division
and growth

juvenile

mitotic cell division


and growth

adults
fertilized egg

mitotic cell division


(in testes)

mitotic cell division


(in ovaries)
sperm

fusion
of gametes

egg
Miosis (pembelahan sel reproduksi)
◼ interfase
◼ Profase I
◼ Metafase I
◼ Anafase I
◼ Telofase I
◼ Profase II
◼ Metafase II
◼ Anafase II
◼ Telofase II
◼ Sel Haploid
◼ Profase I
◼ Terjadi kombinasi genetik (Crossing over) dari kromosom.
◼ Benang-benang kromatin akan memadat.
◼ Pasangan kromosom homolog akan bergerak kearah bidang
equator.
◼ Metafase I
◼ Dimulai pembentukan kromosom yang berpasangan di
bidang equator.
◼ Kromosom tetap dibidang equator selama metafse.
◼ Anafase I
◼ Kromosom homolog akan berpindah kearah kutup, dan pada
saat yang sama kutup akan bergerak menjauh dari equator.
◼ Telofase I
◼ Sel akan mengalami sitokinesis
◼ Akan terbentuk dua sel anak yang baru yang sama dengan
sel induknya.
◼ Profase II
◼ Pada akhir miosis I, kromosom homolog telah berpisah menjadi
dua sel, kromosom masih ganda (Diploid).
◼ Kromosom akan memadat secara penuh dan bergerak kearah
bidang equator.
◼ Metafase II
◼ Kromosom akan berbaris di bidang equator.

◼ Gelendong miosis akan melekat pada kinetokor pada tiap


kromosom.
◼ Kromosom akan tertarik ke tiap kutup tetapi tidak dapat bergerak
sampai centromer nya terpisah.
◼ Anafase II
◼ Ketika terpisah kromosom akan bergerak kearah kutup yang
berlawanan, selanjutnya kutup akan bergerak menjauh.
◼ Telofase II
◼ Kromosom akan memanjang dan selubung inti akan terbentuk
kembali.
◼ Sitokinesis akan terjadi bersamaan dengan pemisahan sitoplasma

◼ Akan terbentuk 4 sel anak yang baru. Setiapnya berisi setengah


DNA. (haploid).
Gametogenesis
Oogenesis
or
Spermatogenesis
33
Spermatogenesis
✓ Occurs in the
testes
✓ Two divisions
produce 4
spermatids
✓ Spermatids mature
into sperm
✓ Men produce about
250,000,000
sperm per day
34
Spermatogenesis in the
Testes
Spermatid

35
Spermatogenesis

36
Oogenesis
✓ Occurs in the ovaries
✓ Two divisions produce 3 polar
bodies that die and 1 egg
✓ Polar bodies die because of

unequal division of cytoplasm


✓ Immature egg called oocyte

✓ Starting at puberty, one oocyte

matures into an ovum (egg) 37


Oogenesis in the Ovaries

38
Oogenesis
First polar body
may divide a
(haploid)
a
X
Polar
bodies
X a
die
a X
X
Mitosis Meiosis I Meiosis II
A X (if fertilization
Oogonium occurs) A
(diploid) Primary
X
oocyte
(diploid) A X Ovum (egg) Mature
Secondary A egg
oocyte X
(haploid) Second
polar body
(haploid)
39
RIBOSOM

Anda mungkin juga menyukai