SITOSKLETON
SITOSOL
Mikrotubula
Mikrofilamen (Actin filament)
Filamen intermedia
Jenis-jenis sitoskeleton
1.Mikrotubula
Mikrotubula dibentuk dari molekul-molekul tubulin.
Setiap molekul terdiri dari dua sub unit globular yaitu
tubulin dan tubulin .
Diameter mikrotubula 24 nanometer dengan tebal dinding
5 nanometer.
Mempunyai dua kutub yaitu :
Kutub + mempunyai pertumbuhan yang cepat
Kutub – mempunyai pertumbuhan yang lambat
Terdapat dua kelompok mikrotubula :
Mikrotubula stabil : dapat diawetkan dalam berbagai macam
larutan fiksatif.
Miktotubula labil : hanya dapat diawetkan dalam larutan
fiksatif aldehid
FUNGSI MIKROTUBUL
Mengarahkangerakan komponen-
komponen sel.
Mempertahankan bentuk sel.
Membantu pembelahan sel secara
mitosis.
MIKROTUBUL
Figure 12.1
◼ Organisme multiseluler tergantung pada
pembelahan sel untuk:
◼ Meiosis:
◼ Sexual reproduction (yields different cells)
1. Prophase
2. Prometaphase
3. Metaphase
4. Anaphase
5. Telophase
prophase
Telophase
Cytokinesis
1X
Figure 12.1
mitotic mitotic
cell cell
division division
(a) (b)
(c)
◼ Pada organisme uniseluler terdapat suatu kecendrungan
bahwa setiap sel akan tumbuh dan membelah secepat
mungkin.
◼ Kecepatan tumbuh dan membelah hanya bergantung
kepada keberadaan bahan makanan yang dimanfaatkan
oleh sel bersangkutan.
◼ Pada organisme multiseluler, kecepatan pertumbuhan dan
pembelahan tergantung pada faktor-faktor lain.
◼ Proses pertumbuhan dan pembelahan bertujuan untuk
kehidupan organisme, bukan untuk kepentingan sel
sebagai individu
◼ Sekitar 10 13 sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia
akan membelah dalam kecepatan yang berbeda.
◼ Beberapa sel seperti sel syaraf, sel otot tidak akan
membelah lagi setelah mencapai dewasa, sebaliknya
sel-sel epitel seperti pada permukaan saluran
pencernaan, saluran pernafasan dan kulit akan
membelah secara terus menerus sepanjang umur
organisme bersangkuan.
◼ Sel-sel dari kelompok ini menempuh siklus
pertumbuhan dan pembelahannya selama kira-kira 8
jam.
◼ Kurun waktu untuk sebuah siklus dinamakan sebagai
“waktu generasi”, berkisar antara 8 jam sampai 100
hari untuk berbagai sel yang ada dalam tubuh.
◼ Perbedaan waktu generasi terletak pada perbedaan
waktu untuk fase G1 dan awal fase S (sintesis).
A layer of dead
cells forms on the
surface of the skin.
Mitotic cell
division
occurs here.
(d)
Siklus sel mencakup dua fase
◼ Interfase
◼ Fase G1
◼ Fase S
◼ Fase G2
◼ Pembelahan sel
◼ Mitosis
◼ Profase
◼ Prometafase
◼ Metafase
◼ Anafase
◼ Telofase
◼ sitokinesis
Interfase
◼ Pada fase G1, sel anakan tumbuh menjadi dewasa.
◼ Pada fase S, terjadi replikasi dan transkripsi DNA.
◼ Pada fase G2, sel mempersiapkan diri untuk membelah.
◼ Lama Interfase tergantung pada tipe dan kondisi sel, bisa
beberapa jam, hari, minggu atau lebih lama. Sedangkan
fase Pembelahan sel (fase M) hanya berlansung selama
30 sampai 60 menit.
◼ Sebagian besar komponen-komponen sel
dibuat secara terus menerus pada periode ini
◼ Kegiatan sel sangat berkaitan sekali dengan
penampilan inti sebagai satu integritas.
◼ Fase G1; Terjadi kegiatan biosintesis yang
sangat meningkat
◼ Fase S; dimulai apabila telah diawali sintesis
DNA dan berakhir apabila jumlah DNA dalam
inti telah meningkat dua kali semula
MITOSIS
◼ PROFASE
◼ METAFASE
◼ ANAFASE
◼ TELOFASE
Profase
prophase
Telophase
Cytokinesis
1X
Figure 12.1
Sitokinesis
Sitokinesis
◼ Sitokinesis pada umumnya mulai terjadi disaat anafase
dan berlanjut selama telofase serta berakhir pada
interfase berikutnya.
◼ Pada sel hewan, tanda pertama yg terlihat adalah
melekuknya selaput sel selama anafase, pelekukan
terjadi didaerah sekat metafase atau bidang equatorial,
tegak lurus sumbu gelendong mitosis.
◼ Pembelahan sitoplasma disempurnakan oleh
kontraksisuatu cincin yang terdiri dari filamen-filamen
aktin.
◼ Berkas filamen aktin disebut cincin kontraktil terikat
pada permukaan sel.
◼ Berbeda dengan sel hewan, sitokinesis pada sel
tumbuhan berlansung dengan cara yang berbeda.
◼ Pada sel tumbuhan sitoplasma dibagi dua oleh
pembentukan dinding sel baru didalam sel induk.
◼ Dinding lintang baru atau sekat ini mulai terbentuk
dibidang antara dua nukleus (inti) anakan.
◼ Sekat sel berhubungan dengan mikrotubul sisa
gelendong mitosis.
◼ Sekat ini terus berkembang kearah dinding sel
sampai akhirnya bertemu dengan dinding sel induk.
◼ Akibatnya terbentuklah dua anakan.
Beda pembelahan sel tumbuhan dan hewan
Contractile ring of
Daughter cells
microfilaments
juvenile
adults
fertilized egg
fusion
of gametes
egg
Miosis (pembelahan sel reproduksi)
◼ interfase
◼ Profase I
◼ Metafase I
◼ Anafase I
◼ Telofase I
◼ Profase II
◼ Metafase II
◼ Anafase II
◼ Telofase II
◼ Sel Haploid
◼ Profase I
◼ Terjadi kombinasi genetik (Crossing over) dari kromosom.
◼ Benang-benang kromatin akan memadat.
◼ Pasangan kromosom homolog akan bergerak kearah bidang
equator.
◼ Metafase I
◼ Dimulai pembentukan kromosom yang berpasangan di
bidang equator.
◼ Kromosom tetap dibidang equator selama metafse.
◼ Anafase I
◼ Kromosom homolog akan berpindah kearah kutup, dan pada
saat yang sama kutup akan bergerak menjauh dari equator.
◼ Telofase I
◼ Sel akan mengalami sitokinesis
◼ Akan terbentuk dua sel anak yang baru yang sama dengan
sel induknya.
◼ Profase II
◼ Pada akhir miosis I, kromosom homolog telah berpisah menjadi
dua sel, kromosom masih ganda (Diploid).
◼ Kromosom akan memadat secara penuh dan bergerak kearah
bidang equator.
◼ Metafase II
◼ Kromosom akan berbaris di bidang equator.
35
Spermatogenesis
36
Oogenesis
✓ Occurs in the ovaries
✓ Two divisions produce 3 polar
bodies that die and 1 egg
✓ Polar bodies die because of
38
Oogenesis
First polar body
may divide a
(haploid)
a
X
Polar
bodies
X a
die
a X
X
Mitosis Meiosis I Meiosis II
A X (if fertilization
Oogonium occurs) A
(diploid) Primary
X
oocyte
(diploid) A X Ovum (egg) Mature
Secondary A egg
oocyte X
(haploid) Second
polar body
(haploid)
39
RIBOSOM