Reproduksi violet
Afrika dari setek
Dalam reproduksi aseksual,
- organisme-organisme bersel tunggal bereproduksi dengan cara
membelah dua, dan
- tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.
Banyak organisme multiselular juga dapat bereproduksi aseksual.
Contohnya, beberapa spesies bintang laut memiliki kemampuan untuk
menumbuhkan individu-individu baru dari patahan tubuhnya.
Menumbuhkan tanaman dari setek adalah contoh lain reproduksi aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, induk yang tidak berpasangan dan keturunan-
keturunannya memiliki gen-gen yang sama.
Mitosis adalah jenis pembelahan sel yang bertanggung jawab atas
- reproduksi aseksual dan
- pertumbuhan dan perbaikan organisme multiselular.
Reproduksi seksual membutuhkan pembuahan sel telur oleh sperma.
- Produksi gamet—sel telur dan sperma—melibatkan jenis pembelahan
sel khusus yang disebut meiosis, yang terjadi hanya pada organ-organ
reproduksi.
Bila diringkas, ada dua jenis pembelahan sel yang terlibat dalam hidup
organisme yang bereproduksi secara seksual:
- mitosis untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
- meiosis untuk reproduksi.
Siklus Sel dan Mitosis
Pada sebuah sel eukariotik,
- nyaris semua gen terletak pada kromosom di dalam nukleus sel,
- beberapa gen ditemukan dalam DNA di mitokondria dan kloroplas.
Kromosom Eukariotik
Setiap kromosom eukariotik mengandung satu molekul DNA yang sangat
panjang, biasanya membawa ribuan gen.
Jumlah kromosom dalam sel eukariotik bergantung kepada spesiesnya.
Kromosom terbuat dari kromatin, serat-serat yang tersusun atas DNA dan
molekul protein dalam jumlah yang kira-kira sama banyaknya, yang
membantu
- mengorganisasi kromatin dan
- membantu mengontrol aktivitas gen-gennya.
Kromosom nyaris selalu ada dalam bentuk serat-serat tipis yang jauh
lebih panjang daripada nukleus yang menyimpannya.
- Bila direntangkan, DNA dalam satu saja sel kita akan berpanjang lebih
daripada 180 cm
- Sewaktu sel bersiap-siap membelah, serat-serat kromatinnya
mengumpar, membentuk kromosom padat yang menjadi bisa dilihat
menggunakan mikroskop cahaya
- Sewaktu sel sedang tidak membelah, kromosom terlalu tipis untuk
dilihat menggunakan mikroskop cahaya.
Kromosom
DNA dalam sel dikemas membentuk sistem kumparan dan lipatan yang
rumit dan multitingkat.
Histon adalah protein yang digunakan untuk mengemas DNA dalam
eukariota.
Nukleosom terdiri atas DNA yang meliliti molekul-molekul histon.
Nukleosom
Kromosom
hasil duplikasi
(kromatid
saudari)
Sentromer
Duplikasi kromosom
Kromatid saudari
Distribusi
kromosom
ke sel-sel
anakan
Siklus Sel
Siklus sel adalah urut-urutan teratur peristiwa-peristiwa yang
membentang dari masa sel pertama kali terbentuk dari satu sel induk
yang membelah sampai sel itu sendiri membelah menjadi dua sel.
Anggaplah siklus sel sebagai ‘umur hidup’ sel, dari ‘lahir’ sampai
bereproduksi sendiri.
Fase S
(sintesis DNA; duplikasi kromosom)
Sitokinesis
(pembelahan Mitosis
sitoplasma) (pembelahan
nukleus)
Sebagian besar siklus sel merupakan interfase, yang berlangsung selama
setidaknya 90% siklus sel.
Selagi interfase, sel
- melakukan fungsi-fungsi normalnya,
- melipatduakan segala sesuatu yang ada dalam sitoplasmanya, dan
- bertambah besar.
Dari sudut pandang reproduksi sel, peristiwa paling penting dalam
interfase adalah duplikasi atau penggandaan kromosom, ketika DNA
dalam nukleus dilipatduakan secara persis. Periode ketika ini terjadi
disebut fase S (singkatan dari sintesis DNA).
Periode interfase sebelum fase S disebut G1, sedangkan sesudahnya
disebut G2 (G singkatan dari gap).
- Selama G1, setiap kromosom bersifat tunggal, dan sel melakukan
fungsi-fungsi normalnya.
- Selama G2 (setelah duplikasi DNA dalam fase S), masing-masing
kromosom dalam sel mengandung dua kromatid saudari identik, dan
sel bersiap-siap membelah.
Fase mitotik (M) mencakup dua tahap yang bertumpang tindih:
1. mitosis, nukleus dan isinya membelah dan terbagi secara merata,
membentuk dua nukleus anakan, dan
2. sitokinesis, ketika sitoplasma (beserta semua organel) membelah
menjadi dua.
Kombinasi mitosis dan sitokinesis menghasilkan dua sel anakan yang
identik secara genetis.
Jalur-jalur gelendong
Amplop Membran Kromosom
nukleus plasma (dua kromatid saudari)
Mitosis terdiri atas empat fase berbeda :
1. Profase
2. Metafase
3. Anafase
4. Telofase
Kromosom dan gerakan-gerakannya bergantung kepada gelendong
mitotik, struktur berbentuk seperti bola futbol yang terbuat dari jalur-
jalur mikrotubulus yang memandu pemisahan dua set kromosom anakan.
Sitokinesis
- biasanya diawali saat telofase;
- membagi sitoplasma, dan
- berbeda pada sel tumbuhan dan sel hewan.
Pada sel-sel hewan, sitokinesis
- dikenal sebagai penyibakan (cleavage) dan
- diawali kemunculan lekukan penyibakan (cleavage furrow), parit di
sepanjang ekuator sel.
Lekukan
penyibakan
Lekukan
penyibakan Cincin mikrofilamen
yang berkontraksi
Kromosom Homolog
Individu-individu berbeda dari satu spesies yang sama memiliki jumlah
dan tipe kromosom yang sama.
Sel somatik manusia adalah sel tubuh tipikal dan memiliki 46
kromosom.
Untuk membuat kariotipe, seorang teknisi bisa
- memecah sel manusia dalam metafase mitosis,
- mewarnai kromosom-kromosom di dalamnya dengan zat khusus,
- mengambil foto dengan bantuan mikroskop, dan
- menata kromosom-kromosom itu secara berpasangan sesuai ukuran
Kromosom homolog
- saling menyerupai dalam hal panjang dan posisi sentromer dan
- mengangkut gen-gen yang mengontrol ciri-ciri terwariskan yang
sama.
Manusia memiliki 46 kromosom:
- 22 pasang kromosom yang berpasangan, disebut autosom, dan
- dua kromosom seks yang berbeda, X dan Y, yang menentukan jenis
kelamin seseorang (laki-laki atau perempuan).
Pada mamalia,
- jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y dan
- betina memiliki dua kromosom X.
MEIOSIS PEMBUAHAN
Zigot
2n diploid
Dewasa diploid (2n
multiselular 46)
(2n 46) MITOSIS
Keterangan
dan perkembangan
Haploid (n)
Diploid (2n)
Kromosom-
2 kromosom
1 Kromosom homolog
berduplikasi. memisah.
Pasangan Kromatid-
kromosom Sepasang kromatid
homolog kromosom saudari
pada sel homolog.
induk diploid.
Proses Meiosis
Meiosis, proses pembelahan sel yang menghasilkan gamet-gamet
haploid dalam organisme diploid, menyerupai mitosis, namun dengan
dua perbedaan.
1. Perbedaan pertama adalah bahwa, dalam meiosis, jumlah kromosom
dibagi dua.
- Dalam meiosis, sel yang telah menggandakan kromosomnya
mengalami dua pembelahan berturut-turut, disebut meiosis I dan
meiosis II.
- Oleh karena satu duplikasi kromosom diikuti oleh dua
pembelahan, masing-masing dari keempat sel anakan yang
dihasilkan dari meiosis memiliki satu set haploid kromosom
2. Perbedaan kedua meiosis dibandingkan dengan mitosis adalah
pertukaran materi genetik—potongan-potongan kromosom—antara
kromosom-kromosom homolog.
- Pertukaran ini, disebut pindah-silang, terjadi saat profase pertama
meiosis.
Kromosom tak
terkondensasi
Kromosom berduplikasi.
INTERFASE
Sentrosom
nukleus
Amplop
I
Ulasan: Membandingkan Mitosis dan Meiosis
Dalam mitosis maupun meiosis, kromosom-kromosom menggandakan
diri hanya sekali, dalam interfase yang mendahului pembelahan sel.
Jumlah pembelahan sel bervariasi:
- Mitosis melibatkan satu pembelahan nukleus dan sitoplasma
(duplikasi, lantas pembelahan menjadi dua), menghasilkan dua sel
diploid.
- Meiosis terdiri atas dua pembelahan nukleus maupun pembelahan
sitoplasma (duplikasi, pembelahan menjadi dua, lantas pembelahan
menjadi dua lagi), menghasilkan empat sel haploid.
Semua peristiwa yang unik pada meiosis berlangsung selama meiosis I.
Meiosis II nyaris identik dengan mitosis dalam pengertian keduanya
memisahkan kromatid-kromatid saudari.
Namun tidak seperti mitosis, meiosis II menghasilkan sel-sel anakan
dengan set haploid kromosom.
Pindah Silang
Pindah silang adalah pertukaran segmen-segmen yang berkesesuaian
antara kromatid-kromatid bukan-saudari dari kromosom-kromosom
homolog, yang terjadi saat profase I meisosis.
Dengan pindah-silang, muncul gamet-gamet dengan kromosom-
kromosom yang sebagian dari ibu dan sebagian lagi dari ayah.
Bagaimana Kecelakaan Saat Meiosis Dapat Mengubah Jumlah Kromosom
Dalam nondisjungsi atau gagal berpisah, anggota-anggota pasangan
kromosom memisah saat anafase, menghasilkan gamet dengan jumlah
kromosom tak normal.
Nondisjungsi dapat terjadi saat meiosis I atau II.