Meiosis)
Diposting oleh Cah Samin di 8:17 PM
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi .
Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang materi IPA
Biologi tentang Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, dan Meiosis)
meliputi pengertian, ciri-ciri, hasil, dan proses pembelahan sel, serta
perbedaan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis. Berikut materi
selengkapnya...
Pembelahan sel adalah suatu proses pembelahan dari sel induk menjadi dua
atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan siklus sel kecil
yang akan menyebabkan siklus besar selanjutnya. Pembelahan sel bertujuan
untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti sel-sel yang telah rusak
atau mati, berkembang biak, serta variasi individu baru dll.
Pembelahan secara langsung ini, basanya terjadi pada makhluk hidup bersel
satu (uniseluler) atau pada prokariota misalnya pada Amoeba, Paramecium,
Alga biru dll. Pada pembelahan ini, sel anak mewarisi sifat induknya
sehingga pembelahan amitosis menghasilkan turunan yang sifat sel
anaknya identik dengan sel induknya.
Pada proses pembelahan amitosis, inti terbelah dahulu menjadi dua bagian,
yang mana inti tersebut langsung didistribusikan pada sel anak, dan dan
kemudian diikuti dengan pembelahan pada sitoplasmanya dan membran sel.
1. Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel anak yang masing-masing diploid
2. Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama dengan
jumlah kromosom sel induknya.
Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel/ mitotic (M) dan periode
pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase terdiri dari tiga subfase, yaitu
G1, S, dan G2.
Tahap Interfase
Sel dianggap istirahat dari proses pembelahan, sebenarnya tahap
interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan
pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA
Tahap Kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel, Tahap ini terdiri dari fase atau
tahap-tahap yang lebih rinci
Profase
o DNA mulai dikemas atau di paket menjadi kromosom. Profase
merupakan tahap paling lama dalam mitosis.
o Pada profase awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta
menebal, pada sel hewan, sentriol membelah dan masing-
masing bergerak ke kutub yang berlawanan pada nukleus, lalu
terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubulus).
o Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat terdiri dari
2 kromatid yang terikat pada sentromer.
o Pada tahap ini kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.
Metafase
o Kromosom bergerak ke bidang ekuator benang spindel (bidang
pembelahan).
o Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar
pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada
sel anakan yang benar-benar rata dan sama jumlahnya.
Anafase
o Merupakan tahap yang singkat dalam mitosis.
o Masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah
bersamaan.
o Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan
o Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena
terjadinya kontraksi benang spindel, pada saat kontraksi benang
spindel memndek kemudian menarik kromatid menjadi dua
bagian kedua kutub yang berlawanan.
o Menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c, 2n)
Telofase
o Kromatid telah disebut kromosom.
o Membran inti mulai terbentuk dan nukleous kembali muncul.
o Kromosom membentuk benang-benang kromatin.
o Telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses
yang disebut sitokinesis.
Tahap Sitokinesis
Pada sel hewan tahap sitokinesis di mulai saat telofase berakhir, terjadi
penguraian benang-benang spindel, lalu terbentuk cincin mikrofilamen yang
menyempit di daerah bekas bidang ekuator, terjadi kontraksi yang membagi
sel menjadi dua lalu terbentuk 2 sel anakan.
Pada sel tumbuhan, terdapat dinding yang keras. Sel tumbuhan yang telah
mengalami kariokinesis segera membentuk sekat sel di sekitar bidang
pembelahan. Sekat ini mula-mula terbentuk dari vesikel membran yang
berasal dari badan Golgi. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel,
terjadi fusi vesikel, lalu terbentuk sekat sel dan akhirnya terbentuk dua sel
anakan.
1. Meiosis I
Interfase I
o Tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan, penggadaan
DNA dari satu salinan menjadi dua salinan DNA yang telah siap
dikemas menjadi kromosom.
Profase I
o Terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk
tetrad. Kromosom homolog adalah sepasang kromosom yang
terdiri dari dua kromosom identik.
o Profase 1 terdiri dari lima tahap yaitu, leptoten, zigoten, pakiten,
diploten dan diakinesis
o Tahap leptoten, kromatid berubah menjai kromosom yang
mangalami kondensasi dan terlihat sebagai benang tunggal yang
panjang.
o Tahap zigoten, sentrosom membelah menjadi dua, kemudian
bergerak menuju kutub yang berlawanan.
o Tahap pakiten, tiap kromosom melakukan penggandaan atau
replikasi menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih
tetap manyatu dan belum membelah.
o Tahap diploten, kromosom homolog terlihat saling menjauhi,
saat kromosom homolog menjauh terjadi perlekatan berbentuk X
pada suatu tempat tertentu di kromosom yang disebut kiasma.
o Tahap yang terakhir yaitu tahap diakinesis, terbentuk benang-
benang spindel dari penggerakakn dua sentriol ke arah kutub
yang berlawanan, dan menghilangnya nukleous dan membran
nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang ekuator.
Metafase I
o tetrad kromosom berada pada bidang ekuator, benang-benang
spindel melekatkan diri pada setiap sentromer kromosom
o Ujung benang spindel yang lainnya membentang melekat di
kedua kutub pembelahan yang berlawanan.
Anafase I
o Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh
benang spindel menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan
arah.
Telofase I
o Tiap kromosom homolog kini telah mencapai kutub pembelahan
Sitokinesis I
o Tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga
sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berisi
kromosom dengan kromatid kembarnya.
Meiosis I
2. Meiosis II
Profase II
o Kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer
kromosom
Metafase II
o Tiap kromosom merentang pada bidang ekuator
o Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada
sentromer, dan ujung lain membentang menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan arah
Anafase II
o Benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan.
o Kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan menuju ke
kutub yang berlawanan
Telofase II
o Kromatid telah mencapai kutub pembelahan
o Terbentuknya empat inti, tiap inti mengandung setengah pasang
haploid dan satu salinan DNA (1n, 1c).
Sitokinesis II
o Tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel, dan menghasilkan
empat sel kembar yang haploid.
Meiosis II
Perbedaan Pembelahan Sel Secara Mitosis dan Meiosis
Sel merupakan bagian dan unit terkecil yang menyusun tubuh kita, dan untuk menjaga
kelangsungan hidup sel-sel terus membelah agar tubuh kita dapat terus tumbuh, selain
itu sel juga membelah untuk mengganti sel-sel yang rusak.
Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel asal atau induk membelah dan
membagi dirinya menjadi dua atau lebih sel anakan. Pada organisme bersel satu
(uniseluler) seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel bertujuan untuk
reproduksi atau berkembang biak, sedangkan pada organisme bersel banyak
(multiseluler), pembelahan sel menghasilkan bertambahnya sel-sel tubuh untuk
perkembangan atau mengganti sel-sel yang rusak.
Pembelahan sel juga berlangsung pada proses untuk menghasilkan gamet atau sel
kelamin, berdasarkan proses pembelahannya, pembelahan sel dibagi menjadi tiga jenis
yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
1. AMITOSIS
Pada sel prokariotik bahan genetik (DNA) tidak berstruktur dimana terdapat pada
nukleolit yang tidak diselubungi oleh membran serta berukuran relatif lebih kecil
dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotik.
Pembelahan Amitosis pada Bakteri
Ket :
1. Kromosom bakteri menempel pada membran plasma.
2. Kromosom mengalami replikasi selama sel tumbuh sampai seluruh kromosom selesai bereplikasi.
3. Sel mulai mengalami pembelahan
4. Pada akhir proses terbentuk dua sel anakan.
2. MITOSIS
Pembelahan mitosis melewati beberapa tahap atau fase, yaitu fase interfase atau fase
pertumbuhan dan fase mitosis (M) atau fase pembelahan.
a. Interfase
Pada fase ini sel berada dalam keadaan istirahat dan tidak melakukan pembelahan dan
sebagian besar waktu hidup sel berada pada fase ini. Fase ini merupakan tahap
persiapan untuk mempersiapkan pembelahan dan metabolisme sel. Pada fase ini
terjadi replikasi DNA.
Pada fase interfase kromosom tidak tampak karena berbentuk benang-benang kromatin
yang halus. Interfase terbagi menjadi 3 tahap yaitu :
Siklus Sel
Kariokinesis terdiri dari beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
1) Profase
Pada tahap ini terjadi proses-proses sebagai berikut :
- Benang-benang kromatin membentuk kromosom.
- Kromosom menduplikasikan diri menjadi sepasang kromatid yang melekat pada
sentromer.
- Pada sel hewan, sentriol mengalami pembelahan menjadi dua buah yang kemudian
bergerak ke ujung sel yang berlawanan yang disebut kutub, selain itu mikrotubulus
muncul terbentuk.
- Membran inti dan anak inti menghilang dan kromosom terletak bebas di dalam
sitoplasma.
- Benang-benang spindel mulai terbentuk.
2) Metafase
Pada tahap ini terjadi proses-proses sebagai berikut :
- Benang-benang spindel atau mikrotubulus mulai terbentuk teratur seperti kumparan,
benang-benang spindel ini melekat pada sentromer yaitu bagian kinetokor.
- Benang-benang spindel menghubungkan kromosom menuju kutub pembelahan yang
berlawanan.
- Kromosom berada di daerah ekuator yang merupakan bidang pembelahan, kromosom
ini terdiri dari 2 kromatid.
3) Anafase
Pada tahap ini terjadi proses-proses antara lain :
- Benang-benang spindel (mikrotubulus) mulai memendek.
- Sentromer pada masing-masing kromatid membelah menjadi dua dan kromatid
bergerak menuju kutub yang berlawanan, kromatid dapat bergerak menuju kutubnya
karena konstraksi pada benang spindel (mikrotubulus) yang berasal dari sentriol dari
masing-masing kutub.
- Kromatid yang bergerak menuju kutub menghasilkan salinan kromosom berpasangan
yang jumlahnya sama dan merata pada setiap kutub.
4) Telofase
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari kariokinesis dimana terjadi proses-proses
antara lain :
- Anak inti (nukleolus) dan membran inti mulai terbentuk.
- Kromatid mulai menipis dan berubah menjadi benang kromatin.
- Benang-benang spindel atau mikrotubulus menghilang.
- Dua anak inti terbentuk di dalam sel.
- Tahap telofase diakhiri dengan proses sitokinesis.
Tahap-tahap pembelahan Mitosis.
Proses sitokinesis pada sel hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan. Sitokinesis
pada sel hewan terjadi dengan proses :
- Terjadi penguraian benang-benang spindel.
- Pada tahap proses ini terbentuk cincin mikrofilamen yang menyempit di daerah bekas
ekuator dan terjadi konstraksi di cincin ini yang berlangsung terus-menerus dan
membagi sel menjadi dua sel anakan.
Pada sel tumbuhan proses sitokinesis agak berbeda dengan proses sitokinesis pada
sel hewan dimana terjadi proses antara lain :
- Tumbuhan mempunyai dinding sel yang keras dan setelah proses kariokinesis selesai
sel segera membentuk sekat sel di sekitar bidang pembelahan.
- Sekat ini mula-mula terbentuk dari vesikel membran yang berasal dari badan golgi,
vesikel ini kemudian mengumpul di ekuator dan terjadi fusi vesikel, fusi vesikel ini
membentuk sekat sel yang akhirnya membentuk dua sel anakan.
Pada pembelahan mitosis terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
yang disebabkan perbedaan struktur diantara keduanya. Berikut perbedaan antara
pembelahan mitosis pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Selain pada proses tahapan pembelahan mitosis pada akhir pembelahan yaitu pada
tahap sitokinesis juga juga terdapat perbedaan.
Ket :
1. Penguraian benang spindel
2. Terbentuknya cincin mikrofilamen yang berada di bidang ekuator
3. Terjadi konstraksi yang membagi sel menjadi dua
4. Terbentuk dua sel anakan
Tahap Sitokinesis yang terjadi pada Sel Tumbuhan
Ket :
1. Vesikel terkumpul di bidang ekuator
2. Terjadi fusi vesikel
3. Sekat sel terbentuk
4. Terbentuk dua sel anakan
a. Meiosis I
1) Interfase
Pada tahap ini terjadi replikasi DNA dan persiapan untuk melakukan pembelahan
dimana terjadi peningkatan energi cadangan.
2) Profase I
Tahap ini dibagi juga menjadi beberapa fase yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten,
dan diakinesis.
a) Leptoten
- Kromatin berubah menjadi kromosom dengan cara memadatkan diri (mengalami
kondensasi) dan terlihat sebagai benang tunggal.
- Kromosom yang terbentuk adalah kromosom homolog yang terdiri atas dua kromatid
yang saling berpasangan.
- Pada beberapa organisme, kromosom mengandung bentukan-bentukan seperti manik-
manik yang disebut kromomer yang mudah menyerap warna.
b) Zigoten
- Pada tahap ini sentrosom membelah menjadi dua sentriol dan bergerak ke arah kutub
yang berlawanan.
- Terjadi sinapsis yaitu berpasangannya kromosom homolog yang berasal dari gamet
kedua induk.
c) Pakiten
- Setiap kromosom menggandakan diri membentuk dua kromatid sehingga setiap
kromosom yang berpasangan mempunyai empat kromatid yang disebut tetrad atau
bivalen.
d) Diploten
- Pada tahap ini kromosom homolog saling menjauhi sehingga terbentuk kiasma.
- Kiasma terjadi ketika pada saat kromosom homolog menjauh terdapat titik
persinggungan dimana kiasma merupakan tempat terjadinya pindah silang.
e) Diakinesis
- Pada tahap ini terbentuk benang-benang spindel (mikrotubulus) dari pergerakan dua
sentriol ke arah kutub berlawanan.
- Diakinesis diakhiri dengan menghilangnya nukleus(anak inti) dan membran nukleus.
3) Metafase I
- Pada tahap ini benang-benang spindel (mikrotubulus) melekatkan diri pada sentromer
kromosom dan ujung yang lainnya melekat pada kedua kutub pembelahan.
- Kromosom homolog bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.
4) Anafase I
- Pada tahap ini kromosom homolog ditarik oleh benang-benang spindel ke arah kutub
pembelahan dan tiap kutub memiliki 1 set kromosom.
- Pada tahap ini isi kromosom yang masih diploid dibagi menjadi haploid.
5) Telofase I
- Benang-benang spindel (mikrotubulus) menghilang dan sentriol mengganda menjadi
dua.
- Retikulum endoplasma membentuk membran inti kembali di sekitar kelompok
kromosom pada kutub pembelahan.
- Anak inti (nukleus) dan membran inti mulai terbentuk.
- Kromosom berubah menjadi benang kromatin kembali.
- Terjadi sitokinesis dimana terjadi pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian.
- Terbentuk dua sel anakan yang bersifat haploid.
b. Meiosis II
Sebelum tahap pembelahan meiosis II berlangsung diawali dengan tahap interkinesis.
Sebelumnya pada pembelahan meiosis I telah terbentuk sel anakan haploid, dengan
kromosom masih berisi sepasang kromatid. Pada meiosis II terjadi pembagian kromatid
tunggal kepada sel anakan baru. Tahap meiosis II dibagi lagi menjadi beberapa tahap
yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
1) Profase II
- Benang-benang kromatin berubah kembali menjadi kromasom yang terdiri dari
sepasang kromatid yang masih melekat di setiap sentromer kromosom.
- Anak inti (nukleolus) dan membran inti menghilang.
- Benang-benang spindel mulai terbentuk.
- Terjadi pembelahan sentriol pada masing-masing sel anakan menjadi 2 pasang sentriol
baru yang kemudian bergerak menuju kutub-kutub pembelahan.
2) Metafase II
- Benang-benang spindel sudah terbentuk dan salah satu ujungnya melekat pada
sentromer dan ujung lainnya membentang menuju kutub pembelahan yang berlawanan.
- Tiap-tiap kromosom yang berisi dua kromatid tertarik ke bidang ekuator, dan masing-
masing kromatid mengarah ke kutub yang berlawanan.
3) Anafase II
- Benang-benang spindel menarik kromatid menuju kutub pembelahan yang berlawanan.
- Kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak menuju kutub pembelahan
yang berbeda.
4) Telofase II
- Benang-benang spindel menghilang dan kromatid yang telah tertarik ke kutubnya
berubah kembali menjadi benang-benang kromatin.
- Membran inti dan empat inti haploid terbentuk.
- Tahap ini diakhiri dengan terjadinya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) sehingga
terbentuk empat sel anakan yang bersifat haploid (n).
Tahap Profase II, Metafase II, Anafase II, Telofase II dan Sitokinesis.
Meiosis disebut juga pembelahan reduksi yaitu pembelahan sel induk diploid (2n) yang
menghasilkan empat sel anakan haploid (n). pembelahan meiosis terjadi pada proses
pembentukan sel gamet (gametogenesis). Pembelahan meiosis menghasilkan gamet
yang secara genetik tidak identik dengan induknya sehingga menyebabkan variasi
genetik pada keturunannya.
Sebelum menjadi individu yang baru, baik pada hewan maupun tumbuhan diperlukan
suatu bahan pembentuk individu yang baru, bahan tersebut adalah sel kelamin atau
gamet, dimana gamet jantan dan betina diperlukan untuk membentuk zigot, zigot inilah
yang akan berkembang menjadi embrio dan menjadi individu baru.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses gametogenesis (pembentukan gamet) yang terjadi
pada hewan jantan. Spermatogenesis terjadi di dalam testis. Proses spermatogenesis
berawal dari sel primordial (2n) mengalami pembelahan mitosis berkali-kali dan
membentuk sel spermtogonium yang merupakan sel induk sperma yang pada
perkembangan selanjutnya berkembang menjadi spermatosit primer (2n).
b. Oogenesis
Oogenesis adalah proses gametogenesis yang terjadi pada hewan betina yang terjadi
di dalam ovarium. Proses oogenesis berawal dari sel induk diploid (2n) yang
berkembang menjadi oogonium atau sel induk telur yang kemudian mengalami
perkembangan menjadi oosit primer (diploid), oosit primer kemudian membelah pada
tahap meiosis I membentuk sel oosit sekunder (sel berukuran besar) dan polosit atau
badan kutub primer yang berukuran kecil. Selanjutnya ootid sekunder menghasilkan
ootid dan badan kutub sekunder, sedangkan badan kutub primer mengalami
pembelahan menghasilkan dua badan kutub sekunder, walaupun biasanya sudah
mengalami degenerasi sebelum membelah.
Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi dibagi menjadi dua bagian yaitu
mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses gametogenesis yang terjadi pada alat kelamin jantan
tumbuhan. Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari dan menghasilkan serbuk
sari. Dalam kepala sari terdapat mikrosporosit yang mengalami pembelahan meiosis I
dan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis II yang membentuk empat mikrospora
yang disebut tetrad. Pada perkembangan selanjutnya keempat mikrospora terpisah
satu sama lain dan membentuk serbuk sari.
Proses pembelahan pada Mikrosporogenesis
b. Megasporogenesis
Megasporogenesis adalah gametogenesis pada alat kelamin betina tumbuhan.
Megasporogenesis terjadi di dalam ovarium dan menghasilkan megaspora. Sel induk
megaspora menghasilkan mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II dan
membentuk empat sel megaspora haploid.
Pada angiospermae tiga buah sel megaspora mengalami degenerasi dan mati dan satu
sel megaspora yang fungsional yang selanjutnya akan mengalami tiga kali kariokinesis
dan menghasilkan delapan inti haploid dalam kandung lembaga muda.
Pada proses selanjutnya dari delapan inti tersebut, tiga buah inti di mikrofil membentuk
dua sel sinergid dan satu sel telur, dua inti ditengah membentuk sel kutub, serta tiga inti
di kalaza membentuk tiga sel antipoda yang berada dalam kandung lembaga yang
telah masak (megagametosit).
Proses pembelahan pada Megasporogenesis