Anda di halaman 1dari 26

Proses Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, &

Meiosis)
Diposting oleh Cah Samin di 8:17 PM
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi .
Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang materi IPA
Biologi tentang Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, dan Meiosis)
meliputi pengertian, ciri-ciri, hasil, dan proses pembelahan sel, serta
perbedaan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis. Berikut materi
selengkapnya...

A. PENGERTIAN PEMBELAHAN SEL

Pembelahan sel adalah suatu proses pembelahan dari sel induk menjadi dua
atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan siklus sel kecil
yang akan menyebabkan siklus besar selanjutnya. Pembelahan sel bertujuan
untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti sel-sel yang telah rusak
atau mati, berkembang biak, serta variasi individu baru dll. 

B. MACAM-MACAM PEMBELAHAN SEL 


Secara umum, dibedakan menjadi 2, yaitu pembelahan langsung
(amitosis) dan pembelahan tak langsung. Pembelahan tidak langsung
dibedakan menjadi 2, yaitu Pembelahan Mitosis dan Pembelahan
Meiosis (Pembelahan reduksi). Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas
selengkapnya.

1. Pembelahan Sel Secara Amitosis (Pembelahan Biner)

Pembelahan amitosis, secara etimologi (secara bahasa) berasal dari


penggabungan kata a dan mitos. Dimana A = tidak dan Mitos = benang, jadi
pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung atau disebut
juga dengan pembelahan sederhana yang didahului dengan pembelahan inti
tanpa didahului pembentukan benang spindel, penampakan kromosom,
peleburan membran inti dan ciri lainnya. 

Pembelahan secara langsung ini, basanya terjadi pada makhluk hidup bersel
satu (uniseluler) atau pada prokariota misalnya pada Amoeba, Paramecium,
Alga biru dll. Pada pembelahan ini, sel anak mewarisi sifat induknya
sehingga pembelahan amitosis menghasilkan turunan yang sifat sel
anaknya  identik dengan sel induknya.

Pada proses pembelahan amitosis, inti terbelah dahulu menjadi dua bagian,
yang mana inti tersebut langsung didistribusikan pada sel anak, dan dan
kemudian diikuti dengan pembelahan pada sitoplasmanya dan membran sel.

Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan gambar di bawah!


 

Ciri-ciri Pembelahan Amitosis :

 Terjadi pada organisme uniseluler (bersel tunggal) seperti pada :


amoeba, parameciu, alga biru dll.
 Setipa sel membelah menjadi dua sel anakan

Tujuan pembelahan Amitosis :

 Untuk reproduksi (memperbanyak diri)

2.  Pembelahan Sel Secara Mitosis

Pembelahan mitosis termasuk kedalam pembelahan sel secara tidak


langsung, karena pembelahan inti (nukleus) didahului oleh pembentukan
benang-benang kumparan sperma (kromosom). Biasanya terjadi pada sel-sel
tubuh (sel somatic) dan sel nutfah. Pembelahan secara mitosis akan
menghasilkan dua sel anakan yang masing-masing sel anak tersebut,
mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Sel-sel
tersebut memiliki perbedaan kemampuan dalam kecepatan membelah, ada
yang cepat dan ada pula yang lambat. Contohnya pada sel-sel germinatikum
pada kulit yang mampu melakukan pembelahan secara cepat untuk
menggantikan sel-sel yang rusaka atau sel-sel yang sudah mati. Pada hati,
proses pembelahannya berlangsung lama, yaitu dalam waktu tahunan. 

Ciri-ciri Pembelahan Mitosis :

 Prosesnya berlangsung pada sel somatik


 Menghasilkan dua sel anakan yang sifatnya identik dengan sel
induknya
 Terjadi satu kali pembelahan dengan 4 fase yaitu : Profase, Metafase,
Anaphase dan Telofase.
 Antara satu pembelahan dengan pembelahan selanjutnya, terdapat
suatu fase yang disebut interfase (fase istirahat).
 Sel anak memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah
kromosom induknya dan sel anak mampu untuk membelah lagi.
 Pada usia muda, dewasa dan tua, pembelahan secara mitosis dapat
terjadi.
Hasil dari Mitosis :

1. Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel anak yang masing-masing diploid
2. Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama dengan
jumlah kromosom sel induknya.

Tahapan Pembelahan Sel Secara Mitosis

Siklus sel adalah urutan-urutan tertentu dalam mekanisme pembelahan sel


hingga pembelahan sel lagi untuk membentuk sel anakan. Dan siklus ini
terbagi menjadi dua fase yaitu interfase dan fase mitotik.

Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel/ mitotic (M) dan periode
pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase terdiri dari tiga subfase, yaitu
G1, S, dan G2.

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasilkan sel-sel


tubuh. Pembelahan secara mitosis terdiri dari fase istirahat (Interfase), fase
pembelahan inti (Kario kinesis), dan fase pembelahan sitoplasma
(sitokinesis).

Tahap Interfase
Sel dianggap istirahat dari proses pembelahan, sebenarnya tahap
interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan
pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA

  Fase gap-1 (G1)


o Sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih
berjumlah 1 salinan (1c) dan diploid (2n)
  Fase sintesis (S)
o DNA dalam inti mengalami replikasi sehingga menghasilkan 2
salinan DNA dan diploid (2c, 2n)
 Fase gap-2 (G2)
o   Replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan
pembelahan.

Tahap Kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel, Tahap ini terdiri dari fase atau
tahap-tahap yang lebih rinci

 Profase
o DNA mulai dikemas atau di paket menjadi kromosom. Profase
merupakan tahap paling lama dalam mitosis.
o Pada profase awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta
menebal, pada sel hewan, sentriol membelah dan masing-
masing bergerak ke kutub yang berlawanan pada nukleus, lalu
terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubulus).
o Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat terdiri dari
2 kromatid yang terikat pada sentromer.
o Pada tahap ini kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.
 Metafase
o Kromosom bergerak ke bidang ekuator benang spindel (bidang
pembelahan).
o Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar
pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada
sel anakan yang benar-benar rata dan sama jumlahnya.
 Anafase
o Merupakan tahap yang singkat dalam mitosis.
o Masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah
bersamaan.
o Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan
o Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena
terjadinya kontraksi benang spindel, pada saat kontraksi benang
spindel memndek kemudian menarik kromatid menjadi dua
bagian kedua kutub yang berlawanan.
o Menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c, 2n)
 Telofase
o Kromatid telah disebut kromosom.
o Membran inti mulai terbentuk dan nukleous kembali muncul.
o Kromosom membentuk benang-benang kromatin.
o Telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses
yang disebut sitokinesis.

Tahap Sitokinesis 

Terjadi pembelahan sitoplasma dan pembentukan sekat sel yang baru.

Pada sel hewan tahap sitokinesis di mulai saat telofase berakhir, terjadi
penguraian benang-benang spindel, lalu terbentuk cincin mikrofilamen yang
menyempit di daerah bekas bidang ekuator, terjadi kontraksi yang membagi
sel menjadi dua lalu terbentuk 2 sel anakan. 

Sitokinesis pada sel hewan 

Pada sel tumbuhan, terdapat dinding yang keras. Sel tumbuhan yang telah
mengalami kariokinesis segera membentuk sekat sel di sekitar bidang
pembelahan. Sekat ini mula-mula terbentuk dari vesikel membran yang
berasal dari badan Golgi. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel,
terjadi fusi vesikel, lalu terbentuk sekat sel dan akhirnya terbentuk dua sel
anakan. 

Sitokinesis pada sel tumbuhan

3. Pembelahan Sel Secara Meiosis (Pembelahan Reduktif)

Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel dimana setiap sel


kromosomnya dibagi menjadi dua. Pembelahan meiosis disebut juga dengan
pembelahan reduksi, karena menghasilkan sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom setengah dari kromosom sel induknya. Terjadi pada alat
reproduksi/gametogonium pada saat gametogenesisi (pembentukan
gamet).  Dalam proses pembelahan meiosis, pembelahan terjadi dua kali
secara berturut-turut tanpa dselingi dengan interfase (fase intirahat).

Pembelahan Meiosis berperan untuk menghasilkan gamet yang secara


genetic tidak identik sehingga menyebabkan adanya variasi genetik. 

Tujuan dari Pembelahan Meiosis

 Mereduksi kromosom (mengurangi jumlah kromosom) 


 Membentuk gonad/ gametogenesis  
 Tujauan dari rduksi adalah membentuk hasil zygot dari pertemuan sel
goand yang selalu sama dengan individu yang ada atau sebelumnya.
Ciri-ciri Pembelahan Meiosis

 Berlangsung pada organa genetalia (organ reproduksi)


 Menghasilkan empat sel anakan
 Terjadi duakali pembelahan yaitu, Meiosis I dan Meiosis II
 Tidak diselingi dengan interfase (fase istirahat)
 Sel anak mempunyai separuh jumlah kromosom dari jumlah kromosom
induknya
 Sel anak tidak memiliki kemampuan untuk membelah lagi
 Pembelahan meiosis mulai terjadi pada pubertas

Tahap-tahap Pembelahan Sel Secara Meiosis

1. Meiosis I

 Interfase I
o Tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan, penggadaan
DNA dari satu salinan menjadi dua salinan DNA yang telah siap
dikemas menjadi kromosom. 
 Profase I
o Terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk
tetrad. Kromosom homolog adalah sepasang kromosom yang
terdiri dari dua kromosom identik.
o Profase 1 terdiri dari lima tahap yaitu, leptoten, zigoten, pakiten,
diploten dan diakinesis
o Tahap leptoten, kromatid berubah menjai kromosom yang
mangalami kondensasi dan terlihat sebagai benang tunggal yang
panjang.
o Tahap zigoten, sentrosom membelah menjadi dua, kemudian
bergerak menuju kutub yang berlawanan.
o Tahap pakiten, tiap kromosom melakukan penggandaan atau
replikasi menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih
tetap manyatu dan belum membelah.
o Tahap diploten, kromosom homolog terlihat saling menjauhi,
saat kromosom homolog menjauh terjadi perlekatan berbentuk X
pada suatu tempat tertentu di kromosom yang disebut kiasma.
o Tahap yang terakhir yaitu tahap diakinesis, terbentuk benang-
benang spindel dari penggerakakn dua sentriol ke arah kutub
yang berlawanan, dan menghilangnya nukleous dan membran
nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang ekuator.
 Metafase I 
o tetrad kromosom berada pada bidang ekuator, benang-benang
spindel melekatkan diri pada setiap sentromer kromosom 
o Ujung benang spindel yang lainnya membentang melekat di
kedua kutub pembelahan yang berlawanan.
 Anafase I 
o Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh
benang spindel menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan
arah.
 Telofase I
o Tiap kromosom homolog kini telah mencapai kutub pembelahan
 Sitokinesis I 
o Tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga
sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berisi
kromosom dengan kromatid kembarnya. 

Meiosis I

2. Meiosis II

 Profase II
o Kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer
kromosom
 Metafase II 
o Tiap kromosom merentang pada bidang ekuator
o Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada
sentromer, dan ujung lain membentang menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan arah
 Anafase II
o Benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan.
o Kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan menuju ke
kutub yang berlawanan
 Telofase II
o Kromatid telah mencapai kutub pembelahan
o Terbentuknya empat inti, tiap inti mengandung setengah pasang
haploid dan satu salinan DNA (1n, 1c).
 Sitokinesis II
o Tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel, dan menghasilkan
empat sel kembar yang haploid.

Meiosis II
Perbedaan Pembelahan Sel Secara Mitosis dan Meiosis

Dari uraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara pembelahan Mitosis


dengan Mieosis :

No Kriteria Perbedaan Mitosis Meiosis


.
1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh dan sel Sel gonad/ sel
gonad kelamin
2. Jumlah pembelahan Satu kali Dua kali
3. Jumlah sel anak hasil Satu sel induk Satu sel induk
pembelahan menghasilkan dua sel anak menghasilkan 4
sel anak
4. Jumlah kromosom Diploid (2n) diploid (2n) Diploid (2n)
anak haploid (n)
5. Pindah silang Tidak terjadi Terjadi pada
profase I
6. Komponen genetik Sama dengan induk Berbeda dengan
induk
7. Tujuan Pertumbuhan dan Reduksi
regenerasi kromosom yaitu
pembentukan
gamet
NEW

A.  PEMBELAHAN SEL

Sel merupakan bagian dan unit terkecil yang menyusun tubuh kita, dan untuk menjaga
kelangsungan hidup sel-sel terus membelah agar tubuh kita dapat terus tumbuh, selain
itu sel juga membelah untuk mengganti sel-sel yang rusak.

Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel asal atau induk membelah dan
membagi dirinya menjadi dua atau lebih sel anakan. Pada organisme bersel satu
(uniseluler) seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel bertujuan untuk
reproduksi atau berkembang biak, sedangkan pada organisme bersel banyak
(multiseluler), pembelahan sel menghasilkan bertambahnya sel-sel tubuh untuk
perkembangan atau mengganti sel-sel yang rusak.

Pembelahan sel juga berlangsung pada proses untuk menghasilkan gamet atau sel
kelamin, berdasarkan proses pembelahannya, pembelahan sel dibagi menjadi tiga jenis
yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.

1.   AMITOSIS

Pembelahan Amitosis juga dikenal dengan pembelahan biner. Pembelahan amitosis


adalah pembelahan sel tanpa melalui tahap-tahap tertentu atau terjadi secara langsung,
pembelahan sel seperti ini terjadi pada reproduksi aseksual organisme prokariotik
seperti bakteri, amoeba, alga biru dan organisme bersel satu lainnya.

Pembelahan Amitosis berlangsung secara sederhana yaitu meliputi proses


pertumbuhan sel, penggandaan materi genetik (DNA), kemudian diikuti pembelahan
kromosom, pemisahan inti, kemudian pembelahan sitoplasma yang didahului oleh
pembentukan dinding sel baru. Pembelahan amitosis menghasilkan dua sel anakan
yang identik(serupa).

Pada sel prokariotik bahan genetik (DNA) tidak berstruktur dimana terdapat pada
nukleolit yang tidak diselubungi oleh membran serta berukuran relatif lebih kecil
dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotik.
Pembelahan Amitosis pada Bakteri

Ket :
1.    Kromosom bakteri menempel pada membran plasma.
2.    Kromosom mengalami replikasi selama sel tumbuh sampai seluruh kromosom selesai bereplikasi.
3.    Sel mulai mengalami pembelahan
4.    Pada akhir proses terbentuk dua sel anakan.

2.   MITOSIS

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang melalui tahap-tahap pembelahan


tertentu. Pembelahan mitosis terjadi pada sel eukariotik dimana sel induk yang
membelah mengandung kromosom diploid (2n) dan menghasilkan dua sel anakan yang
identik yang juga mengandung kromosom diploid (2n). pembelahan mitosis bertujuan
dalam pertumbuhan, perbanyakan, serta pergantian sel-sel yang rusak, sehingga
pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatik).

Pembelahan mitosis melewati beberapa tahap atau fase, yaitu fase interfase atau fase
pertumbuhan dan fase mitosis (M) atau fase pembelahan.

a.   Interfase
Pada fase ini sel berada dalam keadaan istirahat dan tidak melakukan pembelahan dan
sebagian besar waktu hidup sel berada pada fase ini. Fase ini merupakan tahap
persiapan untuk mempersiapkan pembelahan dan metabolisme sel. Pada fase ini
terjadi replikasi DNA.

Pada fase interfase kromosom tidak tampak karena berbentuk benang-benang kromatin
yang halus. Interfase terbagi menjadi 3 tahap yaitu :

1)   Fase G1 (Growth 1)


Merupakan fase pertumbuhan pertama dimana pada fase ini terjadi pertumbuhan sel
serta terbentuknya organel-organel sel. Pada fase ini belum terjadi replikasi DNA,
dimana DNA bersifat diploid (2n).

2)   Fase S (Fase sintesis)


Pada fase ini terjadi replikasi DNA, dimana DNA dalam inti mengalami replikasi
sehingga menghasilkan 2 salinan DNA yang diploid (2n)

3)   Fase G2 (Growth 2)


Fase ini merupakan fase dimana sel bersiap-siap mengadakan pembelahan, pada fase
ini organel-organel sel yang telah terbentuk pada fase G 1 berkembang dan
memperbanyak diri. Pada fase ini terjadi replikasi sentriol dan peningkatan energi
cadangan sedangkan inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh
membran inti.

  
Siklus Sel

b.   Fase Mitosis


Pada fase ini terjadi dua proses pembelahan yaitu kariokinesis dan sitokinesis.
Kariokinesis adalah proses pembelahan inti sel dan sitokinesis adalah proses
pembelahan sitoplasma.

Kariokinesis terdiri dari beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
1)   Profase
Pada tahap ini terjadi proses-proses sebagai berikut :
-      Benang-benang kromatin membentuk kromosom.
-      Kromosom menduplikasikan diri menjadi sepasang kromatid yang melekat pada
sentromer.
-      Pada sel hewan, sentriol mengalami pembelahan menjadi dua buah yang kemudian
bergerak ke ujung sel yang berlawanan yang disebut kutub, selain itu mikrotubulus
muncul terbentuk.
-      Membran inti dan anak inti menghilang dan kromosom terletak bebas di dalam
sitoplasma.
-      Benang-benang spindel mulai terbentuk.

2)   Metafase
Pada tahap ini terjadi proses-proses sebagai berikut :
-      Benang-benang spindel atau mikrotubulus mulai terbentuk teratur seperti kumparan,
benang-benang spindel ini melekat pada sentromer yaitu bagian kinetokor.
-      Benang-benang spindel menghubungkan kromosom menuju kutub pembelahan yang
berlawanan.
-      Kromosom berada di daerah ekuator yang merupakan bidang pembelahan, kromosom
ini terdiri dari 2 kromatid.

3)   Anafase
Pada tahap ini terjadi proses-proses antara lain :
-      Benang-benang spindel (mikrotubulus) mulai memendek.
-      Sentromer pada masing-masing kromatid membelah menjadi dua dan kromatid
bergerak menuju kutub yang berlawanan, kromatid dapat bergerak menuju kutubnya
karena konstraksi pada benang spindel (mikrotubulus) yang berasal dari sentriol dari
masing-masing kutub.
-      Kromatid yang bergerak menuju kutub menghasilkan salinan kromosom berpasangan
yang jumlahnya sama dan merata pada setiap kutub.

4)   Telofase
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari kariokinesis dimana terjadi proses-proses
antara lain :
-      Anak inti (nukleolus) dan membran inti mulai terbentuk.
-      Kromatid mulai menipis dan berubah menjadi benang kromatin.
-      Benang-benang spindel atau mikrotubulus menghilang.
-      Dua anak inti terbentuk di dalam sel.
-      Tahap telofase diakhiri dengan proses sitokinesis.
Tahap-tahap pembelahan Mitosis.

Setelah proses kariokinesis selesai maka selanjutnya dilanjutkan dengan proses


sitokinesis yaitu pembelahan sitoplasma sel yang akan membelah sel menjadi 2 sel
anakan.

Proses sitokinesis pada sel hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan. Sitokinesis
pada sel hewan terjadi dengan proses :
-      Terjadi penguraian benang-benang spindel.
-      Pada tahap proses ini terbentuk cincin mikrofilamen yang menyempit di daerah bekas
ekuator dan terjadi konstraksi di cincin ini yang berlangsung terus-menerus dan
membagi sel menjadi dua sel anakan.

Pada sel tumbuhan proses sitokinesis agak berbeda dengan proses sitokinesis pada
sel hewan dimana terjadi proses antara lain :
-      Tumbuhan mempunyai dinding sel yang keras dan setelah proses kariokinesis selesai
sel segera membentuk sekat sel di sekitar bidang pembelahan.
-      Sekat ini mula-mula terbentuk dari vesikel membran yang berasal dari badan golgi,
vesikel ini kemudian mengumpul di ekuator dan terjadi fusi vesikel, fusi vesikel ini
membentuk sekat sel yang akhirnya membentuk dua sel anakan.
Pada pembelahan mitosis terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
yang disebabkan perbedaan struktur diantara keduanya. Berikut perbedaan antara
pembelahan mitosis pada sel hewan dan sel tumbuhan.

Perbedaan Pembelahan Mitosis pada Sel Hewan dan Tumbuhan.

Selain pada proses tahapan pembelahan mitosis pada akhir pembelahan yaitu pada
tahap sitokinesis juga juga terdapat perbedaan.

Tahap Sitokinesis yang terjadi pada Sel Hewan

Ket :
1.    Penguraian benang spindel
2.    Terbentuknya cincin mikrofilamen yang berada di bidang ekuator
3.    Terjadi konstraksi yang membagi sel menjadi dua
4.    Terbentuk dua sel anakan
  
Tahap Sitokinesis yang terjadi pada Sel Tumbuhan
Ket :
1.    Vesikel terkumpul di bidang ekuator
2.    Terjadi fusi vesikel
3.    Sekat sel terbentuk
4.    Terbentuk dua sel anakan

3.   MEIOSIS (PEMBELAHAN REDUKSI)

Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang melalui tahap-tahap pembelahan


yang hampir sama dengan pembelahan mitosis, perbedaan pembelahan mitosis
dengan meiosis adalah pada meiosis terjadi dua kali pembelahan yang disebut meiosis
I dan meiosis II. Pada tahap meiosis I terdiri dari beberapa fase yaitu interfase, profase
I, metafase I, anafase I, dan telofase I, sedangkan pada meiosis II terdiri dari beberapa
fase antara lain profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

a.   Meiosis I

1)   Interfase
Pada tahap ini terjadi replikasi DNA dan persiapan untuk melakukan pembelahan
dimana terjadi peningkatan energi cadangan.

2)   Profase I
Tahap ini dibagi juga menjadi beberapa fase yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten,
dan diakinesis.

a)   Leptoten
-      Kromatin berubah menjadi kromosom dengan cara memadatkan diri (mengalami
kondensasi) dan terlihat sebagai benang tunggal.
-      Kromosom yang terbentuk adalah kromosom homolog yang terdiri atas dua kromatid
yang saling berpasangan.
-      Pada beberapa organisme, kromosom mengandung bentukan-bentukan seperti manik-
manik yang disebut kromomer yang mudah menyerap warna.

b)   Zigoten
-      Pada tahap ini sentrosom membelah menjadi dua sentriol dan bergerak ke arah kutub
yang berlawanan.
-      Terjadi sinapsis yaitu berpasangannya kromosom homolog yang berasal dari gamet
kedua induk.

c)   Pakiten
-      Setiap kromosom menggandakan diri membentuk dua kromatid sehingga setiap
kromosom yang berpasangan mempunyai empat kromatid yang disebut tetrad atau
bivalen.

d)   Diploten
-      Pada tahap ini kromosom homolog saling menjauhi sehingga terbentuk kiasma.
-      Kiasma terjadi ketika pada saat kromosom homolog menjauh terdapat titik
persinggungan dimana kiasma merupakan tempat terjadinya pindah silang.

e)   Diakinesis
-      Pada tahap ini terbentuk benang-benang spindel (mikrotubulus) dari pergerakan dua
sentriol ke arah kutub berlawanan.
-      Diakinesis diakhiri dengan menghilangnya nukleus(anak inti) dan membran nukleus.

Tahap Interfase dan Profase I

3)   Metafase I
-      Pada tahap ini benang-benang spindel (mikrotubulus) melekatkan diri pada sentromer
kromosom dan ujung yang lainnya melekat pada kedua kutub pembelahan.
-      Kromosom homolog bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.

4)   Anafase I
-      Pada tahap ini kromosom homolog ditarik oleh benang-benang spindel ke arah kutub
pembelahan dan tiap kutub memiliki 1 set kromosom.
-      Pada tahap ini isi kromosom yang masih diploid dibagi menjadi haploid.

5)   Telofase I
-      Benang-benang spindel (mikrotubulus) menghilang dan sentriol mengganda menjadi
dua.
-      Retikulum endoplasma membentuk membran inti kembali di sekitar kelompok
kromosom pada kutub pembelahan.
-      Anak inti (nukleus) dan membran inti mulai terbentuk.
-      Kromosom berubah menjadi benang kromatin kembali.
-      Terjadi sitokinesis dimana terjadi pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian.
-      Terbentuk dua sel anakan yang bersifat haploid.

Tahap Metafase I, Anafase I, Telofase I dan Sitokinesis

b.   Meiosis II
Sebelum tahap pembelahan meiosis II berlangsung diawali dengan tahap interkinesis.
Sebelumnya pada pembelahan meiosis I telah terbentuk sel anakan haploid, dengan
kromosom masih berisi sepasang kromatid. Pada meiosis II terjadi pembagian kromatid
tunggal kepada sel anakan baru. Tahap meiosis II dibagi lagi menjadi beberapa tahap
yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

1)   Profase II
-      Benang-benang kromatin berubah kembali menjadi kromasom yang terdiri dari
sepasang kromatid yang masih melekat di setiap sentromer kromosom.
-      Anak inti (nukleolus) dan membran inti menghilang.
-      Benang-benang spindel mulai terbentuk.
-      Terjadi pembelahan sentriol pada masing-masing sel anakan menjadi 2 pasang sentriol
baru yang kemudian bergerak menuju kutub-kutub pembelahan.

2)   Metafase II
-      Benang-benang spindel sudah terbentuk dan salah satu ujungnya melekat pada
sentromer dan ujung lainnya membentang menuju kutub pembelahan yang berlawanan.
-      Tiap-tiap kromosom yang berisi dua kromatid tertarik ke bidang ekuator, dan masing-
masing kromatid mengarah ke kutub yang berlawanan.

3)   Anafase II
-      Benang-benang spindel menarik kromatid menuju kutub pembelahan yang berlawanan.
-      Kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak menuju kutub pembelahan
yang berbeda.

4)   Telofase II
-      Benang-benang spindel menghilang dan kromatid yang telah tertarik ke kutubnya
berubah kembali menjadi benang-benang kromatin.
-      Membran inti dan empat inti haploid terbentuk.
-      Tahap ini diakhiri dengan terjadinya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) sehingga
terbentuk empat sel anakan yang bersifat haploid (n).

Tahap Profase II, Metafase II, Anafase II, Telofase II dan Sitokinesis.

Meiosis disebut juga pembelahan reduksi yaitu pembelahan sel induk diploid (2n) yang
menghasilkan empat sel anakan haploid (n). pembelahan meiosis terjadi pada proses
pembentukan sel gamet (gametogenesis). Pembelahan meiosis menghasilkan gamet
yang secara genetik tidak identik dengan induknya sehingga menyebabkan variasi
genetik pada keturunannya.

Perbandingan antara pembelahan mitosis dengan meiosis.


B.  GAMETOGENESIS

Sebelum menjadi individu yang baru, baik pada hewan maupun tumbuhan diperlukan
suatu bahan pembentuk individu yang baru, bahan tersebut adalah sel kelamin atau
gamet, dimana gamet jantan dan betina diperlukan untuk membentuk zigot, zigot inilah
yang akan berkembang menjadi embrio dan menjadi individu baru.

Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Gametogenesis


terjadi melalui pembelahan meiosis yang terjadi pada organ reproduksi hewan dan
tumbuhan.

1.   GAMETOGENESIS PADA HEWAN

Pada dasarnya gametogenesis pada hewan sama dengan gametogenesis pada


manusia, yang dibagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.

a.   Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses gametogenesis (pembentukan gamet) yang terjadi
pada hewan jantan. Spermatogenesis terjadi di dalam testis. Proses spermatogenesis
berawal dari sel primordial (2n) mengalami pembelahan mitosis berkali-kali dan
membentuk sel spermtogonium yang merupakan sel induk sperma yang pada
perkembangan selanjutnya berkembang menjadi spermatosit primer (2n).

Spermatosit primer kemudian mengalami pembelahan meiosis I dan membentuk dua


sel spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). dua sel spermatosit sekunder
membelah lagi pada tahap pembelahan meiosis II dan menghasilkan empat sel
spermatid yang akan berdiferensiasi menjadi sel sperma (n).

Proses pembelahan pada Spermatogenesis

b.   Oogenesis
Oogenesis adalah proses gametogenesis yang terjadi pada hewan betina yang terjadi
di dalam ovarium. Proses oogenesis berawal dari sel induk diploid (2n) yang
berkembang menjadi oogonium atau sel induk telur yang kemudian mengalami
perkembangan menjadi oosit primer (diploid), oosit primer kemudian membelah pada
tahap meiosis I membentuk sel oosit sekunder (sel berukuran besar) dan polosit atau
badan kutub primer yang berukuran kecil. Selanjutnya ootid sekunder menghasilkan
ootid dan badan kutub sekunder, sedangkan badan kutub primer mengalami
pembelahan menghasilkan dua badan kutub sekunder, walaupun biasanya sudah
mengalami degenerasi sebelum membelah.

Proses pembelahan pada Oogenesis

2.   GAMETOGENESIS PADA TUMBUHAN

Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi dibagi menjadi dua bagian yaitu
mikrosporogenesis dan megasporogenesis.

a.   Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses gametogenesis yang terjadi pada alat kelamin jantan
tumbuhan. Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari dan menghasilkan serbuk
sari. Dalam kepala sari terdapat mikrosporosit yang mengalami pembelahan meiosis I
dan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis II yang membentuk empat mikrospora
yang disebut tetrad. Pada perkembangan selanjutnya keempat mikrospora terpisah
satu sama lain dan membentuk serbuk sari.
Proses pembelahan pada Mikrosporogenesis

b.   Megasporogenesis
Megasporogenesis adalah gametogenesis pada alat kelamin betina tumbuhan.
Megasporogenesis terjadi di dalam ovarium dan menghasilkan megaspora. Sel induk
megaspora menghasilkan mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II dan
membentuk empat sel megaspora haploid.

Pada angiospermae tiga buah sel megaspora mengalami degenerasi dan mati dan satu
sel megaspora yang fungsional yang selanjutnya akan mengalami tiga kali kariokinesis
dan menghasilkan delapan inti haploid dalam kandung lembaga muda.

Pada proses selanjutnya dari delapan inti tersebut, tiga buah inti di mikrofil membentuk
dua sel sinergid dan satu sel telur, dua inti ditengah membentuk sel kutub, serta tiga inti
di kalaza membentuk tiga sel antipoda yang berada dalam kandung lembaga yang
telah masak (megagametosit).
Proses pembelahan pada Megasporogenesis

Anda mungkin juga menyukai