Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai


kesatuan yang structural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup
yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler =
monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup
multiseluler. Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktifitas
kehidupan pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung didalam
tubuh yang dilakukan oleh sel.

Pembelahan sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat
sejumlah besar DNA di dalam kromosom tersebut sehingga terjadi 2 sel baru yang
identik. Fase pembelahan sel terdiri atas fase mitosis dan meiosis.

Mitosis merupakan pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel
somatis yang menghasilkan 2 inti sel anak yang sifatnya persis sama dengan sifat inti
sel induknya.

Pembelahan miosis merupakan suatu bentuk pembelahan inti yang penting pada
organisme yang berkembang biak secara seksual. Miosis berlangsung pada organisme
eukariota yang mengandung jumlah kromosom diploid (2n). Pembelahan meiosis akan
menghasilkan 4 sel anak yang memiliki jumlah kromosom hanya setengah dari
kromosom tetuanya. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar jumlah kromosom individu
tetap dari generasi ke generasi.

Pembelahan meiosis lebih kompleks dibandingkan pembelahan mitosis, karena


terjadi dua kali siklus pembelahan. Pembelahan pertama dari miosis disebut
pembelahan reduksi. Miosis pertama mengubah inti dari suatu miosit yang
mengandung kromosom diploid menjadi inti haploid yang mengandung kromosom n.
Jumlah kromosom direduksi jika pasangan kromosom homolog terpisah. Pembelahan
kedua disebut equation devision atau miosis kedua. Miosis kedua mengubah dua hasil
dari pembelahan miosis pertama menjadi 4 inti haploid.
MEIOSIS

Pembelahan meiosis terdiri dari tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I
dapat dibedakan lagi menjadi interfase I, profase I, metafase I, anafase I, dan
telofase I. Meiosis II juga dibedakan atas interfase II, profase II, metafase II, anafase
II, dan telofase II. Pembelahan meiosis ini merupakan proses yang dinamis, tidak
terputusputus, dan tidak terdapat batas yang kelas antar setiap fasenya.

Meiosis I
Sebelum memasuki meiosis I, terlebih dahulu terjadi interfase. Interfase I pada
meiosis I sama dengan interfase pada mitosis, yaitu terjadi sintesis dan replikasi DNA
serta terjadi pembentukkan protein protein yang bermanfaat untuk tahap tahap
setelahnya. Tahap tahap pada meiosis I adalah:

Profase I
Profase pertama merupakan fase yang sangat kompleks dari miosis. Kromosom
mulai memadat. Dalam suatu proses yang dinamakan sinapsis, kromosom homolog
yang masing-masing tersusun dari dua kromatid saudara muncul secara bersamaaan
sebagai suatu pasangan. Masing-masing pasangan kromosom terlihat sebagai suatu
tetrad, yaitu kompleks kromosom dengan empat kromatid. Pada banyak tempat di
sepanjang kromosom, kromatid kromosom homolog saling silang menyilang.
Persilangan yang membantu mengikat kromosom agar tetap bersama ini dinamakan
kiasmata (tunggal, kiasma). Semenetara itu komponen seluler lainnya mempersiapkan
pemebelahan inti dengan cara yang mirip mitosis. Sentrosom bergerak saling menjauh
dan gelendong mikrotubula terbentuk di antaranya.
Selubung nucleus dan nucleoli menyebar. Akhirnya gelendong mikrotubula
menangkap kinetokor yang terbentuk pada kromosom, dan kromosom mulai bergerak
ke arah lempeng metafase. Biasanya memakan waktu lebih dari 90% waktu yang
dibutuhkan untuk miosis. Secara terinci profase pertama terdiri atas 5 fase yaitu
leptonema (leptoten), Zygonema (zygoten), Pachynema (pachyten), diplonema
(diploten), dan diakinesis.

Profase I
Pada tahap ini terjadi lima proses.Pada tahap ini terjadi lima proses.
1. Laptoten
Leptoten merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi proses-
proses berikut.

a) Kromonemata merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus.


Kromomernya menjadi kelihatan dan serabutnya mungkin telah mengganda tetapi
tidak kelihatan. Biasanya nukleolus dan selaput inti masih ada.

b) Filamen protein mulai terbentuk secara lateral dan kemudian melekat pada
sentromer.
2.Zigoten
Zigoten merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada
tahap ini terjadi proses-proses berikut.

a) Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai berpasangan (sinapsis). Suatu


prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan kromomer.

b) Peristiwa ini merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis. Pasangan
kromosom homolog itu disebut bivalen.

c) Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase.
Replikasi DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten
terbentuk serabut protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada
kromatid. Struktur ini disebutsynaptinemal kompleks. Ternyata elemen lateral ini
saling menarik dan melekatkan kromosom menjadi satu.

d) Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan
kromosom bapak.
3. Pakhiten
Tahap pakhiten merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini
terjadi proses-proses berikut.
a) Kromosom makin pendek karena makin berpilin.
b) Masing-masing bivalen menjadi dua dan terlihat empat benang yang disebut tetrad.
c) Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog.
Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada hubungannya dengan
pindah silang.

4. Diploten
Pada tahap diploten terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada
tahap ini terjadi proses-proses antara lain:

a) pemendekan kromosom berlangsung terus.

b) mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom.

c) bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai
bentuk silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang
sama.
d) synaptinemal kompleks kemudian terlepas dari kromatid.

5. Diakinesis
Pada tahap diakinesis terjadi proses-proses berikut.
a) Pemendekan kromosom mendekati maksimum.
b) Kiasmata mendekati ujung dan jumlahnya makin berkurang.
c) Benang gelendong mulai terbentuk dan selaput inti mulai hilang.
Metafase I
Pada tahap metafase terjadi proses-proses berikut.
1) Benang gelendong menjadi teratur dan beberapa benang melekat pada sentromer.

2) Sentromer dari bivalen terdapat pada bidang metafase yang merupakan pasangan
kromosom, bukan merupakan kromosom tunggal seperti pada metafase dari mitosis.

3) Berderetnya bivalen ini secara rambang, dalam hubungannya dengan kromosom


yang berasal dari pihak ayah dan pihak ibu. Pengaturan kromosom pada metafase ini
adalah akibat pengaruh genetik.

Anafase I
Pada tahap anafase I terjadi tahap-tahap berikut.

1) Pemisahan kromosom homolog selesai kemudian kromosom bergerak ke arah kutub


yang berlawanan. Sentromer tidak membelah dan bagian kromosom yang tertukar
bergerak bersama di mana bagian itu baru saja melekat. Masing-masing kromosom
sekarang mempunyai dua kromatid.
2) Pengaturan kromosom homolog dan perpindahannya ke arah kutub benang
gelendong ini secara kebetulan dan merupakan dasar hukum pemisahan bebas dan
segresi dari Mendel. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom
homolog diberi simbol A dan a, maka gen-gen ini akan memisah ke kutub yang
berlawanan. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom homolog
lain diberi simbol B dan b, maka kedua pasang gen itu akan memisah secara bebas.

Anafase 1

Telofase I
Telofase merupakan tahap yang terjadi proses-proses berikut.

1) Telah terjadi reduksi jumlah kromosom (haploid). Masing-masing kromosom ini


terdiri dari dua kromatid.

2) Tahap ini sangat berbeda-beda antara spesies satu dengan yang lain. Pada
beberapa sel tanaman terbentuk selaput inti dan nukleolus muncul kembali, sedang
pada yang lain tidak terbentuk selaput inti. Replikasi DNA tidak terjadi lagi, tetapi
sintesis protein dapat berlangsung terus.
Telofase 1

Meiosis II
Apabila dilihat dengan mengguinakan mikroskop cahaya, maka terdapat dugaan
bahwa berbagai fase yang berlangsung pada meiosis II ini sama dengan berbagai fase
yang terjadi selama mitosis. Bahkan ada orang yang memiliki anggapan bahwa meiosis
II adalah pembelahan mitosis. Anggapan yang demikian tidak benar sama sekali
dikarenakan beberapa alasan, yaitu:
a. Kromosom yang double pada profase mitosis merupakan hasil duplikasi dari bahan
genetik selama interfase. Sedangkan kromosom yang terlihat dauble pada profase II
meiosis bukan merupakan hasil duplikasi bahan genetik.

b. Kromosom kromosom yang menyusun kromosom mitosis adalah sister chromatic,


sehingga merupakan kromatid yang identik. Sedangkan kromosom yang menytusun
kromosom profase II meiosis bukan merupakan sister chromatic sempurna oleh karena
adanya crossing over yang terjadi pada meiosis I.

c. Meiosis II bertujuan untuk memisahkan kromatid kromatid yang berbeda dari tiap
kromosomnya.

d. Meiosis II menghasilkan reduksi yang sempurna.

e. Meiosis II menghasilkan kombinasi yang baru yang dari gen gen yang berasal tetua
jantan dan betina pada generasi sebelumnya.
f. Meiosis II sangat penting untuk proses seksual.

Profase II
Pada tahap profase II terjadi proses-proses antara lain:
1) kromosom menjadi pendek dan tebal kemudian menjadi kelihatan lagi.
2) kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang metafase.

Metafase II
Pada tahap metafase II ini terjadi proses-proses antara lain:
1) kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid.
2) penyebaran kromatid ke arah kutub secara rambang.
3) sentromer melekat pada benang gelendong.
4) sentromer mulai membelah.
Anafase II
Pada tahap anafase II ini terjadi proses antara lain:
1) sentromer dari masing-masing kromosom telah membelah dan kromatid telah
memisah dan menjadi satu kromosom;
2) kromosom baru itu bergerak menuju kutub.

Anafase 2
Telofase II
Pada tahap telofase II ini terjadi proses antara lain:
1) selaput inti terbentuk mengelilingi empat hasil pembelahan;
2) bentuk kromosom tidak jelas;
3) masing-masing inti mengandung satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan
haploid;
4) terjadi modifikasi sel lebih lanjut untuk menghasilkan gamet.

telofase 2
PEMBELAHAN MEIOSIS LENGKAP

Anda mungkin juga menyukai