Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

MACAM-MACAM MUTASI DAN MUTASI YANG ACAK

Mutasi Germinal dan Mutasi Somatik

a. Mutasi Germinal : terjadi pada sel-sel germ


Akibat mutasi yang dominan dapat terkspresi pada turunan. Jika mutasi
germinal bersifat resesif maka efek mutasinya tidak terdeteksi karena kondisi
heterozigot. Apabila mutasi germinal terjadi pada sebuah sel gamet (spermatozoa
atau ovum), maka hanya satu turunan yang mewarisi gen mutan tersebut, jika
yang mutasi yaitu satu sel spermatogonium atau satu oogonium maka beberapa
gamet akan mewarisi gen mutan tersebut.
Contoh mutasi germinal : pada populasi domba di Dover, terjadi mutasi
germinal dominan yang memunculkan galur domba mutan berkaki pendek yang
disebut Ancon breed, oleh Seth Wright tahun 1971 di wilayah peternakannya.

b. Mutasi Somatik : terjadi pada sel-sel somatic


Akibat mutasi somatic dapat diwariskan melalui reproduksi aseksual dan seksual.
Contoh mutasi somatic yaitu : terjadi pada sel tertentu pada mata tunas tanaman
jeruk dimana sel yang bermutasi akan menurunkan sel germ jika mata tunas itu
tumbuh dan berkembang menjadi cabang tanaman jeruk. Terlihat bahwa akibat
mutasi somatic pada sel mata tunas yang diwariskan ke generasi individu melalui
reproduksi seksual. Apabila cabang yang membawahi gen mutan tadi
dicangkokkan yang dihasilkan mewarisi gen mutan tersebut secara aseksual.

Mutasi Kromosom dan Mutasi Gen

a. Mutasi gen : berupa perubahan urut-urutan DNA termasuk substitusi


pasangan basa serta adisi atau delesi satu atau lebih dari satu pasangan
basa.
Terdapat macam-macam mutasi gen yaitu :
1. Mutasi pergantian
Perubahan yang terjadi pada suatu gen berupa pergantian satu basing
basa oleh pasangan basa lainnya, misalnya pasangan AT diganti
dengan pasangan GS.
2. Mutasi transisi
Terjadi suatu pergantian basa purin dengan basa purin atau pergantian
suatu basa pirimidin dengan pirimidin lainnya.
Contohnya yaitu AT GS, GS AT, TA SG, SG TA.
3. Mutasi transversi
Suatu pergantian pasangan basa purin-pirimidin dengan pasangan basa
pirimidin-purin di tapak (posisi) yang sama.
Contohnya yaitu AT TA, GS SG, dan SG TA.
4. Mutasi misens
Terjadi perubahan satu kode genetika, sehingga asam amino yang
terkait (pada polipeptida) berubah.
5. Mutasi nonsense
Pergantian pasangan basa yang berakibat terjadinya suatu kode
genetika pengkode asam amino menjadi kode genetika pengkode
terminasi.
6. Mutasi netral
Pergantian suatu pasangan basa yang terkait terjadinya perubahan
suatu kode genetika, yang menimbulkan perubahan asam amino
terkait, tetapi tidak sampai mengakibatkan perubahan fungsi protein.
7. Mutasi diam
Terjadi pergantian suatu pasangan basa pada gen yang menimbulkan
perubahan satu kode genetika, tetapi tidak mengakibatkan perubahan/
pergantian asam amino yang dikode.
8. Mutasi perubahan rangka
Terjadi marena delesi satu atau lebih dari pasangan basa dalam satu
gen.
9. Mutasi ke depan (Forward Mutation)
Mutasi yang mengubah Wild type
10. Mutasi balik (Reverse mutation)
Memulihkan fungsi protein sepenuhnya terjadi jika mutasi itu terjadi
tepat pada tapak yang sama (pada gen) tempat berlangsungnya mutasi
sebelumnya, yang memulihkan urut-urutan nukleotida mula-mula
(wild-type).
Gambar 2.3. bagan kejadian reverse mutation

11. Mutasi penekan (Intragenic suppressor mutation)


Berupa mutasi pergantian basa.
Terdapat dua pola mekanisme, yaitu :
 Perubahan basa nukleotida lain dalam triplet yang
mentranskripsi kode genetika yang sama.
 Perubahan basa nukleotida lain dalam triplet yang
mentranskripsi kode genetika lain.
Gen yang menyebabkan supresi mutasi pada gen lain disebut gen
supresor atau suppressor genes.
Supresor-supresor mutasi nonsen dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
untuk kode genetika UAG, UAA, dan UGA.

b. Mutasi Kromosom
Dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Berupa perubahan struktur kromosom
Merupakan mutasi kromosom dapat berupa perubahan jumlah gen dan
perubahan lokasi gen.
2. Berupa perubahan jumlah kromosom yaitu :
 Fusi sentrik : dua kromosom non homolog bergabung menjadi
satu
 Fisi sentrik : satu kromosom terpisah menjadi dua kromosom.
 Aneuploidy : satu atau lebih dari satu kromosom pada suatu
pasang kromosom hilang atau bertambah
 Monoploidi : jumlah perangkat kromosom lebih dari dua

Mutasi Spontan dan Mutasi Tereduksi


Sebagian mutasi diketahui menimbulkan variasi nutrisional atau
biokimiawi, menyimpang dari kondisi normal. Contohnya yaitu pada
bakteri dan jamur.
Mutasi letal yang mengakibatkan suatu sel atau makhluk hidup
tidak dapat hidup. Misalnya pada bakteri berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mensintesis amino yang spesifik.

MUTASI YANG ACAK


 Mutasi merupakan perkecualian yang jarang terhadap keteraturan
proses replikasi DNA
 Mutasi merupakan kejadian kebetulan atau acak, karena tidak ada
cara untuk mengetahui apakah suatu gen tertentu akan bermutasi
pada suatu sel tertentu atau suatu generasi tertentu.
 Mutasi tidak terarah, karena tidak diarahkan untuk kepentingan
adaptasi.

Gambar 2.5. Bagan percobaan yang menggunakan teknik replica plating untuk
membuktikan bahwa mutasi terjadi begitu saja dan tidak diarahkan untuk
kepentingan adaptasi. Untuk kepentingan penyederhanaan, hanya empat koloni
saja yang ditunjukkan pada tiap cawan, yang sebenarnya tiap cawan berisi 50-100
koloni.

Anda mungkin juga menyukai