Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Reliabilitas

Uji realibilitas adalah koefisien yang menunjukkan sejauh mana


instrument / alat pengukur dapat dipercaya artinya, apabila suatu instrument
digunakan berulang-ulang untuk mengukur suatu hal yang sama, maka hasilnya
relative stabil atau konsisten. (Khumaedi, 2012). Uji reliabilitas berfungsi untuk
mengetahui kekonsistenan suatu pengukuran apabila dilakukan perhitungan ulang.
Misalnya, tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan mengetik. Jika tes ini
dapat diandalkan, maka diharapkan seorang siswa yang menerima skor tinggi
pada kali pertama ia mengikuti tes untuk menerima skor tinggi pada saat
berikutnya ia mengikuti tes (Fraenkel et al, 2012).
Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut
koefisien realibilitas berkisar antara 0 sampai 1, apabila semakin tinggi angka
reliabilitas maka semakin konsisten hasil pengukurannya (Khumaedi, 2012).

Metode tes ulang


Metode uji-ulang melibatkan pemberian tes yang sama dua kali pada
kelompok sampel yang sama dengan waktu yang berbeda. Koefisien reliabilitas
kemudian dihitung untuk menunjukkan hubungan antara dua skor yang diperoleh
(Fraenkel et al, 2012).
Selang waktu antara pelaksanaan pengujian yang pertama dan kedua
tergantung dari instrument yang dikembangkan. Instrument yang bersifat untuk
meramalkan keberhasilan dalam pekerjaan atau yang lainnya, maka selang
pelaksanaannya beberapa tahun. Untuk instrument misalnya hasil belajar,
motivasi belajar selang waktu kemungkinannya lebih pendek antara 2 sampai 3
minggu (Khumaedi, 2012).
Koefisien reliabilitas akan dipengaruhi oleh lamanya waktu yang berlalu
antara dua tes. Semakin lama selang waktunya maka kemungkinan semakin
rendah juga koefisien reliabilitas, karena ada kemungkinan lebih besar dari
perubahan pada individu yang mengikuti tes. Dalam memeriksa bukti keandalan
pengujian ulang, selang waktu yang tepat harus dipilih. Interval ini harus bahwa
selama mana individu akan diasumsikan untuk mempertahankan posisi relatif
dalam kelompok yang bermakna (Fraenkel et al, 2012).
Ketika para peneliti menilai seseorang sebagai berbakat akademis,
misalnya, atau terampil dalam mengetik atau memiliki konsep diri yang buruk,
mereka menganggap bahwa karakteristik ini akan terus membedakan individu
untuk beberapa periode waktu. Tidak mungkin untuk mempelajari variabel yang
tidak memiliki stabilitas pada individu (Fraenkel et al, 2012).
Para peneliti tidak mengharapkan semua variabel sama-sama stabil.
Pengalaman menunjukkan bahwa beberapa kemampuan (seperti menulis) lebih
mudah berubah daripada yang lain (seperti penalaran abstrak). Beberapa
karakteristik pribadi (seperti harga diri) dianggap lebih stabil daripada yang lain
(seperti minat kejuruan remaja) (Fraenkel et al, 2012). Berikut adalah cara
menentukan koefisien reliabilitas metode tes ulang.

Tabel .Penentuan koefisien reliabilitas metode tes ulang

Rujukan
Fraenkel, IR., Wallen, N.E & Hyun, H.H. 2012. How to design and evaluate
Research in Education .Eight Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.
Khumaedi, M. 2012. Reliabilitas Instrumen Penelitian Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Teknik Mesin, Vol.12 (1): 25-30.

Anda mungkin juga menyukai