Anda di halaman 1dari 7

Ribosom – Pengertian, Struktur,

Fungsi, dan Gambarnya


By Guru BiologiPosted on 20 July 2019
Daftar Isi Artikel :

Pengertian, Struktur, Fungsi, dan Gambar


Ribosom
Ribosom – Kupas tuntas tentang ribosom !
sekarang ekosistem.co.id akan masuk dalam pembahasan inti tentang
pengertian ribosom, struktur ribosom, dan disertakan gambarnya. Simak
penjelasan dibawah ini !

A.Pengertian Ribosom

ribosom

Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam
sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam
amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai “dogma
sentral,” adalah DNA yang digunakan untuk membuat RNA, yang, pada
gilirannya, digunakan untuk membuat protein.

Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan protein. Ribosom dibagi
menjadi dua sub unit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat
subunit kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar
kepada tRNA dan asam amino.

B.Struktur Ribosom

Sub unit besar & kecil


Ribosom

Kedua Komponen Struktur ribosom yaitu subunit kecil dan subunit besar.
Subunit masih saling berkaitan atara satu dan lainnya dalam
pembentukan protein baru yang akan dihasilkan dan kedua subunit terdiri
dari untaian beberapa RNA dan berbagai macam protein.

Subunit kecil:
subunit ini sebenarnya tidak memiliki ukuran yang terlalu kecil, hanya lebih
kecil dibandingkan dengan subunit besar. Subunit kecil berguna untuk
mengalirkan/menyampaikan informasi selama sintesis protein. Hal ini
disebut dengan sebutan “40S” dalam sel eukariotik dan “50S” dalam sel
prkariotik.

Subunit besar:
subunit besar berisi sebuah lokasi/tempat dimana ikatan baru yang akan
dibuat untuk membuat protein. Hal ini disebut dengan “60S” dalam sel
eukariotik dan “50S” dalam sel prokariotik
sedangkann Hruf “S” maksudnya adalah satuan ukuran dan singakatan
dari unit Sverdberg.

Baca Juga : 16 Bakteri Yang Menguntungkan Manusia – Penjelasan


Terlengkapnya

1. Sintesis Protein

Tugas utama dari ribosom adalah untuk membuat protein untuk sel. Ada
banyak jumlah/ratusan protein yang sangat diperlukan untuk sel, sehingga
ribosom memberikan perunjuk khusus cara untuk membuat setiap protein,
hal ini datang dari inti dalam bentuk RNA. MRNA (Massenger RNA)
memberi pesan khusus dalam bentuk kode-kode tertentu bertujuan agar
ribosom dapat tahu bagai mana membentuk protein

2. Translasi

Translasi adalah proses mengambilnya informasi dari MRNA dan


mengubahnya menjadi dalam bentuk protein. Berikut ada beberapa
langkah ribosom untuk membuat protein adalah sebagai berikut:

Kedua subunit digabungkan bersama dengan MRNA (Messenger RNA).


Ribosom menemukan starter (memulai) tempat yang benar pada RNA
disebut Kolon.
Ribosom bergerak kebagian bawah RNA, kemudian membaca petunjuk
tentang asam amino untuk melekatkan protein. Setiap tiga huruf tersebut
pada RNA merupakan asam amino baru.
Ribosom akan menempel pada asam amono untuk membentuk dan
membangun protein.
Ribosom akan berhenti membentuk protein ketika sudah mencapai kode
“stop” dalam RNA ini akan mengatakan bahwa protein sudah siap.

C. Fungsi Ribosom
Fungsi utama ribosom adalah sebagai berikut:

Sebagai tempat sintesi protein.


Sebagai mesin yang mengatur dan memiliki komponen-komponen yang
terlibat dalam sintesis protein.
Digunakan untuk mengikat asam-asam amino yang ada di sitiplasma.

1. Struktur Ribosom

Ribosom merupakan organel berupa padatan yang tidak bermembran dan


berukuransangat kecil (20-25 nm). Ribosom tersusun sebagian besar atas RNA
(Ribonucleic Acid) sekitar 60% dan protein sebesar 40%. RNA ribosom (rRNA)
disintesis didalam nukleolus inti sel dan diekspor serta difungsikan di sitoplasma.
Ribosom berfungsi sebagai alat untuk sintesis protein. Ribosom yang bekerja
menyintesis protein berada dalam suatu unit yakni gabungan antara sub unit besar
dan sub unit kecil. Kedua sub unit tersebut berhubungan dalam suatu ikatan yang
distabilkan oleh ion magnesium. Ribosom merupakan organel berbentuk butiran
kecil (nucleoprotein) yang tersebar di dalam sitoplasma dan ada yang melekat
pada permukaan eksternal dari Retikulum Endoplasma. Pada dasarnya, ribosom
eukaryot berukuran sedikit lebih besar daripada ribosom prokaryot (Biology,
Science, & Page, 2011; Bray, Johnson, Raff, & Walter, 2009).
Di dalam ribosom diketahui terdapat 3 bagian yang memiliki fungsi tersendiri,
yaitu bagian E (exit site), bagian P (peptidil site), dan bagian A (aminoacyl site).
Bagian/situs P merupakan tempat pengikatan tRNA yang membawa rantai
polipeptida yangsedang tumbuh, situs A merupakan tempat pengikatan tRNA
yang membawa asamamino yang akan ditambahkan pada rantai polipeptida,
sedangkan situs E merupakan tempat keluarnya tRNA yang sudah
terdeasilisasi.Terdapat dua macam persebaran butiran nucleoprotein pada
permukaan ribosom. Butiran nukleoprotein yang tersebar bebas pada sitoplasma
disebut ribosom bebas, sedangkan butiran nukeloprotein yang menempel pada
permukaan retikulumendoplasma disebut ribosom terikat. Ribosom bebas
berperan dalam proses sintesisenzim, sedangkan ribosom terikat berfungsi dalam
sintesis protein (Karp, 2010).

Gambar 1. Struktur Ribosom yang berfungsi untuk melaksanankan sintesis


protein (Bray et al., 2009)
Ribosom memainkan peran sentral dalam sintesis protein, berorientasi pada
mRNA dan asam amino – tRNA sehingga membawa kode genetikyang dapat
dibaca secara akurat dan pembentukan ikatan peptida katalisator untuk
menghubungkan asam amino menjadi polipeptida. Ribosom merupakan partikel
yang terbuat dari RNA ribosomal (rRNA) dan protein yang berada dalam
sitoplasma dan pada eukariota terdapat dalam matriks mitokondria dan stroma
kloroplas. Di dalam sitoplasma eukariotik, ribosom terjadi baik bebas dalam
sitosol dan terikat pada membran retikulum endoplasma dan membran
luar nuclear envelope. Ribosom prokariota (Archae dan Bakteri) lebih kecil
daripada eukariota, meskipun banyak protein ribosomal, faktor penerjemahan, dan
tRNA yang digunakan oleh Archaea menyerupai rekan-rekan eukariotik yang
lebih dekat untuk melakukan komponen sebanding dengan bakteri (Bray et al.,
2009). Bentuk dari ribosom bakteri khas dan diperlihatkan oleh mikroskop
elektron pada Gambar 2.

Gambar 2. Ribosom Bakteri. (a) Mikrograf electron menunjukkan intact


ribosomes sebagai subunit individual (TEM). (b) Dua model structural,
berdasarkan mikrograf, menunjukkan dua pandangan, dimana ribosoms
mengalami rotasi 90°. Ribosom bakteri memiliki diameter 25 nm. (Ribosom pada
sitoplasma eukariotik hampir memiliki kesamaan dalam hal bentuk dan diameter
sekitar 30 nm) (Bray et al., 2009)..

Ribosom pada bakteri juga dibangun dari dua subunit yang tidak sesuai disebut
subunit besar dan subunit kecil. Ribosom bakteri memiliki sedimentasi yang
koefesien sekitar 70S yang dibangun dari subunit kecil 30S dan subunit besar 50S.
Ribosom eukariotik yang setara adalah ribosom 80S yang terdiri dari subunit 40S
dan subunit 60S.
Ribosom prokariotik mengandung protein lebih sedikit, serta sensitif terhadap
berbagai inhibitor sintesis protein, dan memiliki molekul RNA yang lebih kecil
(terdiri satu dan lebih sedikit RNA) dibandingkan dengan ribosom eukariotik.
rRNA yang dihasilkan lebih besar dari prekursor molekul dengan reaksi
pembelahan dan pengolahan. Selama peristiwa pengolahan, rRNA menjadi
terkait dengan protein ribosom dan merakit sendiri menjadi subunit yang kecil
dan besar, yang datang bersama-sama hanya setelah mengikat mRNA. X-ray
kristalografi telah memungkinkan pengaturan semua protein tunggal dan
molekul RNA dari subunit kecil dan besar dari ribosom bakteri yang bisa
ditentukan dengan tepat hingga ke tingkat atom. Venkatraman Ramakrishanan,
Thomas Steits A, dan Ada E. Yonath dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang
Kimia pada tahun 2009.
Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi maka sel tersebut memiliki
ribosom yang banyak. Ribosom membangun protein pada dua lokasi pada
sitoplasma, setiap saat ribosom bebas tersebar didalam sitosol, sedangkan
ribosom terikat tersebar didalam sis luar retikulum endoplasma atau selaput
nukleus. Kedua ribosom ini memiliki struktur yang identik secara struktural dan
ribosom dapat berganti-ganti perannya. Sebagian besar protein yang dibuat
diribosom bebas berfungsi dalam sitosol contohnya, enzim yang mengkatalisis
langkah pertama penguraian gula. Sedangkan ribosom yang terikat umunya
membuat protein yang nantinya akan disisipkan dalam membran untuk dikemas
menjadi organel tertentu.

Gambar 3. Peran dari ribosom dalam sintesi protein, karena sel eukariotik
menyediakan informasi genetiknya didalam nukleus tetapi sintesis proteinnya
terjadi didalam sitoplasma, semua protein dibutuhkan untuk mentransportasikan
keluar ke sitoplasma, dan banyak dari molekul RNA dan subunit ribosom
dibutuhkan untuk sintesis protein (Bolsover, Hyams, Shephard, White, &
Wiedemann, 2004)..

2. Fungsi Ribosom

Dalam sel, ribosom berada di dua area sitoplasma. Beberapa ribosom ditemukan
tersebar dalam sitoplasma yang disebut sebagai ribosom bebas. Sedangkan
ribosom lain yang menempel pada retikulum endoplasma disebut ribosom
terikat. Oleh karena itu, permukaan retikulum endoplasma dimana terdapat
ribosom menempel disebut retikulum endoplasma kasar (RER). Baik ribosom
bebas maupun ribosom terikat memiliki struktur yang mirip dan sama-sama
bertanggung jawab untuk memproduksi protein. Fungsi utama ribosom adalah
menyusun asam amino untuk membentuk protein tertentu. Ribosom dapat
melakukan sintesis protein dengan tepat karena urutan penyusunan asam amino
selama sintesis protein ditentukan oleh mRNA. mRNA disintesis dalam nukleus
kemudian dibawa ke sitoplasma untuk melanjutkan proses sintesis protein.
Dalam sitoplasma, dua subunit ribosom akan menempel di sekitar polimer mRNA
yang kemudian dengan bantuan RNA transfer (tRNA) akan menjalani proses
sintesis protein sesuai dengan kode genetik. Seluruh proses sintesis protein
disebut juga sebagai dogma sentral. Biasanya protein yang disintesis oleh
ribosom bebas hanya digunakan di dalam sitoplasma. Sedangkan molekul protein
yang diproduksi oleh ribosom terikat akan dibawa ke luar sel.Bila dilihat dari
fungsi utama ribosom yakni proses sintesis protein, maka tanpa adanya ribosom
suatu sel tidak akan bisa berfungsi.
Dalam menjalankan fungsinya, ribosom dibantu oleh beberapa komponen, yaitu
:

1. mRNA

mRNA merupakan tempat cetakan protein. mRNA merupakan salinan suatu


gendi dalam DNA di dalam inti, yang kemudian diekspor menuju sitoplasma
untuk diterjemahkan sebagai protein dengan bantuan ribosom.

2. Asam amino
3. tRNA

tRNA merupakan pembawa asam amino spesifik. tRNA memiliki antikodontriplet


yang komplemen dengan kodon yang terdapat pada mRNA. Denganadanya
komplementasi antara kodon dengan antikodon, maka urutan asam aminoakan
didikte oleh urutan kodon mRNA.

4. Faktor-faktor

Ada 3 kelompok faktor yang terlibat dalam sintesis protein, yaitu faktor
inisiasi,elongasi dan terminasi. Faktor inisiasi merupakan faktor yang mengawali
pembentukan rantai peptida, faktor elongasi merupakan faktor yang
berperandalam pemanjangan rantai peptida, sedangkan faktor terminasi
berperan dalam penghentian pemanjangan rantai peptida dan mengakhiri
sintesis protein.

Anda mungkin juga menyukai