A.Pengertian Ribosom
ribosom
Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam
sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam
amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai “dogma
sentral,” adalah DNA yang digunakan untuk membuat RNA, yang, pada
gilirannya, digunakan untuk membuat protein.
Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan protein. Ribosom dibagi
menjadi dua sub unit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat
subunit kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar
kepada tRNA dan asam amino.
B.Struktur Ribosom
Kedua Komponen Struktur ribosom yaitu subunit kecil dan subunit besar.
Subunit masih saling berkaitan atara satu dan lainnya dalam
pembentukan protein baru yang akan dihasilkan dan kedua subunit terdiri
dari untaian beberapa RNA dan berbagai macam protein.
Subunit kecil:
subunit ini sebenarnya tidak memiliki ukuran yang terlalu kecil, hanya lebih
kecil dibandingkan dengan subunit besar. Subunit kecil berguna untuk
mengalirkan/menyampaikan informasi selama sintesis protein. Hal ini
disebut dengan sebutan “40S” dalam sel eukariotik dan “50S” dalam sel
prkariotik.
Subunit besar:
subunit besar berisi sebuah lokasi/tempat dimana ikatan baru yang akan
dibuat untuk membuat protein. Hal ini disebut dengan “60S” dalam sel
eukariotik dan “50S” dalam sel prokariotik
sedangkann Hruf “S” maksudnya adalah satuan ukuran dan singakatan
dari unit Sverdberg.
1. Sintesis Protein
Tugas utama dari ribosom adalah untuk membuat protein untuk sel. Ada
banyak jumlah/ratusan protein yang sangat diperlukan untuk sel, sehingga
ribosom memberikan perunjuk khusus cara untuk membuat setiap protein,
hal ini datang dari inti dalam bentuk RNA. MRNA (Massenger RNA)
memberi pesan khusus dalam bentuk kode-kode tertentu bertujuan agar
ribosom dapat tahu bagai mana membentuk protein
2. Translasi
C. Fungsi Ribosom
Fungsi utama ribosom adalah sebagai berikut:
1. Struktur Ribosom
Ribosom pada bakteri juga dibangun dari dua subunit yang tidak sesuai disebut
subunit besar dan subunit kecil. Ribosom bakteri memiliki sedimentasi yang
koefesien sekitar 70S yang dibangun dari subunit kecil 30S dan subunit besar 50S.
Ribosom eukariotik yang setara adalah ribosom 80S yang terdiri dari subunit 40S
dan subunit 60S.
Ribosom prokariotik mengandung protein lebih sedikit, serta sensitif terhadap
berbagai inhibitor sintesis protein, dan memiliki molekul RNA yang lebih kecil
(terdiri satu dan lebih sedikit RNA) dibandingkan dengan ribosom eukariotik.
rRNA yang dihasilkan lebih besar dari prekursor molekul dengan reaksi
pembelahan dan pengolahan. Selama peristiwa pengolahan, rRNA menjadi
terkait dengan protein ribosom dan merakit sendiri menjadi subunit yang kecil
dan besar, yang datang bersama-sama hanya setelah mengikat mRNA. X-ray
kristalografi telah memungkinkan pengaturan semua protein tunggal dan
molekul RNA dari subunit kecil dan besar dari ribosom bakteri yang bisa
ditentukan dengan tepat hingga ke tingkat atom. Venkatraman Ramakrishanan,
Thomas Steits A, dan Ada E. Yonath dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang
Kimia pada tahun 2009.
Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi maka sel tersebut memiliki
ribosom yang banyak. Ribosom membangun protein pada dua lokasi pada
sitoplasma, setiap saat ribosom bebas tersebar didalam sitosol, sedangkan
ribosom terikat tersebar didalam sis luar retikulum endoplasma atau selaput
nukleus. Kedua ribosom ini memiliki struktur yang identik secara struktural dan
ribosom dapat berganti-ganti perannya. Sebagian besar protein yang dibuat
diribosom bebas berfungsi dalam sitosol contohnya, enzim yang mengkatalisis
langkah pertama penguraian gula. Sedangkan ribosom yang terikat umunya
membuat protein yang nantinya akan disisipkan dalam membran untuk dikemas
menjadi organel tertentu.
Gambar 3. Peran dari ribosom dalam sintesi protein, karena sel eukariotik
menyediakan informasi genetiknya didalam nukleus tetapi sintesis proteinnya
terjadi didalam sitoplasma, semua protein dibutuhkan untuk mentransportasikan
keluar ke sitoplasma, dan banyak dari molekul RNA dan subunit ribosom
dibutuhkan untuk sintesis protein (Bolsover, Hyams, Shephard, White, &
Wiedemann, 2004)..
2. Fungsi Ribosom
Dalam sel, ribosom berada di dua area sitoplasma. Beberapa ribosom ditemukan
tersebar dalam sitoplasma yang disebut sebagai ribosom bebas. Sedangkan
ribosom lain yang menempel pada retikulum endoplasma disebut ribosom
terikat. Oleh karena itu, permukaan retikulum endoplasma dimana terdapat
ribosom menempel disebut retikulum endoplasma kasar (RER). Baik ribosom
bebas maupun ribosom terikat memiliki struktur yang mirip dan sama-sama
bertanggung jawab untuk memproduksi protein. Fungsi utama ribosom adalah
menyusun asam amino untuk membentuk protein tertentu. Ribosom dapat
melakukan sintesis protein dengan tepat karena urutan penyusunan asam amino
selama sintesis protein ditentukan oleh mRNA. mRNA disintesis dalam nukleus
kemudian dibawa ke sitoplasma untuk melanjutkan proses sintesis protein.
Dalam sitoplasma, dua subunit ribosom akan menempel di sekitar polimer mRNA
yang kemudian dengan bantuan RNA transfer (tRNA) akan menjalani proses
sintesis protein sesuai dengan kode genetik. Seluruh proses sintesis protein
disebut juga sebagai dogma sentral. Biasanya protein yang disintesis oleh
ribosom bebas hanya digunakan di dalam sitoplasma. Sedangkan molekul protein
yang diproduksi oleh ribosom terikat akan dibawa ke luar sel.Bila dilihat dari
fungsi utama ribosom yakni proses sintesis protein, maka tanpa adanya ribosom
suatu sel tidak akan bisa berfungsi.
Dalam menjalankan fungsinya, ribosom dibantu oleh beberapa komponen, yaitu
:
1. mRNA
2. Asam amino
3. tRNA
4. Faktor-faktor
Ada 3 kelompok faktor yang terlibat dalam sintesis protein, yaitu faktor
inisiasi,elongasi dan terminasi. Faktor inisiasi merupakan faktor yang mengawali
pembentukan rantai peptida, faktor elongasi merupakan faktor yang
berperandalam pemanjangan rantai peptida, sedangkan faktor terminasi
berperan dalam penghentian pemanjangan rantai peptida dan mengakhiri
sintesis protein.