dan fungsional sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari
masing – masing makhluk hidup. Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel yang
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Seluruh organisme, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia tersusun atas sel-sel.
Dari satu biji kacang hijau, bisa tumbuh jadi tumbuhan kacang yang punya
batang, daun, sampai bunga. Perubahan dari biji sampai menjadi tumbuhan
kacang terjadi karena sel-sel dari biji tersebut terus bertambah. Dari satu sel
sperma dan sel ovum, berubah menjadi zigot, kemudian janin, bayi, remaja,
hingga dewasa. Kita yang berasal dari dua sel, bisa tumbuh menjadi triliunan sel.
Setiap organisme mulai dari organisme kecil seperti bakteri hingga organisme
kompleks seperti hewan, tumbuhan, dan manusia, semuanya mengalami
pembelahan sel.
a. Membran Plasma
Membran plasma dikenal sebagai membran sel atau plasmalema
(plasma = cairan, lemma = selaput). Jadi membran plasma merupakan
selaput tipis yang melindungi inti sel dan sitoplasma serta menjadi
pemisah antara isi sel dengan lingkungan luarnya. Membran plasma
mempunyai ketebalan diantara 7,5 sampai 8 nanometer. Membran
plasma terdiri dari dua lapis lipid dan molekul-molekul protein.
Molekul protein dan lipid/lemak yang terdapat di membrane plasma
senantiasa bergerak, oleh karena itu struktur membrane plasma disebut
sebagai Fillid Mosaic Membrane. Membrane plasma juga memiliki
fungsi yang penting, yaitu mengatur keluar masuknya zat-zat dari dan
ke dalam sel. Hal ini disebabkan membrane sel bersifat selektif
permeable, yaitu mampu menyeleksi zat-zat yang akan masuk ke
dalam sel. Selain itu membrane plasma juga berfungsi sebagai tempat
terjadinya beberapa reaksi kimia, pemindah sinyal dan informasi antara
lingkungan luar dan dalam sel serta merupakan bagian penting bagi
transfer energy dan system penyimpanan.
b. Protoplasma
Protoplasma adalah bagian dari sel yang mencakup nucleus dan
sitoplasma. Dengan kata lain, sel minus membrane plasma.
Protoplasma terletak disebelah dalam dinding sel. Selain itu proplasma
merupakan segumpalan massa yang memiliki struktur kimiawi, fisiko
kimiawi dan tanda-tanda kehidupan yang serupa untuk semua sel.
Struktur protoplasma diindentifikasikan berupa cairan yang semi
transparan, kental dan elastis. Yang mana 75 – 80% air dan sisanya
berupa padat terutama protein, lipid, karbohidrat, garam-garam
mineral, minyak, kristal, tannin, nukleotida dan asam nukleat.
c. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus dalam membrane
plasma. Yang mana merupakan komponen protoplasma yang terdapat
dalam sel dan luar nucleus atau antara membrane plasma dan nucleus.
Sitoplasma atau plasma sel berupa cairan yang bersifat koloid, jernih
dan homogen yang dikelilingi oleh membrane plasma. Sitoplasma
dibagi menjadi dua zona konsentris, yaitu endoplasma dan ektoplasma.
Endoplasma adalah matriks sitoplasma yang berbentuk cairan terletak
disekeliling sentrosom. Adapun ektoplasma adalah matriks sitoplasma
yang berbentuk jeli dan terletak dibawah membrane plasma. Meskipun
semua sel memiliki sitoplasma, akan tetapi setiap jaringan maupun
spesies memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda antara satu dengan yang
lain. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari
protoplasma. Pada sitoplasma juga terdapat kerangka sel
(sitoskeleton), berbagai organel dan vesikula (gelembung) serta sitosol
yang berupa cairan tempat organel melayang-layang didalamnya.
Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula
dan menjadi tempat banyak reasi biokimiawi serta perantara transfer
bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Adapun butir-butir bebas
yang terdapat dalam sitoplasma adalah sferosom, ribosom, RE,
diktiosom (komplek golgi), mikrobodi, mikrotubula, dan mitokondria.
Dalam sel tumbuhan sitoplasa selalu bergerak menunjukkan sifat
kehidupan. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut visitalis.
Biasanya pada sel tumbuhan gerak sitoplasma dibagi menjadi dua,
yaitu gerak rotasi dan gerak sirkulasi. Gerak rotasi (siklosis) yaitu
gerakan sitoplasma yang melingkar secara tetap. Sedangkan gerak
sirkulasi yaitu gerakan lebih dari satu arah atau gerakan seakan-akan
tidak menentu.
d. Organel Sel
Organel sel adalah organ-organ kecil (struktur submikroskopik) yang
bertanggung jawab terhadap masalah kehidupan dalam sel. Organel sel
tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, akan tetapi
harus menggunakan mikroskop electron. Adapun macam-macam
organel sel adalah sebagai berikut:
Nukleus (inti sel)
Retikulum Endoplasma (RE)
Ribosom
Kompleks Golgi
Lisosom
Badan Mikro
Mitokondria
Plastida
Kloroplas
Kromoplas
Vakuola
Mikrofilamen
Mikrotubulus
Dinding Sel
Pembelahan Sel
Seluruh organisme, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia tersusun atas sel-sel.
Dari satu biji kacang hijau, bisa tumbuh jadi tumbuhan kacang yang punya
batang, daun, sampai bunga. Perubahan dari biji sampai menjadi tumbuhan
kacang terjadi karena sel-sel dari biji tersebut terus bertambah. Dari satu sel
sperma dan sel ovum, berubah menjadi zigot, kemudian janin, bayi, remaja,
hingga dewasa. Kita yang berasal dari dua sel, bisa tumbuh menjadi triliunan sel.
Setiap organisme mulai dari organisme kecil seperti bakteri hingga organisme
kompleks seperti hewan, tumbuhan, dan manusia, semuanya mengalami
pembelahan sel.
Ahli biologi membedakan proses pembelahan diri menjadi tiga jenis, yaitu
amitosis, mitosis, dan meiosis.
Pada pembelahan ini setiap sel terbelah menjadi dua. Pembelahan inti
(kariokinesis) diikuti dengan sitoplasma (sitokinesis). Selama amitosis
berlangsung, inti sel memanjang dan tampak ada benang di dalamnya. Dengan
adanya tekanan, inti sel terbelah menjadi dua kemudian diikuti dengan pembagian
sitoplasma sehingga terbentuk dua sel. Pembelahan sel amitosis disebut
juga pembelahan biner atau pembelahan langsung. Amitosis pada organisne
uniseluler bertujuan menghindari kepunahan jenisnya. Pada eukariotik, yang
mengalami amitosis, membran nuklir tetap utuh. Tetapi amitosis bukanlah proses
yang kompleks jika dibandingkan dengan mitosis yang terjadi melalui beberapa
fase. Pada eukariotik, yang mengalami amitosis, membran nuklir tetap utuh.
Tetapi, amitosis bukanlah proses yang kompleks jika dibandingkan
dengan mitosis yang terjadi dalam beberapa fase. Penggandaan keduanya sering
menyebabkan multinuklir.
2. Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak
dengan jumlah kromosom yang sama seperti sel induknya. Pembelahan
mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik, sedangkan sel
prokariotik tidak dapat melakukannya. Kenapa? Alasannya karena sel
prokariotik tidak memiliki nukleus (inti sel), membran inti sel,
dan mitokondria, sedangkan mitosis memerlukan organel-organel
tersebut.
Di bagian luar inti sel terdapat sentrosom, yaitu organel sel yang berfungsi untuk
mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar tetap sama
selama pembelahan sel. Nah, kalau pada sel hewan, setiap sentrosom akan
mengandung sepasang sentriol yang berbentuk seperti badan silindris kecil.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S
(sintesis), dan fase G2 (gap kedua).
3. Pembelahan Meiosis
Meiosis sangat mirip dengan mitosis. Perbedaan utamanya adalah meiosis
terdiri atas dua kelompok pembelahan, meiosis I dan meiosis II (Gambar
2.7). Pada I, kromosom homolog memasangkan diri pada lempeng
metafase dan kemudian berpindah ke kutub yang berlawanan. Pada
meiosis II, kromosom tersebar di sepanjang lempeng metafase dan
kromatid saudara saling berpisah dan berpindah ke kutub yang
berlawanan. Karena itu meiosis II bersifat analog pada mitosis. Berikut ini
adalah ringkasan setiap tahapan meiosis.
Profase I dimulai sama dengan profase dalam mitosis. Nukleolus
menghilang, kromatin memadat menjadi kromosom, selaput inti terpecah,
dan aparatus gelendong terbentuk. Namun ketika kromosom memadat,
perilakunya berbeda dengan mitosis. Selama profase I, kromosom saling
berpasangan, sebuah proses yang dinamakan sinapsis. Pasangan
kromosom homolog ini disebut tetrad (sebuah kelompok yang terdiri atas
empat kromatid) atau bivalen. Selama sinapsis, daerah-daerah yang
berhubungan membentuk asosiasi dekat yang disebut kiasmata di
sepanjang kromatid tak bersaudara. Kiasmata adalah tempat di mana
materi genetik ditukarkan di antara kelompok kromatid homolog tak
bersaudara, sebuah proses yang disebut perpindahan silang (crossing
over). Hasilnya adalah bercampurnya materi genetik dari kedua orang tua,
sebuah proses yang disebut rekombinasi genetik.
Pada metafase I, pasangan kromosom homolog tersebar di seluruh
lempeng metafase. Mikrotubula yang memanjang dari satu kutub
menempel pada kinetokori satu anggota setiap pasangan homolog.
Mikrotubula dari kutub yang lain terhubung ke anggota kedua dari setiap
pasangan homolog.
Anafase I dimulai ketika homolog di dalam tetrad saling berpisah pada
saat ditarik ke kutub yang berlawanan.
Pada telofase I, kromosom telah mencapai kutubnya masing-masing dan
membran inti terbentuk di sekelilingnya. Ingat bahwa setiap kutub akan
membentuk inti baru yang akan mempunyai setengah jumlah kromosom,
tetapi setiap kromosom akan mengandung dua buah kromatid. Karena inti
anak hanya mempunyai setengah dari jumlah kromosom, sel yang
terbentuk akan menjadi haploid.
Sitokinesis terjadi dan membentuk dua sel anak. Interfase singkat dapat
terjadi setelahnya, namun tidak terjadi replikasi kromosom. Bahkan,
bagian kedua dari meiosis dimulai pada kedua inti anak.
Pada profase II, selaput inti menghilang dan gelendong terbentuk. Tidak
ada kiasmata dan perpindahan silang material genetik seperti yang terjadi
pada profase I.
Pada metafase II, kromosom saling berbaris satu persatu pada lempeng
metafase (bukan pada tetrad seperti pada metafase I). Satu baris kromosom
terjadi seperti pada mitosis-kecuali sekarang hanya ada setengah dari
jumlah kromosom.
Anafase Il dimulai ketika setiap kromosom ditarik menjadi dua kromatid
oleh mikrotubula yang terdapat pada aparatus gelendong. Kromatid
(sekarang kromosom) berpindah ke kutubya masing-masing. Sekali lagi,
ini sama persis dengan apa yang terjadi pada mitosis-kecuali sekarang
hanya ada setengah dari jumlah kromosom.
Pada telofase II, selaput inti kembali muncul pada setiap kutub, dan
sitokinesis terjadi. Hasil akhir dari meiosis adalah empat sel haploid,
Setiap sel mengandung setengah dari jumlah kromosom dan setiap
kromosom hanya terdiri atas satu kromatid.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Amitosis
https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-12-apa-itu-mitosis
https://www.pusatilmupengetahuan.com/pembelahan-sel/