Anda di halaman 1dari 8

2. 1.

Sitosol
Sitosol adalah bagian yang mengisi ruang antar organel dengan volume sekitar 50% dari volu
me sel. Sebagian besar sitosol terdiri dari air, ion, molekul, enzim, dan protein. Fungsi sitosol
adalah untuk menjaga bentuk sel, melindungi organel dari benturan, dan menyimpan bahan
kimia untuk kegiatan metabolisme.
2. Organel
Organel adalah satu dari beberapa struktur dengan fungsi khusus yang terapung-apung dala
m sitoplasma. Organel merupakan “organ”-nya sel. Berikut adalah macam-macam organel:
 Mitokondria adalah organel membran terikat ganda yang ditemukan di semua organi
sme eukariotik, namun beberapa selnya ada yang tidak memiliki mitokondria (misaln
ya sel darah merah). Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi sel, metabolis
me asam lemak, penghasil energi, homeostasis kalsium, dll.
 Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida te
rdiri dari leukoplas, kloroplas, dan kromoplas. Fungsi plastida adalah untuk melakuka
n fotosintesis, menyimpan pati, dan mensintesis asam lemak.
 Vakuola adalah organel yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis yang disebut ton
oplas. Cairan pada vakuola mengandung enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam,
dan basa. Fungsi vakuola adalah untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan
garam mineral, serta tempat menimbun sisa metabolisme.
 Ribosom adalah salah satu organel tidak bermembran yang terdapat pada semua jen
is sel baik prokariotik maupun eukariotik. Fungsi ribosom adalah untuk melakukan si
ntesis protein, transkripsi, elogasi, translasi, inisiasi, elongasi, dan terminasi.
 Retikulum endoplasma (RE) adalah organel pada sel eukariotik yang membentuk jari
ngan kantung membran tertutup yang berbentuk seperti tabung. Terdapat dua jenis
RE yaitu RE kasar dan RE halus. Pada RE kasar terdapat bintik-bintik ribosom. Fungsi r
etikulum endoplasma adalah sebagai tempat penyimpanan kalsium, modifikasi prote
in, sintesis lemak dan kolesterol, menetralkan racun, dan transportasi molekul.
 Badan golgi adalah organel yang berkaitan dengan fungsi ekskresi sel. Strukturnya be
rupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembu
luh yang berukuran sangat kecil di ujungnya. Fungsi badan golgi adalah membentuk
dinding sel tumbuhan dan sebagai tempat ekskresi sel.
 Lisosom adalah organel membran terikat yang ditemukan di hampir semua sel hewa
n. Lisosom berupa vesikel bulat yang mengandung enzim hidrolitik yang dapat meme
cah hampir semua jenis biomolekul.
 Sentriol adalah struktur sel berbentuk silinder yang terdiri dari protein yang disebut t
ubulin yang ditemukan di kebanyakan sel eukariotik. Fungsi sentriol adalah untuk me
mbentuk kutub-kutub untuk pembelahan sel, proses mitosis, dan penyelesaian sitoki
nesis.
3. Inklusi
Inklusi adalah partikel kecil dari zat-zat larut yang ditahan di dalam sitosol. Zat tersebut terdi
ri dari substansi bersifat cair maupun padat yang merupakan hasil metabolisme sel. Contoh i
nklusi adalah amilum, karbohidrat, protein, lemak, tanin, dll. Kandungan zat inklusi berbeda-
beda di tiap selnya.
3. Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 G1)
Pada Sel yang baru mengalami pembentukan selanjutnya mereka akan mengalami perkemb
angan tahap pertama. Dimana dalam subfase ini, sejumlah sel-sel yang ada belum melakuka
n replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid).
2. Fase Sintesis (S)
Kemudian dalam subfase ini, dimana sel melakukan suatu tindakan sintesis materi genetik. y
akni sejumlah bahan-bahan yang akan diturunkan atau diwariskan terhadap keturunannya,
yakni DNA.
Kemudian pada DNA di dalam inti sel akan mengalami replikasi (Memperbanyak jumlah salin
an). Maka, dalam subfase sintesis (penyusunan) akan menghasilkan 2 salinan DNA.
3. Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 G2)
Kemudian selanjutnya setelah DNA melakukan replikasi, maka pada subfase berikutnya ialah
mengalami pertumbuhan sekunder (G2).
Dimana pada subfase ini, pada setiap sel mengembangkan atau menggandakan sejumlah or
ganel-organel yang ia ada padanya. Dalam hal ini mempunyai tujuan supaya beberapa organ
el-organel tersebut bisa diturunkan atau diwariskan terhadap semua sel keturunannya.
Kemudian pada subfase ini, proses replikasi DNA sudah sepenuhnya selesai dan selanjutnya
sel akan mempersiapkan untuk melakukan pembelahan dengan secara mitosis.
4. Profase
Profase adalah fase pertama dalam pembelahan sel. Fase ini diawali dengan kromosom yan
g mulai memendek, menebal, dan setiap kromosom menjadi berpasangan (2n) atau tersusu
n dari dua buah benang. Membran inti masih terlihat pada fase profase.
Di awal fase, sentrosom dan sentriol akan mengalami replikasi dan menghasilkan dua sentro
som, Masing-masing sentrosom yang merupakan hasil pembelahan akan pergi menuju sisi y
ang berlawanan dengan inti.
Metafase
Pada metafase, membran inti bersatu dan kromosom bergabung pada bidang ekuator yang
di tengah sel. Selanjutnya kromosom akan memperbanyak diri, sehingga masing-masing kro
mosom berisi dua kromatid. Saat ini sel terdiri dari 4n kromosom.
Anafase
Dalam anafase masing-masing kromosom akan memisahkan diri membentuk dua bagian yan
g identik. Kromosom-kromosom tersebut akan bergerak ke kutub yang berlawanan, artinya
2n kromosom pergi ke kutub yang satu sedangkan satu kromosom bergerak ke kutub lainny
a.
Telofase
Kromosom yang tiba di setiap kutub akan terbentuk membran inti. Membran ini akan meng
elilingi setiap kromosom tersebut. Dari kedua inti yang terbentuk akan timbul membran pe
misah. Selanjutnya, membran sel terbentuk dan akan memisah atau memecah kedua sel an
akan.
5. Meiosis
Pembelahan sel meiosis merupakan reproduksi atau pembelahan reduksi yang menghasilka
n empat sel anak.
Pada proses pembelahan meiosis terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom. Pem
belahan sel meiosis melalui dua tahap interfase, yaitu meiosis I dan meiosis II.
 Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang sedang memperbanyak diri.
 Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel.
 Tidak terdapat pasangan kromosom homolog, yang berpisah adalah kromatid-kroma
tid yang bergerak menuju kutub yang berbeda.
Mitosis
Pembelahan sel mitosis merupakan reproduksi atau pembelahan sel yang menghasilkan dua
sel anak.
Pada mitosis, sel akan membelah dengan tahap yang teratur dan masing-masing sel memilik
i jumlah kromosom serta sifat yang sama dengan induknya.
 Hanya terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet.
 Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
 Terdapat pasangan kromosom homolog pada meiosis I, kemudian setiap anggota pas
angan kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang berbeda. pada meiosis II baru
terjadi pemisahan kromatid seperti pada mitosis.
6. Sel memiliki mekanisme kontrol, yaitu pada checkpoint. Tempat ini memeriksa kejadian-k
ejadian penting, seperti pertumbuhan sel, sintesis DNA, dan ketepatan segregasi chromoso
me sebelum sel meninggalkan suatu fase dalam siklus sel
Sementara, menurut Goodman (2008), terdapat 4 tempat terjadinya checkpoint, yaitu pada
perbatasan fase G1/S, intra fase S, perbatasan fase G2/M dan dalam mitosis. Albert et al(20
02) mengatakan checkpoint terjadi pada perbatasan G1/S, G2/M dan M. Kerusakan DNA da
pat diketahui oleh checkpoint karena adanya 3 komponen utama, yaitu: sensor kerusakan, si
gnaltransduksi dan efektor. Tertahannya suatu fase memerlukan sensor dan pengenalan aka
n tempat rusaknya DNA untuk memulai checkpoint. Salah satu sensor adalah ataxiatelangiec
tasia mutated (ATM). Mutasi ATM berkaitan dengan terjadinya ataxia-telangiectasia. Berat A
TM sebesar 350-kDa, suatu protein oligomeric yang memiliki rantai yang homolog dengan p
hosphatidylinositol 3-kinases (P13Ks) namun dengan aktivitas lipid kinase yang kurang. Nam
un, ATM memiliki aktivitas protein kinase yang distimulasi oleh agen-agen yang menginduksi
pemecahan rantai ganda DNA. Setelah sel terpapar oleh radiasi ion, terjadi autofosforilasi A
TM dan mengaktivasi sejumlah besar target protein, seperti: Chk2, p53, NBS1 dan BRCA1 pa
da serines dan threonines yang mendahului glutamine dalam rangkaian SQ dan TQ. Rangkai
an di sebelahnya juga memberikan spesifisitas karena S15Q dari p53 difosforilasioleh ATM s
ementara S37Q tidak.

7 . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Sel


Ukuran organ tubuh organisme terutama ditentukan oleh tiga faktor yaitu pertumbuhan,
pembelahan, dan kematian sel. Ketiga moleku-molekul sinyal baik intraseluler maupun ekstr
aseluler. Faktor yang merangsang pertumbuhan organ atau organisme yang berasal dari luar
sel (faktor eksternal) dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Mitrogen
Merangsang pembelahan sel terutama dengan mengurangi kontrol negatif intraseluler sehin
gga
siklus bisa berjalan lancar. Contoh antara lain adalah platelet drived growth factor (PDGF) da
n epidermal growth factor (EGF). Disamping sebagai mintrogen, growth factor berperan seb
agai faktor tumbuh
2. Faktor tumbuh
Merangsang pertumbuhan sel (meningkatkan massa sel) dengan merangsang sintesis protei
n dan makromolekul lain, juga menghambat kerusakan sel. Setiap faktor dapat mempengaru
hi beberapa macam sel dan fungsinya juga bermacam-macam misalnya never growtth factro
(NGF) disamping dapat mempercepat perkembangan sel saraf tertentu pada embrio juga da
pat mempengaruhi perkembangan leukosit dan beberapa tipe sel fibroblas..
3. Faktor survival
Merangsang daya tahan sel dengan menekan apoptosis. Contohnya sekelompok protein bcl-
2 yang sinyalnya menekan apoptosis.
Referensi: https://id.scribd.com/document/442057113/faktor-siklus-sel
8. Komunikasi sel
- Sel-sel dalam makhluk hidup multiseluler saling berkomunikasi
- Komunikasi sel ini menggunakan molekul sebagai sinyal
- Molekul-molekul ini antara lain protein, peptida, nukleotida, asam amino, steroid dan
beberapa lipid
-Molekul-molekul ini ada yang terdapat pada membran atau disekresikan melalui eksositosis
Ada 4 macam komunikasi sel:
-Kontak langsung
-Sinyal Parakrin
-Sinyal Endokrin
-Sinyal Sinaptik
[Komunikasi langsung] = Apabila molekul sinyal dari satu sel langsung diterima oleh
sel di sebelahnya

[sinyal parakrin] = Apabila sinyal molekul dari sel diterima oleh sel-sel di sekitarnya

[sinyal endokrin] =
- Apabila molekul sinyal masuk ke dalam peredaran darah dan diterima oleh sel yang
letaknya berjauhan
- Molekul sinyal yang dilepaskan dengan cara ini adalah hormon
[sinyal sinaptik] =
- Merupakan cara komunikasi sel saraf dengan sel lain yang jauh letaknya
- Sel saraf yang panjang akan melepaskan neurotransmitter ke sel target

Referensi : https://www.elearning.stfm.ac.id/mod/resource/view.php?id=5090

9. 2 Jenis Pergerakan Sel

Silia dan flagela merupakan organel sel yang berfungsi memberikan daya dorong, sebagai
perangkat sensorik, mekanisme pembersihan serta beberapa fungsi penting lainnya dalam
organisme hidup. Silia dan flagela berbentuk rambut halus yang muncul dari margin yang
bebas sel. Silia dan flagela memiliki struktur yang serupa namun memiliki ukuran dan fungsi
yang berbeda. Silia memiliki ukuran lebih pendek yang biasanya terdapat banyak (ratusan)
silia per sel. Sedangkan flagela memiliki ukuran lebih panjang dengan terdapat lebih sedikit
fragela per sel (satu sampai delapan flagela). Secara struktural identik, flagela eukariotik dan
silia motil dengan pola pukulan yang berbeda. Flagela memiliki gerakan sering
bergelombang dan mirip gelombang, sedangkan silia motil sering melakukan gerakan 3D
yang lebih rumit dengan kekuatan dan pukulan pemulihan.
https://ipa.pelajaran.co.id/silia-dan-flagela/#:~:text=Silia%20dan%20flagela%20merupakan
%20organel,dari%20margin%20yang%20bebas%20sel.
10 .- Pengertian membrane sel : : Transpor membran sel merupakan proses pengangkutan
materi atau molekul dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya r
endah tanpa menggunakan ATP (Adenosin Trifosfat), atau proses pengangkutan molekul dar
i daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya tinggi dengan menggun
akan energi hasil metabolisme ATP, dan kedua proses tersebut berlangsung secara terpadu
untuk menjaga kesetimbangan molekul biologis di dalam sel (Sumadi dan Marianti, 2007).
-Difusi merupakan pergerakan zat menuruni gradien konsentrasinya, dari daerah yang konse
ntrasinya tinggi ke daerah yang lebih rendah. Difusi termasuk ke dalam hasil gerak termal (p
anas atau kalor).Contohnya: penyerapan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO
2) pada peristiwa respirasi selular.
-Difusi adalah penyebaran molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik
dengan energi kinetik (Dwijoseputro, 1994 : 67).
-Osmosis adalah pergerakan molekul zat pelarut dari wilayah yang berkonsentrasi rendah ke
daerah yang berkonsentrasi lebih tinggi.Contohnya: siput dan ular yang mati karena ditaburi
sejumlah besar garam.
Transpor membran terbagi menjadi dua, yaitu transpor aktif, dan transport pasif
- Transpor aktif adalah pergerakan molekul dan ion melewati selaput membran
semipermeabel yang membutuhkan energi berupa ATP dan melawan gradien
konsentrasi elektrokimiawi, sedangkan
- Transpor Pasif adalah pergerakan molekul dan ion tanpa melewati selaput
membrane semipermeabel dan tidak membutuhkan energy, Transpor pasif dapat
terjadi dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi dari luar dan dalam sel sehingga
molekul bergerak melewati membran plasma atau membran sel

3 jenis transport aktif dari protein membran:


1. Tranfer molekul melalui ikatan dengan protein carrier (“couple carrier”)
2. Sistem pemompaan yang menggunakan ATP (“ATP-driven pump”)
3. Sistem pemompaan yang menggunakan sinar (“light-driven pump”)
2 jenis transport pasif
1. Difusi : Difusi termasuk transpor pasif, karena sel tidak memerlukan energi saat
peristiwa berlangsung.
2. Osmosis

Referensi :
- - a4fa33ff469399aae5e480f21125b156.pdf (unud.ac.id)
-

- https://media.neliti.com › media › publications


- https://www.researchgate.net/profile/Aisyah-Salsabillah-2/publication/
342179817_TRANSPOR_PASIF_MELINTASI_MEMBRAN_TANPA_MENGELUARKAN_E
NERGI/links/5ee7a31f458515814a5ec0eb/TRANSPOR-PASIF-MELINTASI-MEMBRAN-
TANPA-MENGELUARKAN-ENERGI.pdf

Anda mungkin juga menyukai