LI 1
http://www.bio.utexas.edu/faculty/sjasper/bio212/mitosis.html
Tahapan-tahapan Fase M
1. Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda-beda pada tiap fasenya.
Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung
adalah berubah-ubahnya struktur kromosom, membran inti, mikrotubulus dan sentriol. Ciri
dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
a. Profase
Terjadi kondensasi kromosom (kromosom memendek dan menebal)
Nukleolus (anak inti) menghilang
Membrane nukleus (membran inti) pecah
Sentriol bereplikasi dan memisah pada kedua kutub yang berbeda
Terjadi pembentukan benang spindle (kompleks mikrotubula) yang
menghubungkan sentriol dengan kromosom
b. Prometafase
Selaput nukleus terfragmentasi
Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom dapat memasuki
wilayah nukleus
Kromosom menjadi semakin terkondensasi
Masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki
kinetokor, struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer
Beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokor, menjadi mikrotubulus kinetokor;
mikrotubulus ini menarik-narik kromosom maju-mundur
Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari kutub
gelendong yang berseberangan
c. Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatid menuju ke tengah sel dan
kromosom menempatkan diri di bidang ekuator (metaphase plate)
d. Anafase
Kinetokor yang berpasangan pada kromosom berpisah menghasilkan kromatid yang
kemudian bergerak kea rah kutub yang berlawanan dengan kecepatan yang sama
e. Telofase
Kromatid telah berada pada masing-masing kutub kemudian membentuk benangbenang halus (kromatin)
Mikrotubula kinetokor menghilang
Membran nukleus terbentuk kembali
Nukleolus muncul kembali
2. Sitokinesis
Setelah telofase berakhir, diikuti oleh sitokinesis (pembelahan sitoplasma) melalui proses
cleavage yang akan menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom yang sama
dengan sel induk. Sitokinesis dimulai dengan adanya invaginasi (lekukan ke dalam)
membran plasma di daerah equatorial sebagai penanda. Invaginasi daerah membran
dekat dua nukleus baru yang terbentuk ini terjadi karena adanya pengetatan serabut
aktin-miosin.
http://www.biologi-sel.com/2012/06/siklus-dan-pembelahan-sel.html
Sistem pengontrolan siklus sel
1. Diatur oleh 2 protein utama
Cdk (Cyclin dependent protein kinases)
Aktif jika difosforilasi
Siklin (Cyclin)
Jika berikatan dengan CDK, akan menjadi kompleks. CDK dengan siklin akan
mengontrol protein target dalam siklus sel.
Contoh: siklin mitotik/b, siklin G1, siklin S
2. Diatur oleh gen
Protoonkogen
Gen yang memproduksi protein yang berperan dalam menginduksi pembelahan sel.
Dalam pembelahan sel, protoonkogen diibaratkan sebagai pedal gas.
MEIOSIS
Meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel kelamin (gamet), yang
diperlukan dalam spermatogenesis atau oogenesis untuk membentuk spermatozoa atau ovum.
Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, dikarenakan terjadinya
pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n. Pembelahan meiosis
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel
induknya. Contoh, sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid
(2n), setelah membelah sel anak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid
(n). Perubahan jumlah sel gamet tersebut menyebabkan berubahnya informasi genetik untuk
meningkatkan diversitas keturunan.
Dalam pembelahan meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut-turut,
tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel
anak dengan jumlah kromosom haploid (n).
Tahapan-tahapan Meiosis
Meiosis I
1.
Profase I
a. Leptonema
Kromosom diploid tampak sebagai benang panjang dan tipis
b. Zigonema
Kromosom saling berdekatan dan membentuk pasangan
c. Pakhinema
Kromosom memendek dan menebal
d. Diplonema
Masing-masing kromosom membelah memanjang sehingga membentuk kromatid
e. Diakinesis
Kromatid-kromatid yang berlainan mengadakan persilangan. Tempat persilangan antar
kromatid disebut chiasma. Di chiasma, kromatid akan putus dan segmen dari satu
kromatid akan bersambungan dengan potongan segmen kromatid yang lain. Peristiwa
pertukaran segmen dari kromatid yang tidak serupa dalam kromosom homolog ini
disebut pindah silang (crossing over). Dengan adanya pindah silang, maka terjadi
pertukaran gen-gen yang memungkinkan terjadinya kombinasi gen baru.
2. Metafase I
Pada tahap ini, kromosom homolog berkumpul di bidang ekuator. Kromosom masih
dalam keadaan diploid. Membran inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh
spindle pembelahan.
3. Anafase I
Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik kromatid ke kutub sel
berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over
yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetik yang berbeda.
4. Telofase I
Pada tahap ini, membran sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang
bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser
cromatid) yang terhubung melalui sentromer.
Meiosis II
1. Profase II
Terjadi kondensasi kromosom, terbentuk benang spindel, kromosom mulai bergerak ke
bidang ekuatorial
2. Metafase II
Kromosom menempatkan diri di bidang ekuatorial
3. Anafase II
Sentromer membelah dan tiap kromatid saudara bergerak ke kutub masing-masing
4. Telofase II
Membran inti terbentuk kembali dan terjadi sitokinesis. Terbentuk 4 sel anak haploid,
masing-masing memiliki satu set kromosom homolog.
http://craniumcommander.wikispaces.com/Cell+Division+and+Genetics
http://homeostasisinreproduction.wikispaces.com/Diagrams+and+Images
LI 2
http://www.expertsmind.com/questions/structure-of-chromosome-30116451.aspx
LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Cara Pembentukan Kromosom
Kromosom dibentuk dengan dimulainya proses pengemasan DNA dan protein
yang terjadi pada tahap profase. Proses yang terjadi adalah sebagai berikut, Untai
DNA dipintal dalam suatu protein histon, menjadi suatu unit yang disebut
nukleosom. Nukleosom satu dengan yang lainnya bergabung membentuk benang
yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan yang disebut dengan solenoid.
Solenoid satu dan yang lainnya bergabung dan lebih padat lagi membentuk suatu
benang yang disebut kromatin. Benang-benang halus kromatin memadat membentuk
lengan kromatid. Lengan kromatid berpasangan membentuk kromosom.
http://on-line.ucol.ac.nz/genetics/P6%20Page%201.html
Tipe dan Jumlah Kromosom
Kromosom manusia dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
a. Autosom, kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis
kelamin. Dari 46 kromosom di dalam inti sel tubuh manusia, sebanyak 44
buah (22 pasang) merupakan autosom.
b. Gonosom, sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Gonosom
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y.
Formula kromosom manusia adalah:
Untuk laki-laki adalah 46, XY atau dapat ditulis juga 44+XY
Untuk wanita adalah 46, XX atau dapat ditulis juga 44+XX
10
http://bio3400.nicerweb.com/bio1151/Locked/media/ch15/nondisjunction.html
LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan Aberasi Kromosom
Aberasi kromosom disebut juga mutasi kromosom, yang berarti perubahan yang
terjadi pada kromosom. Mutasi kromosom dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
mutasi jumlah kromosom (perubahan jumlah kromosom/numerik) dan mutasi struktur
kromosom (perubahan struktur kromosom/struktural). Perubahan yang terjadi pada
kromosom dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu:
11
12
13
- Kepala kecil
- Jembatan hidung luas
3. Sindrom Angelman
Sindrom akibat delesi di lengan panjang kromosom nomor 15 pada kromosom
ibu. Ciri-ciri:
- Mengalami retardasi mental
- Tidak dapat berbicara
- Mengalami gangguan perkembangan motorik
- Rentan terhadap serangan tertawa spontan yang berkepanjangan
4. Sindrom Prader-Willi
Sindrom akibat delesi di lengan panjang kromosom nomor 15 pada kromosom
ayah. Ciri ciri:
- Hipotonia
- Obesitas
- Retardasi mental
- Hipogonadisme
- Kriptorkidimus
5. Sindrom Miller-Dieker
Sindrom akibat delesi di lengan pendek kromosom nomor 17 pada kromosom
kedua orang tua. Ciri-ciri:
- Keterlambatan perkembangan
- Kejang serta kelainan jantung dan wajah yang terjadi akibat delesi
Selain merugikan beberapa mutasi dapat berguna bagi manusia, diantaranya :
a. Mutasi pada mikroorganisme dapat meningkatkan hasil antibiotika,
misalnya mutan Penicillium penghasil antibiotik penisilin.
b. Meningkatkan hasil panen produksi pangan dengan membuat hasil
panen poliploid dengan mutasi induksi.
c. Mutasi melalui radiasi menggunakan radioisotop dapat digunakan
untuk memeriksa proses biologi, misalnya transfer elektron pada
fotosintesis.
LI 4 Memahami dan Menjelaskan tentang Sikap Tabah dan Berprasangka Baik
Tabah (sabar) adalah menahan jiwa dan menjaganya agar tidak sampai melakukan
sesuatu yang tidak selayaknya dilakukan. Terdapat 3 macam bentuk kesabaran, yaitu
sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari menjauhi kemaksiatan kepada Allah, dan
sabar dalam takdir Allah yang menyakitkan dan menyusahkan.
1. Sabar Dalam Ketaatan Kepada Allah
Sabar jenis ini penting untuk dimiliki oleh setiap hamba, karena
sesungguhnya jiwa seringkali terasa berat untuk menjalankan berbagai macam
ketaatan. Hal tersebut karena jiwa cenderung menyukai sifat yang jelek,
sebagaimana firman Allah taala (yang artinya): Sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang. (QS Yusuf: 53).
14
Seringkali kita jumpai seorang yang beramal namun ia tidak bisa kontinu
untuk mengerjakannya. Mereka bersemangat mengerjakan banyak amalan di
awal waktu, namun setelah itu ditinggalkan. Untuk itu dibutuhkan kesabaran
agar kita dapat kontinu dalam beramal, walaupun amalan tersebut sederhana.
Rasulullah saw bersabda (yang artinya) Amalan yang paling dicintai oleh
Allah Taala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit. (HR.
Muslim).
Allah taala lebih menyukai amalan yang kontinu walaupun sederhana,
karena hal tersebut lebih dapat membantu kontinunya suatu amal. Salah satu
usaha agar dapat kontinu dalam beramal adalah dengan berdoa kepada Allah,
diantaranya dengan doa: Allahumma ainni ala dzikrika wa syukrika wa husni
ibadatik (ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu,
bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu). (HR. Abu Daud
dan Ahmad, shahih).
2. Sabar Dalam Menjauhi Kemaksiatan
Rasulullah saw bersabda (yang artinya) Surga itu diliputi oleh hal-hal
yang tidak menyenangkan, sedangkan neraka itu diliputi oleh hal-hal yang
menyenangkan nafsu. (HR. Muslim). Maka dibutuhkan kesabaran untuk
dapat menjaga diri dari hal-hal yang menyenangkan hawa nafsu yang pada
hakikatnya akan menjerumuskan kepada neraka. Dan kemaksiatan termasuk
perkara yang disenangi oleh hawa nafsu.
Seorang yang beriman harus mengendalikan nafsunya dan melihat bahwa
kemaksiatan adalah bukan hal yang sepele, melainkan perkara yang dapat
membinasakan dirinya.
Abdullah bin Masud r.a berkata, Orang beriman melihat dosa-dosanya
seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya.
Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) melihat dosanya seperti lalat
yang lewat di atas hidungnya. (HR. Bukhari). Semua itu hanya dapat
dilakukan dengan kesabaran.
3. Sabar Dalam Menghadapi Takdir Allah
Termasuk kedalam rukun iman adalah kita meyakini adanya takdir atau
ketetapan dari Allah taala. Terdapat 2 macam takdir yang menimpa manusia,
yang berupa kesenangan dan berupa kesedihan serta musibah. Pada jenis
pertama maka kita wajib bersyukur, dengan bersyukur Allah akan tambahkan
nikmat-Nya. Adapun yang kedua maka kita wajib bersabar. Dan keduanya
(bersyukur dan bersabar) merupakan amalan ibadah yang memiliki nilai
pahala di sisi Allah taala.
15
16
Daftar Pustaka
Agung. 2014. Kontrol Diri, Husnuzhan, dan Ukhuwah Islamiyah. Available from:
http://agung.duniakita.web.id/?p=18 [Accessed 01 November 2014]
Campbell, N. A., et al. 2008. Biology (8th edition). Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_XII/3._Materi_genetik/
SUBSTANSI_GENETIKA.pdf [Accessed 01 November 2014]
Jai. 2011. In Situ Hybridization: GISH and FISH. Available from:
http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/in-situ-hybridization-gish-and-fish/ [Accessed 02
November 2014]
Luthardt, F. W. and Keitge, E. 2001. Chromosomal Syndromes and Genetic Disease.
Encyclopedia
of
Life
Sciences.
pp
1-12.
Available
from:
http://web.udl.es/usuaris/e4650869/docencia/GenClin/content/recursos_classe_(pdf)/rev
isionsPDF/chromosyndromes.pdf [Accessed 01 November 2014]
Nuraini, Tuti. 2009. Praktikum Biologi dan IDK 1. Available
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/tutinfik/material/praktikumkromosom.pdf
[Accessed 02 November 2014]
from:
Triutomo,
Ndaru.
2012.
Keutamaan
Bersabar.
Available
from:
http://buletin.muslim.or.id/akhlaq/keutamaan-bersabar [Accessed 01 November 2014]