Anda di halaman 1dari 34

Oksiradikal dan Antioksidan

Yuhernita

Oksigen : manfaat atau mudharat?

Oksigen : penting tapi bersifat toksik


Toksisitas oksigen berkaitan dengan pembentukan
radikal bebas yang bila berinteraksi dengan lemak,
protein, karbohidrat dan DNA akan menyebabkan
disfungsi sel.
menjadi penyebab penyakit atau
memperparah suatu penyakit

Radikal bebas : spesies yang mengandung satu atau


lebih elektron tidak berpasangan, yang ditemukan
secara bebas atau tidak terikat dengan molekul
lainnya.

Permasalahan :
struktur elektronik dari molekul O2 :
spin elektron yang tidak berpasangan

mendorong terjadinya reduksi oksigen secara bertahap


yang melibatkan transport elektron tunggal
memperlambat oksidasi senyawa organik (mencegah
pembakaran spontan)

Struktur oksigen juga menyebabkan terbentuknya


radikal oksigen dan spesies radikal lainnya
-> merusak sel

Pembentukan Oksiradikal

Bila molekul oksigen mengambil satu elektron,


sehingga membentuk anion superoksida O2*
Superoksida ini sangat reaktif dan bersifat toksik
terhadap membran sel.
O2 + eO2*

Superoksida O2* dapat menangkap elektron lebih


lanjut membentuk hidrogen peroksida (H2O2)
yang juga bersifat toksik

H2O2 dapat bereaksi lebih lanjut dengan


superoksida, dengan bantuan Fe+2 membentuk
radikal bebas hidroksil (rx Fenton) :
Fe+2 + H2O2
Fe+3 + OH* + OHH2O2 juga dapat bereaksi lebih lanjut dengan
adanya superoksida O2* (rx Haber-Weiss)
O2* + H2O2 + H+
O2 + H2O + OH*

Superoksida (O2*) dapat menerima H+ dan


membentuk radikal hidroperoksi

Ctt : setiap kali superoksida terbentuk dalam


jaringan, akan memicu pembentukan radikal bebas
lainnya spt hidroksi peroksida, radikal bebas
hidroksil dan juga hidrogen peroksida. -> sangat
reaktif dan toksik bagi membran biologi

Langkah2 reduksi oksigen

Oksida Nitrat -> dari arginin (dg enzim


nitrogen oxide sintase)
-> bereaksi dgn O2* -> ONOO-> ONOO- terurai menjadi OH*
Radikal bebas lainnya : CCl3- dan Cl* yang
terbentuk dari CCl4

Reactive Oxygen Species (ROS)

Metabolit yang dihasilkan melalui reduksi satu


elektron oksigen -> Reactive Oxygen Species
(ROS)

Beberapa ROS yang dijumpai dalam tubuh :

Radikal bebas superoksida (O2*)


Radikal bebas hidroksil (OH*)
Radikal bebas alkoksil (RO*)
Radikal bebas peroksil (ROO*)
Peroksida Lipid (LOOH)
Hidrogen peroksida (H2O2)
Singlet Oksigen (1O2)
Ion hipoklorit (OCl*)

Reactive Oxygen Species (ROS)

Reactive Nitrogen Species (RNS)

paling potensial

Sumber ROS dan RNS

Efek Radikal bebas pada


biomembran

Radikal bebas mempunyai reaktifitas yang tinggi


memicu terjadinya reaksi berantai
Peoksidasi lipid akan membentuk lipoksida dan peroksida
lipid

Radikal bebas ini merupakan ancaman bagi integritas


biomembran, karena dapat mengoksidasi :
gugus SH pada protein membran menjadi gugus disulfida
(-SSH)
Sulfur metionin menjadi sulfoksida
Membran lipid, asam lemak tak jenuh menjadi lipid
peroksida dan lipoksida
Semuanya akan mempengaruhi fluiditas membran sehingga
dapat menyebabkan membranophathy

Peroksidasi Lipid
Merupakan reaksi berantai pada asam lemak
tak jenuh, yang dipicu oleh suatu radikal
bebas yang menghasilkan radikal bebas
lainnya sehingga terjadi peroksidasi
selanjutnya.

Peroksidasi lipid berlangsung dalam beberapa


tahap :
Inisiasi
ROOH + logam(n)+
ROO* + logam(n-1) + H+
X* + RH
R* + XH

Propagasi
R* + O2
ROO* + RH

ROO*
ROOH + R* , dst

Terminasi
ROO* + ROO*
ROOR + O2
ROO* + R*
ROOR
R* + R*
RR

Pertahanan Sel Terhadap Toksisitas Oksigen

Antioksidan : Enzim
Superoksida Dismutase (SOD)
Katalase
Glutation Peroksidase

Antioksidan : Vitamin
Vitamin E (a-tokoferol)
Vitamin C (asam askorbat)
Karotenoid

Antioksidan
Berfungsi mengurangi/mengeliminasi
oksiradikal -> mereduksi peroksidasi lipid
Dapat digolongkan menjadi 2 :

Antioksidan preventif yang mengurangi


kecepatan dimulainya rangkaian reaksi
Katalase dan peroksidase lainnya
Pengkhelat : DTPA, EDTA

Antioksidan pemutus rangkaian reaksi yang


memutus proses propagasi dalam rangkaian
reaksi
Senyawa fenol dan amino aromatik

Superoksida Dismutase (SOD)


Banyak terdapat dalam sitosol dan
mitokondria
Terdapat diseluruh jaringan aerobik
Merupakan pertahanan primer terhadap
stress oksidatif

Katalase
Ditemukan dalam peroksisom, dan sedikit
dalam sitosol dan mikrosom sel.
Punya Km yang tinggi
Mengurai hidrogen peroksida menjadi
molekul air dan O2

Glutation peroksidase

Terdapat pada sitosol dan mitokondria


Punya Km yang kecil
Mengkatalisis reduksi H2O2 dan LOOH oleh
glutation (yg mengandung gugus sulfuhidril -> GSH)
mjd air

Bekerja bila konsentrasi H2O2 kecil


(katase sudah tidak dapat menguraikannya)

Ferri sitokrom

Superoksida juga dapat direduksi oleh


ferrisitokrom

Vitamin E (tokoferol)
Paling banyak di alam
Bersifat lipofilik : larut dalam lemak
Fungsi : pelindung terhadap peroksidasi lemak di dalam
membran
Menghentikan reaksi penyebaran radikal bebas dalam
lipid membran dengan menstabilkan radikal bebas
melalui resonansi

Vitamin C (asam askorbat)


Bersifat hidrofilik -> bekerja baik dalam lingkungan air.
Bereaksi langsung dengan cara menetrima elektron
tunggal dari superoksida, anion hidroksil atau peroksida
lemak.
Dapat bereaksi dengan gas NO2 (asap rokok dan
kendaraan bermotor)
Dapat bereaksi dengan radikal vit E untuk memperbaharui
vitamin E

karotenoid
Prekursor vitamin A
Bekerja dengan memutus rantai propagasi melalui reaksi
dengan cara menerima sebuah elektron dari peroksi lemak
untuk membentuk zat antara radikal bebas.
Dapat mencegah dan memperlambat perkembangan
kanker dan penyakit degenaratif lainnya.

Sumber Antioksidan

Yang biasa dipakai dalam makanan :


Propil galat (PG)
Hidroksianisol terbutilasi (BHA)
Hidroksitoluena terbutilasi (BHT)

Yang ditemukan secara alami

Stress Oxidative

Terjadi bila :
ROS > Antioksidan

Penting menjaga
keseimbangannya

KESIMPULAN
Tubuh kita memiliki mekanisme
pertahanan terhadap pengaruh destruktif
radikal bebas dengan tetap menjaga
keseimbangan antara prooksidan dan
antioksidannya.
Namun, pada keadaan tertentu dimana
terjadi pergeseran keseimbangan kearah
prooksidan, maka akan timbul kelainankelainan patologis.

Anda mungkin juga menyukai