Dosen
dr. Dyah Nur Iftitah
Oleh
Laela Monika
221FI11007
Siklus sel adalah fungsi sel yang menduplikasi akurat sejumlah besar DNA di dalam kromosom,
dan kemudian memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik.
Berlangsung kontinu dan berulang (siklik), disebut proliferasi. Keberhasilan sebuah proliferasi
membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari satu fase siklus sel menuju fase berikutnya.
Jenjang reaksi kimia organik yang terjadi seyogianya diselesaikan sebelum jenjang berikutnya
dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya tahap replikasi DNA akan
menyebabkan sel tereliminasi.
Sederhananya, siklus sel adalah siklus kehidupan sebuah sel. Siklus ini bertujuan untuk
perkembangan dan pertumbuhan dari sel itu sendiri. Siklus sel diawali dengan pembelahan
sebuah sel induk (mother cell) dan diakhiri dengan terbentuknya sel anak (daughter cells) atau
kematian sel.
Sebelum siklus dimulai, ada syarat yang harus dipenuhi oleh suatu sel. Sel tersebut haruslah
tumbuh, menyalin DNA-nya, dan membagi dirinya menjadi dua. Tahapan siklus sel dibagi
menjadi dua fase utama yakni interfase dan mitosis. Pada siklus sel ada interfase yang ditandai
dengan terjadinya pertumbuhan sel dan penyalinan DNA. Sedangkan pada fase mitosis terjadilah
pembagian sel jadi dua dan dibagilah sitoplasmanya, lalu terbentuklah dua buah sel hasil
pembelahan tadi.
Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah peristiwa dimana sebuah sel membelah menjadi dua atau lebih menjadi
sel baru. Pembelahan Sel merupakan cara sel memperbanyak diri atau yang disebut dengan
reproduksi. Sel sebagai bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berhubungan erat dengan proses pembelahan
sel ini. Namun fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler dan uni seluler berbeda
meski intinya sama yaitu perbayakan sel.
Jenis pembelahan sel ada dua macam yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
1. Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pembelahan mitosis
adalah pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan ini mempunyai karakter
identik secara genetik dengan sel induk. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang
sama dengan induk sifatnya sama dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini
tidak terjadi pada anakan hasil miosis.
Jadi, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika sama, termasuk sama
jumlah kromosom dengan induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau
diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).
Pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase (istirahat tidak membelah).
Mitosis hanya terjadi sekali dan hanya berlangsung selama somatisasi. Pembelahan ini bertujuan
untuk mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus, Pertumbuhan
yaitu memperbanyak sel sehingga baik kuantitas dan kualitasnya bertambah. Membentuk
jaringan karena produk pembelahan ini kromosom atau sifat induk sama dengan sifat anakannya,
artinya karena membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama.
Pada organisme bisa terjadi pada usia muda, dewasa, ataupun usia tua, yang pada pembelahan
miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda.
Tahapan mitosis diantaranya, I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi. Mitosis terjadi pada sel
tubuh (sel somatik), bersifat diploid (2n) dan pembelahan berlangsung secara bertahap melalui
beberapa fase, yaitu: profase, metafase, anaphase, telofase, dan interfase. Pembelahan mitosis
adalah proses yang berkesinambungan yang terdiri dari lima fase, yakni:
a. Profase
Fase pembelahan terlama di mana sel malakukan persiapan, baik sintesis protein, lipid, dan
lainnya. Sentriol kemudian menginvasi nukleus. Mikrofilamen memanjang dari pangkal sentriol
dan menempel pada kromatin pada bagian kinetokor.
Pada tahap ini Nukleolus dan selaput inti mulai menghilang. Pada fase ini, sel induk yang akan
membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap
berada di tempatnya, sedangkan yang satu bergerak kearah kutub yang berlawanan.
Butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin. Benang kromatin kemudian memendek
dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang menggenting disebut sentromer.
Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak bisa menyerap zat warna. Masing-masing
sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus terikat. Selanjutnya kromosom
berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing disebut kromatid. Bersamaan
dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang.
Dengan demikian, kromatid benang spindle meluas keluar ke segala arah, disebut sebagai aster.
Di akhir pofase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindle
di kinektor. Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar di ekuator. Pada
sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan ini terbentuk di
antara dua titik yang disebut titik kutub.
b. Metafase
Kromatin yang telah menjadi kromosom berkumpul di ekuator nukleus, nukleolus kemudian
pecah menjadi butiran.
c. Anafase
Bagian yang paling cepat di mana sel ditarik ke dua badan kutub oleh dua sentriol.
d. Telofase
Akhir pembelahan di mana sel menjadi dua dan memisah bersama terbaginya organel-organel sel
yang kemudian terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma) pada tahap tersebut.
e. Interfase
Fase ini merupakan fase antara yang merupakan periode antara mitosis yang satu dengan yang
lain. fase ini bukanlah fase istirahat, melainkan fase di mana metabolisme sel giat dilakukan.
Pada fase interfase, sel akan mengalami tiga tahapan yaitu Fase Pertumbuhan Primer (Gap 1 atau
G1), Fase Sintesis (S) dan Fase Pertumbuhan Sekunder (Gap 2 atau G2).
2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-
masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Jumlah kromosom yang dimiliki
oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid. Maka, pembelahan sel meiosis disebut sebagai
pembelahan reduksi.
Pembelahan meiosis hanya terjadi pada organ kelamin, pembelahan meiosis berfungsi
menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan sel
anak yang mempunyai kromosom setengah dari kromosom sel induk. Fase-fase pembelahan
meiosis mirip dengan fase-fase pembelahan mitosis. Pembelahan meiosis berlangsung dalam 2
tingkat, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Profase I
Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan terbentuk
gelendong pembelahan Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom dan
kromosom homolog berpasangan Terjadi pindah silang (pertukaran segmen molekul
DNA yang sesuai diantara kromatid non saudara)
Metafase I
Kromosom berjejer pada bidang pembelahan
Anafase I
Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutubkutub yang berlawanan
Telofase I
-Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutubkutub yang berlawanan
-Membran inti mulai terbentuk kembali
-Sitokinenesis menyebabkan terbentuknya dua sel anakan yang bersifat haploid
Profase II
Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan terbentuk
gelendong pembelahan dan kromatid mulai bergerak ke bidang pembelahan
Metafase II
Kromosom berjejer pada bidang pembelahan
Anafase II
Kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan
Telofase II
Nukleus terbentuk, kromosom terurai membentuk kromatin, dan sitokinesis terjadi
JARINGAN
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur yang sama dan berfungsi bersama sebagai
satu kesatuan yang spesifik. Jaringan-jaringan yang terbentuk di tubuh, kemudian juga
berkelompok untuk membangun organ maupun struktur besar lain di tubuh.
Ada empat jenis jaringan utama dalam tubuh yaitu jaringan epitel, ikat, otot, dan saraf. Setiap
jaringan masing-masing berfungsi untuk tujuan yang berbeda. Saat membangun satu jaringan,
kelompok sel yang bersatu akan menghasilkan matriks antar sel yang mengisi ruang di antara sel.
Matriks mungkin berlimpah di suatu jaringan dan minimal di jaringan yang lain. Matriks antar
sel adalah bahan tak hidup yang mungkin mengandung zat khusus seperti garam dan serat yang
unik dan dapat memberikan karakteristik khusus pada suatu jaringan.
Di dalam tubuh manusia terdapat 4 jaringan dasar, meliputi jaringan epitel, ikat, otot dan saraf.
1. Jaringan ikat (connective tissue)
Jaringan ikat berfungsi mendukung jaringan lain dan mengikat struktur bersama-sama. Contoh
jaringan ikat adalah tulang, darah, dan jaringan getah bening.
Jaringan ikat juga berfungsi untuk:
Membentuk kerangka untuk melindungi organ dan tubuh secara keseluruhan
Menyimpan lemak
Mengangkut zat
Melindungi terhadap penyakit
Membantu memperbaiki kerusakan jaringan
Jaringan ikat berada di seluruh tubuh dan dicirikan dengan matriks antar sel yang melimpah
namun sel yang relatif sedikit. Sel jaringan ikat mampu bereproduksi tetapi tidak secepat sel
epitel. Sebagian besar jaringan ikat memiliki suplai darah yang baik tetapi beberapa mungkin
juga tidak. Ada banyak jenis sel ditemukan dalam jaringan ikat, namun tiga yang paling umum
adalah fibroblas, sel plasma dan makrofag. Sel fibroblas menghasilkan serabut. Sel plasma
menghasilkan antibodi. Sedangkan, sel makrofag untuk fagositosis, yang berarti jika ada partikel
kotor atau patogen yang bisa dimakan, akan dilahap sel ini.
Jaringan ikat sendiri bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis, seperti:
Jaringan ikat longgar
Jaringan adiposa,yaitu jaringan ikat khusus yang terdiri dari sel-sel kaya lipid atau lemak
yang disebut dengan adiposit. Adiposit adalah sel penyimpan energi yang mengandung
gumpalan besar lemak dan dikelilingi oleh serat-serat.
Jaringan ikat fibrosa padat
Jaringan ikat elastis
Tulang rawan
Jaringan osseous (tulang)
Darah
Letak jaringan ikat longgar terletak di bawah kulit serta organ-organ di dalam tubuh. Salah satu
contoh jaringan ikat longgar yang cukup terkenal adalah jaringan adiposa yang menyimpan
lemak. Sedangkan, jaringan ikat padat itu seperti ligamen dan tendon.
Jaringam ikat cair itu jaringan darah. Darah terbagi menjadi plasma dan sel darah.
Plasma ini berperan sebagai matriks yang menyatukan banyak hal. Berkat plasma darah, darah
dapat mentransport oksigen dan memberi makan jaringan melalui nutrisi.
Plasma darah itu ada air dan zat organik maupun anorganik. Contoh zat organik itu seperti
protein, sedangkan zat anorganik itu seperti mineral.
Jaringan tulang sejati (osteon) ini memiliki tiga sel spesifik, yaitu osteoblas, osteosit, dan
osteoklas.mSel osteoblas menghasilkan osteosit. Lalu sel osteosit, fungsinya untuk
sintesis komponen organik dari matriks. Sel osteoklas, berfungsi untuk menjaga dan
memperbaiki tulang yang rusak.
jaringan tulang rawan, ada sel spesifik kondrosit yang dilindungi serat fibrosa. Serat
fibrosa ini sebenarnya merupakan kolagen kasar yang lebih besar dan kuat dibanding
kolagen biasa. Serabut penyusun jaringan ini merupakan kolagen, serabut elastis, dan
serabut fibrosa. Semakin tinggi kadar kolagen, semakin kuat tulang rawan ini.
Tulang rawan dapat dibagi tiga berdasarkan matriksnya, menjadi tulang rawan hialin,
elastin, dan fibrosa.
Tulang rawan hialin matriks → serabut elastis lebih besar dari kolagen. Semua rangka
pada embrio masih dalam bentuk hialin. Lalu pada manusia atau hewan dewasa,
tulang ini ada pada ujung tulang rusuk, persendian, dan saluran pernapasan.
Tulang rawan elastis → penyusunnya serabut elastis dan kolagen, dengan
perbandingan yang hampir sama. Tujuannya untuk memberi fleksibilitas dan
sokongan. Tulang ini ada pada daun telinga dan larynx.
Tulang rawan fibrosa → Sesuai namanya, penyusun utamanya adalah serabut fibrosa.
Fungsi utama tulang ini adalah sebagai penyokong dan proteksi. Tulang rawan yang
kuat ini ada di antara tulang.
Jaringan epitel adalah jenis jaringan pada manusia yang melapisi semua permukaan internal dan
eksternal tubuh termasuk rongga tubuh dan organ berongga, serta merupakan jaringan utama di
kelenjar.Jaringan epitel tersusun atas sel-sel epitel. Sel-sel ini dapat memiliki bentuk yang
berbeda dan terbentuk dalam satu lapisan atau beberapa lapisan tergantung letak dan fungsinya
di dalam tubuh. Sel epitel dapat berbentuk skuamosa, kuboid, atau kolumnar.
Jaringan epitel memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh yang dapat berbeda berdasarkan
lokasinya. Jaringan epitel dapat memiliki satu atau kombinasi dari beberapa fungsi berikut:
Jaringan otot tersusun atas sel-sel yang mempunyai kemampuan khusus untuk memendek atau
berkontraksi sehingga bisa membantu pergerakan bagian-bagian tubuh. Jaringan ini sangat
seluler dan disuplai oleh pembuluh darah. Jaringan otot juga berfungsi untuk membantu
memompa darah dan mendoronga makanan melalui saluran cerna.
Sel-sel pada jaringan otot berbentuk panjang dan ramping sehingga kadang-kadang disebut
sebagai serat otot. Biasanya, jaringan otot tersusun dalam lapisan yang dikelilingi oleh jaringan
ikat. Pada jaringan otot terdapat protein kontraktil yang disebut aktin dan miosin yang
memungkinkan mereka untuk berkontraksi.
Jaringan otot dapat dikategorikan menjadi:
Jaringan otot rangka: ini adalah otot lurik yang berfungsi menggerakkan kerangka.
Serabut otot rangka berbentuk silindris, berinti banyak, lurik, dan berkontraksi di bawah
kendali. Otot lurik merupakan jenis otot yang terletak pada rangka manusia untuk
menggerakan rangka. Otot lurik memiliki bentuk seperti serabut-serabut halus
memanjang (miofibril) dan mengandung banyak inti sel. Jaringan otot lurik dikenal
sebagai daging.
Jaringan otot polos: Sel otot polos berbentuk gelendong, memiliki nukleus tunggal yang
terletak di tengah, dan tidak memiliki serat-serat lurik (polos). Mereka disebut otot tak
sadar, seperti memindahkan makanan melalui saluran pencernaan. Otot polos merupakan
jenis otot yang geraknya dikontrol oleh saraf tak sadar. Otot polos tidak terletak pada
rangka tubuh.
Jaringan otot jantung: Sel otot jantung memiliki serat bercabang, satu nukleus per sel,
lurik, dan diskus interkalasi. Kontraksi pada jaringan otot jantung tidak berada di bawah
kendali atau terjadi secara otomatis. Otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung.
Otot jantung memiliki struktur seperti otot rangka, namun membentuk anyaman karena
adanya percabangan. Jaringan otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan otot lurik,
tetapi cara kerjanya seperti otot polos.
4. Jaringan saraf (nervous tissue)
Untuk mencapai tujuannya, sel-sel dalam jaringan saraf harus dapat berkomunikasi satu sama
lain melalui impuls saraf listrik. Sel-sel yang menghasilkan dan menghantarkan impuls tersebut
disebut dengan neuron atau sel saraf.
Di jaringan saraf juga terdapat sel yang tidak mengirimkan impuls yang disebut sel glia (sel
neuroglia). Meskipun tidak mengirimkan impuls, sel glia mendukung aktivitas neuron dengan
mengikat neuron bersama-sama dan mengisolasi neuron. Beberapa sel glia bersifat fagositik dan
dapat melindungi terhadap invasi bakteri, sementara yang lain menyediakan nutrisi dengan
mengikat pembuluh darah ke neuron.