Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI TANAMAN

ACARA II
PEMBELAHAN SEL

Oleh :
Aurellia Zerlina Hafizhah
A1D018019
Rombongan 06
PJ Asisten : 1. Nurbaitia Rahmi
2. Afthonah

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu organisme yang hidup membutuhkan pertumbuhan dan perkembangan. Proses

pertumbuhan dan per-kembangan ini diperankan oleh satuan unit hidup terkecil,

yaitu sel. Terdapat dua jenis pembelahan sel pada umumnya, yaitu secara mitosis

dan meiosis. Mitosis dan meiosis memiliki beberapa perbedaan mendasar, yaitu

jumlah set kromosom anakan dan tempat terjadinya masing-masing pembelahan.

Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan inti sel menjadi dua inti sel

baru melalui tahap-tahap tertentu dan menghasilkan sel anak dengan jumlah dan

jenis kromosom yang sama dengan sel induknya. Dari satu sel lalu menjadi dua

sel anak identik, masing-masing sel anak mewarisi kromosom yang sama banyak

dengan kromosom induknya. Jika sel induk memiliki 2n kromosom, setiap sel

anak juga memiliki 2n kromosom Pembelahan mitosis terjadi melalui beberapa

tahapan. Mula-mulai bagian inti sel membelah, setelah diikuti pembelahan

sitoplasma. Dalam pembelahan mitosis terdapat empat tahap yaitu, Profase,

Metafase, Anafase, serta Telofase.

Profase adalah proses saat butir-butir kromatin telah berubah menjadi

benang kromosom, setiap kromososm membelah menjadi 2 kromatid, sentromer

membelah, dinding inti dan anak inti menghilang, serta pasangan sentriol

berpisah.

Metafase adalah proses saat setiap kromosom terdiri dari 2 kromatid menuju ke

tengah sel dan berkumpul pada bidang ekuator serta adanya benang-benang
gelendong. Anafase adalah proses saat sentromer membelah menjadi masing-

masing 1 kromatid, serta tiap kromatid berpisah dari pasangannya, kemudian

menuju kutub yang berlawanan. Telofase adalah proses saat kromosom

berkumpul pada kutub serta terbentuknya membrane inti dan anak inti.

B. Tujuan

Tujuan praktikum pembelahan sel adalah untuk mempelajari perkembangan

sel makhluk hidup


II. TINJAUAN PUSTAKA

Satuan kehidupan terkecil yang tidak dapat diperkecil lagi adalah sel. Sel

untuk pertama kali ditemukan lebih dari 300 tahun yang lalu, tidak lama setelah

mikroskop pertama dibuat. Umumnya sel itu sangat kecil dengan diameter jauh

lebih kecil 1 mm, sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang. Pada sel yang paling

sederhana, yaitu bakteri sebuah dinding sel mengelilingi suatu membrane

(plasma) sangat tipis dan mengandung asam lemak, yang mengelilingi permukaan

daerah dalam yang tidak berstruktur. Sifat terpenting sel adalah kemampuannya

untuk tumbuh dan membelah diri untuk menghasilkan molekul-molekul seluler

baru dan memperbanyak dirinya. Untuk menjalankan fungsi-fungsi ini, sel itu

secara kimia pasti bersifat secara canggih, memang sel yang paling sederhana

sekalipun mengandung hamper 1000 molekul yang berbeda. Jadi, pada hakikatnya

sel merupakan pabrik kecil yang tumbuh dengan memasukkan unsure-unsur

pembangun, berupa molekul-molekul sederhana seperti glukosa, dan

karbondioksida dan dengan car tertentu mengubahnya menjadi berbagai molekul

yang mengandung karbon, yang dibutuhkan untuk berfungsinya sel-sel (James

Watson ., 1988).

Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang

secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan

kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel

dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara

lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan


lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup

harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel.

Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.

Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma

(Winarto ., 1981).

Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup. Seluruh ciri kehidupan di dalam

sel telah ditemukan, salah satunya adalah ciri reproduksi atau perkembangbiakan.

Sel mampu memperbanyak diri dengan cara membelah. Pembelahan sel

merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan, perkembangan, perbaikan

sel yang rusak dan perkembangbiakan (Falahudin ., 2014).

Setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Proses yang menyangkut

terbentuknya sel-sel anak baru dari induknya disebut pembelahan sel. Pada sel-sel

jaringan tubuh (sel somatis), suatu sel induk akan membelah menjadi dua sel anak

yang komponen-komponennya sama dan identik dengan sel induk, peristiwa

pembelahan sel somatis semacam ini disebut sebagai mitosis. Mitosis adalah

pembelahan sel dimana berlangsung pembelahan dan pembagian nukleus beserta

kromosom-kromosom di dalamnya (H. Suryo ., 1995).

Ketika organisme bersel tunggal (uniseluler) melakukan pembelahan untuk

membentuk keturunan duplikatnya, pembelahan suatu sel memproduksi seluruh

organisme. Pembelahan sel juga memungkinkan sesuatu organisme multiseluler,

termasuk manusia dapat tumbuh danberkembang dari satu sel tunggal, yaitu telur

yang dibuahi. Bahkan setelah organisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus

berlangsung dan berfungsi dalam pembuahan dan perbaikan pergantian sel yang
mati akibat pemakaian normal dan sel yang robek atau mengalami kecelakaan. Reproduksi

dari suatu benda retumit sel tidak dapat terjadi dengan hanya menjepitnya menjadi

dua sel bukan seperti gelembung sabun yang begitu saja membesar dan terpisah

menjadi dua. Pembelahan sel melibatkan distribusi materi genetik yang indentik

DNA, kepada kedua sel anak. Suatu hal yang paling luar biasa tentang

pembelahan sel ialah ketetapan dalam penyampaian DNA, tanpa pengurangan dari satu

generasi ke generasiberikutnya. Sel yang membelah menduplikasi DNAnya,

mengelolakan kedua kelainan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel dan

kemudian sel tesebut terpisah menjadi dua sel anak (Campbell ., 2002).

Pembelahan sel ada 3 macam yaitu Amitosis, Mitosis, dan Meiosis.

Perbedaan amitosis dan mitosis adalah pada amitosis ialah pembelaha langsung

suatu sel serta pembagian inti sel diikuti pembagian sitoplasma seadangkan pada

amitosis ialah pembelahan tidak langsung suatu sel, proses pebelahan mitosis

terdiri atas beberapa fakes, yakni profase, metafase, anafase, dan telofase

(Karmana ., 2008). Pembelahan secara amitosis berlangsung spontan tanpa

melalui tahap-tahap pembelahan sel. Cara pembelahan ini terdapat pada

organisme prokariotik (misalnya bakteri). Pembelahan amitosis terjadi, terutama

karena sel bakteri tidak memiliki membran inti yang membatasi nukleoplasma

dengan sitoplasma. Selain itu, DNA yang terdapat dalam sel relatif kecil

dibandingkan dengan DNA sel eukariotik. DNA prokariotik berbentuk sirkuler

sehingga DNA tidak perlu dipaket menjadi kromosom-kromosm sebelum

pembelahan (Aryulina ., 2006 ).


Meiosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel gonosom. Meiosis berlangsung

dalam dua tingkatan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Proses meiosis I terdiri dari

profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Profase I terdiri dari 5 tahap, yaitu

leptonema, zigonema,  pakhinema, diplonema, dan diakinesis. Profase I me-

rupakan tahap yang mengandung proses rekombinasi materi genetik. Metafase I adalah

tahap penempatan kromosom-kromosom di bidang ekuatorial dari sel. Anafase I

adalah tahap berpisah dan bergeraknya kromosom homolog ke kutub sel yang berlawanan.

Telofase I adalah tahap terbentuknya dua sel anakan yang masing-masing memiliki

setengah jumlah kromosom sel semula. Dinding inti langsung menghilang lagi dan

terbentuk benang gelendong inti pada tiap kutub sel anakan segera setelah telofase I.

Kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang ekuatorial, sel mengalami

metafase II. Anafase II, sentromer membelah dan kromosom yang terdiri dari satu

kromatid bergerak ke masing-masing kutub sel. Meiosis II diakhiri dengan

Telofase II, yaitu terbentuknya empat inti yang haploid (Suryo ., 2010).

Siklus sel adalah periode dari permulaan satu pembelahan menuju ke

permulaan yang lainnya, sedangkan reproduksi seluler adalahproses perputaran

dari pertumbuhan mitosis dan pembelahan sel. Siklus sel terdiri dari interfase dan

mitosis. Interfase itu sendiri terdiri dari tiga fase (G1, S, dan G2). Sedangkan

mitosis terdiri dari 5 fase yaitu profase, prometafase, metafase, anafase dan

telofase. Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel

ke dua sel identic yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosisumumnya diikuti

oleh sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini

menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan
komponen sel yang sama, serta bertujuan untuk mempertahankan pasangan

kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Proses

mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang

hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang) (Novel

dkk ., 2010).

Prinsip mitosis terletak pada tingkah laku kromosom selama berkembang biak.

Kromosom adalah benda-benda dalam inti sel yang hanya dapat terlihat pada

waktu sel membelah diri karena dapat mengikuti zat warna tertentu. Kromosom

ini mempunyai kemampuan menduplikasikan diri yaitu membentuk kromosom-

kromosom baru yang serupa dengan kromosom semula, selanjutnya kromosom-

kromosom ini akan di berikan kepada sel anak. Jaringan yang mudah untuk

ditelah mitosis ialah mensistem pada titik tumbuhan akar bawang mewarnainya

dengan zat pewarna yang sesuai akan tampak kromosom-kromosom dalam sel-sel

yang membelah dari. Semua mahluk hidup di susun oleh sel akan tetapi jumlah

dan ukuran sel yang dimiliki oleh setiap jenis mahluk hidup sudah tentu memiliki

pebedaan-perbadaan adanya perbedaan ini kita dapatkan makluk hidup yang

besar, kecil bahkan mikroskopis seperti jamur dan protozoa. Pertumbuhan dan

perkembangan setiap organisme tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan

sel-sel yang di milikinya secara terus menerus dalam proses pembelahan sel

biasanya kita melihat adanya benang-benang. Pada mitosis bahkan inti sal terbagi

sedemikian rupa sehingga suatu sel dihasilkan dan dua buah sel anaknya yang

masing-masing memiliki sifat genetik sama, mitosis berlangsung pada semua sel,

kecuali pada sel-sel yang akan menjadi sel kelamin (Khayasar ., 2012).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop, gelas

objek dan penutup, cutter, cawan petri, tabung reaksi, gelas ukur, pipet.

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah akar bawang merah

(Allium ascalonicum), alkohol absolut, alkohol 70%, akuades, aceto carmine, dan

asam cuka glasial.

B. Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktikum pembelahan sel adalah sebagai berikut:

1. Bahan yang akan diteliti direndam dalam larutan fiksatif (alkohol absolut 2,5

cc + asam cuka glasial 2,5 cc) selama 15-30 menit.

2. Bahan diberi pewarna dengan aceto carmine. Bahan akar bawang merah

sebanyak 3 hingga 5 dimasukkan ke dalam larutan aceto carmine. Bahan

dalam larutan pewarna harus dipanaskan hingga bahan bergerak ke bawah

(harus dijaga jangan sampai mendidih, selama 10 hingga 15 menit).

Kemudian dituangkan ke dalam cawan petri.


3. Satu akar bawang merah diambil, kemudian diletakkan pada gelas objek.

Bagian tudung akar dipotong sepanjang 1 mm, tudung akar digunakan

sebagai preparat.

4. Preparat disiapkan dengan metode remasan, kemudian preparat ditutup

dengan cover glass dan dilewatkan di atas api bunsen selama 3 kali.

5. Preparat diamati di bawah mikroskop. Tahapan yang terjadi pada pembelahan

dicari dengan ciri-ciri:

a. Profase :

1. Butir-butir kromatin telah berubah menjadi benang-benang kromosom,

setiap kromosom membelah menjadi 2 kromatid dan sentromer

membelah.

2. Dinding ini dan anak ini menghilang.

3. Pasangan sentriol berpisah (pada sel tumbuhan tidak mempunyai

sentriol).

b. Metafase :

1. Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid menuju ke tengah sel dan

berkumpul pada bidang ekuator.

2. Adanya benang-benang gelendong.

c. Anafase :

1. Sentromer membelah, masing-masing satu kromatid.

2. Tiap kromatid berpisah dari pasangannya, kemudian menuju kutub

yang berlawanan.

d. Telofase :
1. Kromosom berkumpul pada kutub.

2. Terbentuk membran inti dan anak inti.

6. Fase yang ditentukan digambar dan diberi keterangan secara lengkap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Tahapan Pembelahan mitosis


No Fase Gambar Foto Keterangan

Pembelahan

1. Profase a. Sentromer

b. Kromosom

c. Sentrosom

d. Benang-benang spindel

mulai terbentuk

e. Membran nukleus

2. Metafase a. Sentrosom pada salah

satu kutub

b. Spindel

c. Kromosom

d. Bidang equator
3. Anafase a. Kromosom anakan

(kromatid)

b. Benang-benang spindel

c. Sentrosom pada salah

satu kutub yang

jumlahnya sama

4. Telofase a. Nukleus mulai tampak

b. Lekukan pembelahan

c. Bakal membran nukleus

B. Pembahasan

Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup. Seluruh ciri kehidupan di dalam

sel telah ditemukan, salah satunya adalah ciri reproduksi atau peekembangbiakan.

Sel mampu memperbanyak diri dengan cara membelah. Pemebelahan sel

merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan, perkembangan, perbaikan

sel yang rusak dan perkembangbiakan (Falahudin ., 2014). Pembelahan sel

merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu pembelahan inti atau

kariokinesis dan pembelahan sitoplasma sitokinesis. Mitosis terjadi pada sel – sel

somatic, menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama
dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat stadium, secara berturut –

turut yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Tahap profase terjadi

kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus mulai tidak

tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang,

anakan kromosom ini disebut kromatid. Tahap metaphase, kromosom

menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap anaphase kedua

buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel

yang berlawanan. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom

yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk

kembali (Hartati ., 2009). Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari

siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama kali ia

terbentuk dari sel induk yang membelah hingga pembelahannya sendiri menjadi

dua sel. Meneruskan materi genetik yang identik ke sel anakan merupakan fungsi

krusial pembelahan sel (Campbell ., 2008).

Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase,

dan telofase.

1. PROFASE

(Sumber : Paul, A. Dkk ., 2013)

Pada tahap profase, kromosom tampak sebagai benang-benang halus yang

kadangkadang saling melilit satu sama lain dan ternetang secara maksimal

sehingga kromomer tampak jelas. Kemudian kromosom akan memendek


dan menebal sehingga kromomer terletak begitu dekat satu sama lain. Tiap

bagian dari kromosom ganda itu disebut kromatid yang dihubungkan oleh

kinetokor sehingga kromosom tetap tunggal sampai metafase. Pada

permulaan profase sentriol bergerak ke sisi yang berlawanan dan terbentuk

benang-benang gelendong (spindel). Pada akhir profase sentriol berada di

kutub-kutub yang berlawanan, serta gelendong-gelendong mengatur diri

untuk menjadi penghubung antara sentriol dan kinetokor. Anak inti

menyusut dan akhinya menghilang demikian juga dengan selaput inti

(Nasir ., 1993).

2. METAFASE

(Sumber : Paul, A. dkk ., 2013)

Peristiwa yang paling penting dalam metafase adalah orientasi kromosom

pada bidang ekuator sel. Kadang-kadang peralihan diantara profase dan

merafase disebut prometafase, yang waktunya sangat singkat. Pada awal

metafase, membran nukleus hilang dan kromosom mula-mula seperti

tampal tidak teratur. Setelah itu, benangbenang spindel masuk ke dalam

daerah pusat sel, sedangkan mikrotubulusnya merentang di anatara kedua

kutub sel. Kromosom melekat dengan kinetokornya pada bidang ekuator

sel. Benang-benang spindel yang berhubungan dengan kromosom dinamai

benang-benang spindel kromosom, sedangkan benang-benang spindel

yang lain merentang secara kontinu dari kutub ke kutub. Seluruh benang
spindel membentuk gambaran seperti sangkar burung pada daerah

nukleus. Pada sel hewan dan tumbuhan yang tingkatannya lebih rendah

spindel tersebut mempunyai sentriol dan aster. Adanya sentriol sebenarnya

tidak mutlak dalam pembentukan spintel sebab jika sentriol tersebut

sengaja dihancurkan dengan sinar laser, mitosis tetap saja berlangsung

(Wayan Bawa ., 1998).

3. ANAFASE

(Sumber : Paul, A. dkk ., 2013)

Proses pembagian kromatid di daerah ekuator dilanjutkan dengan

membawa semua kromosom itu ke kutub sel masing-masing. Dengan

demikian, ciri penting dari anafase adalah adanya satu kromatid (berisi

satu set kromosom) yang sedang bergerak menuju ke kutub masing-

masing. Sebagaimana diuraikan sebelumnya, yang menyebabkan

kromosom itu bergerak dalah benang-benang spindel. Jumlah kromosom

yang menuju ke kutub yang satu sama dengan yang menuju ke kutub yang

lain. Jadi, jika sel induk memiliki 2n kromosom, setiap sel anak akan

memperoleh 2n kromosom.

4. TELOFASE
(Sumber : Paul, A. dkk ., 2013)

Pada tahap telofase, kromosom-kromosom anakan itu menggumpal di

dekat kutub masing-masing. Setelah terbentuk membran inti, kromosom

akan memanjang sehingga akan tampak seperti benang-benang kromatin

yang tidak teratur. Pada saat yang hampir bersamaan, akan terjadi

pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan membran sel

(dinding sel) pada bekas bidang ekuatorial. Pada sel hewan membran sel

terbentuk dengan terjadinya lakukan pada daerah bidang ekuatorial.

Lekukan ini menjadi semakin dalam sehingga ujung-ujungnya akan

bersatu sehingga terbentuk dua sel anakan. (Sulisetijono ., 2004).

Mitosis merupakan pembelahan sel yang mana sel anakannya memiliki sifat

yang sama dengan induk selnya. Menurut (Suryo ., 2001) fase pada mitosis terdiri

dari profase, metafase, anafase, dan telofase. Bahan utama pembuatan preparat

mitosis adalah sel yang melakukan pembelahan mitosis. Sel-sel yang sedang

melakukan mitosis ditemukan pada bagian tanaman yang aktif mengalami

pertumbuhan (meristematis), paling mudah ditemukan pada bagian ujung akar

(Loveless ., 1983). Pembelahan secara amitosis berlangsung spontan tanpa

melalui tahap-tahap pembelahan sel. Cara pembelahan ini biasanya terdapat pada

organisme prokariotik (misalnya bakteri). Pembelahan amitosis terjadi karena sel

bakteri tidak memiliki membran inti yang membatasi mukleoplasma dengan

sitoplasma. DNA yang terdapat dalam sel relatif kecil dibandingkan dengan DNA

sel eukariotik (Aryulina ., 2004). Amitosis ialah pembelaha langsung suatu sel

serta pembagian inti sel diikuti pembagian sitoplasma (Karmana ., 2008).


Pada praktikum mengenai pembelahan sel ini terdapat tahapan dimana

sebelum akar bawang merah diamati harus di rendam oleh larutan aceto carmine.

Acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi

pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk diamati (Sjafaraenan .,

2016). Aceto carmine memberikan warna merah pada sel bawang agar kromosom

dapat terlihat dan perbedaan fase dapat teramati dengan jelas (Wening ., 2015) .

Acetocarmin adalah pewarna sehingga jelas fungsinya untuk memberi pigmen

pada sel-sel akar bawang agar mudah untuk diamati. Pewarnaan dilakukan dengan

mewarnainya dengan pewarna yang sesuai akan tampak kromosom-kromosom

dalam sel-sel yang membelah diri (Kimball ., 1983).

Meserasi merupakan proses pengekstrakan simplisia dengan menggnkan

pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur

ruangan (kamar). Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode

pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi digunakan untuk penyarian

simplisa yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak

mengandung benzoin, sitrak dan lain-lain. Maserasi dilakukan dengan meremdam

serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari yang digunakan dapat

berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut lainnya (Sidik dan Mudahar ., 2000).

Maserasi istilah aslinya adalah macerare (bahasa Latin, artinya merendam). Cara

ini merupakan salah satu cara ekstraksi, dimana sediaan cair yang dibuat dengan

cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam menggunakan pelarut bukan air

(pelarut nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu

tertentu sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian. Maserasi adalah
salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan atau dikenal

dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini pelarut dan sampel tidak

mengalami pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi merupakan teknik

ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak tahan panas ataupun

tahan panas. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi

dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Jadi,

Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana dengan cara merendam

serbuk simplisia menggunakan pelarut yang sesuai dan tanpa pemanasan

(Soemiati ., 2013).

Prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum pembelahan sel ini secara

garis besar sudah sesuai dengan pendapat (Bahrul ., 2015), akan tetapi ada

beberapa bahan yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama. Berikut ini

adalah pendapat (Bahrul ., 2015) Langkah pertama yang kami lakukan adalah

mengecambahkan akar bawang merah (Allium cepa). Penumbuhan akar dilakukan

di dalam gelas plastik yang berisi air dengan cara menusuk bagian tengah bawang

merah secara horizontal sedemikian rupa sehingga hanya bagian akarnya saja

yang menyentuh air dan ditunggu selama kurang lebih 1 minggu dengan asumsi

bahwa akar bawang sudah muncul. Setelah selama kurang lebih 1 minggu, akar

bawang merah Allium cepa telah muncul. Langkah selanjutnya memotong akar

bawang merah  Allium cepa dengan panjang 1 cm. Potongan-potongan akar bawang

merah  Allium cepa kemudian difiksasi dengan larutan FAA ke dalam botol flakon

selama 24  jam. Fiksasi ini dimaksudkan agar kondisi fisiologis potongan akar

bawang merah Allium cepa stabil untuk jangka waktu tertentu sama dengan
kondisi saat dipotong. Setelah proses fiksasi selesai potongan akar dipindahkan ke

dalam beaker glass dan ditetesi HCl dan Aquades dengan perbandingan 1:10.

Kemudian merebus sampai mendidih diatas hotplate sampai lunak. Hal ini

bertujuan untuk melunakkan jaringan agar mudah dipejet di kaca objek saat

pembuatan preparat nantinya. Langkah berikutnya yaitu memindahkan akar

bawang merah (Allium cepa) ke dalam gelas arloji dan kemudian dicuci menggunakan

aquades selama 5 menit. Setelah proses pencucian selesai akar bawang merah

diberi pewarnaan menggunakan. Safranin selama 1 jam. Setelah proses pewarnaan

selesai langkah berikutnya yaitu memindahkan akar bawang merah di atas kaca

benda dan memejet akar bawang merah menggunakan jarum pentul sampai sel-sel

terpisah. Kemudian akar yang sudah di pejet ditetesi xylol murni yang berfungsi

sebagai zat untuk menjernihkan atau clearing suatu specimen atau preparat

sehingga memudahkan dalam pengamatan. Langkah terakhir adalah menambahkan

ethelen dan menutup dengan kaca penutup kemudian melakukan pengamatan

dibawah mikroskop dengan melihat pembelahan mitosis yang terjadi pada akar

bawang merah (Allium cepa). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu

menggunakan metode observasi langsung. Metode observasi pada penelitian ini

yaitu langsung mengamati pembelahan sel yang terjadi pada akar bawang merah

(Allium cepa) dengan mikroskop. Pada penelitian ini data yang diperoleh dari

metode observasi selanjutnya dianalisis menggunakan analisis diskriptif dengan

menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel, dan uraian analisis data.

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan sayuran umbi

yang serbaguna yang dapat digunakan sebagai penyedap aneka masakan atau
sebagai obat tradisional. Tanaman ini sering digunakan pada pengamatan mitosis

karena memiliki pertumbuhan yang cepat, mudah didapat, dan harganya

terjangkau. Pada pengamatan mitosis yang menggunakan akar bawang merah

akan memudahkan pengamatan karena memiliki jumlah kromosom yang sedikit

dan berukuran besar(Abdullah ., 2017). (Setyawan dan Sutikno ., 2000)

menyatakan bahwa tanaman bawang memiliki ukuran kromosom yang cukup

besar sehingga sangat cocok digunakan untuk studi eksperimental mitosis.

Menurut (Mader ., 2011), mitosis pada sel tumbuhan khusus terjadi pada jaringan

meristematik yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang.

Hasil yang didapatkan dari praktikum pembelahan sel sangat jelas dan dapat

dibedakan setiap tahapannya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dinyatakan

oleh (Hartl & Jones ., 2005) yang berbunyi Pembelahan mitosis dibagi menjadi

lima tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Profase adalah proses

awal pembelahan mitosis yang ditandai dengan memendek dan menebalnya

kromosom dan meleburnya inti. Metafase adalah fase terbentuknya  benang

spindel. Benang spindel berperan dalam  pemisahan sister chromatid . Metafase

dicirikan dengan  berjajarnya kromosom pada bidang equator sel. Anafase adalah

proses pemisahan sister chromatid yang dilakukan saat semua kromosom telah

bergerak ke tengah sel dan  benang spindel dari tiap kutub menarik sentromer.

Telofase adalah proses penyusunan membran inti baru  pada kromosom anak dan

menghilangnya benang spindel


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum pembelahan sel ini adalah sebagai berikut :

1. Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatic(pada

hewan) atau sel-sel vegetative(pada tumbuhan).

2. Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase,

dan telofase.

3. Profase adalah proses saat butir-butir kromatin telah berubah menjadi

benang kromosom, setiap kromososm membelah menjadi 2 kromatid,

sentromer membelah, dinding inti dan anak inti menghilang, serta

pasangan sentriol berpisah

4. Metafase adalah proses saat setiap kromosom terdiri dari 2 kromatid

menuju ke tengah sel dan berkumpul pada bidang ekuator serta adanya

benang-benang gelendong

5. Anafase adalah proses saat sentromer membelah menjadi masing-masing 1

kromatid, serta tiap kromatid berpisah dari pasangannya, kemudian

menuju kutub yang berlawanan

6. Telofase adalah proses saat kromosom berkumpul pada kutub serta

terbentuknya membrane inti dan anak inti.


B. Saran

Saran dari praktikum pembelahan sel kali ini adalah dibutuhkannya sikap

ketelitian dan kejelian dari setiap praktikan dalam memotong akar bawang merah

dan mengamati preparat melalui mikroskop.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Fas Nurussalami dkk. 2017. Bioleuser. Penentuan Waktu Perendaman


Sel (fase mitosis) Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
menggunakan Safranin untuk Mendukung Praktikum Biologi. 1 (3):86-89.

Aryulina, Diah. 2006. Biologi. Erlangga, Jakarta

Bawa, Wayan. 1988. Dasar-Dasar Biologi Sel. Jakarta : Depdikbud.

Budiarti,Herni.2007. Biologi.Surakarta:Gema Ilmu.

Campbell, Neel A. 2002.Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Falahudin, Irham. 2014. Panduan Praktikum Biologi Umum. Palembang: Refa


Press.

Hartati. 2010. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar : Jurusan Biologi Fakultas


Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.

Hartl, D. L. & E. W. Jones. 2005. Genetics: Analysis of  genes and genomes. 6th
ed. Jones and Bartlett Publishers Inc., Massachusetts: xxvi + 854 hlm.

Karmana, oman. 2008. Biologi. Grafindo media pratama, Bandung.

Kimball. 1983. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Kimbal, John W. 1994. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.


Loveless, A. R. 1983. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.
Terjemahan oleh Kartawinata, K., Danimiharja, S., Soetisna, U. 1987.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap Pertumbuhan Akar Bawang


Merah. IKIP Malang, Malang.

Nasir, Muhammad dkk. 1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Yogyakarta:


Depdikbud

Paul, A. dkk. 2013. Cytological Effects of Blitox on Root Mitosis of Allium cepa

L. International Journal of Scientific and Research Publications, Volume 3,

Issue 5, May 2013. ISSN 2250-3153

Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan laboratorium. Bogor: IPB Press.

Setyawan, A. D. dan Sutikno.2000. Karyotipe Kromosom pada Allium sativum L.


(BawangPutih) dan Pivum sativum L. (Kacang Kapri).Jurnal Biosmart. 2(1):20-
27.

Sulietijono. 2004. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.

Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta: UGM.

Suryo. 1990. Genetika Manusia. Bandung : Gadjah Mada University Press.

Suryo. 2007. Genetika Manusia. Yogyakarta: UGM Press.

Suryo. 2010. Genetika manusia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta: xvi
+ 523 hlm.

Watson, James. 1988. DNA Rekombinan Suatu Pelajarn Singkat. Jakarta :


Erlangga.
LAMPIRAN

Gambar 1. Fase profase Gambar 2. Fase metafase Gambar 3. Fase anafase

Gambar 4. Fase telofase Gambar 5.Pemotongan akar Gambar 6.Dilewatkan


api bunsen 3 kali
BIODATA PRAKTIKAN

Nama : Aurellia Zerlina Hafizhah

NIM : A1D018019

Fakultas : Pertanian

Jurusan : Agroteknologi

TTL : Magetan, 20 Oktober 2000

Asal: Jalan A. Yani No. 03 RT. 01 RW. 02 Kel. Tinap Kec. Sukomoro Kab.

Magetan Prov. Jawa Timur

No. HP : 085790530161

Anda mungkin juga menyukai