Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum Botani

“Mitosis”

Disusun oleh:

Nama : Miranda Helvira

NIM : 2050402001111087

Kelas :I

Asisten : Amilah Putri

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang
dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga pembelahannya
sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetic yang identik ke sel anakan merupakan fungsi
krusial pembelahan sel (Campbell, 2008).

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada
pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-
fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan
telofase. P sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan
inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis
merupakan alat untuk duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom.
Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel
akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).

Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya pertukaran atau
pemerolehan informasi hereditas baru. Sebagian besar sel yang membentuk tubuh organisme
eukarriota multiseluler juga bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yang dikenal
sebagai mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi genomnya,
memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan, dan
membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan (William D. Stanfield dkk,2003) .
Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel
somatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma
dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis). Proses ini mempunyai peranan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan pada hampir semua organisme (Crowder, 1988).

Semua sel somatik dalam suatu organisme multiselular berasal dari satu sel, yaitu zigot, melalui
proses pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan yang
sama dari tiap kromosom dan kemudian melalui pembelahan sel induk (asal), mendistribusikan
suatu set kromosom yang identik kepada kedua sel anak ( Stansfield, W.D, 1991)

Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen yang
berbeda.Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut agar kromosom
dapat diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn mitosis adalah sel-sel
ujung bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun atas lapisan senyawa-senyawa
yang mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna. Pada saat sel aktif membelah,
kromosom relatif mudah diamati hanya dengan memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode
fiksasi dan pewarnaan yang sederhana(Andersoon, 2006).

1.2.Tujuan

Definisi Pembelahan Sel ( 2 bahasa Indonesia + 1 bahasa Inggris)

Macam-macam Pembelahan Sel

Definisi Mitosis ( 1 bahasa Indonesia + 1 bahasa Inggris)

Tahapan Mitosis (+gambar literatur)

Perbedaan Mitosis dan Meiosis


1.3.Manfaat

1. Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis

2. Memahani fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis

3. Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Definisi Pembelahan Sel ( 2 bahasa Indonesia + 1 bahasa Inggris)

Defenisi Bahasa Indonesia

Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang
dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga pembelahannya
sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetic yang identik ke sel anakan merupakan fungsi
krusial pembelahan sel (Campbell, 2008).

Sel memperbanyak diri dengan pembelahan equal kromatin nucleus, aktif selama perkembangan
pertumbuan, penyembuhan, perbaikan, molting. Bagian interiornya dari membran plasma
dikelilingi oleh sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat nucleus. Sitoplasma translucent dan
viscus berisi fibril-fibril submikroskopis. Didekat nucleus ada sentrosom globulair terdiri ½ titik
hitam sentriol. nucleus oval atau spherik. Panjang atau berlobus terletak dipusat sitoplasma atau
di satu ujung dikelilingi oleh membran nuklearis di dalam nucleus sap. Bagian penting dalam
nucleus yaitu kromatin menyerupai granula terilisasi tetapi mempunyai filament-filamen spiral
(Pai, 2005).

Defenisi Bahasa Inggris

The process of cell division is an integral part of the cell cycle, the life of the cell that begins
from the first moment it is formed from the stem cell that divides to its own division into two
cells. Passing identical genetic material to a cell is a crucial function of cell division (Campbell,
2008).

Terjemah:

Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang
dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga pembelahannya
sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetic yang identik ke sel anakan merupakan fungsi
krusial pembelahan sel (Campbell, 2008).
2.2.Macam-macam Pembelahan Sel

Pembelahan sel terjadi melalui tahap- tahap tertentu. Tujuan adanya tahap – tahap pembelahan
sel adalah untuk mengatur dan menjamin bahwa sel anakan menerima informasi genetik yang
sama persis dengan sel induknya. Karena jika tidak demikian, akan terjadi kelainan pada sel – sel
anakan yang dihasilkan.

Berdasarkan ada atau tidaknya tahap – tahap tertentu pada pembelahan sel, pembelahan sel
dibedakan menjadi pembelahan sel secara amitosis atau biner, pembelahan sel secara mitosis,
dan pembelahan sel secara meiosis (Aryulina, 2006).

Pembelahan Sel Secara Amitosis Atau Pembelahan Biner

Pembelahan secara amitosis terjadi spontan tanpa melalui tahap – tahap pembelahan sel.
Pembelahan amitosis dapat ditemukan pada organisme prokariotik, misalnya pada sel bakteri.
Pembelahan amitosis terjadi karena sel bakteri tidak memiliki membran inti yang membatasi
nukleoplsama dengan sitoplasma. Selain itu, DNA yang terdapat dalam sel

prokariotik relatif kecil dibandingkan dengan dna yang terdapat pada sel eukariotik.

Gambar 4.1 Pembelahan Biner Pada Bakteri


Pada pembelahan sel secara amitosis, pembagian inti sel diikuti dengan pembagian sitoplasma.
Selama amitosis berlangsung, inti sel memanjang dan tampak ada benang di dalamnya. Dengan
adanya tekanan, inti sel terbagi menjadi dua, kemudian diikuti dengan pembagian sitoplasma
sehingga terbentuk dua sel anakan (perhatikan gambar 4.1) (Aryulina, 2006).

2.3.Definisi Mitosis ( 1 bahasa Indonesia + 1 bahasa Inggris)

Defenisi Bahasa Indonesia

Pembelahan secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahapan – tahapan
tertentu. Pembelahan mitosis terjadi pada sel eukariotik. Pembelahan mitosis menghasilkan dua
sel anakan yang identik dan sama dengan induknya. Pada hewan dan manusia, mitosis terjadi
pada sel meristem somatis (sel tubuh yang masih muda). Sedangkan pada tumbuhan, mitosis
terjadi di jaringan meristem seperti ujung akar dan ujung tunas batang.

Pembelahan sel secara mitosis terdiri dari tiga fase yaitu fase interfase (istirahat), fase
kariokinesis (pembelahan inti), dan fase sitokinesis (pembelahan sitoplasma)(Aryulina, 2006).

Mitosis adalah proses reproduksi yang digunakan organisme eukariot. Pada sistem reproduksi ini
sel membelah diri. Kromosom yang dimiliki sel dibuat duplikatnya, dan kromosom yang sama
akan memisah selama proses pembelahan sel. Dengan demikian, pembelahan sel menghasilkan
dua sel identik. Proses reproduksi ini tergolong proses reproduksi aseksual yang terjadi pada
pertumbuhan regenerasi, dan penggantian sel pada organisme multiseluler (Permana, 2004).

Bahasa Inggris

2.4. Tahapan Mitosis (+gambar literatur)


Pembelahan sel secara mitosis terdiri dari tiga fase yaitu fase interfase (istirahat), fase
kariokinesis (pembelahan inti), dan fase sitokinesis (pembelahan sitoplasma)(Aryulina, 2006).

Fase interfase

Pada fase ini sel dianggap istirahat dari proses pembelahan untuk mempersiapkan proses
pembelahan pada fase kariokinesis. Fase interfase merupakan fase terpanjang dari siklus sel
karena pada fase ini terjadi proses replikasi DNA. Fase interfase terdiri atas tiga fase yaitu :

1. Fase g1 (gap 1)

Merupakan fase yang terdiri atas proses transkripsi RNA, tRNA, mRNA, dan sintesis protein.

2. Fase s (sintesis)

Merupakan fase ketika sel mengalami replikasi dan duplikasi kromosom.

3. Fase g2 (gap 2)

Merupakan fase terjadinya pembentukan komponen penyusun sitoplasma berupa organel dan
makromolekul.

Selama fase interfase, inti berada dalam keadaan utuh, jumlah DNA menjadi dua kali lipat,
terjadi akumulasi rRNA dan protein ribosom, serta terjadi pembesaran nukleolus, sehingga
ukuran sel meningkat(Karmana, 2007).

Fase kariokineis

Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Pada fase ini terjadi replikasi DNA yang
dilanjutkan dengan proses pembelahan sel. Fase kariokinesis terdiri dari empat tahapan yaitu :
1. Tahap profase

Pada fase profase awal, nukleolus tidak terlihat. Benang – benang kromatin mengalami
penebalan dan pemendekan sehingga kromosom dalam nukleus tampak jelas. Selanjutnya
kromosom berduplikasi membentuk sepasang kromatid yang makin lama makin pendek,
menebal, dan menyebar memenuhi inti. Kemudian membran inti mengalami degenerasi dan
hilang pada akhir profase, tetapi belum sempurna. Dalam sitoplasma terjadi pembentukan
spindel oleh mikrotubul. Dua pasang sentriol yang dikelilingi aster tampak jelas. Kedua pasang
sentriol bermigrasi menuju kedua kutub sel dengan arah berlawanan.

Gambar 4.4 Tahap Profase Akhir


2. Tahap metaphase

Selanjutnya pada tahap profase akhir, membran inti menghilang secara sempurna karena
terfragmentasi (terpotong - potong). Benang – benang spindel yang dibentuk oleh mikrotubul
melebar dari setiap kutub menuju bagian ekuator sel. Pada bagian sentromer dari setiap koordinat
terbentuk struktur yang disebut dengan kinetokor. Kromatid mulai bergerak perlahan ke kutub
yang berlawanan, dibantu dengan adanya perlekatan mikrotubul.

Pada tahap metafase, pasangan kromatid berada pada bidang ekuator sel dan terdapat spindel
yang menghubungkan

sentromer dengan kutub pembelahan.

Kromosom berada sejajar pada bidang

ekuator.

3. Tahap anafase
Gambar 4.6 Tahap Anafase

Pada tahap anafase, setiap kromatid yang berpasangan terpisah bersama sentromernya. Selama
anafase, spindel akan memendek. Setiap kromatid akan bergerak menuju kutub pembelahan
masing – masing. Pergerakan kromatid menuju kutub dapat terjadi melalui mekanisme kontraksi
mikrotubul dari kutub pembelahan.

4. Tahap telophase

Gambar 4.7 Tahap Telofase

Pada tahap ini diawali dengan berhentinya gerakan kromatid menuju kutub pembelahan.
Kromosom anak mulai menipis dan menjadi lurus. Membran inti serta nukleolus kembali
terbentuk. Aster mulai menghilang. Selanjutnya pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan
sitoplasma yang disebut dengan proses sitokinesis (Karmana, 2007).

Fase Sitokinesis

Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan sekat sel
yang baru. Sekat tersebut memisahkan dua inti menjadi dua sel anakan.

Pada sel hewan, tahap sitokinesis dimulai saat telofase berakhir. Tahap selanjutnya yaitu:

1. Penguraian benang – benang spindel.


2. Pembentukan cincin mikrofilamen di bekas bidang ekuator.

3. Terjadi kontraksi yang membagi sel menjadi dua.

4. Terbentuk dua sel anakan.

Gambar 4.8 Sitokinesis pada Sel Hewan

Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang keras. Oleh karena itu sitokinesis sel tumbuhan dan
sel hewan berbeda.

Sel tumbuhan yang telah mengalami kariokinesis segera membentuk sekat sel di sekitar bekas
bidang pembelahan.

Tahap selanjutnya yaitu :

1. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel.

2. Terjadi fusi vesikel (penyatuan membentuk membran).

3. Terbentuk sekat sel.

4. Terbentuk dua sel anakan (Aryulina, 2006).


Perbedaan Pembelahan Mitosis dan Meiosis

Pembelasan Sel Mitosis:

Berlangsung pada sel somatik/sel tubuh.

Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.

Terjadi satu kali pembelahan.

Pembelahan satu dengan pembelahan setelahnya diselingi Fase Interfase.

Jumlah kromosom sel anak sama dengan induk dan sifatnya sama dengan induk.

Sel anak mampu membelah lagi

Dapat terjadi pada organisme usia muda, dewasa, ataupun usia tua.

2.5. Perbedaan Mitosis dan Meiosis

Pembelasan Sel Mitosis:

Berlangsung pada sel somatik/sel tubuh.

Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.

Terjadi satu kali pembelahan.

Pembelahan satu dengan pembelahan setelahnya diselingi Fase Interfase.

Jumlah kromosom sel anak sama dengan induk dan sifatnya sama dengan induk.

Sel anak mampu membelah lagi

Dapat terjadi pada organisme usia muda, dewasa, ataupun usia tua.
Pembelahan Sel Meiosis:

Berlangsung pada organ reproduksi.

Menghasilkan 4 buah sel anakan.

Terjadi 2 kali pembelahan yatu Meosis I atau Meiosis II

Antara pembelahan Meiosis I dengan Meiosis II tidak ada Fase Interfase

Jumlah kromosom sel anak separuh dari jumlah kromosom sel induk.

Sel anak tak mampu membelah lagi.

Terjadi pada organisme dewasa.


BAB III METODOLOGI

3.1Alat dan Bahan

· Mikroskop

· Ujung akar bawang merah

· Gelas pengamat

· Gelas objek

· Gelas penutup

· Jarum pengiris

· Skalpel

· Forset

· Pewarna asetokarmin

· Laritan 1 M HCl

· Larutan 70% dan 96% alkohol

3.2 Cara kerja

1. Meneteskan larutan 1 M HCl diatas gelas pengamat secukupnya.

2. Meletakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm diatas HCl lebih kurang 5 menit.

3. Mengambil ujung akar yang sudah lunak dan memindahkan kegelas objek yang
sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.

4. Mencacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan sekalpel sampai
halus.

5. Menutup gelas objek dengan gelas penutup.


6. Melewatkan gelas objek tersebut diatas api alkohol, membalik slide tersebut meletakkan
diatas tissu dan menekan agak keras menggunakan ibu jari.

7. Meneteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.

8. Mengamati objek tersebut dibawah mikroskop. Menggunakan perbesaran rendah (10x),


setelah itu menggunakan perbesaran lebih tinggi (40x) dan perbesaran paling tinggi (100x)

9. Menggambar fase-fase mitosis yang telah ditemukan, mencocokan pada fase-fase mitosis
yang ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.

3.4.Analisa Perlakuan

Untuk mengamati tiap tahap pembelahan mitosis diperlukan mikroskop dan preparat pembelahan
mitosis fase profase, metafase, anafase dan telofase. Masing-masing preparat diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran lemah sampai perbesaran kuat.

Pengamatan pertama dengan mengamati preparat pembelahan mitosis profase dengan


menggunakan mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat. Dapat diketahui,
pada fase profase, benang memendek, membran inti dan nukleus menghilang, sentriol membelah
menjadi dua.

Hal ini sesuai dengan teori, pada fase profase dimana sel siap untuk membelah, inti sel tampak
keruh, lambat laun Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek. Sehingga menjadi
tebal, tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini dinamakan
kromatid, dinding inti mulai menghilang (Suryo,1996). Pada foto tidak kelihatan benang
kromatin, membran inti dan nukleus. Ini disebabkan gambar kamera tidak terlalu jelas.

Pengamatan kedua dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap metafase mulai dari
perbesaraan lemah sampai perbesaran kuat dapat diketahui bahwa kromosom-kromosom
menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa, pada tahap metafase ditandai dengan munculnya gelendong.
Struktur ini terjadi dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung atau kutub sel
tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan berpindah ke
suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat secara acak
arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di ekuator (Kimball, 1983).

Pengamatan ketiga, dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap anafase. Pada fase
anafase, sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub
dari sel yang berlawanan.

Hal tersebut sama dengan pendapat Kimball (1983), pada fase anafase dimulai ketika kromosom
yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masing pada
gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil ujung-ujungnya yang lepas di
balakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom tersebut kini
membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan sitoplasma di sekitarnya
menghalangi geraknya menuju kutub.

Pengamatan keempat, menggunakan preparat pembelahan mitosis fase telofase. Diperoleh bahwa
di tiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang identik dan plasma sel terbagi lagi menjadi dua
bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.

Menurut Kimball (1983), fase telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai kekutub
maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran nukleus
mulai membentuk sekitar kromosom. akhirnya, struktur yang disebut lempengan sel muncul di
ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan dengan demikian selesailah
pembelahan sel.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Klasifikasi Tanaman ( + gambar literature tanaman)

4.2. Pembahasan (+gambar tangan + gambar literatur)


Gambar literatur: salah satu tahapan mitosis

Tahap metaphase
Pada tahap metafase, pasangan kromatid berada pada bidang ekuator sel dan terdapat
spindel yang menghubungkan
sentromer dengan kutub pembelahan.
Kromosom berada sejajar pada bidang
ekuator.
BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel secara
mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah
menjadi dua sel yang sama persis, Pembelahan mitosis dibagi menjadi empat fase yakni
profase, metafase, anafase dan telofase. Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan
meristem yang sifatnya meristematik, pada tumbuhan jaringan ini terdapat pada ujung
akar dan batang.
1. Dalam praktikum kami kali ini asetokarmin memiliki fungsi sebagai pelunak untuk
akar bawang merah.
2. Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, diantaranya:
1) Interfase pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan,tetapi belum
memperlihatkan kegiatan membelah.
2) Profase pada fase ini benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga
menjadi tebal.
3) Metafase pada fase ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah
sel.
4) Anafase pada tahap ini sentromer membelah dan dua buah kromatid memisahkan
diri dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.
5) Telofase pada fase ini di tiap kutub sel sudah terbentuk kromosom yang identik.

5.2. saran
Untuk pratikum kedepannyo diharapkan untuk preparat-preparat awetan
ditambah lebih banyak lagi, untuk kelancaran acara pratikan.

DAFTAR PUSTAKA
Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America.
Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Crowder, L.V. 1988. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Elrod, Susan and Wiliam Stainsfield. 2007. Genetika Edisi Ke Empat. Jakarta : Erlangga.
Kimball. 1999. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Stansfield, W.D. 1991. Genetika Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai