MEKANISASI PERTANIAN
“IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM”
Disusun oleh:
NAMA : KHOIRINA TSALTSA ULINUHA
NIM : 205040200111206
KELOMPOK : L1
ASISTEN : 1. DWI AGUS SETIAWAN
2. MUFIDATUL MAGFIROH
3. ARINI ROBBIL IZZATI ULINNUHA
4. PANDU SETYA PRAJA
5. BAGAS RAHMATULLAH
1. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan praktikum mekanisasi pertanian dengan materi
identifikasi dan kalibrasi alat tanam adalah untuk mengenalkan peralatan mekanis
yang digunakan sebagai alat tanam beberapa biji-bijian, utnuk mengetahui
karakteristik serta menghitung efisiensi alat tanam, dan untuk memprediksi biji
yang dibutuhkan pada penanaman di suatu lahan.
2. DASAR TEORI
a. Pengertian Penanaman
5. CARA KERJA
Prosedur seed table
Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Bahan yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam hopper pada seed tabel
Seed table dinyalakan dan diukur waktu yang diperlukan biji untuk sampai
pada ujung seed table
Mengukur jarak antar biji yang jatuh pada konveyor seed table
Menghitung jumlah biji yang jatuh pada setiap titik pada konveyor seed table
Pegang Handle alat kemudian dorong alat kedepan dengan kecepatan konstant
6. GAMBAR ALAT
Gambar tangan seed table:
Matering Device 13 mm
1. Efisiensi Kerja
a. Kecepatan maju alat tanam (v)
s 6,17 m
V = t rata-rata = = 0,243 m/s
25,3 s
b. Jarak konveyor dalam 1 menit (sC)
sC = v x 60 s = 0,243 m/s x 60 s = 14,58 m
c. Putaran roda alat tanam (PRT)
sC 14,58 m
PRT = = = 13,5 m
K 1,08 m
d. Putaran roda alat tanam aktual (PRA)
60 60
PRA = t rata-rata = = 2,371 m
25,6 s
e. Efisiensi (Ef)
PRA 2,371 m
Ef = PRT x 100% = x 100% = 17,56%
13,5 m
f. Kapasitas kerja efektif (KKE)
KKE = LK x V x Ef = 0,2 m x 0,243 m/s x 17,56% = 0,850 m2/s
2. Kebutuhan Biji
a. Jarak rata-rata antar lubang (x)
x1 + x2 30,3 cm + 24,06 cm
x= = = 27,18 cm = 0,2718 m
2 2
d. Analisa Perhitungan
Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa dari segi efisiensi kerja
matering device 13 mm memiliki kapasitas yang lebih efektif dari pada matering
device 8 mm. selain itu juga, kebutuhan biji dan jumlah lubang pada matering
dvice 13 mm lebih banyak dari pada matering device 8 mm.
e. Grafik
3
2
1
0
6 15,5 32 50 32 19 30 32,5 16 17 20,5 13 34 134 17,5 39,5 21,5 19,5
Jarak Tanam (cm)
Ulangan 2
5
Jumlah Biji
1
15,5
13,5
16,5
11,5
14,5
49,5
18,5
34,5
23,5
94,5
15,5
31,5
13,5
19
33
17
49
15
17
14
12
7
11
24
-1
Jarak Tanam (cm)
4
3
2
1
0
17,5
21,5
32,5
18
63
15
21,5
13
17,5
66
17
14
53
17
27,5
26
13,5
13,5
32
16
10
20
Jumlah Biji 0
44 30,5 68 61 66 29,5 30 21 17,5 15,5 50,5 14 32,5 15,5 16 16,5
Jarak Tanam (cm)
f. Analisa Grafik
g. Hubungan Antara Diameter Metering Device Terhadap Jumlah Biji Yang Keluar
Dibandingkan Dengan Literatur
8. PENUTUP
a. Kesimpulan
Penanaman merupakan kegiatan memindahkan bibit dari tempat
penyemaian ke lahan pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari tanaman
yang dibudidayakan. Sedangkan mesin penanaman merupakan mesin yang
digunakan untuk meletakkan biji-bijian atau benih, yang akan ditanamn pada
kedalaman tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi.
b. Saran
Dikarenakan sedang dalam situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan
untuk bertemu secara langsung dan menjalankan kegiatan praktikum, sehingga
dengan dilampirkannya vido pembelajaran sudah lebih dari cukup untuk bahan
belajar.