Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 6 REPRODUKSI SEL MITOSIS

NAMA NPM Shift 2 Kelompok

: Hendra Pangaribuan : E1J012075 : Senin (12.00-14.00) : B2

LABORATORIUM AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Dasar Teori Reproduksi merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Pada acara ini

Anda akan mempelajari salah satu system reproduksi yang ada di tingkat sel. Proses reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis), diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua buah inti yang terpisah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah komponen pembelahan sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Proses mitosis di seluruh organism pada dasarnya sama, baik di hewan maupun tanaman. Walaupun pengamatan umumnya dilakukan pada sel tanaman, prinsip yang didapat berlaku jua untuk hewan. Memang ada perbedaan mengenai proses pembelahan sel yang ada pada tanaman dan hewan. Perbedaan itu tidak mengenai pembentukan spindle dan perilaku sitokinesis. Pembentukan spindle melibatkan sentriol pada hewan dan tanpa sentriol pada tanaman tinggi. Sitokinesis pada hewan terjadi dengan cara furrowing, sedangkan pada tanaman dengan pembentukan pemisah sel. Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel terekam secara lengkap pada sel yang baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap organ-organ berbeda. Sel-sel epitelnya misalnya, memiliki masa hidup relative pendek. Karenanya pengantian dan pembuatan sel-sel baru terjadi secara terus-menerus dan cepat. Fase-fase mitosis terdiri dari profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Masing-masing fase dan pembagian selanjutnya dapat dilihat pada bagan fase mitosis.

Reproduksi Sel113 Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru. MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut: 1. Profase : pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid. 2. Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan dipelajari. 3. Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel. 4. Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). 1.2 Tujuan Praktikum 1. 2. 3. Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis. Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis. Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses

mitosis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwapembelahan sel. Pembelahan sel diawali dengan adanya pembelahankromosom dalam beberapa tahap pembelahan. Pada setiap tahappembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan padakromosom dalam sel tersebut. Adapun pembelahan sel dibedakan menjadidua macam , yaitu mitosis dan meiosis (Juwono, 2000)Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga darisatu sel dihasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing memiliki sifat-sifat genetik yang sama. Mitosis berlangsung pada semua sel, kecuali padasel-sel yang akan menjadi sel kelamin. Mitosis adalah peristiwa pembelahansel yang terjadi pada sel-sel somatik, sangat aktif pada jaringan meristemyang menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotif sama dan identik dengan sel induknya sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel-selgamet dengan hasil akhir empat buah sel anak yang haploid dengankomposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel induknya. Sebelumterjadi peristiwa pembelahan sel, terdapat beberapa peristiwa penting sepertipembelahan kromosom. Kromosom merupakan pembawa keturunan.Biasanya kromosom digambarkan pada tahap metaphase. Pada saatsel aktif membelah, kromosom relatif mudah diamati dengan memperlakukansel-sel tersebut dengan metode fikrasi dan pewarnaan sederhana (metodesquash) (Suryo, 1997). Ketika organisme bersel tunggal (uniseluler) melakukanpembelahan untuk membentuk keturunan duplikatnya, pembelahan suatu selmemproduksi seluruh organisme. Pembelahan sel juga memungkinkansesuatu organism multiseluler, termasuk manusia dapat tumbuh danberkembang dari satu sel tunggal, yaitu telur yang dibuahi. Bahkan setelahorganisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus berlangsung danberfungsi dalam pembuahan dan perbaikanpergantian sel yang mati akibatpemakaian normal dan sel yang robek atau mengalami kecelakaan.Reproduksi dari suatu benda retumit sel tidak dapat terjadi dengan hanyamenjepitnya menjadi dua sel bukan seperti gelembung sabun yang begitusaja membesar dan terpisah menjadi dua. Pembelahan sel melibatkandistribusi materi genetik yang indentik DNA, kepada kedua sel anak. Suatuhal yang paling luar biasa tentang pembelahan sel ialah ketetapan dalampenyampaian DNA, tanpa pengurangan dari satu generasi ke generasiberikutnya. Sel yang membelah menduplikasi DNAnya, mengelolakan keduakelainnan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel dan kemudian sel tesebutterpisah menjadi dua sel anak (Campbell, 2002).Pembelahan adalah cara sel untuk memperbanyak ciri, satu selinduk membelah menjadi dua, masing-masing membelah lagi menjadi duadan seterusnya. Sehingga dari satu sel induk terbentuk sel anak yang terdiridari

ribuan, bahkan milyaran sel. Pembelahan sel bertujuan untuk pembiakandan tumbuh. Gamet terbentuk melewati proses pembelahan pada sel induk gamet yang direbut gametogonium. Gometogonium jantan(spermatogonium), dan gometogonium betina (gogonium).

Gametogoniumakan terbelah berualang-ulang untuk terciptanya gamet, karena gamet yangdihasilkan umumnya berlangsung terus-menerus selama usia subur

makhluk bersangkutan. Agar tetap ada persediaan gametogonia dalam gonad perludilakukan pembelahan terlebih dahulu (Kimball, 1983). Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpaterjadinya pertukaran atau perolehan informasi bereditor baru. Bakteribereproduksi hampir selalu secara aseksual saja. Melalui proses yang disebutpembelahan biner. Selama berlangsungnya pembelahan tersebut, bakteritumbuh menduplikasi (menggandakan) yang telah di informasi duplikasi, dan kereditas, membelah

mengkategorikankromosom-kromosom

sitoplasmanya.Sebagian besar sel yang membentuk tumbuh organisme eukariotik multiseluler yang bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yangdikenal sebagai mitosis (Stansfield, 2007).Dalam proses pembelahan sel, bahan sintesis berupa kromosomselalu diwariskan kepada sel anak. Kromosom itu lah yang menjadi bahanpokok agar sel bisa hidup. Karena itu dalam proses pembelahan suatu selinduk, kromosomlah terlebih dahulu mengalami pembelahan, baru disusuloleh sel secara keseluruhan. Ada dua macam pembelahan sel jika dilihat daricara pembelahan kromosomnya, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis yaitupembelahan sel dimana kromosom sel anak tetap sama dengan susunankromosom sel induk. Baik jumlah maupun macam kromosomnya. Olehmitosis, sel induk yang diploid akan menghasilkan sel anak yang tetapdiploid. Meiosis perlu untuk meredaksi jumlah macammacam kromosommenjadi setengah kromosom asal, dan hanya terjadi pada

prosespembentukan gamet. Dengan demikian meiosis disebut juga pembelahanreduksi, oleh meiosis gametogonia yang diploid akan menghasilkan gametyang ploid (Juwono, 2000).Mitosis hanya merupakan satu bagian dari siklus. Sebenarnya fasemitosis mencakup mitosis dan sitokinesis, biasanya merupakan bagianteringkat dari siklus tersebut.Pembelahan sel mitosis yang berurutan bergantian dengan interfaseyang jauh lebih lama. Selama interfase inilah sel tumbuh dan menyalinkromosom dalam pernapasan untuk pembelahan sel. Interfase dibagimenjadi fase G1, fase S, dan fase G2. Selama ketiga subtase ini sel tumbuh dengan menghasilkan protein dan organel dalam sitoplasma sampai seltersebut menyelesaikan pernapasannya untuk pembelahan sel (Surya, 1997).Fungsi mitosis yang pertama adalah membuat salinan yang persissama dari setiap kromosom, lalu membagikan sel identik kromosom kepadamasing-masing dari kedua sel keturunan atau sel anakan,

melaluipembelahan sel awal (sel induk). Mitosis berlangsung pada semua sel,kecuali pada sel-sel yang akan menjadi sel kelamin. Mitosis dibedakan atas5 fase , yaitu sebagai berikut :

1.Interfase.Interfase adalah periode di antara dua mitosis yang berurutan,dan terdiri atas tiga fase: G1, S, G2. Selama fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-masing kromosom mengalami replikasihingga menghasilkan sepotong molekul DNA identik yang disebutkromatid. Untai-untai tipis kromatin umumnya tampak sebagai materiamorplus (tidak berbentuk jelas) dan bergranula dalam nucleus sel-selyang diwarnai saat interfase. Sebelum dan sesudah fase S, ada duaperiode saat berlangsung aktivitas metabolitik, pertumbuhan, dandiferensasi secara giat, yaitu fase G1 (gap 1) dan G2 (gap 2). Selama G1,sel-sel mempersiapkan sintesis DNA (fase S), sedangkan selama G2,terjadi pertumbuhan dan pembesaran sel (Stansfield, 2007).Fase M atau mitosis terdiri atas 4 fase yang utama yaituprofase, metaphase, anaphase, dan telofase. Mitosis biasanya adalah faseterpendek dalam siklus sel , hanya berlangsung selama 1 jam dari waktutotal siklus sel sepanjang 18-24 jam dalam sebuah sel hewan ideal. Lamawaktu yang dihabiskan dalam fase-fase lainnya yaitu pada fase G1berlangsung selama 6-12 jam, fase S 6-8 jam, dan fase G2 3-4 jam.Waktu yang dihabiskan pada masing-masing fase mitosis cukupberbeda-beda. Profase biasanya memerlukan waktu yang jauh lebih lamadaripada fase-fase lainnya (Stansfield, 2007). 2.ProfasePada profase, kromosom-kromosom menebal atauberkondensasi, sehingga menjadi bias terikat dibawah mikroskopcahaya, mula-mula sebagai benang-benang tipis, lalu secara prognentmenjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekelilingprotein-protein histon, kemudian mengumpar terpielin (supercore) padadirinya sendiri (Juwono,2000). 3.MetafaseSaat metaphase, serabut-serabut kinetokor dari MTOC yangbersebrangan akan mendorong dan menarik sentromer-sentromer yangmenjadi satu pada kromatid-kromatid saudari. Masing-masingkromosom berserak ke bidangnya yang biasa dekat dengan bagiantengah sel. Kromosom-kromosom dijaga pada panni itu oleh tekanandari serabutserabut MTOC yang bersebrangan (Juwono,2000). 4.AnafaseSelama anaphase, kromatid-kromatid saudari memirah dibagian sentromer dan tertarik ke kutub-kutub yang bersebrangan. Seiringbergeraknya masing-masing kromatid melalui sitosol yang kental,lengannya bergerak lambat dibelakang sentromer (yang melekat keserabut selendang melalui kinekotor), sehingga member bentuk khaspada kromatid tersebut , tergantung pada letak sentromernya kromosom-kromosom metasentrik tampak berbentuk V,

kromosom-kromosomsubmetasentrik berbentuk J, sedangkan kromosom-kromosom telosentrik tampak seperti batang. 5.TelofasePada telofase, masing-masing sel dari kromatid-kromatid yangmemisah, berkumpul pada kedua kutub sel. Kromosom mulai membukakumparannya dan kembali ke keadaan interfase. Gelendong bergenerasimembrane nucleus terbentuk kembali, dan sitoplasma membelah dalamproses yang disebut sitokinens. Sitokinesis pada sebagian besartumbuhan melibatkan pembentukan lempengan sel dari pectin yang berawal dari tengah sel dan menyebar secara lateral ke dinding sel.Nantinya, selulora dan materi materi penguat lainnya ditambahkan kelempengan sel (jika selnya adalah sel tumbuhan), sehingga mengubahlempengan itu menjadi dinding sel yang baru (Stansfield, 2007).Jaringan yang mudah untuk ditelaah mitosis ialah meristem padatitik tumbuh akan bawang mewarnainya dengan zat pewarna yang meruaiakan tampak kromosom-kromosom dalam sel-sel yang membelah diri. Selakar bawang yang baru terbentuk berisi 16 kromosom 8 diantaranya padamulanya disumbangkan olehbapak tumbuhan bawang, yaitu tumbuhanyang menyediakan gamet jantan kromosom ini sering dinamai kromosompaternal. Pada banyak sel, termasuk bawang. Satu atau lebih kromosom itumempunyai nukleous. Ini dapat diamati dengan kromosom mikroskopbiologi. Keadaan yang amat lembut ini pada kromosom selama mera antarapembelahan sel tidak seharusnya menggambarkan mereka itu lembab padasaat itu. Malah sebaliknya, mereka itu aktif benar dalam sintesis RNA dansejenak sebelum pembelahan sel berikutnya. Juga dalam sintesis DNA,sebenarnya kandungan DNA menjadi dua kali diantara pembelahan-pembelahan sel (Kimball,1983).

BAB III BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1 Bahan dan Alat Mikroskop Ujung akar bawang merah Gelas pengamat Gelas objek Gelas penutup Jarum pengiris Skalpel Forset Pewarna asetokarmin Larutan 1 M HCl Larutan 70% dan 96% alcohol

2.2 Prosedur Kerja Teteskan larutan 1 M HCl di atas gelas pengamat secukupnya. Letakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm di atas HCl tersebut, lebih kurang 5 menit. Lebih lama lebih baik. Ambil ujung akar yang sudah lunak tersebut dan pindahkan ke gelas objek yang sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin. Cacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus. Ingat! Waktu mencacah jangan terputus akarnya, tapi dipipihkan dengan pangkal scalpel. Catat : besi yang ada pada scalpel atau jarum pengiris akan bereaksi ddengan asetokarmin untuk menghasilkan pewarna yang lebih baik. Tutp gelas objek dengan gelas penutup. Lewatkan gelas objek tersebut di atas api alcohol, jangan sampai mendidih. Kemudian balik slide tersebut, letakkan di atas tissue dan tekan agak keras dengan menggunakan ibu jari. Halini akan meratakan sel-sl dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan untuk di amati di bawah mikroskop. Diatas gelas penutup diteteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.

Amati objek tersebut di bawah mikroskop. Gunakan pembesaran rendah (10x) dahulu, Kemudian pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x). Gambar fase-fase mitosis yang dapat ditemukan,cocokkan pada fase-fase mitosis yang ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1,HASIL PENGAMATAN

Interfase

Profase akir

Telofase akhir

4.2PEMBAHASAN Pengertian mitosis serta tahap-tahap pembelahannyaMitosis adalah proses

pembelahan sel yang menghasilkan dua selanak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang samadengan jumlah sel induknya. Mitosis berlangsung pada semua sel, kecualipada sel-sel yang akan menjadi kelamin. Kromosomnya berpasangansehingga disebut (2n) diploid (Juwono, 2000).Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapafase, yaitu profase, metaphase, anafashe, dan telofashe. Selain itu ada pulainterfase yang merupakan fase antara metosis satu dan metosis berikutnya(Stanfield,2007).ProfasePada tahap profase, sel induk yang akan membelah memperlihatkangejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat,yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Pada permulaan profasekromosom-kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Pada akhir profasemulai terbentuklah benang-benang gelendong inti pada masingmasingkutub sel yang letaknya berlawanan (Kimball,1983).MetafaseMetafase ditandai dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadidari sebaris mikrotobula yang meluas di antara ujung-ujung atau kutub seltersebut. Sentromer setiap duplet mulai lengket pada sekumpulanmikrotobula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semuasentromer terletak persis dalam satu bidang di ekuator (Kimball,1983).AnaphaseAnaphase mulai ketika kromosom yang terduplikat dari setiapduplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masih pada gelembung danbergerak ke kutub berlawanan, sambil melepas ujung-ujungnya yang lepasdi belakangnya. Matafor tampaknya jatuh karena ujung-ujung yang bebaskromosom tersebut kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran denagn sitoplasma di sekitarnya menghalangi geraknya menujukutub (Kimball,1983).TelofaseTelofase kira-kira merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampaike kutub maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nukleus timbulkembali, membran nuklir mulai membentuk sekitar kromosom. Akhirnyastruktur yang disebut fase lempengan interfase ADN sel telah muncul berlipat di dua ekuator dan tiap

(Kimball,1983).InterfasePada

kromosommembelah memanjang menjadi dua bagian yang masing-masing masihterikat oleh sebuah sentromer bersamaaan. Belahan kromosom ini disebutkromatid (Suryo, 1997).4.2.2 Pada pengamatan pertama, didapatkan sel yang memiliki kromosom yang belum membelah, dan letaknya bergerombol di tengah dengan warna yang jelas dan susunannya agak merenggang. Sehingga pada sel ini dapat disimpulkan mengalami pembelahan mitosis pada tahap awal yaitu profase. Pada pengamatan kedua tampak sebuah sel yang kromosomnya sudah memisah dan menuju ke kedua kutub yang berlawanan. Sehingga fase ini kami

simpulkan bahwa terjadi pembelahan sel yaitu pembelahan pada fase anafase. Pada pengamatan ketiga, didapatkan sel yang intinya (kromosom) sudah terpisah sempurna namun dinding selnya belum terpisah secara sempurna. Sehingga dengan demikian kami menyimpulkan bahwa pada saat ini sel mengalami pembelahan mitosis tahap telofase. Pengamatan yang tidak teramati adalah fase metafase, pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pemotongan bagian ujung akar yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman dilakukan agar sel tidak mengalami pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk langsung mengamati tahaptahap mitosis pada tudung akar bawang merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang dapat menahan sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap pembelahan mitosis dapat teramati. Sebelum pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan dua kali perendaman dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan rendaman selanjutnya pada larutan HCL 1M selama lima menit. Perendaman pada alkohol bertujuan untuk mensterilkan dan membersihkan sisa larutan FAA yang kemungkinan masih menempel pada potongan akar. Sementara itu, larutan HCL 1M berfungsi memperjelas batas antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini daerah tudung akar akan terlihat lebih putih daripada bagian lainnya. Setelah terlihat jelas perbedaan antara tudung akar dengan bagian akar yang bukan tudung akar, maka dilanjutkan dengan pemotongan bagian tudung dan peletakan potongan pada kaca benda yang diikuti dengan pemberian acetocarmin dan pencacahan tudung akar menggunakan silet berkarat. Pemberian acetocarmin akan memberikan pewarnaan dan akan mempermudah pengamatan, sementara pencacahan dengan silet berkarat dapat membantu pengikatan warna yang dilakukan oleh kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang teroksidasi. Tahap terakhir adalah pemanasan, pemanasan dilakukan bertujuan untuk mempercepat proses penyerapan warna dari asetocarmin. Dari hasil pengamatan pada pembelahan mitosis di dapatkan tiga fase, fase pertama yang ditemukan yaitu profase. Pada fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang sudah mulai terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur. Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri untuk membelah yang ditandai dengan berubahnya memadatnya kromosom, membran inti tidak terlihat dan nukleolus menghilang. Selanjutnya ditemukan fase anafase. Berdasarkan pengamatan, fase ini memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke arah dua kutub yang berlawanan. Fase selanjutnya yang ditemukan adalah telofase. Pada fase

ini kromosom telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai terbentuk diantara dua nukleus baru. Dalam pengamatan, fase ini terlihat sel yang memiliki dua inti dengan dinding sel bagian tengah yang sudah mengalami sitokinesis. Fase yang tidak ditemukan pada pengamatan kali ini adalah metafase. Pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan.

BAB V KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum reproduksi sel mitosis, dapat disimpulkan bahwa : Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Profase : pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid. Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati. Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutubkutub pembelahan sel. Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).

DAFTAR PUSTAKA Asih, Yasmin. 1996. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi Manusia. Elrot, Susan, Stansfield William. 2007.Genetika Edisi keempat . Erlangga: Jakarta Juwono, Achmad, Zulfa Juniarto. 2000. Biologi Sel: EGC: Jakarta Kimball, J W. 1983. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta Suryo. 1987.Genetika Manusia. Gajah Mada University Press: Jogjakarta Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu. Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga. Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai